Abstrak- Permasalahan konkret yang menjadi topik utama dalam makalah ini
adalah tantangan pengajar dalam menciptakan pembelajaran bahasa Indonesia
sebagai bahasa asing yang efektif di era Revolusi Industri 4.0. Adapun konten di
dalamnya mencakup pengajaran bahasa Indonesia di Program Studi Bahasa
Indonesia-Malaysia, Busan University of Foreign Studies (BUFS), sekitar masalah
pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing, dan tantangan pengajaran
bahasa Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0 serta daya literasi pengajar bahasa
Indonesia pada Era Disrupsi.
Abstract- The concrete problems which are the main topics in this paper are the
challenges of the instructor in creating learning Indonesian as a foreign language
that is effective in the era of the Industrial Revolution 4.0. The content includes the
teaching of Indonesian in the Indonesian-Malaysian Language Study Program, the
Busan University of Foreign Studies (BUFS), about the problem of learning
Indonesian for foreign speakers, and the challenges of teaching Indonesian in the
Industrial Revolution 4.0 era as well as Indonesian literacy literacy in the Disruption
Era
—————————— ——————————
PENDAHULUAN
Program BIPA (Bahasa Indonesia seperangkat aturan yang disepakati.
untuk Penutur Asing) adalah program Keempat, kita belajar bagaimana prinsip-
pembelajaran bahasa Indonesia untuk prinsip kerjasama yang diwujudkan dalam
orang asing atau yang bahasa ibunya bahasa asli seseorang melalui pembicaraan
bukan bahasa Indonesia dan berasal dari yang sifatnya santai. Hal ini dapat dilihat
luar Indonesia menganut prinsip sifat melalui interaksi dalam percakapan sehari-
interaktif dan kooperatif bahasa. Adapun hari. Kelima, kita belajar bagaimana prinsip-
prinsip yang mendasari sifat interaktif dan prinsip yang diwujudkan dalam bahasa
kooperatif bahasa menurut Richard dan kedua melalui proses partisipasi.
Rodgers (2001:193) sebagai berikut. Pengajaran bahasa Indonesia untuk
Pertama, manusia dilahirkan untuk orang asing (BIPA) semakin berkembang,
berbicara dan komunikasi. Hal ini umumnya baik di dalam maupun di luar negeri dan
dianggap sebagai tujuan utama dari merupakan salah satu program Pemerintah
bahasa. Kedua, sebagian pembicaraan Indonesia melalui Badan Pembinaan dan
diatur sebagai percakapan. Ketiga, Pengembangan Bahasa (BPPB)
percakapan beroperasi sesuai dengan Kemendiknas sebagaimana yang tertuang
12
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
pada UU No. 24 tahun 2009. Sampai saat belajar bahasa Indonesia? Jawabannya
ini sudah tercatat paling tidak ada 179 karena perkembangan ekonomi Indonesia
sentra penyelenggara pengajaran bahasa begitu cepat. Rasio pertambahan Growth
Indonesia di 48 negara dan diprediksi akan Domestic Product (GDP) Indonesia per
terus berkembang (Sujana, 2012). tahun semakin meningkat. Selain itu, orang
Dewasa ini, tercatat tidak kurang dari Indonesia masih belum habis-habisnya
36 negara yang telah mengajarkan bahasa demam K-Pop, misalnya adanya halyu
Indonesia. Di negara-negara yang (Gelombang Korea/Demam Korea) yang
dimaksud, bahasa Indonesia selain digemari remaja Indonesia melalui acara
diajarkan di KBRI dan beberapa tempat televisi dan drama di media digital.
kursus, juga diajarkan di sejumlah Seiring dengan pertumbuhan
universitas. Di Amerika misalnya, terdapat 9 ekonomi, pelancong dari Indonesia yang
universitas yang mengajarkan bahasa berkunjung ke Korea pun meningkat tajam,
Indonesia. Di Jerman terdapat 10 belum lagi jumlah tenaga kerja dari
universitas, di Italia lebih dari 6 universitas, Indonesia yang mencari devisa di negeri
dan di Jepang ada 26 universitas. Bahkan, Korea. Di sisi lain, investasi Korea di
di Australia bahasa Indonesia selain Indonesia sedang meningkat juga.
diajarkan di 27 universitas, juga diajarkan di Hubungan bilateral yang terjalin antara
berbagai sekolah menengah. Hal itu belum pemerintah Korea dengan Indonesia
termasuk sejumlah universitas lain di dunia. menimbulkan rasa ingin tahu warga Korea
Contoh di Korea, bahasa Indonesia untuk belajar tentang Indonesia. Oleh
diajarkan di dua universitas, Universitas sebab itu, turut berpengaruh juga terhadap
Bahasa Asing Hankuk dan Busan University peminatan terhadap bahasa Indonesia bagi
of Foreign Studies. Antara tahun 1964 orang Korea. Untuk itu, di Republik Korea,
sampai 1991 telah meluluskan mahasiswa sebagai salah satu negara yang memiliki
sebanyak 1150 dari jurusan atau program perguruan tinggi bahasa asing dan
studi bahasa dan budaya Indonesia di dua menjadikan bahasa Indonesia sebagai
universitas di Korea, dan tiap tahun program studi adalah di Republik Korea,
menghasilkan lulusan sekitar 80 orang. yaitu Program Studi Bahasa Indonesia-
Sayangnya hanya sedikit dari mereka yang Malaysia, Busan University of Foreign
memperoleh pekerjaan sesuai dengan Studies, difokuskan pada pengembangan
kualifikasi mereka. Rupanya perusahaan- para pakar yang terspesialisasi pada politik,
perusahaan Korea di berbagai negara di ekonomi, sejarah, dan masyarakat
Asia Pasifik, khususnya di Australia tidak Indonesia-Malaysia. Lebih khusus lagi
memperkerjakan orang dari keahlian adalah bahasa dan budaya Indonesia.
bahasa (Rivai, dkk., 2010). Tujuan belajar bahasa Indonesia di
Kemudian timbul pertanyaam, Busan University of Foreign Studies adalah
mengapa saat ini banyak orang Korea ingin agar dapat menggunakan bahasa yang
13
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
14
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
pemimpin global yang dapat membawa dua gelar sarjana secara bersamaan di
kepemimpinannya untuk mempercepat BUFS dan universitas di luar negeri.
globalisasi Korea di dalam masyarakat Mahasiswa S1 yang telah menyelesaikan
informasi di abad ke-21. Dengan demikian, perkuliahan selama 4 semester di BUFS
BUFS memusatkan perannya dalam untuk ikut belajar di universitas negara
mendidik mahasiswa agar memperoleh tujuan guna memperluas wawasan dan
pengetahuan yang sistematis tentang pemasaran internasional. Hal ini
negara-negara asing, sekaligus memungkinkan mahasiswa memperoleh
memberikan gambaran tentang cara dua gelar sarjana secara bersamaan, gelar
berpikir yang terbuka sehingga mereka pertama dari universitas di tanah air dan
secara aktif dapat beradaptasi dengan yang kedua dari universitas di negara lain.
budaya asing. Adapun perkuliahan di Program Studi
Selanjutnya, BUFS juga menawarkan Bahasa Indonesia-Malaysia difokuskan
pendidikan yang terspesialisasi dan praktis pada pengembangan pakar yang
untuk mampu menjadi warga masyarakat terspesialisasi pada bidang politik, ekonomi,
berkualitas global melalui perolehan sejarah, dan masyarakat Indonesia-
wawasan internasional dan cara berpikir Malaysia. Tercapainya kesepakatan
kritis yang beradat lokal. Universitas ini Program Dua Gelar (Dual Degree) dengan
berusaha untuk mempertahankan tingkatan Universitas Andalas di Indonesia dan
terbaik dari pendidikan bahasa asing Universitas Pendidikan Sultan Idris di
berdasarkan pada fakultas tertentu, fasilitas Malaysia memberikan kesempatan yang
yang sesuai dengan standar, dan besar untuk belajar ke luar negeri dalam
penelitian-penelitian yang inovatif. meningkatkan keterampilan berbahasa dan
Dalam menghadapi abad ke-21 yang juga dapat memperluas wawasan mereka.
ditandai dengan bergulirnya AFTA dan yang Di universitas, mahasiswa dapat
terbaru adalah keniscayaan Era Revolusi belajar bahasa asing sebagai studi umum,
Industri 4.0, BUFS berkomitmen untuk mayor atau minor. Tujuan dan isi kelas
mengembangkan para pakar bertaraf bahasa asing di universitas tidak ditentukan
internasional yang memiliki pengetahuan dan bervariasi di seluruh kelas. Mahsiswa
dan integritas moral yang global. BUFS mendaftar di program studi bahasa asing
berusaha menjadi lembaga pendidikan tanpa memiliki tujuan yang jelas. Sebagian
yang terdepan dalam proses besar mahasiswa memilih untuk melakukan
internasionalisasi masyarakat Korea seraya double mayor atau minor. Kelas sebagian
berkontribusi pada dunia internasional. besar berpusat pada dosen dan dilakukan
Program kepakaran internasional yang dalam bahasa Korea. Buku teks khusus
ditawarkan adalah Dual Degree Programs. dalam bahasa asing dan Korea digunakan
Program Dua Gelar memberi kemungkinan sebagai bahan pengajaran (Lee, 2015:37-
kepada para mahasiswa untuk memperoleh 52). Secara umum, kuliah menekankan
15
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
penafsiran dan penerjemahan teks karena globalisasi dewasa ini. Dengan demikian,
mahasiswa tidak dapat berkomunikasi model kurikulum pada Program Studi
dalam bahasa asing. Bahkan, setelah lulus Bahasa Indonesia-Malaysia, BUFS,
dari universitas, mereka sering memilih Republik Korea perlu segera
untuk belajar bahasa di luar negeri. diimplementasikan secara masif dan
Kemudian, bahan ajar yang sistematis.
digunakan oleh Program Studi Bahasa Pengembangan kurikulum
Indonesia-Malaysia, Jurusan Kajian Budaya pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan
Timur, Busan University of Foreign Studies dengan pendekatan berbasis budaya
(BUFS) adalah bahan ajar yang disusun Indonesia terkait dengan analisis kebutuhan
oleh pengajar sendiri. Di samping itu, dan hal-hal yang berkaitan dengan
sebagian bahan ajar yang berasal dari program-program pengajaran. Pada
kepustakaan Indonesia digunakan dalam dasarnya, pengajaran bahasa asing, dalam
pembelajaran bahasa. Untuk kepentingan hal ini bahasa Indonesia, diharapkan agar
pemenuhan kebutuhan bahan ajar lembaga pelajar dapat menggunakan bahasa
ini juga mengupayakan penyediaan bahan Indonesia dengan baik dan benar. Karena
ajar yang diunduh dari internet atau dari bahasa Indonesia, berlaku juga bagi
media lain. Akan tetapi, bahan ajar dari bahasa lain, tidak dapat dipisahkan dengan
Pusat Bahasa (Badan Pembinaan dan perkembangan sosial budaya masyarakat
Pengembangan Bahasa), Kemendikbud Indonesia, penyajian aspek sosial budaya
belum digunakan. Padahal, buku itu menjadi penting. Bagaimanapun juga,
merupakan bahan ajar yang disusun pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur
dengan melibatkan pakar BIPA di asing dapat juga berfungsi sebagai
Indonesia. Bahan ajar ini merupakan bahan pemberian informasi budaya dan
ajar yang bersifat nasional. Sebenarnya, masyarakat Indonesia kepada pelajar asing.
hulu permasalahan pembelajaran bahasa Keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia
Indonesia di BUFS adalah belum bagi penutur asing tidak akan optimal
berlakunya model kurikulum bahasa apabila pengajaran itu tidak melibatkan
Indonesia berbasis Budaya di Program aspek sosial budaya yang berlaku dalam
Studi Bahasa Indonesia-Malaysia. masyarakat bahasa tersebut.
Kurikulum yang berlaku sampai saat ini
telah diadopsi selama 30 tahun. Selama ini Sekitar Masalah Pembelajaran Bahasa
penyelenggara pendidikan memiliki Indonesia bagi Penutur Asing
kebebasan untuk menyusun kurikulumnya Dalam mencapai maksud dan tujuan
sendiri. Untuk itu, sudah menjadi suatu pembelajaran bahasa Indonesia bagi orang
keniscayaan untuk melakukan restorasi asing (BIPA) serta keterampilan yang
kurikulum secara terstruktur sesuai dengan diharapkan dimiliki oleh setiap pembelajar
tuntutan pada era modernisasi dan bahasa, pembelajaran bahasa Indonesia
16
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
bagi orang asing masih banyak terkendala. per-i, dan lain sebagainya. Selain itu,
Terkait dengan hal itu, Alwasilah (2010:1-7) pembelajar pemula mengalami kesulitan
menyimpulkan bahwa secara nasional dalam mencari kosakata sulit dalam kamus.
kelemahan Indonesia dalam menangani Selain pada tingkat dasar, begitu
program pengajaran bahasa Indonesia bagi pula hasil penelitian berkenaan dengan
orang asing adalah: (1) belum tersedianya kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia
materi ajar, tes, dan fasilitas pendukungnya, para pembelajar bahasa Indonesia di
(2) kurangnya staf pengajar yang khusus tingkat menengah di Indonesian Language
menangani program tersebut, (3) promosi and Culture Intensive Course (ILCIC),
lembaga yang belum maksimal, dan (4) penellitian dalam kurun waktu 1999-2000
dana yang tidak mencukupi. Tampaknya yang dilakukan oleh Setya Try Nugraha
bagi mayoritas penyelenggara program (2000:7), didapatkan hasil di antaranya
pengajaran bahasa Indonesia bagi orang adalah ketidakefektifan kalimat, kesalahan
asing, kesimpulan itu masih benar adanya. pemilihan kata, kesalahan penggunaan
Program pengajaran bahasa Indonesia bagi afiks, tidak lengkapnya fungsi-fungsi
orang asing semestinya dianggap sebagai kalimat, kesalahan pemakaian preposisi,
modal budaya (cultural capital). pembalikan urutan kata, penggunaan
Berdasarkan temuan survei yang konstruksi pasif, kesalahan pemakaian
dilakukan oleh Alwasilah (2000:127) para konjungsi, ketidaktepatan pemakaian kata,
pengajar bahasa Indonesia di Australia dan kesalahan dalam pembentukan jamak.
melaporkan sejumlah kesulitan yang Dari beberapa kesalahan yang ada
dialaminya. Kesulitan tersebut di antaranya kesalahan mencolok terjadi pada
adalah (1) lemahnya keterampilan pembuatan kalimat yang efektif disusul
menyimak dan kesulitan menguasai afiksasi kesalahan pemilihan kata, pemakaian afiks,
bahasa Indonesia, (2) kendala akademis dan tidak lengkapnya fungsi-fungsi dalam
yang berkaitan dengan metodologi kalimat.
pengajaran bahasa Indonesia bagi orang Berbagai kendala lain yang
asing. Beberapa praktisi pengajar bahasa menyebabkan pembelajar asing kesulitan
Indonesia bagi orang asing, baik di dalam menguasai struktur bahasa Indonesia,
maupun di luar negeri menemukan yaitu: kandungan makna yang terdapat
berbagai permasalahan yang dimiliki oleh dalam struktur kalimat BI, masih kurang
pengajar asing dalam pembelajaran bahasa mereka pahami; pemahaman terhadap
Indonesia. Rosidi (Rosidi, 2000:392) konsep struktur kalimat Bahasa Indonesia
menemukan bahwa penutur Jepang (BI) masih samar-samar; satuan-satuan
mengalami kesulitan dengan imbuhan, linguistik yang menjadi unsur pembangun
khususnya kata yang menggunakan kalimat BI belum mereka kuasai; kerancuan
awalan, sisipan, dan akhiran seperti: ber-, terhadap pemahaman posisi fungsi,
meng-,men-, me-kan, mem-. per-kan, mem- kategori dan peran dalam sebuah kalimat;
17
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
18
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
19
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
20
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
21
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
22
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
23
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
24
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
Gambar 1.
Pembelajaran Abad 21 menurut Trilling dan fadel (dalam Yahya, 2018:1-25)
25
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
26
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
juga akan terdisrupsi atau terkena imbas University of Foreign Studies, Korea
27
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019
9. Richard, Jack C. Dan Rodgers, 13. Soviaty Ovi; Rivai, dkk. (2010).
Theodore S. (2001). Approaches and “Pemetaan Pengajaran Bahasa
Methods in Language Teaching. Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Di
Cambridge University Press. Asia”. Laporan Akhir Progran Insentif
Penutur Asing (KIP BIPA) III. Bandung: 14. Sujana, I Made. (2012). Program
Andira. Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
12. Schanzenbach, Wolfgang. (2017). 15. Suryani, Yani dan Nani Darmayanti.
28