Anda di halaman 1dari 41

“ANALISIS BUKU TEKS BAHASA ARAB KELAS X MADRASAH ALIYAH”

PROPOSAL TESIS
Diajukan untuk diseminarkan guna memenuhi tugas akhir yaitu penulisan tesis

Oleh :

Nur Rifa’atul Mahmudah

NPM. 2188104010

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN BAHASA ARAB (MPBA)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG

1444 H /2023 M

1
“ANALISIS BUKU TEKS BAHASA ARAB KELAS X MADRASAH ALIYAH”

PROPOSAL TESIS
Diajukan untuk diseminarkan guna memenuhi tugas akhir yaitu penulisan tesis

Pembimbing Akademik I :

Dr. Erlina, M.Ag

Pembimbing Akademik II:

Dr. M. Akmansyah, M.A.

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN BAHASA ARAB (MPBA)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG

1444 H /2023 M

2
DAFTAR ISI

(sementara)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 3


B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian ....................................................... 9
C. Perumusan Masalah .......................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 10
E. Manfaat penelitian .......................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Buku Teks Pelajaran ...................................................................... 12


1) Pengertian buku teks pelajaran .................................................. 12
2) Ciri-ciri buku teks pelajaran....................................................... 14
3) fungsi buku teks pelajaran ......................................................... 18
4) Kriteria Memilih Bahan Ajar .................................................... 21
B. Standar Kelayakan Buku Teks Bahasa Arab ................................... 22
1) Standar Kelayakan Buku Teks Menurut BSNP ......................... 22
a) Pengertian kelayakan isi ....................................................... 23
b) Pengertian kebahasaan ......................................................... 23
c) Pengertian penyajian ............................................................ 23
d) Pengertian kegrafikan ........................................................... 23
2) Peraturan Perundang-undangan tentang Penilaian Buku Teks .. 23
3) Gradasi Materi Bahasa Arab ...................................................... 24
C. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................................. 32
B. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 33
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 34
D. Instrument Penelitian ....................................................................... 35
E. Jenis Data ......................................................................................... 35
F. Sumber Data..................................................................................... 36
G. Teknik Analisis ................................................................................ 37
H. Signifikansi Peneitian ...................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia kini semakin pesat selain sebagai bahasa

asing bahasa Arab juga berperan sebagai bahasa ilmu pengetahuan oleh sebab itu

pembelajaran di seluruh madrasah di Indonesia telah di galakan baik dari jenjang

Ibtidaiyah MI, MTs hingga MA.

Bahasa Arab ialah suatu bahasa yang kompleks dan cenderung terbilang sulit bagi

beberapa peserta didik, dimana unsur-unsur kebahasaannya terdiri dari berbagai aspek

kebahasaan seperti aspek ashwat ‫( األصوات‬fonologi) kosakata atau ‫ المفردات‬al-mufrodat,

dan qawai‟d ‫ القواعد‬yaitu tata bahasa yang terdiri dari Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorf.1

Oleh sebab itu adanya komponen-komponen yang mendukung dalam suksesnya

belajar mengajar tak hanya guru yang berkompeten dalam mengajar rnamun perlu juga

adanya acuan belajar yang efektif, komprehensif dan komunikatif sehingga dapat

membantu memudahkan guru dalam mengajar. Karena kesulitan yang dihadapi siswa tak

jarang menjadi masalah baru bagi guru dalam mengajar. Namun ada beberapa faktor

yang dapat menimbulkan hambatan diantaranya mungkin ialah metode atau media yang

digunakan guru yang kurang efektif, atau bisa saja materi yang disampaikan kurang

sesuai dengan tingkatan siswa hingga faktor bahan ajar atau kelengkapan sumber belajar

yang kurang mendukung dsb.

Dalam hal ini sangat penting bagi pengajar untuk mempersiapkan refrensi atau

bahan ajar yang tepat untuk setiap pembelajaran khususnya dalam bahasa Arab materi

1
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),
hlm. 192

4
yang disampaikan dari sumber yang tepat dan mencakup kelengkapan unsur-unsur bahasa

akan sangat memudahkan proses pembelajaran. Rendahnya kualitas Buku ajar

berpengaruh terhadap prestasi siswa. Selain itu, pergeseran peran guru sebagai fasilitator

dalam pembelajaran menuntut kehadiran buku atau Buku ajar yang baik agar dapat

membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran aktif.2

Lembaga pendidikan formal seperti MA Al-Irsyad Darussalam Fajar Bulan

Lampung Barat misalnya, sebuah lembaga formal yang mengajarkan bahasa Arab

sebagai salah satu mata pelajaran wajib dan didukung dengan adanya kegiatan membaca

al-Qur‟an sebagai kegiatan rutin setiap pagi hari, dan juga mempelajari kitab kuning

pada jam siang hari ataupun sore hari, namun realita yang terjadi masih saja banyak

peserta didik yang masih jauh dari yang diharapkan.3 Meskipun mayoritas siswa lulusan

dari Madrasah tsanawiyah yang notabenya sudah mempelajari bahasa Arab pada jenjang

sebelumnya.

Permasalahan yang dihadapi saat ini di MA Al-Irsyad Darussalam Fajar Bulan

Lampung Barat khususnya pada kelas sepuluh (X) dalam pembelajaran bahasa Arab

diantaranya ialah sebagian peserta didik belum lancar membaca al-quran dengan baik

sehingga mempengaruhi kemampuan mereka dalam membaca kata, kalimat dalam bahasa

Arab di dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas. 4 Hal ini juga menjadi kesulitan

tersendiri bagi guru maupun siswa itu sendiri, sehingga menghambat peserta didik untuk

memahami materi dan mencapai tujuan pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Selain itu

faktor yang mempengaruhi lainnya ialah latar belakang pendidikan siswa yang

2
Halimi Zuhdi, Al-bīah Al-Lughawiyah Takwīnuhā wa Dauruhā fīIkitabi al-Arabiyah, (Malang: UIN
Maliki Press, 2009), hlm. 15.
3
Hasil wawancara pada Februari 2023 dengan guru bahasa Arab MA Al-Irsyad Darussalam Lampung
Barat.
4
Ibid., hasil wawancara

5
sebelumnya tidak semua lulusan dari madrasah (mts) akan tetapi ada juga yang alumni

sekolah menengah (SMP) sehingga perlu beradaptasi lebih untuk mempelajari bahasa

Arab sebagai mata pelajaran di MA tersebut. Hal ini ditandai dengan rendahnya hasil

belajar siswa pada ujian semester ganjil.

Selain beberapa faktor di atas minat dan motivasi siswa yang kurang untuk

mempelajari bahasa arab secara aktif dan komunikatif menjadi hambatan lain dalam

proses pembelajaran. Adapun faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan literasi

serta minat siswa dalam mempelajari bahasa arab dipengaruhi oleh banyak faktor, antara

lain: kurikulum dan system pendidikan, pemilihan metode dan model pengajaran oleh

guru, sarana dan fasilitas belajar, sumber belajar, Buku ajar, dan lain sebagainya. Salah

satu faktor yang secara langsung bersinggungan dengan kegiatan pembelajaran siswa dan

memengaruhi rendahnya kemampuan literasi siswa adalah keberadaan sumber belajar

siswa.5

Menurut Fathur Rohman dalam bukunya yang berjudul Metode Pembelajaran

Bahasa Arab, bahwasanya motif mempelajari bahasa Arab digolongkan menjadi dua,

yaitu mempelajari bahasa Arab sebagai alat dan mempelajari bahasa arab sebagai tujuan.

Mempelajari bahasa Arab sebagai alat artinya bahasa arab dijadikan alat untuk membaca

al-Qur‟an, memahaminya, dan agar mampu berhubungan dengan dunia Arab, dan

sebagainya. Sedangkan mempelajari bahasa Arab sebagai tujuan adalah belajar bahasa

arab sebagai tujuan profesionalitas misalnya agar menjadi guru bahasa Arab, menjadi

pakar dalam bidang bahasa arab dan sebagainya.6

5
Feni Kurnia, dkk, Analisisbuku Ajar Fisika SMA Kelas XI Di Kecamatan Indralaya Utara Berdasarkan
kategori Literasi Sains, (Sumsel: Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, No. 1, Vol. I, 2014) hlm. 43.
6
Fathur Rohman, MetodePembelajaran Bahasa Arab, (Malang: Madani, 2015), hlm. 46-47

6
Berdasarkan pendapat di atas, maka pembelajaran bahasa khususnya bahasa arab

di Indonesia memiliki beberapa perbedaan dari segi manfaat dan tujuan, akan tetapi hal

yang tetap harus diperhatikan di dalamnya adalah bagaimana bahasa arab dapat dipelajari

oleh siapapun dengan baik dan efektif.

Di Indonesia tingkatan dalam mempelajari bahasa arab diklasifikasikan sebagai

berikut, baik dalam lembaga formal maupun nonformal. Di antara lembaga formal yaitu

tingkatan sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (MI), lalukemudiantingkatan SMP atau

Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan tingkat SMA atau Madrasah Aliyah (MA), serta

Pesantren Modern setara dengan SMP dan SMA, dan tingkatperguruantinggi. Adapun

lembaga nonformal yagada di Indonesia di antaranya adalah pesantren salaf, lembaga

privat maupun lembaga kursus bahasa dan lain sebagainya. Dimana semua lembaga

pembelajaran bahasa arab tersebut tidak akan lekang dari penggunaan bahan ajar, ataupun

buku panduan yang digunakan oleh pengajar maupun pembelajar sebagai bahan ajar

sekaligus sumber materi dan acuan dalam pembelajaran bahasa Arab.

Bahan ajar adalah unsur kedua kurikulum yang terdiri dari aspek pengetahuan

terorganisasi, mencakup seleksi dan organisasi dari data, konsep-konsep serta prinsip-

prinsip yang memperkuat organisirnya secara kontinyu, integrative dan sinergis.7 Dalam

hal ini buku teks “Ayo Fasih Berbahasa Arab untuk MA kelas X” penerbit Erlangga

termasuk salah satu bahan ajar yang utama yang dipakai di kelas X MA Al-Irsyad

Darussalam Fajar Bulan Lampung Barat.

Pentingnya bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran dapat dianalogikan seperti

pentingnya bahan-bahan untuk memasak. Jika tidak ada bahan yang digunakan dalam

memasak, maka tidak akan ada masakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika terdapat bahan
7
Zulhannan, hlm. 148

7
makanan untuk dimasak maka akan dihasilkan suatu makanan walaupun itu sangat

sederhana. Dengan melihat analogi tersebut kita dapat memahami bahwa bahan memiliki

kedudukan yang penting terhadap suatu proses. Demikian pula halnya dengan bahan ajar

dalam proses pembelajaran. Bahan ajar merupakan komponen yang harus ada di dalam

proses pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, meskipun dalam penyusunan

buku teks ini sudah melalui tim pengesahan dalam menerbitkan buku Nasional, akan

tetapi masih dirasa perlu untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam untuk

mengetahui apakah buku tersebut telah memenuhi kriteria buku teks yang baik dan

berkualitas dalam hal ini khususnya adalah buku teks bahasa Arab kelas X Madrasah

Aliyah.

Hal yang membuat penulis tertarik untuk meneliti buku ini ialah karena adanya

keluhan yang dirasakan oleh guru bahasa Arab yang mengajar di kelas sepuluh MA Al-

Irsyad Darussalam Fajar Bulan Lampung Barat akan kurang efektifnya buku ini dalam

mendukung keberhasilan pembelajaran dan membangun minat peserta didik meskipun

masing-masing dari mereka telah diwajibkan untuk memiliki buku teks ini dari sekolah,

karena buku ini tidak hanya digunakan di madrasah tersebut saja, melainkan di seluruh

MA di lampung timur khususnya. Oleh sebab itu penulis ingin memfokuskan penelitian

ini pada “ANALISIS BUKU TEKS BAHASA ARAB MADRASAH ALIYAH

KELAS X ditinjau dari Kelayakan Isi, Gradasi, Kebahasaan Dan Kegrafikan”.

8
B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian

1. Fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:

Analisis buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X penerbit Erlangga.

2. Sub Fokus dari penelitian buku adalah:

1. Kelayakan Isi buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X penerbit

Erlangga.

2. Gradasi isi buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X penerbit Erlangga.

3. KebahasaanIsi buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X penerbit

Erlangga.

4. KegrafikanIsi buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X penerbit

Erlangga.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas permasalahan yang menjadi

fokus peneliti adalah sebagai berikut; Analisis Buku buku teks Bahasa Arab Madrasah

Aliyah Kelas X penerbit Erlangga (Tinjauan Kelayakan Isi, Gradasi, Kebahasaan Dan

Kegrafikan).

1. Bagaimanakah Kelayakan Isi buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah

Kelas X penerbit Erlangga?

2. Bagaimanakah Gradasi isi buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas

X penerbit Erlangga?

3. Bagaimanakah kebahasaan isi buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah

Kelas X penerbit Erlangga?

9
4. Bagaimanakah kegrafikan Isi buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah

Kelas X penerbit Erlangga?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa isi dari buku teks diantaranya:

1. Untuk mengetahui hasil dari anaisis buku teks Bahasa Arab Madrasah

Aliyah Kelas X penerbit Erlangga.

2. Untuk mengetahui Bagaimanakah telah memenuhi standar penilaian dari

aspek Kelayakan Isi, aspek Gradasi, aspek Kebahasaan Dan aspek

Kegrafikan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain:

Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengembangan terhadap disiplin keilmuan

peneliti sebagai persiapan menjadi tenaga pengajar yang professional dalam bidang

kebahasaan khususnya program studi Magister Pendidikan Bahasa Arab. Hasil penelitian

ini tentunya akan memperkaya pengetahuan peneliti sebagai bekal dalam memilih dan

mengembangkan buku ajar khususnya pada pembelajaran bahasa Arab.

Bagi lembaga, khususnya jurusan pendidikan Bahasa Arab, tentunya peneitian ini

akan sangat berguna bagi pengembangan pembelajaran bahasa Arab di program studi

magister Pendidikan Bahasa Arab. Sebagai masukan bagi khazanah keilmuan dalam

pembelajaran bahasa Arab, serta menjadi acuan dalam memilih buku ajar yang baik dan

10
mudah difahami secara tekstual maupun kontekstual, baik itu bagi siswa, mahasiswa,

guru, dosen maupun penulis buku bahasa arab, atau pengajar bahasa Arab.

Bagi masyarakat umum, secara tidak langsung penelitian ini diadakan untuk

memberikan manfaat kepada masyarakat luas agar menjadi masukan dan pertimbangan

dalam mencari buku ajar atau refrensi dalam mempelajari bahasa Arab, baik dalam

lingkup pendidikan formal maupun semiformal.

BAB II

TUNJAUAN PUSTAKA

A. Buku Teks Pelajaran

1. Pengertian Buku Teks Pelajaran

11
Bahan ajar atau materi pembelajaran biasanya disebut dengan buku teks atau buku

teks pelajaran. Istilah buku teks dianggap sebagai padanan kata dari textbook yang

berarti buku pelajaran atau buku ajar. Buku teks memiliki beberapa terminology

sebagaimana menurut “izat al-Maujud dkk. Sebagaimana dikutip oleh Zulhannan dalam

bukunya bahwa bahan ajar adalah unsur kedua kurikulum yang terdiri dari aspek

pengetahuan terorganisasi, mencakup seleksi dan organisasi dari data, konsep-kpnsep

serta prinsip-prinsip yang memperkuat organisasinya secara kontinyu, pengetahuan

terorganisasi, mencakup seleksi dan organisasi dari data, konsep-konsep serta prinsip-

prinsip yang memperkuat organisirnya secara kontinyu, integrative dan sinergis.8

Chambliss dan Calfee (1998), seperti dikutip oleh Masnur Muslich, menjelaskan

secara lebih rinci. Buku teks adalah alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari

hal- hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya). Menurut mereka, buku

teks memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan otak siswa dan dapat

memengaruhi pengetahuan serta nilai-nilai tertentu pada anak. Pusat Perbukuan

menyimpulkan bahwa buku teks adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada

jenjang tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang

studi tertentu.9

Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan menjelaskan bahwa, buku teks adalah
buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang
disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud- maksud dan tujuan
instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan
mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.10

8
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2014), hlm.
148.
9
Masnur Muslich, Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 50.
10
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung : Angkasa,
2009), hlm. 13-14.

12
Berdasarkan pendapat tersebut, buku teks digunakan untuk mata pelajaran

tertentu. Penggunaan buku teks tersebut didasarkan pada tujuan pembelajaran yang

mengacu pada kurikulum. Selain menggunakan buku teks, pengajar dapat menggunakan

sarana-sarana ataupun teknik yang sesuai dengan tujuan yang sudah dibuat sebelumnya.

Penggunaan yang memadukan buku teks, teknik serta sarana lain ditujukan untuk

mempermudah pemakai buku teks terutama peserta didik dalam memahami materi

pelajaran

Dalam Permendiknas RI No. 2 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 3 disebutkan bahwa


buku teks pelajaran dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang selanjutnya
disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan
dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran
dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan
kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestis dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.11

Buku ajar memiliki padanan dalam bahasa Inggris dengan textbook atau dalam

bahasa Arab dengan al-Kitāb al-Madrasiy (‫ )الكتاب المدرسي‬adalah buku yang berisi materi

pelajaran, disusun sedemikian rupa sehingga siswa mudah memahami materi tersebut

dalam proses belajar mengajar di bawah bimbingan seorang guru. Buku ajar merupakan

komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Tanpa melibatkan buku ajar,

pembelajaran bisa menjadi kurang optimal dan tidak terarah. Karena buku ajar adalah

sumber bahan pembelajaran dan sumber informasi utama yang mendukung proses

pencapaian tujuan pembelajaran. Syamsul Arifin mendefiniskan buku ajar sebagai buku

11
Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008, Tentang Buku, Pasal 1, ayat (3).

13
yang disusun, didistribusikan, dan digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan

peraturan yang berlaku.12

Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa buku teks merupakan buku

pelajaran yang ditujukan untuk peserta didik pada jenjang tertentu, memuat materi

yang disusun secara sistematis oleh pakar dibidangnya dan penyusunannya

mengikuti standar pendidikan nasional untuk maksud dan tujuan instruksional,

dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang mudah dipahami oleh pemakaianya

sehingga dapat menunjang program pembelajaran.

2. Ciri-ciri buku teks pelajaran

Bagi seorang pelajar salah satu buku yang sangat diperlukan ialah buku teks

atau buku pelajaran. Buku teks berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar

mengajar. Semakin baik kualitas buku teks, semakin sempurna pengajaran yang

ditunjangnya. Greene dan Petty merumuskan butir-butir yang diajukan dimana

bukuteks tersebut dikatakan buku teks berkualitas, antara lain:

1) buku teks itu haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswa
mempergunakannya;

2) buku teks itu haruslah mampu memberi motivasi kepada para siswa yang
memakainya;

3) buku teks itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang
memanfaatkannya;

4) buku teks itu seyogianyalah mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga


sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya;

12
Syamsul Arifin dan Adi Kusriyanto, SuksesMenulisBuku Ajar dan Referensi, (Jakarta: Grasindo, 2010),
hlm. 56.

14
5) buku teks itu isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya;
lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya
merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu;

6) buku teks itu haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi


para siswa yang mempergunakannya;

7) buku teks itu haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang
samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membingungkan para siswa yang
memakainya;

8) buku teks itu haruslah mempunyai sudut pandangan atau “point of view” yang
jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para
pemakainya yang setia;

9) buku teks itu haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai
anak dan orang dewasa;
10) buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa
pemakainya.13

Dalam hal ini sangat penting bagi penulis buku pendidikan, khususnya

bahasa Arab, mempertimbangkan sejumlah aspek sebagai berikut: 14

a. Aspek Sosial-budaya

Hubungan antara bahasa dan budaya bersifat dialektis, tidak ada ekspresi

budaya tanpa bahasa, dan tidak ada bahasa yang bisa diucapkan secara terpisah dari

budaya. Bahasa adalah pot budaya dan instrument pertamanya. Sedangkan untuk

hubungan budaya dalam mengajar bahasa Arab ke non-bahasa Arab, memahami

budaya masyarakat Arab dan Islam sebagai bagian penting dari persyaratan belajar

bahasa. Dalam linguistic sosial, pelajar bahasa asing harus mengenal budaya

masyarakat dimana bahasa yang ingin dikuasainya dipelajari.15

b. Aspek Psikologis Siswa

13
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Telaah Buku .....,hlm 20-21
14
Maufiq Abdullāh al-Qashiri, Kitāb al-Ta‟limī fī al-Lughati al-„Arabiyyah, (Kuala Lumpur: al-Jami‟ah al-
Wathaniyah), hlm. 5.
15
Ibid., hlm. 7.

15
Pendidikan modern menekankan peran peserta didik sebagai elemen aktif

dalamsemua kegiatan pendidikan. Hal ini merupakan fokus utama dari tujuan

pendidikan. Oleh karena itu, belajar tentang karakteristik pelajar dari sudut pandang

psikologis dan mental sangat penting dalam mempersiapkan dan menulis buku

pendidikan.

Terdapat perbedaan besar antara minat remaja dan orang dewasa dalam

mempelajari bahasa Asing. Salah satu ciri khas pembelajaran bahasa Asing bagi

siswa adalah adanya dorongan motivasi.Motivasi dapat diartikan sebagai perasaan

batin yang terjadi pada individu dan tidak dapat diamati secara langsung namun dapat

disimpulkan dari perilaku yang nyata. Studi lapangan dalam pembelajaran bahasa

asing telah menunjukkan hubungan dialektis antara belajar bahasa asing dengan

motivasi motivasi peserta didik. Belajar bahasa asing tentu tidak mudah dan mudah

karena mengandung proses mental dan bentuk usaha yang panjang dan membutuhkan

banyak kesabaran. 16 Oleh karena itu pentingnya motivasi diri dan peran utamanya

dalam keberhasilan belajar bahasa asing, sehingga perlu untuk mengetahui motif-

motif ini terlebih dahulu, dalam konteksnya untuk menulis buku teks untuk bahasa

Arab sebagai bahasa asing. Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi dan

menemukan motivasi.

c. Aspek Kebahasaan

Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat system fonetik, gramatikal,

morfologi, dan leksikal yang digabungkan untuk menghasilkan kalimat dan makna

dan makna antara sekelompok orang tertentu.17Dengan demikian, penulisan buku teks

16
Ibid., hlm. 9.
17
Ibid., hlm. 11.

16
bahasa Arab hendaknya memperhatika nhal-hal tersebut. Selainitu, Buku ajar bahasa

Arab mencakup dasar-dasar linguistik bahasa yang meliputi suara, kosa kata, dan

strukturbahasa yang disesuaikan dengan tingkat mental dan linguistic peserta didik.

Buku bahasa Arab yang baik harus mencakup materi-materi yang mendukung empat

kemahiran berbahasa, yaitu kemahiran pengungkapan/speaking (mahārahal-ta‟bīr),

kemahiran menyimak/listening skill (mahārahalistimā‟), kemahiran

membaca/reading skill (mahārah al-qirā‟ah), dan kemahiran menulis/writing skill

(mahārah al-kitābah).

Menurut Iskandar dan Dadang Sunendar, setidaknya ada empat hal yang harus

diperhatikan dalam menetapkan Buku ajar, yaitu: pertama, materi pelajaran hendaknya

sesuai dengan kurikulum sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan intruksional.

Kedua, materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan perkembangan

peserta didik pada umumnya. Ketiga, materi pelajaran hendaknya tersusun secara

sistematik dan berkesinambungan. Keempat, materi pelajaran hendaknya mencakup hal-

hal yang bersifat faktual dan konseptual, merujuk pada tujuan instruksional yang

ingindicapai, bermakna bagi peserta didik, serta baik dari tujuan yang hendak dicapai dan

fungsinya.18 Selanjutnya, materi dan isi buku hendaknya mencakup:

a. Ada keterkaitan yang antara penyusunan, kurikulum dan tujuannya.

b. Pengetahuan, keterampilan, soal-soal dan latihan sesuai dengan minat mereka

serta mampu meningkatkan cara berpikir kritis.

c. Buku tersebut sesuai dalam memilih isi, judul, contoh, teks, konsep, istilah,

keterampilan serta latihan yang bersifat komprehensif.

18
Iskandar Wasid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Rosdakarya, 2008),
hlm. 219-220.

17
d. Di dalamnya disertakan berbagai media seperti gambar, sketsa ataupun peta

yang dapat mempermudah proses pembelajaran.

e. Isi bukutersebutberkaitandenganbukusebelumnya.

f. Buku tersebut hendaknya memperkaya pengetahuan bagi pembacanya dengan

menampilkan daftar rujukan yang memungkinkan untuk dibaca pada setiap

akhir bahasan.19

3. Fungsi Buku teks pelajaran

Secara umum buku mengandung informasi tentang perasaan, pikiran,

gagasan, atau pengetahuan pengarangnya untuk disampaikan kepada orang lain

dengan menggunakan simbol-simbol visual dalam bentuk huruf, gambar, atau bentuk

lainnya. Buku teks pelajaran berfungsi sebagai pedoman manual bagi siswa dalam

belajar dan bagi guru dalam membelajarkan siswa untuk bidang studi atau mata

pelajaran tertentu. Pedoman belajar bagi siswa berarti siswa menggunakannya

sebagai acuan utama dalam:

1. mempersiapkan diri secara individu atau kelompok sebelum kegiatan


belajar di kelas,

2. berinteraksi dalam proses pembelajaran di kelas,

3. mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, dan

4. mempersiapkan diri untuk tes atau ujian formatif dan sumatif.

Beberapa peranan buku teks sebagai berikut:20


a. mencerminkan sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran
serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan;
19
Muhbib Abdul Wahab, “Analisis Isi dan Wacana” (Repository UIN Jakarta), hlm. 8-9.
20
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Telaah Buku.…, hlm.17.

18
b. menyajikan pokok masalah atau subyek yang kaya, mudah dibaca, dan bervariasi
yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa sebagai dasar bagi program-
program kegiatan yang disarankan;

c. menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap, mengenai


keterampilan-keterampilan ekspresional dan mengemban masalah-masalah pokok
dalam komunikasi;

d. menyajikan metode dan media pembelajaran untuk memotivasi para siswa;

e. menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai
penunjang bagi latihan dan tugas praktisi;

f. menyajikan bahan evaluasi yang sesuai dan tepat guna

Buku ajar sebagai unsure sumber daya pendidikan tentunya memiliki peran

penting dalam mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran. Demikian pula pada

mata pelajaran bahasa Arab juga keberhasilan pembelajarannya tidak bisa terlepa

sdari keberadaan suatu buku pelajaran. Buku ajar juga sebagai pusat atau sumber

informasi dan ilmu pengetahuan. Sumber informasi yang mampu memberikan

aktivitas transformasi suatu pengetahuan.Agar pembelajaran dapat tercapai hasil

yang berkualitas, maka salah satu komponennya sangat bergantung pada kualitas

buku pelajaran yang ada.21

Ditinjau dari segi pemasaran, buku teks cukup menjanjikan keuntungan

finansial yang berlipat. Tidak jarang lembaga penerbitan buku menerbitkan serta

mendistribusikan buku-buku teks pelajaran ke berbagai lembaga jenis dan jenjang

21
Muhammad Afif Amrullah, “Analisis Kesalahan Penerapan Qawa‟id pada Buku Ajar Bahasa Arab”,
(UIN Raden Intan Lampung: Jurnal Pendidikan Islam Al-Tadzkiyyah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015), hlm. 51.

19
pendidikan. Tidak sedikit ditemukan contoh kasus buku yang tidak layakedar namun

tetap beredar di pasaran, lebih-lebih di sebuah lembaga pendidikan.

Buku teks pelajaran merupakan buku yang berisikan materi atau informasi

mengenai bahan pelajaran yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.

Untuk itu, buku teks pelajaran dapat berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk

memahami kurikulum. Menurut Dina Andriana, buku teks merupakan salah satu

contoh dari media bahan cetak yang memiliki kelebihan. Dengan kelebihan tersebut,

buku teks dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak. Pesan-

pesan tersebut dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan

kecepatan masing-masing. Sehingga dapat dipelajari kapan saja dan di mana saja

mengingat buku teks dapat dibawa sesuka hati oleh pemiliknya.22

Dalam pembelajaran bahasa Arab, buku teks atau buku ajar memainkan peran

yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembelajaran. Dalam buku teks

bahasa Arab yang dilengkapi dengan istimā‟ dan qirā‟ah akan sangat membantu

siswa untuk melatih kemampuan berbahasa Arab siswa dalam hal berbicara dan

mendengar. Untukitu, buku teks bahasa Arab hendaknya dilengkapi dengan konten

listening (istimā‟) yang dilengkapi dengan audio.

4. Kriteria Memilih Bahan Ajar

Menurut Rusydi Ahmad Thu‟aimah (dalam Zulhannan) terdapat lima kategori

standar pemailihan bahan ajar:

22
Dina Andriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran: Mengenal, Merancang, dan Mempraktikkannya,
(Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm. 64.

20
a. Standar validitas, maksdunya adalah bahan ajar harus valid, yaitu factual,

orisinal, consonantal ilmiah, apalagi jika dikaitan dengan tujuan yang

objektif.

b. Standar urgen, maksdunya adalah bahan ajar tersebut memiliki nilai dalam

kehidupan siswa, bersamaan dengan mencakup aspek controversial terkait

dengan materi, nilai, dan keterampilan (skill), lebih focus lagi dalam

konteks pengembangan keterampilan logika, teknik organisasi materi atau

menjadiknnya nyaman belajar atau mereka dapat mengembangkan tujuan

sendiri.

c. Standar minat dan bakat, maksudnya adalah bahan ajar harus sesuai

dengan minat dan bakat siswa, dengan memberikan prioritas, tanpa

pengorbanan sama sekali, sementara mereka merasakan hal itu sangat

penting.

d. Standar kapabilitas belajar, maksudnya adalah bahan ajar harus kapable

untuk dipelajari dalam mengukur kompetensi siswa, sesuai dengan

perbedaan individual antar mereka dengan memperhatikan prinsip-prinsip

gradasi dalam pemaparan bahan ajar yang dimaksud.

Standar natural, maksudnya adalah bahwa bahan ajar itu harus mencakup pola-pola

pembelajaran, tanpa memperkenalkan batas-batas geografis antar manusia, dan tidak

bertentangan dengan kondisi masyarakat setempat, bahkan mengkomunikasikan

siswa dengan alam sekitarnya.23

23
Zulhannan., hlm. 151

21
B. Kelayakan buku teks pelajaran menurut BSNP

1. Standar BSNP
............. Terkait dengan penilaian buku teks, Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) telah mengembangkan instrumen penilaian buku teks. Instrumen ini

dipakai untuk menentukan kelayakan sebuah buku teks untuk dapat dikategorikan

sebagai buku standar. Menurut BSNP yang dikutip dari Masnur Muslich, buku

teks yang berkualitas wajib memenuhi empat unsur kelayakan, yaitu kelayakan

isi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan kegrafikan 24

Empat unsur kelayakan tersebut dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator yang

cukup rinci sehingga siapa saja (baik penilai buku teks yang ditunjuk oleh BSNP,

penulis buku teks, guru dan siswa pemakai buku teks, maupun masyarakat umum)

dapat menerapkannya Bagi penilai buku teks, instrumen ini dapat dipakai sebagai

dasar penentuan layak-tidaknya buku teks sebagai buku standar.

.................. Bagi penulis buku teks, instrumen ini dapat dipakai sebagai dasar

pengembangan atau penulisan buku teks sehingga hasilnya tidak menyimpang

dari harapan BSNP. Bagi guru, siswa, dan masyarakat umum, instrumen ini dapat

dipakai sebagai dasar penentuan layak-tidaknya buku teks dipakai untuk

kepentingan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan tertentu.

Secara berturut-turut keempat unsur kelayakan tersebut dan indikator masing-


masingnya dijelaskan sebagai berikut25
a) Pengertian kelayakan isi
Dalam hal kelayakan isi, ada tiga indikator yang harus diperhatikan, yaitu (1)
kesesuaian uraian materi dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar
(KD) yang terdapat dalam kurikulum tersebut; (2) keakuratan materi; dan (3)
materi pendukung pembelajaran.
b) Pengertian kelayakan kebahasaan

24
Masnur Muslich, Textbook Writing…., hlm. 291.
25
Masnur Muslich, Textbook Writing…., hlm. 292-305

22
Dalam hal kelayakan kebahasaan, ada tiga indikator yang harus diperhatikan,
yaitu (1) kesesuaian pemakaian bahasa dengan tingkat perkembangan siswa;
(2) pemakaian bahasa yang komunikatif; dan (3) pemakaian bahasa
memenuhi syarat keruntutan dan keterpaduan.
c) Pengertian kelayakan penyajian
Dalam hal kelayakan penyajian, ada tiga indikator yang harus diperhatikan,
yaitu (1) teknik penyajian; (2) penyajian pembelajaran; dan (3) kelengkapan
penyajian
d) Pengertian kelayakan kegrafikan
Dalam hal kelayakan kegrafikan, ada tiga indikator yang harus diperhatikan,
yaitu (1) ukuran buku; (2) desain kulit buku; dan (3) desain isi buku.26

2. Peraturan Perundang-undangan tentang Penilaian Buku Teks

Tujuan penilaian buku teks adalah untuk memastikan bahwa buku-buku

teks yang akan digunakan di sekolah- sekolah benar-benar layak pakai dan

memenuhi standar nasional. Peraturan perundang-undangan yang melandasi

penilaian buku teks pelajaran adalah sebagai berikut:

a. Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4496) Pasal 43 ayat (3) menyatakan bahwa “standar buku

perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di

perpustakaan satuan pendidikan”. Selanjutnya pasal yang sama ayat (4)

menyatakan bahwa “Standar jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan

dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-

masing mata pelajaran di perpustakaaan satuan pendidikan untuk setiap

peserta didik”. Lebih lanjut Pasal 43 ayat (5) menyatakan bahwa

26
Pudji Muljono, kegiatan penilaian buku teks pendidikan dasar dan menengah, (Jakarta: BSNP, 2007)
hlm.9

23
”Kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan buku teks pelajaran

dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri”.27

b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang


buku teks pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa:
Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk
digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam
rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan
kepribadian kemampuan penguasaaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan.
Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa Buku teks
pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan
pendidikan dasar dan menengah dipilih dari buku-buku teks
pelajaran yang telah ditetapkan oleh menteri berdasarkan
rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).28

3. Gradasi materi Bahasa Arab


Terminologi gradasi materi dalam pembelajaran bahasa Arab mencakup beberapa

hal diantaranya :

1. Peserta didik diajarkan sesuatu dimulai dari yang diketahui sampai kepada yang

belum diketahui, atau dari hal yang mudah menuju ke hal yang sulit.

2. Materi pelajaran yang akan disajikan sekarang, mengacu kepada materi pelajaran

yang lalu, baik dari aspek kosakata, nahwu, shorof, maupun makna.29

Istilah gradasi isi menurut Richards dan Platt sebagaimana yang dikutip

Budinuryanta adalah the arrangement of the content of language course or a textbook

27
Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 43 ayat (3),
(4), dan (5).
28
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran, Pasal 1 dan
Pasal 3 ayat (1).
29
Zulhannan, hlm. 89

24
so that it is presented in a helpful way, yaitu penataan isi pembelajaran bahasa atau

isi buku ajar bahasa sehingga tersaji secara berdaya guna.30

Adapun menurut Mackey sebagaimana dikutip oleh Mulyanto Sumardi,

mengemukakan bahwa prinsip penting dalam pembelajaran adalah masalah

pentahapan. Bahan yang disajikan kepada siswa harus sesuai dengan kemampuan

siswa pada suatu tahapan pembelajaran tertentu. Karena materi yang telah diseleksi

tidak mungkin diajarkan sekaligus.31 Contohnya dalam mempelajari materi qawa‟id

khusunya seaiknya nahwu secara berurutan dari yang sederhana ke bentuk yang

komplek atau lebih sulit akan semakin memudahkan pembelajar dalam memahami

materi nahwu dan bahasa arab keseluruhan. Comenius dan Mulyanto berpendapat

bahwa dalam gradasi dasarnya harus diletakkan secara baik dengan penyajian dan

contoh-contoh yang baik pula. Seperti dijelaskan dalam prinsip pembelajaran bahasa

bahwa urutan pentahapan harus direncanakan.32

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gradasi adalah

penata urutan isi pembelajaran bahasa yang sesuai dengan kemampuan siswa pada

suatu tahapan tertentu sehingga tersaji secara sistematis.

a. Jenis Gradasi Pembelajaran Bahasa Arab

Pengembangan bahan ajar bahasa Arab juga akan berhadapan dengan

pilihan gradasi yang pada dasarnya antara dua jenis gradasi yaitu gradasi lurus

(linear gradation) dan gradasi putar (cylic gradation). Di samping itu berdasarkan

30
Budinuryanta yohanes, “gradasi isi pembelajaran bahasa”, Makalah (bentara bahasa 2004) hal. 1
31
Mulyanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauan dari Segi Metodologis, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1976) hlm. 48
32
Ibid., hlm.48

25
kategori kebahasaan gradasi isi pembelajaran dapat juga dibedakan atas gradasi

gramatis (grammatical gradation), gradasi situasional (situational gradation) dan

gradasi fungsional-nasional(functional-national gradation).

Jadi apakah bahan ajar bahasa Arab akan ditatatingkatkan menggunakan

gradasi lurus atau menggunakan gradasi putar, sedangkan dari segi kebahasaan

apakah bahan ajar bahasa arab akan ditatatingkatkan menggunakan gradasi

gramatis, gradasi situasional, atau menggunakan gradasi fungsional-nasional.

b. Kriteria Gradasi Pembelajaran Bahasa Arab

Kriteria gradasi yang penulis gunakan di sini adalah rambu-rambu yang

diginakan untuk mengkaji keoptimalan gradasi isi pembelajaran bahasa Arab

yang disusun berdasar faktor atau jenis gradasi tertentu. Kriteria tersebut juga

akan dihadapkan dengan persoalan yang sama yaitu didasarkan pada deskripsi

bahasa sasaran. Analisis kintrastif bahasa yang telah dikuasai dan bahasa yang

sedang dipelajari, dan struktur proses pembelajaran.

Menurut Ibrahim Abdul „Alim dan BAdri Kamal Ibrahim sebagaimana

yang dikutip Radliyah Zaenuddun dkk, mengemukakan bahwa salah satu prinsip

pokok pengajaran bahasa Arab adalah gradasi yaitu tingkatan yang harus dilalui

dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Gradasi mengenal lima tahapan, yakni

(a)dari tahap yang mudah kepada yang sulit, (b)dari tahap sederhana kepada yang

kompleks, (c)dari tahap yang jelas kepada yang samar, (d)dari tahap yang konkrit

26
kepada yang abstrak, dan (e)dari tahap yang sering dipergunakan kepada yang

jarang dipergunakan.33

Dalam mengajarkan materi bahasa Arab, pertama mulailah dengan

kalimat-kalimat, bukan dengan kata-kata, dan susunlah urutan materi atas dasar

pola-pola kalimat. Apabila hendak mengajarkan kata-kata baru dalam bahasa

Arab, maka hendaklah kata-kata itu pada tempatnya. Mengajarkan kata-kata saja

biasanya akan mendatangkan kakhilafan tentang pemakaian kata-kata tersebut

dalam kalimat. Kedua, perkenalkanlah unsur-unsur bagian kalimat, misalnya jenis

kata, mubtada‟, khobar, fail, sebagainya dalam hubungannya di sini tidak bebas,

dan tidak dianjurkan dengan penuh jika tidak diletakkan dalam kerangka kalimat.

Ketiga, tambahkanlah siap unsur pola baru kepada uamh terdahulu. Keempat,

sesuaikanlah pelajaran yang sulit-sulit dengan kesanggupan para pelajar. Inilah

arti “langkah-langkah bertahap” yang menghendaki interpretasi lebih berbeli-belit

daripada sesuatu yang diterapkan dalam pelajaran limier beprogram, dimana

sesuatu dipecahkan dalam langkah-langkah minimal agar para pelajar yang paling

bodoh tidak membuat kesalahan.34

a. Dalam pengajaran mufrodat pengajaran kosa kata hendaknya

mempertimbangkan dari aspek penggunaannya bagi peserta didik,

yaitu diawali dengan memberikan materi kosakata yang banyak

digunakan dalam keseharian dan berupa kata dasar. Selanjutnya

memberikan materi kata sambung. Hal ini dilakukan agar peserta

33
Dra. Hj. Radliyah Zaenuddin dkk, M.Ag. Metodologi & Strategi alternative pembelajaran bahasa Arab,
hlm. 47
34
Drs. H. abdul mukmin, hlm. 154

27
didik dapat menyusun kalimat sempurna sehingga terus bertambah

dan berkembang kemampuannya.

b. Dalam pengajaran qowa‟id baik nahwu maupun shorof juga harus

mempertimbangkan penggunaannya dalam percakapan keseharian.

Dalam pembelajaran qowa‟id nahwu misalnya, harus diawali

dengan materi tentang kalimat sempurna (jumlah mufidah), namun

rincian materi penyajian harus dengan cara mengajarkan tentang

isim, fi‟il dan huruf.

Dalam mengajarkan makna ( ‫ )داللة المعنى‬atau makna kata-kata, seorang guru

bahasa Arab hendaknya memulainya dengan memilih kalimat/kata yang paling

banyak digunakan atau ditemui dalam keseharian mereka. Selanjutnya makna kalimat

lugas sebelum makna kalimat yang mengandung arti idiomatic. Dilihat dari teknik

materi pengjaran bahasa Arab, tahapan-tahapannya dapat dibedaka sebagai berikut:

pertama, pelatihan melalui pendengaran sebelum melalui penglihatan. Kedua,

pelatihan lisan atau pelafalan sebelum membaca. Ketiga, penguasaan kolektif

sebelum individu.35

C. Hasil Penelitian yang Relevan

35
Yayat hidayat, http://arabicforall.or.id diakses 28 Oktober 2021

28
1. “Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Kelas Vi Madrasah Ibtidaiyah Terbitan

Karya Toha Putra oleh Afifa Wijdan Azhari”. Penelitian ini membahas

tentang analisis buku pelajaran bahasa Arab untuk siswa madrasah

Ibtidaiyah kelas VI terbitan karya Toha Putra, Adapun metode yang

digunakan yakni studi dokumentasi dan studi pustaka, sedangkan fokus

penelitian didasarkan pada aspek seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi

dari buku tersebut sesuai dengan standar BSNP, meski demikian hasil dari

penelitian ini ada yang kurang sesuai menurut penulis dalam jurnal

tersebut.36

2. “Penulisan Buku Teks Mahasiswa Bahasa Dan Sastra Indonesia IKIP

PGRI Pontianak Oleh Hariyadi dan Eti Ramaniyar”. Penelitian ini

membahas tentang analisis buku teks bahasa Indonesia berdasarkan aspek

kelayakan isi dan kesesuaian materi buku teks bahasa Indonesia. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbentuk

deskriptif. Hasil penelitian ini adalah kesesuaian materi buku teks bahasa

Indonesia mahasiswa berdasarkan aspek kelayakan isi sudah layak. Materi

yang disajikan dalam buku tersebut cukup singkat, padat, dan jelas untuk

diketahui secara garis besar. kesesuaian materi buku teks bahasa Indonesia

mahasiswa berdasarkan aspek kelayakan bahasa sudah layak.37

3. “Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Kelas 1 Dari

Kementrian Agama Republic Indonesia oleh Sofiah Rosyadi”. Penelitian

36
Afifa Wijdan Azhari, “Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Terbitan Karya
Toha Putra”, Vol. 1 no. 2 (Bekasi: Jurnal al-Suniyat, 2018) hlm. 1
37
Hariyadi dan Eti Ramaniyar,”penulisan buku teks bahasa dan sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak”,
Vol. 10 no. 2, (Pontianak: Journal IKIP PGRI, 2021). Hlm 1-16

29
ini berisi tentang analisis mengenai buku pegangan siswa dan guru untuk

siswa kelas 1 sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah terbitan kementerian

agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode

deskriptif kualitatif dari analisis konten isi, yang disesuaikan dengan

prespektif dan kualitas menurut BSNP. Adapun hasil penelitian ialah buku

bahasa Arab untuk madrasah ibtidaiyah ini tergolong masih agak rumit

untuk tingkat sekolah dasar kelas 1, dikarenakan umur siswa pada saat

kelas 1 sebagian mungkin hanya bisa mengenal huruf hijaiyah saja itupun

belum sempurna, apalagi jika dalam bentuk pola kata bahkan kalimat,

sehingga seyogyanya diperlukan pengajaran awal mengenai huruf terlebih

dahulu adapun penyusunan kegrafikan buku sudah sesuai dan perlu

adanya beberapa tambahan materi dan lain sebagainya.38

4. “Analisis Materi Bahasa Arab Dalam Buku Ajar Kelas 7 SMP

Muhammadiyah al-Furqan Banjarmasin oleh Hermansyah Yusuf”

penelitian ini membahas tentang analisis buku ajar bahasa Arab kelas 7

untuk SMP Muhammadiah al-Furqan, penelitian ini menggunakan metode

library research dan pembahasannya terfokus pada beberapa aspek yakni

aspek isi, aspek kebahasaan, aspek kegrafikan dan penyajian Adapun

metode yang digunakan yakni studi dokumentasi dan studi pustaka.

Setelah dilakukan analisis terkait beberapa aspek terhadap Buku Ajar

Bahasa Arab kelas 7 SMP Muhammadiyah Al Furqan, sudah layak secara

isi penyusunan dan grafiknya untuk dipakai dan diajarkan pada siswa.

38
Sofiah Rosyadi, “Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Kelas 1 Dari Kementerian
Agama RI”, e-ISSN 2615-3890, (Banjarmasin: Jurnal Al-Maqayis IMLA, 2019), hlm. 10-12

30
Mungkin bisa direkomendasikan sedikit perbaikan perlu telaah lebih lanjut

terhadap kompetensi dasar pada mata pelajaran Bahasa Arab.39

5. “Analisis Seleksi Dan Gradasi Materi Buku Teks Bahasa Arab Al-

„Arabiyah Baina Yadaik oleh Syarifah”. Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research)

dengan menggunakan metode analisis data content analysis (analisis isi).

Obyek penelitian ini adalah buku teks bahasa Arab yang banyak

digunakan di dunia pendidikan terutama perguruan tinggi yaitu: Kitab Al-

Arabiyyah baina Yadaik jilid I dan II. Berdasarkan penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa seleksi materi pada buku ajar Al-Arabiyyah baina

Yadaik sudah memenuhi prinsip-prinsip seleksi materi, yaitu: frequency,

range, availability, coverage, dan learnability. Adapun gradasi materi

pada buku teks Al-Arabiyyah baina Yadaik secara umum telah memenuhi

prinsip-prinsip gradasi. Jika ditinjau dari segi jenisnya maka buku Al-

Arabiyyah baina Yadaik menggunakan pola gradasi putar, sedangkan jika

berdasarkan kategori kebahasaan maka buku teks tersebut menggunakan

pola gradasi nasional-fungsional.40

BAB III

39
Hermansyah Yusuf, “Analisis Materi Bahasa Arab Dalam Buku Ajar Kelas 7 SMP Muhammadiyah al-
Furqan Banjarmasin”, e-ISSN 2615-3890, (Kal-Sel: Jurnal Al-Maqayis UIn Antasari Banjarmasin, 2018), hlm. 7
40
Syarifah, “Analisis Seleksi Dan Gradasi Materi Buku Teks Bahasa Arab Al-„Arabiyah Baina Yadaik oleh
Syarifah”, ISSN 2655-0695, (Bangka Belitung: jurnal Sustainable IAIN Syaikh Siddik, 2020), hlm. 1

31
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian secara etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu research (re; berarti

kembali,dan search berarti mencari) dari pengertian tersebut difahami bahwa research itu

adalah berarti mencari kembali. Sedangkan secara terminology terdapat beberapa pengertian

terkait dengan penelitian. Menurut Dr. Ibrahim, MA. Penelitian bukanlah sekedar aktivitas

mencaritahu, melainkan menemukan sesuatu. Penelitian juga bukan sekedar melaporkan

informasi dan fakta sebagaimana laporan dan fakta jurnalis, melainkan pembuktian data.

Penelitian juga bukan hanya mendeskripsikan realitas namun juga menjelaskan faktor-faktor

yang terkait di dalamnya. 41 Adapun penelitian juga adalah sebuah kegiatan mencari

kebenaran terhadap suatu fenomena ataupun fakta yang terjadi dengan cara yang terstruktur

dan sistematis.42

Dari pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa penelitian ialah sebuah proses

kegiatan dalam mencari dan menemukan kebenaran dari suatu fakta atau fenomena yang

dibuktikan dan dijelaskan dengan cara yang terstruktur dan sistematis.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library research) ialah

kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan

menyimpulkan data dengan menggunakan metode atau teknik tertentu guna mencari

jawaban atas permasalahan yang dihadapi dalam penelitian kepustakaan. Penelitian

41
Dr. Ibrahim, MA., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2015), hlm. 5
42
Dikutip dari www.kompasiana.com diakses pada 06/01/2023

32
kepustakaan juga diartikan sebagai kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan

dengan topic atau masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh

dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber

lain.43

Untuk memperoleh data yang akurat dari penelitian ini maka peneliti haruslah

mencermati dan menelaah sumber-sumber yang berkaitan dengan teori dan metodologi yang

digunakan lalu kemudiandikaji secara mendalam dengan teori-teori dan data yang

mendukung. Adapun penelitian ini tidak memerlukan hipotesis.44

Berlandaskan pada beberapa pendapat di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa

penelitian kepustakaan ialah kegiatan mencari dan mengumpulkan data serta informasi yang

berkaitan dengan masalah yang menjadi objek penelitian, kemudian menelaahnya melalui

sumber-sumber tertulis dari buku-buku internet dan lain-lain sehingga menjadi data yang

relevan untuk dikaji secara mendalam hingga menghasilkan penemuan yang bermanfaat.

B. Pendekatan Penelitian

Peneitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative approach) adalah suatu

mekanisme kerja penelitian yang mengandalkan uraian deskriptif kata, atau kalimat, yang

disusunsecara cermat dan sistematis mulai dari menghimpun data hingga menafsirkan dan

melaporkan hasil penelitian.45Sedangkan menurut Prof. Burhan Bungin bahwa pendekatan

kualitataif adalah proses penelitian dengan sasaran terbatas, namun kedalaman datanya tidak

43
Khatibah, PENELITIAN KEPUSTAKAAN, (Medan: Jurnal Iqra‟ Fak. Dakwah IAIN-SU. Vol. 05 No. 01,
2011.) hlm. 1
44
Suharmi Arikunto, Manejemen Penilitian, (Jakarta: RinekaCipta,2000) hlm.65
45
Dr. Ibrahim, MA,,hlm. 52

33
terbatas. Semakin dalam dan berkualitas data yang diperoleh maka semakin berkualitas
46
penelitian tersebut. Adapun menurut Moleong sebagaimana dikutip dari Suharsimi

Arikunto bahwa sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan

atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam

dokumen atau bendanya.47

Melaksanakan penelitian dengan pendekatan kualitatif sesungguhnya membawa

peneliti pada rencana kerja penelitian yang bersifat deskriptif, naratif, interpretatif dan

subjektif, dengan logika induktif dan berbagai cirri kerja lainnya pada penelitian kualitatif.

Artinya pendekatan kualitatif adalah mekanisme kerja penelitian yang berpedoman kepada

penilaian nonstatistik atau nonmatematis, dimana ukuran yang digunakan bukanlah angka

maupun skor, melainkan nilai atau kualitasnya.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data penelitiannya.48 Adapun metode yang digunakan oleh peneliti dalam penalitian ini ialah

metode dokumentasi. Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis yang dapa dijadikan bukti. Dalam pengertian yang lebih luas yaitu barang cetakan

atau naskah keterangan, surat, rekaman suara, gambar dalam film dan lain sebagainya yang

46
Ibid., hlm. 53
47
Op.Cit., hlm. 22
48
Ibid.,hlm. 203

34
dapat dijadikan bukti keterangan. Sedangkan dokumentasi berarti pengumpulan, pemilihan,

pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan.49

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian dan sebagainya. 50 Metode dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data dalam

penelitian kualitatif, maka dokumen atau objek yang dicari dan dikumpulkan dibagi menjadi

tiga yaitu : tulisan, gambar, dan karya.51

Setelah menentukan metode penelitian, langkah selanjutnya adalah menyiapkan

instrument penelitian yang akan digunakan oleh peneliti.

D. Instrument Penelitian

Dalam mengumpulkan data peneliti membutuhkan sebuah alat atau

fasilitas agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih sistematis dan mudah

diolah. Alat ini disebut dengan instrument penelitian.52

Dalam hal ini instrument yang digunakan oleh peneliti diantaranya adalah:

pedoman pengamatan (berupa garis-garis besar atau kategori yang akan dicari

datanya), ceklis, kerangka dan sistematika data hasil penelitian.53

E. Jenis Data

Data adalah segala bentuk informasi, fakta dan realitas yang terkait

dengan apa yang diteliti atau dikaji. Sedangkansumber data adalah orang, benda,

atauo bjek lain yang dapat memberikan informasi, fakta dan realitas yang relevan

49
KBBI offline(aplikasi), website resmiwww.grifa.com
50
Suharsimi, hlm 201
51
Sugiyono dalam Ibrahim, Hlm. 95
52
Op.Cit., hlm 203
53
Ibid.,hlm 201,204

35
dengan apa yang sedang diteliti.54 Data juga mempunyai arti dan kedudukan yang

penting dalam penelitian menurut Dr.Ibrahim, MA.bahwa (data is research, and

research is data. Karena dengan datalah peneliti dapat bekerja, dan menjawab

pertanyaan penelitian serta dengan datalah peneliti mampu menemukan solusi

dari permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.55

Jenis data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu

data primer dan data sekunder.

Data primer adalah segala jenis informasi dan fakta yang relevan dengan

suatu penelitian dan sangat jelas dan menjadi data utama yang menjadi penentu

utama keberhasilan sebuah penelitian secara langsung, serta mampu

menggambarkan substansi terdalam. Dari data tersebut juga penelitian dapat

dikembangkan menjadi lebih detil, mendalam, dan rinci.56

Adapun data premier adalah segala informasi dan fakta yang relevan

dengan suatu penelitian sebagai data pendukung atau tambahan dari data primer.

Data sekunder ini berguna untuk membantu semakin jelas dan lengkapnya sebuah

penelitian.57

F. Sumber Data

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Buku teks bahasa arab “Ayo Fasih Berbahasa Arab untuk MA

kelas X” penerbit Erlangga

54
Ibrahim, hlm 68
55
Ibid.,hlm. 76
56
Ibid., hlm. 68
57
Bungin dalam Ibrahim, Loc. cit.

36
b) Kurikulum BSNP tentang penilaian kelayakan buku tes pelajaran

Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah beberapa

litaratur yang diambil daribuku-buku, surat kabar internet dan lain sebagainya

untuk melengkapi data penelitian yang ada.

G. Teknik Analisis

Analisis data menurut Sumadi Suryabrata adalah suatu langkah yang sangat kritis

dalam penelitian, peneliti harus memastikan pola analisa mana yang digunakan. Apakah

analisa statistik atau non-statistik.58 Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis isi (content analysis), yaitu analisis yang menggali dan

menganalisis muatan-muatan isi dari sebuah teks. Teks dimaksud berupa kata-kata,

makna gambar, simbol, gagasan, tema, serta berbagai bentuk pesan yang

dikomunikasikan.59

Menurut Dr. Ibrahim, MA. Analisis isi adalah satu pendekatan dan metode dalam

penelitian kualitatif yang menjadikan teks (tulisan maupun wacana) sebagai objek kajian

atau satuan yang dianalisis, dalam rangka menemukan makna atau isi pesan yang

disampaikan.60

58
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Bandung: Rajawali Pres, Bandung, 2009), hlm. 75
59
Stesan Sticsher, dkk. Metode Analisis Teks &Wacana, terj. Ghazali, dkk. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), hlm. 97.
60
Ibrahim, hlm. 115

37
Analisis isi adalah serangkaian kegiatan dengan menggunakan teknik tertentu

dalam menggambarkan dan mengklasifikasikan data yang tertulis dalam sebuah materi

ajar, tulisan, ataugrafik, gambar, maupun pemikiran yang ada dalam sebuah buku.61

Dengan demikian teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis isi

yakni memfokuskan penelitian pada Analisis buku teks Bahasa Arab Madrasah Aliyah

Kelas X penerbit Erlangga.

H. Signifikansi Peneitian

Penelitian ini, yang hendak mengkaji tentang konten dari buku “Ayo Fasih

Berbahasa Arab untuk MA kelas X” penerbit Erlangga dari berbagai sisi serta dari aspek

kelayakan isi, aspek kegrafikan, aspek gradasi serta aspek kebahasaan. Pentingnya

memilih buku ajar dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Arab di lembaga

perguruan tinggi dan lembaga yang mempelajari ilmu-ilmu agama Islam yang lebih

mendalam, hal ini menjadikan penelitian ini sangat signifikan dalam dunia pendidikan

khususnya pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa Agama secara khusus di dalam

lingkup perguruan tinggi dan umumnya bagi seluruh masyarakat Indonesia maupun

belahan dunia manapun.

61
Mushriq Mjwal, Kaifiyyatu tahlilil kitab al-madrasy, (university of Babylon: e-journal-
website;www.researchgate.net, 2016), hlm. 6

38
DAFTAR PUSTAKA

al-Qashiri. Maufiq Abdullāh, Kitāb al-Ta‟limī fī al-Lughati al-„Arabiyyah, Kuala

Lumpur: al-Jami‟ah al-Wathaniyah.

Amrullah. Muhammad Afif, “AnalisisKesalahanPenerapanQawa‟id pada Buku Ajar

Bahasa Arab”, Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 6, No. 1, Mei 2015.

Andriana. Dina, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran: Mengenal, Merancang, dan

Mempraktikkannya, Yogyakarta: Diva Press, 2011.

Arifin. Syamsul dan Adi Kusriyanto, SuksesMenulisBuku Ajar dan Referensi, Jakarta: Grasindo,

2010.

Arikunto. Suharmi, Manejemen Penilitian, Jakarta: Rineka Cipta,2000.

Azhari. Afifa Wijdan, “Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Terbitan

Karya Toha Putra”, Vol. 1 no. 2, Bekasi: Jurnal al-Suniyat, 2018.

Hariyadi dan Eti Ramaniyar,”penulisan buku teks bahasa dan sastra Indonesia IKIP

PGRI Pontianak”, Vol. 10 no. 2, Pontianak: Journal IKIP PGRI, 2021.

Hasil wawancara pada Februari 2023 dengan guru bahasa Arab MA Al-Irsyad

Darussalam Lampung Barat.

Hidayat. Yayat, http://arabicforall.or.id diakses 28 Oktober 2020

http://media-rahmatulloh.blpgspot.com (diakses pada 25 Januari 2023).

Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA, 2015.

KBBI offline, website resmi www.grifa.com

Khatibah, PENELITIAN KEPUSTAKAAN Jurnal Iqra‟ Vol. 05 No. 01, Medan: IAIN-SU, 2011.

39
Kurnia dkk. Feni, Analisisbuku Ajar Fisika SMA Kelas XI Di Kecamatan Indralaya

Utara Berdasarkan kategori Literasi Sains, Sumsel: Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika,

No. 1, Vol. I, 2014.

Mjwal Mushriq, Kaifiyyatu tahlilil kitab al-madrasy, university of Babylon: e-journal-

website;www.researchgate.net, 2016.

Muljono Pudji, kegiatan penilaian buku teks pendidikan dasar dan menengah, Jakarta:

BSNP, 2007

Muslich. Masnur, Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan

Pemakaian Buku Teks, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005

Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008

Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005

Rohman. Fathur, MetodePembelajaran Bahasa Arab, Malang: Madani, 2015.

Rosyadi. Sofiah, “Analisis Buku Ajar Bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Kelas 1 Dari

Kementerian Agama RI”, e-ISSN 2615-3890, Banjarmasin: Jurnal Al-Maqayis IMLA, 2019.

Stesan Sticsher, dkk. MetodeAnalisis Teks &Wacana, terj. Ghazali, dkk. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009.

Sumardi. Mulyanto, Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauan dari Segi Metodologis,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

Suryabrata. Sumadi, MetodePenelitian, Bandung: Rajawali Pres, Bandung, 2009.

Syarifah, “Analisis Seleksi Dan Gradasi Materi Buku Teks Bahasa Arab Al-„Arabiyah

Baina Yadaik”, ISSN 2655-0695, Bangka Belitung: jurnal Sustainable IAIN Syaikh Siddik,

2020.

40
Tarigan. Henri Guntur dan Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, Bandung

: Angkasa, 2009.

tentang Buku Teks Pelajaran, Pasal 1 dan Pasal 3 ayat (1).

Tentang Buku, Pasal 1, ayat (3).

tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 43 ayat (3), (4), dan (5).

Wahab. Muhbib Abdul, “Analisis Isi dan Wacana” Repository UIN Jakarta.

Wasid. Iskandar, Dan Dadang Sunendar, Pembelajaran Bahasa, Bandung: Rosdakarya,

2008.

Yusuf. Hermansyah, “Analisis Materi Bahasa Arab Dalam Buku Ajar Kelas 7 SMP

Muhammadiyah al-Furqan Banjarmasin”, e-ISSN 2615-3890, Kal-Sel: Jurnal Al-Maqayis UIn

Antasari Banjarmasin, 2018.

Zaenuddin dkk. Radliyah, Metodologi & Strategi alternative pembelajaran bahasa Arab.

Zuhdi. Halimi, Al-bīah Al-Lughawiyah Takwīnuhā wa Dauruhā fīIkitabi al-Arabiyah,

Malang: UIN Maliki Press, 2009.

Zulhannan. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2014.

41

Anda mungkin juga menyukai