Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BAHASA INDONESIA DAN SASTRA


MENERAPKAN BEBERAPA METODE PENGUASAAN
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

Disusun Oleh:

Kelompok 9
Deby Wahyuni (23102342)

Marni Yusuf (23102410)

Kelas :

PGSD II B2

Dosen Pengampu:

Reviarni, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) NASIONAL

2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan innayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang "Menerapkan Beberapa Metode Penguasaan Pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD". Tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Bahasa Indonesia dan Sastra.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi isi materi, susunan kalimat, maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
yang bersikap membangun dari berbagai pihak terutama pada dosen pembimbing
yang bersangkutan demi pembelajaran untuk pembuatan makalah-makalah
selanjutnya agar lebih baik.

Akhirul Kalam, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat dan membawa


hikmah buat kita semua, terutama bagi diri kami pribadi, Aamiin.

Padang Pariaman, 10 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……...............................
……................................................i

DAFTAR ISI……….........................................……..............................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................…….......................................1

A. Latar Belakang …......................................…….........................................1

B. Rumusan Masalah..........……...................... ................……......................1

C.Tujuan……………………………………………………………………......
.............1

BAB II PEMBAHASAN.......................................….........................................2

A. Jenis Metode Penguasaan Bahasa Indonesia dalam


PBM……………………………..................
…………………………………………..............2

B. Rincian Kerja Guru Bahasa Dalam Menerapkan Setiap Jenis Metode


Bahasa…………………..............................................................15

BAB III PENUTUP.......................................……...............................................9

A. Kesimpulan …….…………………………………….
………………………..........................9

B. Saran…….
……………………………………………………………………............................
...9

DAFTAR PUSTAKA.......................................……..........................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode diartikan sebagai sebuah prosedur yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan. Di sisi lain metode diartikan sebagai rencana pembelajaran
yang mencakup pemilihan bahan, penyusunan secara sistematis bahan yang
akan diajarkan serta kemungkinan pengulangan, dan pengembangannya.
Metode lebih menekankan pada prosedur, cara kerja yang sistematis untuk
mencapai tujuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Jenis Metode Penguasaan Bahasa Indonesia dalam PBM ?
2. Bagaimana Rincian Kerja Guru Bahasa Dalam Menerapkan Setiap Jenis
Metode Bahasa?

C.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Apa itu Jenis Metode Penguasaan Bahasa Indonesia dalam
PBM.
2. Mengetahui Bagaimana Rincian Kerja Guru Bahasa Dalam Menerapkan
Setiap Jenis Metode Bahasa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Metode Penguasaan Bahasa Indonesia dalam PBM


Metode diartikan sebagai sebuah prosedur yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan. Di sisi lain metode diartikan sebagai rencana pembelajaran
yang mencakup pemilihan bahan, penyusunan secara sistematis bahan yang
akan diajarkan serta kemungkinan pengulangan, dan pengembangannya.
Adapun jenis-jenis metode penguasaan bahasa Indonesia dalam PBM,
sebagai berikut:
1. Metode Audiolingual
Metode audiolingual sangat mengutamakan pengulangan. Metode
ini muncul karana terlalu lamanya waktu yang ditempuh dalam bahasa
target. Padahal untuk kepentingan tertentu perlu penguasaan bahasa
dengan cepat. Dalam audiolingual yang berdasarkan pendekatan
struktural, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada lafal kata, dan
pelatihan berkali-kali secara intensif, pola-pola kalimat.
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan adalah:
a) Penyajian dialog atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-
ulang dan siswa menyimak tanpa melihat teks yang dibaca.
b) Peniruan dan penghafalan teks tersebut setiap kalimat secara
serentak, siswa menghafalkannya.
c) Penyajian kalimat dilatih dengan pengulangan.
d) Dramatisi dialog atau teks yang dilatih, kemudian siswa
memperagakan didepan kelas.
e) Pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilakukan.
2. Metode Komunikatif
Desain yang bermulaan komunikatif harus mencakup semua
keterampilan berbahasa, setiap tujuan diorganisasikan kedalam
pembelajaran, setiap pembelajaran di spesifikkan kedalam tujuan yang
kongkrit yang merupakan produk akhir. Sebuah produk disini
dimaksudkan sebagai sebagai informasi yang dipahami, ditulis,
diutarakan, atau disajikan. Sepucuk surat adalah produk, dengan pula
sebuah perintah, pesan, laporan, atau peta juga merupakan produk yang
dapat dilihat dan diamati. Dengan begitu priduk-produk tersebut
dihasilkan dengan melalui penyelesaian tugas yang berhasil.
Contohnya menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Tujuan itu dapaat dipecah menjadi:
a) Memahami pesan.
b) Mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan keraguan.
c) Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh banyak informasi.
d) Membuat catatan.
e) Menyusun catatan secara logis.
f) Menyampaikan pesan secara lisan
3. Metode Produktif
Metode produktif diarahkan pada berbicara dan menulis, siswa
harus banyak berbicara atau menuangkan gagasannya. Dengan
menggunakan metode produktif diharapkan siswa dapat menuangkan
gagasan yang terdapat dalam pikirannya kedalam keterampilan berbicara
dan menulis secara runtun semua gagasan yang disampaikan dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif. Yang dimaksud dengan
komunikatif disini adalah adanya respon dan lawan bicara, bila kita
menulis lawan bicara kita adalah membaca.
4. Metode langsung
Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah
belajar yang lagsung menggunakan bahasa yang intensif dalam
komunikasi. Tujuan metode langsung adalah penggunaan bahasa secara
lisan agar siswa dapat berkomunikasi secara alamiah, seperti penggunaan
bahasa Indonesia di masyarakat. Siswa diberi latihan-latihan untuk
mengasosiasikan kalimat dengan artinya melalui demostrasi, peragaan,
gerakan, serta mimik secara langsung.
5. Metode Partisipatori
Metode ini lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh,
siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar, siswa didudukkan
sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif siswa dapat
menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau
fasilitator.
Dalam metode ini siswa aktif, dinamis dan berlaku sebagai subjek.
Namun bukan berarti guru harus pasif, tetapi guru aktif dalam
memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding dan
sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh dengan
motivasi, yang pandai berperan sebagai moderator dan kreatif.
6. Metode Membaca
Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan
memahami teks bacaan yang diperlukan dalam belajar siswa. Berikut
langkah-langkah metode membaca :
a) Pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sulit dari guru ke
siswa.
b) Penyajian bacaan dikelas.
c) Diskusi isi bacaan melalui tanya jawab.
d) Bembicaraan tata bahasa dilakukan dengan singkat.
e) Pembicaran kosakata yang relavan.
f) Pembicaraan tugas, seperti mengarang, atau membuata denah, skema,
diagram, rangkuman dan sebagainya yang berkaitan dengan isi bahan
bacaan.
7. Metode Tematik
Dalam metode îni semua materi pembelajaran di integrasikan
kedalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu
dipahami adalah bahwa tema bukan tujuan, tetapi alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran, tema tersebut harus diolah dan
disajikan secara konteksual, kontemporer, konkret, dan konseptual.
Tema yang telah ditentukan haruslah diolah dengan perkembangan
lingkungan siswa yang terjadi saat ini, begitu pula isi tema disajikan
secara kontemporer sehingga siswa senang. Apa yang terjadi sekarang
dilingkungan siswa jups harus terbahas dalam berdiskusi dikelas, tema
tidak didak disajikan secara abstrak, tetapi disajikan secru kongret.
8. Metode Pembelajaran Kuantum (QL)
Metode ini merupakan metode pendekatan belajar yang bertumpu
dari metode Freire dan Lozanof QL mengutamakan kecepatan belajar
dengan cara partisipasi peserta didik dalam melihat potensi dari dalam
diri. Gaya belajar dengan mengacu pada otak kanan dan otak kiri
menjadi ciri khas QL. Menurut QL bahwa proses belajar mengajar
adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatu dapat berarti setiap
kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi, serta sejauh mana guru mengubah
lingkungan, presentasi, dan rancangan pengajaran, maka sejauh itulah
proses belajar berlangsung. Hubungan dinamis dalam lingkungan kelas
merupakan landasan untuk belajar. Dengan begitu, pembelajaran dapat
mememori, membaca, dan menulis.
9. Metode Diskusi
Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam
kelompok. Setiap anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu
dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah, menjawab suatu
pertanyaan, menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat
suatu keputusan. Apabila proses diakusi melibatkan seluruh anggota
kelas bembelajaran dapat terjadi secara langsung dan bersifat student
centred. Dikatakan pembelajaran langsung karena guru menentukan
tujuan yang harus dicapai dalam diskusi, mengontrol aktivitas siswa serta
menentukan fokus dan keberhasilan pembelajaran. Dikatakan berpusat
kepada siswa karena sebagian besar input pembelajaran berasal dari
siswa, mereka secara aktif dan kreatif belajar, serat mereka dapat
menemukan hasil diskusi mereka.
10. Metode Kerja Kelompok Kecil
Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kecil merupakan
metode yang banyak dianjurkan oleh para pendidik. Metode ini dapat
dilakukan untuk mengajarkan materi-materi khusus. Kerja kelompok
kecil merupakan metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa.
Siswa dituntut untuk memperoleh pengetahuan sendiri melalui bekerja
secara bersama-sama. Tugas guru hanyalah memonitor apa yang
dikerjakan siswa. Yang ingin diperoleh melalui kerja kelompok adalah
kemampuan interaksi sosial, atau kemampuan akademik, atau mungkin
juga keduanya.
11. Metode Alamiah
Metode ini banyak memiliki nama yaitu metode murni, metode
natural atau "customari method". Metode ini memiliki prinsip bahwa
mengajar bahasa baru harus sesuai dengan kebiasaan belajar berbahasa
yang sesungguhnya sebagai mana yang dilalui oleh anak-anak ketika
belajar bahasa ibunya. Proses alamiah inilah yang harus dijadikan
landasan dalam setiap langkah yang harus ditempuh dalam pengajaran
bahasa kedua seperti bahasa Indonesia.
12. Metode Terjemahan
Metode ini adalah metode yang lazim digunakan untuk pengajaran
bahasa asing, termasuk dalam hal ini bahasa Indonesia yang pada
umumnya merupakan bahasa kedua setelah penggunaan bahasa ibunya
yakni bahasa daerah. Prinsip utama pengajarannya adalah bahwa
pengajaran bahasa dapat dicapai dengan cara latihan terjemahan dari
bahasa asing ke dalam bahasa ibu murid atau kedalam bahasa yang
disukainya.
13. Metode Pembatasan Bahasa
Metode ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian
kosakata dan struktur kata yang akan diajarkan. Pembatasan itu dalam
hal kekerapan atau penggunaan kosakata dan urutan penyajiannya. Kata-
kata dan pola kalimat yang tinggi pemakaiannya dimasyarakat diambil
sebagai sumber bacaan dan latihan. Penggunaan bahasa, pola-pola
kalimat, perbendaharaan kata, dan latihan lisan maupun tulisan dikontrol
dengan baik oleh guru.

Menurut Apri Damai Sagita Krissandi , pengertian metode lebih


menekankan pada prosedur, cara kerja yang sistematis untuk mencapai tujuan.
Macam-macam metode pembelajaran bahasa yaitu:

a) Metode Terjemahan
Metode Terjemahan sering digunakan dalam pembelajaran bahasa
asing atau bahasa kedua. Penggunaan metode ini dilakukan dengan
menerjemahkan wacana dalam bahasa asing ke dalam bahasa ibu peserta
didik. Urutan penyajiannya dari pengenalan kata dan aturan tata bahasa
dalam kalimat. Karena itu penyajian materi lebih menekankan pada
pemakaian bahasa tulis. Kebaikan metode Terjemahan adalah:
1. Praktis, dengan memilih bacaan kemudian menerjemahkan ke dalam
bahasa ibu dengan bermodalkan kamus;
2. Pengetahuan kata-kata dapat diperoleh dengan cepat,
3. Latihan terjemahan juga merupakan pembandingan dua bahasa.
Kelemahan metode Terjemahan meliputi :
1. Hanya terjadi pada pembelajaran bahasa asing,
2. Kurang memberikan kesempatan dalam penggunaan bahasa lisan;
3. Menimbulkan kesulitan karena belum tentu katakata dapat
diterjemahkan dalam bahasa ibu;
4. Tidak tepat digunakan untuk pembelajaran bahasa aktif;
5. Penerjemahan sering dilakukan dengan menerjemahkan kata per kata
yang kurang tepat dengan penggunaan bahasa sesuai konteks;
6. Mencampur bahasa ibu dengan bahasa asing tidak menguntungkan,
dapat menimbulkan kerancuan dalam penggunaannya bahasa.
b) Metode Tatabahasa
Penggunaan metode Tata Bahasa didasarkan pada pendekatan
informatif, yang berupa penjelasan penggunaan kata-kata dan tata bahasa.
Isi pelajaran berupa daftar kata-kata dan butir-butir tata bahasa.
Penggunaann metode ini lebih menekankan pada. pembelajaran bahasa
tulis yang bersifat pasif. Kelebihan metode tata bahasa, yaitu:
1. Mudah diterapkan,
2. Sederhana,
3. Biayanya murah.
Sedangkan kelemahannya yaitu:
1. Tidak tepat digunakan dalam pembelajaran bahasa yang bersifat
dinamis;
2. Arti kata-kata lebih tergantung pada konteks pemakaiannya, dan bukan
pada daftar kata-kata lepas;
3. Gagal membedakan aspek pengetahuan dan penguasaan bahasa.
c) Metode Langsung
Penggunaan metode langsung didasarkan pada asumsi bahwa
penguasaan bahasa dan pengembangan rasa bahasa secara instingtif
berakar dalam hubungan langsung antara pengalaman dan ekspresi. Karena
itu tidak diperkenankan penggunaan bahasa perantara, penguasaan bahasa
lisaan diutamakan, pembelajaran dilaksanakan seperti anak belajar bahasa
ibunya, waktu terbanyak digunakan untuk latihan bahasa lisan, pola-pola
dan struktur kalimat diajarkan secara induktif, gairah belajar harus tumbuh
dalam pelajaran itu, Kebaikan metode Langsung adalah:
1. Peserta didik aktif berbahasa,
2. Peserta didik langsung diajak menggunakan bahasa target yang
merupakan penerapan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi,
3. Pemahaman peserta didik terhadap bahasa tidak verbalistis.
Kelemahan penggunaan metode Langsung adalah:
1. Tidak semua kata dapat dijelaskan dengan menghubungkan kata-kata
dengan benda, gerakan, gambar, atau tiruan,
2. Peserta didik cenderung menerjemahkan secara diamdiam,
3. Kesulitan dalam mmenjelaskan nbentuk kata-kata,
4. Pelajaran membaca permulaann lambat karena peserta didik harus
mendengarkan bahasa target yangn menekanlan pada bahasa lisan,
5. Membebani guru (guru kelelahan).
d) Metode Berlizt
Penggunaan metode Berlizt merupakan pengembangan metode
Langsung Prinsip dasar penggunaannya sama dengan metode langsung
Adapun ciri-ciri penggunaan metode Berlizt, yaitu:
1. Selalu menjaga hubungan langsung antara bahasa dan pikiran,
2. Bahasa Ibi tidak dapat digunakan,
3. Kata-kata benda konkret diajarkan dengan menunjukkan benda asli,
gambar atau tiruannya,
4. Kata-kata benda abstrak diajarkan dengan mendemonsrasikan
pengertiannya,
5. Tata bahasa diajarkan dengan contoh-contoh,
6. Sejak awal semua aspek diajarkan secara lisan, dan
7. Kata-kata diajarkan dalam hubungannya dengan kalimat.
Kelebihan metode Berlizt yaitu:
a. Pembelajaran bahasa menekankan pada aspek mendengarkan dan
berbicara sehingga metode ini tepat untuk mengajarkan bahasa lisan;
b. Karena pembelajaran bahasa lisan sudah baik, kemampuan menulis
mudah dicapai;
c. Guru yang mengajarkan dengan bahasa ibu murid yang berbeda-beda
tidak menimbulkan masalah bagi guru.
Kekurangan metode ini adalah:
a. Yang dapat melaksanakan metode ini hanyalah guru-guru yang fasih
berbahasa target dan memiliki kemampuan menciptakan suasana
belajar yang sesuai dengan situasi belajar bahasa pertama;
b. Dalam kelas besar sulit dilaksanakan.
c. Beban mengajar guru berat karena harus mendemonstrasikan kata-kata
sampai dipahami;
d. Pelajaran mengarah pada materi yang mudah dipelajari
e. Diperlukan alat peraga yang memadai dan biayanya juga besar.
e) Metode Oral
Metode Oral disebut juga dengan the Reform Method atau Fonetic
Method. Metode ini merupakan perbaikan metode langsung. Prinsip dasar
yang digunakan dalam metode ini bahwa pengajaran bahasa dilaksanakan
melalui bicara, apa pun tujuan yang ingin dicapai.. Titik berat
pembelajaran pada penggunaan bahasa yang benar- benar digunakan oleh
masyarakat penutur bahasa itu. Menghafal kata-kata dihindari, tetapi
penggunaan pola-pola penggunaan bahasa yang digunakan penutur bahasa
itu diintensifkan. Latihan- latihan mendengarkan, latihan ucapan dilakukan
secara teratur. Latihan itu dilakukan dengan urutan latihan ucapan kata,
ungkapan- ungkapan, pemakaian kata-kata dalam kalimat dengan
intonasinya. Pembelajaran bahasa tulis diguriakan buku-buku yang disertai
tanda-tanda ucapan. Namun penekanannya pada bahasa lisan yaitu
mendengarkan dan berbicara.
f) Metode Realis
Penggunaan metode ini didasarkan pada prinsip bahwa mempelajari
bahasa harus sebaaimana tingkah laku berbahasa yang sesungguhnya.
Adapun ciri-ciri metode ini:
1. Sejak awal siswa belajar berbahasa sesuai tingkah laku berbahasa
sesungguhnya,
2. Bahas dipandang sebagai reaksi terhadap alam sekitar. Reaksi itu
seperti kata-kata, gerak-gerik, intonasi, tekanan suara, dan pernyataan
yang lain;
3. Tingkah laku merupakan bagian dari keseluruhan berbahasa itu sendiri,
4. Penggunaan bahasa sesuai dengan perilaku berbahasa yang sebenarnya;
5. Materi disajikan dalam bentuk percakapan,
6. Penyusunan materi dilakukan dengan kerjasama antara guru dan ahli
bahasa.
g) Metode Baru
Landasan metode ini adalah membaca dengan ciri:
1. Pioritas pelajarannya membaca,
2. Murid diperlenkapi dengan kata-kata pilihan.
3. Bahasa ibu masih mungkin digunakan secara selektif,
4. Mendengar dan memahami sesuatu dilakukan lebih dahulu sebelum
anak belajar berbicara,
5. Buku guru dan buku siswa disiapkan dan dilengkapi dengan bacaan
tambahan.
h) Metode Psikologis
Metode ini berdasar prinsip visualisasi mental dan asosiasi gagasan-
gagasan. Ciri-cirinya, benda-benda, gambar-gambar, diagram- diagram,
kartukartu digunakan untuk menciptakan mental image dan
menghubungkan mental image itu dengan kata-kata. Pelaksanaan:
1. Kata-kata disusun dalam kelompok kalimat idiomatic pendek- pendek
yang dihubungkan dengan benda-benda,
2. Kelompok-kelompok itu membentuk satu unit pelajaran,
3. Pelajaran dikelompokkan dalam beberapa bab, beberapa bab
membentuk satu ciri.
Langkah-langkahnya:
1. Pembelajaran dimulai dari bahasa lisan lalu menggunakan buku,
2. Bahasa ibu sedapat mungkin tidak digunakan,
3. Menulis baru diajarkan setelah melalui beberapa pelajaran, dan
4. Tata bahasa diajarkan sejak permulaan.
i) Metode linguistik
Metode linguistik juga disebut metode Oral-aural Method Metode ini
dipandang sebagai metode modern karena berdasar pada pendekatan
ilmiah. Prinsip-prinsip pembelajarannya:
1. Bahasa yang akan diajarkan didasarkan pada analisis deskriptif dan
analisis kontrastifnya dengan bahasa ibu siswa,
2. Sistem bunyi bahasa diajarkan terlebih dahulu,
3. Pola struktur kalimat diajarkan setelah siswa memahami sistem suara,
4. Pelajaran tentang kata dipadukan dengan pembelajaran bunyi dan pola
strukitur kalimat,
5. Pembelajaran tata bahasa dapat dijelaskan dengan bantuan bahasa ibu
siswa dan terjalin dalam latihan penggunaan bahasa,
6. Pembelajaran bahasa ditekankan pada penguasaan bahasa lisan,
7. Latihan-latihan dilakukan secara intensif agar siswa terbiasa
menggunakan bahasa baru yang diajarkan.
Dalam metode linguistik semua bahasa diperlakukan sama, artinya
tidak ada bahasa yang lebih baik/lebih maju daripada bahasa lain.
Kelemahan metode linguistik yaitu:
1. Belajar bahasa lisan terlebih dahulu tidak menjamin kelancaran dalam
membaca dan mengarang,
2. Latihan-latihan intensif sering menjemukan.
j) Metode Pilihan
Prinsip dasar metode pilihan berdasarkan gabungan antara metode
langsung dan metode tak langsung. Bahasa ibu murid dapat digunakan
untuk menjelaskan dan menerjemahkan agar tidak terjadi pemborosan
waktu dan mencegah salah paham. Urutan bahan pembelajaran yan sering
ditempuh adalah berbicara menulis- membaca pemmahaman. Kegiatan
pembelajaran mencakup latihan bercakap-cakap, membaca bersuara, dan
Tanya jawab. Tata bahasa diajarkan secara deduktif. Media pembelajaran
yang digunakan misalnya audio visual. Kebaikan metode pilihan
1. Metode ini lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan,
2. Guru lebih mudah melaksanakan karena tidak terlalu terikat jika
dibandingkan dengan metode murni,
3. Kelemahan metode langsung/metode tatabahasa dapat dihilangkan.
B. Rincian Kerja Guru Bahasa Dalam Menerapkan Setiap Jenis Metode
Bahasa
Penerpan pembelajaran Bahasa Indonesia harus dikerjakan menurut
langkah-langkah yang teratur, bertahap yakni mulai perencanaan
pembelajaran, penyajian, sampai penilaian dan hasil pembelajaran.
Beberapa ciri metode yang baik, yaitu:
1. Mengandung rasa ingin tau murid.
2. Menolak siswa untuk belajar.
3. Mengaktifkan mental fisik dan psikis murid.
4. Memudahkan guru.
5. Mengembangkan kreatifitas murid.
6. Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari.

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap metode pembelajaran


Bahasa Indonesia antara lain, yaitu:

a. Persamaan dan perbedaan antara sistem bahasa pertama siswa dengan


bahasa kedua yang mereka pelajari.
b. Pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan berbahasa siswa dalam
bahasa yang dipelajarinya yang sudah mereka punya.
c. Pengetahuan dan keterampilan berbahasa guru alam bahasa yang
dipelajarinya.
Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan
sarana dan alat pendukung yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat
aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Guru mendorong siswa untuk
mengumpilkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode lebih menekankan pada prosedur, cara kerja yang sistematis
untuk mencapai tujuan. Adapun jenis metode penguasaan bahasa Indonesia
dalam PBM, sebagai berikut: (a) Metode Audiolingual, (b) Metode
Komunikatif, (c) Metode Produktif, (d) Metode Langsung, (e)Metode
Partisipatori, (d) Metode Membaca, (e) Metode Tematik, (f) Metode
Pembelajaran Kuantum (QL), (g) Metode Diskusi, (h) Metode Kerja
Kelompok Kecil, (i) Metode Alamiah, (j) Metode Terjemahan, (h) Metode
Pembatasan Bahasa.

Penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia harus dikerjakan menurut


langkah-langkah yang teratur, bertahap yakni mulai perencanaan
pembelajaran, penyajian, sampai penilaian dan hasil pembelajaran.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca terkait "Menerapkan Beberapa Metode Penguasaan Pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD" dan semoga makalah ini dapat menjadi tambahan
referensi untuk materi terkait Penggunaan Metode Penguasaan Bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Junaidi. 2019. Modul Kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester II. Pauhkamba : STKIP NASIONAL.

Damai Sagita Krissandi, Apri. dkk. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
SD (Pendekatan dan Teknis). Bekasi : Media Maxima.

Anda mungkin juga menyukai