Anda di halaman 1dari 1

Andai aku menjadi guru BIPA

Oleh : Munawaroh

NPM : P120206255

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional masyarakat Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa
pemersatu bangsa, meskipun demikian banyak dari negara lain yang ingin mempelajari bahasa
Indonesia, hal ini dikarenakan menurut penutur asing bahasa Indonesia mempunyai kosakata yang
sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami dibandingkan dengan bahasa asia lainnya. Hal ini
terbukti dari pernyataan Kemenlu RI (Diplomasi, No.106 tahun X), yang menyatakan bahwa "setidaknya
terdapat 52 negara asing yang membuka Program Studi Bahasa Indonesia, beberapa diantaranya Inggris,
Amerika Serikat, Australia, Maroko, Vietnam, Kanada, Jepang, Ukraina, Korea Selatan, Hawaii hingga
Suriname". Selain itu, warga dunia yang ingin mempelajari Bahasa Indonesia tergabung dalam Program
pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Sampai akhir 2020 tercatat ada 355 lembaga
penyelenggara program BIPA di 41 negara, dengan total 72.746 pembelajar.

Keberadaan Bipa di Indonesia sendiri menjadi tidak kalah penting, mengingat eksistensinya untuk
memperkenalkan negara Indonesia dikancah internasional. Bipa merupakan salah satu program
pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi sebagai upaya untuk memperkenal bahasa Indonesia dalam kancah
internasional dengan tujuan menjadikan bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional di tahun 2045.

Untuk menjadi guru BIPA tidaklah mudah butuh pelatihan dan pembinaan yang berkesinambungan dan
tentunya harus mengutamakan Profesionalitas, mengingat peserta didik yang kita ajarkan berasal dari
berbagai latar belakang budaya yang sangat berbeda. Bipa dan Indonesia keduanya mempunyai
hubungan kausalitas, dengan Bipa maka negara Indonesia akan dikenal dunia dan dengan wawasannya
mengenai negara Indonesia maka seseorang akan menjadi pengajar BIPA yang kompeten. Untuk itu
rencana saya apabila menjadi guru BIPA adalah dengan mempersiapkan segalanya secara matang, mulai
dari strategi pembelajaran yang meliputi metode dan teknik yang digunakan saat kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan prinsip pembelajaran Bipa dan mengikuti berbagai webinar atau seminar yang
dapat menambah wawasan kita mengenai pembelajaran Bipa.

Memperhatikan aspek 3 B dalam mengajar yaitu Brain, Behavior dan Beauty. Brain berkenaan dengan
pengetahuan dan wawasan kita mengenai Indonesia, mulai dari agama, budaya, seni hingga struktur
kebahasaan. Behavior berkenaan dengan perilaku dan kebiasaan, sebagai pengajar BIPA tentunya kita
harus bisa menjadi teladan yang baik melalui sikap dan perilaku kita yang mencerminkan pribadi yang
baik, hal ini senada dengan kata Guru yang artinya digugu dan ditiru oleh setiap siswanya. Yang ketiga
Beauty berkenaan dengan Penampilan saat mengajar, sebagai pengajar BIPA kita juga harus
memperhatikan penampilan kita, mulai dari atas sampai bawah semuanya harus rapih, bersih dan
wangi, bukan hanya penampilan dari luar tetapi juga penampilan dari dalam hati atau inner beauty, kita
harus bisa memancarkan energi positif dan kepribadian yang baik.

Anda mungkin juga menyukai