Anda di halaman 1dari 5

Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia...

Hany Uswatun Nisa

JURNAL CAKRAWALA PENDAS


Media Publikasi pada Bidang Pendidikan Dasar
p-ISSN: 2442-7470 | e-ISSN: 2579-4442
Volume 5 Nomor 2 Edisi Juli 2019
______________________________________________________________________

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS


KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Hany Uswatun Nisa


uswatunhanynisa@gmail.com
Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhadi
Setiabudi, Jawa tengah

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak guru yang belum memaksimalkan
pembelajaran seperti mengembangkan bahan pembelajaran yang dibutuhkan. Bahan ajar
berupa buku teks merupakan salah satu media yang memiliki peran penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian dan
pengembangan dengan prosedur penelitian yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) Pengembangan
bahan ajar (3) validasi bahan ajar yang telah dikembangkan. Hasil tes keterbacaan dari bahan
ajar ini juga menunjukkan bahwa kriteria keterbacaan mudah dipahami dengan nilai rata-rata
siswa menjadi 88%. Berdasarkan paparan penelitian yang telah dilakukan, pengembangan
materi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V Sekolah dasar berbasis kontekstual
dinyatakan valid.

Kata kunci: Bahan Ajar, Kontekstual

Abstract
This research is motivated by many teachers who have not maximized learning such as developing
needed learning materials. Teaching materials in the form of text books are one of the media that have an
important role in improving the quality of education. This research method uses research and
development with research procedures, namely (1) needs analysis, (2) Development of teaching materials
(3) validation of teaching materials that have been developed. The readability test results from this
teaching material also show that the criteria for readability are easily understood with the average
student score being 88%. Based on the exposure of the research that has been carried out, the development
of Indonesian language learning material in junior high school class VIII based on context is declared
valid.

Keywords: Teaching Materials, contextual

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 100


Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia... Hany Uswatun Nisa

Pendahuluan beratkan pada hasil karya sastra manusia


Bahasa memiliki peran sentral bagi Indonesia agar lebih dihargai sehingga
perkembangan intelektual, sosial, dan dapat melestarikan sastra Indonesia, dan
emosional peserta didik dan meningkatkan kemampuan dalam
merupakan penunjang keberhasilan berbahasa. Hal tersebut sesuai dengan
dalam mempelajari semua bidang studi Badan Standar Nasional Pendidikan
lainya. Hakikat bahasa secara umum (Susanto,2016,p245) bahwa pembelajaran
adalah alat untuk menyampaikan pesan bahasa Indonesia diarahkan untuk
yang terlintas di dalam hati dan pikiran meningkatkan kemampuan peserta didik
manusia. Lebih jauh lagi bahasa adalah untuk berkomunikasi dengan bahasa
alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi, Indonesia dengan baik dan benar,baik
dalam artian alat untuk menyampaikan secara lisan maupun tulis, serta
pikiran, gagasan, konsep serta perasaan. menumbuhkan apresisasi terhadap hasil
Sejalan dengan hal tersebut menurut karya kesastraan manusia Indonesia.
Kridalaksana (Chaer, 2013, p32) bahasa Peningkatan kemampuan
adalah sistem lambang bunyi yang arbiter berbahasa pada bahasa Indonesia bukan
yang digunakan oleh para anggota hanya untuk digunakan sebagai alat
kelompok sosial untuk bekerja sama komunikasi secara lisan ataupun tulisan.
berkomunikasi, dan mengidentifikasi Lebih jauh lagi, pembelajaran bahasa
diri. Penjelasan tersebut semakin Indonesia bertujuan agar peserta
menegaskan bahwa bahasa adalah alat didik lebih menghargai karya sastra
komunikasi yang digunakan baik secara Indonesia dan dapat melestarikan
individu ataupun secara kelompok. bahasa Indonesia sebagai bagaian dari
Bahasa yang digunakan oleh budaya negara Indonesia.
negara Indonesia adalah bahasa Indonesia, Pada kurikulum 2013 pembelajaran
yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 Bahasa Indonesia disebut dengan
pasal 36 (Silvia, 2010, p52) bahwa bahasa pembelajaran yang berbasis teks. Dengan
negara adalah bahasa Indonesia. Oleh orientasi baru ini, pembelajaran Bahasa
sebab itu pembelajaran bahasa Indonesia Indonesia terfokus pada berbagai teks yang
diajarkan pada semua jenjang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-
pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hari. Dapat dipahami bahwa dalam
sampai dengan Perguruan Tinggi, yang pembelajaran berbasis teks, membutuhkan
diarahkan untuk meningkatkan suplemen pembelajaran yang dibutuhkan
kemampuan peserta didik untuk untuk mendukung ketuntasan hasil belajar
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia siswa. Selain buku wajib yang disediakan
dengan baik dan benar, baik secara lisan oleh kemendikbud yang merupakan buku
maupun tulis. Selain hal tersebut bahasa panduan baik bagi guru maupun bagi
Indonesia memiliki hakikat sebagai bahasa siswa, akan tetapi diperlukan juga buku
pengantar dalam pendidikan nasional latihan lain guna meningkatkan semangat
(saleh, 2015) Mengenai hakikat bahasa belajar siswa.
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan Lebih lanjut dikatakan bahwa,
bernegara, bahasa Indonesia berfungsi, pembelajaran bahasa Indonesia berbasis
antara lain sebagai bahasa resmi negara, teks menjadikan teks sebagai dasar, azas,
bahasa pengantar resmi lembaga pangkal, serta tumpuan dalam
pendidikan, bahasa resmi perhubungan pembelajaran itu sendiri. Hal senada
pada tingkat nasional, bahasa media masa. diungkapkan oleh Abidin (2012) bahwa
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa teks-teks yang disajikan menjadi dasar
bahasa nasional yang digunakan oleh untuk menumbuhkan karakter bagi siswa.
negara Indonesia adalah bahasa Indonesia Melalui teks kebahasan dan kesastraan
yang berfungsi juga sebagai bahasa dimasukan sebagai bahan ajar itu sendiri.
pengantar dalam pembelajaran serta Dipahami bahwa, dalam pembelajaran
bahasa resmi pada tingkat nasional. berbasis teks tersebut siswa dituntut untuk
Sedangkan tujuan pembelajaran aktif mengamati, menanya, menalar,
bahasa Indonesia secara khusus menitik mencoba dan mengkomunikasikan hal-hal

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 101


Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia... Hany Uswatun Nisa

yang berkaitan dengan materi yang akan ajar dibuat oleh pendidik, pembelajaran
dipelajari. akan lebih menarik dan mengesankan bagi
Bahan ajar merupakan segala siswa.
bentuk bahan yang digunakan guna Berdasarkan studi pendahuluan
membantu pendidik dalam melaksanakan yang dilakukan oleh peneliti di SDN
proses kegiatan belajara mengajar di dalam Dukuh Tengah 1 Ketanggungan
kelas. Lebih lanjut dikatakan oleh Majid Kecamatan Brebes kabupaten Brebes,
(2012, p173) bahwa dengan bahan ajar, bahwa guru hanya menggunakan sumber
memungkinkan siswa unuk mempelajari yang berasal dari buku paket yang telah
suatu kompetensi atan kompetensi dasar tersedia. Selian itu, buku tersebut belum
secara runtut dan sistematis sehingga memenuhi kebutuhan siswa serta belum
secara kuantitatif mampu menguasai menyesuaikan dengan karakteristik siswa.
semua kompetensi secara utuh dan Dalam kegiatan belajar mengajar, guru
terpadu. Dapat dipahami bahwa, hanya mengarahkan siswa untuk mencatat
pemanfaatan bahan ajar dalam materi yang dibahas, setelah itu guru
pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan tugas dibagian akhir pada
untuk meningkatkan keterampilan buku paket tersebut.
berbahasa siswa sekaligus menanamkan Bahan ajar yang sesuai untuk
nilai-nilai karakter bangsa yang menjadi dikembangkan adalah bahan ajar yang
tuntutan kurikulum. Mata pelajaran berbasis pendekatan kontekstual. Peneliti
bahasa Indonesia di SD dalam kurikulum mengembangkan bahan ajar dengan
2013 dicirikan dengan pendekatan pendekatan kontekstual dikarenakan
pembelajaran yang berbasis teks. pendekatan tersebut dianggap tepat
Bahan ajar sebagai kompenen digunakan dalam pembelajaran bahasa
dalam kurikulum yang akan disampaikan Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui
kepada siswa. Bahan ajar merupakan penggunaan pendekatan kontekstual dalam
komponen yang berperan sebagai materi bahan ajar yang dikembangkan maka akan
pembelajaran, ketika proses pembelajaran. membuat siswa dapat mengaitkan antara
Materi pembelajaran tersebut disusun materi pelajaran dengan situasi atau
dalam silbus guna mempermudah keadaan di dunia nyata.
pelaksanaan pembelajaran. Materi
pembelajaran terlebih dahulu Metode Penelitian
dikembangkan, sehingga lengkap dan siap Penelitian ini menggunakan
digunakan sebagai bahan ajar. penelitian research and development
Keberhasilan dalam proses pembelajaran menurut Brog & Gall . Sugiyono (2007:
dapat ditentukan oleh pendidik yang p407) mengemukakan bahwa metode
profesional, input yang baik, serta pengembangan adalah metode yang
pemilihan ahan ajar yang tepat dan digunakan untuk menghasilkan produk
berkualitas guna tercapainya tujuan tertentu dan pengujian keefektifan produk
pembelajaran itu sendiri. tersebut. Lebih lanjut brog and gall
Dalam realitas pendidikan di (Rachmatullah dan Sumantri, 2018)
lapangan, banyak pendidik yang masih menyatakan bahwa pada dasarnya
menggunakan bahan ajar yang siap pakai, penilitian dan pengembangan adalah proses
tinggal beli, instan, tanpa upaya yang digunakan untuk mengembangkan
merencanakan, menyiapkan dan menyusun dan memvalidasi produk yang
sendiri. Dengan demikian resiko yang dikembangkan. Pengembangan bahan ajar
didapat adalah bahan ajar yang mereka bahasa Indonesia berbasis kontekstual
pakai kurang menarik. Seorang pendidik untuk siswa Sekolah Dasar merupakan
dituntut kreativitasnya untuk mampu penelitian pengembangan yang diarahkan
menyusun bahan ajar yang inovatif, untuk menghasilkan bahan ajar yang telah
variatif, menarik, kontekstual dan sesuai dikembangkan berdasarkan pola
dengan tingkat kebutuhan siswa. Pendidik pembelajaran kontekstual. Penelitian ini
adalah sebagai orang yang paling paham dilakukan pada siswa kelas lima Sekolah
mengenai hal ini. Maka dari itu, jika bahan Dasar Negeri Dukuh Tengah 1

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 102


Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia... Hany Uswatun Nisa

Ketanggungan Kabupaten Brebes Jawa pengembangan bahan ajar diformulasikan


Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan untuk meningkatkan kemampuan
mengembangkan bahan ajar secara berbahasa berdasarkan kontekstual yang
sistematis. Adapun langkah-langkah dalam pada umumnya bahan ajar berisi materi
pengemabngan bahan ajar ini diantaranya: yang praktis dan kegiatan pembelajaran
(1) studi awal, (2) perencanaan, (3) desain yang melibatkan kegiatan praktis serta
produk, dan (4) validitas produk. mendorong siswa untuk memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Hasil Penelitian Produk-produk yang telah
Rekapitulasi hasil penilaian oleh dikembangkan telah divalidasi oleh para
validator yang diperoleh dari ahli materi ahli materi dan ahli bahasa dan tes
dan ahli bahasa pada produk yang telah keterbacaan telah dilakukan pada 30 siswa
dikembangkan dalam bentuk bahan ajar SDN Dukuh Tengah 01 Ketanggungan
dapat dilihat pada tabel bi bawah ini: Kecamatan Brebers Kabupaten Brebes.
Hasil validasi keseluruhan dari kedua ahli
Tabel 1: Rekapitulasi Hasil Penilaian tersebut memperoleh persentase 85,1%
Validator dengan kategori sangat valid dan uji
No Aspek Penilaian Skor keterbacaan memperoleh hasil 88,00.
1 Kelayakan isi 85,94% dengan kategori yang mudah dipahami.
2 Bahasa dan gambar 85,71% Berdasarkan kriteria ini, bahan ajar bahasa
3 Penyajian 81,25% Indonesia berdasarkan kontekstual cocok
4 Kegrafikan 87,5% untuk digunakan sebagai buku pendamping
Rata-rata 85,1% dalam belajar di kelas lima Sekolah Dasar.

Berdasarkan data pada tabel 1 dapat Daftar Pustaka


disimpulkan bahwa hasil penilaian dari Majid abdul. (2012). Perencanaan
validator terhadap bahan ajar bahasa pembelajaran mengembangkan
indonesia berbasis kontekstual memperoleh standar kompetensi guru. Bandung;
skor rata-rata 85,1% dalam kategori valid. PT. Remaja Rosdakarya.
Tes keterbacaan pada bahan ajar bahasa
Indonesia bebrbasis kontekstual yang R. Rachmadtullah, Z. Ms, and M. S.
dilakukan pada 30 siswa kelas V di SDN Sumantri, “Development of
Dukuh Tengah 01 Ketanggunagan computer - based interactive
Kecamatan Brebers Kabupaten Brebes. multimedia : study on learning in
Berdasarkan skor, kategori buku bacaan elementary education,” Int. J. Eng.
mudah dipahami. Technol., vol. 7, no. 4, pp. 2035–
Melihat dari rekapitulasi hasil 2038, 2018.
validasi validator yang memperoleh skor
85,1% dengan kategori sangat valid dan tes Chaer, Abdul. (2013). Lingustik Umum.
keterbacaan mendapatkan 88% dengan Jakarta : Rineka Cipta
kategori buku mudah dipahami, produk
yang telah dikembangkan dapat dilanjutkan Silvia, (2010). Undang-undang Dasar 1945
dan digunakan ketika pembelajaran di & Amandemennya. Jakarta :
Sekolah Dasar khususnya di Kelas V. Generasi Cerdas

Kesimpulan Susanto. Ahmad. (2016). Teori Belajar &


Berdasarkan hasil penelitian dan Pembelajaran. Jakarta :
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Pernadamedia Group.
pengembangan produk berupa bahan ajar
bahasa Indonesia berbasis kontekstual Saleh. Muhammad. (2015). Pengembangan
untuk siswa kelas lima Sekolah Dasar, bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis
dikembangkan berdasarkan analisis kurikulum 2013 yang
kebutuhan pendidik dan siswa. Dari hasil mengintegrasikan nilai karakter bangsa
analisis kebutuhan, maka prinsip-prinsip

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 103


Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia... Hany Uswatun Nisa

di SMP. Jurnal pendidikan dan


pembelajaran, volume 22, nomor 2.

Abdin. Yunus. (2012). Pembelajaran


membaca berbasis pendidikan karakter.
Bandung; Refika Aditama.

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 104

Anda mungkin juga menyukai