Anda di halaman 1dari 45

TUTOR : BAPAK MUH NUR SETYAWAN, M.

M
Anggota Kelompok 3

-Sri Bandiyah- -Khopsah- -Sri Utami -Rohmah


Wijayanti- Sulistyowati-
NIM: 857950012 NIM: 857950005 NIM 857948696
NIM: 857946431
Agar kita dapat bernyanyi dengan baik dan
benar, maka harus menguasai hal di bawah ini:

1. Pernafasan

2. Teknik bernyanyi

3. penampilan
1. Pernafasan
Jenis-jenis pernapasan ada 3
yaitu:
a. Pernafasan perut
Pernapasan perut
Pernapasan sudah bias akita
lakukan sehari-hari saat berbicara.
Bagian perut yang mengembang
a. saat menghirup udara. Bisa dipakai
Pernafasan untuk bernyanyi.
Perut
b. Pernafasan Dada

Pernafasan dada adalah cara


bernafas dimana dada dan
pundak terangkat saat
menghirup udara.

Ini bisa dilakukan saat bernyanyi

Pernafasan ini kurang baik


Diagfragma mengembang saat udara masuk.
Pernapasan ini yang paling baik untuk
c. bernyanyi.
Pernafasan #Mari kita coba pernapasan diafragma:
diafragma  Berdiri dengan rilek
( sekat  Tarik napas sedalam-dalamnya melalui
rongga hidung
badan)  Pertahankan beberapa saat
 Kendurkan otot (relaksasi) dan siap-siap
mengeluarkan secara perlahan
Proses Menahan
(suspensas
bernafas yang i)
baik saat
bernyanyi Mengeluar
Menghiru kan
p (ekshalasi)
(inhalasi)

Menahan
(relaksasi)
2. Teknik bernyanyi
Sebelum mengenal Teknik bernyanyi, kita harus tahu jenis suara.
Jenis suara dibagi menjadi 2:
-Suara anak-anak (tinggi dan rendah)
-Suara dewasa (pria: tenor, bariton, bas dan wanita: sopran, mezzo
sopran, alto)
 
Dalam Teknik bernyanyi ini, kita akan berlatih menggunakan piano atau
jika tidak ada maka bisa menggunakan garpu tala.
Yang perlu dilakukan hanya mengenal register dan ambitus suara kita.
2. Teknik bernyanyi ada 4
Pembentukan
1 Artikulasi yaitu: suara
2

Yaitu pengucapan Dalam pembentukan suara, kita akan menggunakan


kata dan kalimat pernapasan dan organ-organ tubuh
dalam musik yang bisa mendukung.
dengan jelas. Gambar anggota tubuh yang
Artikulasi sangat mendukung pembentukan suara;
dipengaruhi oleh - Usahakan otot-otot leher dan
bentuk bibir lidah kerongkongan tetap lemas
dan rongga - Mulut dibuka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf
mulut. hidup
2. Teknik bernyanyi
3 Resonansi 4 Intepretasi &
Ekspresi
Yaitu pemanfaatan rongga kepala, leher & Intepretasi yaitu berkenaan dengan
dada.
Ruang resonansi paling utama di bagian
penafsiran lagu
kepala. Jika sering dilatih akan Ekspresi yaitu berhubungan dengan
berpengaruh baik pada suara yang pembawaan / penyampaian isi lagu.
dihasilkan.  Pahami isi lagu
Cara melatih ruang resonansi adalah:  Pelajari biografi komponisnya
• Mulut dikatupkan dengan bibir  Pusatkan perhatian pada nyanyian
bersentuhan tapi tidak ditekan  Bernyanyi dengan Teknik baik dan benar
• Rahang bawah turun dengan lemas  Bernyanyi dengan hati
• Gigi atas dan bawah jaraknya 1  Bawakan lagu sesuai jenis dan tempatnya
cm/setebal telunjuk  Gerakkan bagian tubuh lain
• Lidah menyentuh gigi bawah dan  Nyanyikan dengan dinamik yang sesuai
permukaannya datar
• Rongga mulut dan tenggorokan membentuk
3. PENAMPILAN
Penyanyi
harus Micropho
memaham Gesture ne yang
i isi lagu tubuh mendukun
sesuai g jenis
Sikap suara
lagu
tubuh
Busana
tidak
sopan
menggang
nyaman &
gu
sesuai
pernafasan
 
MENDIREKSI adalah suatu kegiatan memimpin lagu dengan
memberi aba-aba gerakan tangan menggunakan pola-pola
tertentu sesuai dengan tanda birama kepada kelompok penyanyi
atau pemain musik pada saat membawakan suatu karya musik
sehingga dapat menghasilkan sajian musik yang diinginkan.

Ikap
1. Jenis aba - aba
2. Sikap bADAN
3. TEKNIK ABA-ABA
ABA-
JENIS
ABA –
ABA
ABA –

ABA – ABA –
ABA 1
PUKUL
ABA 2
PUKUL
ABA
ABA 3
PUKUL
ABA 4
PUKULA
ABA 6
PUKULA
AN AN AN N N
2. Sikap badan
Sikap badan saat mendireksi:
 Berdiri dengan rileks
PENYEBAB
 Posisi kaki kiri lebih maju dari kaki kanan
 Pandangan lurus dan menyeluruh DAMPAK
 Angkat tangan hingga sejajar dengan PENANGGULANGA
mata lalu turunkan
dan ulangi sesuai jenis pukulannya. N
Aba-aba
Permulaan

Sikap siap
3. Teknik aba -
aba Gerakan
Pendahuluan

Saat memulai
(insetting)
KB 3
Bermusik
Instrumen Gitar

Sistem
Bagian Gitar Sikap bermain
penalaran

Teknik
Gitar Solo petikan pada Penjarian
gitar
Bagian-bagian Gitar
Sikap Bermain
Sistem Penalaran Gitar ada
beberapa cara yaitu: Penjarian

• Dengan suling kunci


nada (stempluit)
• Dengan garputala
TEKNIK
1. Apoyando
PETIKAN PADA 2. Tirando
(petikan bersandar) GITAR (Petikan bebas)
3. Strumming
(petikan bersandar)
• Teknik petikan ini sering dijumpai pada
permainan kelompokatau lebih bersifat pada
iringan.
• Dapat juga digunakan pada permainan tunggal
terlebih pada bagian nada – nada yang bersifat
akor, untuk lebih memberikan tekanan – tekanan
atau ritmis yang tegas
Gitar solo Gitar iringan
 Dalam permainan gitar tunggal, harus  Fungsi dari gitar iringan adalah
dapat memainkan fungsi melodi, harmoni mengiringi baik vokal maupun alat
(iringan) dan bas dalam satu kesatuan. musik yang lain, maka peran pemain
 Untuk menjadi seorang pemain gitar solo gitar iringan hanyalah sebatas
yang professional perlu mempelajari
mengiringi sedangkan melodi pokok
tehnik-tehnik ketrampilan jari sehingga
mampu bermain secara baik dan benar.
telah dimainkan ataupun
dinyanyikan oleh pemain lain.
2. INSTRUMEN RITME
a. Perkusi tak bernada
Castagnet Maracas

Wood block Cabassa

Triangle Tambourine

Guiro Bass drum


b. Perkusi bernada

Piano Vibraphone

Marimba
Glockenspiel
Chimes
Xylophone Timpani
3. Instrumen Suling

Sikap Cara Cara


Bermain Bernafas Meniup

Cara Cara
Menala Memegang
MODUL 6
PENCIPTAAN KARYA
MUSIK ANAK SD
KB 1 Penciptaan
Nyanyian untuk
anak SD
KARAKTERISTIK LAGU ANAK SD
1. MELODI
• Melodi untuk lagu anak-anak tidak seperti orang dewasa.
Melodi untuk orang dewasa memiliki jangkauan nada
(ambitus) yang lebih luas dibanding dengan jangkauan suara
anak-anak SD.
• Jangkauan suara anak SD dapat dibedakan berdasarkan jenis
suara anak, yaitu suara tinggi dan suara rendah.
• Anak-anak yang bersuara tinggi memiliki jangkauan antara
nada c’ - f”, sedangkan suara rendah anak berkisar antara
nada a - d”.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penciptaan nyanyian untuk anak SD
yaitu :
• Interval.
• Dilihat dari intervalnya, nada-nada yang dapat dijangkau secara “umum”
oleh semua anak usia SD adalah nada yang ada di sekitar c’-c”. Melodi
dalam nada tersebut dapat dinyanyikan oleh anak yang bersuara tinggi
maupun rendah.
• Melodi yang dapat dinyanyikan oleh anak sebaiknya diciptakan dalam
jarak 1 oktaf saja.
• Penggolongan berdasarkan kelas
• Anak-anak usia rendah yaitu kelas I-II dan sebagian kelas III luas wilayah
suaranya hanya sekitar 5-6 nada.
• Anak-anak di kelas tinggi (IV-VI) sudah dapat menyanyikan melodi hingga
8 nada atau lebih.
2. Ritme
Ritme nyanyian untuk anak SD sebaiknya mudah dinyanyikan.
Ritme melodi yang memiliki nilai not hampir sama akan lebih mudah dinyanyikan dibandingkan dengan ritme yang nilai-nilai not nya berbeda jauh (kompleks)
Aspek yang perlu diperhatikan

Pembuatan tema lagu

Pengembangan tema lagu

Penentuan teks lagu


1. Pembuatan
Tema Lagu
• Dikaitkan sebagai ide dasar yang menguasai seluruh jiwa lagu
• Yang membedakan antara tema yang satu dengan yang lainnya
• Lagu pada anak umumnya bersifat gembira karena anak-anak hidup dalam
dunia bermain.
Urutan cara menemukan tema lagu pada anak yaitu
• Amati dan tangkap perasaan anak-anak (langsung maupun tidak langsung)’
• Jadikan perasaan anak tersebut mengendap sehingga menjadi milik diri
sendiri.
• Ubah dalam bentuk ungkapan-ungkapan musikal.
• Catat ide dasar tersebut.
2. Pengembangan Tema
Lagu
Dalam mengembangkan tema lagu, kita harus tahu dulu bentuk
motifnya seperti apa? Jika nada dan ritmenya belum sesuai
menurut perasaan kita, maka kita dapat memperbaikinya menjadi
sebuah motif yang baik.
 
Beberapa cara untuk mengolah atau mengembangkan suatu
motif yaitu:
a. Repetisi (pengulangan), yaitu membuat motif baru dengan
mengulang motif sebelumnya persis sama.
b. Sekuens (pengurangan) pada tingkat yang berbeda), yaitu
pengulangan suatu motif yang lebih tinggi (naik) atau lebih
rendah (turun) dari motif asli.
c. Augmentasi (pembesaran)
1. Interval.
Motif yang terdiri beberapa nada dapat dikembangkan juga
dengan cara memperbesar intervalnya. Hal ini karena tidak semua
interval motif diperbesar, seperti pada lagu “Hari Merdeka”.
 
 

2. Nilai
Memperbesar nilai nada yaitu dengan merubah irama dari suatu
motif. Contohnya, maisng-masing nilai nada digandakan. Dan
dengan cara memperbesar tempo atau memperlambat tempo,
namun motifnya tetap atau tidak berubah.
d. Diminusi (pengecilan)
1. Interval
Motif dari beberapa nada dapat dikembangkan dengan memperkecil
intervalnya. Ada kemungkinan juga bahwa tidak semua interval suatu
motif diperkecil.
Pada umumnya, diminasi digunakan untuk mengurangi ketegangan
hingga pada akhir kalimat lagu, yaitu pada kalimat jawaban.
2. Nilai
• Selain dari pengecilan terhadap interval, cara lain adalah
memperkecil nilai nada.
• Caranya adalah merubah “irama motif.
• Contoh : masing-masing nilai nada dapat dibagi dua, sehingga
terkesan lebih cepat. Atau dengan cara yang lain, dimana nada-nada
dari suatu motif tetap tidak dirubah, tetapi dengan cara
mempercepat tempo. Dengan kata lain, bahwa motifnya menjadi
lebih dipercepat, sehingga seolah-olah terjadi pengecilan nilai nada.
e. Inversi (pembalikan)
• Cara lain dari untuk mengembangkan suatu
motif adalah dengan cara pembalikan.
• Motif asli menunjukkan alur melodi naik,
maka untuk mengembangkannya dapat
dibuat merubah alur menjadi turun.
• Pembalikan alur melodi pada pengembangan
motif dapat merupakan pembalikan murni
dari interval. Dengan demikian, maka irama
dari motif asli tidak berubah
3. Penentuan
Teks Lagu
• Teks lagu pada anak disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak
diungkapkan. Dalam teks lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal yang berhubungan
dengan dunia anak dengan bahasa yang realistis dan konkret atau jarang
menggunakan simbolik.
• Dalam menyusun lirik lagu pada anak SD perlu diperhatikan aksen, sedapat mungkin
aksen melodi sama dengan aksen lirik.
• Tema lirik lagu pada anak SD berkisar pada dunia anak sendiri. Tema yang sering
digunakan sebagai lirik adalah cinta terhadap teman, orang tua, tanah air, atau
kekaguman dan pujaan terhadap karya cipta Sang Pencipta selain itu.
• Tema lagu dapat juga berupa ajakan untuk melakukan sesuatu, seperti :membersihkan
tempat tidur, menabung, bertamasya, bekerjasama, belajar, dan lain-lain.
MODUL 6 KB 2

PENCIPTAAN IRINGAN
LAGU ANAK SD
1. PEMBUATAN POLA RITMIK

Penciptaan music instrumental, memiliki persamaan dan


perbedaan dengan music vocal. Secara umum persamaannya
sama-sama bermula dari suatu gagasan atau ide. Adapun
perbedaannya terletak pada medium yang digunakan, yaitu satu
menggunakan suara manusia sedangkan instrumentalia
menggunakan bunyi dari alat music buatan manusia.

Dalam penyusunan music instrumental, kita perlu


mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :
a.   Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrument
b. Tingkat kesulitan teknik permainan intrumen tersebut
c. Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan
instrument yang digunakan
d.   Instrumen natural atau transpose
Pembuatan pola ritme dapat dimulai dari penentuan tipe ketukan terhadap suatu
melodi , dari pola ritme itu di kembangkan ke pola dasar irama, yang selanjutnya
disusun menjadi suatu pola ritme. Dalam pembuatan pola irama perlu kita perhatikan
beberapa hal , antara lain
1. Tanda birama ( time signature)
2. Tempo
3. Melodi
4. Harmoni

Dikatakan pola ritmik terkait dengan tanda birama karena masing- masing tanda
birama memiliki karakteristik aksen. Pola irama berhubungan juga dengan tempo ,
misalkan lagu dengan tempo dimarcia memiliki karakteristik pola irama tersendiri.
Dalam hal ini yang menjadi patokan umum bagi kita adalah lagu-lagu gembira
(termasuk musik tarian), berirama cepat. Tempo lambat digunakan untuk lagu-lagu
sedih atau lagu dengan emosional. Hubungannya dengan melodi, walaupun tidak
langsung melodi memiliki irama dan juga aksen-aksen yang khas, oleh karena itu
menyusun pola irama sebaiknya mempertimbangkan irama melodi.
2. PENGEMBANGAN POLA RITMIK
• Mengembangkan pola irama dapat saja dilakukan dengan berbagai
macam variasi dan inilah yang menjadikan music tetap berkembang.
Namun, dalam mengembangkan pola irama untuk anak SD,
pertimbangkan faktor-faktor teknis terutama keterampilan anak untuk
memainkan pola irama tersebut.

• Hal-hal yang harus di pertimbangkan dalam mengembangkan pola


ritmik dan pemilihan instruumen musik ringan suatu lagu anak SD
adalah dengan mencermati ritme melodi lagu dan pola gerakan
harmoni/akorya
3. PEMILIHAN INSTRUMEN

Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam


instrument bernada instrument tidak bernada.

Musik yang dikenal saat ini memiliki ciri khas intrumen musik
yang digunakan dalammemainkan pola iramanya.Sebagai
contoh , pola irama musik keroncong dimainkan dengan alat
musik :cak,cuk ,celo dan bass, dalam musik dangdut , pola
iramanya dimainkan dengan alat music combo band dengan
tambahan alat khas ketipung dan tambourin.
3. PEMILIHAN INSTRUMEN
Patokan dasar dalam pemilihan instrumen:

Ketukan berat dimainkan instrumen besar dan beregister rendah

Ketukan ringan dimainkan instrumen kecil atau beregister tinggi

Sinkrop dapat dimainkan instrumen kecil/besar


Sekian
Terima Kasih

wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai