Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI BELAJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MAHASISWA KELAS A ANGKATAN 2020 JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

HIKA ARPI RAPANI


UNIVERSITAS RIAU

I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia Merupakan Pembelajaran wajib di negara Indonesia yang
diimplementasikan ke dalam dunia pendidikan dimulai dari jenjang SD, SMP, SMA hingga
ke Perguruan Tinggi. Ada beberapa aspek keterampilan yang ada di dalam pembelajaran
bahasa, yaitu, keterampilan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang paling dasar yang wajib di kuasai oleh setiap
peserta didik, karena merupakan awal dari penunjang untuk memperoleh keberhasilan baik
itu di dalam pendidikan, berorganisasi maupun menjalani kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran ini memiliki tujuan memudahkan seseorang untuk berkomunikasi antara satu
sama lain. Kita mengetahui bahwa di Indonesia terdapat beragam suku dan bahasa, oleh
karena itu kita membutuhkan berbahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berbicara
dengan orang lain. Jika komunikasi telah terjalin dengan baik, tentu kita akan mudah
mendapatkan informasi baik itu berupa ilmu pengetahuan maupun belajar dari pengalaman
orang lain, serta dapat membaur di dalam masyarakat, mengeluarkan gagasan dan
meningkatkan kemampuan intelektual yang kita miliki. Sebagai warga negara Indonesia,
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, oleh sebab itu bagi peserta didik, diharapkan
untuk bisa mempelajari pelajaran ini dengan baik dan benar serta bangga untuk berbahasa
Indonesia.
Strategi pembelajaran adalah cara atau metode atau perencanaan yang di gunakan pada
saat pembelajaran dilakukan demi tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut. Strategi ini
dapat berupa cara penyampaian materi kepada siswa, misalnya dari segi bahan yang di
ajarkan, waktu yang digunakan, atau peralatan yang di butuhkan utuk menunjang suatu
pembelajaran agar tidak monoton. Ada beberapa metode dari strategi pembelajaran yang
bisa kita gunakan misalnya metode, diskusi, ceramah, simulasi dan demostrasi. Sedangkan
jenis-jenis strategi pembelajaran secara umum, yaitu strategi pembelajaran langsung, strategi
pembelajaran tidak langsung, strategi pembelajaran interaktif, serta strategi pembelajaran
mandiri. Dengan menerapkan strartegi belajar yang tepat, tentu peserta didik akan lebih
mudah untuk memahami pelajaran yang di berikan sehingga mendapatkan pengalaman
belajar yang unggul. Penerapan strategi belajar yang baik perlu dilakukan agar terciptanya
proses pembelajaraan yang efektif dan efesien.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Didalam suatu proses pembelajaran tidak luput dari strategi pembelajaran atau metode
yang di gunakan saat penyampaian materi. Jika strategi pembelajaran yang di gunakan
kurang tepat tentu hal tersebut membawa dampak menurunnya kinerja belajar seorang
mahasiswa dan kemampuanya dalam memahami sebuah pelajaran. Strategi pembelajaran
yang tepat merupakan suatu penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran guna
mencapai tujuan yang diinginkan. Mahasiswa membutuhkan strategi pembelajaran yang
efektif dan efesien agar hasil yang di peroleh menjadi maksimal. Tentunya setiap mahasiswa
mempunyai strategi yang berbeda-beda. Semua srategi yang di gunakan tentunya di nilai
yang paling baik dan nyaman di terapkan. Penelitian-penelitian yang telah di lakukan
menunjukkan bahwa strategi belajar yang tepat berpengaruh besar terhadap keberhasilan
mahasiswa dalam proses menutut ilmu. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap
mahasiswa Universitas Riau jurusan teknik sipil kelas A angkatan 2020 mengenai strategi
pembelajaran yang diterapkan.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran
yang di terapkan pada mahasiswa Universitas Riau jurusan teknik sipil kelas A angkatan
2020 untuk mata kuliah Bahasa Indonesia. Secara lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk
: (1) mengetahui strategi pembelajaran yang tepat demi meningkatkan kualitas belajar Bahasa
Indonesia mahasiswa teknik sipil kelas A Universitas Riau (2) mengetahui seberapa besar
pengaruh strategi pembelajaran yang di terapkan dengan hasil akhir yang di peroleh
mahasiswa teknik sipil kelas A Universitas Riau
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan proposal penelitian strategi belajar mata kuliah Bahasa Indonesia pada
jurusan teknik sipil Universitas Riau kelas A angkatan 2020 yaitu :
1. Meningkatkan kualitas belajar mahasiswa jurusan teknik sipil kelas A angkatan 2020
agar memperoleh hasil yang maksimal terutama pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Mahasiswa teknik sipil Universitas Riau kelas A angkatan 2020 mampu menemukan
strategi belajar yang efektif dan efisien yang di nilai cocok dengan diri mahasiswa itu
sendiri.
II. Landasan Tori dan Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Strategi Perkuliahan

Strategi pembelajaran adalah salah satu modal dasar yang harus dipersiapkan oleh setiap
pengajar sebelum memulai perkuliahan. Strategi pembelajaran yang sesuai akan sangat
membantu dosen dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa.
Untuk itu, diperlukan persiapan dari pengajar dalam menentukan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan proses
pembelajaran di kelas, seperti mata pelajaran, peserta didik, media pembelajaran, sarana dan
prasarana, serta berbagai hal yang mendukung proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran tidak pernah lepas dari pendidik dan kompetensinya dalam
merancang semua aspek yang berkenaan dengan metode, model, dan strategi
pembelajaran.Merancang strategi pembelajaran yang tepat oleh setiap pendidik sebelum
memulai proses belajar mengajar sangatlah berpengaruh dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Alasannya, rancangan strategi yang tepat dalam penyampaian materi mata
pelajaran tertentu merupakan penentu keberhasilan pembelajaran. Setiap mata pelajaran di
sekolah dan mata kuliah di perguruan tinggi yang akan diberikan oleh pendidik idealnya
tersusun dan terencana atas strategi pembelajaran yang berbeda-beda. Dalam setiap satu mata
kuliah yang terdiri dari beberapa materi sebaiknya menggunakan beberapa rancangan strategi
pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang ingin disampaikan oleh pendidik.
Pemilihan strategi pembelajaran yang paling tepat adalah bentuk kepiawaian seorang
pendidik dalam melihat, berfikir, dan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar dengan harapan tercapainya penyampaian materi pada peserta didik sehingga
tujuan pembelajaran dapat terwujud.
Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI (2007: 167), yang dimaksud
dengan strategi adalah sebagai berikut:
“Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu.Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakekatnya belum mengarah
kepada hal-hal yang bersifat praktis, suatu strategi masih berupa rencana atau gambaran
menyeluruh.Sedangkan, untuk mencapai tujuan, memang strategi disusun untuk tujuan
tertentu.Tidak ada suatu strategi tanpa adanya tujuan yang harus dicapai”.
Moedjiono dan Hasibuan (2009:3) menyatakan bahwa “Strategi belajar-mengajar adalah
pola umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar.
Pengertian strategi dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik abstrak dari rentetan
perbuatan guru-murid di dalam peristiwa belajar-mengajar.”. Berbagai konsep yang
dikemukan oleh beberapa ahli ini menunjukkan bahwa dalam proses belajar-menhajar, mau
tidak mau, seorang guru harus mampu menggunakan strategi yang tepat. Sebagai seorang
calon guru, mahasiswa yang kuliah di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan tentu
harus dibekali dengan ilmu tentang strategi, pendekatan, metode, dan model mengajar.
Pembekalan ini tentu membutuhkan bahan ajar yang memadai agar hasil belajar dapat
dicapai dengan baik.
Ketercapaian hasil pembelajaran dalam proses pembelajaran juga sangat ditentukan oleh
berbagai faktor, antara lain ketersedian bahan ajar dan efektivitas pembelajaran. Menurut
Kusumam, Mukhidin, & Hasan (2016:2) “Guru diharapkan mampu untuk merancang
ataupun menyusun bahan ajar yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar
dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar.”. Guru yang dimaksudkan di sini tentulah sama
dengan dosen karena sama-sama pendidik.
2.2. Jenis Perkuliahan Daring

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di dunia,
memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi.
Untuk melawan Covid-19 Pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial
(social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai masker dan selalu
cuci tangan. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang
perguruan tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka (konvensional) dan
memerintahkan untuk menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran secara daring (Surat
Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020). Perguruan tinggi dituntun untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran secara daring atau on line (Firman, F., & Rahayu, S., 2020).
Tidak sedikit universitas dengan cepat merespon intruksi pemerintah, tidak terkecuali
Universitas Riau dengan mengeluarkan surat instruksi tentang pencegahan penyebaran
Corona Virus Diesease (Covid-19) di lingkungan Universitas Riau. Di surat edaran itu ada 7
poin dan salah satunya adalah anjuran untuk menerapkan pembelajaran daring Ada sekitar 65
perguruan tinggi di Indonesia yang telah melaksanakan pembelajaran daring dalam
mengantisipasi penyebaran Covid-19 (CNN Indonesia, 2020).
Bentuk perkuliahan yang dapat dijadikan solusi dalam masa pandemi covid-19 adalah
pembelajaran daring. Menurut Moore, Dickson-Deane, & Galyen (2011) Pembelajaran
daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas,
konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi
pembelajaran.
Pada pelaksanaanya pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkatperangkat
mobile seperti smarphone atau telepon adroid, laptop, komputer, tablet, dan iphone yang
dapat dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan dimana saja. Perguruan tinggi
pada masa WFH perlu melaksanakan penguatan pembelajaran secara daring (Darmalaksana,
2020). Pembelajaran secara daring telah menjadi tuntutan dunia pendidikan sejak beberapa
tahun terakhir). Pembelajaran daring dibutuhkan dalam pembelajaran di era revolusi industri
4.0 (Pangondian, R. A., Santosa, P. I., & Nugroho, E., 2019).
Penggunaan teknologi mobile mempunyai sumbangan besar dalam lembaga pendidikan,
termasuk di dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan,
2011). Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran
secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan layanan Google Classroom,
Edmodo, dan Schoology), dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp. Pembelajaran secara
daring bahkan dapat dilakukan melalui media social seperti Facebook, Twitter dan
Instagram. Selain itu, pembelajaran secara daring juga dapat dilaksanakan dengan media
video conference seperti Google Meet dan Zoom Cloud Meeting. Pembelajaran daring
menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur,
perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling
berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi (secara langsung/synchronous dan secara
tidak langsung/asynchronous). Pembelajaran daring adalah bentuk pembelajaran jarak jauh
yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, CD-ROOM
(Molinda, 2005)
2.3. Pengertian Proposal Penelitian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), defenisi proposal adalah rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai
bentuk usulan baik berupa gagasan maupun pemikiran yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja tertulis kepada pihak lain dengan tujuan menjabarkan atau menjelaskan
rencana kerja tersebut. (Eko Sugiarto, 2015).
Sedangkan menurut Sugiyono (2013) Proposal penelitian ialah pedoman yang berisikan
berbagai legiatan serta langkah-langkah anasistematis yang akan diikuti ileh seorang peneliti
dalam melakasanakan suatu penelitian.
Secara umum, proposal dibedakan menjadi empat jenis, yaitu proposal bisnis, proposal
proyek, proposalpenelitian, dan proposal kegiatan (Winarta, 2013). Proposal penelitian
digunakan di bidang akademis, missal penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis, dan
disertasi.
Dalam konteks tugas akhir mahasiswa, proposal adalah gambaran tertulis secara rinci
dan menyeluruh tentang proses yang akan dilakukan oleh mahasiswa (peneliti) untuk dapat
memecahkan permasalahan penelitian.
2.4. Tujuan Proposal Penelitian

Tujuan dari proposal penelitian adalah untuk menyajikan dan membenarkan kebutuhan
untuk mempelajari masalah penelitian dan untuk menyajikan cara-cara praktis di mana studi
yang diusulkan harus dilakukan. Proposal penelitian berisi tinjauan literatur yang luas.
Proposal tersebut harus memberikan bukti persuasif bahwa ada kebutuhan untuk studi yang
diusulkan.

Selain memberikan alasan, proposal menjelaskan metodologi terperinci untuk


melakukan penelitian yang konsisten dengan persyaratan profesional atau bidang akademik
dan pernyataan tentang hasil yang diharapkan dan/atau manfaat yang diperoleh dari
penyelesaian studi.
Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa  tujuan proposal penelitian yang mendasar
adalah menggarisbawahi bidang-bidang studi terperinci dan memastikan bahwa proposal
penelitian yang disusun layak.

2.5. Manfaat Proposal Penelitian

Proposal penelitian biasanya dipakai untuk kalangan akademik untuk kegiatan


penelitian. Di dalam proposal ini dijelaskan mengenai gambaran singkat penelitian yang akan
dilakukan, seperti topik masalah, latar belakang, ruang lingkup, waktu/ tempat penelitian, dan
lainnya.
Adapun Manfaat proposal penelitian antara lain :

 Sebagai dasar/ acuan dalam melakukan penelitian


 Sebagai gambaran singkat tentang penelitian yang akan dilakukan, seperti latar
belakang permasalahan, landasan teori, metodologi penelitian, dan lainnya.
 Sebagai bahan untuk melakukan evaluasi atau pertimbangan bagi pihak-pihak terkait
yang berwenang.
 Sebagai sarana untuk mengajukan dana penelitian kepada pihak tertentu.

III.METODE PENELITIAN
III.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Universitas Riau tepatnya yang berlokasi di kampus bina
widya, jalan H.R Subrantas Pekanbaru. Lokasi tersebut di pilih karena memiliki semua aspek
pendukung agar penelitian dapat ini berjalan dengan baik.
III.2. Waktu Penelitian
Penelitian di laksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2020 yaitu antara bulan
Agustus 2020 sampai dengan bulan Desember 2020
III.3. Sumber Data
a. Data tentang pembelajaran Bahasa Indonesia
Sumber data atau informasi yang penulis gunakan untuk variable pembelajaran Bahasa
Indonesia, di dapat dari proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang di lakukan mahasiswa di
kampus. Dimana peneliti bertindak langsung sebagai mahasiswa pada mata kuliah Bahasa
Indonesia.
b. Data tentang strategi pembelajaran yang digunakan
Sumber data yang penulis gunakan untuk variabel ini didapat dari mahasiswa teknik sipil
Universitas Riau yang berjumlah 38 orang mahasiswa dan menjadi sampel dalam penelitian
ini, dengan cara melihat strategi belajar mahasiswa pada saat pembelajaran mata kuliah
Bahasa Indonesia kemudian diolah dan di analisis untuk kebenaran hipotesis penelitian.

III.4. Data Penelitian


Data yang digunakan pada form ini berupa data hasil survey menggunakan platform
Google Form yang dibagikan kepada responden
III.5. Teknik Pengumpulan Data
Langkah awal dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah membuat survey
dengan menggunakan Google Form. Survey berisi beberapa pertanyaan yang berhubungan
tentang strategi pembelajaran Bahasa Indonesia. Link Google Form dibagikan kepada
responden sebanyak 38 orang mahasiswa. Data survey berupa grafik dan diagram kemudian
dianalisis sehingga mendapatkan hasil dari penelitian yang diinginkan.
III.6. Teknik Analisis Data
Data yang berupa grafik dan diagram yang didapatkan dari survey selanjutnya dianalisis.
Jawaban terbanyak dari beberapa pertanyaan survey akan dianalisis untuk mendapatkan hasil
penelitian yang diinginkan.
Daftar Pustaka
Dewi, Y., & Mikaresti, P. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan Metode Pikir Bareng dan Berbagi. Pena : Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra, 9(1), 116–128. https://doi.org/10.22437/pena.v9i1.6914
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. BODIK
(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIOLOGI, 6(2), 214–224.
https://doi.org/10.17509/t.v6i2.20887
Sugiarto, E. (2015). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis. Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai