Oleh :
Baiq Tuhfatul Unsi, M.Pd
baiqtuhfatulunsi@gmail.com
Abstraksi
B. Pembahasan
3
1. Metode Drill
1.1. Pengertian Metode Drill
Ada beberapa pendapat mengenai arti dari
metode drill, di antaranya adalah :1
Metode drill adalah suatu metode dalam
pendidikan dan pengajaran dengan cara melatih siswa
terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
Metode drill adalah suatu kegiatan dalam
melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan
sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat
suatu keterampilan atau meyempurnakan suatu
keterampilan supaya menjadi permanen.
Metode drill adalah suatu cara untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan juga
digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan,
ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. 2
4
Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara, 1985),
h.125
5
Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), (Cipayung –
Ciputat: GP Press,2009) h. 135
6
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. (Malang:
Misykat,2011), h. 86-95
5
karena itu, latihan ini sebaiknya diberikan apabila
guru merasa bahwa siswa telah mendapatkan bahan
yang cukup (berupa kosakata, struktur, dan ungkapan
komunikatif) yang sesuai dengan situasi atau konteks
yang ditentukan.
b. Pelaksanaan:
Guru memberi pengertian atau penjelasan
sebelum latihan dimulai dan demonstrasi proses
atau prosedur oleh guru dan siswa mengamatinya.
d. Penutup:
Guru menjelaskan kembali pelajaran yang sudah
diajarkan sebelum mengakhiri pelajaran.
7
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta,2010), h. 95
6
Bahwa di dalam penerapan metode drill
mempunyai kelebihan dan kelemahan: 8
- Kelebihan Metode Drill
Adapun kelebihan dari penerapan metode drill
adalah : (a) dalam waktu yang relatif singkat,
siswa dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan. (b) siswa
memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai,
mahir dan lancar. (c) menumbuhkan kebiasaan
belajar secara kontinue dan disiplin diri, melatih
diri, belajar mandiri.
- Kelemahan Metode Drill
Adapun kelemahan dari penerapan metode drill
adalah : (a) menghambat bakat dan inisiatif siswa,
karena siswa lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
(b) menimbulkan penyesuaian secara statis kepada
lingkungan. (c) kadang-kadang latihan yang
dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal
yang monoton, mudah membosankan. (d)
membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat
otomatis. (e) dapat menimbulkan verbalisme.9
2. Pembelajaran Mufradat
2.1. Pengertian Pembelajaran Mufradat
Para ahli pembelajaran berbeda pendapat
mengenai arti serta tujuan pengajarannya, namun
mereka sepakat bahwa pembelajaran mufradat itu
sangat penting dan merupakan tuntutan dan syarat
dasar dalam pembelajaran bahasa asing.
Di sini dapat dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan pembelajaran mufradat adalah tidak
hanya mampu menguasai mufradat saja tetapi siswa
8
Yusuf Tayar, Anwar Syaiful, Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 66
9
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta,2010), h. 96
7
juga mampu menerjemahkan bentuk-bentuk mufradat
dan mampu menggunakannya dalam kalimat yang
benar. Artinya, tidak hanya sekedar hafal kosakata
tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya dalam
komunikasi sesungguhnya.10 Jadi dalam prakteknya
setelah siswa memahami kosakata kemudian mereka
diajari untuk menggunakannya baik dalam bentuk
ucapan maupun tulisan.11
Menurut Uril Bahruddin12, target yang ingin
dicapai dalam belajar mufradat bukan sekedar
memahami artinya, namun ada enam hal yang perlu
diperhatikan oleh siapa saja yang ingin
mempelajarinya. Enam target tersebut adalah: (1) dapat
mengucapkan mufradat dengan benar, (2) dapat
mengetahui maknanya, (3) dapat menggunakannya
dalam kalimat, (4) dapat menggunakannya dalam
konteks yang tepat, (5) dapat mengeja dan
menuliskannya, dan (6) dapat mengetahui asal usul
kata atau derivasinya.
2.2. Prinsip-Prinsip dalam pemilihan mufradat
Dalam pembelajaran mufradat guru harus
menyiapkan kosakata yang tepat bagi siswa-siswanya.
Oleh sebab itu, guru harus berpegangan pada prinsip-
prinsip dan kriteria yang jelas. Adapun prinsip-prinsip
pemilihan mufradat yang akan diajarkan adalah sebagai
berikut : 13
Pertama, ( الت واترFrequency), artinya kata yang
frekuensi penggunaannya sering/banyak harus
diprioritaskan untuk diajarkan daripada kata yang
10
Ahmad Thu’aimah,Rusydi, Ta’lim al-Arobiyah li Ghoiri an-Nathiqiin biha,
(Mesir: ISESCO, 1989),h.194
11
Abdul Hamid, Uril Bahruddin, Bisri Mustofa, Pembelajaran Bahasa Arab,
( Malang: UIN Malang Pres,2008), h.61
12
Uril Bahruddin, Rekonstruksi Pengembangan Pendidikan Bahasa Arab,
(Sidoarjo: CV.Lisan Arabi,2017), h.161
13
Ahmad Thu’aimah,Rusydi, Ta’lim al-Arobiyah li Ghoiri an-Nathiqiin biha,
(Mesir: ISESCO, 1989),h.195-196. Abdul Hamid, Uril Bahruddin, Bisri Mustofa,
Pembelajaran Bahasa Arab,( Malang: UIN Malang Pres,2008), h.61-62
8
14
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. (Malang:
Misykat,),h.98-102
10
Setelah siswa mendengar, mengucapkan, memahami
makna kata-kata baru, guru menulisnya di papan tulis.
Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk
membacanya dengan suara keras.
15
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. (Malang:
Misykat,),h.97-98
11
Ketiga: Kosakata dalam konteks
Banyak kosakata yang tidak bisa dipahami secara tepat
tanpa mengetahui pemakaiannya dalam kalimat. Kosa
kata semacam ini haruslah diajarkan dalam konteks
agar tidak mengacaukan pemahaman siswa.
2. Instruksional
Instruksional adalah kegiatan inti dalam
pembelajaran mufradat bahasa Arab melalui metode
drill. Kegiatan ini terdiri dari bermacam-macam
kegiatan, di antaranya:
1) Guru membacakan تع ارف
dengan intonasi dan makhraj yang baik dan benar,
siswa mendengarkan ungkapan-ungkapan yang
diperdengarkan. Contoh materi sebagai berikut: 17
القراءة
تعارف
السالم عليكم ورمحة اهلل وبركة+
انا من القرية بييت بعيد عن املدرسة, إمسي حممود,انا طالب
من هذا ؟. انا طالبة إمسي فاطمة انا من القرية بييت بعيد عن املدرسة-
من هذه ؟. هو صديقي يف الفصل األول. هذا أمحد+
هذه عائشة هي صديقيت يف الفصل األول-
أنت من القرية يا حممود؟ وأنت من املدينة يا أمحد؟-
أنت من القرية يا فاطمة؟ وأنت من املدينة يا عائشة ؟+
2) Siswa mendemonstrasikan تع ارفsesuai materi yang
diperdengarkan dengan bimbingan guru.
3) Guru membacakan mufradat baru pada bacaan تع ارف,
siswa mendengarkan mufradat baru yang diperdengarkan
dengan intonasi dan makhraj yang benar dan baik. Contoh
materi sebagai berikut:
17
LKS Bahasa Arab Kelas VII Al Azhar, (Gresik: CV. Putra Kembar Jaya)
13
المفردات
طالب انا
Murid (LK) saya
Masih jauh
بعيد
jauh
بييت
Rumahku
املدرسة
sekolah
القاعدة
Isim Dhomir
انت انت
طالبة طالب
هي هو
Isim Isyaroh
فاطمة حممد
هذا
طالبة هذه طالب
صديقيت صديقي
الحوار
صاحل :السالم عليكم
حممد :وعليكم السالم ورمحة اهلل
صاحل :أنا صاحل ,وأنت؟
15
أنا حممد:حممد
من أين أنت؟:صاحل
وأنت؟, أنا من سورابايا:حممد
أنا من جاكرتا:صاحل
أهال وسهال يا صاحل:حممد
أهال بك يا حممد:صاحل
8) Guru menjelaskan isi hiwar dengan ringkas, siswa
mendengarkan
9) Siswa mendemonstrasikan di depan kelas dengan membaca
hiwar tersebut.
10) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Evaluasi
e. Penutup
C. Penutup
Seorang siswa perlu memiliki kecakapan dan
keterampilan dalam menguasai sesuatu. Sebab itu, di dalam
proses belajar mengajar perlu diadakan latihan untuk
menguasai keterampilan tersebut. Maka salah satu teknik
penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut ialah
teknik latihan atau drill. Metode drill merupakan suatu metode
yang penerapannya dengan jalan melatih siswa untuk
menguasai suatu keterampilan. Metode ini disebut juga dengan
metode pembiasaan, suatu kegiatan melakukan hal yang sama
berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan
memperkuat keterampilan dan penyempurnaannya supaya
permanen. Diharapkan dengan penerapan metode drill
mufradat siswa mampu menguasai mufradat,
menerjemahkannya, dan mampu menggunakannya dalam
jumlah (kalimat) yang benar. Artinya, tidak hanya sekedar
hafal kosakata tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya
dalam komunikasi yang sesungguhnya. Jadi, dalam prakteknya
setelah siswa memahami kosakata kemudian mereka diajari
untuk menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun
tulisan.
18
19
DAFTAR PUSTAKA