Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan media, sekaligus langkah strategis yang digunakan untuk

menciptakan mutu sumber daya manusia baik dari segi moral, sosial maupun

intelektual. Mutu pendidikan yang rendah dalam satuan pendidikan, merupakan salah

satu dari permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia. Mutu pendidikan

adalah hasil penilaian terhadap proses pendidikan dengan harapan yang tinggi untuk

dicapai dari upaya pengembangan bakat-bakat para pelanggan pendidikan melalui

proses pendidikan1. Demikian mutu pendidikan merupakan suatu hal yang penting

dalam proses pendidikan.  Oleh karena itu perbaikan proses pendidikan merupakan

salah satu upaya untuk mencapai keunggulan dalam penyelenggaraan pendidikan.

Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan pelajaran pokok di sekolah-sekolah

agama, seperti di sekolah Muhammadiyah. Hal ini disebabkan Bahasa Arab

merupakan bahasa agama, diajarkan mulai dari kelas satu di sekolah Muhammadiyah,

dan secara kurikuler Bahasa Arab menduduki posisi sebagai mata pelajaran wajib.2

Umat Islam dalam segala aspek kehidupannya harus selalu berpegang pada ajaran

agamanya yang bersumber pada Al Quran dan Hadist Nabi. Keduanya merupakan

pokok hukum Islam yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Arab. Tujuan

1
Hoy, C. et al, Improving Quality in. Education, (London: kogan page ,2000), hlm.12
2
Abdul Majid, , Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi, (Bandung: Rosda karya,2004)
.hlm.156

1
mempelajari Bahasa arab adalah agar umat Islam dapat memahami isi kandungan Al

Qur’an dan Al Hadist.

Mata Pelajaran Bahasa Arab dalam kurikulum sekolah Muhammadiyah

adalah salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing,

mengembangkan, dan membina kemampuan peserta didik untuk bersikap positif

terhadap Bahasa Arab, dengan tujuan agar peserta mudah dalam memahami bacaan

maupun pembicaraan orang, dan menggunakan Bahasa Arab sebagai alat komunkasi

baik lisan maupun tertulis3. Hal ini sangat penting dalam hal membantu peserta didik

untuk memahami mata pelajaran sumber ajaran Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadist,

fiqih, maupun kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam. Dengan

demikian mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi warga Negara yang cerdas,

terampil dan berkepribadian Indonesia serta siap mengambil bagian dalam

pembangunan nasional.

Mengingat sifat materi pembelajaran Bahasa Arab yang tersusun secara

hierarkis dari yang dasar, sederhana, dan mudah menuju kepada yang lanjut, rumit,

dan sulit, maka pembelajaran Bahasa Arab pada kelas empat merupakan landasan

dasar siswa dan akan berpengaruh terhadap pembelajaran pada kelas-kelas

berikutnya yaitu kelas 5 dan 6. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa Arab di kelas

empat harus diusahakan berkualitas sehingga mampu menghasilkan kemampuan atau

3
Dirjen Bagais Depag RI, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Dirjen Bagais, 2003) hlm.16

2
prestasi Bahasa Arab siswa yang tinggi. Namun pada kondisi kenyataannya prestasi

bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah (sekolah Muhammadiyah) sangat rendah.4

Menurut observasi awal yang dilakukan penulis pada kelas IV terhadap nilai-

nilai Ujian semester ganjil bahasa Arab tahun pelajaran 2017/2018 di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek cukup bervariasi. Terdapat siswa yang memenuhi KKM,

namun banyak pula siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yang digunakan di SD Unggulan Muhammadiyah

Kretek.

Rendahnya prestasi belajar tersebut mencerminkan masih kurangnya kemampuan

siswa kelas IV SD Unggulan Muhammaduyah Kretek dalam memahami konsep dasar

Bahasa Arab secara benar. Kurangnya kemampuan atau prestasi Bahasa Arab siswa

sebagai hasil dari proses pembelajaran Bahasa Arab, tidak dapat dilepaskan dari

faktor-faktor yang ikut mempengaruhinya, baik faktor eksternal maupun faktor

internal. Faktor-faktor intern (dari dalam diri) terdiri dari tiga faktor, yaitu: faktor

jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Sementara itu, faktor-faktor

ekstern (dari luar diri) terdiri dari 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan

faktor masyarakat. Oleh sebab itu faktor-faktor tersebut tidak boleh disepelekan oleh

guru maupun orang tua sebagai pendidik dirumah.5

Selain itu bila dilihat dari aspek intensitasnya, belajar di sekolah berkontribusi

lebih sedikit dibandingkan dengan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Siswa


4
 Suja`i, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab Strategi dan Metode Pengembangan Kompetensi,
(Semarang: Walisongo Press, 2008), Hlm.3
5
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya edisi revisi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hlm.54

3
mengikuti pendidikan di sekolah sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%,

selebihnya 70% siswa berada dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Intensitas

diartikan sebagai keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Sehingga intensitas

diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat

untuk mencapai tujuan, dalam hal ini tujuan belajar bahasa Arab.6

Dengan adanya masalah yang telah tertuliskan di atas penulis merasa

terdorong untuk melakukan sebuah penelitian guna melihat ada tidaknya pengaruh

antara intensitas belajar terhadap prestasi belajar bahasa Arab. Dengan berpijak pada

uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat judul “ PENGARUH INTENSITAS

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS IV SD

UNGGULAN MUHAMMADIYAH KRETEK TAHUN AJARAN 2017/2018”.

b. Rumusan Masalah

6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2012) hlm.560

4
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dirumuskan

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara intensitas belajar dengan prestasi belajar

bahasa Arab pada siswa kelas IV SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

Tahun Ajaran 2017/2018?

2. Seberapa besar pengaruh antara intensitas belajar dengan prestasi belajar

bahasa Arab siswa di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek?

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan serta manfaat penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh antara intensitas belajar dengan prestasi

belajar bahasa Arab pada siswa kelas IV SD Unggulan Muhammadiyah

Kretek Tahun Ajaran 2017/2018.

b. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh antara intensitas belajar

dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas IV SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek.

2. Manfaat Penelitian

a. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mempermudah siswa

dalam mempelajari bahasa Arab dan dapat meningkatkan prestasi belajar

bahasa Arab.

b. Dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar bahasa Arab.

5
c. Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

bagi Kepala Sekolah SD Unggulan Muhammadiyah Kretek dalam rangka

mengambil keputusan terkait dengan prestasi belajar bahasa Arab.

d. Kajian Pustaka

Setelah penulis mengadakan telaah tentang penelitian yang berkenaan dengan

masalah yang diangkat dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa jurnal

yang memiliki relevansi terhadap penelitian yang penulis kaji, di antaranya yang

dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah:

Skripsi saudari Fatimah Khoirotinisa (2012) yang berjudul “Korelasi Interaksi

Edukatif Terhadap Prestasi Bahasa Arab Siswa Di MTs Al Ma’had An Nur Ngrukem

Bantul Yogyakarta” Skripsi ini membahas tentang bagaimana korelasi interasi

edukatif guru dengan siswa. Interaksi edukatif guru dengan siswa dalam

pembelajaran bahsa Arab di kelas VII MTs Al Ma’had An Nur Ngrukem Bantul

Yogyakarta, hasil dari skripsi tersebut bahwa interaksi edukatif guru dengan siswa

tergolong cukup baik.7

Skripsi saudari Dian Ratna Utami (2011) yang berjudul “Korelasi Persepsi

Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Bahasa Arab Dengan Prestasi Belajar Bahasa

Arab Peserta Didik Kelas X MA AL-HIKMAH Karangmojo Gunungkidul Tahun

Pelajaran 2011/2012”. Dalam skripsinya Lailatur Rohmah mengemukakan bahwa

7
Fatimah Khoirotunisa, Korelasi Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Bahasa Arab Siswa Di MTs Al
Ma’had An Nur Ngrukem Bantul Yogyakarta, 2011.

6
persepsi siswa kelas X MA Al-Hikmah terhadap Bahasa Arab pada taraf cukup baik

dan memilki korelasi positif dan signifikan terhadap prestasi belajar bahasa Arab.8

Skripsi saudara Nur Hadi, (2015) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren Mathali’ul Falah, Pati, Jawa Tengah dengan

judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual terhadap Prestasi

Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati Tahun

Pelajaran 2015/2016”. Dalam skripsinya tersebut Penggunaan media pembelajaran

audio visual di Kelas VIII MTs Al-Hikmah Kajen menghasilkan perolehan nilai

angket sebesar = 1596 dari nilai maksimal yang bisa didapat sebesar = 2400. Nilai

tersebut menunjukkan besaran capaian sebesar = 67%. Sedangkan nilai rata-ratanya

sebesar = 53,2. Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Bahasa Arab Siswa

Kelas VIII di MTs Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dapat dikategorikan “baik”.9

Skripsi saudara Ahmad Ardana (2017) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap

Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X di MAN Sabdodadi Bantul Tahun Ajaran

2016/2017”. Dalam penelitiannya tersebut diketahui Dari hasil data analisis

diperoleh harga r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan pada taraf signifikansi 1%,

maka hipotesis terbukti kebenaranya bahwa terdapat korelasi yang positif dalam

kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh antara interaksi

8
Dian Ratna Utami, Korelasi Persepsi Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Bahasa Arab Dengan
Prestasi Belajar Bahasa Arab Peserta Didik Kelas X MA AL-HIKMAH Karangmojo Gunungkidul,
2011.
9
Nur Hadi, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual terhadap Prestasi Belajar
Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati, 2015.

7
edukatif terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Sabdodadi Bantul

Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.10

Skripsi saudari Nurhafni Andriana (2016) Program Studi Pendidikan Bahasa

Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Korelasi antara Minat Belajar

Bahasa Arab dan Prestasi Belajar Bahasa Arab siswa kelas VIII MTsN Lab. UIN

Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016”. Dalam skripsinya tersebut analisis korelasi

Product Moment memperoleh nilai koefisien korelasi minat belajar bahasa Arab

dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs N Lab. UIN Yogyakarta

tahun ajaran 2015/2016 adalah 0,328, dan signifikansinya 0,016 yang kurang dari

0,05. Ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara minat belajar bahasa Arab

dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs N Lab. UIN Yogyakarta.

Sedangkan dari analisis Regresi dapat diketahui besarnya koefisien determinasi yaitu

0,107. Hal ini mengandung pengertian bahwa pengaruh minat belajar bahasa Arab

terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs N Lab. UIN Yogyakarta

tahun ajaran 2015/2016 sebesar 10,7% sedangkan 89,3% lainnya dipengaruhi oleh

variabel lain selain minat belajar bahasa Arab.11

Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

fokus penelitian ini lebih mengkaji korelasi antara intensitas belajar bahasa Arab

terhadap prestasi belajar bahasa Arab kelas IV SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

Bantul Yogyakarta. Menurut peneliti, Intensitas belajar setiap siswa yang beraneka
10
Ahmad Ardana, Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X
di MAN Sabdodadi Bantul Yogyakarta, 2016.
11
Nur Hafni Andriana, Korelasi antara Minat Belajar Bahasa Arab dan Prestasi Belajar Bahasa Arab
siswa kelas VIII MTsN Lab. UIN Yogyakarta, 2016.

8
ragam, prestasi belajarnya juga berbeda-beda. Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas IV SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta tahun 2017/2018.

9
BAB II

A. Landasan Teori

1. Intensitas Belajar

a. Pengertian Intensitas

Intensitas secara etimologi berasal dari kata intense yang berarti hebat

atau sangat kuat, tinggi, bergelora, penuh semangat, berapi-api, sangat

emosional. Intensitas diartikan sebagai keadaan tingkatan atau ukuran

intensnya.12 Intensitas adalah kemampuan, kekuatan atau kehebatan.13

Sedangkan intensitas dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan

oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan, dalam hal

ini tujuan belajar bahasa Arab14.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa intensitas adalah suatu kemampuan dari seseorang

dalam melakukan suatu kreatifitas atau kegiatan tertentu untuk mencapai

suatu tujuan. Dalam hubungan dengan belajar intensitas dapat dipengaruhi

oleh beberapa factor baik bersumber dari dalam diri siswa maupun dari luar

siswa seperti IQ, minat belajar, motivasi, keadaan ekonomi, metode

mengajar, dan sarana prasarana sekolah dan bentuk kehidupan masyarakat

12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2008), hlm.500
13
Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Gita Media Press, 2006), hlm.209
14
Milman Yusdi, Made Suarsana., Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.. 2010), hlm.90

10
b. Pengertian Belajar

Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan

guru, antar siswa sesama siswa, serta antara guru dan siswa terhadap

lingkungannya. Belajar adalah salah satu usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya15. Sedangkan Belajar adalah suatu proses yang berlangsung

di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku

dalam berpikir, bersikap, dan berbuat16

Dari beberapa pengertian di atas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku, pengetahuan dan sikap pada

kepribadian seseorang melalui latihan dan pengalaman, yang dapat

diobservasi maupun tidak, yang dapat dilakukan dengan membandingkan

tingkah laku seseorang sebelum dan sesudah mengalami peristiwa belajar.

c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Intensitas Belajar Siswa

Adapun factor-faktor yang memengaruhi intensitas belajar siswa, adalah

1) Adanya keterkaitan dengan realitas kehidupan, 2) Harus

mempertimbangkan minat pribadi siswa, 3) Memberikan kepercayaan pada

15
 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta 2010). hlm.2
16
 Gulo, W., Metode Penelitian, ( Jakarta: PT. Grasindo, 2002), hlm.23

11
siswa untuk giat sendiri, 4) Materi yang diberikan harus bersifat praktis, 5)

Adanya peran serta dan keterlibatan siswa,17.

d. Indikator Intensitas Belajar Siswa

Bedasarkan pelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa intensitas belajar

mempunyai beberapa indicator, diantaranya:

1. Motivasi

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi intrinsic

dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah keadaan berasal dari

dalam diri individu yang dapat melakukan tindakan belajar, termasuk di

dalamnya adalah perasaan menyukai materi dan kebutuhannya terhadap

materi tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik dalah hal atau keadaan yang

mendorong untuk melakukan tindakan karena adanya rangsangan dai luar

individu, pujian, dan hadiah atau peraturan sekolah, teladan dari orang tua,

guru dan lainnya, merupakan contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang dapat

mendorong siswa untuk belajar

2. Durasi Kegiatan

Durasi kegiatan yaitu lamanya kemampuan penggunaan untuk

melakukan kegiatan (dalam hal ini belajar). Dari durasi ini dapat dipahami

bahwa motivasi terlihat dari kemampuan seseorang menggunakan waktunya

17
Djamaroh, Syaiful Bahri dan Aswan Zain., Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.67

12
untuk belajar, yaitu dengan lamanya siswa menyediakan waktu untuk belajar

setiap harinya.

3. Frekuensi Kegiatan

Frekuensi yang dimaksud adalah keseringan kegiatan itu dilaksanakan

siswa dalam periode waktu tertentu. Misal seringnya siswa melakukan

aktifitas belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.

4. Presentasi

Presentasi yang dimaksud adalah gairah, keinginan atau harapan yang

keras. Artinya maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target hendak dicapai

dengan kegiatan yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari keinginan yang

kuat bagi siswa untuk belajar.

5. Arah Sikap

Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan

bagaimana individu bereaksi tehadap situasi serta menentukan apa yang

dicai individu dalam kehidupan. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek,

dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negative.

Orang yang bersikap negative akan cenderung untuk menjauhi, menghindari,

membenci, bahkan tidak menyukai obyek tertentu. Sedangkan dalam

bentuknya yang positif kecenderungan tindakan adalah mendekati,

menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu. Sikap ini kemudian

mendasari dan mendorong kearah sejumlah pebuatan yang satu sama lainnya

berhubungan.

13
6. Minat

Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena sesuai

dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti

memiliki makna bagi dirinya. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar dirinya.18

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Sebelum memahami pengertian prestasi belajar, harus bertitik tolak

terlebih dahulu tentang pengertian belajar itu sendiri. Belajar adalah suatu

adaptasi atau proses penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara

progresif19. Sedangkan menurut Nana Sudjana belajar merupakan proses

yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Kemampuan intelektual sangat mempengaruhi keberhasilan belajar

seseorang yang terlihat dari prestasi belajar yang didapat. Untuk mengetahui

prestasi tersebut perlu diadakan evaluasi dengan tujuan mengetahui

kemampuan seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran. Prestasi

belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena prestasi belajar

18
Slameto, Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya,.... Hlm.188
19
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.90

14
adalah hasil dari kegiatan belajar karena prestasi belajar adalah hasil dari

kegiatan belajar yang merupakan proses pembelajaran.

Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atas

ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditujukan

dengan tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru20. Sedangkan prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai dari hasil latihan, pengalaman yang

didukung oleh kesadaran. Jadi prestasi belajar merupakan hasil dari

perubahan dalam proses belajar.21

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, prestasi

belajar merupakan tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran setelah

melalui tahap tes yang dinyatakan dalam bentuk nilai berupa angka, dan

ditandai dengan adanya perubahan dalam diri siswa baik tingkah laku,

kepibadian, ataupun ketrampilan. Prestasi belajar dapat diketahui setelah

melakukan evaluasi dan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau

rendahnya prestasi belajar.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Secara umum prestasi belajar sangat beragam, hal ini tentu saja

mempunyai faktor-faktor penyebabnya., prestasi belajar dipengaruhi oleh 3

faktor, yaitu faktor internal, factor eksternal, dan faktor pendekatan belajar22.

20
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011), hlm.787
21
Sumadi, Suryabrata., Metodologi Penelitian. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.23

22
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. ......hlm.132

15
Berikut penjelasan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar antara lain:23

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor atau penyebab yang berasal dari

dalam diri setiap individu tersebut, seperti aspek fisiologis dan aspek

psikologis. a) Aspek Fisiologis, aspek fisiologis ini meliputi kondisi

umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menunjukan kebugaran

organ-organ tubuh dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah akan berdampak

secara langsung pada kualitas penyerapan materi pelajaran, untuk itu pelu

asupan gizi yang dari makanan dan minuman agar kondisi tetap terjaga.

Selain itu juga perlu memperhatikan waktu istirahat yang teratur dan

cukup tetapi haus disertai olah raga ringan secara bekesinambungan. Hal

ini penting karena perubahan pola hidup akan menimbulkan reaksi tonus

yang negatif dan merugikan semangat mental. b) Aspek Psikologis,

banyak faktor yang masuk dalam aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas pembelajaran, berikut faktor-faktor

dari aspek psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi.

Tingkat intelegensi atau kecerdasan (IQ) tak dapat diragukan lagi

sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar. Semakin tinggi

kemampuan inteligensi siswa maka semakin besar peluang meraih sukses,


23
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar...... hlm.132-139

16
akan tetapi sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi siswa

maka semakin kecil peluang meraih sukses.

Sikap merupakan gejala internal yang cenderung merespon atau

mereaksi dengan cara yang relatif tetap terhadap orang, barang dan

sebagainya, baik secara positif ataupun secara negatif. Sikap (attitude)

siswa yang merespon dengan positif merupakan awal yang baik bagi

proses pembelajaran yang akan berlangsung sedangkan sikap negatif

terhadap guru ataupun pelajaran apalagi disertai dengan sikap benci maka

akan berdampak pada pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar yang

kurang maksimal.

Setiap individu mempunyai bakat dan setiap individu yang memiliki

bakat akan berpotensi untuk mencapai prestasai sampai tingkat tertentu

sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat akan dapat mempengaruhi

tinggi rendahnya pencapaian prestasi belajar di bidang-bidang tertentu.

Minat (interest) dapat diartikan kecenderungan atau kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa, sebagai contoh siswa yang mempunyai

minat dalam bidang bahasa Arab akan lebih focus dan intensif terhadap

bidang tersebut sehingga memungkinkan mencapai hasil yang

memuaskan.

Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya

untuk berbuat sesuatu atau pemasok daya untuk bertingkah laku secara

17
terarah. Motivasi berasal dari diri setiap individu dan dari luar individu

tersebut.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal dibagi menjadi dua macam yaitu, faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan non sosial. Lingkungan sosial ini meliputi

lingkungan orang tua, sekolah dan masyarakat. Lingkungan sosial yang

paling banyak berperan dan mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah

lingkungan orang tua dan keluarga. Siswa sebagai anak tentu saja akan

banyak meniru dari lingkungan terdekatnya seperti sifat orang tua, dan

pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga.

Semuanya dapat memberikan dampak baik ataupun dampak buruk

terhadap kegiatan belajar dan prestasi belajar siswa.

Lingkungan sosial meliputi para guru yang harus menunjukkan sikap

dan perilaku yang simpatik serta menjadi teladan dalam hal belajar, staf-

staf administrasi di lingkungan sekolah, dan teman-teman di sekolah

dapat mempengeruhi semangat belajar siswa.

Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi, karena siswa

juga berada dalam suatu kelompok masyarakat dan teman-teman

sepermainan serta kegiatan-kegiatan dalam kehidupan bemasyarakat dan

pergaulan sehari-hari yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

Selain faktor sosial yang dijelaskan di atas, ada juga faktor non

sosial. Faktor-faktor non sosial adalah gedung sekolah dan bentuknya,

18
rumah tempat tinggal, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

siswa.

B. Hipotesis Penelitian

Guna memberikan jawaban sementara terhadap permasalahan yang

penulis sajikan maka diperlukan adanya hipotesis. Adapun pengertian hipotesis

adalah jawaban sementara terhadap penelitian yang secara teoritis dianggap

paling mungkin atau paling tinggi kebenaranya24.

Terdapat dua hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Hipotesis Alternatif

Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara pengaruh intensitas

belajar terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas IV SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta tahun akademik 2017/2018,

terdapat dua alternatif jawaban sementara (hipotesis) :

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara intensitas belajar terhadap

prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas IV SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek Bantul.

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara intensitas belajar terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas

IV SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul.

C. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian
24
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan,( Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm.67

19
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu

pendekatan yang memandang tingkah laku manusia dapat diramal dan dapat

diukur dengan angka-angka. Penelitian kuantitatif yaitu sebagai penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan25

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian kuantitaif dengan metode deskriptif. metode deskriptif adalah

pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari

masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam

masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan,

sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh

dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang

berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa

adanya.

3. Desain Penelitian

a. Persiapan

Dalam tahap persiapan penulis melakukan observasi terlebih dahulu guna

mengetahui proses pembelajaran bahasa Arab

25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta hlm.11

20
b.Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu satu bulan yaitu

pada semester genap tepatnya pada bulan Februari 2018

4. Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek tahun ajaran 2017/2018. Jumlah Populasi adalah 57

siswa.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 oleh karena itu dalam

penelititan ini penulis melakukan penelitian sampel. Jumlah kelompok kelas

IV sebanyak dua kelas, dari dua kelas tersebut diambil dua kelas yang

digunakan sebagai sampel penelitian, yaitu kelas IV Ibnu Thufail (A) dan IV

Ibnu Khaldun (B).

5. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah intensitas belajar

b. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi

belajar siswa kelas IV SD Unggulan Muhammadiyah Kretek.

6. Instrumen Penelitian

21
Instrumen penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan cara:26

1. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah

yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya

sedikit/kecil. Metode ini digunakan penulis untuk tanya jawab kepada

kepala sekolah dan guru bahasa Arab tentang sejarah berdirinya sekolah,

keadaan sekolah, dan kegiatan belajar mengajar.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner

juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar

diwilayah yang luas.

3. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai cirri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara

26
Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND ............ hlm.137

22
dan kuesioner. Karena observasi tidak selalu dengan obyek manusia tetapi

juga obyek-obyek alam yang lain

4. Dokumentasi

Metode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu metode yang

digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel, antara lain

berupa: majalah, prasasti, agenda, surat kaber, notulen, dan lain-lain.27

Metode ini digunakan untuk mengetahui tentang keadaan sekolah,

siswa, guru, karyawan, struktur organisasi, sejarah berdirinya dan nilai

hasil ujian peserta didik kelas IV A dan IV B tahun ajaran 2017/2018.

7. Pengkajian Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

alat ukur yang digunakan dalam mengukur suatu apa yang diukur 28.

menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut dengan jumlah responden minimal 30 orang.

Teknik yang digunakan untuk uji validitas menggunakan Pearson

Korelasi Product Moment, analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-

masing skore item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari

27
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,( Jakarta: Rineka Cipta,1998),
hlm.145
28
Sugiyono. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND ........... hlm. 455

23
keseluruhan skor item atau indikator. Jika korelasi pearson antara masing-

masing pertanyaan dengan skor total menghasilkan nilai korelasi (r

hitung ) > r tabel (α = 0,05), maka item pertanyaan tersebut bisa dikatakan

valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas, untuk mengukur stabil atau konsisten tidaknya suatu alat

ukur yang digunakan maka digunakan pengukuran uji reliabilitas. Reliabilitas

atau keandalan adalah suatu pengukuran yang menunjukkan sejauh mana

pengukuran tersebut bebas dari kesalahan, sehingga menjamin pengukuran

yang konsisten secara lintas waktu dan beragam item dalam istrumen.

9. Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data penelitian

berdistribusi normal atau sampel diambil dari dan berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal akan mengikuti ciri-ciri

normal baku, artinya sebaran data itu secara statistik memenuhi dua sisi yang

sama besar atau tidak menyimpang secara signifikan dari sebaran normal.

Apabila hasil pengujian menunjukkan distribusi normal maka hasil

perhitungan statistik dapat digeneralisasikan pada populasi.

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap data prestasi belajar

bahasa Arab peserta didik. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui apakah

24
data berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas, dalam penelitian ini

menggunakan software SPSS 19.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk menguji apakah di

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Dalam penelitian ini ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat

dari besarnya Variance Infation Factor (VIF) dan Tolerance Value. Agar bebas

dari multikolinearitas nilai Tolerance Value ≥ 0,1 atau VIF ≤ 10..

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini heteroskedastisitas dideteksi dengan

menggunakan Glejser. Apabila data memiliki nilai signifikansi > 0,05 maka

dikatakan homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastistas, akan tetapi

jika suatu data memiliki nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas

10. Analisis Data

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

25
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara

linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi

nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami

kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval

atau rasio.

Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen ( prestasi belajar)

X = Variabel independen (intensitas belajar)

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

b. Koefisien Determinasi (R^2)

Uji ini digunakan untuk menunjukan seberapa besar presentase

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, Nilai R^2

terletak antara nilai 0 dan 1. Semakin tinggi R2 maka semakin besar

kemampuan variabel independen menjelaskan perubahan dependen

variabel.

c. Uji t

26
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu

variabel independen secara persial dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Langkah pengujian adalah sebagai berikut : Pengujian melalui

uji signifikansi dengan menggunakan indikator signifikansi 0.05, jika

signifikansi ≤ 0,05 maka hipotesis diterima, namun jika signifikansi >

0,05 maka hipotesis ditolak (Ghozali 2009).29

D. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan skripsi ini maka penulis

membagi skripsi ini kedalam empat bab, yaitu

Bab I berupa pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka

Bab II, berupa landasan teori, kerangka berpikir, hipotesis, metodologi penelitian

dan sistematika pembahasan.

Bab III, berisi gambaran umum SD Unggulan Muhammadiyah Kretek yang

meliputi: letak dan keadaan geografis, sejarah berdiri, visi misi dan tujuan sekolah,

struktur organisasi, kondisi guru dan siswa, sarana-prasarana.

Bab IV, berisi tentang proses pelaksanaan intensitas belajar hasil dan juga

pembahasan yang dilaksanakan di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

2017/2018.

29
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS. 21. Edisi 7,
Penerbit Universitas Diponegoro, hal 98

27
Bab V, berisi penutup, yang meliputi kesimpulan secara umum dari hasil

penelitian, saran-saran dan kata penutup, yang dilengkapi dengan daftar pustaka dan

lampiran-lampiran yang dirasa perlu untuk dilampirkan.

28
BAB III

GAMBARAN UMUM MADRASAH

A. Letak dan Keadaan Geografis

Letak geografis SD Unggulan Muhammadiyah Kretek adalah daerah atau

tempat dimana Sd Unggulan Muhammadiyah Keretek berada dan melakukan

kegiatannya sebagai lembaga pendidikan formal. SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek telah menempati tanah dan gedung milik sendiri

yang terletak di wilayah kelurahan Donotirto, Kecamatan Kretek, Kabupaten

Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tanah yang dimiliki untuk

pergedungan, lapangan olah raga dan kegiatan-kegiatan lain seluruhnya

seluas 2160 m2.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Sawah milik petani

b. Selatan Selatan : Jalan beraspal yang menghubungkan ke arah perdesaan

c. Sebelah Timur : sawah milik petani

d. Sebelah Barat : Rumah milik warga desa30

30
Observasi tanggal 16 November 2017

29
B. Sejarah Madrasah

Dalam rangka mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,

berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cerdas, kreatif, mandiri dan

menjadi warga Negara yang demokratis, agamis serta bertanggung jawab perlu

adanya sekolah yang memadai. Untuk itu Pimpinan Cabang Muhammadiyah

Kretek pada hari Senin 1 Muharram 1430 H/29 Desember 2008 M mendirikan

sekolah yang berbasis agama Islam yaitu Sekolah Dasar Unggulan (SDU)

Muhammadiyah Kretek, disamping itu masyarakat mendambakan SD Unggulan

yang ada di wilayah Bantul bagian selatan.

SD Unggulan Muhammadiyah Kretek didirikan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dan menyongsong hari depan agar menjadi bangsa yang maju

disegala bidang. Mulai 1 Juli 2009 telah memulai KBM perdana, dengan jumlah

murid 34 anak, guru kelas 2 orang dan guru mapel. Biaya operasional pendidikan

seluruhnya Dibiayai oleh yayasan dan wali murid.Tanggal 16 Juni 2011

mendapat ijin operasional dari Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten

Bantul.Setelah mendapatkan ijin operasional oleh Dinas Pendidikan Dasar

Kabupaten Bantul, diusulkan kepada Bupati untuk mendapatkan ijin pendirian

sekolah. Pada tanggal 2 Januari 2012 telah mendapat ijin pendirian sekolah

sekaligus Mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah

hingga Sekarang. Didirikan oleh PCM Kretek Senin 1 Muharram 1430 H/29 Desember

30
2008 M. terletak di wilayah Desa Donotirto Kecamatan Kretek kabupaten Bantul

D.I.Y.31

C. Visi dan Misi Madrasah

I. Motto,Visi, Misi dan Tujuan SD UNGGULAN MUHAMMADIYAH KRETEK

a. Motto Sekolah: Sekolahku sehat, prestasiku hebat, imanku kuat, bermain

masih sempat. Cita-citaku bahagia Dunia akherat

b. Visi: Terwujudnya sekolah unggulan cerdas, terampil dan berprestasi berdasarkan

Imtaq menuju kehidupan yang agamis.

c. Misi:

1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam

2. Melaksanakan tata karma dan atau tertib kehidupan sosial secara tepat

untuk membentuk akhlak mulia

3. Mendorong semua warga sekolah untuk berbudaya disiplin dan kepekaan

sosial

4. Mengikutsertakan siswa untuk mengikuti berbagai lomba/even

5. Melaksakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan (PAIKEM)

6. Menggalakkan budaya baca dan tulis

7. Membekali keterampilan hidup

8. Mengoptimalkan siswa untuk meningkatkan bakat dan minat

9. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat


31
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta, 12 November
2017.

31
10. . Memberikan solusi terbaik terhadap kebutuhan masyarakat

d. Tujuan

Tujuan Umum:

1. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses

belajar di kelas berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa.

2. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai agar dapat

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Membiasakan kegiatan ibadah sesui dengan syariat Islam.

4. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat

5. Mewakili kecamatan setiap perlombaan di tingkat kabupaten.

6. Lulusan lancar mengoperasikan komputer secara benar dan lancar.

7. Nilai ujian yang terus meningkat.

Tujuan Pokok:

1. Usia SD adalah masa keemasan, harus diisi dengan akidah pengamalan

agama yang kuat.

2. Antisipasi perkembangan jaman, adalah dengan cara memperkuat

kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional.

3. SD Unggulan Muhammadiyah Kretek menekankan pembelajaran yang

menyeluruh (akademik non akademik) semua dikembangkan.

32
4. Membentuk pribadi yang sehat jasmani dan rohani32

D. Struktur Organisasi SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

Demi terwujudnya tujuan dan cita-cita yang diharapkan setiap lembaga

membutuhkan struktur kepengurusan, oleh karena itu peranan struktur organisasi

sendiri amatlah vital karena mengemban tugas penting organisasi dari masing-

masing bagiannya, khususnya dalam lembaga Pendidikan.

Struktur kepengurusan di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek terdiri dari

kepala sekolah yang bertanggung jawab baik dalam sistem pembelajaran maupun

sistem administrasi yang dibantu oleh Waka Ismuba, Waka Kurikulum, Waka

Kesiswaan, dan Waka Sarpras, kemudian demi lancarnya proses administrasi di

SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bntul Yogyakarta terdapat Kepala Tata

usaha beserta jajarannya. Berikut struktur organisasi di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta:

32
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. 12 November
2017.

33
Gambar II. Bagan Srtuktur Organisasi SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

Kepala Sekolah

Supriyanta, S.Pd.i

ISMUBA Kurikulum Kesiswaan Sarpras

R.Moh Hani Yuliana, S.Pd.Si Evi Yusnita E, S.P Sumarna

Anggota Anggota Anggota


1.Utari Tri Utami, 1.Sugiartini 1.Ahmad
S.Pd.i Dirman

2. Ervina Dyah A, 2.Riyanto

Dengan adanya struktur organisasi di atas diharapkan program kegiatan

pembelajaran maupun administrasi yang ada di SD Unggulan Muhammadiyah

Kretek Bantul Yogyakarta dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah disusun

sebelumnya. Berikut Struktur Organisasi SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

Bantul Yogyakarta:

Kepala Sekolah : Supriyanta, S.Pd.i

Ismuba : R.Moh Hani S.Pd.i

Waka Kurikulum : Yuliana, S.Pd.Si

Waka Kesiswaan : Evi Yusnita E, S.P

34
Waka SarPras : Sumarna

Demikianlah struktur organisasi di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul

Yogyakarta. yang mana diharapkan dari adanya struktur organisasi tersebut proses

pembelajaran serta administrasi di sekolah dapat terlaksana dengan maksimal.33

D. Keadaan Guru, Tenaga administrasi dan Peserta didik di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta

a. Keadaan Guru

Mengajar merupakan tugas yang harus dilakukan oleh seorang guru

agar tujuan dari pendidikan yang telah direncakan sebelumnya dapat

terlaksana dengan maksimal, banyak sekali tugas yang harus dikerjakan oleh

seorang guru mulai dari merencanakan proses pembelajaran, melakukan

proses pembelajaran serta evaluasi pembelajaran. Guru yang terdapat di SD

Unggulan Muhammadiyah Kretek berfungsi sebagai penanggung jawab atas

pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Guru di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek memberikan teladan

yang sangat baik sehingga guru mampu menjadi sosok ideal yang dapat

dicontoh oleh para peserta didik di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek.

Dalam proses pembelajaran setiap guru yang ada di di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek berusaha untuk mampu mendorong peserta didik

33
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. 12 November
2017

35
menjadi individu yang lebih baik dari segi sikap, kemampuan, pengetahuan

serta keterampilan.

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam bentuk

visi, misi maupun tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama antara

pihak Madrasah dan pihak Lembaga maka dalam proses pengangkatan guru di

di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek tidak hanya mempertimbangkan

kemampuan akademik tetapi juga mempertimbangkan pengetahuan agama

yang baik pula.

Secara kuantitas, jumlah guru yang di di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek terdapat 33 guru, terdiri dari 18 Guru tetap

Muhammadiyah, dan 15 guru GTT. Sedangkan secara kualitas guru yang ada

di di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek secara keseluruhan memiliki

kualifikasi Strata satu(S1), sedangkan untuk guru bahasa arab di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek ada 1 guru yaitu ibu Erfina Dyah Annggraheni S.Pd.i

yang mengajar bahasa Arab mulai dari jenjang kelas 1-6. Berikut daftar guru

yang mengajar di di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek.

36
Tabel I. Daftar nama guru di di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek 34

N NBM NAMA JABATAN KETERANGAN

1131933
1. Yuda Kristanti, S.Pd. Wali Kelas Guru Kelas

1128616
2. Yuliana, S.Pd.Si. Wali Kelas Guru Kelas

1131966
3. Hana Steffiani, S.Pd. Wali Kelas Guru Kelas

1059366
4. Sugiartini, S.Pd. Wali Kelas Guru Kelas

1131974
5. Dwi Sarwati, S.S Wali Kelas Guru Kelas

1155561
6. Gus Suryanto, S.Pd Wali Kelas Guru Kelas

1155561
7. Evi Yusnita Ekawati, Sp Wali Kelas Guru Kelas

8. Rita Wahyu Wali Kelas Guru Kelas


1155216
Asmaranti,S.Si

1183539
9. Nasiroh, S.Pd.I Wali Kelas Guru Kelas

10. Hashera Lungit Wali Kelas Guru Kelas


1184472
Satyajati,S.Pd.I

34
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. 12 November
2017

37
11. Sri Uning Ratnasari, Wali Kelas Guru Kelas
1186673
S.Pd

1203970
12. Rizka Farizal, S.Pd Wali Kelas Guru Kelas

13. Restaulina Verdiyani, Wali Kelas Guru Kelas


1239160
S.Pd

14. R. Moh Hani Saputro, PAI


1091488
S.Pd.I.

15. 1178978 Utari Tri Utami, S.Pd.I PAI

16. Erfina Dyah Bahasa Arab


1185832
Anggraheni, S.Pd.I

17. Diah Yayuk Prahastuti, Penjasorkes


1238608
S.Pd

18. 1245005 Nurmawan Aji, S.Pd. Penjasorkes

19. 1128615 Sefti Indra Dewi, S.Pd Bahasa Inggris

20. Erika Wahyu Andriani, Bahasa Jawa


1177413
S.Pd

38
21. Nur Aslam Taufiq BTQ

Hidayah

22. 1131955 Aminayah BTQ

23. 1131972 Achmad Dirman BTQ

24. Muh Basyar Mahdi BTQ

25. Erik Sudarmanto HW

26. Sri Wilatri, S.Pd Tari

27. Agus Tri Purnomo Karawitan

28. Suatmanto Drumband

29. Sutrino Rahayu Musik/Vokal

30. Arif Satria Budiman Tapak Suci

31. Jihad Asrofi, S.Sn Melukis

32. Dumarlan Tilawah

33. Drs. Wiyono Karawitan

39
b. Keadaan Karyawan/Tenaga Kependidikan

Tenaga Kependidikan bertanggung jawab dalam membantu Kepala

sekolah dalam proses administrasi. Tenaga Kependidikan di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta bertanggung jawab mengenai data

tentang guru, siswa, sarana dan prasarana serta pelaksanaan kegiatan yang

berhubungan dengan administratif di Sekolah. Berikut daftar Tenaga

administrasi yang ada di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul

Yogyakarta:

Tabel II. Daftar Tenaga Kependidikan SD Unggulan Muhammadiyah

Kretek35

NO NBM NAMA JABATAN

Tata Usaha &


1131967 Sumarna
1. Operator Sekolah

2. 1131968 Suatmiatun Bendahara Sekolah

3. 1131961 Sulistiyana Pembantu Umum

4. 1131964 Jumaryati Pembantu Umum

5. Sumaryam Pembantu Umum

6. Riyanto Penjaga Sekolah

35
Dokumentasi SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta, Diambil pada tanggal 12
November 2017.

40
c. Keadaan Peserta didik

Dalam proses pendidikan Peserta didik merupakan salah satu

komponen inti dari pendidikan itu sendiri karena tanpa adanya peserta didik

maka pendidikan tersebut tidak pernah ada. Peserta didik yang ada di SD

Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta beraneka ragam dalam

hal potensi yang dimilikinya, karena pada dasarnya peserta didik tadi sudah

dibekali oleh potensi untuk berkembang, maka secara kodrati pasti peserta

didik akan belajar.

Berkenaan dengan keadaan peserta didik di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta dapat di jelaskan secara kuantitas,

jumlah peserta didik di madrasah ini pada tahun 2016/2017 berjumlah dua

ratus sembilan peserta didik yang terbagi dalam enam kelas, dan disetiap kelas

dibagi menjadi dua kelompok belajar yaitu kelas A dan B. Dilihat dari asal

sekolahnya, peserta didik yang ada di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

Bantul Yogyakarta didominasi oleh penduduk sekitar Kecamatan Kretek.

Berikut jumlah peserta didik yang ada di SD Unggulan Muhammadiyah

Kretek:

41
Tabel III. Daftar peserta didik di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Tahun

2016/201736

1. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis

Kelamin

Laki-laki Perempuan Total

164 127 291

2. Jumlah peserta Didik Berdasar

Usia

Usia L P Total

< 6 tahun 0 0 0

6 - 12 tahun 164 126 290

13 - 15 tahun 0 1 1

16 - 20 tahun 0 0 0

> 20 tahun 0 0 0

Total 164 127 291

36
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. Diambil pada
tanggal 12 November 2017.

42
3. Jumlah Siswa Berdasarkan Agama

Agama L P Total

Islam 164 127 291

Kristen 0 0 0

Katholik 0 0 0

Hindu 0 0 0

Budha 0 0 0

Konghucu 0 0 0

Lainnya 0 0 0

Total 164 127 291

4. Jumlah Siswa Berdasarkan Penghasilan Orang Tua/Wali

Penghasilan L P Total

Tidak di isi 1 1 2

Kurang dari Rp. 500,000 4 5 9

Rp. 500,000 - Rp. 999,999 64 36 100

Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 45 46 91

Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 48 31 79

Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 2 8 10

Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 0

Total 164 127 291

43
5. Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan L P Total

Tingkat 6 15 14 29

Tingkat 5 18 19 37

Tingkat 2 38 21 59

Tingkat 4 32 25 57

Tingkat 1 29 30 59

Tingkat 3 32 18 50

Total 164 127 291

A. Sarana dan Prasarana di SD Unggulan Muhammadiyah Yogyakarta

Sarana dan Prasarana merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan,

dengan adanya Sarana dan Prasarana maka proses pembelajaran dapat terlakasana

dengan tenang serta nyaman, dengan adanya Sarana dan Prasarana maka proses

belajar mengajar akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif.

44
Adapun yang dimaksud dengan Sarana dan Prasarana merupakan seluruh

fasilitas yang dimiliki oleh sekolah sebagai pendukung proses pembelajaran baik

berupa benda, ataupun lingkungan.

Bentuk fisik SD Unggualn Muhammadiyah Kretek meliputi luas tanah

pinjaman dari kas desa Mriyan sekitar 2160m2 dengan rincian diisi dengan bangunan

seluas 1800m2. Luas ini terdiri dari beberapa bangunan diantaranya adalah; ruang

Kepala sekolah, ruang Guru, ruang Tata usaha, Perpustakaan, ruang Bimbingan

Konseling, ruang UKS, ruang OSIS, ruang laboratorium, ruang koperasi, kamar

mandi, lapangan olahraga serta tempat parkir.37

Semua kegiatan belajar mengajar di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

menggunakan Sarana dan Prasarana yang telah terdapat di SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek, namun beberapa Sarana dan Prasarana belum ada sehingga

terkadang seorang guru harus mampu menyiapkan sarana sendiri secara pribadi

sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Berikut daftar Sarana dan Prasarana

yang terdapat di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek;

Tabel IV. Daftar Sarana SD Unggulan Muhammadiyah Kretek

Letak Tempat Jumlah Jumlah Total

No Jenis Kondisi Kondisi

Baik Rusak

1 Lemari TU, UKS, Dapur 5 - 5

37
Dokumentasi SD Unggulan Muhammadiyah Kretek bagian TU, Diambil pada tanggal 12
November 2017.

45
2 Tempat sampah Kelas, TU, Kantor 15 - 15

3 MejaSiswa Kelas 170 - 170

4 Kursi Siswa Kelas 323 - 323

5 Meja Guru R.Guru 32 - 32

6 Westafel K. Mandi, dapur 4 - 4

7 Kursi Guru R.Guru, Kelas 32 - 32

8 Papan Tulis Kelas 12 - 12

9 Komputer TU, R.komp 7 - 7

10 Printer TU 2 - 2

11 Jam dinding Kelas, TU, R.Guru 15 - 15

12 Kotak Kontak TU 1 - 1

13 Rak surat kabar TU 2 - 2

14 Sirkulasi R.Guru 3 - 3

15 Papan pengumuman TU 2 - 2

16 Simbol Kenegaraan Kelas, UKS 15 - 15

17 Penanda Waktu (Bell TU 1 - 1

Sekolah)

18 Bendera R.Guru 3 - 3

19 Pengeras Suara TU 1 - 1

20 Tape Recorder TU 1 - 1

21 Proyektor TU 2 - 2

22 Kloset Jongkok K.mandi 3 - 3

46
23 Gayung K.mandi 3 - 3

24 Pengukur Tinggi Badan UKS 1 - 1

25 Tempat Tidur UKS UKS 2 - 2

26 Rak berkas R.kelas, TU, Guru 15 - 15

27 Papan Panjang TU 1 - 1

28 Papan karya kelas Kelas 12 - 12

29 Jam Dinding Kelas, UKS, TU 15 - 15

Tabel V. Kondisi Sarana dan Prasarana di MTs Hasyim Asy’ari38

Status Presentase
No Jenis
Kepemilikan Kerusakan (%)

1 Dapur milik 28.5

2 Gudang milik 43.33

3 Mushola milik 1.93

4 Ruang Kantor Guru milik 0

5 Ruang Kelas I a milik 44.28

6 Ruang Kelas I b milik 45.94

7 Ruang Kelas I c milik 44.55

8 Ruang Kelas II a milik 46.04

9 Ruang Kelas II b milik 45.31

10 Ruang Kelas III a milik 0

38
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. Diambil pada
tanggal 12 November 2017.

47
11 Ruang Kelas III b Milik 0

12 Ruang Kelas IV a Milik 0

13 Ruang Kelas IV b Milik 0

14 Ruang Kelas Va Milik 0

15 Ruang Kelas Vb Milik 42.86

16 Ruang Kelas VI a milik 44.96

17 Ruang Kelas VI b milik 0

18 Ruang Kepala Sekolah milik 0

19 Ruang Komputer Milik 30.58

20 Ruang Makan milik 57.5

21 Ruang Penjaga milik 29.98

22 Ruang Perpustakaan milik 30.58

23 Ruang TU milik 1.56

24 Ruang UKS milik 46.32

25 Toilet milik 0

26 WC Milik 0

27 WC milik 0

28 WC Milik 0

Demikianlah gambaran sarana dan prasarana yang ada di SD

Unggulan Muhammadiyah Kretek yang tersedia demi menunjang proses

48
belajar mengajar dalam keseharian untuk mencapai tujuan pembelajaran

secara maksimal.

49
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Di dalam bab IV menyajikan analisis data yang telah di dapatkan

selama proses penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer

dimana data yang berasal dari jawaban responden terhadap pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat di kuesioner yang responden terima. Responden

di dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Unggulan

Muhammadiyah Kretek.

2. Statistik Deskriptif

Berikut tabel statistik deskriptif dalam penelitian ini dimana tersaji

data berdasarkan jenis kelamin, nama sisw, nilai prestasi belajar dan skor

angket. Hasil analisis statistik deskriptif terhadap jenis kelamin responden

sebagai berikut:

50
Tabel 4.1

Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 36 63,2

2 Perempuan 21 36,8

Total 57 100.0

Tabel 4.2

Daftar siswa dan perolehan nilai

Nilai
N
Nama Kelas SKOR
o UTS UAS
ANGKET
1 Fathur Rohman 4A 67 43 73
2 Ahmad Nugroho 4A 28 57 75
3 Anggito Abimanyu 4A 78 74 93
4 Anindha Wahyuningsih 4A 82 74 90
5 Aurora Nabila Hawkins 4A 72 67 90
6 Bunga Syabila Berliana Putri 4A 88 96 101
7 Chrisantya Hanna Mareta 4A 88 60 91
8 David Kanda Saputra 4A 54 57 89
9 Deviana Susanti 4A 70 54 76
10 Dewandaru Kusuma 4A 67 46 78
11 Fauzan ardiansyah 4A 82 71 94
12 Ganendra Davin Restu Sanny 4A 94 70 95
13 Irvan Mahendra 4A 52 54 74
14 Kayyisa Syafa Aulia 4A 95 99 77
15 Lanang Wahyu Pradana 4A 70 57 69
16 Marsha Eka Febianti 4A 98 97 90
17 Muhammad Farrel S.A. 4A 78 100 85

51
18 Muhammad Zaki Pahlevi 4A 92 91 93
19 Nadhifa Aqiila S 4A 95 98 129
20 Narendra Bimantara 4A 96 81 97
21 Naufal Alim Aditama 4A 92 91 91
22 Nayla Shifa Nur S 4A 91 97 105
23 Nurika Sevita Choirunissa 4A 95 91 93
24 Olga Paskha Lindu 4A 60 61 90
25 Putri Nur Aini Astanto 4A 72 63 90
26 Reynada Vischa Vasselinata 4A 93 63 86
27 Salwa Rafidatun 4A 85 83 99
28 Salwa Seviana 4A 85 70 87
29 Syafi’ Alisandaru Alimun H 4A 99 98 104
30 Rainhard Ale W.G.P. 4A 71 41 75
31 Adelia Bilqis Mualiffah 4B 86 97 106
32 Aditya Pandu. J. 4B 76 86 100
33 Ahmad Syamiri Fadhli. H.Q 4B 84 57 93
34 Ahmad Syihan Fadhlan .H.W 4B 76 76 82
35 Alifah Nur Rohmah 4B 81 60 92
36 Apriano Rizqi Artono 4B 76 81 92
37 Azzahra Riqia Fitri 4B 98 100 93
38 Daffa Fahroz Zaki 4B 47 50 77
39 Derry Surya Setyawan 4B 79 83 87
40 Dwi Nur Rahmanto 4B 62 64 69
41 Fahrizam Gofind Ayodya 4B 76 71 74
42 Faiz Abidi Haqa 4B 80 90 106
43 Fatma Dewi Putranti 4B 80 63 75
44 Frida Nur Ayu Pradita 4B 51 39 74
45 Hanan Jauza Arari 4B 96 100 92
46 Haslinda Oktaviana 4B 93 96 128
47 Jasir Novic 4B 81 89 98
48 Kayyisah Hidayatul K 4B 89 79 95
49 Lutfian Vridje V 4B 71 91 87
50 Muhammad Nabil Zidan 4B 92 69 99
51 Nazhif Hanan .S. 4B 71 43 78
52 Nur Ahsan Fauzi 4B 51 54 73
53 Oki Lauvano .R. 4B 33 37 76

52
54 Rasyid Ihsan Rismanto 4B 83 89 76
55 Salwa Alisandaru Alilatul.B. 4B 98 100 104
56 Tri Aditya Ma'ruf 4B 46 40 76
57 Windy Arini 4B 82 65 78

3. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk menunjukkan tingkat kesahihan atau

validitas item tersebut. Item dikatakan valid jika skor tersebut mempunyai

kesejajaran dengan skor totalnya (Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan

dengan mengkorelasi antara skor yang diperoleh untuk masing-masing

pertanyaan dengan skor total.

Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan

program SPSS 19.00 for Windows. Pengambilan keputusan berdasarkan

pada nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) > r tabel sebesar

0,261 (nilai r tabel untuk n=57), untuk df = 57-2 = 55; α = 0,05 maka item

atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika pada nilai r

hitung (Corrected Item-Total Correlation) < r tabel sebesar 0,261; α =

0,05 maka item atau pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Untuk lebih lengkapnya uji validitas kuisoner dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.2

Uji Validitas Instrumen

Variabel Pertanyaan R Hitung (Bivariate R Tabel Keterangan

53
Pearson)

Intensitas

Belajar P1 0,310 0,261 Valid

  P2 0,174 0,261 Tidak valid

  P3 0,403 0,261 Valid

  P4 0,473 0,261 Valid

P5 0.530 0,261 Valid

P6 0.347 0,261 Valid

P7 0.239 0,261 Tidak valid

P8 -0.497 0,261 Tidak valid

P9 0.565 0,261 Valid

P10 0.578 0,261 Valid

P11 0.582 0,261 Valid

P12 0.355 0,261 Valid

P13 0.155 0,261 Tidak valid

P14 0.552 0,261 Valid

P15 0.103 0,261 Tidak valid

P16 0.405 0,261 Valid

P17 0.367 0,261 Valid

P18 0.000 0,261 Tidak valid

P19 0.493 0,261 Valid

54
P20 0.039 0,261 Tidak valid

P21 0.682 0,261 Valid

P22 0.456 0,261 Valid

P23 0.590 0,261 Valid

P24 0.650 0,261 Valid

P25 0.733 0,261 Valid

P26 0.678 0,261 Valid

P27 0.359 0,261 Valid

P28 0.697 0,261 Valid

P29 0.697 0,261 Valid

P30 0.414 0,261 Valid

Tabel 4.2 diperoleh bahwa 30 pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai

koefisien korelasi yang lebih besar dari R table = 0,261 dan 7 pertanyaan

adalah tidak valid, maka 7 pertanyaan tersebut harus dikeluarkan dan diuji

lagi validitasnya. Hasilnya pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Uji Ulang Validitas Instrumen

R Hitung
Variabel Pertanyaan R Tabel Keterangan
(Bivariate Pearson)

55
Intensitas

Belajar P1 0,320 0,261 Valid

P3 0,404 0,261 Valid

P4 0,475 0,261 Valid

P5 0.541 0,261 Valid

P6 0.336 0,261 Valid

P9 0.568 0,261 Valid

P10 0.575 0,261 Valid

P11 0.578 0,261 Valid

P12 0.360 0,261 Valid

P14 0.537 0,261 Valid

P16 0.391 0,261 Valid

P17 0.352 0,261 Valid

P19 0.489 0,261 Valid

P21 0.692 0,261 Valid

P22 0.455 0,261 Valid

P23 0.620 0,261 Valid

P24 0.662 0,261 Valid

P25 0.736 0,261 Valid

P26 0.683 0,261 Valid

P27 0.364 0,261 Valid

56
P28 0.689 0,261 Valid

P29 0.689 0,261 Valid

P30 0.404 0,261 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Tabel 4.3 diperoleh bahwa semua pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai

koefisien korelasi yang lebih besar dari Rtable= 0,261, sehingga semua

pertanyaan tersebut adalah valid.

4. Uji Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila isntrumen

cukup dapat menunjukkan kekonsistanan hesil pengukuran, sehingga

dapat membuktikan bahwa suatu alat ukur tersebut benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk mengetahui reliabilitas

instrumen penelitian digunakan rumus Cronbach Alpha. untuk

mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dari variabel sebuah penelitian.

Suatu kuesioner dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Hasil uji reliabilitas kuisioner penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas

Cronsbach’s
Variabel Nilai Kritis Status
Alpha

57
Intensitas Belajar 0,763 0,6 Reliabel

5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 57

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. 14.62125237

Deviation

Most Extreme Absolute .089

Differences Positive .089

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z .668

Asymp. Sig. (2-tailed) .763

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian dari SPSS, didapatkan nilai signifikansi

dari Variabel Intensitas Belajar sign : 0.763 > 0.05 maka kesimpulannya

data berdistribusi normal

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.6

58
Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity

Coefficients Coefficients S Statistics

ig Toleranc

Model B Std. Error Beta T . e VIF

1 (Consta 7.212 10.432 .69 .4

nt) 1 9

Intensit .979 .152 .656 6.4 .0 1.000 1.0

as 41 0 00

a. Dependent Variable: prestasi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat multikolinearitas

dalam model karena nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1.

c. Uji Heteroskedasitas

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedasitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients Si

Model B Std. Error Beta t g.

59
1 (Consta 16.816 5.843 2.8 .0

nt) 78 0

intensit -.072 .085 -.113 -.8 .4

as 44 0

a. Dependent Variable: RES2

Dari output di atas, maka tampak bahwa variabel intensitas belajar

tidak ada gejala heteroskedastisitas karena Sig. > 0,05. Kesimpulannya:

Apabila nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala

Heteroskedastisitas

6. Analisis Regresi Linear Sederhana

Metode analisis regresi digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh variabel bebas (intensitas belajar) terhadap variabel terikat

(prestari belajar). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan

pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 19.00

for Windows.

Hasil analisis uji regresi dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8

Uji Regresi

Coefficientsa

60
Unstandardized Standardized Collinearity

Coefficients Coefficients S Statistics

ig Toleranc

Model B Std. Error Beta T . e VIF

1 (Consta 7.212 10.432 .69 .4

nt) 1 9

Intensit .979 .152 .656 6.4 .0 1.000 1.0

as 41 0 00

a. Dependent Variable: prestasi

Persamaan regresi sederhana berdasarkan hasil analisis regresi

dapat diketahui sebagai berikut::

Y= a + b X

Y = 7.212 + 0.979.X

Y = Prestasi Belajar

X = Intensitas belajar

Dari hasil estimasi regresi yang diperoleh dapat dijelaskan makna

koefisien regresi sebagai berikut :

a = 7.212, menunjukkan nilai konstanta dari Prestasi Belajar yang berarti

jika pengaruh Intensitas Belajar sama dengan nol maka nilai Prestasi

Belajar adalah sebesar 7.212.

61
b = 0.979. menunjukkan nilai koefisien beta pada variabel Intensitas

belajar sebesar 0.979 yang artinya apabila penilaian Intensitas belajar (X)

naik sebesar satu satuan maka penilaian terhadap Prestasi Belajar akan

naik sebesar 0.979.satuan. Variabel Intensitas belajar memiliki arah

hubungan positif terhadap Prestasi Belajar

7. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi dapat dianalisis melalui uji koefisien

determinasi dengan menghitung adjusted R2. Koefisien determinasi

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen (. Nilai adjusted R2 merupakan suatu ukuran ikhtisar

yang menunjukkan seberapa garis regresi sampel cocok dengan data

populasinya. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Koefisien

determinasi yang semakin mendekati angka 0 maka semakin kecil

pengaruh semua variabel dependen terhadap variabel independen. Jika

mendekati angka 1 maka semakin besar pengaruh semua variabel

dependen terhadap variabel independent.

Hasil koefisien determinasi menggunakan program SPSS 19.00 for

Windows dapat di lihat pada Tabel 4.9 di bawah ini :

Tabel 4.9

Koefisien determinasi

62
Model Summaryb

Mo Squar Adjusted R Std. Error of the

del R e Square Estimate

1 .6 .430 .420 14.754

56
a

a. Predictors: (Constant), intensitas

b. Dependent Variable: prestasi

Berdasarkan analisis koefisien determinasi untuk persamaan regresi

diperoleh koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,420 atau

42%. Hal ini menunjukkan bahwa Prestasi Belajar dipengaruhi oleh

variabel Intensitas belajar sebesar 42%. sedangkan sisanya sebesar 58%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

8. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji

parsial (t-hitung). Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen (Intensitas belajar) secara individual

dalam menerangkan variabel dependen (Prestasi Belajar). Pengujian

selanjutnya dilakukan untuk menguji hipotesis secara parsial dengan uji t

bahwa Intensitas belajar (X) berpengaruh secara positif dan signifikan

63
terhadap Prestasi Belajar Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig t hitung (0,000) <

0,05.

B. Pembahasan

Dari hasil analisis regresi diperoleh persamaan Y = 7.212 + 0.979.X

Berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-

masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel intensitas belajar

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Pengaruh intensitas belajar terhadap

prestasi belajar, analisis regresi linear sederhana diketahui bahwa koefisien arah

regresi dari variabel intensitas belajar (b) adalah sebesar 0,979 atau positif.

sehingga dapat disimpulkan bahwa variable intensitas belajar berpengaruh positif

dan signifikan terhadap prestasi belajar.

Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik

intensitas belajar belajar siswa akan semakin tinggi prestasi belajar siswa.

Sebaliknya semakin rendah intensitas belajar siswa, maka semakin rendah

prestasi belajar siswa. Intensitas belajar memberikan sumbangan efektif yang

cukup besar (42%) terhadap prestasi belajar, hal ini membuktikan bahwa

intensitas belajar merupakan faktor penting bagi peningkatan prestasi belajar

siswa.

64
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh positif intensitas belajar terhadap prestasi belajar, hal

ini disimpukan dari hasil analisis regresi linear sederhana yang

menunjukkan bahwa koefisien arah regresi dari variabel intensitas belajar

(b) adalah sebesar 0,979 atau positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variable intensitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar.

2. Intensitas belajar memberikan sumbangan efektif yang sedang dengan

nilai (42%) terhadap prestasi belajar, hal ini membuktikan bahwa

intensitas belajar merupakan faktor penting bagi peningkatan prestasi

belajar siswa. Semakin baik intensitas belajar belajar siswa akan semakin

tinggi prestasi belajar siswa. Sebaliknya semakin rendah intensitas belajar

siswa, maka semakin rendah prestasi belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah

disimpulkan di atas, maka peneliti mengajukan saran:

65
1. Siswa yang prestasi belajarnya masih kurang sebaiknya belajarnya lebih

intensif lagi, misalnya dengan menambah durasi kegiatan belajar setiap

harinya dan menumbuhkan rasa minat terhadap pelajaran Bahasa Arab

mulailah mencoba belajar kelompok, karena dengan belajar kelompok

akan mempermudah memahami suatu pelajaran

2. Guru hendaknya selalu memberikan motivasi-motivasi kepada siswa

dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal, memberikan rangsangan guna meningkatkan kemampuan

siswa dalam memecahkan masalah dengan cara lebih sering memberikan

soal-soal latihan.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT tuhan semesta alam, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nyalah

skripsi ini dapat terselesaikan. Meskipun peneliti telah berusaha dengan

segenap kemampuan yang ada untuk menyajikan skripsi ini semaksimal

mungkin, namun skripsi ini masih saja ditemui berbagai macam kekurangan

dan kelemahan. Karena itu kritik dan saran sangat dinantikan demi

meningkatkan pengetahuan peneliti. Semoga karya sederhana ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak dan peneliti senantiasa beristiqomah untuk terus

belajar dan belajar.

66
67
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi, Bandung: Rosda karya,

2004.

Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2011.

Djamaroh, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Dirjen Bagais Depag RI, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, Dirjen Bagais,

2003.

Gulo, W. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo, 2002.

Milman Yusdi. “Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Made Suarsana, 2010.

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.

Nur Hadi Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual terhadap

Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Al-Hikmah Kajen Margoyoso

Pati Tahun Pelajaran 2015/2016.

Fatimah Khoirotunisa, Korelasi Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Bahasa Arab

Siswa Di MTs Al Ma’had An Nur Ngrukem Bantul Yogyakarta tahun ajaran

2011/2012.

68
Dian Ratna Utami, Korelasi Persepsi Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran

Bahasa Arab Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Peserta Didik Kelas X MA

AL-HIKMAH Karangmojo Gunungkidul, 2010/2011.

Nur Hafni Andriana, Korelasi antara Minat Belajar Bahasa Arab dan Prestasi

Belajar Bahasa Arab siswa kelas VIII MTsN Lab. UIN Yogyakarta tahun jaran

2016/2017.

Ahmad Ardana Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa

Kelas X di MAN Sabdodadi Bantul Tahun Ajaran 2016/2017.

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. edisi revisi. Jakarta:

Rineka Cipta, 2003.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,

2010..

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta,

2012.

Suja`i, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab Strategi dan Metode Pengembangan.

Kompetensi. Semarang: Walisongo Press, 2008.

Sumadi, Suryabrata., Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Gita Media Press, 2006.

Wagiran, Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi), Yogyakarta:

Deepublisher, 2014.

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 1998.

69

Anda mungkin juga menyukai