1- Pembelajar mampu mengartikulasikan suara Arabdengan cara yang benar. 2- Pembelajar mampu mengartikulasikan suara ang mirip. 3- Pembelajar mampu mengetahui perbedaan vokal panjang dan pendek 4- Mampu Mengungkapkan gagasan. 5- Pembelajar kekayaan linguistik yang sesuai dengan usianya, standar kedewasaan dan kemampuannya. 6- Pembelajar memahami Arab. 7- Pembelajar dapat berpikir dan berkomunikasi dalam bahasa Arab
Problematika yang dihadapi pembelajar dalam mempelajari keterampilan berbicara terbagi
menjadi problem linguisik dan Non linguisik, Problem non linguistik dapat berasal dari diri sendiri maupun dari luar diri. Unuk mengatasi problem pembelajaran Kalam seorang guru harus kreaif dalam menerapkan strategi. Haron (2016) menampaikan bahwa pembelajaran keerampilan berbicara memiliki 2 problem. Problem internal dan eksternal. 1. Problem internal: keterbatasan yang berasal dari diri siswa, pengetahuan dan keterampilan siswa. 2. Problem eksternal mengacu pada kendala eksternal, seperti kurangnya lingkungan yang mendukung dan kesempatan yang cukup untuk berbicara bahasa Arab Makna Srategi : 1. upaya guru menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar (Ahmadi & Prasetya, 1997:11). 2. politik atau taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan/praktek mengajar di kelas melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien agar tujuan pembelajaran bisa tercapai secara maksimal (Sudjana, 2004:147). Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara)diantaranya 1) Khibrat Mutsiroh 2) Ta’bir al-Ara’ al-Ra’isiyyah 3) Tamtsiliyyah 4) Ta’bir Mushawwar 5) Ya’ab Daur al-Mudarris 6) Jidal Fa’aal Tahap - Tahap dalam pembelajaran 1. Tahap prainstruksional, yaitu persiapan sebelum mengajar dimulai. 2. Tahap instruksional, yaitu saat-saat mengajar. 3. Tahap evaluasi dan tindak lanjut, yaitu penilaian atas hasil belajar siswa setelah mengikuti pengajaran dan indak lanjutnya Model atau pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran maharah al- kalam: Pendekatan yang berorientasi pada guru Pendekatan yang berorientasi pada siswa Model yang dikembangkan berdasarkan Pendekaan ang berpusat pada siswa dianarana a. Pendekatan inquiry b. Pendekatan interaksi sosial Meode Pembelajaran ang dikembangkan berdasarkan eori belajar 1. Metode Memorize 2. Metode Kognitif Prinsip pembelajaran yang cukup pening digunakan dalam proses pembelajaran maharah al-kalam, di antaranya: a. Motivasi, guru menceritakan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain tentang belajar bahasa Arab yang mampu membangkitkan motivasi peserta. Atau guru memberikan pujian/hadiah bagi peserta yang mencapai dan menunjukkan usaha yang baik. b. Kerjasama) dan kompetisi (persaingan), yang tercermin pada beberapa permainan ataupun pada tugas yang diberikan guru secara berkelompok. c. Korelasi, guru menghubungkan apa yang dipelajari peserta dengan kehidupan sehari-hari. d. Aplikasi,penerapan dari mufrodat-mufrodat yang sudah dikuasai peserta. e. Individualitas, menyediakan waktu tersendiri untuk mereka masih kesulitan dalam belajar Model CLIL dalam pengembangan materi ajar keterampilan berbicara CLIL merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan pendekatan bahasa dan konten, dimana bahasa kedua atau bahasa asing digunakan tidak hanya sebagai bahasa dalam pembelajaran tetapi juga sebagai alat yang sangat penting untuk membangun pengetahuan. model materi berbicara bahasa Arab berbasis CLIL merupakan pendekatan yang memadukan antara isi dan bahasa. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga mampu merekonstruksinya dengan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab siswa. bahan ajar adalah seperangkat bahan yang diorganisasikan secara sistematis sehingga dapat menciptakan lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar terdiri dari bahan ajar cetak dan bahan ajar interaktif. Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan model pengajaran bahasa Arab agar siswa mampu meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arabnya. Keterampilan berbicara bahasa Arab adalah kelincahan dan kecepatan yang ada dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan, serta ketepatan dan kebenaran dalam memilih kosa kata dan kalimat dalam bahasa Arab secara lisan. Perancangan model material berbasis CLIL memiliki empat komponen penting yaitu konten, kognisi, komunikasi dan budaya. Melalui keempat komponen tersebut, proses pembelajaran setiap mata pelajaran dirancang untuk mengajarkan siswa tidak hanya memahami teks tetapi juga dilatih berpikir dalam membangun pengetahuan melalui berbagai latihan individu dan kelompok dengan menggunakan strategi tanya jawab, penugasan dan diskusi.
2 Studi Arab: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Volume 5, Nomor 1, Juni 2014 3 Studi Arab: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 5, Nomor 1, Juni 2014