Anda di halaman 1dari 9

KEEFEKTIFAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA

NYARING

KEEFEKTIFAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN


MEMBACA NYARING BAHASA INDONESIA MAHASISWA BIPA DI UNIVERSITAS
WALAILAK

Margaretta Puspa Dewi


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Surel: margaretta.18009@mhs.unesa.ac.id

Dr. Suhartono, M.Pd.


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Surel: suhartono@unesa.ac.id

Abstrak
Pembelajaran bahasa Indonesia oleh mahasiswa bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) tidak mudah.
Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran hanya diselenggarakan secara daring. Salah satu
metode pembelajaran BIPA yang bisa diterapkan di kelas daring adalah tutor sebaya. Penelitian ini mengaji
keefektifan metode tutor sebaya dalam peningkatan kemampuan membaca nyaring bahasa Indonesia
mahasiswa BIPA di Universitas Walailak. Sampel dari penelitian ini yaitu 10 mahasiswa BIPA kelas
peminatan di Universitas Walailak. Penelitian ini menggunakan pre-experimental dengan desain penelitian
one-group prettest-posttest. Data penelitian ini diambil melalui pretest dan posttest membaca nyaring. Teks
yang digunakan yakni teks dongeng dari majalah Bobo yang berjudul “Kisah Tiga Ekor Ikan” dan “Kisah
Tulo dan Tulio”. Hasil kemampuan membaca mahasiswa BIPA pun dinilai oleh pihak-pihak yang ahli di
bidangnya. Hasil penelitian menunjukkan thitung = 16.602 dan ttabel = 1.83311, sehingga thitung > ttabel. Hal ini
menunjukkan bahwa metode tutor sebaya efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca nyaring
mahasiswa BIPA di Universitas Walailak.
Kata Kunci: tutor sebaya, BIPA, kemampuan membaca nyaring.

Abstract
Learning Indonesian by Indonesian language students for foreign speakers (BIPA) was not easy. Due to
Covid-19 pandemic, learning to be held online. One of the BIPA learning methods applied in online classes
was peer tutoring. This study examined the effectiveness of the peer tutoring method in increasing the ability
to read Indonesian aloud by BIPA students at Walailak University. The sample of this research is 10 BIPA
students in the specialization class at Walailak University. This study used a pre-experimental research
design with a one-group pretest-posttest. The research data were taken through the pretest and posttest
reading aloud. The text used is a fairy tale from Bobo magazine entitled "Kisah Tiga Ekor Ikan" and "Kisah
Tulo and Tulio". The results of the reading ability of BIPA students were assesed by experts. The results
showed thitung = 16,602 and ttabel = 1.83311, so thitung > ttabel. This result showed that the peer tutoring method
effectively improves the ability to read aloud BIPA students at Walailak University.
Keywords: peer tutoring, BIPA, aloud reading ability.

tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap manusia di dunia


PENDAHULUAN memiliki bahasa. Tak terkecuali masyarakat di negara
Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang Indonesia. Negara Indonesia memiliki bahasa untuk
dapat digunakan pada saat bepergian, membangun berkomunikasi—bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
hubungan dengan orang lain, dan menghibur (Wei & Ho, ditetapkan sebagai bahasa nasional di negara Indonesia.
2018). Hal itu berarti bahasa merupakan unsur penting Hal ini termuat pada ikrar Sumpah Pemuda 1976 dan pada
komunikasi karena digunakan dalam berbagai situasi. Apa Undang-Undang Dasar 1945 bab XV pasal 36. Sebagai
pun yang dilakukan manusia, selama itu menyangkut bahasa nasional, bahasa Indonesia tentunya wajib untuk
interaksi, maka memerlukan bahasa. Namun, bahasa dipelajari dan dikuasai oleh seluruh masyarakat Indonesia.
hanya dimiliki oleh manusia. Hal ini sejalan dengan Selain itu, berdasarkan Undang- Undang nomor 24 tahun
penelitian Prat (2019) bahwa hewan juga memiliki bahasa, 2009 pasal 44, bangsa Indonesia telah membuat amanah
tetapi kompleksitas dan tingkat ekspresif bahasa manusia peningkatan fungsi bahasa
jauh lebih berkembang. Berkaitan dengan hal

1
Bapala Volume 9, Nomor 5 Tahun 2022, hlm 1-9

Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, Perbedaan antara pembelajaran bahasa
sistematis, dan berkelanjutan. Indonesia pada masyarakat Indonesia dan pemelajar BIPA
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dapat antara lain: bahasa Indonesia untuk masyarakat Indonesia
dipelajari dalam kategori keterampilan membaca. dapat lebih mudah dilakukan karena masyarakat
Keterampilan membaca merupakan salah satu Indonesia merupakan orang yang tinggal di Indonesia,
keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa sendiri mereka belajar sejak dini di lingkungan masyarakat
mencakup keterampilan menyimak, membaca, menulis, Indonesia, konteks penggunaan dilakukan setiap hari
dan berbicara. Empat keterampilan bahasa tersebut saling sehingga menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan (Yanti, Suhartono, reseptif dan produktif. Berbeda dengan BIPA, peserta
& Kurniawan, 2018). Dalam proses penguasaan didik merupakan orang non-Indonesia; pemelajar BIPA
keterampilan berbahasa, pembelajaran mengenai mayoritas belajar di wilayah non- Indonesia; dan
keterampilan-keterampilan tersebut harus dilaksanakan pembelajaran cenderung terbatas—hanya menggunakan
secara urut dan teratur. Dikotomi keterampilan berbahasa buku, pengajar, dan media informasi internet sehingga
menurut Amatullah & Kusumaningrum (2020) dibedakan cenderung reseptif (Muliastuti, 2019). Dengan adanya
menjadi dua aspek: reseptif dan produktif. Aspek reseptif perbedaan pembelajaran tersebut, maka pembelajaran
berarti keterampilan tersebut menerima informasi, BIPA tidak dapat dilakukan secara mandiri, melainkan
sedangkan keterampilan produktif berarti keterampilan menggunakan metode tutor sebaya.
yang menghasilkan suatu produk. Keterampilan yang Subjek dari penelitian ini, yaitu mahasiswa BIPA
termasuk reseptif adalah menyimak dan membaca. di Universitas Walailak. Penulis mengamati bahwa sistem
Keduanya dikategorikan reseptif karena hasil dari pembelajaran Universitas Walailak selalu menggunakan
keterampilan tersebut adalah menerima informasi, sistem tutor sebaya. Sistem tutor sebaya dalam
sedangkan yang termasuk keterampilan produktif yakni pembelajaran BIPA di Universitas Walailak yaitu dengan
berbicara dan menulis. Keterampilan berbicara menentukan buddy bagi masing-masingmahasiswa BIPA.
menghasilkan produk ujaran, sementara keterampilan Buddy dipilih berdasarkan kesamaan hobi dan hal yang
menulis menghasilkan produk karya tulis. Penelitian ini disukai. Tugas buddy sebagai tutor sebaya adalah
akan berfokus pada keterampilan membaca. menemani dan membantu mahasiswa BIPA selama
Keterampilan membaca dapat dikatakan sebagai belajar bahasa Indonesia.
aktivitas yang kompleks sebab adanya prosesrekonstruksi Berdasarkan paparan yang telah dijabarkan,
pesan (Dewi et al., 2021). Dikatakan kompleks sebab penelitian ini mengkaji efektivitas metode tutor sebaya
membaca berhubungan dengankemampuan kognitif. Saat dalam peningkatan kemampuan membaca nyaring teks
membaca, individu harus mengingat seluruh bentuk garis bahasa Indonesia pada mahasiswa BIPA di Universitas
dan titik yang berkorelasi, kemudian menghubungkannya Walailak-Thailand. Universitas Walailak memiliki 10
dengan simbol-simbol yang mengandung makna. Tak mahasiswa yang mengikuti kelas peminatan mata kuliah
hanya itu, membaca juga memerlukan perhatian yang Bahasa Indonesia. Kelas tersebut berkode INA60-251.
terpusat. Tanpa perhatian yang terpusat, individu tidak Mahasiswa kelas INA60-251 belajar bahasa Indonesia
akan bisa mengombinasikan ingatan dan simbol yang dasar dan menengah. Secara tingkatan kelas, 10
mengandung makna. Walaupun dikategorikan sebagai mahasiswa tersebut dikategorikan sebagai pemelajarBIPA
keterampilan berbahasa reseptif, namun keterampilan tingkat A1. Keterampilan membaca pada tingkatan ini
membacatidaklah mudah. Ada beberapa kecakapan yang masih pada tingkat dasar, yaitu kemampuan membaca
dianggap sebagai tantangan dalam membaca. Membaca nyaring atau melatih mahasiswa untuk dapat membaca
memerlukan kecakapan dalam mengingat bentuk-bentuk teks bahasa Indonesia dengan lancar.
fonem, melafalkan fonem, mengidentifikasi intonasi yang Pemelajar BIPA di Universitas Walailak
sesuai dengan kalimat yang dibaca (dengan tujuan didampingi oleh 11 tutor sebaya (atau yang mereka sebut
membentuk persepsi makna yang tepat), ketepatan dalam buddy) dari Universitas Negeri Surabaya. Satu tutor
menentukan jeda, dan kecakapan mengintegrasikan mendampingi 1 pemelajar BIPA. Penelitian ini dilakukan
seluruh kecakapan yang telah disebutkan. untuk mendeskripsikan keefektifan metode tutor sebaya
Keterampilan membaca dalam keterampilan dalam peningkatan kemampuan membaca mahasiswa
berbahasa, khususnya bahasa Indonesia adalah hal yang BIPA di Universitas Walailak-Thailand.
wajar untuk dilakukan. Namun akan berbeda bila Beberapa penelitian mengenai penerapanmetode
diajarkan bagi peserta didik bahasa Indonesia bagipenutur tutor sebaya menyatakan bahwa metode tersebut memiliki
asing (BIPA). BIPA, sesuai namanya, adalah pengaruh positif atau dengan kata lain efektif dalam
pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing. Setiap meningkatkan kemampuan membaca. Penelitian yang
orang asing dan bagi penutur yang bukan menjadikan dilakukan oleh Ikapti Pusparani yang mempertanyakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu yang belajar bahasa tingkat keefektifan dari metode tutor sebaya yang
Indonesia disebut pemelajar BIPA (Kementerian digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca
Pendidikan, 2019). Pembelajaran BIPA sudah dilakukan tingkat dasar pada anak yang memiliki masalah kesulitan
pada kurang lebih 45 negara di dunia (Muliastuti, 2019). membaca. Hasil penelitianya secara deskriptif
Berdasarkan data tersebut, bahasa Indonesia menjadi menyebutkan bahwa penggunaan metode tersebut
bahasa terbesar kelima secara global (Muliastuti, 2019). ternyata memberikan dampak yang positif. Dengan kata
lain, pada penelitian Pusparani, metode tutor sebaya
berhasil dan efektif dalam meningkatkan kemampuan

2
KEEFEKTIFAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
NYARING

membaca anak yang mempunyai kesulitan membaca pada penting karena bertujuan untuk memeroleh informasi.
tingkat dasar. Penelitian lain dilakukan oleh Nurmiati dan Definisi senada dinyatakan oleh Yapp et al. (2021) yang
Mantasiah yang meneliti tentang apakah pembelajaran menjelaskan bahwa membaca merupakan kegiatan
yang dibantu dengan metode tutor sebaya menjadi efektif kompleks untuk memahami sebuah teks. Hal ini
pada keterampilan membaca bahasa Jerman oleh siswa mengimplikasikan bahwa membaca itu penting karena
kelas 11 jurusan IPA di SMA Negeri 1 Bontonompo. Hasil dengan memiliki keterampilan membaca, seseorang akan
penelitian tersebut memiliki simpulan bahwa metode tutor memahami sebuah informasi dengan baik dan mudah.
sebaya memiliki dampak yang baik bahkan secara Pendapat lain menyatakan bahwa membaca dibagi
signifikan dapat meningkatkan kemampuan membaca menjadi beberapa jenis, salah satunya membaca nyaring.
bahasa Jerman pada siswa di jurusan dan sekolah tersebut. Jenis membaca ini bertalian erat dengan lisan atau bicara
Penelitian lain yang sejenis, yakni penelitian (Linda, 2018: 160). Berdasarkan pendapat Linda, dapat
yang dilakukan oleh Arfie Bayu Santoso pada tahun 2012 diketahui bahwa membaca nyaring tidak hanya fokus pada
dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tulisan, tetapi juga pada kemampuan lisan. Membaca
dengan judul penelitian “Metode Tutor Sebaya dalam melibatkan mata dan mulut. Pendapat Linda senada
Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an di MTS dengan pendapat Fitriani (2018) yang mendefinisikan
Negeri Galur Kulonprogo Yogyakarta”. Penelitian ini membaca nyaring sebagai kegiatan yang didominasi oleh
merupakan penelitian lapangan dan sifatnya kualitatif. suara. Didominasi oleh suara dikarenakan kegiatan
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik membaca meliputi melafalkan kata-kata yang dilihat oleh
wawancara, observasi, dan dokumentasi data. Hasil mata, mengatur intonasi, kejelasan pelafalan, dan lain
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al- sebagainya. Berdasarkan empat pendapat yang telah
Qur’an peserta didik meningkat melalui metode tutor dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
sebaya. membaca nyaring merupakan kegiatan melafalkan teks
Selain itu juga ada penelitian terdahulu yang dengan bersuara serta memahami maknanya.
berjudul “Keefektifan Metode Tutor Sebaya dalam Komponen dalam membaca ada dua:
Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Rakyat Peserta kemampuan mata dan pikiran (Nuryadi et al., 2017).
Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Pandaan Tahun Pelajaran Dalam kegiatan membaca, kemampuan mata dalam
2017/2018”. Penelitian dilakukan oleh Puspita Dwi melihat, mengamati, dan mentransfer amatlah penting.
Fitriyanti pada tahun 2017. Penelitian ini dilakukan Dalam kegiatan membaca, seseorang dituntut untuk dapat
dengan menggunakan metode trust experiment berdesain menyinkronkan apa yang dilihat dengan otot dalam mulut
pretest-posttest control group design. Subjek penelitian untuk menghasilkan suara. Selanjutnya kemampuan
yaitu peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Pandaan.Hasil pikiran, kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan
penelitian menunjukkan bahwa metode tutor sebayadinilai mata: hal yang telah diresap oleh mata disinkronkan
efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta dengan daya ingat terkait pelafalan, intonasi, dan jeda.
didik di sekolah tersebut. Maka dari itu, kemampuan mata dan kemampuan pikiran
Penelitian terdahulu berikutnya yaitu berjudul merupakan dua komponen yang penting dalam membaca.
“Efektifitas Tutor Sebaya dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Kta Bagi Anak Berkesulitan b. Membaca Nyaring
Belajar Kelas II Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan Penelitian ini berfokus pada kemampuan
oleh Lilit Mayasari pada tahun 2017. Penelitian yang membaca nyaring. Membaca nyaring merupakan
dilakukan oleh Lilit merupakan penelitian subjek tunggal kegiatan yang melibatkan penglihatan dan daya ingat
(Single Subject Research) dengan subjek penelitian anak (Maryani et al., 2017: 131). Penglihatan dalam membaca
yang kesulitan belajar pada kelas 2 SD Negeri 32 Sungai nyaring berhubungan dengan melihat tulisan secaraparsial
Jaring Lubuk Basung. Hasil penelitian menunjukkan maupun utuh. Dalam membaca nyaring, seseorang dituntut
bahwa tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan untuk memiliki ketepatan melihat tulisan dan tanda baca
membaca kata bagi anak yang kesulitan belajar. yang ditangkap oleh mata sedangkan daya ingat dalam
Berdasarkan sejumlah penelitian tersebut, membaca nyaring berhubungan denganproses mendengar
penelitian ini merupakan penelitian pertama yang atau menyimak, proses melafalkan, dan proses integrasi
bertujuan untuk mengetahui efektivitas tutor sebaya pada apa yang dipelajari melalui mendengar dan mengamati.
peningkatan kemampuan membaca nyaring mahasiswa Senada dengan pendapat sebelumnya,
BIPA di Universitas Walailak. (Gianistika, 2021: 659) menyampaikan bahwa aspek
utama dari membaca nyaring adalah pelafalan huruf vokal
KAJIAN PUSTAKA dan konsonan, intonasi, penguasaan tanda baca,kecepatan
1. Kemampuan Membaca mata, pengelompokkan kata atu frasa atau klausa dalam
a. Hakikat Membaca satuan ide, dan eskpresi. Hal ini dapat dimaknai bahwa
Membaca merupakan proses melihat dan aspek-aspek yang terdapat dalam membaca nyaring
memahami sebuah titik yang berguna mendapat informasi merupakan aspek-aspek kasat mata yang dapat
(Gunawan Putri et al., 2019). Berdasarkan definisi diidentifikasi langsung oleh indra pendengar.
tersebut, dapat diartikan bahwa membaca dikategorikan Faktor-faktor dalam membaca nyaring, yaitu
sebagai keterampilan dasar manusia yang pelafalan, jeda, intonasi, tanda baca, jeda, dan sikap saat

3
Bapala Volume 9, Nomor 5 Tahun 2022, hlm 1-9

membaca (Wulandari et al., 2019). Faktor-faktor tersebut mereka menganggap pembelajaran dengan dosen atau
selaras dengan dua pendapat sebelumnya. Faktor-faktor guru lebih baik karena dosen atau guru memberi mereka
yang diperlukan dalam membaca nyaring adalah faktor- umpan balik yang lebih membantu proses pembelajaran.
faktor yang dapat “langsung” didengarkan. Tujuan dari Kekurangan lain, yakni kemampuan tutor sebaya dalam
membaca nyaring, yakni untuk membuat seseoranglancar mengajar dianggap kurang bertanggung jawab dan tingkat
membaca dan melatih untuk tujuan membaca berpikir kritis serta penyelesaian masalah tidak lebih baik
komprehensif (Ceyhan & Yıldız, 2020). Jadi adanya dari dosen atau guru. Hal ini membuat peserta didik
kemampuan membaca nyaring sebagai tingkat dasar yang (nontutor) merasa tertekan (Ruiz-Gallardo & Reavey,
nantinya berkontribusi dalam kemampuan komprehensif 2019). Berdasarkan studi tersebut, dapat diketahui bahwa
(tingkat lanjut). karena status tutor sebaya yaitu peserta didik maka ada
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis orang-orang yang kurang mempercayai kredibilitas
menyimpulkan bahwa membaca nyaring merupakan mereka dalam mengajar. Peserta didik lebih percaya
kegiatan membaca tingkat dasar yang bertujuan untuk dengan kemampuan dan kredibilitas guru atau dosen
melancarkan kemampuan membaca bahasa yang karena mereka memang sekolah untuk mendapat
dipelajari dengan melibatkan aspek-aspek kasat mata, pekerjaan itu dan dibayar untuk membuat peserta didik
seperti pelafalan, intonasi, jeda, ketepatan pembacaan mengerti materi dengan baik. Selain itu, kekurangan
tanda baca, dan sikap atau ekspresi. lainnya adalah keberhasilan tutor sebaya bergantung pada
pengarahan dan pelatihan sebelum menjadi tutor (Venner
2. Tutor sebaya & Washburn, 2021).
Tutor sebaya (peer-teaching atau learning from Berdasarkan penjelasan di atas maka disimpulkan
peers) merupakan metode yang bertujuan untuk bahwa tutor sebaya merupakan metode yang memiliki
mendorong dan memaksa seseorang untuk menumbuhkan banyak sisi positif, seperti meningkatkan rasa percaya diri,
rasa ingin tahu, belajar lebih dalam, interaksi mendalam, meminimalisir ketegangan antara guru atau dosen dengan
membangun pengetahuan keduanya (tutor dan peserta didik, dan adanya rasa bebas berdiskusi selama
siswa/mahasiswa) (Ruiz-Gallardo & Reavey, 2019). Dari pembelajaran tetapi perlu ditekankan bahwa untuk
pendapat tersebut dapat digambarkan ada dua orang mendapat tutor dengan kualifikasi yang baik perlu adanya
dengan umur yang tidak terpaut jauh, keduanya masih bimbingan atau arahan sebelum melaksanakan tutor
berstatus peserta didik, salah satu dari mereka berperan sebaya. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan kemampuan
menjadi seperti guru untuk mengajari peserta didik yang reseptif yang baik oleh peserta didik nontutor dan
lain tentang materi di kelas. Definisi lain menyatakan meningkatkan rasa percaya pesertadidik nontutor terhadap
bahwa tutor sebaya merupakan kelas rekaan sebabterdapat kredibilitas mengajar tutor sebaya.
peserta didik yang memang sengajar ditunjuk untuk
menjadi tutor bagi peserta didik lain (nontutor) (Niaz &
Mistry, 2021). Adanya kesengajaan memilih seorang tutor METODE
bagi peserta didik nontutor dipilih melalui berbagai Penelitian ini diorientasikan untuk
pertimbangan oleh guru atau dosen. Jadi pemilihan tutor mendeskripsikan keefektifan metode tutor sebaya dalam
tidak sembarang. meningkatkan kemampuan membaca. Untuk mencapai
Metode tutor sebaya memiliki kelebihan- tujuan tersebut digunakan pendekatan kuantitatif karena
kelebihan: bila dibandingan dengan pembelajaran data dalam penelitian ini berupa angka (Kurniawan, 2018,
bersama guru atau dosen, metode tutor sebaya p. 35).
menghilangkan kecanggungan antara tutor dan peserta Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan
didik (Ruiz-Gallardo & Reavey, 2019). Tutor sebaya menggunakan metode pre-experimental dengan desain
menghilangan jembatan usia yang terpaut jauh antara guru penelitian one-group prettest-posttest. Desain penelitian
atau dosen dengan peserta didik. Kelebihan lain, yakni tersebut merupakan desain yang menggunakan pretest dan
dalam tutor sebaya mengunggulkan kesetaraan, tidak malu posttest. Pretest diberikan sebelum diberi treatment atau
mengakui kelemahan diri (dalam hal materi yang perlakuan, sedangkan posttest diberikan setelah diberi
diajarkan), dan meningkatkan rasa percaya diri kedua perlakuan. Alasan peneliti menggunakan metode tersebut
belah pihak saat belajar bersama. Hal-hal ini membuat adalah metode ini dapat mengetahui lebih akurat karena
peserta didik dapat berpikir kritis dan menyelesaikan sifatnya yang mengomparasi data pada kondisi sebelum
masalah yang bertujuan untuk membangun pengetahuan dan sesudah diberi perlakuan (Kurniawan, 2018,
kedua belah pihak. Kelebihan lain adalah adanya p. 21). Perlakuan yang diberikan ialah penerapan metode
kebebasan dalam berdiskusi dan lebih percaya diri (Niaz tutor sebaya.
& Mistry, 2021). Kebebasan dalam berdiskusi ada karena Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
mereka menganggap mereka berstatus sama dan memiliki (10 orang) di kelas peminatan mata kuliah bahasa
usia yang sama. Dampak positif dari kebebasan berdiskusi Indonesia (kode kelas INA60-251). Sepuluh mahasiswa
adalah peserta didik terlibat aktif selama proses tersebut berjenis kelamin perempuan. Hal tersebut sejalan
pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya dengan pemikiran (Hermawan, 2019, p. 61) yang
diri keduanya dalam proses pembelajaran. mendefinisikan populasi sebagai sekumpulan
Kekurangan metode tutor sebaya adalah ada
beberapa peserta didik yang kurang nyaman karena

4
KEEFEKTIFAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
NYARING

orang atau kelompok yang dijadikan sebagai fokus dalam


penelitian. Prosedur pengambilan data pada penelitian ini
Sampel dalam penelitian ini adalah 10 mahasiswa adalah memberikan pretest, perlakuan, dan posttest.
BIPA di Universitas Walailak. Hal tersebut sesuai dengan Pemberian pretest dilakukan sebanyak satu kali dengan
pemikiran (Kurniawan, 2018, p. 285) yang menyebutkan memberikan tes membaca teks dongeng. Setelah
bahwa sampel merupakan representasi dari populasi. pemberian pretest, akan dilanjutkan pada pemberian
Sampel adalah bagian dari populasi yang nantinya treatment atau perlakuan. Perlakuan yang diharapkan
mewakili dari populasi. Namun sampel tidakmengurangi dalam penelitian ini yaitu dapat meningkatkan
makna populasi itu sendiri. kemampuan membaca mahasiswa BIPA kelas INA60-
Teknik pengambilan sampel yang digunakan 251. Dalam penelitian ini, treatment atau perlakuan
dalam penelitian ini yaitu simple random sampling. Untuk dilaksanakan sebanyak enam kali. Jumlah perlakuan
menentukan jumlah sampel, maka digunakan rumus disesuaikan dengan jumlah pekan kuliah aktif di
Slovin (Kurniawan, 2018, p. 295) dengan tarafkesalahan Universitas Walailak. Durasi tiap pertemuan (perlakuan)
5%, seperti berikut: kurang lebih 30 menit. Aktivitas perlakuan berupa
n = N / ( 1 + N . e2 ) pelatihan membaca teks yang dipilih secara bebas
Keterangan: bersyarat (tetap harus dari Majalah Bobo) oleh tutor
n = ukuran sampel sebaya. Adanya pembatasan ini bertujuan untuk
N = ukuran populasi meminimalisir perbedaan karakteristik yang terlalu jauhdi
1 = angka konstan antara teksnya. Adapun yang menjadi tutor membaca
e = batas tolerasi kekeliruan. Dalam penelitian dongeng, yaitu Margaretta Puspa D., Vitta Dewi M.,
ini sebesar 5%. Nabila Azka, Fatimah A., Daffa Ardi P., Adinda Tasya A.,
Mundiyah W., Mega A., Mitha A. V., Adinda PutriC.,
n = N / ( 1 + N . e2 ) Ahmad W. Proses terakhir dalam metode ini, yakni
= 10 / (1 + 10 . 0,052) pemberian posttest. Hal ini bertujuan mengetahui apakah
= 10 / 1,025 perlakuan yang diberikan membawa pengaruh terhadap
= 9,75 = 10 orang kemampuan membaca mahasiswa BIPA. Posttest
dilakukan sebanyak satu kali dengan cara tes membaca
Berdasarkan penghitungan yang menggunakan teks dongeng.
rumus Slowin didapatkan sampel berjumlah 10 orang. Setelah pelaksanaan pretest, perlakuan, dan
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini posttest maka dilanjutkan dengan penilaian pembaca
adalah 10 mahasiswa kelas bahasa Indonesia peminatan dongeng. Penilaian ini akan dilakukan oleh pihak-pihak
di Universitas Walailak. yang yang ahli dalam menilai dongeng. Hal ini bertujuan
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan keobjektifan penilaian. Penilai
peneliti untuk mendapatkan atau mengumpulkan data membaca dongeng dalam penelitian ini adalah Drs.
yang berguna untuk mencapai tujuan penelitian (Yusup, Parmin, M. Hum (dosen pengampu mata kuliah Apresiasi
2018). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Sastra di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
instrumen berupa teks dongeng. Teks dongeng yang Negeri Surabaya) dan Hilmi Ramadhan, S.Pd. (founder
digunakan berjudul “Kisah Tulo dan Tulio” (Nafisah, Kampung Dongeng Surabaya).
Dongeng Anak: Kisah Tulo dan Tulio, 2019) dan “Kisah Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah statistik
Tiga Ekor Ikan” (Nafisah, Dongeng Anak: Kisah Tiga deskriptif dengan menggunakan uji t berpasangan.
Ekor Ikan #MendongenguntukCerdas, 2021). Instumen Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan
penilaian pada penelitian ini menggunakan rubrik pretest
menganalisis data tanpa menarik kesimpulan secara umum
dan posttest. Kedua rubrik tersebut memiliki komponen
yang sama. Total skor maksimal adalah 16 dan total skor (Purnomo & Suhendra, 2020). Uji t merupakan teknik
akhir maksimal adalah 100. Rubrik penilaian dibuat analisis data yang dikategorikan dalam statistikparametrik
sebagai berikut. dan termasuk statistik inferesial. Uji t digunakan untuk
melihat apakah dua kelompok data memiliki perbedaan
signifikan pada taraf probabilitas pilihan (Kurniawan,
2018, pp. 261-262). Sebelum melakukan uji t maka perlu
dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat. Uji
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas Kolmogorov- Smirnov dan Shapiro-Wilk. Hal
ini sesuai dengan syarat uji t (Hidayanti et al., 2013: 77).
Uji t berpasangan merupakan metode untuk menguji
hipotesis dengan data berpasangan. Uji t berpasangan
digunakan untuk menelitisatu objek penelitian dengan dua
buah perlakuan yang berbeda (Nuryadi et al., 2017, p.
101). Adapun hipotesis yang akan diuji yaitu “Metode
Tabel 1 Penilaian Membaca Dongeng
utor sebaya efektif untuk

5
Bapala Volume 9, Nomor 5 Tahun 2022, hlm 1-9

meningkatkan kemampuan membaca bahasa Indonesia antara tutor dan nontutor karena perbedaan jadwal
mahasiswa BIPA di Universitas Walailak”. kuliah antara mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya dan mahasiswa Universitas Walailak.
Setelah enam kali perlakuan, tutor memberi
HASIL DAN PEMBAHASAN
informasi kepada peserta didik terkait pelaksanaan
Pada bab ini dibahas hasil penelitian yang posttest, selain itu tutor juga mengumpulkan laporan
bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan dalam bentuk dokumen kepada penulis.
metode tutor sebaya dalam pembelajaran efektif Proses setelah pemberian perlakuan atau
untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa treatmeant, yaitu pelaksanaan posttest. Pelaksanaan
Indonesia. Data yang telah diperoleh dipaparkan posttest dilaksanakan dalam waktu sehari.
sebagai berikut. Pelaksanaannya sama dengan pretest. Tutor
dipersiapkan terkait hal-hal apa saja yang dilakukan
1. Gambaran Selama Penelitian di ruangan daring. Pada saat pelaksanaan,
Penelitian telah dilaksanakan pada 29 Juli-26 mahasiswa BIPA diminta membaca teks dongeng
Agustus 2021. Fokus penelitian yaitu 10 mahasiswa berjudul “Kisah Tulo dan Tulio” sedangkan tutor
BIPA di kelas Ina, Universitas Walailak. Penelitian mendokumentasikan audionya. Audio dari seluruh
ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi tutor lalu dikumpulkan pada penulis. Audio pretest
Zoom, Meet, dan Teams. dan posttest tidak dinilai oleh penulis melainkan
Pretest dilaksanakan dalam sehari pada tanggal pihak yang ahli dalam bidang membaca dongeng.
29 Juli 2021. Persiapan pretest diawali dengan
melakukan pembekalan terhadap tutor sebaya 2. Analisis Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest
terkait hal-hal yang perlu dilaksanakan. Kemudian Nilai pretest merupakan nilai yang diperoleh
dilanjutkan dengan memberi informasi terkait pada saat sebelum pemberian perlakuan, sedangkan
pretest kepada 10 mahasiswa BIPA yang menjadi nilai posttest merupakan nilai yang diperoleh pada
fokus penelitian. Dalam proses memberi informasi, saat sesudah diberi perlakuan. Penilai kemampuan
penulis bekerja sama dengan dosen wali kelas untuk membaca dongeng dilakukan oleh dua orang yang
menerjemahkan ke dalam bahasa Thailand untuk ahli di bidang dongeng. Dua orang tersebut, yaitu
kata atau frasa atau klausa yang belum dimengerti Drs. Parmin, M. Hum (Par) (dosen pengampu mata
oleh mahasiswa BIPA. Berikutnya pelaksanaan kuliah Apresiasi Sastra di Jurusan Bahasa dan Sastra
pretest, masing-masing mahasiswa BIPA bertemu Indonesia Universitas Negeri Surabaya) dan Hilmi
secara daring dengan tutor sebaya (buddy). Tutor Ramadhan, S.Pd. (Hil) (founder Kampung Dongeng
sebaya memberi instruksi untuk membaca teks Surabaya). Nilai dari para penilai kemudian diolah
dongeng yang berjudul “Kisah Tiga Ekor Ikan”. agar menemukan nilai rata-rata. Nilai rata-rata itu
Tutor sebaya dalam pelaksanaan pretest hanya yang digunakan sebagai nilai tetap pada kolom
sebagai pengamat. Selain itu, tutor sebaya bertugas pretest dan posttest. Hasil belajar mahasiswa
untuk mendokumentasikan kemampuan membaca sebelum dan sesudah menerapkan metode tutor
peserta didik (mahasiswa BIPA) dalam bentuk audio. sebaya dapat dilihat pada Tabel 2.
Setelah menyelesaikan pretest, tutor sebaya
menginformasikan ulang dan membuat kesepakatan Berdasarkan nilai rata-rata tabel di atas, tiga
terkait waktu pelaksanaan treatment (memberi angka di belakang koma dibulatkan menjadi dua angka di
perlakuan). belakang koma. Tujuan pembulatan angka di belakang
Pelaksanaan treatment dilakukan sebanyakenam
(6) kali. Selama memberi perlakuan, tutor
mengajarkan cara membaca yang meliputi ketepatan
pelafalan, intonasi, ketepatan jeda, penguasaan tanda
baca, dan ekspresi dalam membaca teks dongeng.
Teks yang digunakan oleh tutor bebas terbatas. Bebas
terbatas yang dimaksud adalah tutor bebas memilih
teks dongeng tetapi harus darimajalah Bobo. Hal
ini bertujuan untuk meminimalisir perbedaan
karakteristik teks cerita. Selama pemberian
treatment, tutor juga bertugas untuk mengamati dan koma, yaitu untuk memudahkan saat mengolah data di
mendokumentasi progress peserta didik dalam aplikasi SPSS versi 26. Perbandingan nilai pretest dan
proses belajar membaca teksdongeng. Faktor-faktor posttest dapat dilihat pada tabel berikut.
yang mempengaruhi keefektifan metode ini adalah
dosen mata kuliah ikut turun tangan memantau Tabel 2 Data Nilai Pretest, Posttest, dan Rata-rata
progress masing- masing mahasiswa dan memberi
ruang diskusi secara fleksibel. Kendala selama
memberi perlakuan adalah kesulitan membuat
kesepakatan jadwal

6
KEEFEKTIFAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
NYARING

Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal atau


tidaknya distribusi data hasil pretest dan posttest. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS
versi 26. Pengujian normalitas dengan taraf signifikansi
5% menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
dan Shapiro Wilk.

Tabel 3 Data Nilai Pretest dan Posttest Tetap

Dari data pada tabel di atas, penulis menjabarkan


data secara deskriptif melalui aplikasi SPSS versi 26.
Statistik deskriptif data dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Uji Normalitas

Hasil signifikansi uji normalitas Kolmogorov-


Smirnov pretest adalah 0.200 (>0.05) sedangkan
signifikansi pretest berdasar uji normalitas Shapiro-Wilk
Tabel 4 Data Statistik Deskriptif hasilnya 0.921 (> 0.05). Berdasarkan penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa distribusi data hasil pretest
normal.
Penjabaran dimulai dari kolom paling kiri. Kolom N
Hasil posttest juga menggunakan taraf signifikansi
merupakan jumlah data. Pada tabel tersebut, N pretest 10
5% dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan
dan N posttest 10. Hal ini berarti jumlah data pada pretest
dan posttest masing-masing 10 data. Shapiro-Wilk. Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-
Smirnov hasil signifikansi posttest 0.182 (>0.05)
Kolom kedua yakni kolom range (rentang). Range
sedangkan signifikansi hasil posttest uji normalitas
diperoleh dari nilai maksimal dikurangi nilai minimal pada
Shapiro-Wilk yaitu 0.337 (>0.05). Berdasarkan hal
pretest dan posttest. Berdasarkan tabel, range pretest
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data
34,38 sedangkan range posttest 37,50. Berdasarkan data
hasil posttest normal.
tersebut dapat diketahui bahwa rentang nilai pada posttest
lebih lebar dibanding rentang nilaipretest.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai 4. Pengujian Hipotesis Penelitian
mahasiswa sebelum diberi perlakuan paling rendah 34,38 Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai
dan paling tinggi 68,75. Bila dibandingan dengan nilai berikut.
setelah diberi perlakuan, dapat dilihat bahwa nilai terendah H0: Metode penerapan tutor sebaya tidak efektif
53,13 dan nilai tertinggi 90,63. Berdasarkan tabel dan untuk meningkatkan kemampuan membaca
penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada mahasiswa BIPA di Universitas Walailak
kenaikan nilai antara sebelum dan sesudah diberi Ha: Metode penerapan tutor sebaya efektif untuk
perlakuan tutor sebaya. meningkatkan kemampuan membaca mahasiswa
Dari tabel di atas juga menunjukkan nilai rata-rata BIPA di Universitas Walailak
atau mean. Mean pretest yaitu 52,50 sedangkan mean
posttest 74,38. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan nilai Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji-t
secara menyeluruh setelah penerapan metode tutor sebaya. sampel berpasangan. Uji-t sampel berpasangan dilakukan
Terdapat pula kolom std. deviation (standar deviasi). untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan
Kolom ini menunjukkan indeks sebaran rata-rata sampel membaca saat sebelum dan sesudah diterapkannya tutor
terhadap rata-rata dari rerata populasi. Standar deviasi sebaya pada mahasiswa BIPA di Universitas Walailak.
pretest sebesar 11,00426 sedangkan standar deviasi Uji-t sampel berpasangan dilakukan menggunakan
posttest sebesar 11,94969. aplikasi SPSS versi 26 dengan taraf signifikansi 5%. Hasil
Kolom terakhir yaitu variance (variasi). Nilai pada uji-t sampel pretest dan posttest disajikan pada tabel
variasi merupakan kuadrat dari nilai pada kolom standar berikut.
deviasi. Variasi pretest sebesar 121,094 sedangkan variasi
posttest sebesar 142,795.

3. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest


Tabel 6. Uji T Sampel Berpasangan

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa sig


= 0.000 < 0.05. Kemudian diketahui bahwa thitung =

7
Bapala Volume 9, Nomor 5 Tahun 2022, hlm 1-9

16.602 dan ttabel = 1.83311, sehingga thitung > ttabel. Dari dua Wahyuni, C. S. (2021). Efektivitas Strategi Direct
perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan h 0 ditolak Reading Thingking Activities terhadap Peningkatan
dan ha diterima. Taraf signifikansi yang kurang dari 0,05 Kemampuan Membaca Pemahaman Di Sekolah
dan thitung lebih besar dari ttabel merupakan syarat untuk Dasar. Jurnal Basicedu, 5(1), 453–455.
dianggap efektif. Jadi, berdasarkan penjelasan https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.786
sebelumnya dapat diartikan bahwa penerapan tutor sebaya
Fitriani, F. (2018). Keterampilan Membaca Nyaring
dapat meningkatkan kemampuan membaca mahasiswa
Dengan Menggunakan Media Kartu Kata.
BIPA di Universitas Walailak.
Pedagogik Journal of Islamic Elementary School,
1(1), 37–46.
PENUTUP https://doi.org/10.24256/pijies.v1i1.378
Simpulan
Gianistika, C. (2021). Strategi Pembelajaran Contextual
Pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia tidak Teaching Dan Motivasi Siswa Terhadap Hasil
hanya dapat dilakukan melalui metode ceramah atau Belajar Membaca Nyaring Bahasa Indonesia.
mendengarkan dosen. Berdasarkan penelitian yang telah Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 656–671.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode tutor sebaya https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/
efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca 359
nyaring mahasiswa BIPA di Universitas Walailak. Hal ini Gunawan Putri, A., Octavialis, A. N., Sadikin, I. S.,
dibuktikan dari nilai rata-rata setelah diberi perlakuan Siliwangi, I., & Com, Y. (2019). Improving
(74,375) lebih tinggi daripada sebelum diberi perlakuan Students’ Reading Skill Through Collaborative
(52,5). Hasil perhitungan Uji T sig = 0.000 < 0.05. Learning. PROJECT (Professional Journal of
English Education), 2(6), 861–868.
Kemudian diketahui bahwa thitung = 16.602 dan ttabel =
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/project
1.83311, sehingga thitung > ttabel. Berdasarkan hasil /article/view/3182
perhitungan, maka tutor yang belum bergelar guru atau
dosen pun mampu memberi pengajaran dan memberi hasil Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan
(Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Method).
yang baik dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan.
khususnya meningkatkan kemampuan membaca nyaring.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka Hidayanti, T., Handayani, I., & Ikasari, I. H. (2013).
penerapan tutor sebaya dianggap efektif dalam Statistika Dasar Panduan Bagi Dosen dan
meningkatkan kemampuan membaca nyaring bahasa Mahasiswa. In Journal of Chemical Informationand
Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Indonesia mahasiswa BIPA di Universitas Walailak.
Kementerian Pendidikan, K. R. (2019). Tentang Kami.
Saran Retrieved from BIPA Kemdikbud:
Adapun saran dalam pelaksanaan penelitian sejenis https://bipa.kemdikbud.go.id/about
selanjutnya, yaitu pertama, dapat memilih teks yang
Kurniawan, A. (2018). Metodologi Penelitian
bernuansa kearifan budaya Indonesia. Kedua, peneliti
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
dapat membuat satu wadah yang dapat digunakan oleh
tutor untuk mengumpulkan dokumentasi atau data yang Linda, W. (2018). KETERAMPILAN MEMBACA
diperlukan. Ketiga, peneliti dapat membandingkan NYARING TEKS PERANGKAT UPACARA
perkembangan peningkatan kemampuan mahasiswaBIPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI
pada kelas peminatan dan umum. SISWA KELAS VII MTSN PAYAKUMBUH.
Wirda Linda. MENARA Ilmu, XII(11), 159–169.
DAFTAR PUSTAKA Maryani, N., Ichsan, M., & Khairunnisa, K. (2017).
Signifikansi Metode Guide Reading Terhadap
Amatullah, M. N., & Kusumaningrum, N. (2020). Motivasi Belajar Siswa Dalam Teori Membaca
Pendekatan Keterampilan Dalam Pembelajaran Nyaring. Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan
Bahasa Arab. An Nabighoh: Jurnal Pendidikan Dan Guru Sekolah Dasar, 4(2), 126.
Pembelajaran Bahasa Arab, 22(02), 231. https://doi.org/10.30997/dt.v4i2.924
https://doi.org/10.32332/an-nabighoh.v22i02.1945
Muliastuti, L. (2019). Bahasa Indonesia bagi Penutur
Ceyhan, S., & Yıldız, M. (2020). The effect of interactive Asing: Acuan Teori dan PendekatanPengajaran.
reading aloud on student reading compre-hension, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.
reading motivation and reading fluency*.
International Electronic Journal of Elementary Nafisah, S. (2019, September 23). Dongeng Anak: Kisah
Education, 13(4), 421–431. Tulo dan Tulio. Retrieved from Bobo Grid:
https://doi.org/10.26822/iejee.2021.201 https://bobo.grid.id/read/081861319/dongeng-
anak-kisah-tulo-dan-tulio?page=all
Dewi, S. M., Prawiyogi, A. G., Anwar, A. S., &

8
KEEFEKTIFAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
NYARING

Nafisah, S. (2021, Juni 13). Dongeng Anak: Kisah Tiga


Ekor Ikan #MendongenguntukCerdas. Retrieved
Niaz, H. F., & Mistry, J. R. (2021). Twelve tips for being
an effective clinical skills peer teacher. Medical
Teacher, 43(9), 1019–1024.
https://doi.org/10.1080/0142159X.2020.1841130
Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M.
(2017). Buku ajar dasar-dasar statistik penelitian.
Prat, Y. (2019). Animals Have No Language, and Humans
Are Animals Too. Perspectives on Psychological
Science, 14(5), 885–893.
https://doi.org/10.1177/1745691619858402
Purnomo, E., & Suhendra, E. S. (2020). Analisis masa
kerja dan promosi terhadap kinerja karyawan BPJS
Ketenagakerjaan. Jurnal Nusantara Aplikasi
Manajemen Bisnis, 5(1), 32–43.
https://doi.org/10.29407/nusamba.v5i1.13801
Ruiz-Gallardo, J. R., & Reavey, D. (2019). Learning
Science Concepts by Teaching Peers in a
Cooperative Environment: A Longitudinal Study of
Preservice Teachers. Journal of the Learning
Sciences, 28(1), 73–107.
https://doi.org/10.1080/10508406.2018.1506988
Venner, M. A., & Washburn, J. (2021). A peer-to-peer
service approach in academic libraries. Journal of
Access Services, 18(3), 149–172.
https://doi.org/10.1080/15367967.2021.1924065
Wei, L., & Ho, W. Y. J. (2018). Language Learning Sans
Frontiers: A Translanguaging View. Annual Review
of Applied Linguistics, 38(2018), 33–59.
https://doi.org/10.1017/S0267190518000053
Wulandari, N., Lyesmaya, D., & Nurasiah, I. (2019).
Meningkatkan keterampilan membaca nyaring
melalui model pembelajaran cooperative script di
sekolah dasar. Attadib Journal Of Elementary
Education, 3(2).
Yanti, N., Suhartono, & Kurniawan, R. (2018).
PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN BERBAHASA
INDONESIA MAHASISWA S1 PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS
BENGKULU. Ilmiah Korpus, 75.
Yapp, D., de Graaff, R., & van den Bergh, H. (2021).
Effects of reading strategy instruction in English as
a second language on students’ academic reading
comprehension. Language Teaching Research.
https://doi.org/10.1177/1362168820985236
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian Kuantitatif. Jurnal Tarbiyah : Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17–23.
https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v7i1.2100

Anda mungkin juga menyukai