PENDAHULUAN
()المقدمة
sebagai bahasa pemersatu umat sekaligus sebagai syiar penyebar Islam, sahabat
Ali bin Thalib dimasa ke Kholifahannya telah memberikan kontribusi yang luar
terbentuklah panitia (lajnah) khususnya yang di ketui oleh Abu al-Aswad ad-
Du'ali. Tidak sedikit diantara ilmu-ilmu bahasa Arab lahir dikarnakan peran Al-
Qur'an, ilmu yang bisa dirasakan sampai saat ini adalah: ilmu nahwu, ilmu sharf,
ilmu balaghah, ilmu 'arudl, ilmu dalalah, ilmu aswat dan masih banyak lagi.( Dr.
pengembangan dari kaum intelektual Mesir yang dapat dorongan penuh dari
Periode modern bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa pengantar disekolah dan
asli yang berasal dari bahasa fusha. Bahasa Arab telah menjadi dunia internasional
sejak tahun 1973. Bahkan United Nation Educational, Scientific and Cultural
1
tanggal 18 desember setiap tahunya sebagai hari bahasa Arab International. ( Dr.
bagii siswa untuk menyerap, memehami, serta menguasai materi Bahasa Arab
yang telah diajarkan. Banyak siswa merasa kesulitan dalam menyerap dan
memahami, apalagi menguasai materi Bahasa Arab yang telah diajarkan gurunya.
Dalam pembelajaran Bahasa Aarb hal yang harus diperhatikan, yaitu tujuan
pengajaran Bahasa Arab itu sendiri yaitu siswa mampu mempunyai empat
)مهارة الكتابة. Keempat keterampilan ini menuntut siswa untuk memilikinya (Syaiful
Mustofa, 2011:3)
2
tertentu untuk menyampaikan ide-ide dan perasaan (Aziz Fachrurrazi dan Erta
Mahyuddin, 2011:362).
keterampilan berbicara. Oleh karena itu, seorang anak yang lahir di tengah-tengah
pengguna bahasa Arab, akan lancar berbicara dengan bahasa Arab. Walaupun
anak belum mengenal membaca dan menulis, karena dia menyimak orang-orang
Lampung yang akan diteliti bervariasi, ada yang sudah menguasai maharah kalam
ada pula yang belum menguasai. Karena mereka memiliki latar belakang yang
mengkaji lebih dalam terhadap permasalah tersebut dan dituangkan dalam bentuk
3
2. Siswi kurang percaya diri dalam mengikuti ujian bahasa dikarenakan siswi
Agar peneliti ini lebih efektif dan efisien, terarah dan dapat dikaji lebih
ini adalah :
tentang .
4
2. Bagaimanakah penerapan metode Index Card Match terhadap
Tujuan Penelitian
Index Card Match terhadap keaktifan berbicara bahasa Aarab kelas VIII
sekolah MTs Diniyyah Putri tentang Penerapan metode Index Card Match
2. Secara praktis yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi guru bahasa Arab
5
BAB II
KAJIAN TEORI
(النظرية )الدراسة
a. Pengertian Metode
contoh, dan memberi latihan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu,
tetapi tidak setiap metode instruksional sesuai digunakan untuk mencapai tujuan
, يشير الي اجراءت; و الخطوات محدودة يتبعها الفرد عند انجاز مهمة
6
Metode menurut (Mahir Isma’il Shobri, 2009:19) istilah umum yang
mengacu pada tindakan dan langkah spesifik diikuti oleh individu untuk
Dalam penelitian ini menggunakan metode Index Card Math sebagai landasan
dalam penelitian. Berikut ini adalah penjelasan tentang kajian Index Card Match:
Kelahiran tidak terlepas dari konteks social politik Negara itu, yaitu terjadinya
pergolakan perang dunia II. Saat itu AS mengalami kekalahan dalam peperangan,
7
dokumen-dokumen, dan pekerja0pekerja lainnya yang memerlukan komunikasi
program pengajaran bahasa asing untuk para personalia militer yang mempunyai
ini adalah agar peserta memiliki keterampilan berbicara dalam berbahasa asing.
Oleh kerena itu tujuan ini bukan hal yang lazim di AS pada waktu itu, maka
diperlukan pendekatan dan metode yang lain”lain dari yang lain”, maka
muncullah metode yang dikenal dengan Army Method.Pada mulanya metode ini
ditunjukkan pada kalangan militer, tapi selanjutnya digunakan juga untuk umum.
abad ke 19. Metode ini mencoba menstimulasikan cara pelajar belajar bahasa
asing. Oleh karena itu penggunaan bahasa ibu dan bahasa kedua dielakkan sama
sekali. Maka pada tahun 1950-an muncullah metode audiolingual. Sejak itulah
Secara etimologi istilah metodologi berasal dari bahasa Yunan, yakni dari kata
Metodos yang berarti cara atau jalan, dan Logos artinya ilmu. Sedangkan secara
8
cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang
berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti yang dibibir, dimulut, atau dengan
Dalam istilah lain yaitu metode belajar bahasa Arab yang dilakukan dengan
dengan metode ini seseorang mendengarkan kata Arab baik melalui kaset atau
The audio lingual method. Like the direct method we have just examined, is
also an oral based approach. However, it is very different in that rather than
audio lingual method drill students in the usse of grammatical sentence patterns. It
also, unlike the direct method, has a strong theoretical base in linguistics and
9
audiolingual yang mana dapat menekankan siswa dalam penggunaan pola kalimat
gramatikal, hal ini juga tidak seperti metode langsung yang hanya memiliki basic
untuk melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab agar tercapai sesuai dengan yang
dihafalkan.
(pattern-practice).
berdiri sendiri.
dalam arti pelajaran menulis terdiri dari pola kalimat dari kosakata
10
7. Penerjemahan dihindari. Pemakaian bahasa ibu apabila sangat
menekankan dua aspek ini sebelum dua aspek lainnya. Jika melihat konsep
dasarnya, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aplikasinya,
yaitu:
11
1) Pelajar harus menyimak, kemudian berbicara, lalu membaca, dan akhirnya
menulis.
2) Tata bahasa harus disajikan dalam bentuk pol-pola kalimat atau dialog-
3) Semua unsur tata bahasa harus disajikan dari yang mudah kepada yang
sebagai berikut:
ungkapan yang berbeda dengan struktur dalam bahasa ibu pelajar. Ini
secara bergentian.
2015:101-102)
12
Dapat disimpulkan bahwa aplikasi dari metode Index Card Match dalam
pembelajaran bahasa Arab adalah pertama murid menirukan penutur asli (native
speaker). Kedua bila tidak ada penutur asli bisa menggunakan mp3 player atau
menirukan guru yang menguasai bahasa Arab secara aktif. Kegiatan ini dilakukan
berulang kali baik secara klasikal, kelompok maupum individu hingga menghafal
kalimat yang banyak ddigunakan dalam waktu tersebut. Ketiga dari kalimat yang
dijadikan bahan latihan atau drill. Empat pemilihan pola kalimat atau kalimat
bunyi untuk latihan biasanya didasarkan atas analisa dan deskripsi bilingual yaitu
bahasa murid dan bahasa asing yang diajarkan. (Sri Utari Sabyakon dan Nababan,
1993:33)
mendapat tambahan huruf alif, sin, dan ta.Sami’a berarti menangkap atau
mendengar atau mendengarkan (to hear), sedangkan kata istama’a lebih dapat
Mahyuddin, 2012:273).
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna
13
yang disampaikan melalui ujaran atau bahasa lisan. Jadi, maharah al-istima’
isi atau pesan serta memahami makna yang disampaikan melalui ujaran atau
terdengar sebagai satu kesatuan, bukan makna kata perkata, kemampuan untuk
apa yang didengar, kemampuan mengingat kembali, daya konsentrasi pada waktu
yang khusus. Faktor situasi dan kondisi yang melingkupi proses menyimak bisa
mendengar kan teks dikelas. Adapun sifat informasi, meliputi apakah yang
didengar itu teks pelajaran atau warta berita atau jenis lainnya.(Aziz Fahchrurrozi
14
Keterampilan mendengar menurut Abdul Mu’in (2004:169) menyebutkan
yaitu; (1) kemampuan mengidentifikasi bunyi kata bahasa arab yang tepat, (2)
kemampuan menirukan apa yang telah didengar, dan (3) kemampuan memahami
apa yang didengar. Keterampilan yang dikatakan oleh Shalah Abdul Majid
(1982:74-69) bahwa tujuan dari pembelajaran istima’ yang hampir sama dengan
yang dikemukan oleh Yunus, yaitu menyimak untuk; (1) menirukan, (2)
isinya.
Bentuk-bentuk dari ucapan ini dapat berupa mengulang apa yang diucap pengajar,
membaca dengan keras, atau menghafalkan nash yang ditulis maupun didengar.
15
Maharah takallum sering juga disebut dengan istilah ta’bir. Meski demikian
kepada kemampuan lisan, sedangkan ta’bir disamping secara lisan juga dapat
secara mendasar, yaitu bersifat aktif untuk menyatakan apa yang ada dalam
4) Suasana kelas hidup karena para pelajar tidak tinggal diam, harus terus
2012:98)
mengalami kebosanan.
16
3) Makna kalimat yang diajarkan terlepas dari konteks, padahal suatu kalimat
Syafawiyyah Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas VII Di SMP IT Al-
tahun 2015. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam tiga siklus dan terdiri
keaktifan peserta didik secara intraktif. Hasil belajar siswa pada tes awal
nilai rata-rata siswa 64,8 (sebelum diberi tindakan). Rata-rata tes akhir
Untuk Meningkat Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Peserta Didik Kelas IV
Keguruan dan Institut Agama Islam Negeri Tulung Agung tahun 2016.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan terdiri dari dua
17
tergolong sangat baik. Hasil belajar siswa pada tes akhir siklus I yaitu
Putri Lampung pasda mata pelajaran Bahasa Arab dengan harapan meningkatkan
Judul Peneliti
18
Untuk Meningkat Hasil Sam’iyyah berbeda.
Tulung Agung.
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan
ditolak jika salah dan diterima jika fakta yang membenarkannya serta bersifat
19
fakta-fakta yang diperoleh melalui penelitian secara objektif kemudian dianalisa
Hipotesis ini haruslah didasarkan atas suatu teori. Adapun teori yang
Metode ini didasarkan atas pendapat atau asumsi bahwa bahasa itu pertama-tama
Teori diatas maka dapat diambil hipotesis yaitu bahwa, “metode Index Card
Macth yang diterapkan oleh guru bahasa Arab MTs Diniyyah Putri Pesawaran
BAB III
METODE PENELITIAN
(البحث )منهج
(PTK). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Index Card Match
dilakukan secara bersiklus dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan
20
Penelitian ini adalah penelitian Class Action Research ( PTK ) yang akan
dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 di kelas VIII MTs
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari
32 siswi semester genap MTs Diniyyah Putri Lampung tahun ajaran 2019/2020.
Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan atau keaktifan
Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap
21
SIKLUS I
a. Perencanaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, atau persiapan yang dilakukan
satu kegiatan pertimbangan yang harus dilakukan peneliti guna memilih upaya-
Berkaitan dengan hal ini maka perencanaa yang dilakukan adalah sebagai berikut:
22
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan tindakan yanag akan
dilakukan.
b. Tindakan
dipersiapkan oleh peneliti. Dan proses tindakan dalam penelitian ini meliputi:
diberikan.
c. Pengamatan
pengamatan ini dilakukan guna untuk mengetahui bagaimana respon dan motivasi
pada siswa disaat mengikuti kegiatan belajar mengajar, yaitu antara lain : (1)
lebih baik atau tidak. (2) Adanya motivasi dan dorongan siswa untuk menguasai
23
d. Refleksi
Refleksi sebuah upaya yang dilakukan guna mengkaji apa yang telah terjadi
dan apa yang telah dihasilkan dan belum dihasilkan dan dituntaskan dengan
tindakan yang telah dilakukan, hasil refleksi tersebut digunakan sebagai dalam
Tindakan Kelas.
hasil wawancara, dan hasil tes kemudian analisis. Setelah itu penelitian
seperti pada siklus I. Siklus ke II terdiri atas empat tahap yaitu revisi perencanaan,
a. Perencanaan
kekurangan yang terjadi pada siklus ke I dan memerlukan perbaikan dalam proses
Match. Kendala atau kekurangan yang terjadi pada pembelajaran siklus ke I harus
24
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
b. Tindakan
telah disempurnakan. Peneliti lebih menfokuskan pada hal pokok dan yang
kompleks.
Tindakan yang dilakukan dalam siklus ke II ini antara lain sebagai berikut :
1) Guru menjelaskan pada siswa tentang materi yang diberikan dengan baik.
c. Pengamatan
sampai akhir proses pembelajaran. Aspek yang diamati antara lain : (a) Kehadiran
siswa pada saat proses pembelajaran, (b) Perhatian siswa terhadap materi
mengalami perubahan atau tidak, (c) Siswa lebih aktif atau tidak dalam mengikuti
proses pembelajaran, dan (d) Siswa lebih senang atau tidak dengan tugas yang
25
Setelah selesai dengan materi peneliti menyiapkan tes yang telah di siapkan.
Tahap terakhir disiklus ke II ini, hasil observasi, dan hasil siklus II kemudian
siklus selanjutnya.
Metode pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini dengan cara
1) Observasi
meliputi :
pelajaran).
b) Mencatat pelajaran.
2) Dokumentasi
26
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan mencatat dengan
data-data yang tersedia. Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah
berlangsung.
3) Tes
Tes digunakan peneliti dengan lembar soal tes tertulis untuk mengetahui hasil
perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan
Data kualitatif ini dari pengamatan guru pada saat pembelajaran sedang
Σ Skor Perolehan
P= x 100 %
Σ Skor Total
Keterangan :
P = tingkat keberhasilan
Σ = jumlah
(sumber : adaptasi dari aqip dkk 2009:41)
27
Sedangkan perhitungan nilai rata-rata hasil tes kemampuan berbicara
∑ xi
X=
N
Keterangan :
Data deskriptif ini diambil dari hasil pengamatan dan penelitian yang terjadi
dikelas, yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan tentang peningkatan atau
Indikator dalam penelitian ini adalah jika adanya peningkatan hasil belajar
siswa pada setiap siklusnya serta adanya peningkatan berbicara bahasa arab siswa
28
No Nilai Nilai huruf Kategori
2. 72-85 B Baik
3. 56-71 C Cukup
4. 41-55 D Kurang
diatas akan diketahui apakah keberhasilan siswa masuk dalam kategori baik
sekali, baik, cukup, kurang atau sangat kurang. Siswa yang dikategorikan baik
sekali adalah yang mendapat nilai 86-100, siswa yang dikategorikan baik adalah
yang mendapat nilai 72-85, siswa yang dikategorikan cukup adalah yang
mendapatkan nilai 41-55, dan siswa yang dikategorikan dengan sangat kurang
29
No Keterangan Ketentuan
1 20-30 Very Poor ضعيف جدا Siswa masuk ruangan, tidak dapat
yang diberikan
yang diberikan
yang diberikan
yang diberikan
6 80-90 Very Good جيد جدا Siswa dapat menjawab 100% soal
yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
) ) قائمة المراجع
30
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara
Fahrurozi, Aziz dan Erta Mahyuddin. 2012. Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta:
Bania Publising
Larsen Diane dan Freeman. 2000. Tehnique and Principle Language Teaching,
Oxford University Press: E-Book.
Mu’in, Abdul. 2004. Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia
(Telaah terhadap Fonetik dan Morfologi), Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru
Subyakto, Sri Utari dan Nababa. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Sudjana, Nana. 2005. Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Suja’i. 2008. Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab. Semarang: Wali Songo Press
31
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa
1982 مكتبة لبنانز:صالح عبد المجيد العربيو تعليم اللعات الحة و تعليمها بين النظرية و التطبيقو لبنان.
.در الثقافة للطبعة و النشر: القاهرة, علي فتح علي يونس وغيرهو أساسيات تعليم العربي و التريسة الدينية
1981.
مكتبة: الرياض. الموسوعة العربية لمصطلحات التربية و تكنولوجيا التعليم.2002 .ماهر اسماعل صبري
الرشيد
32