Anda di halaman 1dari 7

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Pendekatan Pembelajaran Bahasa

Kelas A

Kelompok 3

1. Retno Eka Febrianti (170210204005)


2. Dea Nanda Karisma (170210204008)
3. Putri Meita Dewi (170210204011)
4. Khofifah Indar P. (170210204009)
5. Rizqi Desita Putri (170210204035)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengajar merupakan salah satu tugas utama seorang guru. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, seorang guru memerlukan pedoman yang
dijadikan pegangan agar apa yang dilakukannya sesuai dengan kebijakan
pemerintah, dalam hal ini kebijakan Departemen Pendidikan dan
kebudayaan. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan di dalam proses
belajar mengajar, pegangan guru yang utama ialah kurikulum. Kurikulum
disusun berdasarkan suatu pendekatan yang dilandasi pandangan atau
filsafat tertentu.
Perubahan kurikulum dilakukan untuk menyesuaikan program pendidikan
dengan kebutuhan masyarakat, serta meningkatkan mutu pendidikan. Salah
satu perkembangan yang terjadi didalam pembelajaran bahasa ialah
munculnya pendekatan yang dilandasi oleh filsafat pendidikan bahasa
terpadu. Dalam pembelajaran bahasa terdapat istilah yang selalu di pakai,
yaitu: Pendekatan, metode, dan teknik. Ketiga istilah tersebut mempunyai
hubungan secara hirarki. Hubungan ini menggambarkan bahwa teknik
merupakan suatu hasil dari metode yang selalu konsisten dengan
pendekatan.
Perubahan yang terjadi termasuk didalamnya pendekatan dalam bidang
studi Bahasa Indonesia, sehingga kita mengenal berbagai macam
pendekatan. Seperti pendekatan Tujuan, pendekatan struktural, pendekatan
komunikatif, dan pendekatan Terpadu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa devisi metode pembelajaran ?
2. Apakah hal yang membedakan antara pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran bahasa?
3. Bagaimanakah penerapan pendekatan terpadu didalam pembelajaran
bahasa?
1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian, perbedaan serta hubungan antara pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran bahasa.
2. Mengetahui perbedaan antara pendekatan struktural, pendekatan
komunikatif, dan pendekatan terpadu.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara
kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru
harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai
metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan
situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan
pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar
siswa.
2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut.
3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian
siswa.
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan
cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan
sikap siswa dalam kehidupan
1. Pendekatan
Ramelan (1982) mengutip pendapat Anthony yang menyatakan bahwa pendekatan
ini mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan, dan berhubungan dengan
sifat bahsa, serta pengajaran bahasa. pendekatan merupakan dasar teoritis untuk suatu
metode. Asumsi tentang bahsa bermacam-macam, antara lain asumsi yang
menganggap bahasa sebagai kebiasaan, ada pula yang menganggap bahasa sebagai
suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan, dan ada lagi yang
menganggap bhasa sebagai seperangkat kaidah. Asumsi-asumsi tersebut di atas
menimbulkn adanya pendekatan-pendekatan yang berbeda, yakni:
1. Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha
membiasakan diri menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Tekanannya pada
perbiasaan.
2. Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha
untuk memperoleh kemampuan berkomunikasi secara lisan. Tekanan
pembelajarannya pada pemerolehan kemampuan berbicara.
3. Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa dalam pembelajaran bahasa, yang
harus diutamakan akan kaidah-kaidah yang mendasari ujaran, tekanan
pembelajaran pada aspek kognitif bahasa, bukan pada kemampuan menggunakan
bahasa.

2. Metode
Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa, yang
mencangkup pemilihan, penentuan, dan penyusun secara sistematis bahan yang akan
diajarkan, secara kemungkinan pengadaan remidi dan bagaimana pengembangannya.
Pemilihan, penentuan, dan penyusunan bahan ajar secara sistematis, dimaksudkan
agar bahan ajar tersebut mudah di serap dan dikuasai oleh siswa. Metode,
mencangkup pemilihan dan penentuan bahan ajar, penyusunan serta kemungkinan
pengadaan remidi dan pengembangan bahan ajar tersebut.

3. Teknik
Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang
telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik yang
digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu mencari akal atau siasat
agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Dalam
menentukan teknik pembelajaran ini, guru perlu mempertimbangkan situasi kelas,
lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifar siswa, dan kondisi-kondisi yang lain. Dari uraian
tersebut dapat dikatakan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat yang dilakukan oleh
guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, untuk dapat memperoleh hasil
yang optimal. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan teknik
pembelajaran.

B. Pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran bahasa.


1. Pendekatan tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar
mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih dahulu adalah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode
mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar
tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
2. Pendekatan struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran
bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah.
Atas dasar asumsi tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus
mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Misalnya saja, mereka
mungkin tidak akan membuat kesalahan seperti dibawah ini.
“Bajunya anak itu baru”.
“Disekolah kami mengadakan pertandingan sepak bola”.
“Anak-anak itu lari-lari di halaman”.
C. Pendekatan Komutatif dan Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa
1. Pendekatan Komutatif
Pada bagian terdahulu sudah dikemukakan bahwa pandangan tentang bahasa dan
pembelajaran tentang bahasa selalu mengalami perubahan, sejalan dengan perkembangan
pola pikir masyarakat. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa indonesia, akhir-
akhir ini sedang digalakkan penerapan pendekatan komunikatif dan pendekatan terpadu.
Pendekatan komunikatif merupakan pendektan yang dilandasi oleh pemikiran bahwa
kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus
dicapaidalam pembelajaran bahasa. Bahasa ditempatkan sesuai dengan fungsinya yaitu
fungsi komunikatif.
Menurut Littlewood (1981) pemikiran pendekatan komunikatif didasarkan pada
pemikiran bahwa :
1. Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang lebih luas tentang
bahasa. hal ini terutama menyebabkan orang melihat bahwa bahsa tidak terbatas pada
tata bahasa dan kosakata, tetapi juga pada fungsi komunikatif bahasa.
2. Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam
pembelajaran bahasa. hal ini menimbulkan kesadaran bahwa mengajarkan bahasa,
tidak cukup dengan dengan memberikan kepada siswa bagaimana bentuk-bentuk
bhasa asing, tetapi siswa harus mampu mengembangkan cara-cara menerapkan
bentuk-bentuk itu sesuai dengan fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam
situasi dan waktu yang tepat.

Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa diberikan latihan antara lain:


1. Memberikan informasi secara terbatas
Contoh : a. Mengindentifikasi gambar
b. Menemukan atau mencari pasangan yang cocok
c. Menemukan informasi yang ditiadakan
2. Memberikan informasi tanpa dibatasi bebas (tak terbatas)
Contoh : a. Mengomunikasikan contoh dan gambar
b. Menemukan perbedaan
c. Menyusun kembali bagian-bagian cerita
3. Mengumpulkan informasi untuk memecahkan masalah
4. Menyusun informasi

2. Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa


Seperti kita ketahui, tujuan pembelajarab bahasa indonesia yang tercantum di dalam
GBPP Kurikulum Sekolah Dasar 1994 ialah:
1. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa indonesia
2. Siswa memahami bahasa indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan,
kepurusan, dan keadaan.
3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
4. Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa (berbicara dan menulis)
5. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan
kepribadian, memperluaan wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan bebahasa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, telah digariskan pula komponen-komponen yang perlu
diajarkan kepada siswa, mencakup : 1. Lafal, intonasi, ejaan, dan tanda baca. 2. Stuktur
dan. 3. Kosa kata. Dalam penyajiannya, ketiga komponen tersebut dikemas dalam tema-
tema yang telah digariskan dan diramu dengan butir-butir pembelajaran yang sesuai,
yang terdapat didalam GBPP, sehingga arah pembelajarannya menjadi jelas, serta
terpadu dengan bidang-bidang studi yang lain, seperti IPA, IPS dan Matematika.

D. Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia


Seperti telah dikemukakan pada bagian terdahulu, dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, materi kebahasaan yang perlu diberikan kepada siswa SD mencangkup :
1. Lafal dan intonasi, ini berkaitan dengan keterampilan membaca dan keterampilan
berbicara serta menyimak.
2. Ejaan dan tanda baca berkaitan dengan keterampilan membaca dan menulis.
3. Struktur, berkaitan dengan keempat jenis keterampilan berbahasa.
4. Kosakata, berkaitan dengan semua aspek yang lain, baik aspek keterampilan
berbahasa maupun struktur.

Penerapan Pendekatan Terpadu


Dalam pembelajaran bahasa indonesia di kelas-kelas rendah (kelas 1 dan 2),
keterampilan itu dapat diwujudkan sebagai berikut :
a. Ketika guru megajarkan membaca kata atau kata-kata sekaligus guru mengajarkan
bagaimana melafalkannya(mengucapkannya) dengan tepat. Dalam hal ini guru sudah
mengaitkan kegiatan membaca dan pemahaman tentang lafal atau ucapan yang
tercangkup dalam tata bunyi.
b. Ketika guru mengajarkan menulis kalimat atau kata-kata, sekaligus ia juga
mengajarkan bagaimana membacanya, melafalkannya, dan bagaimana pula ejaannya.
Dalam hal ini, kecuali guru mengaitkan (memadukan) membaca dan lafal, ia juga
mengaitkannya dengan fonem, walaupun istilah tersebut tidak dinyatakan kepada
siswa. Hal ini dilihat misalnya pada waktu siswa harus menuliskan kata-kata seperti,
mama, mana, mata, yang maknanya berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai