Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014

ISSN : 2339-1553

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIPA KONTEKSTUAL


BERBASIS BUDAYA LOKAL BALI
Ni Luh Putu Sri Adnyani, I Made Suta Paramarta, Putu Ayu Prabawati sudana,
I Nyoman Suparwa, Made Sri Satyawati

Fakultas bahasa dan Seni, Universitas pendidikan Ganesha, Singaraja


Fakultas bahasa dan Seni, Universitas pendidikan Ganesha
Fakultas bahasa dan Seni, Universitas pendidikan Ganesha
Fakultas Sastra, Universitas Udayana, Denpasar
Fakultas Sastra, Universitas Udayana

niluhputusriadnyani@gmail.com

Abstrak

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar BIPA (Bahasa
Indonesia bagi Penutur Asing) kontekstual berbasis budaya lokal Bali. Grand konsep
dari penelitian ini adalah konsep penelitian pengembangan (R&D). Penelitian ini
menemukan bahwa kompetensi-kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta BIPA
khususnya peserta pemula adalah 1) mampu mengucapkan salam, memperkenalkan diri
sendiri dan orang lain, 2) mampu memperkenalkan asal diri sendiri dan orang lain, 3)
mampu menyebutkan angka dan bilangan, 4) mampu menggunakan kalimat-kalimat
sederhana yang berhubungan dengan berbelanja, 5) mampu menyebutkan warna-
warna, 6) mampu menyebutkan nana-nama anggota tubuh dan mendeskripsikan ciri fisik
seseorang, 7) mampu menyebutkan benda-benda yang ada di sekitar rumah dan
mendeskripsikan benda-benda tersebut, 8) mampu menyebutkan hari, tanggal, (waktu),
9) mampu menyebutkan arah dan letak suatu benda dan 10) mampu menyebutkan dan
menceritakan kegemaran diri sendiri dan orang lain, dan 110 mampu menyebutkan dan
mendeskripsikan binatang kesayangan. Aspek-aspek budaya yang dicantumkan dalam
buku ajar adalah cara berkenalan dan berkenalan dalam budaya Bali, basa- basi dalam
Budaya Bali, cara berkendara dan lalu lintas di Bali, bertingkah laku dalam lingkungan
social, kegiatan sehari-hari orang Bali, apa yang dilakukan orang Bali ketika berkumpul,
dan konsep arah dalam Budaya Bali.

Kata kunci: buku ajar BIPA, konteks, budaya


.

Abstract

The objectives of the current study is to develop contextual BIPA ( Indonesian as a


foreign language) learning material based on Balinese culture. The grand concept of this
study is R & D (Research and Development). This research finds out that the
competence that should be mastered by beginner students are1) able to say greetings
and introduction, 2) able to tell and describe where someone is from, 3) able to say
numbers, 4) able to use simple sentences in shopping, 5) able to mention colours 6) able
to mention body parts and describe physical performance 7) able to mention things
around the house and describe them, 8) able to say dates, days and time, 9) able to say
direction and describe location, 10) able to tell hobbies, 11) able to describe favorite
pets.The Balinese cultural aspects which are mentioned in the learning material are
introduction in Balinese culture, small talk, driving in Bali and its traffic, how to behave in
certain situation, Balinese daily activities, what Balinese people are doing when they
gather and the concept of direction in Balinese culture.

Keywords : BIPA learning material , contexts, culture

73
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

1. Pendahuluan kementerian pendidikan dan kebudayaan


secara praktis belum ditunjang dengan
Pemerintah Indonesia melalui program optimal. Adanya peningkatan pemasaran
BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur program BIPA baik melalui media cetak
Asing) berusaha untuk memperkenalkan maupun online belum didukung oleh
masyarakat dan budaya Indonesia di dunia peningkatan bahan ajar. Bahan ajar yang
Internasional. Program ini juga merupakan tersedia kurang memadai dan sangat tidak
salah satu program unggulan Badan variatif.
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Masalah-masalah yang telah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diuraikan sebelumnya perlu pemecahan
(badanbahasa.kemdikbud.go.id). Salah secara mendesak dan solusinya perlu
satu bentuk implementasi program BIPA segera dilaksanakan. Pemecahan masalah
adalah terwujudnya program Darmasiswa. yang dianggap paling memungkinkan dan
Program ini memberikan beasiswa bagi bisa terjangkau adalah pengembangan
mahasiswa asing yang berasal dari negara- bahan ajar BIPA kontekstual yang berbasis
negara yang memiliki hubungan diplomatik budaya lokal Bali. Bahan ajar yang
untuk mempelajari bahasa, seni dan kontekstual diharapkan mampu
budaya Indonesia. mengakomodasi kebutuhan para peserta
Bahasa Indonesia merupakan salah BIPA untuk mempraktekkan bahasa
satu bahasa di Asia yang diminati oleh Indonesia mereka dengan baik dan dapat
masyarakat internasional yang berasal dari digunakan dalam kehidupan mereka sehari-
berbagai negara dengan latar belakang hari baik di lingkungan kampus maupun
budaya yang berbeda. Dalam Asian Youth dalam kehidupan di lingkungan sekitar
Forum (Kompasiana, 2012) disebutkan maupun dalam pergaualan sehari hari.
bahwa Bahasa Indonesia merupakan salah Berbasis budaya lokal khususnya budaya
satu bahasa yang menjadi minat peserta Bali merupakan bagian dari pembelajaran
untuk dipelajari selain bahasa Jepang, bahasa yang merupakan bagian dari
China dan Thailand. Ini menunjukkan komunikasi antar budaya.
bahwa bahasa Indonesia menjadi salah
satu bahasa penting yang terdapat di 2. Metode
benua Asia.
Hasil wawancara yang dilakukan Penelitian ini merupakan sebuah
pada staf subbagian kerjasama di bawah penelitian yang menggunakan rancangan
Biro AAKPSI menunjukkan bahwa sejak penelitian dan pengembangan (research
dimulainya program Darmasiswa di and development). Tahap pertama
Universitas Pendidikan Ganesha pada penelitian ini terdiri dari pengkajian teoretis
tahun ajaran 2005/2006 sampai tahun kompetensi berbahasa Indonesia yang
ajaran 2012/2013, peserta Darmasiswa harus dicapai mahasiswa asing dalam
mengalami peningkatan jumlah lebih dari pembelajaran BIPA serta menganalisis dan
50%. Selain itu, peserta BIPA juga berasal mengkaji topik-topik yang akan
bukan hanya dari program Darmasiswa, dikembangkan dalam bahan ajar yang
namun juga mulai berkembang dengan diperoleh melalui telaah misi dan misi
adanya MoU antara Universitas Pendidikan pembelajaran BIPA, konsultasi dengan ahli
Ganesha dengan universitas-universitas pembelajaran dan pengembangan BIPA,
lain di luar negeri seperti dari Belanda, mengkaji literatur yang terkait dengan
Belgia maupun Swedia. pembelajaran BIPA serta menelaah
Namun hasil observasi masukan peserta BIPA di Universitas
menunjukkan bahwa peningkatan kuantitas Pendidikan Ganesha. Tahap kedua
peserta BIPA tidak dibarengi dengan merupakan penyusunan dan
peningkatan bahan ajar dan media pengembangan bahan ajar melalui
pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan topik pembelajaran dan
lancarnya pelaksanaan program. menentukan aktivitas atau tudas-tugas
Pelaksanaan program mengalami beberapa yang dikerjakan mahasiswa yang dapat
kendala. Salah satunya adalah kurangnya mengukur ketercapaian kompetensi yang
bahan ajar termasuk buku ajar dan media telah dirumuskan.
audio-visual yang dapat menunjang Penelitian ini menggunakan paradigma
lancarnya proses belajar mengajar. Ini pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian
menunjukkan bahwa usaha pemerintah ini memperoleh data dari tiga subjek
Indonesia melalui program BIPA yang penelitian yang berbeda. Pertama, subjek
merupakan salah satu program unggulan penelitian ini adalah visi misi, kurikulum,

74
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

dan silabus BIPA Kementerian Pendidikan (2) Mampu bertanya dan


dan Kebudayaan yang memberikan menjawab menggunakan
informasi tentang kompetensi yang harus kalimat-kalimat sederhana
dikuasai oleh mahasiswa asing dalam tentang diri sendiri atau orang
pembelajaran bahasa Indonesia. Kedua, lain.
subjek penelitian adalah para pakar atau (3) Mampu berinteraksi baik
ahli BIPA yang memberikan masukan secara lisan maupun tertulis
tentang isi dari buku ajar yang disusun. menggunakan kalimat-kalimat
Ketiga, subjek penelitian ini adalah yang sederhana.
mahasiswa peserta BIPA termasuk
didalamnya peserta Darmasiswa RI dan Sesuai dengan telaah tentang
peserta BIPA Undiksha. standar kompetensi yang perlu dikuasai
oleh mahasiswa BIPA, maka penulis
menyusun kompetensi –kompetensi dasar
3. Pembahasan Hasil
yang perlu dikuasai oleh mahasiswa.
Kompetensi-kompetensi yang dimaksud
Penelitian ini dilaksanakan melalui dua
dalam penelitian ini adalah kompetensi
tahap. Tahap pertama adalah identifikasi
untuk mahasiswa tingkat pemula.
dan analisis kompetensi dan topik-topik
Kompetensi-kompetensi yang perlu
pembelajaran BIPA. Kompetensi dasar dan
dikuasai oleh peserta BIPA khususnya
topik pembelajaran BIPA yang dikaji dalam
peserta pemula adalah 1) mampu
penelitian ini adalah kompetensi dasar dan
mengucapkan salam, memperkenalkan diri
topik pembelajaran BIPA untuk tingkat
sendiri dan memperkenalkan orang lain, 2)
pemula atau tingkat dasar. Identifikasi dan
mampu menyampaikan asal diri sendiri dan
analisis kebutuhan dilakukan untuk
asal orang lain, 3) mampu menyebutkan
pembelajaran BIPA tingkat pemula
angka dan bilangan dan menggunakannya
didasarkan pada observasi awal yang telah
dalam konteks pergaulan sehari-hari, 4)
dilaksanakan. Observasi awal yang
mampu menggunakan kalimat-kalimat
dilaksanakan pada kelas BIPA angkatan
sederhana yang berhubungan dengan
tahun 2013 dan hasil wawancara yang
berbelanja dan kebutuhan sehari-hari, 5)
dilaksanakan kepada pengelola Unit
mampu menyebutkan warna-warna yang
Layanan Bahasa, Universitas Pendidikan
berbeda dan mendeskripsikan warna-warna
Ganesha (Undiksha) menghasilkan data
benda yang ada di sekitar, 6) mampu
bahwa pembelajar BIPA yang mengikuti
menyebutkan nana-nama anggota tubuh
perkuliahan di Unit Layanan Bahasa
dan mendeskripsikan cirri fisik seseorang,
Undiksha adalah pembelajar-pembelajar
7) mampu menyebutkan benda-benda
tingkat pemula/dasar, yaitu pembelajar
yang ada di sekitar rumah/kampus dan
yang baru mulai mempelajari bahasa
mendeskripsikan benda-benda tersebut, 8)
Indonesia sebagai bahasa asing.
mampu menyebutkan hari, tanggal, (waktu)
Identifikasi dan analisis kompetensi
dan mengaitkannya dengan konteks
serta topik-topik pembelajaran dilksanakan
kegiatan sehari-hari, 9) mampu
melalui telaah masukan ahli, telaah
menyebutkan arah dan letak suatu benda
masukan peserta BIPA, analisis silabus
dan 10) mampu menyebutkan dan
pembelajaran BIPA dari program
menceritakan kegemaran diri sendiri dan
Darmasiswa yang disusun oleh Biro
orang lain.
Perencanaan dan kerjasama Luar negeri
Berdasarkan telaah kompetensi
(PKLN) Kementerian Pendidikan dan
yang perlu dikuasi mahasiswa BIPA, maka
Kebudayaan.
toipik-topik yang direncanakan untuk
Berdasarkan kajian dari telaah
dicantumkan dalam buku ajar, yaitu:
masukan ahli, analisis kebutuhan peserta
(1) Salam/Perkenalan
BIPA tahun ajaran 2013/2014, analisis
(2) Asal (Saya Berasal dari Bali)
silabus BIPA dan visi misi BIPA dan kajian
(3) Angka
literatur, penelitian ini menemukan bahwa
(4) Berbelanja
standar kompetensi yang perlu dikuasai
(5) Warna ( Warna Bajuku Hijau)
oleh mahasiswa BIPA tingkat pemula
(6) Anggota tubuh dan deskripsi
adalah:
diri
(1) Mampu memahami dan
(7) Benda-benda di sekitar
menggunakan ungkapan dasar
kitaBinatang di sekitar kita
dalam bahasa Indonesia yang
(8) Waktu dan kegiatan sehari-hari
digunakan dalam konteks
(9) Arah dan lokasi
kegiatan sehari-hari

75
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

(10)Hobi/kegemaran (Saya suka Dengan diidentifikasinya dan


Berenang) dianalisisnya kebutuhan mahasiswa BIPA
(11)Binatang di Sekitar Kita baik kompetensi, topik-topik pembelajaran
yang dikombinasikan dengan identifikasi
Berdasarkan hasil identifikasi dan aspek-aspek budaya Bali yang perlu
analisis kebutuhan yang telah dilakukan, diketahui oleh pembelajar BIPA, maka
maka produk yang dirancang, yaitu berupa penelitian tahun pertama, tahap pertama
buku ajar BIPA terdiri dari 11 topik. Topik- telah usai dilaksanakan. Hasil penelitian
topik tersebut dipercaya menjadi kebutuhan tahap pertama ini merupakan dasar
dasar yang diperlukan mahasiswa BIPA pelaksanaan penelitian tahun pertama
untuk mampu berkomunikasi dalam bahasa tahap kedua
Indonesia dalam konteks kegitan sehari-
hari.
Sementara aspek-aspek budaya 4. Simpulan
Bali yang dicantumkan dalam buku ajar Berdasarkan kajian masukan ahli,
disesuaikan dengan topik-topik masukan peserta BIPA tahun ajaran
pembelajaran. Aspek-aspek budaya yang 2013/2014, analisis silabus BIPA dan visi
dicantumkan juga berdasarkan masukan misi BIPA dan kajian literatur, penelitian ini
peserta BIPA tahun ajaran 2013/2014 yang menemukan bahwa kompetensi-
mengikuti kuliah bahasa Indonesia di Unit kompetensi yang perlu dikuasai oleh
Layanan bahasa, Universitas Pendidikan peserta BIPA khususnya peserta pemula
Ganesha, masukan tim ahli BIPA yang adalah 1) mampu mengucapkan salam,
merupakan peneliti mitra dan kajian memperkenalkan diri sendiri dan
literatur. Beberapa aspek budaya Bali yang memperkenalkan orang lain, 2) mampu
akan dicantumkan adalah memperkenalkan asal diri sendiri dan asal
(1) Cara berkenalan dan orang lain, 3) mampu menyebutkan angka
berkenalan dalam budaya Bali dan bilangan dan menggunakannya dalam
dan basa- basi dalam Budaya konteks pergaulan sehari-hari, 4) mampu
Bali, menggunakan kalimat-kalimat sederhana
(2) Cara berkendara dan lalu lintas yang berhubungan dengan berbelanja dan
di Bali kebutuhan sehari-hari, 5) mampu
(3) Makna dibalik angka, angka- menyebutkan warna-warna yang berbeda
angka yang dianggap sakral dan mendeskripsikan warna-warna benda
dalam Budaya Bali (Kalender yang ada di sekitar, 6) mampu
Bali) menyebutkan nana-nama anggota tubuh
(4) Tradisi menawar dalam budaya dan mendeskripsikan cirri fisik seseorang,
Bali 7) mampu menyebutkan benda-benda
(5) Makna warna-warna tertentu yang ada di sekitar rumah/kampus dan
dalam budaya Bali mendeskripsikan benda-benda tersebut, 8)
(6) Dalam Budaya Bali, orang yang mampu menyebutkan hari, tanggal, (waktu)
lebih muda tidak boleh dan mengaitkannya dengan konteks
menyentuh bagian-bagian kegiatan sehari-hari, 9) mampu
tubuh tertentu orang yang lebih menyebutkan arah dan letak suatu benda,
tua misalnya, kepala. 10) mampu menyebutkan dan
(7) Privasi dalam budaya Bali? menceritakan kegemaran diri sendiri dan
Dalam keluarga Bali hampir orang lain, dan 11) mampu menyebutkan
tidak ada privasi karena setiap dan mendeskripsikan binatang
anggota keluarga bisa keluar kesayangan.
masuk setiap ruangan yang Aspek-aspek budaya Bali yang
ada di rumah dan Bertingkah dicantumkan dalam buku ajar disesuaikan
laku dalam lingkungan social dengan topik-topik pembelajaran. Aspek-
(8) Kegiatan sehari-hari orang Bali aspek tersebut adalah 1) Cara berkenalan
(9) Konsep arah dalam Budaya dan berkenalan dalam budaya Bali dan
Bali. basa- basi dalam Budaya Bali, 2) Cara
(10)Apa yang dilakukan orang Bali berkendara dan lalu lintas di Bali, 3) Makna
ketika berkumpul dibalik angka, angka-angka yang dianggap
(11) Binatang-binatang yang sakral dalam Budaya Bali, 4) Tradisi
dianggap suci di Bali menawar dalam budaya Bali, 5) Makna
warna-warna tertentu dalam budaya Bali, 5)
Dalam Budaya Bali, orang yang lebih muda

76
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553

tidak boleh menyentuh bagian-bagian tubuh Padmadewi, Ni Nyoman. 2012. Pengembangan


tertentu orang yang lebih tua misalnya, Bahan AjarbMata Kuliah Strategi
kepala, 6) Privasi dalam budaya Bali? Pembelajaran Bahasa untuk Jurusan
Dalam keluarga Bali hampir tidak ada Pendidikan Bahasa Jepang Universitas
Pendidikan Ganesha. Laporan Penelitian
privasi karena setiap anggota keluarga bisa Lanjut. Lembaga Penelitian Universitas
keluar masuk setiap ruangan yang ada di Pendidikan Ganesha
rumah dan Bertingkah laku dalam
lingkungan social, 7) Kegiatan sehari-hari Pasmidi, Ni Made. 2003. Pengajaran Bahasa
orang Bali, 8) Konsep arah dalam Budaya Indonesia sebagai Bagian dari LOTE
Bali, dan 9) Apa yang dilakukan orang Bali pada Primary School di Australia.
ketika berkumpul, 10) binatang-binatang Makalah disajikan dalam Kolita 1
yang dianggap suci di Bali. Konferensi Linguistik Tahunan Atmajaya.
Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika
Atmajaya. Jakarta 17-18 Februari 2003
Daftar Pustaka
Saragih, Amrin. 2002. Bahasa dan Konteks
Sosial: Pendekatan Linguistik Fungsional
Adnyani, Ni Luh Putu Sri. 2011. Introducing Sistemik terhadap tata Bahasa dan
Target Language Culture through Movie Wacana. Medan: Universitas Negeri
Watcing and Discussion. Jurnal
Medan
Pendidikan dan Pengajaran, 44 (1-3), 77-
83
Suparwa, I Nyoman. 2010. Bahasa Indonesia
Adryansyah. 2012. Bahasa Indonesia bagi
bagi Penutur Asing (BIPA): Materi
Penutur Asing (BIPA). Tersedia pada
Struktur dan Permasalahannya.
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lam
Denpasar: Universitas Udayana
anbahasa/info_bipa (diakses tanggal 2
Maret 2013)
Trijanto, Endang K. 2003. Budaya Malu dalam
Atmosumarto, Sutanto. 1994. Colloquial
Berbahasa. Makalah disajikan dalam
Indonesian. London: Routledge
Kolita 1 Konferensi Linguistik Tahunan
Atmajaya. Pusat Kajian Bahasa dan
Agustini, Ketut dan Made Windu Antara
Budaya Unika Atmajaya, 17-18 Februari
Kesiman. 2011. Pengembangan Media
2003.
Ajar Berteknologi Hypertext untuk
Perkuliahan Sistem Operasi Berbasis
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Konsep subak.
Laporan Penelitian Hibah Pekerti.
Lembaga Penelitian Universitas
Pendidikan Ganesha

Almatsier, A.M. 2002. How to Master the


Indonesian Language. Jakarta:
Djambatan

Gall, Meredith, Joyce P Gall and Walter


Raymond Borg. 2003. Educational
Research; An Introduction. USA: Allyn &
Bacon Inc.

Hadisaputra, I Nyoman Pasek dan Ni Luh Putu


Sri Adnyani. 2012. The Influence of
Balinese Culture on EFL University
Students Speaking Ability. Jurnal Lingua
Scientia, 19(2), 21-42

Iswekke. 2012. Bahasa Indonesia Bagi penutur


Asing. Tersedia pada http://luar-
negeri.kompasiana.com/2012/11/02/baha
sa-indonesia-bagi-penutur-asing--
500284.html (diakses tanggal 2 Maret
2013)

Kementerian Pendididan dan Kebudayaan.


2011. About Darmasiswa. Tersedia pada
http://darmasiswa.kemdiknas.go.id/v2/ind
ex.php?p=about (diakses tanggal 2 Maret
2013)

77

Anda mungkin juga menyukai