Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki abad 21 bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang cukup
pesat di dunia internasional. Pada tahun 2009 bahasa Indonesia secara resmi
ditempatkan oleh pemerintah daerah Ho Chi Minh City, Vietnam menjadi bahasa
asing kedua setelah bahasa Inggris, dan di tahun 2011 ketua DPR-RI dalam sidang
ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-32 bahasa Indonesia diusulkan
sebagai salah satu bahasa kerja (working language) dalam sidang-sidang AIPA.
Berdasarkan apresiasi dunia internasional terhadap bahasa Indonesia, Pusat
Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggalang internasionalisasi
bahasa Indonesia melalui program BIPA, (Latief, 2013. BIPA, Tingkatkan Fungsi
Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional. http://www. kompas.com).
Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing atau yang disebut BIPA merupakan
pembelajaran bahasa Indonesia yang diperuntukan untuk penutur asing dan
mampu menguasai, serta menggunakan bahasa Indonesia, Kusmiatun (2016,p.1).
Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Mahsun (Latief, 2013) setidaknya ada 45 negara,
yakni Amerika, Australia, Vietnam, Korea, Jerman, Jepang, dan negara-negara
lainnya yang menjadi perserta BIPA. Jumlah keseluruhan tempat pelaksana BIPA
yang tersebar di negara-negara tersebut adalah 174 tempat, dan yang terbanyak
berada di Australia. Selain itu, di tahun 2018 Pusat Pengembangan Strategi dan
Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kemendikbud mengirimkan 115 pengajar BIPA
ke 19 negara untuk mengajar di 54 lembaga BIPA dengan total 10.600
darmasiswa, (Maulipaksi, 2018. Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing, Program
Diplomasi Lunak Indonesia. http://kemendikbud.go.id).
Berdasarkan minat penutur asing terhadap bahasa Indonesia yang telah
tumbuh dan berkembang sangat pesat, hal tersebut memberikan gambaran konkrit
pentingnya meningkatkan metode dan mutu media pembelajaran BIPA. Teknik
dan media pembelajaran yang praktis dan efesien harus diimplementasikan agar
membuahkan hasil yang maksimal serta bermanfaat untuk seluruh kalangan.
Pengelolahan BIPA harus dikembangkan secara professional dan sistematis, maka
dibutuhkan penataan dan telaah secara saksama dengan memperhatikan semua
unsur, mulai dari kelembagaan, tenaga pendidikan, sistim pegajaran, bahan ajar,
media pembelajaran, dan hal lain yang terkait dengan pembelajaran BIPA.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran BIPA adalah faktor
budaya. Pembelajar BIPA merupakan warga negara asing dari berbagai negara.
Latar belakang kebudayaan para pembelajar BIPA tersebut juga beragam, dan bisa
jadi tidak sama dengan kebudayaan Indonesia, Suyitno (2017,p.53). Hal ini perlu
menjadi perhatian lembaga penyelenggara BIPA meskipun permasalahan tersebut
terbilang sepele, tetapi perbedaan budaya pembelajar BIPA dengan budaya
Indonesia bisa menjadi masalah serius jika tidak diberikan pemahaman sejak
awal. Masalah yang dapat muncul adalah kesalahpahaman pembelajar BIPA
terhadap peristiwa atau fenomena kebudayaan yang pembelajar temui di Indonesia
karena tidak sesuai dengan pemahaman kebudayaan negara asalnya.
Permasalahan perbedaan budaya antara pembelajar BIPA dengan budaya
Indonesia bisa diatasai salah satunya dengan mengintegrasikan budaya Indonesia
ke dalam materi pembelajaran BIPA. Materi pembelajaran yang diajarkan kepada
pembelajar BIPA dapat memuat hal-hal terkait kebudayaan Indonesia sebagai
salah satu materi pembelajarannya. Pengintegrasian aspek kebudayaan Indonesia
ke dalam materi pembelajaran BIPA memiliki beberapa keuntungan, seperti (1)
menambah variasi materi pembelajaran, (2) menambah pemahaman pembelajar
terhadap budaya Indonesia, (3) membandingkan budaya Indonesia dengan budaya
negara asal pembelajar, serta (4) mengenalkan keragaman kebudayaan Indonesia
kepada dunia internasional. Proses pengintegrasian budaya Indonesia ke dalam
pembelajaran BIPA dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang
dapat dilakukan oleh pengajar adalah mengintegrasikan unsur budaya Indonesia
ke dalam media pembelajaran BIPA.
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah
mengajarkan bahasa Indonesia kepada penutur asing. Pemilihan media harus tepat
dan efektif, serta dapat memotivasi pembelajar BIPA. Salah satu jenis media
pembelajaran yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah media pembelajaran
berbasis visual, media pembelajaran visual yang menarik saat ini berupa gambar.
Media gambar menjadi yang paling menarik digunakan untuk pembelajaran
bahasa Indonesia, karena bahasa simbol yang paling mudah adalah gambar. Agar
semakin mudah untuk pembelajar, dalam operasionalnya perlu dipadukan dengan
teknologi.
Teknologi diciptakan hakikatnya untuk menunjang mobilitas manusia agar
menghemat waktu, jarak tempuh, dan biaya, terutama teknologi modern yang
merambah dunia ponsel yaitu Android. Android hadir ditengah-tengah umat
manusia abad 21 untuk mempermudah disegala bidang, termasuk bidang
pendidikan khususnya pembelajaran BIPA. Selain itu android juga menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka
sendiri, Nazrudim (2012,p.1), sehingga dapat digunakan pendidik sebagai media
pembelajaran berbasis visual. Hal tersebut dimanfaatkan peneliti asal Universitas
Pendidikan Indonesia, pada tahun 2014 Istiana Mawarti menciptakan media
pembelajarn berbasis android untuk pembelajaran BIPA, yaitu “Pengembangan
Flip book Berbasis Android Materi Kosakata untuk BIPA Tingkat Dasar”.
Kemudian pada tahun 2016 peneliti asal Sekolah Tinggi Informatika dan
Komputer Indonesia (STIKI), Malang Eko Anggi Prasetyo turut memadukan
teknologi dan media pembelajaran BIPA dengan judul “Aplikasi Pembelajaran
BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing) Tingkat Dasar Berbasis Android”.
Oleh karena itu, dalam skripsi ini peneliti berusaha mengintegritaskan
antara kecanggihan teknologi android dan media pembelajaran BIPA bermuatan
budaya, yakni menciptakan media pembelajaran berbasis android yang dapat
diakses oleh siapapun, kapanpun dan di manapun. Sehingga mempermudah dan
memotivasi penutur asing dalam belajar bahasa Indonesia. Aplikasi tersebut
dinamakan BASAINDO (Bahasa Indonesia), BASAINDO diciptakan khusus untuk
mempermudah pembelajar BIPA belajar bahasa Indonesia dan memperkenalkan
kebudayaan Indonesia kepada pembelajar BIPA. BASAINDO dilengkapi materi
tentang kebudayaan Indonesia berupa rumah Adat Istiadat, Khas Daerah,
Kesenian Tradisional, dan Obyek Wisata. BASAINDO juga menyajikan teks
deskripsi tentang sejarah kebudayaan Indonesia yang dilengkapi dengan audio
untuk mengasah kemampuan menyimak pembelajar.
1.2 Identifikasi Masalah
Meningkatnya minat penutur asing terhadap bahasa Indonesia yang telah
diuraikan di latar belakang dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.
1) Media pembelajaran BIPA yang kurang efektif dan efesien.
2) Adanya benturan budaya antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan
negara asal pembelajar BIPA.
3) Kebutuhan media pembelajaran BIPA bermuatan budaya Indonesia berbasis
aplikasi android.

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan hasil identifikasi masalah yang banyak dan
luas, maka diperlukannya batasan-batasan masalah yang inovasioner, agar
pembahasannya terfokus, terarah, dan mendalam. Adapun batasan masalah dalam
penelitian ini adalah kebutuhan media pembelajaran bermuatan kebudayaan
Indonesia berbasis aplikasi android untuk penutur asing tingkat pemula (A1).
Pengembangan media pembelajaran berbasis android ini kemungkinan akan
dimanfaatkan oleh penutur asing secara autodidak baik dalam negeri maupun luar
negeri, apalagi untuk penutur asing yang akan berkunjung ke Indonesia.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka pemasalahan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana langkah-langkah dalam pengembangan media pembelajaran
BIPA bermuatan budaya Indonesia berbasis aplikasi android untuk penutur
asing tingkat pemula?
2) Bagaimana kelayakan media pembelajaran BIPA bermuatan budaya
Indonesia berbasis aplikasi android untuk penutur asing tingkat pemula?

1.5 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan dalam
penelitian ini adalah menghasilkan tiga hal, yakni:
1) Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran BIPA
bermuatan budaya Indonesia berbasis aplikasi android untuk penutur asing
tingkat pemula.
2) Mengetahui kelayakan media pembelajaran BIPA bermuatan budaya
Indonesia berbasis aplikasi android untuk penutur asing tingkat pemula.

1.6 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan
praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pemikiran dan teori mengenai BASAINDO media pembelajaran BIPA
bermuatan budaya Indonesia berbasis aplikasi android.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi
pengajar BIPA dalam hal media pembelajaran kepada penutur asing tingkat
pemula, serta sebagai upaya pemahaman pengajar BIPA mengenai nilai-nilai
budaya Indonesia, khususnya kebudayaan Indonesia yang harus ditanamkan
kepada penutur asing.
Manfaat penelitian ini bagi penutur asing, yaitu media pembelajaran
berbasis android bermuatan budaya yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan
saja, dan dimana saja melalui gawai android. Penutur asing juga dapat belajar
bahasa Indonesia secara interaktif sehingga mempermudah dalam melakukan
kegiatan belajar yang di dalamnya memuat nilai-nilai budaya Indonesia.
Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain, yaitu hasil penelitian ini dapat
dipergunakan sebagai referensi dalam pelaksanaan penelitian lanjutan mengenai
media pembelajaran BIPA bermuatan budaya Indonesia berbasis aplikasi android.
Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memotivasi peneliti lain untuk
melakukan penelitian pengembangan yang lebih inovatif.
Manfaat penelitian ini bagi dunia BIPA, yaitu penelitian ini diharapkan
dapat memberi sumbangan untuk memperkaya media pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan oleh penutur asing tingkat pemula dan pengajar BIPA.
1.7 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini
adalah:
1) Produk yang dikembangkan adalah BASAINDO media pembelajaran BIPA
bermuatan kebudayaan Indonesia berbasis aplikasi android.
2) BASAINDO Media pembelajaran BIPA berbasis aplikasi android diterapkan
pada pembelajar BIPA tingkat pemula.
3) BASAINDO Media pembelajaran BIPA berbasis aplikasi android memuat
kebudayaan Indonesia berupa gambar dan audio, serta teks deskripsi
berkaitan kebudayaan yang dilengkapi audio visual.
4) BASAINDO Media pembelajaran BIPA berbasis aplikasi android dijalankan
dengan mode offline.
5) Aplikasi BASAINDO diinstall pada gawai dengan operating system android
dengan versi minimal adalah versi 2.2–2.2.3 Froyo (API level 8).
6) Bagian-bagian BASAINDO meliputi.
a. Menu intro.
b. Menu utama.
c. Sub menu tentang kosakata kebudayaan Indonesia.
d. Sub menu tentang BIPA tingkat A1.
e. Sub menu latihan dan evaluasi.
7) BASAINDO memenuhi aspek penilaian kualitas.
a. Aspek materi atau isi.
b. Aspek bahasa dan gambar.
c. Aspek penyajian.

Anda mungkin juga menyukai