Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA

BAGI PENUTUAR ASING (BIPA) BERBASIS BUDAYA INDONESIA


TINGKAT MENEGAH DI INDONESIAN STUDIES PROGRAM (ISP)
MCE

Etik Nuraeni
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstrak: Program pembelajaran bahasa Indonesia untuk orang asing


atau yang lebih populer dengan sebutan BIPA, menunjukkan
perkembangan yang pesat dan positif Semakin banyak lembaga yang
menyelenggarakan program BIPA baik di dalam maupun di luar
negeri. Semakin tingginya animo nasyarakat dunia terhadap BIPA
harus disikapi secara positif dan serius antara lain dengan
penyediaan failitas pembelajaran termasuk buku ajar. Buku ajar
merupakan komponen penting di dalam pembelajaran. Buku ajar
yang paling sesuai adalah yang bisa mengakomodasi kebutuhan
pebelajar asing. Indonesian Studies Program (ISP) merupakan salah
satu penyelenggara program BIPA di Malang, Jawa Timur. ISP juga
berkewajiban untuk menyediakan bahan ajar untuk kepentingan
pembelajaran. Salah satu buku ajar yang mendesak untuk
diwujudkan adalah buku keterampilan membaca.
Potensi Indonesia dengan keragaman budayanya merupakan
hal yang menarik bagi orang asing yang bisa diangkat sebagai materi
bahan ajar membaca. Hal ini juga selaras dengan tujuan orang asing
yang belajar di Indonesia selain untuk kepentingan akademis juga
kepentingan rekreatif. Pegintegrasian budaya Indonesia ke dalam
bahan ajar cukup efektif sebagai saran pembelajaran. Pebelajar asing
selain bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia juga
memeroleh pengetahuan tentang Indonesia. Informasi tentang
Indonesia yang dimasukkan dalam buku ajar akan memberikan
pemahaman yang objektif tentang Indonesia sekaligus juga
membantu pebelajar agar dapat berbahasa Indonesia sesuai dengan
konteksnya sehingga permasalahan-permasalahan gegar budaya bisa
dikurangi.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
bahan ajar membaca yang berbasis budaya Indonesia. Penelitian
pengembangan ini dilakukan dengan mengadopsi model penelitian
pengembangan Research and Development yang dikembangkan oleh
Borg and Gall. Produk yang dihasilkan dalam penelitian
pengembangan ini adalah bahan ajar membaca bahasa Indonesia
untuk penutur Asing (BIPA) berbasis budaya Indonesia tingkat
menengah di Indonesian Studies Program (ISP) MCE.. Kata kunci:
bahan ajar, membaca, BIPA, budaya Indonesia, tingkat menengah

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 90


PENDAHULUAN berbahasa Indonesia untuk digunakan
Globalisasi membuat sebagai alat komunikasi dengan
hubungan antar negara di seluruh masyarakat Indonesia. Bagi orang
dunia menjadi semakin terbuka lebar. asing, belajar bahasa Indonesia
Efek globalisasi menyebabkan sekat- digunakan sebagai alat untuk berbagai
sekat di antara bangsa-bangsa kepentingan misalnya pekerjaan,
menjadi tidak tampak lagi. Memasuki akademis, wisata, kepentingan
era perdagangan bebas di Asean penelitian, dan sebagainya.
(2002), Asian Pasific Economic Akhir-akhir ini minat
Coorporation (APEC), 2010, dan masyarakat dunia untuk memelajari
dunia (2020), bahasa memiliki BIPA semakin meningkat. Fenomena
peranan penting sebagai sarana ini harus disikapi secara positif dan
komunikasi bisnis. Untuk serius. Lembaga-lembaga BIPA
menjembatani komunikasi antar semakin banyak bermunculan seiring
bangsa, bahasa memiliki peran dengan tingginya minat orang asing
penting sebagai penghubung antar untuk belajar bahasa Indonesia.
masyarakat penggunan bahasa yang Kondisi ini harus diimbangi dengan
berbeda dengan tidak meninggalkan penyediakan fasilitas pembelajaran
karakteristik dan identitas masing- yang memadai sesuai dengan
masing. kebutuhan pebelajar asing. Salah
Dalam komunikasi, bahasa satunya adalah penyediaan buku ajar
memiliki peran penting sebagai sebagai sarana penting dalam proses
penghubung antar masyarakat pembelajaran BIPA. Kenyataannya,
pengguna bahasa yang berbeda belum banyak buku ajar BIPA yang
dengan tidak meninggalkan tersedia di pasaran sehingga setiap
karakteristik dan identitas masing- lembaga harus mengadakan sendiri
masing. Bahasa merupakan media untuk kepentingan pembelajaran di
penting untuk mewujudkan hubungan lembaga tersebut. Idealnya, buku ajar
yang terbuka. Melihat kondisi BIPA adalah buku ajar yang sesuai
semakin terbukanya hubungan antar dengan kebutuhan pebelajar. Hal ini
masyarakat di dunia, Indonesia disebabkan karakter dan tujuan
merupakan lahan potensial untuk pebelajar asing berbeda-beda. Akan
didatangi berbagai bangsa. Hal ini tetapi, dengan sudah tersedianya buku
disebabkan Indonesia memiliki ajar akan membantu mengatasi
potensi kekayaan alam dan budaya permasalahan pembelajaran sehingga
yang melimpah dan beragam. Melihat pengajar BIPA sudah memiliki
fenomena tersebut, pembelajaran kesiapan untuk mengajar. Oleh karena
bahasa untuk orang asing (BIPA) itu pengadaan buku ajar harus
merupakan lahan yang potensial diwujudkan mengingat pentingnya
untuk dikembangkan. Pengajaran alat ini dalam proses belajar
BIPA merupakan salah satu sarana mengajar.
untuk mengenalkan Indonesia ke Belajar bahasa Indonesia
negara-negara lain. Melalui hakikatnya adalah belajar budaya juga
pembelajaran BIPA, para pebelajar karena di dalmnya terkandung
asing bisa memiliki kemampuan makna-makna budaya tempa bahasa

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 91


tersebut lahit, hidup, berkembang, dan kegiatan belajar mengajar (Majid,
dipakai penuturnya. Orang asing yang 2007: 174). Fauziah (2014: 41)
belajar BIPA di Indonesia akan mengutip pendapat Sudrajad, bahwa
tinggal dan bergaul dengan bahan ajar merupakan seperangkat
masyarakat Indonesia. Mereka akan materi yang disusun secara sistematis
beradaptasi dengan budaya Indonesia. baik tertulis maupun tidak tertulsi
Masalah gegar budaya sangat sehingga tercipta lingkungan atau
mungkin terjadi karena pebelajar suasana yang memungkinkan siswa
asing kurang memahami penggunaan untuk belajar. Bahan ajar tersebut
bahasa sesuai dengan konteksnya. berupa informasi, alat, atau teks yang
Kondisi ini sering terjadi sehingga diperlukan guru atau instruktur untuk
membuat pebelajar asing tertekan, perencaan implementasi
stres, menyendiri, bahkan hal yang pembelajaran.
fatal bisa terjadi pebelajar asing Indonesian Studies Program
menghentikan program belajarnya (ISP), sebagai salah satu lembaga
dan minta pulang ke negaranya. BIPA perlu menyediakan buku ajar
Pembelajar asing yang belajar membaca yang mengintegrasikan
di Indonesia juga memiliki budaya Indone-sia. Dengan muatan
kepentingan lain untuk pergi ke budaya, pebelajar asing akan bisa
beberapa wilayah Indonesia untuk meningkatkan keterampilan membaca
kepentingan rekreasi. Beberapa sekaligus mendapatkan informasi
fenomena tersebut perlu disiasati agar tentang Indonesia khsusunya dari
pembelajaran BIPA bisa aspek budayanya. Target selanjutnya,
mengakomodasi berbagai keperluan pebelajar bisa membaca sendiri
dan menguarangi berbagai informasi dari berbagai media tanpa
permasalahan yang mungkin muncul. bantuan pengajar. Membaca
Salah satu cara yang cukup efektif merupakan alat penting untuk
adalah dengan melakukan mendapatkan informasi dan bisa
pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan sendiri dengan catatan
dengan mengintegrasikan pebelajar sudah memiliki kemampuan
pengetahuan budaya Indonesia. untuk berbahasa Indonesia. Melalui
mewujudkan tujuan ini harus pembelajaran membaca pebelajar
disediakan buku ajar yang memuat dilatih untuk memahami bacaan,
konten budaya Indonesia. Dengan berpikir kritis terhadap isi bacaan, dan
cara ini, pebelajar asing selain dapat menerapkan secara kreatif dalam
meningkatkan kemampuan berbahasa berbagai aspek.
Indonesia juga memiliki pengetahuan Pengadaan bahan ajar
tentang Indonesia yang bisa dipakai membaca buku sangat diperlukan
untuk berbagai keperluan. Informasi karena selama ini materi keterampilan
keindonesiaan khususnya tentang membaca masih banyak yang
Indonesia bisa diwadahi dalam buku berbentuk lembaran-lembaran yang
ajar khusus keterampilan membaca. belum dibukukan. Idealnya, materi
Bahan ajar adalah segala yang akan dipakai dalam
bentuk bahan baik tertulis maupun pembelajaran adalah materi yang
tidak tertulis yang digunakan untuk sudah teruji validitasnya sehingga
membantu guru/instruktur dalam layak untuk digunakan dalam

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 92


pembelajaran. Kondisi ini dialami Bahan Ajar Membaca untuk
banyak lembaga penyelenggara BIPA Pembelajar Bahasa Indonesia Bagi
termasuk ISP. Para pengajar Penutur Asing Tingkat Dasar.
menyediakan sendiri bahan ajar Penelitian bahan ajar membaca juga
membaca yang diambil dari berbagai dilakukan oleh Andika Eko Prasetyo
sumber. Keterbatasan buku ajar (2015) yang berjudul Pengembangan
membaca juga disampaikan oleh Bahan Ajar BIPA Bermuatan Budaya
Bernard dan Kuncoro (2000). Buku Jawa bagi Penutur Asing Tingkat
ajar yang sudah banyak dibuat adalah Pemula.
buku ajar keterampilan berbicara. Beberapa penelitian bahan ajar
Penelitian pengembangan tersebut memberi kontribusi dan
bahan ajar BIPA juga masih belum pertimbangan untuk mengadakan
banyak dilakukan terutama penelitian penelitian pengembangan bahan ajar
pengembangan bahan ajar membaca BIPA. Penelitian ini dilakukan di
BIPA yang berbasis budaya Indonesian Studies Program (ISP)
Indonesia. Gatut Susanto (2008) MCE. Tujuan penelitian ini untuk
mengadakan penelitian menghasilkan bahan ajar membaca
pengembangan tentang Bahan Ajar bahasa Indonesia bagi penutur aing
BIPA Tingkat Pemula untuk berbasis budaya Indonesia tingkat
Pebelajar Jepang. Penelitian ini menengah dalam bentuk buku.
menghasilkan bahan ajar khusus Penelitian ini perlu dilakukan karena
untuk pebelajar BIPA dari Jepang ISP sebagai lembaga BIPA yang
yang berisi empat keterampilan sudah berdiri sejak 2002 belum
berbahasa dan tata bahasa yang memiliki buku ajar keterampilan
dikemas dalam bentuk pembelajaran membaca. Bahan ajar ini selain untuk
integratif. Bahan ajar yang dihasilkan mengakomodasi kepentingan
dibuat berdasarkan karakterstik pembelajaran bahasa Indonesia juga
pebelajar karena bahan ajar yang memberikan wawasan keindonesiaan
disesuaikan akan membantu kepada pebelajar asing khususnya
tercapainya tujuan pembelajaran. budaya Indonesia. Pembelajaran
Penelitian mengenai bahan ajar BIPA bahasa Indonesia di ISP selain
juga dilakukan oleh Kholiyah Salaeh dilaksanakan melalui pendekatan
(2011) mahasiswa dari Thailand yang integratif, ada juga yang dilaksanakan
menempuh pendidikan S2 di dengan pendekatan diskret atau
Universitas Negeri Malang. Dalam terpisah berdasar keterampilan bahasa
penelitian tesisnya, Salaeh Indonesia. Dalam pembelajaran
mengangkat judul Pengembangan dengan pendekatan diskret diperlukan
Bahan Ajar Tata Bahasa Indonesia bahan ajar sesuai dengan
untuk Pembelajar Thailand Tingkat keterampilan berbahasa Indonesia,
Pemula. Bahan ajar ini berbentuk salah satunya bahan ajar membaca.
buku yang terdiri dari 10 unit dan Bahan ajar yang dirancang
dipakai sebagai bahan ajar disesuaikan dengan kemampuan
tambahan/pendampinh bahan ajar berbahasa Indonesia pebelajar.
utama. Penelitian bahan ajar BIPA Kemampuan berbahasa pebelajar
lainnya dilakukan oleh Riqoh Fariqoh berbeda-beda mulai dari tingkat
(2013) mengenai Pengembangan pemula sampai lanjut. Perancangan

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 93


buku ajar harus disesuaikan dengan memberikan wawasan budaya
standar pelevelan kemampuan Indonesia kepada pebelajar asing,
berbahasa Indonesia pebelajar. mengetahui kondisi Indonesia yang
Perancangan buku ajar juga harus sebearnya, dan menyikapinya secara
disesuaikan dengan kebutuhan onjektif. Manfaat bagi pengajar
pebelajar. Berdasarkan standar adalah bisa memberikan referensi
pelevelan tersebut, buku ajar yang bahan ajar membaca BIPA
dirancang ada yang berupa buku ajar mengingat masih terbatasnya
BIPA tingkat pemula, buku ajar referensi bahan ajar BIPA yang
tingkat menengah, dan buku ajar disusun terpisah berdasarkan
tingkat lanjut. Buku ajar yang keterampilan berbahasa. Selain itu,
dihasilkan dalam penelitian ini adalah melalui produk bahan ajar ini
buku ajar membaca untuk pebelajar pengajar dapat memberikan informasi
BIPA yang berada pada level budaya Indonesia kepada pebelajar
menengah. melalui tema-tema budaya yang
terdapat dalam buku ajar. Sementara
MANFAAT PENELITIAN itu, bagi penyelenggara BIPA, hasil
Peneltian ini diharapkan dapat penelitian ini akan menambah
memberikan manfaat teoritis dan referensi bahan ajar BIPA sehingga
praktis. lembaga BIPA semakin kompeten
Secara teoritis, hasil penelitian ini dan terus berkembang. Hasil
dapat memberikan kontribusi penelitian ini juga dapat memberi
pemikiran dan teori mengenai sumbangan untuk memperkaya
pengembangan bahan ajar membaca perangkat pembelajaran yang dapat
BIPA berbasis budaya Indonesia bagi digunakan oleh pebelajar asing
pebelajar asing tingkat menengah. tingkat menengah. Selain itu, bahan
Penelitian ini juga dapat memberikan ajar ini diharapkan dapat melengkapi
pemahaman kepada pengajar BIPA dan menyempurnakan bahan ajar
tentang penerapan budaya Indonesia sejenis yang telah ada.
dalam pembelajaran keterampilan
membaca BIPA. METODE PENGEMBANGAN
Secara praktis, hasil penelitian Penelitian pengembangan
bermanfaat bagi pebelajar, pengajar, bahan ajar membaca membaca bahasa
dan penyelenggara program BIPA. Indonesia bagi penutur asing (BIPA)
Manfaat hasil penelitian bagi berbasis budaya Indonesia tingkat
pebelajar asing adalah dapat menengah di Indonesian Studies
meningkatkan penguasaan Program (ISP) MCE mengacu pada
keterampilan membaca karena desain penelitian dan pengembangan
disesuaikan dengan kemampuan Research and Development (R&D)
pebelajar yang berada paa level yang diadaptasi dari model
menengah. Latihan-latihan yang pengembangan Borg and Gall.
dirancang ditujukan agar pebelajar Menurut Borg and Gall (1983: 772),
bisa memahami setiap topik secara “educational research and
mendalam. Setiap topik yang development (R & D) is a process
disajikan berisi informasi budaya used and develop and validate
yang beragam sehingga bisa educational production” . Dengan

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 94


pengertian tersebut maka rangkaian Uji coba produk dilakukan
langkah-langkah penelitian untuk memeroleh gambaran mengenai
pengembangan dilakukan secara tingkat ketepatan dan kelayakan
siklis, pada setiap langkah yang akan bahan ajar yang sudah disusun. Selain
dilalui atau dilakukan selalu mengacu itu, uji coba produk ini dilakukan
pada hasil langkah sebelumnya untuk melakukan evaluasi awal
hingga pada akhirnya diperoleh suatu terhadap produk yang dihasilkan.
produk pendidikan yang baru. Metode Hasilnya akan digunakan sebagai
penelitian ini merupakan metode acuan untuk merevisi produk bahan
penelitian yang digunakan untuk ajar, agar produk memiliki kualitas
menghasilkan produk tertentu dan yang baik dan layak untuk digunakan.
menguji keefektifan produk tersebut. Uji coba produk meliputi, (1) desain
Alasan lain penggunaan uji coba produk, (2) subjek data, (3)
pendekatan penelitian dan jenis data, (4) instrumen
pengembangan karena dipandang pengumpulan data, dan (5) teknik
tepat untuk mengembangan model analisis data.
pembelajaran yang tujuannya tidak Desain uji coba produk
sekedar menemukan profil dilaksanakan melalui penilaian atau
implementasi atau praktik-praktik validasi yang dilakukan oleh ahli
pembelajaran, tetapi lebih dari itu, BIPA, ahli desain grafis, praktisi
yaitu mengembangankan model /pengajar, dan pebelajar BIPA.
pengembangan yang efektif dan Melalui kegiatan ini akan diketahui
mudah dalam penerapnnya sesuai tingkat kelayakan bahan ajar yang
kondisi dan kebutuhan nyata sedang dikembangkan melalui
pebelajar. Penelitian dan berbagai kritik, saran, komentar,
pengembangan R & D juga memiliki masukan, dan penilaian yang objektif
keunggulan terutama jika dilihat dari yang diberikan oleh tim validasi
prosedur kerjanya yang sangat dalam penelitian ini. Subjek uji coba
memerhatikan kebutuhan dan kondisi produk pengembangan bahan ajar
tempat pebelajar asing yang belajar terdiri atas ahli pembelajaran BIPA,
bahasa Indonesia. ahli desain grafis, praktisi/pengajar
Dalam penelitian ini, BIPA, dan pebelajar asing yang
dilakukan penyesuaian dengan belajar di ISP MCE. Ahli BIPA.
membatasi penelitian sampai lima Penelitian ini memilah dua
tahap, yaitu pada tahap kategori jenis data penelitian.
revisi/perbaikan desain setelah Kategori pertama berupa data analisis
validasi desain oleh ahli, praktisi, dan kebutuhan terhadap pengembangan
pebelajar BIPA. Adapun lima tahapan model bahan ajar dan kategori kedua
yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan sumber data validasi
adalah yaitu 1) tahap pertama berupa produk untuk menilai prototipe model
persiapan/pra pengembangan, (2) bahan ajar membaca BIPA berbasis
tahap kedua awal pengembangan budaya Indonesia untuk penutur asing
prototipe bahan ajar, (3) tahap ketiga tingkat menengah di ISP MCE. Data
desain produk, (4) tahap keempat hasil penelitian analisis kebutuhan
validasi produk, dan (5) tahap kelima selanjutnya dijadikan dasar untuk
revisi dan perbaikan produk. menganalisis kebutuhan pebelajar

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 95


asing dan pengajar BIPA terhadap bahan ajar membaca BIPA berbasis
pengembangan bahan ajar. Jenis data budaya Indonesia.
validasi produk pengembangan bahan Penelitian ini bersifat
ajar terdiri atas ahli pembelajaran deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
BIPA, ahli desain grafis, Data kualitatif berupa komentar,
praktisi/pengajar BIPA, dan pebelajar masukan, dan saran perbaikan yang
asing yang belajar di ISP MCE. Data didapatkan dari kegiatan analisis
yang terkumpul berupa data kualitatif kebutuhan penelitian bahan ajar
dan kuantitatif. Data kualitatif membaca berbasis budaya Indonesia
diperoleh dari hasil observasi, catatan, dan dari kegiatan penilaian atau
komentar, dan saran-saran yang validasi terhadap bahan ajar.
disampaikan oleh subjek uji coba. Sementara itu, analisis data
Data kualitatif juga didapatkan dari kuantitatif berupa penafsiran data
hasil diskusi dengan para ahli, penelitian yang didapatkan dari
pengajar BIPA, dan pebelajar BIPA. angket baik pada kegiatan analisis
Sementara itu, data kuantitatif kebutuhan maupun penilaian bahan
didapatkan dari kegiatan validasi oleh ajar. Dalam hal ini pengolahan data
ahli pembelajaran BIPA, ahli desain menggunakan analisis data statistik
grafis, uji lapangan kepada pengajar deskriptif. Statistik deskriptif
BIPA dan pebelajar BIPA di ISP merupakan statistik yang digunakan
MCE. Hasil yang didapat dari data ini untuk menganalisis data dengan
akan dipakai sebagai acuan untuk mendeskripsikan atau
mengembangkan produk akhir bahan menggambarkan data yang terkumpul
ajar membaca BIPA berbasis budaya apa adanya dari sampel (Sugiyono,
Indonesia tingkat menengah di ISP 2010: 208). Data kuantitatif berupa
MCE. penyekoran yang diperoleh dari
Dalam penelitian ini angket yang diberikan kepada subjek
digunakan sejumlah instrumen uji data. Data yang terkumpul dari
penelitian yang berfungsi untuk angket kemudian diolah dengan skala
mengumpulkan data penelitian. angka dan dihitung secara statistik
Instrumen dalam penelitian ini berupa sehingga dapat terkumpul penilaian
angket yang berisi sejumlah indikator yang relevan dengan deskripsinya.
yang sesuai dengan data yang Data dikelompokkan berdasarkan
dibutuhkan pada tahap apa penelitian variabel dan jenis subjek penelitian.
tersebut dilakukan. Selanjutnya, dilakukan tabulasi data
Data yang telah dikumpulkan dan penghitungan untuk mengambil
kemudian dianalisis dan simpulan. Sesudah itu, dilakukan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: penarikan simpulan dari paparan data
(1) data analisis kebutuhan bahan ajar yang berupa hasil temuan yang
membaca BIPA berbasis budaya menonjol serta koreksi ahli sehingga
Indonesia tingkat menengah yang memenuhi tujuan penelitian.
diperoleh melalui angket dari Kegiatan analisis kebutuhan
pengajar/praktisi BIPA dan pebelajar untuk memeroleh data mengenai
asing yang berlajar di ISP MCE, dan kebutuhan pengadaan bahan ajar,
(2) dari dari penilaian ahli terhadap materi atau isi buku ajar yang berupa
tema-tema budaya Indonesia, aspek

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 96


penyajian /sistematika buku ajar, Inti, dan (c) Kegiatan Lanjutan.
aspek kebahasaan, dan aspek Bagian halaman sampul dalam buku
kegrafikan/tampilan buku ajar. berisi judul buku, nama pengarang,
Sementara itu, kegiatan uji validasi dan ilustrasi. Sedangkan bagian
tuntuk mengetahui tingkat kelayakan isi/materi berupa bacaan sesuai tema
bahan ajar yang sedang dan latihan-latihan. Prototipe bahan
dikembangkan melalui berbagai ajar kemudian dilakukan uji validitas.
kritik, saran, komentar, masukan, dan Pengolahan data vaiditas
penilaian yang objektif yang kelayakan produk bahan ajar
diberikan oleh tim valdasi dalam menggunakan interpretasi yang
penelitian ini. Data yang diperoleh dikemukanan oleh Sugiono (2010:
dari penyebaran angket validasi 417-421). Penjelasan interpretasi
kepada ahli pembelajaran BIPA, ahli tersebut adalah sebagai berikut. (1)
desain grafis, praktisi, dan pebelajar Jika uji kelayakan produk mencapai
BIPA yang sudah divalidasi, tingkat persentase 85-100%, artinya
kemudian dianalisis. produk tergolong sangat layak dan
siap untuk dimplementasikan, (2) jika
HASIL PENGEMBANGAN uji kelayakan produk mencapai
Penelitian ini menghasilkan tingkat persentase 75-84%, produk
produk bahan ajar membaca bahasa tergolong layak dan siap untuk
Indonesia bagi penutur asing (BIPA) dimplementasikan, (3) jika uji
berbasis budaya Indonesia di kelayakan produk mencapai tingkat
Indonesian Studies Program (ISP) persentase 55-74%, produk tergolong
MCE. Produk ini sudah melalui uji cukup layak dan perlu direvisi, (4)
validitas oleh ahli pembelajaran jika uji kelayakan produk mencapai
BIPA, ahli desain grafis, praktisi tingkat persentase < 55%%, produk
BIPA di ISP, dan pebelajar BIPA di tergolong tidak layak dan harus
ISP. Prototipe bahan ajar diperoleh direvisi.
dari analisis kebutuhan terhadap Uji validitas produk bahan
pebelajar BIPA dan pengajar BIPA di ajar dilakukan kepada ahli
ISP MCE. Rancangan produk bahan pembelajaran BIPA yaitu Dr.
ajar diperoleh dari hasil analisis Widodo, Hs., M.Pd, yang meliputi
kebutuhan. Prototipe bahan ajar aspek-aspek kelayakan isi/materi,
berbentuk buku yang dikategorikan kedalaman materi, keakuratan
menjadi lima bagian, meliputi: (a) materi, kelayakan penyajian, dan
bentuk fisik, (b) muatan, dan (c) kelayakan bahasa. Hasil uiji validitas
isi/materi. Bentuk fisik Bahan ajar terhadap produk bahan ajar yang
disusun dengan menggunakan kertas dilakukan oleh ahli pembelajaran
HVS putih 80 gram berukuran B5 BIPA adalah, rata-rata kelayakan
(176 x 250 mm). Adapun sampul aspek isi/materi bahan ajar mencapai
buku menggunakan soft cover. Bahan 78,57%, ata-rata kelayakan aspek
ajar disusun dengan tebal 200 penyajian bahan ajar mencapai 75%.,
halaman menyesuaikan kebutuhan dan rata-rata kelayakan aspek bahasa
materi. Muatan isi/materi ajar terdiri dalam bahan ajar mencapai 75%.
atas tiga bagian, meliputi: (a) Hasil analisis keseluruhan aspek
Kegaiatan Pendahuluan, (b) Kegiatan mencapai persentase 77,08%. Hasil

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 97


tersebut menunjukkan bahwa produk berdasarkan saran dan komentar dari
bahan ajar memiliki kualifikasi layak uji ahli desain grafis. Secara umum
untuk diterapkan.Akan tetapi, masih komentar dari ahli desain grafis
perlu dilakukan perbaikan adalah perlu diperhatikan
berdasarkan saran dan komentar dari pemenggalan akhir baris, konsistensi
uji ahli BIPA. Secara umum style, jarak spasi yang terlalu lebar,
komentar dari ahli BIPA adalah penggantian judul menjadi huruf
penataan dan pembenahan pada sub besar semua, penggantian instruksi
judul/pernyataan pada sub judul, dengan kata kerja, pemberian
perlu ada keterangan gambar, perlu subjudul sebelum instruksi,
diperjelas hubungan antar teks dalam penggantian bagian Kegiatan
setiap unit, penataan tata tulis, Pendahuluan menjadi Membangun
pemberian keterangan di bawah Skemata, konsistensi penulisan, tidak
gambar supaya gambar berfungsi, boleh ada halaman kosong pada
penghilangan ruang jawaban dupaya setiap unit keculai pergantian unit.
tidak terkesan seperti Lembar Kerja Unit baru harus ada di sebelah kanan
Siswa (LKS), dan pengecekan ulang karena fokus penglihatan pembaca
tentang pembahasaan. Saran lainnya pada umumnya ada di sebelah kanan.
yaitu penggantian Kegiatan Lanjutan Ahli desain grafis juga menyarankan
menjadi Pengayaan. agar ada konsistensi tampilan
Uji validitas produk bahan gambar di bawah setiap judul unit
ajar juga dilakukan kepada ahli karena ada satu unit yaitu unit 10
grafika yaitu Dr. Abdul Rani, M.Pd, tidak ada tampilan gambar sehingga
yang meliputi aspek-aspek ukuran konsisten dengan unit-unit lainnya.
buku, desain kulit buku, dan desain Saran lainnya adalah penghilangan
buku. Hasil uiji validitas terhadap penomoran I,II, III pada bagian
produk bahan ajar yang dilakukan sistematiak buku ajar.
oleh ahli desain grafis adalah, rata- Uji validitas produk bahan
rata kelayakan ukuran buku bahan ajar yang dilakukan kepada praktisi
ajar mencapai 87,57%, rata-rata atau pengajar BIPA meliputi aspek-
aspek desain kulit buku bahan ajar aspek kelayakan isi/materi,
mencapai 86,5%, dan rata-rata kedalaman materi, keakuratan
kelayakan aspek desain buku bahan materi, kelayakan penyajian, dan
ajar mencapai 92,19%. Hasil tersebut kelayakan bahasa. Hasil uiji validitas
menunjukkan menunjukkan bahwa terhadap produk bahan ajar yang
produk bahan ajar memiliki dilakukan oleh praktisi/pengajar
kualifikasi sangat layak diterapkan BIPA adalah rata-rata kelayakan
dari segi desain buku bahan aspek isi/materi bahan ajar mencapai
ajar.Tindak lanjut dari hasil aspek ini 87,54%, rata-rata aspek penyajian
adalah implementasi. Hasil analisis bahan ajar mencapai 75%, dan rata-
keseluruhan aspek mencapai rata kelayakan aspek bahasa dalam
89,52%. Hasil tersebut menunjukkan bahan ajar mencapai 75%. Hasil
bahwa produk bahan ajar ini analisis keseluruhan aspek mencapai
memiliki kualifikasi sangat layak 79,55%. Hasil tersebut
untuk diterapkan. Akan tetapi, masih menunjukkan bahwa produk bahan
perlu dilakukan perbaikan ajar memiliki kualifikasi layak untuk

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 98


diterapkan. Akan tetapi, masih perlu BIPA
dilakukan perbaikan berdasarkan
saran dan komentar dari uji ahli Berdasarkan pengujian
praktisi. Praktisi menyarankan agar prototipe bahan ajar kepada ahli
instruksi dibuat lebih sederhana dan didapatkan penilaian, saran dan
lebih komunikatif sehingga pebelajar masukan yang digunakan sebagai
asing tidak mengalami kebingungan dasar perbaikan bahan ajar. Saran
saat harus membaca sendiri tanpa dan masukan yang diberikan oleh
didampingi pengajar. ahli BIPA, ahli desain grafis, dan
Uji validitas berikutnya adalah praktisi saling diselaraskan sehingga
uji validitas kelompok kecil yang dihasilkan produk bahan ajar yang
dilakukan kepada pebelajar asing di lebih layak untuk diterapkan.
ISP MCE. Aspek-aspek yang dinilai Perubahan produk bahan ajar
adalah kelayakan isi/materi, setelah direvisi atas saran dan
kelayakan penyajian, dan kelayakan masukan dari ahli secara umum ada
bahasa. Hasil Uji validitas berikutnya pada sistematika buku ajar yaitu
adalah uji validitas kelompok keci yang sebelumnya berbentuk
yang dilakukan kepada pebelajar Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan
asing di ISP MCE. Aspek-aspek Inti, dan Kegiatan Lanjutan, setelah
yang dinilai adalah kelayakan direvisi menjadi Membangun
isi/materi, kelayakadari uji validitas Skemata, Kegiatan Inti, dan
kepada pebelajar BIPA adalah, rata- Pengayaan. Jumlah halaman buku
rata kelayakan aspek isi/materi bahan yang semula 200 halaman setelah
ajar mencapai 91,67%, rata-rata aspek direvisi menjadi 180 halaman.
penyajian bahan ajar mencapai Perubahan-perubahan lain
97,22%, dan rata-rata kelayakan dilaksanakan sesuai saran dan
aspek bahasa dalam bahan ajar masukan dari validator antara lain,
mencapai 93,75%. Hasil tersebut instruksi-instruksi diubah menjadi
menunjukkan bahwa produk bahan kata kerja, penambahan sumber dan
ajar memiliki kualifikasi sangat layak informasi pada gambar, penulisan
diterapkan dari segi penyajian bahan dibuat konsisten, pengubahan judul
ajar.Tindak lanjut dari hasil aspek ini setiap unit menjadi berhuruf kapital
adalah implementasi. semua, pemberian gambar pada
Hasil validasi keseluruhan dari setiap unit yang diletakkan di bawah
keempat uji coba produk, yaitu ahli judul, dan penghilangan nomor I, II,
BIPA, ahli desain grafis, praktisi III yang semula menjadi bagian dari
BIPA, dan pebelajar BIPA adalah sistematika buku ajar.
sebagai berikut.
SIMPULAN
Bahan ajar membaca bahasa
No. Validator Skor Indonesia bagi penutur asing (BIPA)
1. Ahli BIPA 77,08 berbasis budaya Indonesia tingkat
2. Ahli desain menengah di Indonesian Studies
89,52%
grafis Program (ISP) MCE, berbentuk buku
3. Praktisi BIPA 79,55 dengan ukuran kertas A4, bersampul
4. Pebelajar 94,20% soft cover dengan ilustrasi sesuai

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 99


dengan isi bahan ajar. Sistematika maksimal dalam pembelajaran.
penulisan berbentuk, bagian pertama Penelitian ini masih merupakan
Membangun Skemata, bagian kedua penelitian tahap awal dalam
Kegiatan Inti, dan ketiga Pengayaan. penyusunan bahan ajar membaca
Bacaan yang ada di dalam buku ajar BIPA berbasis budaya Indonesia
bertema kebudayaan Indonesia yang tingkat menegah. Oleh karena itu,
beragam yang dikemas dalam 12 unit, sangat perlu dilakukan penelitian
hasil analisis kebutuhan terhadap lanjutan berdasarkan hasil penelitian
pebelajar dan pengajar. Bacaan dan ini. Perlu juga disusun bahan ajar
latihan dibuat berdasarkan tingkat membaca BIPA tingkat dasar dan
kemampuan pebelajar yang berada lanjut. Bahan ajar untuk berbagai
pada level menengah. Jenis-jenis level ini sangat diperlukan untuk
latihan bacaan dibuat bervariasi pengembangan program BIPA di
bergantung pada jenis teks. Indonesia.
Produk buku ajar ini sudah
divalidasi oleh ahli pembelajaran DAFTAR RUJUKAN
BIPA, ahli desain grafis,
praktisi/pengajar BIPA, dan pebelajar Ariqoh, Riqoh. 2013. Pengembangan
BIPA. rata-rata skor hasil penilaian Bahan Ajar Membaca untuk
adalah 84,34 yang artinya bahwa Pembelajar Bahasa Indonesia
buku ajar ini sangat layak untuk Bagi Penutur Asing Tingkat
digunakan. Dasar (Metode Penelitian
Research and Development).
SARAN Skripsi tidak diterbitkan.
Pengajar BIPA hendaknya Universitas Pendidikan
menggunakan bahan ajar berbasis Indonesia.
budaya Indonesia dengan harapan Bernard, Erlin dan Kuncoro, Ajar
pembelajaran mampu mencapai Budi.
tujuan dan indikator yang ditetapkan. 2000. Murid dan Guru Sentris?:
Pengajar akan sangat terbantu dengan Pendekatan dalam Pengajaran
buku ini karena pengajar selain bisa Membaca BIPA. Dalam
mengajarkan keterampilan membaca Prosiding Konferensi
kepada pebelajar asing sekaligus juga Internasional Pengajaran Bahasa
menyampaikan informasi budaya Indonesia Bagi Penutur Asing
Indonesia. Bagi lembaga BIPA, bahan (KIPBIPA) III. Bandung: CV.
ajar membaca ini akan dapat Andira Kerjasama dengan
dirasakan manfaatnya karena Bahasa dan Seni Press Kampus
menambah materi pembelajaran yang UPI.
saat ini masih langka keberadaanya. Borg, Walter R. & Gall, Meredith D.
Buku ini bisa juga digunakan 1983. Educational Research An
pebelajar asing baik di Indonesia Introductioan.(Fourth edition).
maupun di luar negeri. Perlu New York & London:
dilakukan penelitian lebih lanjut Longman Inc.
untuk menguji keefektifan bahan ajar Fauziah, Shiva. 2014. Pengembangan
membaca BIPA sehingga bahan ajar Bahan Ajar Menyusun Teks
yang disusun dapat digunakan secara Hasil Observasi Bermuatan

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 100


eberagaman Budaya Nusantara
dengan Pendekatan Ilmiah
untuk Peserta Didik SMP Kelas
VII. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Prasetyo, Andika, Eko. 2015.
Pengembangan Bahan Ajar
BIPA
Bermuatan Budaya Jawa bagi
Penutur Asing Tingkat Pemula.
Skripsi tidak diterbitkan. Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Semarang.
Salaeh, Kholiyah. 2011.
Pengembangan
Bahan Ajar Tata Bahasa
Indonesia
untuk Pembelajar Thailand
Tingkat Pemula. Tesis tidak
diterbitkan. Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
uantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Susanto, Gatut. 2008. Bahan Ajar
BIPA
Tingkat Pemula untuk Pebelajar
Jepang. Tesis tidak diterbitkan.
Universitas Negeri Malang
Program Pascasarjana Program
Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia.

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 101

Anda mungkin juga menyukai