Anda di halaman 1dari 18

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE TRANS SECTOR UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PADA


PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA ARAB TAHUN 2016/2017

PROPOSAL

Disusun Sebagai Persyaratan Seminar Proposal

Oleh:

REDHA BIFADLIKA
NIM. 14.1103.0008

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SAMARINDA

2018
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa adalah jendela dunia dan alat pembuka (kunci) dari suatu ilmu
pengetahuan. Dikatakan sebagai jendela dunia karena berbagai
pengetahuan dan 1001 pengetahuan ada dan tercipta karena di bahasakan.
Bahasa juga memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Suatu kaum akan
menyampaikan maksud mereka kepada kaum yang lain dengan melalui
bahasa. Oleh karena itu bahasa merupakan sesuatu yang harus dipelajari
dan dipraktekkan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi, maka dalam
proses pembelajaran bahasa juga harus diarahkan pada tercapainya
keterampilan berkomunikasi baik secara lisan atau tertulis. Salah satu
diantaranya adalah dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
Pembelajaran bahasa Arab terdiri dari empat aspek keterampilan
(maharah) utama yaitu menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca
(qira’ah), dan menulis (kitabah). Menulis merupakan salah satu
keterampilan yang bersifat aktif produktif yang mempunyai peran penting
dalam kehidupan manusia.
Melalui proses pembelajaran menulis, peserta didik dapat
mengembangkan potensi, minat, dan kebutuhan yang dimiliki.
Keterampilan menulis merupakan salah satu subpokok bahasan dalam
pembelajaran bahasa Arab yang harus dikuasai oleh peserta didik. Namun,
fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan menulis
dalam pembelajaran bahasa Arab masih kurang maksimal karena kondisi
kegiatan belajar yang masih monoton, sehingga ide yang dimiliki peserta
didik terbatas. Metode pembelajaran adalah salah satu langkah yang efektif
dan menyenangkan dalam sebuah proses pembelajaran. Terdapat berbagai
macam metode yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran, tapi
hanya sebagian metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
menulis. Dengan demikian, diperlukan metode pembelajaran menulis yang
lebih kreatif dan inovatif.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran menulis adalah metode trans sector. Metode pembelajaran
trans sector adalah metode yang memiliki serangkaian kegiatan berupa
pengamatan lokasi yang bertujuan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya selama melakukan pengamatan. 1 Dalam
penelitian ini berlokasi di lingkungan kampus. Lingkungan kampus yang
dapat dijadikan objek pengamatan peserta didik contohnya perpustakaan,
ruang kelas, musholla, kantin dan sebagainya. Semua ini dapat dijadikan
sebagai sebuah objek pengamatan dan dapat diamati oleh peserta didik.
Metode tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab
terutama pada aspek keterampilan menulis, karena dengan metode tersebut
peserta didik dapat mengamati sesuatu yang terdapat di lingkungan sekitar
dan dari hasil pengamatan itu muncul sebuah ide baru untuk menulis
informasi-informasi yang diperoleh dari pengamatannya. Melalui kegiatan
pengamatan ini peserta didik dapat mengumpulkan informasi dan
membangkitkan rasa ingin tahu mengenai objek yang diamati. Sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji
permasalahan tersebut ke dalam sebuah penelitian yang berjudul
“EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE TRANS SECTOR UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PADA
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB TAHUN 2016/2017”.

1
Utomo Dananjaya, “Media Pembelajaran Aktif”, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2013),
hal. 132
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana penerapan metode trans sector untuk meningkatkan
keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa Arab di program studi
Pendidikan Bahasa Arab tahun 2016/2017?
b. Bagaimana efektivitas penerapan metode trans sector untuk
meningkatkan keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa Arab di
program studi Pendidikan Bahasa Arab tahun 2016/2017?

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui penerapan metode trans sector untuk meningkatkan
keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa Arab di program studi
Pendidikan Bahasa Arab tahun 2016/2017.
b. Mengetahui efektivitas penerapan metode trans sector untuk
meningkatkan keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa Arab di
program studi Pendidikan Bahasa Arab tahun 2016/2017.

4. Manfaat Penelitian
Penulis berharap bahwa informasi dari penelitian ini dapat bermanfaat:
a. Bagi pendidik, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan metode
mengajarnya, terutama meningkatkan keterampilan menulis dengan
menerapkan metode trans sector yang dapat membantu peserta didik
untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
b. Bagi peserta didik, untuk menambah wawasan dan tingkat kecerdasan
dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis.
c. Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan acuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan dan karakteristik peserta didik dalam rangka
penegakan mutu pendidikan.
d. Bagi peneliti, dapat mengetahui efektivitas penerapan metode trans
sector untuk meningkatkan keterampilan menulis pada pembelajaran
bahasa Arab di program studi Pendidikan Bahasa Arab tahun
2016/2017.
e. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan bahan rujukan
bagi peneliti berikutnya yang mengkaji hal yang relevan dengan metode
trans sector dalam meningkatkan keterampilan menulis pada
pembelajaran bahasa Arab.

5. Definisi Operasional
Dalam melakukan penelitian ini agar lebih terfokus dalam
permasalahan yang akan dibahas sekaligus menghindari terjadinya
persepsi lain mengenai istilah-istilah yang ada, maka perlu adanya
penjelasan mengenai definisi istilah dan batasannya. Adapun definisi dan
batasan istilah yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Metode trans sector adalah metode yang memiliki serangkaian kegiatan
berupa pengamatan lokasi yang bertujuan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya selama melakukan
pengamatan.
b. Keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, berkomunikasi, dan mengungkapkan perasaan kepada pihak
lain dengan melalui bahasa tulis.

6. Kajian Pustaka
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yangdilakukan
penulis, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan olehWati Herawati
dengan judul “Penerapan Metode Karyawisata dalam Pembelajaran
Menulis Paragraf Deskripsi”. Dalam penelitian tersebut, dikatakan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan Metode Karyawisata, efektif dalam
pembelajaran menulis paragraf deskripsi.
Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan penulis lakukan
karena sama-sama menggunakan keterampilan menulis sebagai objek
penelitian serta sama-sama menggunakan penelitian eksperimen.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah penelitian tersebut menggunakan metode karyawisata, sedangkan
penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode trans sector.

7. Sistematika Uraian
Penelitian ini terdiri dari lima bab uraian.
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Kajian Pustaka
G. Sistematika Uraian
BAB II Landasan Teori
A. Pengertian Efektivitas
B. Pengertian Penerapan
C. Metode Trans Sector
1. Pengertian Metode
2. Pengertian Metode Trans Sector
3. Tujuan Metode Trans Sector
4. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Trans Sector
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Trans Sector
D. Keterampilan Menulis
1. Pengertian Keterampilan
2. Pengertian Menulis
3. Pengertian Keterampilan Menulis
4. Tujuan Keterampilan Menulis
5. Manfaat Keterampilan Menulis
BAB III Metode Penelitian
A. Desain Penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
BAB IV Deskripsi Hasil Penelitian
A. Lokasi Penelitian
1. Keadaan Kampus
2. Keadaan Pendidik dan Peserta Didik
3. Visi dan Misi Kampus
B. Hasil Penelitian dan Analisis
1. Gambaran Umum
2. Temuan Penelitian
3. Pembahasan Penelitian
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia efektif mempunyai arti ada pengaruhnya; ada akibatnya;
ada efeknya; dapat membuahkan hasil.2 Jadi, efektivitas adalah adanya
kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan
sasaran yang dituju. Efektivitas pada dasarnya menunjukkan pada taraf
tercapainya hasil yang dalam penelitian ini maksudnya adalah
keberhasilan dalam penerapan metode trans sector terhadap
2
Tim PRIMA PENA, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Ed. Terbaru, (Jakarta: Gitamedia Press),
hal. 240
peningkatan keterampilan menulis pembelajaran bahasa Arab. Jadi
diharapkan dengan keberhasilan penerapan metode trans sector dapat
meningkatkan keterampilan menulis pembelajaran bahasa Arab yang lebih
baik.
2. Pengertian Penerapan
Penerapan adalah suatu kegiatan mengimplementasi sesuatu atau

dengan kata lain mempraktekkan, penerapan berasal dari kata ‫طيّ ق – يطبّ ق‬

‫– تطْبيقا‬ yang berarti menyesuaikan, menerapkan, mempraktekkan. 3

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Penerapan


adalah Pemasangan; Pengenaan; Perihal Mempraktekkan.4
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
penerapan merupakan suatu perbuatan untuk mempraktekkan suatu teori,
metode dan hal untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang
telah terencana. Penerapan pada pembahasan ini yaitu penerapan metode
pembelajaran.
3. Metode Trans Sector
a. Pengertian Metode
Metode secara bahasa berasal dari kata “Metha” yang berarti
melalui atau melewati dan “hodes” yang berarti jalan atau cara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), Metode adalah cara
sistematis dan terpikir secara baik untuk mencapai tujuan; prinsip dan
praktek-praktek pengajaran bahasa.5 Dalam bahasa Arab diartikan
sebagai thariqah atau jalan. Dengan demikian metode berarti jalan yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode merupakan salah satu
strategi atau cara yang digunakan oleh pendidik dalam proses

3
Mahmud Yunus, “Kamus Arab - Indonesia”, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa
Dzurriyyah, 2010), hal. 234.
4
Tim PRIMA PENA, “Kamus Besar ...”, hal. 725
5
Ibid, hal. 529
pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang
digunakan oleh seorang pendidik maka pembelajaran akan semakin
baik.
b. Pengertian Metode Trans Sector
Pengertian metode ini adalah metode yang memiliki serangkaian
kegiatan berupa pengamatan lokasi yang bertujuan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang di perolehnya selama melakukan
pengamatan. Trans sector merupakan salah satu metode projek. Di
dalam pelaksanaan metode ini peserta didik diberi tugas melalui
serangkaian kegiatan, seperti menghitung, mengukur, mengklasifikasi,
mencari hubungan ruang dan waktu, membuat hipotesis, serta
menganalisis.6
c. Tujuan Metode Trans Sector
Metode trans sector memiliki tujuan agar peserta didik lebih peduli
terhadap lingkungan, mampu mengamati lingkungan, dan mampu
bekerjasama dengan baik. Bersamaan dengan tujuannya dengan metode
trans sector ini, peserta didik diharapkan mampu mengumpulkan
informasi dan membangkitkan rasa ingin tahu di balik objek yang
diamati. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau
kelas. Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan
nyata mengenai objek tersebut. Untuk menanamkan nilai moral pada
peserta didik. Hasil pengamatan tersebut kemudian menjadi bahan
untuk menulis informasi-informasi yang diperoleh dari pengamatannya.

d. Langkah-Langkah Pembelajaran Trans Sector

6
Utomo Dananjaya, “Media Pembelajaran ..., hal. 132
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Trans
Sector:
1) Guru melakukan apersepsi dengan membahas hal-hal yang ada di
lingkungan sekitar, seperti apa saja yang kamu lihat di dalam kelas,
perpustakaan, musholla, kantin dan sebagainya.
2) Guru membuat beberapa kelompok.
3) Guru memerintah setiap kelompok untuk ke lokasi yang telah
ditentukan dan tetap dalam pengawasan guru.
4) Setiap kelompok mendapat tugas untuk mengamati objek di
lingkungan atau lokasi yang telah ditentukan (yang menjadi sector
pengamatan yang akan mereka amati) kemudian mencatat apa saja
yang mereka lihat.
5) Setelah cukup mengamati dan mencatat, setiap kelompok kembali ke
kelas dan merapikan informasi yang diperoleh menjadi sebuah
tulisan deskripsi sebuah lokasi. Kemudian setelah merapikan
informasi yang diperoleh dari hasil pengamatannya setiap kelompok
maju ke depan kelas untuk menjelaskan apa saja hal-hal yang
mereka amati dan kelompok lain bisa memberikan tanggapan
terhadap kelompok yang sedang mempresentasikan hasil
pengamatannya.
e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Trans Sector
Dalam hal ini kelebihan dari metode Trans Sector ialah:
1) Trans Sector mempunyai prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.
3) Pengajaran dengan metode Trans Sector dapat lebih merangsang
kreatifitas peserta didik.
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas, mendalam dan aktual
manfaat penggunaannya.
5) Peserta didik memperoleh pengalaman yang nyata mengenai objek
studi dalam kegiatan pengamatan ini.
6) Dapat memberikan motivasi untuk mendalami materi pelajaran.7

Di dalam metode pasti ada kekurangannya, metode Trans Sector


juga memiliki kekurangan seperti halnya sebagai berikut:

1) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.


2) Dalam Trans Sector sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.
3) Sulit mengatur peserta didik yang jumlahnya banyak dalam
perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi.

4. Keterampilan Menulis
a. Pengertian Keterampilan
Pengertian dari keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan
akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun
membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan
sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Beberapa contoh
keterampilan itu sendiri diantaranya: keterampilan membaca,
keterampilan menulis, keterampilan memasak, keterampilan menjahit
dan lain-lain.
b. Pengertian Menulis
Menurut Djago Tarigan menulis berarti mengekpresikan secara
tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Menulis juga
merupakan salah satu keterampilan yang bersifat aktif produktif yaitu
aktifitas menghasilkan bahasa yang mempunyai peran penting dalam
kehidupan manusia.

https://waskitozx.wordpress.com/makalah/makalah-pendidikan-umum/metodekaryawisata/,
Diakses pada 11 Desember 2017 16:10
c. Pengertian Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan
berbahasa yang harus dikuasai peserta didik. Keterampilan menulis ini
adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, berkomunikasi,
dan mengungkapkan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa
tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan
ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata, gramatikal dan
penggunaan ejaan yang mana dalam hal ini penulis harus bisa
menempatkan kata-kata yang baik dan benar. Intinya keterampilan
menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam
bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat
memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
d. Tujuan Keterampilan Menulis
Menurut Suparno dan Mohamad Yunus tujuan yang ingin dicapai
seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut:
1) Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
2) Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.
3) Menjadikan pembaca beropini.
4) Menjadikan pembaca mengerti.
5) Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
6) Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang
dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan,
nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai estetika.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan


menulis adalah agar pembaca mengetahui, mengerti dan memahami
nilai-nilai dalam sebuah tulisan.

e. Manfaat Keterampilan Menulis


Setiap hal yang dilakukan dan dikerjakan tentunya ingin
mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Begitu pula dengan kegiatan
menulis, banyak manfaat yang dapat diperoleh. Menurut Akhadiah, ada
beberapa manfaat dari kegiatan menulis sebagai berikut:
1) Menulis dapat membuat kita lebih mengenali kemampuan dan
potensi diri kita;
2) Melalui kegiatan menulis kita dapat mengembangkan berbagai
gagasan;
3) Kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari,
serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis;
4) Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta
mengungkapkannya secara tersurat. Sehingga, dengan menulis kita
dapat menjelaskan permasalahan yang semula samar;
5) Dengan menulis dapat meninjau serta menilai gagasan;
6) Dengan menulis di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan
permasalahan, yaitu dengan menganalisanya secara tersurat, dalam
konteks yang lebih konkret;
7) Menulis dapat mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara
aktif;
8) Kegiatan menulis yang terencana dapat membiasakan kita berpikir
serta berbahasa secara tertib.

C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen adalah kegiatan percobaan, yang
bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,
sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Dalam penelitian ini,
peneliti memilih jenis penelitian eksperimen karena peneliti ingin
mencoba menerapkan metode pembelajaran Trans Sector terhadap
peningkatan keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa Arab.
Desain penelitian ini menggunakan rancangan preExperimental
design, yaitu penelitian yang menggunakan the one group design pretest -
posttest (Tes awal – tes akhir kelompok tunggal) yang dilakukan pada satu
kelas tanpa menggunakan kelompok pembanding. Penelitian ini dilakukan
sebanyak dua kali, yaitu sebelum menggunakan treatment yang disebut
pretest dan sesudah menggunakan treatment yang disebut posttest.

2. Waktu dan Tempat Penelitian


a. Waktu Penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada saat setelah bulan Maret
sampai April tahun 2018.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di laksanakan di Kampus II IAIN Samarinda
di Jl. H. A. M. Rifaddin Samarinda Seberang Kalimantan Timur.

3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (=data)
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan.8 Dalam penelitian ini digunakan Observasi Berperan Serta,
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data, dan berperan serta dalam memperoleh data.9
b. Wawancara
Wawancara atau interview adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

8
Anas Sudijono, “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, ed. 1, cet. 14, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2015), hal. 76
9
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung:
ALFABETA, 2012), hal. 145
antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai
dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.10 Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur yaitu
wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.11
c. Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan
yang sudah ditentukan.12 Bentuk tes yang akan diberikan berupa tes
tertulis. Tes yang digunakan pada peserta didik adalah penulisan dalam
membuat deskripsi sebuah lokasi.
Tes tersebut dibagi menjadi dua, yaitu: tes awal (pretest ) dan tes
akhir (posttest). Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan
menulis peserta didik sebelum menggunakan metode pembelajaran
Trans Sector. Tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan
menulis peserta didik setelah menggunakan metode pembelajaran Trans
Sector.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik.13 Dokumentasi juga bisa
merupakan kumpulan-kumpulan hasil kreasi peserta didik atau berupa
foto-foto.

10
Burhan Bungin, “METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF – Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya”, ed. 2, (Jakarta: KENCANA
PRENADAMEDIA group, 2005), hal. 136
11
Sugiyono, “Metode Penelitian ..”, hal. 140
12
Suharsimi Arikunto, “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan”, cet. 5, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2005), hal. 53
13
Nana Syaodih Sukmadinata, “Metode Penelitian Pendidikan”, cet. 11, (Bandung: PT.
Rosdakarya, 2016), hal. 221
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diintegrasikan. Proses ini
menggunakan statistik, di mana salah satu fungsi statistik adalah
menyederhanakan data yang kompleks menjadi informasi yang lebih
sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Dengan demikian, dalam data
ini yang digunakan adalah uji satu sampel untuk rata-rata (one sample t
test). Dengan uji tersebut akan diketahui apakah ada pengaruh antara nilai
rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen.
a. Analisis Data Tahap Awal
Sebelum dilakukan uji one sample t test, terlebih dahulu diuji
normalitas untuk mengetahui apakah kelas eksperimen berdistribusi
normal atau tidak. Jika kelas tersebut berdistribusi normal, maka
statistik yang digunakan adalah statistik parameter. Sedangkan jika
menggunakan statistik non-parameter, maka kelas tersebut tidak harus
berdistribusi normal.
Metode untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengolah data nilai pre-test
dalam menentukan apakah kelas yang telah diuji berdistribusi
normal atau tidak. Rumus pengujian ini dikenal dengan Chi Kuadrat.
Rumus yang digunakan adalah:

( Oi−E i ) 2
x2 = Σ Ei

Di mana:
Oi : frekuensi
Ei : frekuensi yang diharapkan
b. Analisis Data Tahap Akhir
Metode untuk menganalisis data nilai akhir setelah diberi perlakuan
adalah sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengolah data nilai posttest
dalam menentukan apakah kelas yang telah diuji berdistribusi
normal atau tidak. Untuk langkah-langkah pengujian normalitas data
tahap akhir sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada
analisis data tahap awal.
2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui
pengaruh hasil pretest sebelum diberikan perlakuan (treatment) dan
hasil posttest sesudah diberi perlakuan (treatment).
Untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata ini menggunakan uji
satu pihak yaitu uji pihak kiri. Hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut:
H0 : μ1 ≥ μ2
H1 : μ1 < μ2
Keterangan:
μ1 = rata-rata nilai posttest
μ2 = rata-rata nilai pretest
Untuk menguji hipotesis diatas digunakan statistik uji t sebagai
berikut:

x̄ 1−x̄ 2
t=
s
√ 1 1
+
n1 n2

Di mana:

s=
√ ( n1 −1 ) s12+ ( n2−1 ) s 22
n1+ n2−2
Keterangan:

x̄ 1 : Rata-rata posttest

x̄ 2 : Rata-rata pretest

n1 : Jumlah subyek posttest

n2 : Jumlah subyek pretest

s21 : Standar deviasi posttest

2
s2 : Standar deviasi pretest

s : Simpangan baku

Anda mungkin juga menyukai