Anda di halaman 1dari 9

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB: STUDI

KASUS PESERTA PROGRAM KADERISASI ULAMA (PKU)


GONTOR TAHUN 2021

Fitri Setyo Rini


Muhammad Abdul Wahib Ahsan
Arifandhy Aldini

Universitas Darussalam Gontor


muhammadabdulwahibahsan@mhs.unida.gontor.ac.id
Arifandhy07@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan problematika pembelajaran
bahasa Arab di masa pandemi para peserta Program Kaderisasi Ulama (PKU)
Gontor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif dengan proses pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara
dan telaah dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dinyatakan bahwa terdapat
beberapa Problematika pembelajaran bahasa Arab dalam program bahasa Arab di
PKU UNIDA Gontor. Adapun Problematika pembelajaran bahasa arab di peserta
PKU dapat ditinjau dari 4 keterampilan berbahasa yaitu : Keterampilan
membaca, keterampilan mendengar, keterampilan menulis dan keterampilan
berbahasa.

Kata kunci: Problematika, Bahasa Arab, Program Kaderisasi Ulama

Pendahuluan
Ditengah maraknya sistem pendidikan yang diterapkan di berbagai lembaga
pendidikan di Indonesia. Dengan tujuan untuk mendidik dan membentuk karakter
siswanya menjadi pribadi yang berbudi tinggi dan berakhlak mulia. Pendidikan dengan
sistem asrama merupakan salah satu sistem pendidikan yang paling tepat apabila dilihat
dari sifat dan perilaku kebanyakan anak-anak pada zaman sekarang. Salah satu lembaga
pendidikan yang menerapkan sistem Asrama adalah Universitas Darussalam (UNIDA).
Dengan sistem pendidikan ini mahasiswa dapat dikontrol melalui kegiatan – kegiatan
yang ada di kampus.
Salah satu Program yang terdapat di Universitas Darussalam (UNDA) Gontor
adalah Program Kaderisasi Ulama’ (PKU) Program ini adalah kegiatan yang diadakan
atas kerjasama Pondok Modern Darussalam Gontor dengan lembaga sosial lainnya

463 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021


seperti Yayasan Dana Sosial al-Falah Surabaya (YDSF), dan Majelis Ulama Indonesia
(MUI). Program ini Bertujuan untuk mencetak kader – kader ulama bangsa yang
difokuskan pada pemantapan ilmu-ilmu dasar islam, seperti al-Qur’an, Tafsir, Hadits,
Fiqh, Usul Fiqh dan sebagainya. Oleh karena itu, ilmu yang dipelajari pada Program ini
tidak jauh dari kitab-kitab turats yang ditulis menggunakan bahasa Arab.
Untuk mempelajari kitab-kitab tersebut tentu membutuhkan kemampuan
berbahasa Arab yang mumpuni. Maka dari itu, Program Kaderisasi Ulama (PKU)
memiliki program khusus untuk meningkatkan kemampuan mahasiswanya dalam
berbahasa Arab yaitu Program Pemantapan Bahasa Arab PKU Gontor. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan skill mahasiswanya dalam berbahasa Arab. Dalam
program ini, mahasiswa belajar berbahasa Arab sesuai kurikulum pembelajaran bahasa
Arab yaitu, Kemahiran mendengar, kemahiran bicara, kemahiran membaca dan
kemahiran menulis. Sehingga, mahasiswa mampu untuk mempelajari kitab-kitab turats
yang ditulis dengan bahasa Arab.
Namun seiring berjalannya waktu, seringkali ditemukan problem yang unik
untuk dibahas. Sesuai hasil obervasi penulis, beberapa problem yang ditemukan dalam
pembelajaran kitab-kitab turats ini adalah ketidakmampuan mahasiswa dalam
memahami bahasa kitab yang dipelajari terutama bahasa Arab gundul, kurangnya
penerapan bahasa Arab dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari.
Penulis merujuk kepada teori pembelajaran kontruktivisme yang di gagaskan
oleh jean piaget, mengutarakan bahwa pengetahuan tidak bisa didapatkan secara pasif.
Akan tetapi didapatkan dengan menyesuaikan pengetahuan yang ada sebelumnya secara
aktif. Siswa tidak menjadi subjek utama dalam teori kali ini, artinya diperlukan
keseimbangan antara keterampilan dan pengetahuan dalam proses belajar mengajar
(ANALISIS TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET PADA, 2019 hal. 29).
Responden penelitian ini merupakan mahasiswa Program Kaderisasi Ulama
(PKU) Universitas Darussalam Gontor. Oleh karena itu penulis membagi pembahasan
ini menjadi empat bagian sesuai kurikulum pembelajaran bahasa Arab, yaitu kemahiran
mendengar, kemahiran berbicara, kemahiran membaca, kemahiran menulis. Masalah
yang ditemukan dari tiap – tiap kemahiran bermacam-macam, secara garis besar
permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya penerapan lingkungan berbahasa Arab
di Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam Gontor.

464 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021


Metode Penelitian
Metode penelitian adalah upaya yang dilakukan secara ilmiah untuk
mengumpulkan data berlandaskan tujuan dan kegunaan yang spesifik. Dengan kata lain,
metodologi merupakan cara atau ilmu yang diterapkan dengan teknik-teknik tertentu
untuk mendapatkan serta mengumpulkan fakta kebenaran. Beberapa macam metode
penelitian yang sering digunakan, diantaranya, metode penelitian kuantitatif, kualitatif,
deskriptif, survey dan ekspos facto. Dengan kata lain, metode penelitian diperlukan
untuk mendeteksi suatu suatu kebenaran (Sangadji, et al., 2010 hal. 4).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berfokus kepada hal yang terpenting
dari suatu objek penelitian atau biasa disebut quality (Satori, et al., 2013 hal. 22).
Beberapa hal terpenting dari suatu objek penelitian seperti fenomena/kejadian/gejala
sosial merupakan pelajaran berharga yang dapat kita ambil dibalik makna kejadian
tersebut untuk perluasan suatu konsep teori. Penulis menerapkan metode kuisioner
untuk mengumpulkan data, dengan jumlah informan sebanyak orang mahasiswa aktif
Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam Gontor.

Hasil dan Pembahasan


A. Pembelajaran Bahasa Arab
Pola yang diterapkan dalam proses belajar mengajar dari masa ke masa
semakin berkembang pesat. Dahulu kala, proses belajar mengajar merupakan
sebatas memberikan informasi atau ilmu dari guru kepada siswanya. Berbeda
dengan zaman sekarang yang mana dibutuhkannya suatu keterampilan dan
inovasi dalam suatu kegiatan belajar mengajar guna memberikan daya tarik
terhadap materi yang diberikan agar proses belajar mengajar dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Terutama dalam pembelajaran bahasa asing sangat
dibtuhkannya keseimbangan antara pengetahuan dan keterampilan.
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa dunia. Bahasa ini telah mengalami
kemajuan dan perkembangan yang signifikan seiring dengan perkembangan
ilmu pengatahuan dan perkembangan sosial. Saat ini, pembelajaran bahasa Arab
di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang pesat. Seperti

465 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021


menyeluruhnya pembelajaran bahasa Arab di tingkat-tingkat pendidikan di
Indonesia dari tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga tingkat perguruan
tinggi (Rosyidi, et al., 2011 hal. 1). Salah satunya adalah Universitas Darussalam
(UNIDA) Gontor. Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menjadikan bahasa
Arab sebagai alat untuk berkomunikasi antara mahasiswa dengan mahasiswa
lainnya begitupula antara mahasiswa dengan dosen. Tidak sedikit pula mata
kuliah yang diajarkan di Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor
menggunakan bahasa Arab.
Pada hakikatnya, dalam suatu proses pembelajaran bahasa Arab
terkadang kerap dihadapkan dengan berbagai macam problem. Mulai dari
metode pengajaran, maupun dari sudut pandang lainnya yang berhubungan
dengan proses pembelajaran bahasa Arab. Problem ini yang menjadi
penghambat proses pembelajaran bahasa Arab sehingga proses tidak dapat
berjalan secara maksimal.

B. Program Pemantapan Bahasa Arab PKU Gontor


Program pemantapan bahasa Arab di PKU UNIDA Gontor ini
merupakan sebuah pembelajaran dan pelatihan bahasa Arab serta pembentukan
mental karakter bagi peserta program ini. Terlaksananya program ini
dikarenakan adanya Kerjasama antara Program Kaderisasi Ulama (PKU),
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah, Pusat
Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) dan juga pusat bahasa Universitas
Darussalam Gontor.(Pusdiklat 2021:1) Pada Pelaksanaan Program bahasa ini
terdapat berbagai kegiatan-kegiatan kebahasaan antara lain seperti pembelajaran
kosa kata, kelas formal, hafalan kosa kata, language skill, perlombaaan antar
peserta, dan kegiatan-kegiatan lainya yang diadakan secara proposional,
professional, edukatif, dan rekreatif yang bertujuan agar visi dan misi kegiatan
dalam program ini dapat tercapai. Dalam kegiatan ini, peserta di didik secara
intensif agar dapat memaknai arti jiwa kepondokmodernan dan belajar berbahasa
Arab secara baik dan benar.

C. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab PKU Gontor

466 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021


Pada kegiatan pembelajaran bahasa Arab sering kali ditemukan beberapa
masalah dalam pengajaran baik dari pengajar maupun peserta didik. Problem
tersebut menjadi sebuah kendala yang menghambat keberlangsungan
terlaksanya program pembelajaran bahasa Arab, diantaranya ialah: Problematika
Linguistik dan non linguistic (Hidayat 2012:87). Hal tersebut seperti yang terjadi
pada program pembelajaran bahasa arab di PKU UNIDA Gontor, yang tercakup
pada 4 keterampilan bahasa Arab, yaitu keterampilan membaca, mendengar,
menulis, berbicara.

1. Keterampilan Membaca
Keahlian membaca( maharah al- qira’ ah/ reading skill) merupakan
keahlian mengidentifikasi serta menguasai isi suatu yang tertulis( lambang-
lambang tertulis) dengan melafalkan ataupun mengolahnya di dalam hati.
Membaca hakekatnya merupakan proses komunikasi antara pembaca dengan
penulis lewat bacaan yang ditulisnya, hingga secara langsung didalamnya
terdapat ikatan kognitif antara bahasa lisan dengan bahasa tulis(Fransiska and
Elmubarok 2015:57).
Berdasarkan hasil wawancara peserta program bahasa PKU. Pada
kegiatan pembelajaran bahasa PKU Gontor terdapat permasalahan dalam
keterampilan membaca peserta. yaitu ada beberapa peserta yang belum bisa
membaca kalimat pada buku ataupun tulisan berbahasa arab. Dikarenakan tidak
adanya harakat pada kalimat-kalimat dalam Sebagian buku berbahasa arab, hal
tersebut yang membuat peserta menjadi sulit membaca. Sehingga mereka tidak
dapat memahami struktur kata dan makna terjemahan dari kalimat yang dibaca
pada buku-buku tersebut.
2. Keterampilan Mendengar
Keterampilan Mendengar merupakan sesuatu proses kegiatan
mencermati lambang lisan- lisan dengan penuh atensi, uraian, apresiasi, dan
interpretasi untuk mendapatkan data, menangkap isi, dan memahami arti
komunikasi yang tidak di informasikan oleh si pembicara lewat ujaran ataupun
bahasa lisan(Fathoni 2018:201).

467 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021


Selain permasalahan dalam keterampilan membaca, Terdapat masalah
dalam keterampilan mendengar pada peserta bahasa PKU. Kendala yang mereka
alami yaitu pendengaran mereka yang kurang jelas dan kurang fokus
mendengarkan guru menjelaskan Ketika pembelajaran bahasa berlangsung.
Sehingga peserta tidak memahami secara utuh maksud atau arti pelajaran yang
telah disampaikan pengajar.

3. Keterampilan Menulis
Keahlian menulis( maharah al- kitabah/ writing skill) merupakan
keahlian dalam mendeskripsikan ataupun mengatakan isi benak, mulai dari
aspek yang simpel seperti menulis perkata hingga kepada aspek yang
kompleks yaitu mengarang. Aspek- aspek dalam maharah al- kitabah antara
lain al- qawaid( nahwu dan sharf), imla’ serta khat. Ada pula unsur- unsur
dalam kitabah merupakan al- kalimah( satuan kata yang terkecil dari satuan
kalimat ataupun faktor bawah pembuatan kalimat), al- jumlah( kumpulan
kata yang bisa membentuk uraian arti ataupun satu kata yang ditumpukan
dengan kata yang lain), al- fakrah( paragraf) serta uslub.(Fajriah 2017:36)
Adapun permasalahan dalam keterampilan menulis pada peserta
program bahasa PKU. Yaitu kendala dalam membedakan huruf Ketika
menulis kalimat bahasa Arab. Semisal diantara dari mereka masih ada yang
sering tertukar Ketika menulis huruf ain dan hamzah. Sehingga kesalahan
ini menjadi kendala saat mereka menulis kalimat bahasa Arab dan Ketika
guru mendikte pelajaran Imla’ di kelas.

4. Keterampilan Berbicara
Keahlian berbicara (maharah al- kalam/ speaking skill) merupakan
keahlian mengatakan bunyi- bunyi artikulasi atau perkata buat mengekspresikan
benak berbentuk ide, komentar,kemauan, ataupun perasaan kepada mitra bicara.
Dalam arti yang lebih luas, berdialog ialah sesuatu sistem isyarat yang bisa
didengar serta dilihat yang menggunakan beberapa otot badan manusia buat
mengantarkan benak dalam rangka penuhi kebutuhannya (Syamaun 2016:349).

468 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021


Wawancara terakhir yakni terkait kendala mereka dalam keterampilan
berbicara bahasa Arab. Diantara dari mereka belum terbiasa berbicara
menggunakan bahasa Arab dikarenakan kurangnya hafalan kosa kata bahasa
Arab dan lingkungan berbahasa yang kurang efsien membuat mereka tidak
berani berbicara dengan teman-teman satu program bahasa yang mengakibatkan
tidak terciptakannya lingkungan berbahasa yang efektif.

Simpulan dan Saran


Simpulan
Berlandaskan hasil penelitian yang peneliti lakukan baik dengan Teknik
wawancara, observasi dan analisis lapangan, pada penelitian ini terdapat problematika
berbahasa Arab pada peserta Program Kaderisasi Ulama’ (PKU) UNIDA Gontor tahun
2021, program ini sudah berjalan dengan baik walaupun terdapat beberapa kendala
ketika pembelajaran berlangsung. Secara khusus dapat diambil kesimpulan yang lebih
praktis mengenai program ini.
Pelaksanaan program ini memiliki tahap-tahap dalam pelaksanaanya, yaitu tahap
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan jadwal dan kurikulum dan
juga dengan adanya evaluasi program ini dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan dan termuat dalam Term Of Reference (ToR) Program Pemantapan
Bahasa Arab Peserta Program Kaderisasi Ulama (PKU) Gontor Tahun 2021. Namun
seiring berjalanya acara terdapat beberapa problematika dalam 4 keterampilan
berbahasa yang menjadi sebuah kendala selama kegiatan program berlangsung.

Saran
Pertama, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Universitas
Darussalam Gontor sebagai Lembaga yang bertanggung jawab atas program ini,
alangkah baiknya Menyusun kurikulum yang tepat dan sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik dalam proses Pendidikan dan pelatihan pembelajaran bahasa
Arab. Sehingga kendala pada pembelajaran dan 4 keterampilan berbahasa Arab yang
mereka alami dapat teratasi dengan mudah.

469 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021


Kedua, Di harapkan agar Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) dapat
memberi pengarahan kepada pengajar, panitia, dan pengurus asrama ketika
mengajarkan 4 keterampilan berbahasa Arab membaca, mendengar, menulis, dan
berbicara, dalam program bahasa secara efektif dan inovatif sehingga peserta dapat
menangkap dan memahami secara utuh materi yang diajarkan oleh pengajar, serta dapat
mengaplikasikan 4 keterampilan berbahasa Arab dalam dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik.

Ketiga, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) alangkah baiknya untuk


panitia, pengajar dan pengurus asrama agar dapat berbicara sehari-hari dengan peserta
menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar dan mewajibkan peserta berbahasa
arab pada keseharian mereka supaya dapat tercipta lingkungan berbahasa Arab yang
efektif dan efisien dengan itu proses pembelajaran dapat dilaksanakan lebih maksimal.

Daftar Pustaka
Fajriah. 2017. “Strategi Pembelajaran Maharah Kitabah Pada Tingkat Ibtidaiyah.”
PIONIR Jurnal Pendidikan 6(2):33–56.
Fathoni, Muhamad. 2018. “Pembelajaran Maharah Istima’.” Jurnal Komunikasi Dan
Pendidikan Islam 1:2020.
Fransiska, Fredina, and Zaim Elmubarok. 2015. “Efektivitas Metode Reading Guide
Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas Xi Ips Man Demak.”
Lisanul’ Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching 4(1).
Hidayat, Nandang Sarip. 2012. “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab.” Jurnal
Pemikiran Islam 37(1).
Pusdiklat. 2021. Term of Reference Perencanaan Umum Kegiatan Pelatihan Bahasa
Arab Peserta PKU Kalimantan Timur. Ponorogo: Pusdiklat.
Syamaun, Nurmasyithah. 2016. “Pembelajaran Maharah Al-Kalam Untuk Meningkatan
Keterampilan Berbicara Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.” Jurnal Ilmu
Bahasa Arab Dan Pembelajaranya 4(2):343–59.
Rosyidi, Abd Wahab, Mamlu’atul Ni’mah. 2011. Memahami Konsep Dasar
Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN-Maliki Press.

470 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021


Satori, Djam’an, Aan Komariah. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sangadji, Etta Mamang, Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis
Dalam Penelitian. Yogyakarta:Offset.
Juwantara, Ridho Agung. 2019. “Analisis Teori Perkembangan Kognitif Piaget Pada
Tahap Anak Usia Operasional Konkret 7-12 Tahun Dalam Pembelajaran
Matematika”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 9(1): 29.

471 | Konferensi Nasional Bahasa Arab (KONASBARA) VII 2021

Anda mungkin juga menyukai