BAHASA ARAB
Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
2019/ 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode pembelajaran merupakan suatu cara bagaimana seorang guru
menjalankan suatu prosedur dan pelaksanaan pembelajaran. Metode tersebut sebagai
media penghubung dari sebuah pembelajaran antara guru dan pelajar agar dapat
berinteraksi dengan baik dan paham apa yang akan disampaikan. Dan pemilihan
metode pembelajaran yang baik adalah metode yang menyesuaikan pada pelajaran
yang akan disampaikan oleh guru. Tujuan dari metode pembelajaran untuk
mengarahkan guru dalam menyampaikan pelajaran dengan baik agar dapat diterima
oleh pelajar dengan baik dan jelas.
Dalam makalah ini kami sebagai penulis menggunakan metode komunikatif
dalam proses pembelajaran. Dimana metode komunikatif ini dirasa cocok bagi
pembelajaran bahasa karena dalam metode ini menggunakan metode dua arah antara
guru dan pelajar yang memungkinkan terjadinya pemeroleh bahasa target akan cepat
diterima oleh pelajar. Dengan ini penulis menganggap metode ini dirasa cocok
digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di MTS, karena metode ini menekankan
pada pemahaman, pelafalan, dan penerapan dari pelajar pada mufrodat-mufrodat yang
tersedia dalam buku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Metode Komunikatif dan hakikatnya ?
2. Bagaimana karakteristik Metode Komunikatif ?
3. Bagaimana langkah-langkah penyajian Metode Komunikatif ?
4. Bagaimana kelemahan dan kelebihan Metode Komuniatif ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan hakikat dari Metode Komunikatif
2. Untuk mengerti tentang karakteristik Metode Komunikatif
3. Untuk mengetahui langkah-langkah Metode Komunikatif
4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari Metode Komunikatif
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2009), 67
2
Enzir, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab di SMU, 18
3
Asep Hermawan, Metode Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011), 34
informasi verbal apabila ia mengingat kembali informasi itu. Indikator yang
digunakan
biasannya untuk menyebutkan atau menuliskan informasi seperti nama, kalimat,
alasan, argumen, proporsi, atau seperangkat proporsi yang terkait.
a) Dialog pendek
Ialah dengan disajikan dengan mendahului penjelasan tentang fungsi fungsi ungkapan
dalam dialog dan situasi dimana dialog itu mungkin terjadi.
b) Latihan
Ialah mengucapkan kalimat kalimat pokok secara perorangan, kelompok atau klasikal
c) Mengajukan pertanyaan
Yaitu didalamnya mencakup isi dan situasi dalam dialog itu, dilanjutkan pertanyaan
serupa tetapi langsung mengenai situasi masing masing pelajar.
d) Kelas membahas tentang ungkapan ungkapan komunikatif dalam dialog
e) Siswa diharapkan menarik sendiri kesimpulan tentag aturan tata bahasa yang termuat
dalam dialog. Guru memfasilitasi dan meluruskan apabila terjadi kesalahan dan
penyimpulan.
f) Pelajar melakukan kegiatan menafsirkan dan menyatakan suatu maksud sebagai
bagian dari latihan komunikatif yang lebih bebas.
g) Pengajar melakukan evaluasi dengan mengambil sampel dari penampilan pelajar
dalam kegiatan komunkasi bebas. 4
4
Asep Hermawan, Metode Pembelajaran bahasa Arab, ( Bandung: PT remaja Rosda Karya 2011), 55
Keunggulan metode ini terletak pada ciri komunikatifnya itu sendiri.
Pendekatan ini menekankan komunikasi sehingga kelancaran siswa dalam
menggunakan bahasa akan cepat tercapai. Kegiatan dalam kelas tidak berpusat pada
guru melainkan berpusat pada siswa sehingga siswa terlibat aktif dalam berbagai
bentuk kegiatan dalam penyelesaian masalah yang dilakukan secara berpasangan,
bertiga atau dalam kelompok-kelompok kecil. Selain itu siswa akan termotivasi
untuk belajar bahasa asing karena mereka melakukan sesuatu yang bermakna dengan
kegiatan bahasa ini. Kenyamanan di dalam kelas juga tercipta dengan baik karena
mereka mendapat kesempatan yang banyak dalam berinteraksi dengan teman-
temanya ataupun dengan gurunya.
2) Kelemahan Metode Komunikatif
Sedangkan kelemahan metode ini terletak pada penilaianya. Setiap
kesempatan siswa dilibatkan dalam kegiatan yang menekankan “kelancaran”
sementara penilaianya kebanyakan berfokus pada “ketelitian”. Contoh kelemahan
metode ini dapat kita lihat dalam tes akhir yang umumnya tidak memberi penilaian
pada kemampuan komunikasi siswa secara langsung, melainkan memberikan
penilaian pada penggunaan kosa kata dan tata bahasa siswa. Selain kelemahan dalam
sistem penilaianya, metode ini juga memiliki kelemahan dalam penyediaan Authentic
material. Authentic material yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa sulit
ditemukan, terutama bahan untuk istima’. Kelemahan lainya dapat dilihat pada
kesalahan tata bahasa yang lebih banyak terjadi pada saat siswa berbicara karena guru
kurang memberikan feedback terhadap kesalahan siswa sehingga cenderung menjadi
kesalahan yang sulit untuk di perbaiki lagi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk kelebihan dan kelemahan pada metode ini ialah pelajar akan termotivasi dalam
belajar, lancar berkomunikasi, suasana menjadi hidup di dalam kelas sedangkan untuk
kelemahannya ialah memerlukan guru yang mahir dalam bidangnya, tidak mendaptkan porsi
yang cukup pada kemampuan membaca, loncatan langsung ke aktivitas komunikatif bisa
menyulitkan pelajar dalam tingkatan pemula.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ahmad Fuad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Enzir, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab di SMU.
Hermawan, Asep. 2011. Metode Pembelajaran bahasa Arab. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.