Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa merupakan alat komunikasi yang dikenal sejak dini sebagai sarana
mengungkapkan dan mengekspreikan diri pada orang tua. Bahasa sebagai symbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa memiliki peranan penting
di lingkungan masyarakat dalam berintraksi baik antar individu, antar social atau
individu dengan social.
Dari berbagai macam bahasa salah satu diantaranya adalah bahasa Arab.
Bahasa Arab merupakan bahasa yang mayoritas di gunakan, karna merupakan
bahasa resmi dikalangan ratusan juta umat Islam di dunia. Bahasa Arab juga
sering di sebut sebagai bahasa Al-Qur’an karena Bahasa yang digunakan dalam
Al-Qur’an adalah Bahasa Arab.
Bahasa Arab telah berkembang secara internasional selama berabad-abad,
yang digunakan sebagai alat komunikasi dan ajang interaksi di forum-forum
Internasional, hingga kini Bahasa arab telah menjadi bahasa yang sejajar dengan
bahasa-bahasa dunia lainya. Satuan pendidikan di Indonesia telah menjadikan
bahasa Arab sebagai mata pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah, baik di
sekolah formal maupun non formal, khususnya di sekolah madrasah seperti, MI,
MTs, MA, sampai lembaga perguruan tinggi, dan juga lembaga non formal seperti
pondok pesantren dan lembaga-lembaga kursus. Mata pelajaran Bahasa Arab
merupakan suatu mata pelajaran yang memiliki unsur-unsur nilai seperti
membimbing peserta didik, mendorong, mengembangkan, dan membina
kemampuan persera didik serta menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa
Arab.
Pembelajaran Bahasa Arab telah lama di terapkan di Indonesia dalam
dunia pendidikan. Namun, hasil pembelajaran tidak sepenuhnya maksimal.
Berbagai problem sering bermunculan hingga tak jarang yang terpecahkan oleh
karena itu pembelajaran harus didesain sedemikian rupa untuk mengatasi problem
yang ada dalam proses pembelajaran bahasa Arap seperti media, metode dan
sebagainya. Metode merupakan rencana program yang bersifat menyeluruh
(holistik-komprehensif) yang berhubungan erat dengan teknik penyajian materi
pelajaran secara teratur dan tidak saling bertentangan dan didasarkan atas
pendekatan tertentu.1 Sekarang telah banyak metode pembelajaran yang bisa
digunakan dalam peroses pembelajaran salah satunya seperti metode MIM-MEM
(mimicry memorization method).
Problem dalam pengajaran Bahasa Arab ini seharusnya mendapatkan
penanganan yang serius karena saat ini Bahasa Arab telah di resmikan menjadi
Bahasa Internasional. Dengan melihat berbagai problem maka pembelajaran
Bahasa Arab di Indonesia harus di tingkatkan kulitasnya, lebih khususnya kepada
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelaajaran Bahasa Arab,(Cet. VI;
1

Bandung;Humaniora,2015), h.86
pendidik/guru pembelajaran bahasa arab baik dari segi pengetahuan ataupun
dalam hal memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan, situasi, kondisi serta
latar belakang peserta didik.
Dalam proses pembelajaran bahasa Arab ada beberapa unsur yang harus di
perhatikan salah satunya yaitu pada bunyi, kosakata, dan tata bahasa. Kosakata
merupakan kebutuhan dasar dalam peroses pembelajaran bahasa Arab. Penguasa
kosakata bahasa Arab yang rendah pada peserta didik dapat memberikan pengaruh
pada kemampuan membaca, berbicara, mendengarkan, dan menulis bahasa Arab.
Oleh karena itu penguasaan kosakata bahasa Arab siswa sangat membutuhkan
metode pembelajaran yang mendukung peningkatan penguasaan kosakata bahasa
Arab peserta didik.
Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan peneliti di
sekolah MtsN 4 Sinjai, kemampuan berbicara bahasa Arab siswa masih jauh dari
yang diharapkan dan tujuan pembelajaran bahasa arab yang fasih di sekolah
MTsN 4 Sinjai, karena berbagai aspek, salah satu diantaranya adalah minimnya
kosakata yang dikuasai peserta didik. Hal ini terlihat pada proses pembelajaran
bahasa Arab di kelas VII , Rendahnya kemampuan dan pemahaman kosakata
bahasa arab peserta didik. Minimnya kosakata bahasa Arab siswa dipengaruhi
berbagai aspek yaitu Peserta didik untuk tingkat kelas VII pembelajaran bahasa
Arab merupakan mata pelajaran baru bagi mereka yang berasal dari sekolah
umum, bahasa Arab hanya dipelajari peserta didik di sekolah, dan metode
pembelajaran yang digunakan pendidik kurang menunjang peningkatan
penguasaan kosakata bahasa Arab peserta didik.
Melihat dari berbagai aspek yang mempengaruhi penguasaan dan
pemahaman kosakata bahasa Arab peserta didik di sekolah MTsN 4 Sinjai,
Peneliti tertarik pada metode pembelajaran MIM-MEM (mimicry memorization
method), Maka dari itu peneliti mengambil judul “PENGARUH PENERAPAN
METODE MIM-MEM (MIMICRY MEMORIZATION METHOD) DALAM
MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA KELAS VII
MTsN 4 SINJAI” karena metode mim-mem dapat menunjang peningkatan
kosakata bahasa Arab peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti jabarkan maka
dapat didefinisikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah metode pembelajaran MIM-MEM (mimicry memorization method)
berpengaruh dalam pembelajaran baahasa arab
2. Apakah kosakata bahasa Arab siswa meningkat setelah metode mim-mem
diterapkan dalam proses pembelajaran
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode MIM-MEM (mimicry
memorization method) dalam pebelajaran bahasa Arab
2. Untuk mengetahui peningkatan Kosakata bahasa Arab siswa setelah
diterapkan metode MIM-MEM (mimicry memorization method) dalam proses
pembelajaran bahasa Arab.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan
mendapakan pengetahuan baru bagi guru bahasa Arab sebagai acuan dalam
dalam meningkatkan mufradat (kosakata) bahasa arab siswa.
2. Secara praktis
Melalui penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan peneliti
dalam meningkatkan mufradat (kosakata) bahasa Arab siswa di MTsN Sinjai.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Metode Mim-Mem (mimicry memorization method)
a. Pengertian metode Mim-Mem
Mim-Mem adalah singkatan dari mimicry memorization, mimicry
artinya dalam bahasa inggris yaitu meniru dan memorization artinya
menghafal. Metode ini kerapkali disebut informant-drill Mthod, karena
latihan-latihannya dilakukan selain oleh pengajar, juga oleh seorang
informan penutur asli (natife informant). Menurut metode ini kegiatan belajar
berupa demonstrasi dan latihan atau drill nahu dan struktur ayat, latihan
ucapan, dan penggunaan kosakata dengan mengikuti guru dan narasumber
penutur asli. Dalam latihan natife informant bertindak seebagai drill master.
Ia mengucapkan beberapa ayat dan peserta didik kemudian menirukan
beberapa kali sampai akhirnya menjadi hafal2

b. Kelebihan metode Mim-Mem


c. Kekurangan metode Mim-Mem
d. Langkah-langkah pelaksanaan metode Mim-Mem

2. Kosa kata bahasa Arab (mufradat)


a. Pengertian kosakata/mufradat

Mufradat (kosa kata) merupakan salah satu unsur bahasa yang sangat
penting, karena berfungsi sebagai pembentuk ungkapan kalimat dan wacana, baik
dengan cara dihafal atau dengan cara yang lain. Namun demikian, pembelajaran
mufradat tidaklah identik dengan belajar bahasa itu sendiri, karena mufradat
tidak akan bermakna dan memberi pengertian kepada pendengar atau
pembacanya jika tidak dirangkai atau dibingkai dalam sebuah kalimat yang benar
dan kontektual.3
B. HASIL PENELITIAN RELEVAN

C. HIPOTESIS TINDAKAN

BAB III
2
Ismail Suardi, Model Pembelajaran Bahasa Arab,(Cet. I; Yogyakarta; CV BUDI
UTAMA,2014), h.86
3
Nanang Kosim, Strategi Dan Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Cet.1; Bandung,
Arfino Raya, 2016), h. 69
METODE PENELITIAN
A. MODEL PENELITIAN
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
C. DEFINISI VARIABEL
D. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
E. JENIS TINDAKAN
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
G. INSTRUMEN PENELITIAN
H. TEKNIK ANALISIS DATA

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIR AN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai