Anda di halaman 1dari 30

Penelitian Kolaboratif

IMPLEMENTASI MODEL 3 IN 1 DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK


(MAHARAT AL-ISTIMA’) PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN
BAHASA ARAB (PBA) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

PROPOSAL PENELITIAN

PENELITI:

AZIZ SYAFRUDIN SYAFRAWI, MA


NANIN SUMIARNI, M.Ag

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


(LP2M)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

2015 / 2016 - 2
A. Judul Penelitian :
“Implementasi Model 3 In 1 Dalam Pembelajaran Menyimak (Maharat Al-Istima’)
Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon”
B. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran bahasa Arab di perguruan tinggi pada hakekatnya terdapat dua
macam, yaitu sebagai alat dan tujuan. Pembelajaran bahasa Arab di beberapa fakultas
seperti fakultas syari’ah, ushuluddin, dakwah, dan tarbiyah jurusan pendidikan agama
diposisikan sebagai alat bantu bagi peningkatan keahlian lain. Sebaliknya, proses
pembelajaran bahasa Arab di fakultas adab dan tarbiyah jurusan bahasa Arab diposisikan
sebagai tujuan, yaitu bertujuan menghasilkan ahli bahasa dan sastra Arab.
Tujuan utama pembelajaran bahasa asing adalah pengembangan kemampuan pelajar
dalam menggunakan bahasa itu sendiri baik lisan maupun tulis. Dalam dunia pengajaran
bahasa kemampuan menggunakan bahasa disebut keterampilan berbahasa (maharat al-
lughah). Keterampilan tersebut ada empat, yaitu: keterampilan menyimak (maharat al-
istima’ / listening skill), berbicara (maharat al-kalam / speaking skill), membaca (maharat
al-qira’ah / reading skill), dan menulis (maharat al-kitabah / writing skill). Keterampilan
menyimak dan membaca dikategorikan ke dalam keterampilan reseptif (maharat al-
istiqbaliyyah / receptive skill), sedangkan keterampilan berbicara dan menulis
dikategorikan ke dalam keterampilan produktif (maharat al-intajiyyah / receptive skill).
Keempat keterampilan ini pada dasarnya merupakan suatu kesatuan atau catur tunggal.
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) merupakan salah satu jurusan yang ada di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh
Nurjati Cirebon, dengan mengacu pada visi dan misinya1, Jurusan PBA memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Menghasilkan guru atau tenaga kependidikan yang unggul, kompetitif dan
profesional di bidang bahasa Arab;
2. Menghasilkan lulusan yang menguasai bahasa Arab secara aktif-produktif dan
metode pembelajarannya;

1
Visi: Menjadi Jurusan yang unggul dan terkemuka dalam mempersiapkan tenaga pendidik yang menguasai materi dan
metodologi pembelajaran bahasa Arab pada tahun 2024
Misi:
1. Menyelenggarakan pembelajaran bahasa Arab yang unggul, kompetitif, dan profesional;
2. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan keilmuan bidang pendidikan bahasa Arab;
3. Menyebarluaskan pengalaman dan temuan-temuan inovatif dalam disiplin ilmu pendidikan bahasa Arab
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
4. Menjalin kerjasama dalam bentuk kemitraan dengan stakeholder dalam rangka menyiapkan dan
mengembangkan guru bahasa Arab.

1
3. Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan kajian dan penelitian dalam
bidang pembelajaran bahasa Arab;
4. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan model pembelajaran
bahasa Arab yang efektif dan menyenangkan.
Melihat tujuan jurusan PBA di atas, adanya harapan ideal tentang profil lulusan yang
diangan-angankan, yaitu menguasai bahasa Arab secara aktif-produktif dan metode
pembelajarannya serta mampu mengembangkan model pembelajaran bahasa Arab yang
efektif dan menyenangkan. Akan tetapi kalau kita perhatikan jalannya pembelajaran
keterampilan bahasa di jurusan PBA, belum menunjukkan hasil yang menggambarkan
kecakapan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Arab secara aktif produktif.
Salah satu mata kuliah yang diajarkan di jurusan PBA untuk meningkatkan
kecakapan mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Arab adalah maharat Al Istima’
(keterampilan menyimak) yang merupakan salah satu mata kuliah inti / khusus (MKK)
yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Kemampuan menyimak merupakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh siapapun yang belajar bahasa. Sehingga dalam
pembelajarannya harus betul-betul tepat dan mudah difahami.
Akan tetapi banyak mahasiswa yang merasa kesulitan memahami bahasa Arab pada
saat mendengar orang berbicara secara langsung dengan menggunakan bahasa Arab
terlebih pada native speaker, maupun ketika mengucapkan kalimat-kalimat dalam bahasa
Arab.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurang berhasilnya
pembelajaran maharat al-istima’ perlu dilakukan kajian yang mendalam dan
komprehensif. Hasil pengamatan terhadap mahasiswa sejak tahun 2014 menunjukkan
bahwa permasalahan yang dihadapi bukan saja sepenuhnya disebabkan oleh faktor
mahasiswa, misalnya mahasiswa tidak mempunyai dasar kemampuan kebahasaan pada
pendidikan sebelumnya, kurangnya motivasi dalam mengikuti perkuliahan, kurangnya
menyimak berita-berita berbahasa arab dan menganggap bahwa pembelajaran menyimak
(maharat al-istima’) merupakan pembelajaran yang monoton dan membosankan.
Kurang berhasilnya pembelajaran maharat al-istima’ mungkin saja disebabkan oleh
kekurang tepatan dalam penentuan tujuan pembelajaran, ketidak tepatan memilih bahan
ajar, kesalahan pemilihan metode pembelajaran, model pengajaran dosen, tidak adanya
fasilitas yang memadai ataupun sistem evaluasi yang kurang tepat. Hal ini menjadi
tantangan sekaligus motivasi bagi para dosen untuk mendesain perangkat pembelajaran
yang tepat dan efektif.

2
Model 3 in 1 merupakan model pembelajaran yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan erat karena dalam prakteknya tidak bisa hanya mengandalkan atau memakai satu
model pemebelajaran dari 3 in 1 tadi, dan karena keterikatan itulah maka penulis
menamakannya dengan model 3 in 1. Model ini adalah Tahfidz, Tadrib dan Ta’wid yang
selama ini diterapkan di jurusan PBA yang menurut pengamatan peneliti dengan melihat
hasil yang ada selama tiga tahun ini kurang adanya keberhasilan yang signifikan dalam
pembelajaran maharot al-istima’.
Maka dari itu peneliti ingin melihat lebih dalam hal yang menjadi problematikanya,
karena menurut peneliti seharusnya model 3 in 1 itu sudah cukup baik sebagai model
pembelajaran maharat al-istima’ dan diharapkan dapat menemukan solusi alternatif terbaik
sehingga model pembelajaran 3 in 1 dapat berfungsi dengan baik sehingga pembelajaran
maharat al-istima’ mendapatkan tempat di hati para pembelajarnya terserap dengan baik
dan menghasilkan yang terbaik pula.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dan pembatasan
masalahnya, maka penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana Perangkat Pembelajaran Maharat Al-istima’ dengan model 3 in 1
yang dilaksanakan di Jurusan PBA?
2. Bagaimana Implementasi model 3 in 1 dalam Pembelajaran Maharat Al-istima’
yang dilaksanakan di Jurusan PBA?
3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi model 3 in 1 dalam
Pembelajaran Maharat Al-Istima’ di Jurusan PBA?
4. Bagaimana alternatif solusi dari kendala-kendala yang dihadapi dalam
implementasi model 3 in 1 dalam Pembelajaran Maharat Al-Istima’ di Jurusan
PBA?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a) Mengetahui Perangkat Pembelajaran Maharat Al-istima’ dengan model 3 in 1
yang dilaksanakan di Jurusan PBA
b) Implementasi model 3 in 1 dalam Pembelajaran Maharat Al-istima’ yang
dilaksanakan di Jurusan PBA

3
c) Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi model 3 in 1
dalam Pembelajaran Maharat Al-Istima’ di Jurusan PBA
d) Mengetahui alternatif solusi dari kendala-kendala yang dihadapi dalam
implementasi model 3 in 1 dalam Pembelajaran Maharat Al-Istima’ di Jurusan
PBA

2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis. Dari
sisi teoritis penelitian ini memberikan informasi dan pengetahuan baru tentang model
pembelajaran maharat al-istima’ baik untuk para mahasiswa, dosen maupun lembaga.
Khususnya Jurusan Bahasa Arab yang dijadikan sebagai lokasi penelitian, mahasiswa dan
dosen jurusan PBA.
Dari sisi praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak,
antara lain:
1. Mahasiswa Jurusan PBA. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan
dalam model, metode atau teknik belajar maharat al-istima’ di kelas maupun
diluar kelas;
2. Dosen bahasa Arab khususnya dosen maharat al-istima’di IAIN Syekh Nurjati.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dan bahan perbaikan dalam
menerapkan model pembelajaran bahasa arab aktif khusunya maharat al-istima’;
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas;
3. Model bagi jurusan PBA di perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia dan
madrasah-madrasah di Indonesia dalam mengembangkan model pembelajaran
maharat al-istima’ untuk meningkatkan kecakapan kebahasaan mahasiswa.

E. Penelitian Relevan
Ada beberapa hasil penelitian yang memiliki kesamaan tema yang berkaitan dengan
pembelajaran bahasa Arab, sebagai kajian pustaka dalam penelitian ini, antara lain:
1. Lina Marlina, M.Ag. “Efektifitas Penerapan Metode Langsung Dalam
Pembelajaran bahasa Arab Untuk meningkatkan kemampuan Berbicara
Mahasiswa” ” Penelitian di SMPIT Pondok Pesantren Al-Hikmah Bobos
Kabupaten Cirebon Tahun 2013.
2. Nanin Sumiarni, M.Ag. “Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Mahasiswa Pemula
Di Pusat Bahasa Dan Budaya (PBB) IAIN Syekh Nurjati Cirebon (Problematika

4
Dan Solusinya)” Penelitian di Pusat Bahasa dan Budaya IAIN SNJ Cirebon
Tahun 2013.
3. Masri’ah, M. Ag, “ Interferensi Bahasa Ibu dalam Pembelajaran Bahasa Arab”
Penelitian di Jurusan Mamba’ul Ulum Sumber Cirebon Tahun 2013..
4. Muhsin Riyadi, M.A, “Analisis Terhadap pola pembelajaran Khat Imla’ dalam
membangun Bi’ah Lughowiyah Sebagai Wadah untuk meningkatkan
Penguasaan bahasa Arab pada santri ” Penelitian di Pondok Pesantren Al-
Istiqomah Graksan Kota Cirebon Tahun 2013.
5. Sopwan Mulyawan, M.Ag, “Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren
Madinatun Najah” (Study Desrkriptif Tentang Pengembangan dan Pengelolaan
Pembelajaran Bahasa Arab untuk meningkatkan Kemampuan Berbahasa Arab
Santri) Penelitian di Pondok Pesantren Madinatun Najah Duku Semar Kota
Cirebon Tahun 2013.
6. Ervan Gazali, M.Si. ”Pola Enkulturasi Menulis Arab Pegon”, Penelitian di
Pondok Pesantren Al Khoir Cirebon Tahun 2013.
7. Wahyudin, M.Pd.I., “Model Pembelajaran Maharat Al-Istima’ Mahasiswa
Jurusan PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon”, penelitian di Jurusan PBA IAIN
Syekh Nurjati Cirebon, Tahun 2015.

F. Kerangka Teori
Menurut Khotib (2003: 43) Istima’ merupakan keterampilan berbahasa yang pertama
harus dimiliki, karena hal ini sesuai dengan isyarat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa
potensi yang pertama Allah anugrahkan kepada manusia pada saat dilahirkan adalah as-
sama’ (mendengar/menyimak) (Qs. An Nahl: 87). Sering terjadi kesalahan dalam
menafsirkan makna istima’ dan tidak dapat membedakan beberapa istilah yang
berhubungan dengan istima’ yaitu al-sam’, al-sima’, al-istima’, dan al-inshat.
a. Perbedaan antara al-sam’, al-sima’, al-istima’, dan al-inshat.
Menurut ‘Ilyan, al-sam’ adalah istilah yang ditujukan pada indra pendengar,
yaitu telinga. Al-sima’ adalah proses masuknya suara ke telinga tanpa adanya
kesengajaan dan perhatian, sehingga pendengar tidak sepenuhnya dapat menangkap
hal yang dibicarakan. Al-istima’ adalah proses masuknya suara ke telinga disertai
dengan kehendak dan perhatian terhadap suara tersebut. Istilah inilah yang dimaksud
dalam konteks pembelajaran bahasa Arab. Sedangkan Al-inshat adalah proses

5
masuknya suara ke telinga dengan disertai kehendak dan adanya perhatian disertai
dengan konsentrasi, karena adanya tujuan yang ingin dicapai.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, istilah al-inshat kurang populer
penggunaannya dibandingkan dengan istilah al-istima’. Hakikat menyimak dapat
dilihat dari berbagai segi, yaitu (1) menyimak sebagai alat, (2) menyimak sebagai
keterampilan, (3) menyimak sebagai proses, (4) menimak sebagai respon, dan (5)
menyimak sebagai pengalaman kreatif.
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa reseptif lisan. Berbeda dengan
membaca yang bersifat reseptif tulis, media lisan bersifat fana, begitu terdengar
langsung musnah. Sebaliknya materi membaca dapat dilihat, diamati, dan dibaca
berulang kali. Dalam satu unit waktu, penyimak hanya mampu menangkap klausa
sedangkan dalam membaca, pembaca dapat menangkap kalimat dalam satuan waktu
yang sama (Mahfudz, 2000).
Coakley dan Wolvin (dalam Mujianto dan Gatut, 2010) menunjukkan dalam
menyimak bahasa pertama, sebanyak 93% dari total makna yang ada dalam sebuah
pesan didapatkan dari isyarat-isyarat visual, seperti ekspresi wajah, postur, gerak
tubuh dan penampilan dari penutur. Untuk model bahasa lisan bebas tetapi terencana
didapati bahwa pemahaman terhadap bahasa lisan yang diproduksi secara bebas dan
terencana ini memiliki banyak kesamaan ciri dengan pemahaman terhadap bahasa
bebas spontan, tetapi ada penekanan yang lebih besar untuk menyampaikan topik
tertentu, seperti misalnya kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan kondisi sosial.
Percakapan secara bebas terencana ini dilakukan secara kolaboratif dengan
menggunakan berbagai macam fungsi bahasa (meminta informasi, mengungkapkan
pendapat pribadi, menyatakan sesuatu, mengevaluasi sesuatu).
Secara umum tujuan pembelajaran istima’ adalah agar siswa mampu mengenali
bunyi ujaran, mengidentifikasi kata, frasa, dan kalimat, memperoleh informasi,
menginterpretasi, menangkap makna, menyimpulkan makna, merespon,
mengapresiasi, mengkritisi, dan menilai.
Dilihat dari tujuan diatas maka, tujuan pembelajaran istima’ dapat
diklasifikasikan berdasarkan levelisasi pembelajaran bahasa Arab.
1. Tujuan pembelajaran Istima’untuk pemula :
a) Mengenal bunyi huruf arab dan mampu membedakan antara bunyi satu
huruf dengan huruf lainnya
b) Membedakan bunyi huruf yang berdekatan makhrajnya

6
c) Mengenal bunyi huruf yang berharakat pendek dan panjang serta mampu
membedakan antara keduanya
d) Mengenal huruf yang bertasdid dan berharakat tanwin serta mampu
membedakan antara keduanya
e) Mengetahui hubungan antara bunyi ujaran dengan symbol tulisan
f) Mengetahui sisi kesamaan dan perbedaan antara bunyi huruf Arab dengan
bunyi huruf dalam bahasanya
g) Mampu mendengarkan ungkapan-ungkapan Arab tanpa mengalami
kesulitan.
2. Tujuan pembelajaran Istima’untuk menengah
a) Mampu memahami makna kosakata sesuai konteks
b) Mampu memahami kata-kata dan kalimat-kalimat lisan bahasa Arab dalam
percakapan sehari-hari
c) Mampu memahami perubahan makna yang diakibatkan oleh perubahan
bentuk kata sesuai dengan derivasinya
d) Mampu memahami makna dari penggunaan intonasi yang bervariasi
e) Mampu menangkap makna yang ditimbulkan dari penggunaan jenis kata
mudzakar, muannats, bilangan, kata kerja dalam berbagai zamannya
f) Mampu memahami ungkapan lisan sederhana dalam tema yang memuat
kosa kata yang sudah dikenalnya
g) Mampu menangkap makna kata secara tepat tanpa terpengaruh oleh
kedekatan makna pada bahasa siswa
h) Dapat memahami topik pembicaraan dengan cepat dan tepat sesuai alur
pembicaraan
i) Mampu menangkap makna global ujaran bahasa Arab tanpa menemukan
kesulitan.
3. Tujuan pembelajaran Istima’untuk tingkat lanjut
a) Mampu mengikuti dan beradaptasi dengan tempo pembicaraan
b) Mampu memvisualisasikan peristiwa yang didengar dari berbagai ungkapan
bahasa Arab
c) Mampu memahami makna ujaran sesuai dengan konteks budaya Arab
d) Mampu menangkap gagasan utama dari paparan yang didengar
e) Mampu membedakan antara gagasan utama dengan gagasan pendukung

7
f) Mampu membedakan antara fakta dan pendapat perorangan yang difahami
dari konteks paparan lisan
g) Mampu menangkap makna kontekstual dari penggunaan kata yang
digunakan oleh pembicara
h) Mampu memberikan respon yang tepat terhadap suatu ungkapan yang
didengar
i) Mampu menyimpulkan isi kandungan pembicaraan
j) Mampu memberikan penilaian terhadap ungkapan yang didengar.
4. Pendekatan, Metode dan Model pembeajaran istima’
A. Pendekatan.
Pendekatan adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai
pengajaran suatu bidang studi yang memberi arah dan corak kepada metode
pengajarannya dan didasarkan kepada asumsi yang berkaitan.
a. Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada
tujuan pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi (Syafi’ie, 1993: 17).Pendekatan komunikatif memfokuskan
pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk
berkomunikasi) dalam pembelajaran.
b. Pendekatan Integratif
Pembelajaran bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa
dituntut untuk terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca,
berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus
dilakukan secara terpadu dalam satu proses pembelajaran dengan fokus
satu keterampilan.
c. Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif
Pendekatan cara belajar siswa aktif diartikan sebagai kegiatan belajar
mengajar yang melibatkan siswa. Artinya, siswa secara aktif terlibat dalam
proses pengajaran.
d. Pendekatan Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja sama dan saling
membantu dalam menyelesaikan tugas.

8
e. Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap
kegiatan belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih
dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan
yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan
digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar
tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
f. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam
pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap
bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul
pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan
kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini pengetahuan tentang
pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas,
bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan. Dengan pendekatan struktural
siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka
memahami kaidah-kaidahnya.
g. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Pendekatan ini mempunyai konsep, guru menggunakan objek
di sekitar siswa sebagai media pembelajaran di kelas.
B. Metode
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara
yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
a. Metode Langsung
Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari
selangkah demi selangkah. Di dalam metode langsung terdapat 5 fase yaitu
demonstrasi, pembimbingan,pengecekan, dan pelatihan.

9
b. Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua
keterampilan berbahasa. Metode komunikatif berarti bahwa pembelajaran
menyimak harus berorientasi pada fungsi utama bahasa, yaitu sebagai alat
komunikasi.
c. Metode Integratif
Integratif berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses.
Integratif terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi.
Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi
diintegrasikan. Misalnya, menyimak diintegrasikan dengan berbicara dan
menulis.
d. Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran
diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang
perlu dipahami adalah tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan
disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, kongkret, dan konseptual.
Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan dan
lingkungan siswa. Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan logika yang dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis
atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.
e. Metode Konstruktivitas
Asumsi sentral metode konstruktivitas adalah belajar itu
menemukan. Artinya, meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada
siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu
agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Metode
konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan
pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi bertanya,
inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar
bagaimana seharusnya belajar).
f. Metode Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang
membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia
nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan

10
pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun
metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis
deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata.
C. Model
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar. (Soekamto,1997:78-79)
a. Student Teams - Achievment Divisions (STAD)
Langkah-langkah:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok itu mengerti.
4. Guru memberikan kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan
b. Problem Based introduction (Pembelajaran berdasarkan Masalah )
Langkah-langkah
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan
sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk
terlibat aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. (menetapkan topik,
tugas, jadwal)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

11
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
c. Demonstration
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.
3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
5. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.
6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
7. Guru membuat kesimpulan
d. Word Square
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru membagi lembaran kegiatan sesuai contoh.
3. Siswa menjawab soal (mengisi kotak-kotak tersebut dengan huruf-huruf
sesuai pertanyaan )
4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
e. Complete Sentence
Langkah – langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh
membacakan buku atau model dengan waktu secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 4 orang secara heterogen.
4. Guru membagikan lembar kerja berupa pargraf yang kalimatnya belum
lengkap.
5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang
tersedia.
6. Siswa berdiskusi secara kelompok.

12
7. Setelah jawaban didiskusikan,jawaban yangsalah diperbaiki. Tiap
peserta membaca sampai mengerti.
8. Kesimpulan
f. Artikulasi
Langkah – langkah
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikn materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan
dua.
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi
yang baru diterima dari guru dan pasangannyamendengar sambil
membuat catatan kecil kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok
lainnya.
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil
wawancara dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah
menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulang/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum
dipahami siswa.
7. Kesimpulan/ penutup
5. Teknik-teknik dalam Pembelajaran Istima’
Adapun teknik dalam proses pembelajaran istima’ dapat dibagi menjadi empat
tahapan (Munir, 2006: 158). Diantaranya adalah sebagai berikut.
a. At-taqdim adalah tahapan yang dilalui oleh guru bahasa Arab dalam
menyampaikan materi. Teknik ini menekankan pada aspek melafalkan
bunyi huruf secara fasih, baik dari aspek makhraj maupun sifat, baik bunyi
huruf hidup atau mati, dengan gaya pengungkapan huruf secara tepat.
b. Al-muhakah wat tikrar adalah tahapan dimana seorang guru bahasa Arab
melatih istima’ dengan cara menyampaikan ungkapan-ungkapan bunyi
huruf, lalu diikuti oleh peserta didik.
c. At-tamayyuz, tahapan ini pada dasarnya merupakan bentuk detail dari tahap
sebelumnya, yaitu tahap pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek
memahami karakteristik bunyi huruf secara baik.
d. Al-isti’mal dalam jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, terdapat tulisan
berjudul ”Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab”. Tulisan ini

13
menjelaskan bahwa masih ada strategi alternatif yang dapat digunakan
dalam pembelajaran keterampilan ashwat dan mendengar, di antaranya
adalah dengar-ulang-ucap, dengar-tulis, dan dengar-kerjakan.
6. Strategi Pembelajaran Istima’
Umumnya, pembelajaran istima’ disampaikan menggunakan media audio. Hal
ini karena kita tidak memungkinkan mendatangkan penutur aslinya. Sementara itu,
jika pengucapan tersebut dilakukan oleh guru, yang merupakan bukan orang Arab
asli, biasanya ada perbedaan logat. Media audio yang biasa digunakan adalah tape
recorder, CD, dan laboratorium bahasa.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran istima’.
1) Strategi 1
Strategi ini bertujuan melatih kemampuan siswa dalam mendengarkan
dan memahami isi bacaan secara global. Dalam strategi ini, dibutuhkan
rekaman bacaan dan potongan-potongan teks untuk dibagikan kepada siswa.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Bagikan potongan-potongan teks yang dilengkapi dengan alternatif
jawaban benar atau salah (B/S).
b. Perdengarkan bacaan lewat kaset atau CD kepada para siswa yang
ditugaskan untuk menangkap isi bacaan secara umum.
c. Setelah bacaan selesai, para siswa diminta membaca pernyataan-
pernyataan yang telah dibagikan, kemudian memberikan jawaban
yang benar atau salah terhadap pernyataan tersebut. Jika pernyataan
tersebut sesuai dengan isi bacaan yang didengar, berarti benar
jawabannya. Jika tidak sesuai maka jawabannya salah.
d. Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawaban.
e. Perdengarkan sekali lagi kaset tersebut agar masing-masing siswa
dapat mencocokan kembali jawaban yang telah ditulisnya.
f. Berikanlah klarifikasi terhadap semua jawaban tersebut agar siswa
mengetahui benar atau tidaknya jawaban mereka.
2) Strategi 2
Strategi ini lebih menekankan pada aspek kemampuan memahami isi
bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengiringi setiap bacaan
tersebut. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

14
a. Perdengarkan teks yang sudah direkam dalam kaset maupun CD.
b. Mintalah semua siswa untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal yang
penting.
c. Mintalah semua siswa untuk menjawab soal-soal yang disampaikan di
akhir bacaan tersebut. Jawaban dapat disampaikan secara lisan
maupun tertulis.
d. Berikan klarifikasi terhadap semua jawaban siswa.
3) Strategi 3
Strategi ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek kemampuan isi
bacaan, tetapi juga terhadap kemampuan mengungkapkan kembali sesuatu
yang sudah didengar dengan bahasa sendiri. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
a. Perdengarkan teks yang sudah direkam dalam kaset atau CD.
b. Tugaskan siswa untuk mencatat kata-kata kunci sambil
mendengarkannya.
c. Setelah selesai, para siswa diminta untuk mengungkapkan kembali isi
bacaan tersebut dalam bentuk lisan atau tulisan.
d. Mintalah setiap siswa untuk menyampaikan (mempersentasikan)
hasilnya secara bergantian.
e. Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa untuk memberikan
penguatan terhadap pemahaman siswa.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyimak seseorang. Faktor-faktor
tersebut dapat berupa faktor dari dalam diri penyimak, maupun dari luar diri penyimak.
Dari segi penyimak, faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyimak dapat
dikelompokkan menjadi faktor fisik, kompetensi linguistik, pengetahuan tentang topik, dan
faktor mental. Faktor fisik berkaitan dengan kesiapan fisik penyimak untuk menyimak,
yaitu penyimak tidak mengalami cacat pada alat pendengarannya dan dalam kondisi yang
sehat.
Faktor berikutnya yang sangat penting bagi penyimak adalah kompetensi
kebahasaan. Dalam memahami pesan lisan, dibutuhkan keaktivan dan kekreativan
penyimak untuk mengolah dan memadukan sejumlah unsur, yakni unsur linguistik yang
berupa unsur segmental dan suprasegmental. Faktor segmental meliputi pemahaman
terhadap kosakata, struktur kebahasaan, dan sebagainya. Faktor suprasegmental di
antaranya berkaitan dengan kompleksitas pemahaman makna yang terkandung pada unsur

15
intonasi, mimik, dan gesture. Di samping itu, untuk sampai pemahaman yang utuh dan
penuh terhadap materi yang disimak, penyimak juga harus mengaitkan unsur
ekstralinguistik, yakni yang berkaitan dengan wawasan pengetahuan sosiolinguistik.
Menyimak merupakan keterampilan pertama yang harus dimiliki dalam pebelajaran
bahasa. Karena faktanya, manusia lebih banyak menyimak dibandingkan dengan bicara,
membaca dan aktifitas bahasa yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang optimal dalam
keterampilan menyimak, maka diperlukan model pembelajaran yang efektif sehingga bisa
mencapai tujuan pembelajaran menyimak yang telah ditentukan.

G. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan
dengan menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini berusaha
menggambarkan fenomena yang berkembang. Metode ini ditujukan untuk mengkaji
penerapan model 3 in 1 dalam pembelajaran menyimak di jurusan PBA. Dalam kajian
tersebut, dilakukan analisis dan dideskripsikan secara apa adanya sesuai apa yang
terjadi tanpa adanya perlakuan istimewa ataupun rekayasa.
2. Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data ini berupa fenomena model
pembelajaran maharat al-istima’ di jurusan PBA baik di dalam maupun di luar kelas.
Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen. Dokumen ini berupa kurikulum
atau silabus matakuliah maharat al-istima’. Informan dalam penelitian ini adalah para
dosen bahasa Arab, khususnya dosen maharat al-istima’, ketua dan sekretaris jurusan
PBA sebagian mahasiswa jurusan PBA. Dari informan inilah peneliti mendapatkan
informasi tambahan selain yang didapatkan dari observasi pada saat pembelajaran
maharat al-istima’ berlangsung.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi partisipasi aktif
(passive participation), dalam hal ini peneliti dalam mengumpulkan data berada
langsung di ruangan belajar bersama-sama dengan dosen dan siswa. Akan tetapi,
selama proses pembelajaran berlangsung peneliti tidak melakukan interaksi apapun
baik dengan guru maupun siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Spradley (1980),
bahwa dalam observasi partisipasi pasif peneliti hadir di tengah-tengah masyarakat
tetapi peneliti tidak melakukan interaksi dengan masyarakat yang diteliti. Dalam

16
kegiatan observasi ini, peneliti menggunakan instrumen bantu berupa panduan
observasi dan bentuk catatan lapangan lainnya. Selain itu, peneliti juga mengadakan
wawancara secara mendalam dengan dosen Istima’, dosen bahasa Arab, ketua dan
sekretaris jurusan PBA serta sebagian Mahasiswa jurusan bahasa Arab.
4. Instrumen Penelitian
Sebagai penelitian kualitatif, instrumen kunci dalam penelitian ini adalah human
instrumen (Bogdan dan Biklen, 1982). Artinya, penelitilah yang mengumpulkan data,
menyajikan data, mengorganisasi data, memaknai data dan menyimpulkan hasil
penelitian. Untuk memudahkan proses pengumpulan dan analisi data, peneliti
menggunakan instrumen bantu berupa pedoman observasi, catatan lapangan dan
pedoman wawancara.
5. Teknik Keabsahan Data
Untuk memperoleh hasil analisis yang valid, sejak proses pengumpulan data
sampai analisis data digunakan teknik validasi data yang diadaptasi dari Lincoln dan
Guba (1985). Antara lain: (a) observasi terus menerus, (b) mendiskusikan data dan
hasil analisis dengan pihak tertentu yang dipandang ahli, (c) memeriksa kembali
pasangan secara cermat, dan (d) memanfaatkan sumber di luar data yang dianalisis
(trianggulasi) yaitu mengecek dan mengkonfirmasi data yang diperlukan dari berbagai
sumber.
6. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara terus menerus serta dilakukan
hampir bersamaan dengan proses pengumpulan data (Bogdan dan Taylor, 1975).
Berdasarkan pendapat ini, peneliti akan melakukan analisis data pada saat
pengumpulan data sampai pengumpulan data selesai. Hal ini dilakukan agar fenomena
yang diteliti dapat dideskripsikan secara utuh, obyektif dan sistematis. Pendekatan
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis data
interaktif yang disarankan oleh Mile dan Hiberman (1984), dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data dan pengecekan (pemeriksaan kembali) catatan lapangan.
2. Reduksi data, dalam hal ini peneliti memilih dan memilah data yang relevan dan
kurang relevan dengan tujuan penelitian. Data yang relevan akan dianalisis dan
data yang kurang akan disisihkan.

17
3. Penyajian data, setelah data direduksi langkah berikutnya adalah penyajian data
yang meliputi: (1) Identifikasi, (2) klasifikasi, (3) penyusunan, (4) penjelasan data
secara sistematis, objektif dan menyeluruh, dan (5) pemaknaan.
4. Penyimpualan. Peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan kategori dan
makna temuan.

H. ALOKASI BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN


a. Alokasi Biaya
BIAYA YANG
N0 JENIS PENGELUARAN
DIUSULKAN
1 Biaya Gaji dan Upah 5.000.000
2 Belanja Bahan 6.000.000
3 Biaya Perjalanan 2.000.000
4 Lain-lain: Publikasi, seminar, laporan 2.000.000
5 Jumlah 15.000.000

b. Jadwal Penelitian

NO KEGIATAN WAKTU
Pembuatan proposal 01 - 03 Maret 2016
Penyerahan proposal 04 April 2016
Seminar Proposal 11 April 2016
Pelaksanaan penelitian April s/d Juli 2016
Seminar Kemajuan Penelitian 27 Juli 2016
Penyerahan Laporan Hasil 27 September 2016
Seminar Hasil Penelitian 04 Oktober 2016
Seminar Nasional Hasil Penelitian 12 Oktober 2016

I. DAFTAR PUSTAKA

Al-Sayid, Ahmad, M. 1980. Thoroiqu Tadrisi Al-Lughoh Wa Adabiha, cetakan I,


Berut: Jarul Ma’arif.

18
Ainin, Muhammad. 2010. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Cetakan 2. Malang:
Hilal Pustaka.
Azies, Furqanul dan A. Chaedar Alwasilah. 1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif:
Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Bogdan, Robert, C. dan Biklen, Sari Knopp. 1982. Qualitative Research for
Education: an Introduction to Theori and Methods. London: Allyn and Bacon,
Inc.
Bogdan, Robert, C. dan Taylor, Steven J. 1975. Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian.
Terjemahan oleh A. Khozin Afandi 1993. Surabaya: Usaha Nasional.
Hamid, Abdul, M. dkk, 2008. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, Metode,
Strategi, Materi, dan Media, cetakan pertama, Malang: UIN MALANG
PRESS.
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Lincoln, Yvonna S. Dan Guba, Egon G. 1985. Naturalistic Inquiry. London. Sage
Publication.
Mujib, Fathul. Dkk. 2012. Permainan edukatif pendukung pembelajaran bahasa
Arab 2. Jogjakarta : DIVA Press
Saadie, Ma’mur. 1998. Pendekatan Komunikatif dalam Penggunaan Bahasa
Indonesia. Jakarta : Proyek Penataran Guru SLTP Setara D3 Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah Depdikbud.
Saefulloh, Hasan. 2012. Teknik Keterampilan Bahasa Arab. Cirebon : Nurjati Press.
Soedjiatno. 1986. Menyimak Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Spardley, James P. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and
Winston.
Sunaryo dan Sunarjo, Djoenasih S. 1983. Komunkasi, Persuasi dan Retorika.
Yogyakarta: Liberty.
Pateda, Mansur. 1991. Linguistik Terapan. Flores: Nusa Indah.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa.
Syafi’ie, Imam. 1996. Terampil Berbahasa Indonesia 1; Petunjuk Guru Bahasa
Indonesia untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Jakarta: PT General Bhakti
Pertama.
_____________. 1997. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Universitas Terbuka.

19
Subiyakto, Sri Utari N. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Sumardi, Muljanto. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Tarigan, H.G. 1988. Metode Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.
________________. Menyimak Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tolla, Ahmad. 1996. Kajian Pendekatan Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa
Indonesia di SMU di Kotamadya Ujung Pandang. Tesis. Malang: IKIP Malang.
Zaini, M., 2009. Pengembangan kurikulum: Konsep Implementasi, Evaluasi dan
Inovasi, cetakan I, Yogyakarta: TERAS.Yogyakarta: Kanisius

J. BIODATA DAN KOMPETENSI PENELITI

Ketua Tim
1. Biodata Ketua
- Nama : Aziz Syafruddin Syafrawi, M.A.
- Tempat & tanggal lahir : Indramayu, 01 – 12 – 1969
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Kewarganegaraan : Indonesia
- NIP : 196912012009121001
- NIDN : 2001126903
- Pangkat/Gol. : Penata / IIIc
- Alamat Rumah : Jl. Fatahillah Perum Graha Permai Blok B.1 No.02
RT 20 RW 02 Kel. Watubelah Kec. Sumber
Kab. Cirebon.
- Tlp. : 08522482138
- E-MAIL : aziz_syafrudin@yahoo.com

2. Kompetensi
2.a. Latar Belakang Pendidikan
2.a.1. Formal
1976 – 1982 : SDN Bangodua I
1982 – 1985 : MTs GUPPI Bangodua
20
1985 – 1988 : PGAN Cirebon
1998 – 2002 : International University Of Africa Fakultas
Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (S1)
2001 – 2007 : Khartoum International Institute for Arabic
Language (S2)
2.a.2. Non Formal/Pelatihan
2011 : Pelatihan Pedagogik Pengajaran (Cirebon)
2011 : Pelatihan Pembelajaran Cepat Kitab Kuning Meode
33 (Dinas Pendidikan Cirebon)
2012 : Pelatihan pembelajar Bekarakter Kurikulum KTSP
(Cirebon)
2012 : Pelatihan Multiple Intelligence (Cirebon)
2013 : Pelatihan Kurikulum 2013 (Cirebon)
2013/2014 : Pelatihan Metodologi Penelitian (Cirebon)
2014 : Training of Trainer
2015 : Diklat Penelitian teknis substantive peningkatan
kompetensi penelitian 03 – 14 November 2015
3. Kemampuan Yang Dimiliki
• Kemampuan Bahas Arab
• Kemampuan Komputer/IT (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint,
MS Access, Photo Shop, Internet, dll.)
4. Pengalaman Kerja
2010-Sekarang : Dosen PBA IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
5. Pengalaman Pegabdian di IAIN SNJ Cirebon
2010-sekarang : Pengajar di PBA IAIAN SNJ Cirebon
2010-2012 : Staf Pusat Bahasa dan Budaya IAIN SNJ Cirebon
2015-2016 : Pengurus Ma’had Al Jamiah IAIN SNJ Cirebon
2012-sekarang : Tim Redaktur Majalah El-Ibtikar PBA IAIN SNJ
Cirebon
2013 - 2015 : Panitia (Korlab) Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG) LPTK IAIN SNJ Cirebon Periode
2013 - 2015 (Sertifikasi Guru)
2014 : DPL Periode 2014 IAIN SNJ Cirebon
2014 - 2015 : Fasilitator Smart Learning IAIN SNJ Cirebon 2013

21
6. Mata Kuliah Yang Pernah diampu:
Khot / Imla’, Ad-Dilalah wa al-Ma’ajim, Bahasa Arab, al-Arabiyah
al-‘Amiyah, Kitabah I dan II.
7. Penelitian, Buku, Dan Jurnal Yang Ditulis
2012 : Strategi Memotivasi Pembelajar Bahasa Arab
2013 : Strategi Debat Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
2013 : Pemakaian rumus kaidah Bahasa Arab dalam meningkatkan
pemahaman santri terhadap kedudukan kata di pondok
pesantren As-Sanusi Babakan Ciwaringin Cirebon
2014 : Pembelajaran tata bunyi (Aswat) Bahas Arab (sebuah
pengantar)
2015 : Metode Terjemah Pembelajaran Bahasa Arab

Anggota Tim
1. Anggota 1
- Nama : Nanin Sumiarni, M.Ag
- NIP : 197905032007102004
- Tempat dan Tanggal Lahir : Kuningan, 3 Mei 1979
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Agama : Islam
- Golongan / Pangkat : III b / Penata Muda Tk.1
- Jabatan Akademik : Asisten Ahli
- Perguruan Tinggi : IAIN Syekh Nurjati Cirebon
- Alamat : Jl Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon
- Telp./Faks. : (0231) 481264/ (0231) 489926
- Alamat Rumah : Jl. Kalitanjung Lemahabang Rt/Rw
04/03 Kel/Kec Harjamukti Kota Cirebon
- Telp./Faks. : 081395925117
- Alamat e-mail : sumiarninanin@gmail.com

A. RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun Program Pendidikan(diploma, Perguruan Jurusan/


Lulus sarjana, magister, spesialis, dan Tinggi Program Studi

22
doktor)
Pendidikan
2002 Sarjana STAIN Cirebon
Bahasa Arab

UIN Sunan
Pendidikan
2013 Magister Gunung Djati
Bahasa Arab
Bandung

B. Pendidikan dan Pengajaran

No Semester Jurusan Mata Kuliah SKS


1 Ganjil 2013/2014 PBA (A&B) Al-‘Arabiyah Lil Athfal 4 sks
PBA (A&B) Bahasa Arab I 8 sks
Genap 2013/2014 PBA (A&B) Khitobah 4 sks
PBA (A&B) Bahasa Arab II 8 sks
PBA (A&B)
2 Ganjil 2014/2015 PBA (A&B) Al-‘Arabiyah Lil Athfal 4 sks
Pengembangan Bahan Ajar
4 sks
Bahasa Arab
PBA (A) Bahasa Arab I 4 sks
Genap 2014/2015 PBA (A&B) Khitobah 4 sks
PBA (A&B) Bahasa Arab II 8 sks
3 Ganjil 2015/2016 PBA (A&B) Al-‘Arabiyah Lil Athfal 4 sks
Pengembangan Bahan Ajar
4 sks
Bahasa Arab
Genap 2014/2015 PBA (A&B) Khitobah 4 sks
PBA (A&B) Maharah Kalam 4 sks

C. Penelitian

No Nama Tahun Judul


EL IBTIKAR (Vol. 1. Media Strip Story dalam Pembelajaran
1 2012
No. 1, Juli 2012) Bahasa Arab
2 EL IBTIKAR (Vol. 2. 2012 ‫تعليم مهارة القراءة لألطفال‬

23
Nomor 02, Desember
2012) ISSN 2303-
260X
HOLISTIK (Volume Pembelajaran bahasa Arab Bagi
15, Number 01, Mahasiswa Pemula di Pusat Bahasa dan
3 2014
2014/1435 H) ISSN: Budaya (PBB) IAIN Syekh Nurjati
1412-3564 Cirebon (Problematika dan Solusinya)
EL IBTIKAR (Vol. 3.
Nomor 02, Desember Metode Bercerita Dalam Pembelajaran
4 2014
2014) ISSN 2303- Bahasa Arab Untuk Anak-Anak
260X
Pembelajaran bahasa Arab Bagi
Mahasiswa Pemula di Pusat Bahasa dan
5 Penelitian Mandiri 2013
Budaya (PBB) IAIN Syekh Nurjati
Cirebon (Problematika dan Solusinya)

D. Pengabdian Pada Masyarakat

No Tahun Kegiatan
1 2012 Mengisi Pengajian rutin di Desa Pancalang
Kec Pancalang Kuningan
2 2013 Juri Lomba Pidato Bahasa Arab Tingkat
Pelajar se-Wilayah III Cirebon pada
Kegiatan Lomba Gebyar Bahasa Arab
3 2013 Panitia lomba kreatifitas tingkat pelajar &
mahasiswa se-wilayah 3 Cirebon yang
diselenggarakan pada tanggal 25-30
November 2013
4 2014 Juri Lomba Pidato Bahasa Arab Tingkat
Pelajar se-Wilayah III Cirebon pada
Kegiatan Lomba Gebyar Bahasa Arab
5 2014 Juri Lomba Debat Bahasa Arab Nusantara
pada Kegiatan Lomba Gebyar Bahasa Arab

24
6 2014 Menjadi Fasilitator workshop/sosialisasi
penguatan akademik dan kepribadian
mahasiswa baru (Smart Learning) IAIN
Syekh nurjati Cirebon
7 2014 Juri Lomba Pidato Bahasa Arab Pelajar &
Mahasiswa pada acara Gebyar Bahasa Arab
tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh
HMJ PBA IAIN Sye4kh Nurjati Cirebon
Tanggal 20-14 April 2015
8 2014 Juri Lomba Debat Bahasa Arab Tingkat
Mahasiswa pada acara Gebyar Bahasa Arab
tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh
HMJ PBA IAIN Sye4kh Nurjati Cirebon
Tanggal 20-14 April 2015
9 2015 Juri Lomba Debat Bahasa Arab Tingkat
Mahasiswa pada acara Gebyar Bahasa Arab
tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh
HMJ PBA IAIN Sye4kh Nurjati Cirebon
Tanggal 20-14 April 2015

E. Pelatihan

N0 Tahun Pelatihan
1 2009 Pembimbing Akademik yang diselenggarakan oleh Fakultas
Tarbiyah
2 2013 Penerjemah Bahasa Arab

F. Organisasi
No Tahun Nama
1 2010 Anggota Ittihadul Mudarrisin Lughah ‘Arabaiyah (IMLA)
2 2015 Anggota bidang pendidikan darma wanita IAIN Syekh Nurjati

25
3. Anggota 2
- Nama : Dwi Ayu Nurkania
- NIM : 1414121010
- Semester : IV
4. Anggota 3
- Nama : Mukhammad Salman Aljihadi
- NIM : 1414122057
- Semester : IV

K. Lampiran-lampiran

26

Anda mungkin juga menyukai