Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“TANTANGAN, PROBLEMATIKA DAN PELUANG


PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MI”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Arab MI /PIBA

Dosen Pembimbing:
Muallim Ahim Sulthan Nurudharoini M.Pd

Oleh:

Kelompok 11 :

Ahmad Khairani
Muhammad Rizky Fadillah
Sohwan 22. 86232.01032

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN AMUNTAI


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu tercurah
keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw, beserta seluruh keluarganya, sahabat
dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yangberjudul
“Tantangan, Problematika dan Peluang pembelajaran bahasa Arab di MI” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ)
Amuntai ini dapat diselasaikan.
Penulis sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali menerima
bantuan, baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan tersebut, terutama kepada:
1. Muallim Ahim Sulthan Nurudharoini M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan petunjuk serta koreksi dalam penulisan
makalah ini sehingga dapat diselasikan.

2. Seluruh Dosen dan staf STIQ Amuntai yang yang telah memberi banyak
pengetahuan dan nasehat selama penulis mengikuti perkuliahan di STIQ Amuntai.

3. Semua pihak yang telah memberi bantuan, fasilitas, informasi, meminjamkan


buku- buku dan literatur-literatur yang penulis perlukan, sehingga makalah ini
bisa diselasaikan.

Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah swt membari ganjaran yang berlipat
ganda. Amin.
Demi kesempurnaan makalah, kritik dan saran kontruktif dari berbagai pihak sangat
diharapkan. Akhirnya penulis berharap agar makalh ini bermanfaat bagi semua dan
mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.
Amuntai , November 2023

ii
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar belakang................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................2

C. Tujuan............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4

A. Tantangan Pembelajaran Bahasa Arab di MI ..............................4

B. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di MI...........................5

C. Peluang Pembelajaran Bahasa Arab di MI...................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................10

A. Kesimpulan....................................................................................10

B. Saran...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa al- qur’an, bahasa komunikasi dan informasi
antar umat manusia. Peranan bahasa Arab tidak hanya sebagai alat komunikasi
manusia dengan sesamanya, tetapi juga merupakan alat komunikasi manusia
beriman dengan allah, yang terwujuddalam bentuk ritual ibadah umat islam.
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Internasional yang selalu berkembang,
dan sampai kepada kita saat ini melalui proses transformasi. Di samping itu, secara
terminologis bahasa Arab begitu komprehensif dan variatif dalam perspektif
konteksnya, bahkan sangat sinergis ditinjau dari sektor makna, karena makna
merupakan kajian dhamir manusia yang terintegrasi, kendati setiap bangsa
mengekspresikannya dengan konteks yang berbeda satu sama lainnya. Bahasa Arab
bukan hanya sekedar wacana, akan tetapi memiliki nilai-nilai filosofis yang cukup
holistik, karena ia merupakan bahasa Alquran, bahasa penghuni surga dan neraka,
bahkan bahasa malaikat dan syaitan.
Bahasa Arab sesuai dengan kurikulum madrasah baik negeri maupun swasta
atau sekolah Islam lebih-lebih madrasah yang ada di pesantren merupakan mata
pelajaran yang harus diikuti oleh semua siswa. Namun perlu diketahui bahwa tidak
semua siswa memiliki kemampuan untuk memahami bahasa Arab secara lebih baik
dan mendalam. Salah satu faktor penyebabnya adalah para siswa lebih banyak
mempelajari bahasa Arab dalam arti materinya dan sedikit yang mempelajari
berbahasa Arab dalam arti bagaimana cara membaca bahasa Arab yang baik dan
benar, cara menulis bahasa Arab yang baik dan benar, cara berbicara yang baik dan
benar, dan cara mendengarkan bahasa Arab yang baik.
Pendidikan bahasa Arab adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh para
pendidik untuk menanamkan kemampuan komunikasi dan juga pemahaman bagi
para murid agar nantinya mampu menguasai dan paham ketika membaca kitab atau
buku lainnya yang berbahasa Arab. Problematika pembelajaran merupakan perkara
sulit atau permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung.
Problematika selalu menuntut untuk bisa diselesaikan. Begitu juga dengan
problematika pembelajaran bahasa Arab, tidak hanya mengkaji tentang masalah-
masalah yang muncul, akan tetapi juga berusaha untuk menemukan solusi dan jalan
keluar dari permasalahan tersebut. Munculnya sebuah permasalahan dalam
1
pembelajaran bahasa Arab tidak terlepas dari pendidikan agama yang lebih banyak
berorientasi pada aspek kognitif saja, padahal pendidikan yang menanamkan nilai
agama dan juga nilai moral yang seharusnya lebih berorientasi secara praktisi, maka
tidak heran ketika banyak dijumpai anak yang mendapat nilai bagus dalam mata
pelajaran, akan tetapi dalam penerapan dan perilakunya cenderung menyimpang dari
norma dan ajaran Islam. Sistem pendidikan dalam penyampaian pelajaran bahasa
Arab kurang sistematis dan kurang terpadu untuk anak didik, sehingga anak didik
merasa terbeban dan dilema, kemudian juga evaluasi yang dilakukan terhadap
pelajaran bahasa Arab cenderung disamakan dengan pelajaran-pelajaran yang lain.
Problematika dalam pembelajaran bahasa Arab merupakan suatu faktor yang
bisa menghalangi dan memperlambat pelaksanaan proses belajar mengajar dalam
bidang studi bahasa Arab. Problematika tersebut muncul dari kalangan pengajar
(guru) dan peserta didik itu sendiri. Pembagiannya problematika dalam
pembelajaran bahasa arab yaitu ada dua, pertama problematika linguistik dan non-
lingistik.Pembelajaran bahasa Arab telah menyebar dalam jenjang usia pendidikan
dini sampai jenjang pendidikan Strata. Dalam pendidikan strata, hampir semua
Universitas di Indonesia memiliki prodi bahasa Arab di kampusnya, baik bahasa
Arab murni, sastra maupun pendidikan. Hal ini merupakan tantangan bagi
masyarakat di Indonesia. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk sulit mencari
pembelajaran bahasa Arab bagi anak usia sekolah. Menghadapi tantangan ini calon
guru bahasa Arab harus meningkatkan kompetensinya sebelum dia mengajar, dan
dia juga harus menguasa banyak strategi pembelajaran bahasa Arab yang mudah dan
menyenangka bagi peserta didik. Dan untuk mengambil strategi yang baik, perlu
kiranya para calon guru bahasa Arab mengenal model-model pembejaran dalam
bahasa Arab.Pada kenyataannya pembelajaran bahasa Arab sekarang ini tidak bisa
menciptakan siswa yang mampu memahami pelajaran yang disampaikan, sehingga
di luar sekolah ia tidak mampu menerapkan apa yang telah dipelajarinya di sekolah,
baik itu hafalan kosa-kata dalam bahasa Arab ataupun nilai moral yang disampaikan
oleh guru mata pelajaran bahasa Arab tersebut. Hal tersebut adalah dikarenakan
anak didik telah terlebih dahulu tidak menyukai pelajaran tersebut, sehingga
membuat anak didik merasa tertekan dan pelajaran tersebut menjadi momok
baginya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tantangan Pembelajaran bahasa arab di MI ?
2
2. Bagaimana Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di MI ?
3. Bagaimana Peluang Pembelajaran Bahasa Arab di MI ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui tantangan pembelajaran bahasa arab di MI
2. Untuk mengetahui problematika pembelajaran bahasa arab di MI
3. Untuk mengetahui peluang pembelajaran bahasa arab di MI

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tantangan Pembelajaran Bahasa Arab di MI
Bahasa Arab memiliki sejarah panjang dan penting dalam peradaban Islam. Di
Indonesia, bahasa Arab juga memiliki hubungan yang signifikan dengan Islam.
Meskipun demikian, pembelajaran bahasa Arab di MI (Madrasah Ibtidaiyah)
dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan
pengembangan yang optimal.1
Penting untuk diakui bahwa bahasa Arab tidak hanya berfungsi sebagai sarana
komunikasi, tetapi juga sebagai kendaraan untuk memahami ajaran dan nilai-nilai dalam
agama Islam. Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim,
menjadikan bahasa Arab sebagai bagian integral dari sistem pendidikan Islam. MI,
sebagai institusi pendidikan dasar di lingkungan Islam, memiliki tanggung jawab khusus
dalam mengajarkan bahasa Arab kepada siswa.
Beberapa tantangan dalam pembelajaran bahasa Arab di MI antara lain:
1. Kurangnya Pengembangan Ilmiah
Pembelajaran bahasa Arab di MI belum mendapat pengakuan sebagai disiplin
ilmu yang perlu dikembangkan melalui riset dan kajian kritis. Ini menyebabkan
kurangnya inovasi dan pembaruan dalam metode pengajaran bahasa Arab di MI.
2. Kurikulum yang Kurang Memadai
Tantangan ini mencakup kebutuhan akan peningkatan kurikulum sebagai bagian
dari epistemologi keilmuan. Pembaruan kurikulum diperlukan untuk memobilisasi
semua pihak terkait dan memastikan relevansi pembelajaran bahasa Arab di MI.
3. Kurangnya Fokus pada Keterampilan dan Orientasi Keilmuan
Pembelajaran bahasa Arab di MI masih terbagi antara kemahiran dan orientasi
keilmuan. Perlu ada penekanan lebih jelas pada pengembangan keterampilan
bahasa dan orientasi keilmuan agar siswa dapat menguasai bahasa Arab secara
holistik.
4. Tantangan Globalisasi

1
Misbakhus Surur, 2022, Tantangan Dan Peluang Bahasa Arab Di Indonesia, Jurnal Pemikiran dan
Pendidikan Islam, Vol. 6 No.2, Hlm 174-182.
4
Frekuensi penggunaan bahasa Arab Fushah di kalangan orang Arab mulai
menurun, dengan cenderung beralih ke bahasa Arab Amiyyah. Hal ini
menciptakan tantangan tersendiri dalam mengajarkan bahasa Arab yang relevan
dengan kebutuhan global.
5. Kurangnya Minat dan Motivasi Belajar
Kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Arab menjadi kendala signifikan di
MI. Serta kecenderungan siswa untuk mengambil jalur ekspres sebagai pelajar
bahasa Arab perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab di MI, upaya untuk mengatasi


tantangan tersebut dapat membantu memperbaiki sistem pembelajaran bahasa Arab dan
memastikan pengembangan yang optimal. Dengan demikian, para peminat bahasa Arab
di MI dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk pengembangan bahasa Arab di
masa depan
B. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di MI
Mempelajari dan memahami Bahasa Arab merupakan serangkain kegiatan yang
panjang, kompleks, dan harus kontinu di dalam pendidikan, apalagi posisi Bahasa Arab
adalah Bahasa ketiga (bahasa asing) setelah bahasa ibu (bahasa daerah) dan bahasa
Indonesia (Bahasa nasional) di Indonesia. Dalam mempelajari Bahasa Arab banyak
permasalahan ditemukan. Pembelajaran Bahasa Arab sejak lama dilakukan di Indonesia
namun sampai sekarang belum maksimal hasilnya. Hal itu tampak pada rendahnya hasil
belajar dan komunikasi non-verbal, pemahaman terhadap materi kebahasaan, motivasi
belajar Bahasa Arab, etc. Problematika pembelajaran Bahasa Arab masih sering
bermunculan tetapi jarang terpecahkan solusinya.2
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tentang problematika pembelajaran bahasa
Arab, sebenaranya para pemerahati pembelajaran bahasa Arab telah menyadari tentang
urgensinya mewujudkan belajar mengajar bahasa Arab yang efektif agar mendapatkan
hasil yang maksimal. Dan meraka juga telah melakuakan berbagai macam upaya untuk
menghadapi tantangan dan problematika yang telah peneliti sebutkan diatas. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah menekankan para pengajar bahasa Arab agar
memperhatikan berbagai perbedaan pembelajar bahasa Arab. Diantara perbedaannya
terdapat pada latar belakang, kemampuan, motivasi, cara, kebiasaan dan pengalaman

2
Hamidulloh Ibda, Muhammad Khoiril Azmi, Faizah, Nur Alfi Muanayah, 2023, Problematika Pembelajaran
Bahasa Arab Di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Botoputih Temanggung, Jurnal Analisa Pemikiran
Insan Cendikia (APIC), Vol. 6 No. 1, Hlm 2
5
masing-masing dari mereka.
Perbedaan latar belakang ini tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam prosese
pembelajaran bahasa Arab, asing-masing pembelajar memiliki latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda sehingga membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda
pula. Jika hal tersebut dibiarkan dan disamakan dalam proses pembelajarannya, maka
proses pembelajaran tidak akan berjalan secara efektif dan efesien. Sehingga dapat
berimplikasi terhadap ketidak tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
harapan para pendidik itu sendiri. Sedangakan tantangan atau problematika yang lebih
dikhwatirkan adalah terkait kurikulum dan bahan ajar pendidikan bahasa Arab. Sampai
saat ini masih banyak kita temui beberapa sekolah atau lembaga pendidikan yang
melakasnakan proses pembelajaran menggunakan bahan ajar yang tidak sesuai dengan
tujuan dan kebutuhan peserta didik. Diantaranya ada yang menggunakan untuk penutur
asli Arab namun digunakan untuk orang Indonesia.
Disisi lain masih banyak lembaga pendidikan di Indonesia berasumsi bahwa
mempelajari bahasa Arab identik dengan mempelajari ilmu nahwu atau gramatikal
bahasa Arab, sehingga kebanyakan dari santri-santrinya diajarkan atau lebih difokuskan
terhadap pemahaman tata bahasa Arab saja. Sebab belajar bahasa Arab tidak sama
dengan belajar gramatikal bahasa, sehingga dapat kita temui banyak dari beberapa
lembaga pendidikan yang santri-santrinya telah menghafal bait-bait alfiyah karya Ibnu
Malik, tapi belum bisa berbicara bahasa Arab. Sehingga sangat kita butuhkan para
pemerhati pembelajaran bahasa Arab mengamanatkan tentang adanya inovasi baru yang
lebih efesien dalam proses pembelajaran dengan metode dan teknologi pembelajaran
yang tepat.
Tantangan dan solusinya terhadap problematika PBA di MTs Islam Tengaran 7 kota
Batu dari segi pendidik antara lain:3
1. Kesiapan sebelum belajar
Diantara salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah kurangnya kesiapan
pendidik sebelum memulai pembelajaran dikelas, atau ada sebagian pengajar
bahasa Arab yang belum memiliki keahlian dalam mengajar. Sebab dalam proses
pembelajaran membutuhkan keterampilan khusus yang hanya diperoleh dalam
pelatihan tersendiri. Berdasarkan pada problematika tersebut, solusi yang dapat
ditawarkan adalah seorang pengajar walaupun memiliki pedagogik atau
kemampuan mengajar bahasa Arab yang cukup, hendaknya juga harus
3
Ibid, Hlm 23-25
6
mengembangkan kompetensi kebahasaannya, sehingga mampu memberikan
pemahaman kepada peserta didik secara maksimal.
2. Metode yang digunakan
Metode pembelajaran bahasa Arab yang digunakan oleh guru bahasa Arab,
terutama pada pelajaran nahwu da shorof cenderung kepada metode ceramah dan
tarjamah, sehingga terlihat monoton dan kurang bervariasi. Akhirnya
menimbulkan kebosanan pada santri dalam proses pembelajaran. Problematika
tersebut terjadi karena metode yang dilakukan hanya berfokuskan terhadap input
(materi yang dibahas, yang penting habis materi yang dibahas), atau monoton
pada metode tertentu tanpa ada variasi dalam proses pembelajaran. Adapun solusi
yang dapat ditawarkan adalah hendaknya seorang pengajar memperthatikan
kondisi peserta didik sebelum melakukan proses pembelajaran, kemudian berilah
mereka metode pembelajaran yang sesuai dan yang mereka butuhkan.
3. Media dan sarana pembelajaran bahasa Arab
Minimnya sarana pembelajaran bahasa Arab, terutama pada mahara istima’
(keterampilan mendengar) sehingga tidak maksimal bagi santri untuk menerima
materi tersebut. Berdasarkan pada problematika dalam pembelajaran bahasa Arab
tersebut, maka solusi yang dapat diberikan adalah hendaknya pihak Ma’had atau
madrasah memberikan fasilitas yang memadai dan memenuhi kebutuhan pendidik
dan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab.

Tantangan dan solusinya terhadap problematika PBA di MTs Islam Tengaran 7


kota Batu dari segi peserta didik antara lain:
1. Kurangnya kemauan
Kurangnya minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab
merupakan salah satu problematika yang dihadapi hampir semua pondok
pesantren, tidak terkecuali MTs Al-Irsyad Tengaran 7 kota Batu. Adapun solusi
yang diberikan adalah, hendaknya seorang pendidik memberikan motivasi atau
pengantar tentang pentingnya bahasa Arab sebelum memulai proses belajar
mengajar. Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh wakamad bidang
kurikulum MTs Islam Al-Irsyad Tengaran 7 kota Batu.
2. Perbedaan latar belakang
Perbedaan latar belakang bagi peserta didik merupakan problematika yang harus
dihadapi oleh pendidik dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Karena

7
perbedaan tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar santri ketika dikelas.
Seperti kelas 7A-D, jika santri lulusan dari pesantren atau madrasah ibtidaiyah
yang pernah belajar bahasa Arab sebelumnya, maka akan lebih cepat memahami
pelajaran yang disampaikan oleh guru bahasa Arab. Namun seorang santri yang
berasal dari lulusan sekolah umum, dan sebelumnya belum pernah belajar bahasa
Arab, maka akan lebih susah atau cukup lama dalam mengikuti proses
pembelajaran bahasa Arab secara maksimal. Perbedaan latar belakang tentunya
menjadi tantangan tersendiri bagi para pengajar dalam proses pembelajaran bahasa
Arab. Adapun solusi yang dapat diberikan adalah, hendaknya seorang pendidik
memberikan perlakuan yang berbeda-beda pula. Jika tidak, maka proses
pembelajaran bahasa Arab tidak bisa berjalan dengan baik dan efektif, hasilnya
tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
3. Kurangnya perhatian
Dalam pembelajaran bahasa Arab, perhatian atau motivasi mempunyai peranan
yang sangat penting dalam proses pembelajaran bahasa Arab, terutama pada level
MTs, hal tersebut berimplikasi terhadap intelegensi dan keberhasilan belajar
peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab. Berdasarkan pada problematika
tersebut, dapat kita lihat secara langsung kalau peserta didik juga sangat
membutuhkan perhatian dari seorang guru apalagi orang tua, sehingga solusi yang
bisa diberikan adalah, hendaknya para guru berusaha semaksimal mungkin untuk
tetap memberikan perhatian lebih kepada peserta didik, apalagi mereka yang
sangat membutuhkan perhatian tersebut.

C. Peluang Pembelajaran Bahasa Arab di MI


Setiap tantangan dan problematika memiliki peluang jika kita berusaha
menghadapinya dengan sikap positif. Terdapat beberapa perspektif masa depan yang
dapat dicapai jika para peminat siap mengubah tantangan menjadi peluang, seperti: 4
1. Peluang pengembangan bahasa Arab semakin terbuka, karena master bahasa
Arab dapat dipastikan memiliki modal dasar untuk mempelajari dan
mengembangkan ilmu pengetahuan Islam, setidaknya untuk pengembangan
ilmu pengetahuan Islam. Islami. ilmu seperti fikih, tafsir, Hadits, Filsafat
Islam dll., merevitalisasi penelitian dan mengembangkan sumber asli. Dengan

4
Nurfadila Rasyid, Tantangan Pembelajaran dan Prospek Bahasa Arab di Indonesia, Hlm 53-56
8
kata lain, bahasa Arab dapat dijadikan sebagai modal hidup untuk mencari dan
memperoleh hal-hal lain di luar bahasa Arab, baik pengetahuan maupun
keterampilan komunikasi lisan.
2. Pengembangan profesi guru, yaitu pengembangan tenaga pengajar bahasa
Arab yang profesional. Karena yang berkualifikasi akademik dan profesi serta
kewenangan MI/SD, MT/SMP dan MA/SMU atau institusi yang sederajat
lulus pendidikan bahasa Arab dan bukan BSA (Bahasa dan Sastra Arab) atau
ingat, meski akhir-akhir ini sedang trend BSA. lulusan mengikuti program
Akta Pengajaran (Akta IV) untuk menjadi berkualitas dan terakreditasi sebagai
guru.
3. Perkembangan media dan teknologi pendidikan Arab. Sampai saat ini kita
masih lemah atau belum mumpuni untuk menciptakan produk media dan
teknologi, sehingga pembelajaran bahasa Arab di lembaga pendidikan kita
belum mendapat sentuhan “modernisasi” yang bercirikan: sederhana, cepat,
akurat dan efektif. . Oleh karena itu, mereka yang bekerja di bidang ini harus
berpendidikan atau memiliki pendidikan bahasa Arab. Dengan kata lain, kita
harus bekerja sama dan bersinergi dengan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk mengembangkan teknologi pendidikan dan pembelajaran
bahasa Arab modern. Dengan demikian, penyajian atau kegiatan belajar
bahasa Arab memiliki nilai tambah dan daya tarik tersendiri.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Internasional yang selalu berkembang, dan
sampai kepada kita saat ini melalui proses transformasi. Bahasa Arab bukan hanya
sekedar wacana, akan tetapi memiliki nilai-nilai filosofis yang cukup holistik,
karena ia merupakan bahasa Alquran, bahasa penghuni surga dan neraka, bahkan
bahasa malaikat dan syaitan. Dan mengenai problematika dalam pembelajaran
bahasa Arab merupakan suatu faktor yang bisa menghalangi dan memperlambat
pelaksanaan proses belajar mengajar dalam bidang studi bahasa Arab. Serta
Peluang pembelajaran bahasa Arab telah menyebar dalam jenjang usia pendidikan
dini sampai jenjang pendidikan Strata. Dalam pendidikan strata, hampir semua
Universitas di Indonesia memiliki prodi bahasa Arab di kampusnya, baik bahasa
Arab murni, sastra maupun pendidikan. Hal ini merupakan tantangan bagi
masyarakat di Indonesia. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk sulit mencari
pembelajaran bahasa Arab bagi anak usia sekolah.

B. Saran

Demikian makalah yang telah kami rangkai untuk memenuhi tugasmata kuliah
Manajamen Kelas. Semoga makalah ini kelak dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Dan semoga makalah yang telah kami buat, dapat dipergunakan dengan
sebaik-baiknya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, F. N., Rosida, N. A., & Ahda, S. A. (2019). Peluang


pembelajaran bahasa arab untuk usia lanjut. In International
Conference of Students on Arabic Language (Vol. 3, pp. 532-
551).

Asbarin, A., & Amalia, N. N. (2022). Tantangan dan Problematika


Pembelajaran Bahasa Arab pada Santri MTs Al-Irsyad Tengaran
7 Kota Batu. AL-WARAQAH Jurnal Pendidikan Bahasa
Arab, 3(2), 19-28.

Ibda, H., Azmi, M. K., Faizah, F., & Muanayah, N. A. (2023).


Problematika pembelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah
muhammadiyah botoputih temanggung. Jurnal Analisa Pemikiran
Insan Cendikia (Jurnal APIC), 6(1), 1-15.

Rasyid, N. F. (2021). Tantangan Pembelajaran dan Prospek Bahasa


Arab di Indonesia. Al-Mashadir, 1(1), 47-57.

Surur, M. (2022). Tantangan dan Peluang Bahasa Arab di


Indonesia. Risda: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 6(2),
176-186.

11

Anda mungkin juga menyukai