PENDAHULUAN
menciptakan mutu sumber daya manusia baik dari segi moral, sosial maupun
intelektual. Mutu pendidikan yang rendah dalam satuan pendidikan, merupakan salah
satu dari permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia. Mutu pendidikan
adalah hasil penilaian terhadap proses pendidikan dengan harapan yang tinggi untuk
proses pendidikan1. Demikian mutu pendidikan merupakan suatu hal yang penting
dalam proses pendidikan. Oleh karena itu perbaikan proses pendidikan merupakan
merupakan bahasa agama, diajarkan mulai dari kelas satu di sekolah Muhammadiyah,
dan secara kurikuler Bahasa Arab menduduki posisi sebagai mata pelajaran wajib.2
Umat Islam dalam segala aspek kehidupannya harus selalu berpegang pada ajaran
agamanya yang bersumber pada Al Quran dan Hadist Nabi. Keduanya merupakan
pokok hukum Islam yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Arab. Tujuan
1
Hoy, C. et al, Improving Quality in. Education, (London: kogan page ,2000), hlm.12
2
Abdul Majid, , Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi, (Bandung: Rosda karya,2004)
.hlm.156
1
mempelajari Bahasa arab adalah agar umat Islam dapat memahami isi kandungan Al
adalah salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing,
terhadap Bahasa Arab, dengan tujuan agar peserta mudah dalam memahami bacaan
maupun pembicaraan orang, dan menggunakan Bahasa Arab sebagai alat komunkasi
baik lisan maupun tertulis3. Hal ini sangat penting dalam hal membantu peserta didik
untuk memahami mata pelajaran sumber ajaran Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadist,
fiqih, maupun kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam. Dengan
demikian mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi warga Negara yang cerdas,
pembangunan nasional.
hierarkis dari yang dasar, sederhana, dan mudah menuju kepada yang lanjut, rumit,
dan sulit, maka pembelajaran Bahasa Arab pada kelas empat merupakan landasan
berikutnya yaitu kelas 5 dan 6. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa Arab di kelas
3
Dirjen Bagais Depag RI, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Dirjen Bagais, 2003) hlm.16
2
prestasi Bahasa Arab siswa yang tinggi. Namun pada kondisi kenyataannya prestasi
Menurut observasi awal yang dilakukan penulis pada kelas IV terhadap nilai-
nilai Ujian semester ganjil bahasa Arab tahun pelajaran 2017/2018 di SD Unggulan
namun banyak pula siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar Kriteria
Kretek.
Bahasa Arab secara benar. Kurangnya kemampuan atau prestasi Bahasa Arab siswa
sebagai hasil dari proses pembelajaran Bahasa Arab, tidak dapat dilepaskan dari
internal. Faktor-faktor intern (dari dalam diri) terdiri dari tiga faktor, yaitu: faktor
ekstern (dari luar diri) terdiri dari 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan
faktor masyarakat. Oleh sebab itu faktor-faktor tersebut tidak boleh disepelekan oleh
Selain itu bila dilihat dari aspek intensitasnya, belajar di sekolah berkontribusi
3
mengikuti pendidikan di sekolah sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%,
selebihnya 70% siswa berada dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Intensitas
diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat
untuk mencapai tujuan, dalam hal ini tujuan belajar bahasa Arab.6
terdorong untuk melakukan sebuah penelitian guna melihat ada tidaknya pengaruh
antara intensitas belajar terhadap prestasi belajar bahasa Arab. Dengan berpijak pada
b. Rumusan Masalah
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2012) hlm.560
4
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dirumuskan
sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
Muhammadiyah Kretek.
2. Manfaat Penelitian
bahasa Arab.
5
c. Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
d. Kajian Pustaka
masalah yang diangkat dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa jurnal
yang memiliki relevansi terhadap penelitian yang penulis kaji, di antaranya yang
Edukatif Terhadap Prestasi Bahasa Arab Siswa Di MTs Al Ma’had An Nur Ngrukem
edukatif guru dengan siswa. Interaksi edukatif guru dengan siswa dalam
pembelajaran bahsa Arab di kelas VII MTs Al Ma’had An Nur Ngrukem Bantul
Yogyakarta, hasil dari skripsi tersebut bahwa interaksi edukatif guru dengan siswa
Skripsi saudari Dian Ratna Utami (2011) yang berjudul “Korelasi Persepsi
Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Bahasa Arab Dengan Prestasi Belajar Bahasa
7
Fatimah Khoirotunisa, Korelasi Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Bahasa Arab Siswa Di MTs Al
Ma’had An Nur Ngrukem Bantul Yogyakarta, 2011.
6
persepsi siswa kelas X MA Al-Hikmah terhadap Bahasa Arab pada taraf cukup baik
dan memilki korelasi positif dan signifikan terhadap prestasi belajar bahasa Arab.8
Skripsi saudara Nur Hadi, (2015) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren Mathali’ul Falah, Pati, Jawa Tengah dengan
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati Tahun
audio visual di Kelas VIII MTs Al-Hikmah Kajen menghasilkan perolehan nilai
angket sebesar = 1596 dari nilai maksimal yang bisa didapat sebesar = 2400. Nilai
sebesar = 53,2. Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Bahasa Arab Siswa
Kelas VIII di MTs Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dapat dikategorikan “baik”.9
Skripsi saudara Ahmad Ardana (2017) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap
Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X di MAN Sabdodadi Bantul Tahun Ajaran
diperoleh harga r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan pada taraf signifikansi 1%,
maka hipotesis terbukti kebenaranya bahwa terdapat korelasi yang positif dalam
8
Dian Ratna Utami, Korelasi Persepsi Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Bahasa Arab Dengan
Prestasi Belajar Bahasa Arab Peserta Didik Kelas X MA AL-HIKMAH Karangmojo Gunungkidul,
2011.
9
Nur Hadi, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual terhadap Prestasi Belajar
Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati, 2015.
7
edukatif terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas X MAN Sabdodadi Bantul
Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Korelasi antara Minat Belajar
Bahasa Arab dan Prestasi Belajar Bahasa Arab siswa kelas VIII MTsN Lab. UIN
Product Moment memperoleh nilai koefisien korelasi minat belajar bahasa Arab
dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs N Lab. UIN Yogyakarta
tahun ajaran 2015/2016 adalah 0,328, dan signifikansinya 0,016 yang kurang dari
0,05. Ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara minat belajar bahasa Arab
dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs N Lab. UIN Yogyakarta.
Sedangkan dari analisis Regresi dapat diketahui besarnya koefisien determinasi yaitu
0,107. Hal ini mengandung pengertian bahwa pengaruh minat belajar bahasa Arab
terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs N Lab. UIN Yogyakarta
tahun ajaran 2015/2016 sebesar 10,7% sedangkan 89,3% lainnya dipengaruhi oleh
fokus penelitian ini lebih mengkaji korelasi antara intensitas belajar bahasa Arab
Bantul Yogyakarta. Menurut peneliti, Intensitas belajar setiap siswa yang beraneka
10
Ahmad Ardana, Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X
di MAN Sabdodadi Bantul Yogyakarta, 2016.
11
Nur Hafni Andriana, Korelasi antara Minat Belajar Bahasa Arab dan Prestasi Belajar Bahasa Arab
siswa kelas VIII MTsN Lab. UIN Yogyakarta, 2016.
8
ragam, prestasi belajarnya juga berbeda-beda. Subjek penelitian ini adalah siswa
9
BAB II
A. Landasan Teori
1. Intensitas Belajar
a. Pengertian Intensitas
Intensitas secara etimologi berasal dari kata intense yang berarti hebat
oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan, dalam hal
oleh beberapa factor baik bersumber dari dalam diri siswa maupun dari luar
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2008), hlm.500
13
Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Gita Media Press, 2006), hlm.209
14
Milman Yusdi, Made Suarsana., Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.. 2010), hlm.90
10
b. Pengertian Belajar
guru, antar siswa sesama siswa, serta antara guru dan siswa terhadap
di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku, pengetahuan dan sikap pada
15
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta 2010). hlm.2
16
Gulo, W., Metode Penelitian, ( Jakarta: PT. Grasindo, 2002), hlm.23
11
siswa untuk giat sendiri, 4) Materi yang diberikan harus bersifat praktis, 5)
1. Motivasi
materi tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik dalah hal atau keadaan yang
individu, pujian, dan hadiah atau peraturan sekolah, teladan dari orang tua,
guru dan lainnya, merupakan contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang dapat
2. Durasi Kegiatan
melakukan kegiatan (dalam hal ini belajar). Dari durasi ini dapat dipahami
17
Djamaroh, Syaiful Bahri dan Aswan Zain., Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.67
12
untuk belajar, yaitu dengan lamanya siswa menyediakan waktu untuk belajar
setiap harinya.
3. Frekuensi Kegiatan
4. Presentasi
keras. Artinya maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target hendak dicapai
dengan kegiatan yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari keinginan yang
5. Arah Sikap
dicai individu dalam kehidupan. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek,
dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negative.
mendasari dan mendorong kearah sejumlah pebuatan yang satu sama lainnya
berhubungan.
13
6. Minat
memiliki makna bagi dirinya. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
2. Prestasi Belajar
terlebih dahulu tentang pengertian belajar itu sendiri. Belajar adalah suatu
seseorang yang terlihat dari prestasi belajar yang didapat. Untuk mengetahui
belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena prestasi belajar
18
Slameto, Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya,.... Hlm.188
19
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.90
14
adalah hasil dari kegiatan belajar karena prestasi belajar adalah hasil dari
dengan tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru20. Sedangkan prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai dari hasil latihan, pengalaman yang
melalui tahap tes yang dinyatakan dalam bentuk nilai berupa angka, dan
ditandai dengan adanya perubahan dalam diri siswa baik tingkah laku,
Secara umum prestasi belajar sangat beragam, hal ini tentu saja
faktor, yaitu faktor internal, factor eksternal, dan faktor pendekatan belajar22.
20
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011), hlm.787
21
Sumadi, Suryabrata., Metodologi Penelitian. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.23
22
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. ......hlm.132
15
Berikut penjelasan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
1) Faktor Internal
dalam diri setiap individu tersebut, seperti aspek fisiologis dan aspek
secara langsung pada kualitas penyerapan materi pelajaran, untuk itu pelu
asupan gizi yang dari makanan dan minuman agar kondisi tetap terjaga.
Selain itu juga perlu memperhatikan waktu istirahat yang teratur dan
cukup tetapi haus disertai olah raga ringan secara bekesinambungan. Hal
ini penting karena perubahan pola hidup akan menimbulkan reaksi tonus
dari aspek psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi.
16
akan tetapi sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi siswa
mereaksi dengan cara yang relatif tetap terhadap orang, barang dan
siswa yang merespon dengan positif merupakan awal yang baik bagi
terhadap guru ataupun pelajaran apalagi disertai dengan sikap benci maka
akan berdampak pada pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar yang
kurang maksimal.
minat dalam bidang bahasa Arab akan lebih focus dan intensif terhadap
memuaskan.
untuk berbuat sesuatu atau pemasok daya untuk bertingkah laku secara
17
terarah. Motivasi berasal dari diri setiap individu dan dari luar individu
tersebut.
2) Faktor eksternal
sosial dan faktor lingkungan non sosial. Lingkungan sosial ini meliputi
lingkungan orang tua dan keluarga. Siswa sebagai anak tentu saja akan
banyak meniru dari lingkungan terdekatnya seperti sifat orang tua, dan
dan perilaku yang simpatik serta menjadi teladan dalam hal belajar, staf-
Selain faktor sosial yang dijelaskan di atas, ada juga faktor non
18
rumah tempat tinggal, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar
siswa.
B. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Alternatif
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas
C. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
24
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan,( Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm.67
19
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu
pendekatan yang memandang tingkah laku manusia dapat diramal dan dapat
2. Jenis Penelitian
berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya.
3. Desain Penelitian
a. Persiapan
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta hlm.11
20
b.Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu satu bulan yaitu
a. Populasi Penelitian
siswa.
Populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 oleh karena itu dalam
IV sebanyak dua kelas, dari dua kelas tersebut diambil dua kelas yang
digunakan sebagai sampel penelitian, yaitu kelas IV Ibnu Thufail (A) dan IV
5. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
b. Variabel Terikat
6. Instrumen Penelitian
21
Instrumen penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan cara:26
1. Interview (Wawancara)
yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
kepala sekolah dan guru bahasa Arab tentang sejarah berdirinya sekolah,
2. Kuesioner (Angket)
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner
juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar
3. Observasi
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara
26
Sugiyono, MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND ............ hlm.137
22
dan kuesioner. Karena observasi tidak selalu dengan obyek manusia tetapi
4. Dokumentasi
digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel, antara lain
7. Pengkajian Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana
alat ukur yang digunakan dalam mengukur suatu apa yang diukur 28.
menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
masing skore item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari
27
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,( Jakarta: Rineka Cipta,1998),
hlm.145
28
Sugiyono. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND ........... hlm. 455
23
keseluruhan skor item atau indikator. Jika korelasi pearson antara masing-
hitung ) > r tabel (α = 0,05), maka item pertanyaan tersebut bisa dikatakan
valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas, untuk mengukur stabil atau konsisten tidaknya suatu alat
yang konsisten secara lintas waktu dan beragam item dalam istrumen.
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau sampel diambil dari dan berasal dari populasi yang
normal baku, artinya sebaran data itu secara statistik memenuhi dua sisi yang
sama besar atau tidak menyimpang secara signifikan dari sebaran normal.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap data prestasi belajar
bahasa Arab peserta didik. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
24
data berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas, dalam penelitian ini
b. Uji Multikolinearitas
Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi korelasi di antara variabel
dari besarnya Variance Infation Factor (VIF) dan Tolerance Value. Agar bebas
c. Uji Heteroskedastisitas
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model
menggunakan Glejser. Apabila data memiliki nilai signifikansi > 0,05 maka
jika suatu data memiliki nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi
heteroskedastisitas
25
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi
atau rasio.
Y’ = a + bX
Keterangan:
variabel.
c. Uji t
26
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu
D. Sistematika Penulisan
Bab II, berupa landasan teori, kerangka berpikir, hipotesis, metodologi penelitian
meliputi: letak dan keadaan geografis, sejarah berdiri, visi misi dan tujuan sekolah,
Bab IV, berisi tentang proses pelaksanaan intensitas belajar hasil dan juga
2017/2018.
29
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS. 21. Edisi 7,
Penerbit Universitas Diponegoro, hal 98
27
Bab V, berisi penutup, yang meliputi kesimpulan secara umum dari hasil
penelitian, saran-saran dan kata penutup, yang dilengkapi dengan daftar pustaka dan
28
BAB III
30
Observasi tanggal 16 November 2017
29
B. Sejarah Madrasah
peradaban bangsa yang bermartabat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cerdas, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis, agamis serta bertanggung jawab perlu
Kretek pada hari Senin 1 Muharram 1430 H/29 Desember 2008 M mendirikan
sekolah yang berbasis agama Islam yaitu Sekolah Dasar Unggulan (SDU)
masyarakat dan menyongsong hari depan agar menjadi bangsa yang maju
disegala bidang. Mulai 1 Juli 2009 telah memulai KBM perdana, dengan jumlah
murid 34 anak, guru kelas 2 orang dan guru mapel. Biaya operasional pendidikan
sekolah. Pada tanggal 2 Januari 2012 telah mendapat ijin pendirian sekolah
hingga Sekarang. Didirikan oleh PCM Kretek Senin 1 Muharram 1430 H/29 Desember
30
2008 M. terletak di wilayah Desa Donotirto Kecamatan Kretek kabupaten Bantul
D.I.Y.31
c. Misi:
2. Melaksanakan tata karma dan atau tertib kehidupan sosial secara tepat
sosial
menyenangkan (PAIKEM)
31
10. . Memberikan solusi terbaik terhadap kebutuhan masyarakat
d. Tujuan
Tujuan Umum:
Tujuan Pokok:
32
4. Membentuk pribadi yang sehat jasmani dan rohani32
sendiri amatlah vital karena mengemban tugas penting organisasi dari masing-
kepala sekolah yang bertanggung jawab baik dalam sistem pembelajaran maupun
sistem administrasi yang dibantu oleh Waka Ismuba, Waka Kurikulum, Waka
32
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. 12 November
2017.
33
Gambar II. Bagan Srtuktur Organisasi SD Unggulan Muhammadiyah Kretek
Kepala Sekolah
Supriyanta, S.Pd.i
Kretek Bantul Yogyakarta dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah disusun
Bantul Yogyakarta:
34
Waka SarPras : Sumarna
Yogyakarta. yang mana diharapkan dari adanya struktur organisasi tersebut proses
a. Keadaan Guru
terlaksana dengan maksimal, banyak sekali tugas yang harus dikerjakan oleh
yang sangat baik sehingga guru mampu menjadi sosok ideal yang dapat
33
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. 12 November
2017
35
menjadi individu yang lebih baik dari segi sikap, kemampuan, pengetahuan
serta keterampilan.
visi, misi maupun tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama antara
pihak Madrasah dan pihak Lembaga maka dalam proses pengangkatan guru di
Muhammadiyah, dan 15 guru GTT. Sedangkan secara kualitas guru yang ada
Muhammadiyah Kretek ada 1 guru yaitu ibu Erfina Dyah Annggraheni S.Pd.i
yang mengajar bahasa Arab mulai dari jenjang kelas 1-6. Berikut daftar guru
36
Tabel I. Daftar nama guru di di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek 34
1131933
1. Yuda Kristanti, S.Pd. Wali Kelas Guru Kelas
1128616
2. Yuliana, S.Pd.Si. Wali Kelas Guru Kelas
1131966
3. Hana Steffiani, S.Pd. Wali Kelas Guru Kelas
1059366
4. Sugiartini, S.Pd. Wali Kelas Guru Kelas
1131974
5. Dwi Sarwati, S.S Wali Kelas Guru Kelas
1155561
6. Gus Suryanto, S.Pd Wali Kelas Guru Kelas
1155561
7. Evi Yusnita Ekawati, Sp Wali Kelas Guru Kelas
1183539
9. Nasiroh, S.Pd.I Wali Kelas Guru Kelas
34
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. 12 November
2017
37
11. Sri Uning Ratnasari, Wali Kelas Guru Kelas
1186673
S.Pd
1203970
12. Rizka Farizal, S.Pd Wali Kelas Guru Kelas
38
21. Nur Aslam Taufiq BTQ
Hidayah
39
b. Keadaan Karyawan/Tenaga Kependidikan
tentang guru, siswa, sarana dan prasarana serta pelaksanaan kegiatan yang
Yogyakarta:
Kretek35
35
Dokumentasi SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta, Diambil pada tanggal 12
November 2017.
40
c. Keadaan Peserta didik
komponen inti dari pendidikan itu sendiri karena tanpa adanya peserta didik
maka pendidikan tersebut tidak pernah ada. Peserta didik yang ada di SD
hal potensi yang dimilikinya, karena pada dasarnya peserta didik tadi sudah
dibekali oleh potensi untuk berkembang, maka secara kodrati pasti peserta
jumlah peserta didik di madrasah ini pada tahun 2016/2017 berjumlah dua
ratus sembilan peserta didik yang terbagi dalam enam kelas, dan disetiap kelas
dibagi menjadi dua kelompok belajar yaitu kelas A dan B. Dilihat dari asal
Kretek:
41
Tabel III. Daftar peserta didik di SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Tahun
2016/201736
Kelamin
Usia
Usia L P Total
< 6 tahun 0 0 0
13 - 15 tahun 0 1 1
16 - 20 tahun 0 0 0
> 20 tahun 0 0 0
36
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. Diambil pada
tanggal 12 November 2017.
42
3. Jumlah Siswa Berdasarkan Agama
Agama L P Total
Kristen 0 0 0
Katholik 0 0 0
Hindu 0 0 0
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Penghasilan L P Total
Tidak di isi 1 1 2
43
5. Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat 6 15 14 29
Tingkat 5 18 19 37
Tingkat 2 38 21 59
Tingkat 4 32 25 57
Tingkat 1 29 30 59
Tingkat 3 32 18 50
Sarana dan Prasarana merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan,
dengan adanya Sarana dan Prasarana maka proses pembelajaran dapat terlakasana
dengan tenang serta nyaman, dengan adanya Sarana dan Prasarana maka proses
belajar mengajar akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif.
44
Adapun yang dimaksud dengan Sarana dan Prasarana merupakan seluruh
fasilitas yang dimiliki oleh sekolah sebagai pendukung proses pembelajaran baik
pinjaman dari kas desa Mriyan sekitar 2160m2 dengan rincian diisi dengan bangunan
seluas 1800m2. Luas ini terdiri dari beberapa bangunan diantaranya adalah; ruang
Kepala sekolah, ruang Guru, ruang Tata usaha, Perpustakaan, ruang Bimbingan
Konseling, ruang UKS, ruang OSIS, ruang laboratorium, ruang koperasi, kamar
Muhammadiyah Kretek, namun beberapa Sarana dan Prasarana belum ada sehingga
terkadang seorang guru harus mampu menyiapkan sarana sendiri secara pribadi
sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Berikut daftar Sarana dan Prasarana
Baik Rusak
37
Dokumentasi SD Unggulan Muhammadiyah Kretek bagian TU, Diambil pada tanggal 12
November 2017.
45
2 Tempat sampah Kelas, TU, Kantor 15 - 15
10 Printer TU 2 - 2
12 Kotak Kontak TU 1 - 1
14 Sirkulasi R.Guru 3 - 3
15 Papan pengumuman TU 2 - 2
Sekolah)
18 Bendera R.Guru 3 - 3
19 Pengeras Suara TU 1 - 1
20 Tape Recorder TU 1 - 1
21 Proyektor TU 2 - 2
46
23 Gayung K.mandi 3 - 3
27 Papan Panjang TU 1 - 1
Status Presentase
No Jenis
Kepemilikan Kerusakan (%)
38
Dokumentasi Penelitian SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Bantul Yogyakarta. Diambil pada
tanggal 12 November 2017.
47
11 Ruang Kelas III b Milik 0
25 Toilet milik 0
26 WC Milik 0
27 WC milik 0
28 WC Milik 0
48
belajar mengajar dalam keseharian untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara maksimal.
49
BAB IV
A. Hasil Penelitian
selama proses penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer
Muhammadiyah Kretek.
2. Statistik Deskriptif
data berdasarkan jenis kelamin, nama sisw, nilai prestasi belajar dan skor
sebagai berikut:
50
Tabel 4.1
1 Laki-laki 36 63,2
2 Perempuan 21 36,8
Total 57 100.0
Tabel 4.2
Nilai
N
Nama Kelas SKOR
o UTS UAS
ANGKET
1 Fathur Rohman 4A 67 43 73
2 Ahmad Nugroho 4A 28 57 75
3 Anggito Abimanyu 4A 78 74 93
4 Anindha Wahyuningsih 4A 82 74 90
5 Aurora Nabila Hawkins 4A 72 67 90
6 Bunga Syabila Berliana Putri 4A 88 96 101
7 Chrisantya Hanna Mareta 4A 88 60 91
8 David Kanda Saputra 4A 54 57 89
9 Deviana Susanti 4A 70 54 76
10 Dewandaru Kusuma 4A 67 46 78
11 Fauzan ardiansyah 4A 82 71 94
12 Ganendra Davin Restu Sanny 4A 94 70 95
13 Irvan Mahendra 4A 52 54 74
14 Kayyisa Syafa Aulia 4A 95 99 77
15 Lanang Wahyu Pradana 4A 70 57 69
16 Marsha Eka Febianti 4A 98 97 90
17 Muhammad Farrel S.A. 4A 78 100 85
51
18 Muhammad Zaki Pahlevi 4A 92 91 93
19 Nadhifa Aqiila S 4A 95 98 129
20 Narendra Bimantara 4A 96 81 97
21 Naufal Alim Aditama 4A 92 91 91
22 Nayla Shifa Nur S 4A 91 97 105
23 Nurika Sevita Choirunissa 4A 95 91 93
24 Olga Paskha Lindu 4A 60 61 90
25 Putri Nur Aini Astanto 4A 72 63 90
26 Reynada Vischa Vasselinata 4A 93 63 86
27 Salwa Rafidatun 4A 85 83 99
28 Salwa Seviana 4A 85 70 87
29 Syafi’ Alisandaru Alimun H 4A 99 98 104
30 Rainhard Ale W.G.P. 4A 71 41 75
31 Adelia Bilqis Mualiffah 4B 86 97 106
32 Aditya Pandu. J. 4B 76 86 100
33 Ahmad Syamiri Fadhli. H.Q 4B 84 57 93
34 Ahmad Syihan Fadhlan .H.W 4B 76 76 82
35 Alifah Nur Rohmah 4B 81 60 92
36 Apriano Rizqi Artono 4B 76 81 92
37 Azzahra Riqia Fitri 4B 98 100 93
38 Daffa Fahroz Zaki 4B 47 50 77
39 Derry Surya Setyawan 4B 79 83 87
40 Dwi Nur Rahmanto 4B 62 64 69
41 Fahrizam Gofind Ayodya 4B 76 71 74
42 Faiz Abidi Haqa 4B 80 90 106
43 Fatma Dewi Putranti 4B 80 63 75
44 Frida Nur Ayu Pradita 4B 51 39 74
45 Hanan Jauza Arari 4B 96 100 92
46 Haslinda Oktaviana 4B 93 96 128
47 Jasir Novic 4B 81 89 98
48 Kayyisah Hidayatul K 4B 89 79 95
49 Lutfian Vridje V 4B 71 91 87
50 Muhammad Nabil Zidan 4B 92 69 99
51 Nazhif Hanan .S. 4B 71 43 78
52 Nur Ahsan Fauzi 4B 51 54 73
53 Oki Lauvano .R. 4B 33 37 76
52
54 Rasyid Ihsan Rismanto 4B 83 89 76
55 Salwa Alisandaru Alilatul.B. 4B 98 100 104
56 Tri Aditya Ma'ruf 4B 46 40 76
57 Windy Arini 4B 82 65 78
3. Uji Validitas
validitas item tersebut. Item dikatakan valid jika skor tersebut mempunyai
0,261 (nilai r tabel untuk n=57), untuk df = 57-2 = 55; α = 0,05 maka item
atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika pada nilai r
Untuk lebih lengkapnya uji validitas kuisoner dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2
53
Pearson)
Intensitas
54
P20 0.039 0,261 Tidak valid
koefisien korelasi yang lebih besar dari R table = 0,261 dan 7 pertanyaan
adalah tidak valid, maka 7 pertanyaan tersebut harus dikeluarkan dan diuji
Tabel 4.3
R Hitung
Variabel Pertanyaan R Tabel Keterangan
(Bivariate Pearson)
55
Intensitas
56
P28 0.689 0,261 Valid
koefisien korelasi yang lebih besar dari Rtable= 0,261, sehingga semua
4. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha > 0,60.
Tabel 4.4
Cronsbach’s
Variabel Nilai Kritis Status
Alpha
57
Intensitas Belajar 0,763 0,6 Reliabel
a. Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 57
Std. 14.62125237
Deviation
Negative -.051
Kolmogorov-Smirnov Z .668
dari Variabel Intensitas Belajar sign : 0.763 > 0.05 maka kesimpulannya
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.6
58
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
ig Toleranc
nt) 1 9
as 41 0 00
dalam model karena nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1.
c. Uji Heteroskedasitas
Tabel 4.7
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Si
59
1 (Consta 16.816 5.843 2.8 .0
nt) 78 0
as 44 0
Apabila nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala
Heteroskedastisitas
(prestari belajar). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan
for Windows.
Hasil analisis uji regresi dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini :
Tabel 4.8
Uji Regresi
Coefficientsa
60
Unstandardized Standardized Collinearity
ig Toleranc
nt) 1 9
as 41 0 00
Y= a + b X
Y = 7.212 + 0.979.X
Y = Prestasi Belajar
X = Intensitas belajar
jika pengaruh Intensitas Belajar sama dengan nol maka nilai Prestasi
61
b = 0.979. menunjukkan nilai koefisien beta pada variabel Intensitas
belajar sebesar 0.979 yang artinya apabila penilaian Intensitas belajar (X)
naik sebesar satu satuan maka penilaian terhadap Prestasi Belajar akan
Tabel 4.9
Koefisien determinasi
62
Model Summaryb
56
a
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
8. Pengujian Hipotesis
63
terhadap Prestasi Belajar Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig t hitung (0,000) <
0,05.
B. Pembahasan
prestasi belajar, analisis regresi linear sederhana diketahui bahwa koefisien arah
regresi dari variabel intensitas belajar (b) adalah sebesar 0,979 atau positif.
intensitas belajar belajar siswa akan semakin tinggi prestasi belajar siswa.
cukup besar (42%) terhadap prestasi belajar, hal ini membuktikan bahwa
siswa.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
(b) adalah sebesar 0,979 atau positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar.
belajar siswa. Semakin baik intensitas belajar belajar siswa akan semakin
B. Saran
65
1. Siswa yang prestasi belajarnya masih kurang sebaiknya belajarnya lebih
soal-soal latihan.
C. Kata Penutup
SWT tuhan semesta alam, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nyalah
mungkin, namun skripsi ini masih saja ditemui berbagai macam kekurangan
dan kelemahan. Karena itu kritik dan saran sangat dinantikan demi
bermanfaat bagi semua pihak dan peneliti senantiasa beristiqomah untuk terus
66
67
DAFTAR PUSTAKA
2004.
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2011.
Djamaroh, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Dirjen Bagais Depag RI, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, Dirjen Bagais,
2003.
Milman Yusdi. “Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Al-Hikmah Kajen Margoyoso
2011/2012.
68
Dian Ratna Utami, Korelasi Persepsi Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran
Bahasa Arab Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Peserta Didik Kelas X MA
Nur Hafni Andriana, Korelasi antara Minat Belajar Bahasa Arab dan Prestasi
Belajar Bahasa Arab siswa kelas VIII MTsN Lab. UIN Yogyakarta tahun jaran
2016/2017.
Ahmad Ardana Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa
2010..
2012.
Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Gita Media Press, 2006.
Deepublisher, 2014.
Cipta, 1998.
69