A. Metode Elektik
1. Pengertian Metode
Beberapa pengertian metode menurut para ahli salah satunya adalah
Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psychology of Education with
Pendekatan baru :
1. Tidak ada metode yang ideal karena masing-masing memiliki kekuatan dan
kelemahan.
2. Setiap metode memiliki kekuatan yang digunakan untuk meningkatkan
pengajaran.
3. Kelahiran metode baru tidak boleh dilihat sebagai penolakan terhadap metode
lain, tetapi sebagai perbaikan.
4. Tidak ada metode tunggal yang cocok untuk semua orang, semua guru, semua
siswa, dan semua kurikulum.
5. Mengajar adalah tentang memenuhi kebutuhan pelajar, bukan kebutuhan
metode
6. Setiap guru memiliki wewenang dan kebebasan untuk memilih metode yang
sesuai dengan kebutuhan siswa.
Metode serba guna ini dapat menjadi metode yang ideal apabila didukung oleh
penguasaan yang cukup terhadap berbagai metode oleh guru untuk memanfaatkan
secara tepat kelebihan masing-masing metode, menyesuaikannya dengan
kebutuhan kurikulum yang bersangkutan, dan kemudian menerapkannya secara
proporsional.
5
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung, Humaniora, 2009), H: 111
6. Setiap guru bebas menggunakan langkah atau teknik yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kemampuannya dalam menerapkan metode pengajaran.6
4. Tujuan dan Manfaat Metode Elektik
Dalam proses kegiatan belajar, tujuan adalah hal yang paling penting
tidak ada lembaga pendidikan yang boleh diabaikan. Karena dengan
Tujuan dalam pembelajaran, menunjukkan bahwa pembelajaran
Ia memiliki arah dan tujuan yang jelas untuk apa yang telah menjadi cita-cita yang
dapat dicapai.
Tentunya dibutuhkan hubungan yang baik untuk mencapai tujuan
Keharmonisan antar komponen yang terlibat dalam pembelajaran
. seperti tujuan, metode, lingkungan belajar, siswa dan guru.
Begitu juga ketika belajar menurut metode Elektik.
Tujuan merupakan salah satu hal yang menjadi tujuan utama yang perlu dicapai.
Menurut Ahmad Izzani, tujuan yang ingin dicapai adalah:
a. Melatih bahasa siswa agar terbiasa dan lancar
Berbicara bahasa Arab.
b. Terampil berbahasa Arab untuk semua acara
dalam masyarakat dan di dunia internasional yang dikenal.
c. Dapat mendengar percakapan orang lain di telepon, radio,
TV, tape recorder dan lain-lain.
d. menumbuhkan rasa cinta dan nikmati bahasa Arab dan Al-Qur'an
sehingga ada kemauan untuk mempelajari dan mendalaminya.
Metode Elektik ini dapat merangsang kreativitas siswa. Model dengan
fokus pada subjek dan kegunaan yang tinggi Dialog merangsang ide-ide
kreatif yang dapat tumbuh bersama Anda berkembangnya motivasi pada diri
siswa. Contoh:
cara yang sudah lazim biasanya dilakukan adalah menggabungkan
mendengarkan dengan berbicara karena semuanya terhubung. Seperti dalam
latihan mendengarkan, demikian juga dalam latihan
yang sangat sederhana dan pertama kali diperkenalkan saat Anda berbicara
Bedakan bunyi elemen kata, terutama bunyi yang hampir sama
tetapi berbeda misalnya sa ( س-(tsa ) ث- )sya ( ش- )da (( – دdza (( – ذka (– ك
(qa)( ) قdan seterusnya, yang kemudian diterapkan pada kata.7
8
Acep Hermawan, 2011, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2011), H: 198-199
berbagai peristiwa satu persatu. bagaimana memanggil acara yang berbeda satu
per satu,mengajukan pertanyaan dan menceritakan tentang kegiatan masa lalu atau
masa yang akan dating.9
Kemampuan bahasa adalah kemampuan seseorang untuk memahami
bahasa lisan, mengekspresikan diri secara lisan, pemahaman
Bahasa tertulis mengekspresikan dirinya dalam tulisan.
Dengan keterampilan berbicara, seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan
isinya hatinya untuk orang lain, yang merupakan tujuan utama pengajaran bahasa
sebagai salah satu bentuk komunikasi. “Bahasa itu konkret dan
mengacu pada penggunaan bahasa lisan aktual yang mungkin
dalam bentuk tulisan yang dapat didengar atau dibaca. Semua ini merupakan
sasaran tes bahasa yang merupakan bagian dari kajian kebahasaan dan pendidikan
khususnya kajian kebahasaan terapan.”10
Jenis-jenis keterampilan berbahasa Arab antara lain:
a) Tujuan umum
Tujuan umum kurikulum menurut Mulyanto Sumard adalah:
9
Syukur Ghazali, Belajar Keterampilan Bahasa melalui Access
Komunikatif Interaktif, (Bandung, PT Refika Aditama, 2010), hlm. 54
10
Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (bedaŭrinde:
UIN Malang.2009),
Azio. 61-62.
11
Ahmad Fuad Mahmud Ilyan. Al-Maharat al-Lughawiyah:
Mahiyatuha wa Thara'iqTadrisya. Riad:Dar al-Muslim Li al-Nasyr wa alTauzi’.1992 hal. 96
asisten spesialis lainnya untuk melatih ahli bahasa Arab
digunakan sebagai bantuan teknis (profesional).12
b. Tujuan Khusus
Abu bakar Muhammad menjelaskan bahwa Tujuan Khusus “adalah tujuan
yang ingin dicapai pada mata pelajaran saat itu” Adapun beberapa materi pelajaran
yang termasuk kedalam tujuan khusus yang harus dicapai adalah: percakapan
((حوارentuk kata dan struktur kalimat (( قواعدdan menulis )( كتابةAhmad
16
Ahmad Muhtadi Ansor, Pengajaran Bahasa Arab Media Dan Metode-Metodenya, (Yogyakarta: Teras, 2009),
hal.7.
17
Abubakar Muhamad, Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), hal. 5
Muhtadi Anshor.ceramah ((حوارBentuk kata dan struktur kalimat (( قواdan tulis)))كتابة
(Ahmad Muhtadi Ansar.18
3. Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Arab
Ruang lingkup kelas bahasa Arab meliputi topik perkenalan, fasilitas
Madrasah, pekerjaan, alamat, keluarga,Anggota badan, di rumah, di taman, di
madrasah, di laboratorium, di dalam ruangan Perpustakaan, kantin, kelas, kegiatan
sehari-hari, pekerjaan, rumah dan waktu senggang19
D. Kerangka Berfikir
Kerangka pikir ini bermula dari adanya masalah terhadap minat belajar bahasa Arab siswa
kelas VII SMP Bina Mulia Depok masih tergolong rendah. Minat merupakan salah satu unsur
yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, karena minat merupakan
kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, minat
juga disertai dengan rasa nyaman. Dari observasi awal, rendahnya minat siswa dalam belajar
bahasa Arab dikarenakan sedikitnya kemauan dan motivasi siswa untuk belajar bahasa Arab,
suasana pembelajaran yang kurang kondusif, metode belajar yang monoton atau berulang-
ulang menyebabkan anak menjadi malas dan tidak tertarik dalam kegiatan belajar mengajar.
Penggunaan metode pembelajaran yang menarik secara tidak langsung akan menumbuhkan
motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, dengan menggunakan metode Elektik sebagai media
akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat di ketahui manfaat penggunaan metode Elektik
dalam meningkatkan minat belajar bahasa Arab siswa. Untuk lebih jelasnya kerangka pikir
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
E. Hipotesis Tindakan
18
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Remaja Rosdakarya hal 16
19
Lampiran Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, nomor 2 tahun 2008, hal 20