Anda di halaman 1dari 12

METODE EKLEKTIK DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


GANJARAN GUSTI AGUNG – 22503012 - PBA
Metode Eklektik
• Metode dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia ialah cara yang telah

teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud.

• Apabila kata metode disandingkan dengan kata pembelajaran, maka

berarti suatu cara untuk sistem yang digunakan dalam pembelajaran.

• Metode eklektik (al-thariqah al-intiqaiyyah) adalah metode yang

merupakan campuran dalam metode-metode pilihan.

• Melalui metode ini, siswa dapat diberi latihan misalnya, latihan

percakapan dalam bahasa asing yang dapat dilakukan secara


individua tau berkelompok antar siswa atau guru dengan siswa.
dalam prakteknya, metode eklektik dapat diterapkan dalam situasi
pengajaran di depan kelas, dengan persiapan yang baik dan
kesungguhan dalam mempraktikkan metode ini.
Latar Belakang Metode Eklektik
Moh. Mansyur menjelaskan beberapa pandangan munculnya metode ini, yaitu
:

1. Setiap metode mempunyai kelebihan yang mungkin bisa dimanfaatkan dalam


mengajarkan bahasa asing.

2. Tidaklah terdapat suatu metode yang betul-betul mulus (teladan), dan tidak
pula terdapat suatu metode jelas-jelas salah. Yang benar, setiap metode
mempunyai kelebihan dan kelemahan.

3. Tidaklah terdapat suatu metode yang cocok untuk semua tujuan, untuk semua
peserta didik, untuk semua guru dan tidak pula untuk semua program/materi
pengajar.
Ciri-ciri Metode Eklektik
1. Pengajaran bahasa harus bermakna dan nyata

2. Penerjemahan adalah kemampuan bahasa khusus dan tidak


tepat untuk pelajar pemula

3. Tidak menekankan pada hafalan, mimic, dan


mempraktekkan struktur gramatika bahasa

4. Pengajar bahasa harus diterapkan dengan menggunakan


bahasa target

5. Membaca keras itu sebenarnya bukan model atau inti dari


pembelajaran membaca, akan tetapi hanya sebagai
pengenalan huruf dan menyambungkan antar huruf dan kata
atau kalimat
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN METODE
EKLEKTIK
1. Pendahuluan, sebagaimana metode lain.

2. Memberikan materi berupa dialog-dialog pendek yang rilek, dengan tema kegiatan sehari-hari secara
berulang-ulang. Materi ini mula-mula disajikan secara lisan dengan gerakan-gerakan, isyarat-isyarat, gambar-
gambar, atau dramatisasi-dramatisasi.
3. Para pelajar diarahkan untuk disiplin menyimak dialog-dialog tersebut, lalu menirukan dialog-dialog yang
disajikan sampai lancer.
4. Para pelajar dibimbing menerapkan dialog-dialog dengan teman-temannya secara bergiliran.

5. Setelah lancar menerapkan dialog-dialog yang telah dipelajari, mereka diberi teks bacaan yang temanya
berkaitan dengan dialog-dialog tadi.
6. Jika terdapat kosakata yang sulit, guru memaknainya mula-mula dengan isyarat, atau gerakan, atau gambar,
atau lainnya.
7. Guru mengenalkan beberapa struktur yang penting dalam teks bacaan, lalu membahasnya seperlunya.

8. Guru menyuruh para pelajar menelaah bacaan, lalu mendiskusikan isinya.

9. Sebagai penutup, jika diperlukan, evaluasi akhir berupa pertanyaan-pertanyaan tentang isi bacaan yang telah
dibahas.
Kelebihan Metode Eklektik

1. Kegiatannya lebih variative


2. Guru lebih bersemangat dan energik
dalam mengajar
3. Siswa tidak cepat bosan dalam belajar

4. Kemampuan siswa lebih merata


Kekurangan Metode Eklektik
1. Belum tentu semua guru bersedia
melakukan serangkaian kegiatan yang
begitu banyak dan bervariasi.
2. Kesediaan guru, siswa dan alokasi waktu
nampaknya akan bermasalah.
3. Dibutuhkan waktu yang lebihh banyak.

4. Menuntut adanya guru yang segala bisa


dan energik
BENTUK-BENTUK PENGGABUNGAN METODE EKLEKTIK
DALAM BAHASA ARAB
a. Sadtono (1978) menyarankan agar porsi manipulatif dan komunikatif dalam pengajaran bahasa
diatur secara gradual sesuai dengan level atau tingkat pembelajaran yang diikuti oleh pembelajar
b. Beberapa ahli pengajaran bahasa di Amerika dan Eropa menyaranan beberapa model yang
menjembati latihan-latihan manipulatif dengan latihan-latihan komunikatif. Paulston (1971)
mengenalkan tiga corak drill :
• Manipulatif > Bermakna >Komunikatif
• Rivers (1973) menggunakan istilah lain
• Manipulatif > Semi-komunikatif> komunikatif
CONTOH…
Drill manipulatif
Drill semi komunikatif

Drill komunikatif
c. Penyingkatan jarak waktu antara latihan manipulatif dan latihan komunikatif.
Dalam metode audio-lingual murni, latihan-latihan manipulatif-mekanistis bias
berjalan lebih dari 16 minggu (empat bulan), baru setelah itu diberikan latihan
komunikatif. Dalam metode eklektik, jarak itu bisa dipersingkat.

d. Modifikasi dan pengembangan bahan ajar, sebagai misal untuk materi tata
bahasa dari deduktif menjadi induktif, dari pengetahuan menjadi penerapan.

e. Bentuk penggabungan yang lain bisa berupa penambahan porsi latihan membaca
dan menulis,
IMPLEMENTASI METODE EKLEKTIK
Menurut Mahmud Kamil Al-Naqoh (1985 : 112) langkah-langkah pembelajaran dengan metode
fungsional antara lain sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kosa kata baru dalam kalimat sempurna yang disampaikan secara lisan,
dengan menggunaka media visual atau audio, atau audio-visual sekaligus, atau peragaan dan lain
sebagainya. Pada tahap ini, siswa mulai fokus mendengarkan kalimat yang asing bagi mereka
dengan menggunakan indra pendengaran.
b. Guru mengulangi penyampaian kalimat tadi dengan pelafalan yang benar (sebagai model untuk
ditirukan). Pada tahap ini guru harus berupaya agar siswanya benar-benar memahami konteks
kalimat yang diajarkannya (melalui bantuan medi), lalu melatih pengucapannya baik secara
bersama-sama maupun secara individu.
c. Guru menuliskan kalimat yang diucapkan tadi di papan tulis, agar siswa dapat melihat bentuk
tulisannya dan membacanya dalam hati melalui penglihatannya.

d. Guru mengulangi pengucapan kalimat dan mulai menyampaikan beberapa pertanyaan sederhana
seputar kalimat yang diajarkan, diawali dengan pertanyaan yang paling mudah, untuk mengecek
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai