Anda di halaman 1dari 13

PENYUSUNAN MODUL UNTUK PEMBELAJARAN

BERBICARA BAHASA ARAB SISWA SDI LITTLE CAMEL MOJOKERTO

Ummul Faida
SDI Little Camel Kota Mojokerto
ummul.faida@gmail.com

Abstrak: Modul adalah salah satu bahan ajar yang memberikan peluang bagi
peserta didik belajar secara mandiri, khususnya dalam pembelajaran berbicara
bahasa Arab. Maka guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan
pembelajaran hendaknya menyiapakn modul tersebut dengan sebaik mungkin
sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan bisa tercapai yaitu untuk
meningkatkan kemahiran berbicara bahasa Arab peserta didik. Ada beberapa
asas yang harus diperhatikan dalam menyusun buku ajar (modul) untuk
pembelajaran berbicara bahasa Arab bagi peserta didik non-Arab, yaitu: (1)
Asas budaya dan sosial, (2) Asas psikologi, dan (3) Asas bahasa dan
pendidikan. Modul ini disusun melalui beberapa tahapan sebagaimana penulis
mengacu konsep yang dikembangkan oleh ADDIE, yaitu: (1) Analysis
(menganalisis kebutuhan peserta didik), (2) Design (mendisain, merumuskan
kompetensi dan strategi), (3) Development (mengembangkan materi ajar), (4)
implementation (melaksanakan, tatap muka, dan asesmen), (5) evaluation
(menilai program pembelajaran dan perbaikan).

Kata kunci: penyusunan modul, meningkatkan kemahiran berbicara bahasa


Arab

Inti dari proses pendidikan secara formal adalah mengajar, sedangkan inti dari
proses pengajaran adalah peserta didik belajar. Oleh sebab itu, adalah bijaksana apabila
seorang pengajar memiliki berbagai kemampuan yang baik dalam kegiatan mengajar
secara umum, dan khususnya dalam menyiapkan bahan ajar dalam berbagai mata
pelajaran yang diajarkan. Menurut Majid (2007:173) bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan
belajar-mengajar. Dalam penyusunan bahan ajar dibutuhkan perencanaan dan persiapan
yang baik dengan harapan dapat tercapai tujuan pengajaran yang diharapkan
(Iskandarwassid dan Sunendar, 2013:201). Ada berbagai macam buku ajar,
sebagaimana yang dikatakan oleh (Al-Ghali dan Hamid, 2012) yaitu: buku diktat, buku
paket, modul, buku lembar kerja siswa (LKS), kamus, panduan guru, media audio dan
visual. Modul merupakan bahan ajar yang dicetak dan disiapkan untuk peserta didik
mendalami pengetahuan, wawasan, dan kemampuan terhadap bidangnya.
Dalam penyajian materi bisa dimulai dari yang termudah secara bertahap ke arah
materi yang lebih sukar (Prawiradilaga, 2007: 24). Oleh karena itu buku ajar yang tidak
memperhatikan prinsip-prinsip penyajian materi bahasa Arab sebagai bahasa Asing
akan menjadi problem tersendiri dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Prinsip-prinsip
tersebut antara lain seleksi, gradasi, dan korelasi (Hermawan, 2013: 106). Sebagaimana
yang dikatakan oleh Hermawan bahwa betapa pentingnya menyiapkan buku ajar dengan
baik dalam KBM, khususnya untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab bagi siswa non
Arab. Jadi penulis berharap dengan menyiapkan modul untuk pembelajaran berbicara
bahasa Arab secara umum bertujuan agar siswa mampu menumbuhkan kemampuan
berbicara siswa dalam berbagai konteks sederhana.
Pemilihan materi merupakan hal yang paling penting dalam menyiapkan modul
sehingga tujuan dari pembelajaran yang dilakukan bisa tercapai melalui pemilihan

324
materi-materi yang ada didalam modul. Dalam pengajaran bahasa asing, khususnya
bahasa Arab berbeda dengan pengajaran mata pelajaran yang lain. Karena pengajaran
bahasa tersebut mengutamakan beberapa keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
menyimak (istima’), keterampilan berbicara (kalam), keterampilan membaca (qiro’ah),
dan keterampilan menulis (kitabah). Dimana tujuan utama dari pengajaran tersebut
adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa (Tarigan
dan Tarigan, 1987:22). Sebagai bentuk penggunaan bahasa, berbicara merupakan
kegiatan berbahasa yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Berbicara dengan bahasa asing merupakan keterampilan dasar yang menjadi tujuan
pengajaran bahasa, yaitu sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain (Hamid,
DKK. 2008:42), jadi tujuan kemahiran berbicara merupakan standar keberhasilan
berbahasa Arab setelah kemahiran yang lain, yaitu mendengar, membaca dan menulis.
Untuk mencapai tujuan pengajaran berbicara secara umum dan khususnya untuk
meningkatkan kemahiran dalam berbicara bahasa Arab dibutuhkan media pembelajaran
yang memadai, penggunaan pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran yang
inovatif serta penggunaan bahan ajar (modul) yang sesuai dengan pengajaran berbicara
bahasa Arab.
Dalam kenyataannya proses pengajaran baik di dalam kelas, tidaklah sedikit
permasalahan yang dihadapi oleh guru dan siswa, adapun problematika pembelajaran
yang dihadapi oleh para siswa SDI Little Camel Mojokerto yaitu Bahan ajar/ materi yang
ada didalam buku teks masih belum menunjang pengembangan kemampuan siswa untuk
meningkatkan kemahiran berbicara bahasa Arab dalam konteks sederhana. Dalam
praktiknya pembelajaran berbicara bahasa Arab dilakukan didalam kelas dengan
menggunakan buku paket dari salah satu penerbit, dari buku paket yang digunakan
tersebut masih belum mampu menunjang pengembangan kemampuan berbicara bahasa
Arab siswa dalam berbagai konteks sederhana. Oleh karena itulah siswa membutuhkan
materi yang lain untuk menunjang kemampuan berbicara bahasa Arab siswa sejak dini 2.
Untuk menyiapkan modul penulis mencari materi dari berbagai sumber buku
untuk mengembangkan kemampuan berbicara bagi siswa non Arab tingkat dasar, hal ini
dikarenakan sekolah belum memiliki modul panduan khusus bagi siswa untuk
pembelajaran berbicara bahasa Arab3.
Berpijak dari latar belakang yang dipaparkan penulis diatas, maka penulis
mengadakan penelitian tentang materi pelajaran dalam pengajaran bahasa Arab, yaitu:
“Penyusunan Modul Untuk Pembelajaran Berbicara Bahasa Arab Siswa SDI Little
Camel Mojokerto”, Dengan menyusun modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab
diharapkan mampu melatih dan meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab siswa,
untuk mengatasi problematika pembelajaran bahasa Arab dan khususnya dalam
pembelajaran berbicara bahasa Arab baik dari guru, siswa dan materi yang diajarkan.
Penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan modul untuk
pembelajaran berbicara bahasa Arab, yaitu Asas-asas yang harus diperhatikan dalam
menyusun modul serta tahapan-tahapan dalam menyusun modul untuk pembelajaran
berbicara bahasa Arab
.

2
. Pengalaman penulis selama menjadi guru bahasa Arab dan berdasarkan hasil observasi dilapangan
selama proses KBM.
3
. Pengalaman penulis sebagai (guru) bahasa Arab di SDI Little Camel Kota Mojokerto.

325
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah desain penelitian
pengembangan (R&D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan
produk yang bermacam-macam dan menguji cobakan efektifitas produk tersebut
(Sugiono, 2008: 297). Produk pendidikan yang ingin dikembangkan oleh peneliti disini
terdiri dari satu unsur, yaitu penyusunan modul untuk pembelajaran berbicara bahasa
Arab bagi siswa yang membutuhkan.`Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
berlangsung hanya satu tahapan yaitu untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan dalam
penyusunan modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab.
Data yang didapat dalam penelitian ini adalah informasi dari asas-asas dalam
penyusunan modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab beserta tahapan-tahapan
penyusunannya yang hasilnya dideskripsikan. Penggunaan modul untuk pembelajaran
berbicara bahasa Arab berdasarkan pengamatan secara langsung dilapangan
sebagaimana peneliti adalah guru bahasa Arab dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Ada beberapa pakar yang merumuskan tahapan-tahapan menyusun desain
pembelajaran, salah satunya adalah ADDIE, yaitu desain pembelajaran yang
berlandaskan pendekatan sistem. Adapaun tahapan-tahapan dalam penyusunan modul
untuk pembelajaran intensif lomba bahasa Arab mengikuti langkah-langkah yang
dirumuskan ADDIE menurut Molenda, yaitu: (1). Analysis (menganalisis): kebutuhan,
peserta didik, (2). Design (mendisain): rumusan kompetensi dan strategi, (3).
Development (mengembangkan): materi ajar, dan media, (4). Implementation
(melaksanakan): tatap muka, asesmen, dan (5). Evaluation (menilai): program
pembelajaran dan perbaikan, perbaikan disini bisa dilakukan secara terus menerus.
Langkah-langkah ADDIE bisa digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1: langkah-langkah penyusunan modul pembelajaran berbicara


bahasa Arab berdasarkan konsep “ADDIE”

Analysis

Design

Development

Implementation

Evaluation
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini sesuai dengan desain penelitian
yang telah digunakan oleh peneliti, maka tehnik pengumpulan data dengan observasi dan
angket. Observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan
secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar (Arikunto, 1998: 225). Observasi
berisi pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran

326
berbicara bahasa Arab dengan modul yang telah disusun. sedangkan angket adalah
instrument tertulis untuk mengumpulkan data yang berisi banyak pertanyaan yang harus
dijawab atau isian yang harus dilengkapi oleh responden penelitian, angket digunakan
untuk mengumpulkan data tentang fakta atau opini (Latief, 2014:159) pemberian angket
dibagikan kepada responden siswa dan siswi yang mengikuti pembelajaran berbicara
bahasa Arab.
Secara garis besar, pekerjaan analisis data menjadi 3 langkah yaitu: (persiapan,
tabulasi, penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian) (Arikunto, 1998: 240).
Analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian, analisa data
meliputi kegiatan mengelola data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini data yang diperoleh berupa tahapan-tahapan dalam penyusunan modul
untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab, sedangkan analisa datanya dengan
menggunakan tehnik induktif.
HASIL PENELITIAN
Asas-Asas Penyusunan Modul Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara
Bahasa Arab
Bahan pelajaran merupakan salah satu komponen penting selain komponen
pengajar dan peserta didik, dalam proses pembelajaran (Iskandarwassid dan Sunendar,
2013:202). Modul sebagai salah satu bahan ajar adalah sebuah buku yang ditulis
dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan
bimbingan guru (Majid, 2007:176). Modul disebut juga media untuk belajar mandiri
karena didalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri, Artinya peserta
didik atau pembaca dapat melakukan aktivitas pembelajaran mandiri (self-instruction)
tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Dalam hal ini Munadi (2012: 8)
menambahkan bahwa pembelajaran dengan modul adalah pendekatan pembelajaran
mandiri yang berfokus pada penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari
peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya.

Asas Budaya dan Sosial


Berbicara mengenai aspek budaya sebagai salah satu pilar pendidikan,
khususnya dalam mempersiapakan materi pembelajaran bahasa Arab secara umum dan
khususnya materi untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab. Maka ada beberapa poin
penting terkait asas budaya dan sosial dalam menyusun modul yang akan dipaparkan
oleh penulis, yaitu: definisi budaya, ciri-ciri budaya, korelasi budaya dengan
pembelajaran bahasa Arab bagi non-Arab dan hal-hal yang menjadi perhatian ketika
mempersiapkan aspek budaya sebagai salah satu pilar menyusun buku ajar bahasa Arab
bagi non-Arab (al-Ghali dan Hamid, 2012: 2).
Budaya memiliki pengertian yang berbeda-beda antara satu komunitas
masyarakat dengan masyarakat yang lainnya, karena setiap masyarakat memiliki tujuan,
ideologi, keyakinan, dan adat kebiasaannya sendiri. Dengan demikian maka budaya
berbeda dengan berbedanya komunitas masyarakat. Seperti budaya Islam adalah
keyakinan, pemahaman, prinsip, nilai, dan bentuk prilaku yang diakui Islam yang
terefleksikan di dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi. Dan budaya lain, diluar budaya
Islam akan berbeda dengan perbedaan komunitas masyarakatnya. Maka hal-hal seperti
diatas hendaknya tercermin melalui cakupan materi yang ada didalam modul, tidak
terbatas pada satu budaya tertentu dan mengabaikan budaya yang lainnya (al-Ghali dan
Hamid, 2012: 2-3).

327
Adapun hubungan budaya dengan pengajaran bahasa Arab bagi non-Arab adalah
bahwa memahami budaya masyarakat Islam merupakan bagian asasi mempelajari
bahasa (agama) mereka. Ketika menyusun buku ajar (modul) bahasa Arab bagi non-
Arab seyogyanya memiliki karakter sosial dan budaya Islam, dalam arti buku ajar
(modul) yang disusun mencerminkan bahasa dan budaya Islam.

Asas Psikologi
Peserta didik adalah unsur dasar bagi proses belajar mengajar, menjadi titik
tolak, tujuan utama dan akhir dari sebuah proses pembelajaran. Tidak akan ada
pembelajaran kecuali untuk merealisasikan tujuan tertentu bagi peserta didik, karena itu
memahami aspek psikologi dan logika peserta didik merupakan kebutuhan yang urgen
dalam rangka mempersiapkan cakupan kurikulum pengajaran (al-Ghali dan Hamid,
2012:8). Dalam asas psikologi ini ada kaitannya dengan motivasi, salah satu tugas
pengajar yang sangat penting adalah membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
Dalam proses pembelajaran ada beberapa cara untuk memotivasi peserta didiknya, yaitu
melalui penyusunan buku ajar (modul) yang disusun berdasarkan asas psikologi.
Ada beberapa syarat psikologis yang perlu diperhatikan dalam menyusun buku
ajar atau modul, yaitu: (1) Hendaknya buku ajar (modul) sesuai dengan tingkat berpikir
siswa/ peserta didik, (2) Mempertimbangkan prinsip perbedaan individu, (3) Dapat
menstimulasi dan membantu kemampuan berpikir peserta didik sehingga bisa
memudahkannya dalam pemerolehan bahasa Asing (bahasa Arab), (4) Materi buku
dipilih dan disusun sesuai kesiapan dan kemampuan peserta didik, (5) Dapat
meningkatkan motivasi peserta didik, (6) Hendaknya memperhatikan faktor umur
peserta didik, (7) materi buku ajar (modul) hendaknya mencakup masalah-masalah yang
kemudian dicari solusinya dengan cara belajar bahasa, (8) buku ajar (modul) dapat
memotivasi dan mendorong peserta didik menggunakan bahasa yang dipelajari dalam
konteksnya yang alamiah. (9) Buku ajar (modul) hendaknya berisikan materi-materi
yang berkaitan langsung dengan kehidupan dan aktivitas sehari-hari sehingga, (10)
hendaknya buku ajar (modul) berisikan materi-materi yang berkaitan langsung dengan
kehidupan dan aktivitas sehari-hari sehingga mereka dapat dengan mudah beradaptasi
dengan penutur asli.

Asas Bahasa dan Pendidikan


Yang dimaksud dengan aspek ini adalah materi-materi bahasa yang dari aspek
linguistik meliputi: tata bunyi, kosakata, susunan kalimat dan tulisan. Semua aspek
linguistik dan pendidikan tercakup dalam buku ajar (modul) untuk pembelajaran bahasa
Arab bagi non-Arab. Aspek bahasa dan pendidikan dianggap satu, meskipun masing-
masing asas tersebut mempunyai ranah masing-masing, akan tetapi sulit untuk
dipisahkan karena saling keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Pelajar bahasa
Arab non-Arab mempelajari bahasa dengan motivasi dan tujuan yang berbeda-beda.
Berdasarkan tingkatan penggunaan bahasa Arab, bahasa Arab dibagi menjadi empat (al-
Ghali dan hamid, 2012: 16-18), berikut ini penjelasannya:
a. Bahasa Arab Klasik (BAK), yaitu memiliki ciri dan sifat khusus seperti
penggunaan diksi yang tepat dan apik, bahasa ini disebut (‫)لغة األلفاظ الجزلة‬, bahasa
yang kaya akan kosakata, apik dalam susunan kalimatnya, sangat sesuai untuk
komunikasi pada masa lampau.
b. Bahasa Arab Modern (BAM), yaitu bahasa yang selaras dan berkembang
mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi ditengah-tengah

328
masyarakat dengan menambahkan istilah baru, atau kosakata yang mengalami
perluasan makna.
c. Bahasa Arab Spesialisasi (BAC), yaitu bahasa Arab yang berkaitan dengan
spesialisasi atau profesi tertentu, dimana kosakata dan ungkapan tersendiri
berkembang didalamnya, seperti bahasa Arab dikalangan dokter, diplomat,
selebriti, dan lain sebagainya.
d. Bahasa Arab Fusha Modern (BAFM), yaitu bahasa Arab yang memiliki makna
simple dan jelas, pola kalimat yang familier dengan tetap dengan tetap
memperhatikan kaidah-kaidah bahasa, jenis bahasa ini bisa digunakan untuk
istilah surat kabar, majalah, dan media massa, dll.
e. Bahasa Arab Ammiyah (BAA), yaitu bahasa pergaulan sehari-hari yang tidak
mengindahkan tata bahasa dalam penggunaannya.

Tahapan-Tahapan Dalam Penyusunan Modul Untuk Meningkatkan Kemahiran


Berbicara Bahasa Arab
Secara teoritis penyusunan modul dimulai dengan perumusan tujuan, akan tetapi
dalam praktek sering dimulai dengan penentuan topik dan bahan pelajarannya yang
dapat dipecahkan dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang akan dikembangkan
menjadi modul. Baru sebagai langkah kedua dirumuskan tujuan-tujuan modul yang
berkenaan dengan bahan yang perlu dikuasai itu. Adapun langkah-langkah mendisain
pembelajaran yang dikembangkan “ADDIE” menurut Molenda, khusussnya dalam
menyusun modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab sebagai berikut:
1. Analysis (menganalisis): kebutuhan dan peserta didik,
2. Design (mendisain): rumusan kompetensi dan strategi,
3. Development (mengembangkan): materi ajar dan media,
4. Implementation (melaksanakan): tatap muka, asesmen, dan
5. Evaluation (menilai): program pembelajaran dan perbaikan, perbaikan disini
bisa dilakukan secara terus menerus.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


Pembelajaran Bahasa Arab (Berbicara)
SDI Little Camel Kota Mojokerto merupakan satu sekolah swasta yang berada
dinaungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Adapun kurikulum
pengajaran yang digunakan adalah K-13, bahasa Arab merupakan mata pelajaran mulok
yang diajarkan di sekolah tersebut. Dalam proses pengajaran bahasa Arab secara umum
dan khususnya dalam pengajaran berbicara bahasa Arab, tidaklah lepas dari peran
kurikulum yang telah ditetapkan oleh setiap sekolah, karena dengan kurikulum seorang
guru memiliki pedoman dalam melaksanakan proses pengajaran, yang meliputi: tujuan
pengajaran, materi yang harus diberikan dan diajarkan, metode yang digunakan serta
evaluasi yang harus diberikan oleh guru.
Penyusunan modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab sebagai bentuk
upaya meningkatkan kualitas pengajaran, dan bertujuan agar: (1) siswa mampu
mengembangkan kemampuan berbicara bahasa Arab, (2) memberikan motivasi kepada
siswa untuk berani berbicara bahasa Arab, (3) memberikan motivasi kepada siswa
untuk mencintai bahasa Arab dan mendalaminya sehingga menjadi generasi muslim
yang mendunia, (4) memberikan motivasi kepada pengajar bahasa Arab untuk lebih
kreatif mengembangkan bahan ajar yang dugunakan dalam KBM.

329
Asas-Asas Penyusunan Modul Untuk Meningatkan Kemampuan Berbicara
Bahasa Arab
Buku ditulis dengan lambang (huruf), dari lambang terbentuk kata, lalu kalimat,
dan kemudian pikiran/ paragraf. Rangkaian kalimat yang membentuk paragraph
tersebut, pada hakikatnya adalah ungkapan mengenai budaya itu sendiri. Dalam
penyusunan modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab asas budaya dan sosial
tercermin dalam materi-materi yang ada dalam modul ini, berikut ini paparan materi-
materi yang mencerminkan asas budaya dan sosial.
Tabel 2: Materi modul pembelajaran berbicara bahasa Arab dalam berbagai
konteks sederhana
‫المواد في الوحدة التعليمية‬ ‫نمرة‬
‫أمساء األايم‬ -1
)‫الشهور امليالدية والشهور القمرية (اهلجرية‬ -2
‫املذكر واملؤنث‬ -3
‫العدد للمذكر‬ -4
‫العدد للمؤنث‬ -5
‫أمساء اإلشارة‬ -6
‫أدوات اإلستفهام‬ -7
‫الكلمات العربية‬ -8
‫األلوان العربية‬ -9
‫كل فرصة‬
ّ ‫تقدمي التهنئة يف‬ -10
‫ التّعارف‬-1 -11
‫ التدريبات‬1-1
‫ يف البيت‬-2 -12
‫ التدريبات‬2-1
‫ يف املدرسة‬-3 -13
‫ التدريبات‬3-1
‫ يف املستشفى‬-4 -14
‫ التدريبات‬4-1
‫السفر‬
ّ -5 -15
‫ التدريبات‬5-1

Asas Psikologi Dalam Penyusunan Modul Untuk Meningkatkan Kemampuan


Berbicara Bahasa Arab
Belajar bahasa kedua (bahasa Arab) bukanlah perkara mudah, akan tetapi
mengandung proses berpikir dan berbagai usaha dan asa, yang mana membutuhkan
kesabaran dan ketekunan, di sinilah motivasi berperan. Memiliki motivasi tinggi dalam
330
mempelajari bahasa Arab maka akan menentukan keberhasilan dan kesuksesan bagi
siswa yang mempelajarinya. Penyusunan materi yang ada dalam modul dan dipilih
penulis untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran berbicara bahasa Arab serta
menumbuhkan motivasi siswa.
a. Memilih materi berdasarkan pengalaman pribadi pengajar, yaitu berdasarkan
kepribadian dan kebutuhan siswa untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab.
Dalam hal ini penulis mengumpulkan materi-materi dari berbagai referensi
khususnya materi untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab untuk siswa tingkat
dasar.
b. Memanfaatkan berbagai hasil penelitian dibidang ilmu psykologi dan sosial
mengenai pertumbuhan, fase, dan kebutuhan anak di setiap fasenya. Penyusunan
modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab dikhususkan bagi siswa tingkat
dasar, adapun materi-materi yang ada didalam modul ini bisa menunjang materi-
materi yang ada di dalam buku teks yang digunakan oleh siswa didalam kelas.

Asas Bahasa Dan Pendidikan Dalam Penyusunan Modul Untuk Meningkatkan


Kemampuan Berbicara Bahasa Arab
Asas bahasa dan pendidikan yang tercermin dalam penyusunan modul untuk
pembelajaran berbicara bahasa Arab terkait penggunaan bahasa yang diajarkan, unsur-
unsur bahasa dan kemahiran berbahasa. Adapun bahasa yang digunakan didalam modul
adalah bahasa Arab fusha modern, karena bahasa Arab fusha modern membantu peserta
didik berinteraksi, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan orang Arab. Adapaun dalam
mengajarkan bahasa, unsur-unsur bahasa dan kemahiran berbahasa merupakan unsur
yang penting yang diajarkan kepada peserta didik, penulis akan memaparkan materi
yang ada didalam modul berasaskan bahasa dan pendidikan didalam tabel berikut ini:
Tabel 3: Asas bahasa dan pendidikan tercermin dalam materi modul
untuk pembelajaran intensif bahasa Arab
"‫المواد في الوحدة التعليمية "ماهر في المحادثة العربية‬ ‫نمرة‬
‫أمساء األايم‬ -1
)‫الشهور امليالدية والشهور القمرية (اهلجرية‬ -2
‫املذكر واملؤنث‬ -3
‫العدد للمذكر‬ -4
‫العدد للمؤنث‬ -5
‫أمساء اإلشارة‬ -6
‫أدوات اإلستفهام‬ -7
‫الكلمات العربية‬ -8
‫األلوان العربية‬ -9
‫كل فرصة‬
ّ ‫تقدمي التهنئة يف‬ -10
‫ التّعارف‬-1 -11
‫ التدريبات‬1-1

331
‫ يف البيت‬-2 -12
‫ التدريبات‬2-1
‫ يف املدرسة‬-3 -13
‫ التدريبات‬3-1
‫ يف املستشفى‬-4 -14
‫ التدريبات‬4-1
‫السفر‬
ّ -5 -15
‫ التدريبات‬5-1

Tahapan-tahapan Penyusunan Modul untuk Pembelajaran Berbicara bahasa


Arab Berdasarkan Teori “ADDIE” Menurut Molenda
Analysis (menganalisis)
Pada bagian ini penulis melakukan analisis kebutuhan peserta didik terkait
materi untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab berdasarkan observasi dilapangan.
Kalau hanya mempelajari materi-materi yang diajarkan dikelas dengan menggunakan
buku teks dari sekolah, para siswa masih cukup kurang. Sebelum penulis menyusun
modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab, terlebih dahulu penulis mengetahui
kebutuhan siswa, karakteristik dan latar belakangnya untuk pembelajaran berbicara
bahasa Arab. Penulis akan menjelaskannya didalam tabel berikut ini:
Tabel 4: Materi Pembelajaran Berbicara Bahasa Arab
untuk tingkat SD/MI kelas 4, 5, 6
‫المواد المدروسة في الفصل السادس‬ ‫المواد المدروسة في الفصل‬ ‫المواد المدروسة في الفصل الرابع‬
‫الخامس‬
‫ماذا تعمل‬ -1 ‫يف البيت‬ -1 ‫التعريف ابلنفس‬ -1
‫مىت عملت؟‬ -2 ‫يف احلديقة‬ -2 ‫األدوات املدرسية‬ -2
‫الساعة‬ -3 ‫غرفة اجللوس‬ -3 ‫أصحاب املهنة‬ -3
‫الرحلة‬ -4 ‫يف املدرسة‬ -4 ‫العنوات‬ -4
‫بعض األشياء يف املدرسة‬ -5 ‫ف‬ّ ‫الص‬
ّ ‫يف‬ -5 ‫أفراد األسرة‬ -5
‫الواجب املنزيل‬ -6 ‫يف املكتبة‬ -6 ‫األسرة يف البيت‬ -6
‫يف املقصف‬ -7

Design (mendisain)
Rumusan kompetensi dan strategi Penyusunan modul untuk pembelajaran
berbicara bahasa Arab ini berdasarkan kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berbicara siswa serta memotivasinya untuk berani berbicara bahasa Arab
dalam berbagai konteks sederhana. Hal itu menjadi tanggung-jawab pengajar untuk
membimbing dan menfasilitasi kebutuhan peserta didiknya. Berdasarkan hal itu maka
penyusunan modul untuk pembelajaran bahasa Arab merumuskan kompetensi yang
paling penting dan harus dimiliki oleh peserta didik yaitu: (1) siswa mampu

332
mendapatkan kesempatan yang besar untuk berlatih berbicara bahasa Arab, (2) siswa
mampu mengembangkan kemahiran berbicara berbahasa Arab dalam berbagai konteks
sederhana, (3) siswa mampu mengembangkan dan menumbuhkan kepercayaan dirinya
untuk berbicara bahasa Arab melalui latihan-latihan yang telah diberikan.

Development (mengembangkan)
Materi ajar dalam modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab berjudul
“‫”ماهر في المحادثة العربية‬, Gambaran modul untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab,
yaitu: (1) cover modul, (2) kata pengantar, (3) petunjuk penggunaan modul, (4) daftar
isi, (5) materi pembelajaran kemahiran berbicara bahasa Arab, (6) Latihan soal, dan (7)
daftar rujukan. Materi yang dikembangkan didalam modul intensif lomba bahasa Arab,
bisa dilihat di tabel berikut ini:
Tabel 5: materi modul pembelajaran berbicara bahasa Arab yang
dikembangkan oleh penulis
"‫المواد في الوحدة التعليمية "ماهر في المحادثة العربية‬ ‫نمرة‬
‫أمساء األايم‬ -1
)‫الشهور امليالدية والشهور القمرية (اهلجرية‬ -2
‫املذكر واملؤنث‬ -3
‫العدد للمذكر‬ -4
‫العدد للمؤنث‬ -5
‫أمساء اإلشارة‬ -6
‫أدوات اإلستفهام‬ -7
‫الكلمات العربية‬ -8
‫األلوان العربية‬ -9
‫كل فرصة‬
ّ ‫تقدمي التهنئة يف‬ -10
‫ التّعارف‬-6 -11
‫ التدريبات‬1-2
‫ يف البيت‬-7 -12
‫ التدريبات‬2-1
‫ يف املدرسة‬-8 -13
‫ التدريبات‬3-1
‫ يف املستشفى‬-9 -14
‫ التدريبات‬4-1
‫السفر‬
ّ -10 -15
‫ التدريبات‬5-1
‫قائمة املصادر واملراجع‬ -16

333
Implementation (melaksanakan):
Terkait tatap muka, assesmen dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab
dengan menggunakan modul ini dilakukan pada waktu KBM, yaitu pada pendahuluan
KBM sekitar 15-20 Menit untuk drilling materi, adapun waktu tatap muka KBM
dilakukan selama (35 Menit x 2) Pertemuan dengan menggunakan buku teks dari
penerbit Erlangga. Dengan modul penunjang ini diharapkan mampu mengembangkan
dan menumbuhkan kepercayaan diri anak untuk berbicara bahasa Arab dalam konteks
sederhana karena.4

Evaluation (menilai)
Program pembelajaran dan perbaikan, perbaikan disini bisa dilakukan secara
terus menerus. Pada langkah evaluation (menilai) adalah langkah untuk menentukan
apakah maksud tujuan pembelajaran, hasil yang diperoleh serta revisi yang harus
dilaksanakan berdasarkan masukan yang diterima, dalam langkah ini bisa dilakukan
oleh orang yang bertanggung-jawab sebagaimana yang dikatakan oleh Prawiradilaga
(2007:26), yaitu:
1. Pengajar (guru/dosen/instruktur/trainers): orang yang mengetahui dengan pasti
dan memiliki pengalaman di kelas, berhadapan dengan peserta didik. Ia tahu
bagaimana kesulitan yang dihadapi oleh setiap peserta didik. Ia memberikan
masukan tentang peserta didik dan penyajian materi sesuai bidangnya.
2. Ahli materi: orang yang bertanggung jawab untuk menvalidasi materi yang
disampaikan. Selain itu, Ia mengetahui sumber-sumber belajar lain yang
diperlukan sesuai dengan bidang keilmuannya. Ia juga berhak untuk meluruskan
materi yang diberikan oleh pengajar.
3. Penilai: Orang yang bertanggung jawab untuk membantu mengembangkan
instrumen untuk pengukuran hasil belajar dan pengembangan pembelajaran itu
sendiri. Ialah orang yang mengkaji data yang terkumpul terkait dengan proses
pengembangan pembelajaran.
Modul “‫”ماهر في المحادثة العربية‬sudah dievaluasi dan dikonsultasikan oleh pakar
dalam bidang bahasa Arab yaitu Bapak Prof. Muhaiban. Dan penulis sudah
memperbaiki semua catatan perbaikan dari pakar yang telah ditunjuk diatas.

PENUTUP
Simpulan
Modul adalah salah satu bahan ajar yang memberikan peluang bagi peserta didik
belajar secara mandiri, khususnya dalam pembelajaran intensif lomba bahasa Arab. Ada
beberapa asas yang harus diperhatikan dalam menyusun buku ajar (modul) untuk
pembelajaran bahasa Arab non-Arab khususnya pembelajaran kemahiran berbicara
bahasa Arab, yaitu: (1) Asas budaya dan sosial, (2) Asas psikologi, (3) Asas bahasa dan
pendidikan. Ada beberapa pakar yang merumuskan tahapan-tahapan menyusun desain
pembelajaran, salah satunya adalah ADDIE. Adapaun tahapan-tahapan dalam

4
. Pengalaman penulis sebagai guru dan pengembang bahan ajar bahasa Arab di SDI Little Camel Kota
Mojokerto.

334
penyusunan modul untuk pembelajaran intensif lomba bahasa Arab mengikuti yang
dirumuskan ADDIE, yaitu: (1). Analysis (menganalisis): kebutuhan, peserta didik, (2).
Design (mendisain): rumusan kompetensi dan strategi, (3). Development
(mengembangkan): materi ajar, dan media, (4). Implementation (melaksanakan): tatap
muka, asesmen, dan (5). Evaluation (menilai): program pembelajaran dan perbaikan,
perbaikan disini bisa dilakukan secara terus menerus.

Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dikemukakan oleh
penulis adalah sebagai berikut. Pertama, Guru sebagai pengajar materi bahasa Arab dan
khususnya dalam pembelajaran kemahiran berbicara bahasa Arab hendaknya mampu
mengembangkan dan menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk berlatih
(membiasakan) berbicara bahasa Arab dalam konteks sederhana dengan memberikan
berbagai macam latihan berbahasa yang menunjang kemahiran berbicara bahasa Arab.
Kedua, siswa dalam kegiatan pembelajaran berbiacara bahasa Arab dan
disarankan lebih berani dan termotivasi untuk berbicara bahasa Arab dalam berbagai
konteks sederhana.
Ketiga, lembaga pendidikan (SDI Little Camel Kota Mojokerto), pihak sekolah
sebaiknya meningkatkan profesionalitas kinerja guru khususnya dalam mengembangkan
bahan ajar, banyak memberikan dan mengikutsertakan guru dalam pelatihan-pelatihan
kependidikan, Memberikan jam khusus untuk pembelajaran berbicara bahasa Arab

DAFTAR RUJUKAN
Al-Ghali, Abdullah dan Abdullah, Abdul Hamid. 2012. Menyusun Buku Ajar Bahasa
Arab (diterjemahkan oleh Sudi Yahya Husein, Dkk). Padang: Akademia
Permata.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) Edisi
Revisi IV. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hermawan, Acep. 2013. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Latief, Muhammad Adnan. 2014. Tanya Jawab Metode Penelitian Pembelajaran
Bahasa. Malang: UM Press
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru ). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung
Persada Press Jakarta.
Nasution. 2013. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Atas
Kerja Sama dengan UNJ.

335
LAMPIRAN

Cover Buku Bagian Depan dan Belakang Buku yang sudah dicetak oleh penerbit

KBM kemahiran berbicara bahasa Arab KBM kemahiran berbicara bahasa Arab
dengan menggunakan modul yang dibuat dengan menggunakan modul yang dibuat

KBM kemahiran berbicara bahasa Arab KBM kemahiran berbicara bahasa Arab
dengan menggunakan modul yang dibuat dengan menggunakan modul yang dibuat

336

Anda mungkin juga menyukai