A. Pendahuluan
Program BIPA adalah program khusus pembelajaran bahasa
Indonesia bagi penutur asing. Penyelenggaraan program ini membutuhkan
persyaratan yang cukup banyak terkait dengan sumber daya tenaga
pengajar, penataan kurikulum dan silabus, penyiapan materi ajar, promosi,
perijinan, legalitas dan tata kelola kelembagaan.
Program BIPA merupakan program pendidikan nonformal yang
diselenggarakan bagi penutur asing yang ingin mempelajari bahasa
Indonesia dengan tujuan khusus. Dengan karakteristik tersebut, pengelola
BIPA harus berusaha menemukan desain pengelolaan program yang benar-
benar efektif dan sesuai untuk mencapai target pemelajar BIPA yang
beragam, antara lain pengajaran BIPA untuk bisnis, diplomasi, kepentingan
individu, akademik, hingga transfer budaya.
Upaya penataan manajemen dan tata kelola kelembagaan program
BIPA ternyata bukan hal yang mudah. Hampir banyak tempat di berbagai
perguruan tinggi penyelenggaraan program BIPA masih dilirik sebelah mata.
Manajemen pengelolaan program BIPA di perguruan tinggi masih menemui
banyak kendala. Kendala-kendala tersebut antara lain terbatasnya dukungan
dari pimpinan dan kurangnya manajemen yang baik terhadap pengelolaan
program BIPA. Selain itu, potensi besar yang dimiliki oleh pengajaran BIPA
belum dapat terwadahi dengan baik karena alasan penutur asing belajar
BIPA sangat beragam, yaitu dari alasan bisnis, diplomasi, kepentingan
individu, akademik, sampai pada transfer budaya. Banyaknya ragam
kebutuhan para pemelajar BIPA yang berbeda-beda tersebut menuntut
manajemen pengelolaan program BIPA yang baik di perguruan tinggi. Sejauh
ini manajemen pengelolaan progam BIPA di perguruan tinggi secara umum
belum mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan lembaga sehingga
manajemen pengelolaan BIPA tidak dapat berfungsi secara maksimal.
Pengajaran BIPA masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.
Salah satu upaya pengembangan pengajaran BIPA yaitu membuka kursus-
kursus Bahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing, sekaligus pelatihan dan
ujian keterampilan bahasa Indonesia (UKBIPA) bagi tenaga kerja asing yang
membutuhkan sertifikat keterampilan berbahasa Indonesia.
Berdasarkan uraian pada pendahuluan di atas dapat diidentifikasi
berbagi masalah yang dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana bentuk manajemen pengelolaan BIPA yang baik?
2. Bagaimana mengoptimalkan manajemen pengelolaan BIPA di
Indonesia?
D. Kesimpulan
Pelaksanaan manajemen pembelajaran bahasa/sastra Indonesia bagi
penutur asing (BIPA) level dasar terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan hasil. Perencanaan kegiatan dilakukan setahun sebelum
kegiatan. Perencanaan mengacu pada program-program yang ingin dicapai.
Pelaksanaan kegiatan program pengelolaan kelas BIPA harus berlangsung
dengan efektif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang dituangkan dalam kalender akademik yang telah
dirancang sebelumnya, Pelaksanaan Program pengelolaan kelas BIPA dapat
berlangsung selama 8 bulan setiap tahunnya. Masalah yang dihadapi berupa
masalah akademik (Pembelajar, masalah kademik (profesionalisme guru)
dan maslaha non akademik. Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan
dilaksanakan ketika berlangsungnnya dimulai dengan palcement test, mid
test dan final test.
Manajemen pengelolaan BIPA perlu dioptimalkan agar dapat
memenuhi berbagai kebutuhan pemelajar BIPA yang beragam, khususnya
bagi tenaga kerja asing yang membutuhkan sertifikat keterampilan berbahasa
Indonesia. Apabila optimalisasi pengelolaan BIPA berhasil, maka secara
tidak langsung income generating khususnaya perguruan tinggi juga akan
meningkat.
Daftar Pustaka