Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada Modul 3
yang berjudul “ Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa”. Penulisan
makalah ini digunakan untuk menguasai mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini..
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenunhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pendekatan, Metode, dan
Teknik Pembelajaran Bahasa dapat bermanfaat untuk masyarakan dan dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
.
Lamongan, 12 Oktober 2019

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Kegiatan pengupayaan
ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan
efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik
studi dan siswa, analisis sumber belajar, menetapkan strategi pengorganisasian, isi
pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi
pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi
pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dengan
memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran,
diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi.
Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran (1999) adalah keterampilan
komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan
adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri
dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan,
pemahaman, dan penggunaan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, pembelajaran bahasa harus mengetahui
strategi yang tepat. Di dalam strategi pembelajaran bhasa tercangkup pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran bahasa. Makalah in akan membnatu guru
memahami hakikat pendekatan, metode, dan teknik di dalam bahasa Indonesia, serta
berbagai pendekatan di dalam pembelajaran bahasa. Dengan pembahaman kedua hal
tersebut diharapkan guru memiliki kompetensi untuk mengelola pembelajan bahasa
Indonesia di SD dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat pendekatan, metode dan teknik dalam
pembelajaran bahasa Indonesia?
2. Apa sajakah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia?
3. Apa sajakah metode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia?
4. Apa sajakah teknik yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia ?
5. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu lintas materi dalam
pembelajaran bahasa Indonesia?
6. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu lintas kurikulum dalam
pembelajaran bahasa Indonesia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengetian atau hakikat pendekatan, metode dan teknik
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui macam-macam pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui macam – macam metode yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
4. Untuk mengetahui macam-macam teknik yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
5. Untuk mengetahui pembelajaran terpadu lintas materi dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
6. Untuk mengetahui pembelajaran terpadu lintas kurikulum dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.

D. Manfaat Makalah
1. Dapat mengetahui pengetian atau hakikat pendekatan, metode dan teknik
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Dapat mengetahui macam-macam pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
3. Dapat mengetahui macam – macam metode yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
4. Dapat mengetahui macam-macam teknik yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
5. Dapat mengetahui pembelajaran terpadu lintas materi dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
6. Dapat mengetahui pembelajaran terpadu lintas kurikulum dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK


Konsep pendekatan (approach), metode (method) , dan teknik (technique),
ketiga istilah atau konsep tersebut saling berhubungan atau saling menentukan, yaitu
pendekatan menentukan metode, dan metode menentukan teknik yang ketiganya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Gambar 3.1
1. Pendekatan
Pendekatan adalah sikap atau pandangan tentang hakikat bahasa dan
pengajarannya yang diyakini kebenarannya oleh guru. Sejak diberlakukannya
Kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru harus menerapkan
pendekatan komunikatif, CBSA, dan pendekatan keterampilan proses (PKP).
Setelah diberlakukan Kurikulum 1994 pendekatan dalam pembelajarn bahasa
yang harus diterapkan guru selain ketiga pendekatan di atas ditambah dengan
pendekatan tematik, dan integratif.
Adapun jenis-jenis pendekatan pembelajaran bahasa adalah :
a. Pendekatan Komunikatif
Dengan pendekatan komunikatif ini siswa harus diberi kesempatan
sebanyak-banyaknya untuk melakukan komunikasi baik secara lisan
maupun tulis. Dalam kegiatan berkomunikasi terdapat empat
keterampilan berbahasa yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu
keterampilan mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan
menulis.
b. Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, pelajaran harus
menantang, merangsang daya cipta untuk menemukan, serta
mengesankan. Untuk itu kita harus mengenal dan menghayati sejumlah
prinsip dalam pembelajaran, yaitu prinsip-prinsip berikut ini.
1) Motivasi
2) Latar atau konteks
3) Keterarahan kepada titik pusat atau fokus tertentu.
4) Hubungan sosial atau sosialisasi.
5) Belajar sambil bekerja.
6) Perbedaan perorangan atau individual.
7) Menemukan.
8) Pemecahan masalah.
Pendekatan CBSA ini menuntut kreativitas guru untuk
mengupayakan bagaimana caranya supaya siswanya dapat aktif dalam
pembelajaran.
c. Pendekatan keterampilan proses (pkp)
Ada beberapa cara untuk mengembangkan kompetensi ini, salah
satunya adalah Pendekatan Keterampilan proses. Adapun langkah-
langkah dalam PKP adalah berikut ini.
1) Mengamati:
a) Melihat.
b) Mendengar.
c) Merasa/Meraba.
d) Mencium/Membau.
e) Mencicipi/Mengecap.
f) Mengukur.
g) Mengumpulkan data/informasi.
2) Mengklasifikasi:
a) Mencari persamaan.
b) Mencari perbedaan.
c) Membandingkan.
d) Mengontraskan.
e) Menggolong-golongkan.
3) Menafsirkan:
a) Menaksir.
b) Memberi arti.
c) Menarik kesimpulan
d) Membuat inferensi.
e) Menggeneralisasi.
f) Mencari hubungan antara 2 hal.
g) Menemukan pola.
4) Meramalkan
5) Menerapkan:
a) Penggunaan (informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori,
sikap,nilai).
b) Menghitung.
c) Menghubungkan konsep.
d) Menyusun hipotesis.
e) Membuat model.
6) Merencanakan penelitian:
a) Menentukan masalah.
b) Menentukan tujuan penelitian.
c) Menentukan ruang lingkup penelitian.
d) Menentukan sumber data atau informasi.
e) Menentukan cara menganalisis.
f) Menentukan langkah-langkah untuk memperoleh data.
g) Menentukan cara melakukan penelitian.
7) Mengkomunikasikan:
a) Berdiskusi.
b) Mendeklamasikan.
c) Mendramakan
d) Mengarang, memp eragakan.
e) Melaporkan dalam bentuk lisan, tulis, gambar atau
penampilan.
d. Pendekatan integratif
Pendekatan integratif, yaitu memadukan materi pembelajaran yang
disebut pembelajaran bahasa Indonesia terpadu lintas materi.
2. Metode
Metode pada hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu
tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi hal-hal berikut.
a. Pemilihan bahan.
Pemilihan bahan itu didasarkan kriteria yaitu bagian-bagian yang
paling sering digunakan, paling berguna, paling mudah mengerjakannya,
gabungan ketiganya
b. Urutan bahan.
Penentuan bahan dan pengelompokannya akan mempermudah serta
memperlancar proses belajar-mengajar. Untuk itu dapat dikemukakan
kriteria yaitu bagian-bagian yang lebih sederhana didahulukan dari
bagian-bagian yang kompleks, bagian-bagian yang lebih berguna dan
sering digunakan didahulukan dari bagian-bagian yang kurang berguna
dan jarang digunakan, diperhatikan tingkat kesukarannya, artinya
mendahulukan bahan yang lebih mudah daripada yang sukar,
diperhatikan kesinambungan bahan pengajaran itu sendiri.
c. Penyajian bahan.
Selanjutnya mengenai penyajian bahan didasarkan pada kriteria
yaitu apakah bahasa lisan disajikan lebih dahulu dari bahasa tulis, atau
keduanya disajikan sekaligus, cara penyajian bahasa lisan dan bahasa
tulis jangan disamakan begitu saja,kapan sebaiknya kosakata disajikan
dan kapan sebaiknya kalimat disajikan, serta bagaimana contoh-
contohnya yang memadai, penggunaan alat bantu yang relevan perlu
diperhatikan, menumbuhkan kebiasaan berbahasa yang dipelajari, cara-
cara pemberian tugas kepada siswa (mandiri atau kelompok), adanya
evaluasi untuk mengetahui bahan yang kita ajarkan itu sudah dapat
diserap oleh siswa atau belum.
d. Pengulangan bahan.
Pengulangan bahan (repetisi) merupakan usaha-usaha yang
dilakukan untuk menumbuhkan kebiasaan berbahasa melalui bahan yang
telah diberikan itu. Seperti kita ketahui tujuan akhir suatu pelaksanaan
pengajaran bahasa adalah pemilikan kompetensi siswa untuk
menggunakan bahasa secara tepat, lancar, dan bebas.
Kelancaran berbahasa merupakan suatu masalah pengulangan. Ada
dua cara untuk mengulangi bahasa, dengan cara dihafalkan di kepala,
atau dengan cara substitusi (penggantian). Menghafalkan nyanyian-
nyanyian, atau dialog-dialog dapat membantu siswa pada waktu latihan
bercakap-cakap atau mengarang. Suatu contoh substitusi adalah urutan
kegiatan, yaitu berupa lakukan dan katakan. Dalam hal ini siswa
mengganti-ganti setiap perbuatannya bersamaan dengan kegiatan
melaporkan bagian-bagian kalimat yang harus diucapkan.
Metode-metode yang dapat diterapkan di dalam pengajaran bahasa
Indonesia di SD dan menunjang pendekatan yang disarankan oleh
kurikulum bahasa Indonesia yang sedang diberlakukan, yaitu pendekatan
komunikatif, integratif, tematis, CBSA, dan keterampilan proses, yaitu
Direct Method, Natural Method, Reading Method, Eclectic Method.
1) Direct method
Direct Method atau Metode Langsung ialah metode
pengajaran bahasa yang di dalam pelaksanaannya guru langsung
menggunakan bahasa sasaran, yaitu bahasa yang diajarkan. Dari
pihak siswa tidak boleh menggunakan bahasa ibu atau bahasa
pertamanya selama pembelajaran berlangsung. Tujuan Metode
Langsung di SD ialah penggunaan bahasa sasaran dalam hal ini
bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa kedua, secara lisan agar
siswa mampu berkomunikasi dalam bahasa kedua tersebut.
Adapun fungsi Metode Langsung ini bisa dibedakan menjadi
dua, yaitu bagi siswa dan bagi guru. Bagi siswa berfungsi
memudahkan siswa untuk mampu berbahasa (lisan) dengan tepat,
memberikan situasi yang menyenangkan, dan mendorong siswa
untuk belajar bahasa, sedangkan bagiguru metode ini memudahkan
guru untuk mengajar berbahasa tanpa menggunakan bahasa
pengantar bahasa lain selain bahasa sasaran. Kegiatan dalam proses
belajar mengajar apabila menggunakan Metode Langsung,
melibatkan kegiatan guru dan sis wa.
Kegiatan guru adalah berikut ini.
a) Guru memulai pelajaran dengan dialog atau humor yang
pendek dalam bahasa sasaran (BI), dan ragam bahasa yang
digunakan ialah ragam bahasa formal dan informal
b) Guru, kemudian mulai menyajikan materi secara lisan dengan
gerakan gerakan, isyarat-isyarat, dramatisasi-dramatisasi,
atau gambar-gambar.
c) Guru mengadakan tanya jawab dalam bahasa sasaran (BI)
berdasarkan dialog atau humor yang telah disampaikan pada
butir (a).
d) Guru mengajarkan tata bahasa secara induktif dengan
memberikan contoh-contoh yang merangsang siswa untuk
menyimpulkan sendiri.
e) Guru memberikan bacaan sastra untuk pemahaman dan
kenikmatan, tetapi tidak sampai menganalisis secara
struktural.
f) Guru mengajarkan budaya yang relevan pada aspek-aspek
bahasa secara induktif.
Kegiatan siswa adalah berikut ini.
a) siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru.
b) siswa menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan
bahasa sasaran (BI) tentang apa-apa yang telah disampaikan
guru.
c) siswa berusaha menarik kesimpulan dalam pembelajaran
secara induktif.
d) siswa menerima dan membaca bacaan sastra yang diberikan
guru
e) siswa berusaha memahami dan menikmati bacaan tersebut.
2) Natural method
Natural Method yang disebut juga Metode Murni atau
Metode Alamiah adalah metode yang dalam pelaksanaannya
penggunaan peraga yang berupa benda-benda, gambar-gambar,
atau peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari. Metode
Murni atau Metode Alamiah ini mempunyai ciri-ciri, seperti
Kosakata baru dijelaskan dengan cara menggunakan kata-kata yang
sudah diketahui siswa sebelumnya, Makna sesuatu kata diajarkan
dengan cara inferensi/menarik kesimpulan dari beberapa contoh
yang diberikan, Kamus dipergunakan untuk mengingat kata-kata
yang dilupakan atau mencari makna kata-kata baru, Tata bahasa
dipergunakan untuk membetulkan kesalahan, Penyajian pelajaran
mengikuti urutan: mendengarkan (menyimak), berbicara,
membaca, dan menulis, kemudian baru diajarkan tata bahasa.
Dalam proses pembelajaran langkah-langkah kegiatan guru
dalam menerapkan metode ini adalah:1) pertama-tama guru
memperkenalkan bunyi-bunyi bahasa, kata-kata, dan kalimat
bahasa yang dipelajari itu (BI) secara lisan dengan menggunakan
alat peraga; 2) guru menyuruh siswa menirukan apa yang
diucapkannya seperti pada butir (1); 3) dalam penyajian materi,
guru menggunakan urutan-urutan berbicara, membaca, menulis,
baru mengajarkan tata bahasa.
Kegiatan guru di atas diikuti oleh kegiatan siswa, seperti 1)
Siswa memperhatikan dengan saksama segala apa yang
disampaikan guru, terutama yang menyangkut bunyi-bunyi bahasa.
2) Siswa melakukan apa yang diperintahkan oleh guru, yaitu
berusaha menirukan atau mengucapkan kata-kata yang telah
didengarnya dari guru. 3) Siswa berusaha untuk menerapkan apa
yang telah diterimanya dalam komunikasi lisan. 4) Siswa berusaha
dengan sebaik-baiknya menuliskan unsur-unsur bahasa.
3) Reading method
Tujuannya ialah antara lain, untuk memberi pelajar/
mahasiswa kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang mereka
perlukan dalam studi mereka. Langkah-langkah penyajian metode
ini menurut Rivers (dalam Subyakto-N, 1988: 17—18), seperti a)
Pemberian kosakata dan istilah-istilah yang dianggap sukar oleh
guru bagi siswanya. Ini diberikan dengan definisi dan contoh-
contoh dalam kalimat. b) Penyajian bacaan dalam kelas yang
dibaca secara diam (silent reading) selama kurang-lebih 10-15
menit. (Untuk menghemat waktu, bacaan dapat juga diberikan
untuk dibaca/dipersiapkan di rumah). c) Diskusi mengenai isi
bacaan yang dapat berupa tanya-jawab dengan menggunakan
bahasa sasaran. d) Pembicaraan/keterangan tentang tata bahasa
dapat dilakukan secara singkat, kalau hal ini memang dirasa perlu
oleh guru. e) Pembicaraan tentang kosakata yang relevan dengan
jalan memberikan daftar kosakata yang disiapkan sebelumnya. f)
Pemberian tugas, seperti mengarang, membuat denah, skema,
diagram, dan sebagainya (yang berkaitan dengan topik bacaan).
Metode ini dapat juga diterapkan untuk pembelajaran bahasa
Indonesia di SD dengan jalan dimodifikasi disesuaikan dengan
kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Metode ini cocok kalau
diterapkan di SD kelas tinggi.
4) Eclectic method
Eclectic artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya
dengan metode pengajaran bahasa, bebas di sini yang dimaksud
adalah bebas untuk menambah atau mengombinasi/mencampur
antara metode yang satu dengan lainnya yang dianggap cocok, dan
diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Itulah sebabnya Eclectic Method diterjemahkan secara
bebas dalam bahasa Indonesia Metode Campuran.
3. Teknik
Teknik mengandung makna yang lebih sempit daripada metode, yaitu
cara-cara yang dilaksanakan guru dalam kelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Adapun macam-macam teknik pembelajaran bahasa (yang dapat
juga kita jumpai dalam pembelajaran mata pelajaran lain), seperti berikut ini
(Saliwangi, 1989: 56-63).
a. Teknik ceramah
Teknik ceramah memang digunakan untuk menyampaikan
informasi, terutama kepada mereka yang sudah termotivasi. Supaya lebih
menarik penggunaan teknik ini bisa dilengkapi dengan peragaan, gambar
- gambar, atau yang lain untuk menghindari verbalisme.
Teknik Ceramah mempunyai keuntungan, antara lain berikut ini.
1) Dapat menghemat waktu.
2) Dapat digunakan dalam kelompok besar.
3) Dapat dipakai sebagai penambah bahan yang sudah dibaca.
4) Dapat dipakai untuk mengulang atau memberi pengantar pada
pelajaran atau aktivitas tertentu.
Di samping keuntungan di atas Teknik Ceramah mempunyai
kekurangan, antara lain berikut ini.
1) Tidak semua guru dapat berbicara yang menarik dan baik.
2) Da l a m metode ini hanya satu indra yang aktif yaitu pendengaran.
3) Kadar CBSA-nya (Cara Belajar Siswa Aktif) rendah
4) Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, Teknik Ceramah ini
dapat digunakan untuk melatih keterampilan mendengarkan
(menyimak).
b. Teknik tanya -jawab
Tujuannya ialah untuk mengecek pemahaman siswa terhadap
ceramah yang baru diberikan atau bisa juga pertanyaan yang diajukan
guru untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang telah
mereka baca.
c. Teknik diskusi kelompok
Tujuan digunakannya teknik ini adalah melatih siswa untuk
mengeluarkan pendapat, dan mau menerima kritikan kalau pendapatnya
memang kurang benar. Juga melalui diskusi kelompok ini siswa dapat
menguji kebenaran pendapatnya mengenai sesuatu hal.
Keunggulan diskusi kelompok sebagai suatu teknik dalam proses
pembelajaran bahasa Indonesia, antara lain berikut ini.
1) Kadar CBSA-nya tinggi.
2) Memberi peluang kepada siswa untuk saling mengemukakan
pendapat.
3) Mendorong terciptanya rasa kesatuan.
4) Dapat memperluas pandangan siswa.
5) Melatih mengembangkan kepemimpinan bagi siswa yang ditunjuk
sebagai moderator.
Teknik Diskusi Kelompok ini mempunyai kekurangan sebagai
berikut.
1) Tidak dapat digunakan secara efektif untuk kelompok yang besar.
2) Kalau kurang terkendali dapat menyimpang dari tujuan.
3) Membutuhkan moderator yang terampil.
4) Adakalanya hanya didominasi oleh siswa yang suka dan berani
bicara.
d. Teknik pemberian tugas
Dengan teknik ini diharapkan siswa lebih mendalami materi
pelajaran yang diberikan guru
e. Teknik ramu pendapat (brainstorming)
Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-jawab dan
Teknik Diskusi.
Keunggulan teknik ini, antara lain berikut ini.
1) Dapat membangkitkan pikiran yang kreatif.
2) Dapat merangsang partisipasi siswa.
3) Dapat memancing timbulnya pendapat-pendapat baru.
4) Menghasilkan reaksi berantai.
5) Dapat digunakan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
6) Tidak memerlukan moderator yang hebat.
7) Hanya sedikit peralatan yang diperlukan.
Kekurangan teknik ini relatif sedikit, misalnya kalau kita tidak
dapat mengendalikan kelas bisa lepas kontrol.
f. Simulasi
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik Simulasi ini tepat sekali
untuk melatih keterampilan berbicara. Guru memberi pengarahan tentang
apa yang akan diperankan oleh masing-masing siswa yang telah ditunjuk.
Siswa yang kebetulan belummendapat giliran ditunjuk untuk memainkan
suatu peran, ditugaskan sebagai penonton yang mencatat kemungkinan
adanya kesalahan bahasa yangdilakukan oleh temannya ketika bermain
peran. Kesalahan-kesalahan itu nantinya didiskusikan setelah permainan
memainkan peran telah selesai. Oleh karena siswa harus memerankan
seorang tokoh tertentu dalam permainan tersebut maka Teknik Simulasi
ini disebut juga Teknik Bermain Peran.
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu di SD
1. Pembelajaran terpadu lintas materi
Pembelajaran terpadu lintas materi adalah pembelajaran dengan cara
memadukan/ mengintegrasikan antara materi-materi yang ada dalam mata
pelajaran tersebut. Misalnya, materi sastra dalam pelajaran Bahasa Indonesia
dipadukan dengan keterampilan berbahasa, dapat dengan mendengarkan,
membaca, atau menulis.
2. Pembelajaran terpadu lintas kurikulum
Pembelajaran terpadu lintas kurikulum adalah pembelajaran dengan jalan
memadukan beberapa materi dari beberapa mata pelajaran. Misalnya, materi
Agama dalam hal ini tentang akhlak dipadukan dengan mata pelajaran Bahasa
Indonesia, atau materi mata pelajaran Sejarah dipadukan dengan materi dari
mata pelajaran Geografi begitu seterusnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan adalah sikap atau pandangan tentang hakikat bahasa dan
pengajarannya yang diyakini kebenarannya oleh guru. Jenis-jenis pendekatan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah pendekatan komunikatif, CBSA, dan
pendekatan keterampilan proses (PKP), selain ketiga pendekatan di atas ditambah
dengan pendekatan tematik, dan integratif.
Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah
ditetapkan. Metode-metode yang dapat diterapkan di dalam pengajaran bahasa
Indonesia di SD yaitu Direct Method, Natural Method, Reading Method, Eclectic
Method.
Teknik mengandung makna yang lebih sempit daripada metode, yaitu cara-cara
yang dilaksanakan guru dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun
macam-macam teknik pembelajaran bahasa Indonesia di SD, yaitu teknik ceramah,
tanya jawab, diskusi kelompok, pemberian tugas, ramu pendapat, dan simulasi.
Pembelajaran terpadu lintas materi adalah pembelajaran dengan cara
memadukan/ mengintegrasikan antara materi-materi yang ada dalam mata pelajaran
tersebut. Sedangkan pembelajaran terpadu lintas kurikulum adalah pembelajaran
dengan jalan memadukan beberapa materi dari beberapa mata pelajaran.

B. Saran
Dari makalah ini kami menyarankan guru agar menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat mencangkup pendekatan, metode dan teknik pembelajaran
bahasa Indonesia. Pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang tepat dapat
meningkatkan keberhasilan mengajar seorang guru , pembelajaran menjadi efektif
dan guru dapat memiliki kompetensi untuk mengelola pembelajaran bahasa
Indonesia di SD dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai