Disusun Oleh:
Kelompok 7 / PGMI 4 Semester 5
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mursal Aziz, M. Pd. selaku dosen
mata kuliah “Aksara Arab Melayu” yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Mini Riset ini yang berjudul “Analisis Pembelajaran Aksara Arab
Melayu di MIS Al-Musthafawiyyah Jln. Taud Kec. Medan Tembung”.
Tugas ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin. Terlepas dari
semua itu kami menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan guna meningkatkan ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan tugas
lainnya. Perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aksara Arab Melayu ialah suatu bentuk perubahan atau modifikasi dari
aksara Arab yang disesuaikan dengan Bahasa Melayu. Lahirnya aksara arab
melayu merupakan akibat pengaruh budaya Islam yang lebih dulu masuk
dibandingkan dengan pengaruh budaya Eropa di jaman kolonialisme dulu. Aksara
ini dikenal sejak jaman Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Malaka.
Aksara arab melayu merupakan salah satu warisan budaya yang kita miliki
yang harus tetap dilestarikan. Aksara arab melayu adalah salah satu bentuk
penulisan yang ditulis menggunakan aksara arab hijaiyah. Meskipun
menggunakan aksara arab, namun pembacaannya menggunakan tata bahasa
Indonesia karena huruf arab melayu merupakan berasal dari bahasa melayu.
Penulisan aksara arab melayu dilengkapi dengan konsonan abjad Indonesia
yang ditulis dengan aksara arab yang sudah dimodifikasi, seperti halnya dalam
aksara arab tidak adanya harakat atau ejaan dan huruf-huruf yang di pakai. Dalam
penulisan aksara arab melayu ini ada beberapa huruf yang berbeda dari huruf
hijaiyah yang kemudian huruf ini merupakan sebagai huruf tambahan seperti
huruf “c” ()چ, “ng” ()ڠ, “g” ()ڬ, Nya ()ڽ. Aksara arab melayu bukan
merupakan bentuk bahasa yang resmi digunakan oleh rakyat Indonesia,
dikarenakan penggunaan aksara arab melayu ini semakin berkurang dan untuk
membacanya dibutuhkan seseorang yang juga mampu membaca aksara arab
melayu.
Sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah merupakan jenjang pendidikan
paling mendasar yang dapat dilaksanakan sebaik-baiknya karena menjadi
landasan bagi pendidikan di tingkat selanjutnya. Pendidikan di tingkat sekolah
dasar mampu membekali siswanya dengan nilai-nilai,sikap dan kemampuan dasar
agar mereka bisa berkembang menjadi pribadi mandiri. Madrasah sebagai tempat
mencari ilmu harus mampu melakukan proses belajarnya dengan baik dan dapat
mendorong perkembangan kreativitas siswa dengan berupaya mendorong atau
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Namun itu semua tidak lah selalu
berjalan dengan lancar karena masih banyak permasalahan-permasalahan yang
1
terjadi di dalam proses nya. Seperti halnya dalam mengembanglan serta
mempelajari aksara arab melayu. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
kelas masih diarahkan pada kemampuan anak untuk mengahafal informasi, otak
anak dipaksa untuk memahami informasi, otak anak dipaksa untuk memahami
informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-
hari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tujuan yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran
aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah?
2. Bagaimana metode yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran
aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah?
3. Bagaimana strategi yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran
aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah?
4. Bagaimana media yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran
aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah?
5. Bagaimana sumber belajar yang digunakan guru dalam memberikan
pembelajaran aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah?
6. Bagaimana evaluasi yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran
aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tujuan yang digunakan guru dalam memberikan
pembelajaran aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah.
2. Untuk mengetahui metode yang digunakan guru dalam memberikan
pembelajaran aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah.
3. Untuk mengetahui strategi yang digunakan guru dalam memberikan
pembelajaran aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah.
4. Untuk mengetahui media yang digunakan guru dalam memberikan
pembelajaran aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah.
2
5. Untuk mengetahui sumber belajar yang digunakan guru dalam memberikan
pembelajaran aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah.
6. Untuk mengetahui evaluasi yang digunakan guru dalam memberikan
pembelajaran aksara arab melayu di MIS Al-Musthafawiyyah.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam
pembelajaran. Tujuan pembelajaran ialah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan hal-hal yang diharapkan dapat dicapai, dimiliki, dan dikuasai peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Cranton mengemukakan bahwa tujuan
pembelajaran adalah pernyataan-pernyataan tentang pengetahuan dan kemampuan
yang diharapkan dari peserta setelah selesai pembelajaran.1
Tujuan Pembelajaran juga berfungsi untuk memudahkan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran karena sudah ada petunjuknya. Misalnya,
bagaimana proses pembelajaran dilakukan, seperti apa hasil yang akan
didapatkan, dan teknik atau metode pembelajaran apa yang akan digunakan. Maka
apabila tujuan tidak tercapai maka pembelajaran juga tidak akan dapat dikatakan
tuntas.
Secara operasional, komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek
berikut ini:
a. Kompetensi, yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh
murid atau ditunjukkan dalam bentuk produk yang menunjukkan murid
telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
b. Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami pada akhir satu unit pembelajaran.
c. Variasi, yang menjelaskan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan
tingkat tinggi yang perlu dikuasai murid untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Misal: mengevaluasi, menganalisis, memprediksi,
menciptakan, dan sebagainya.
Tujuan pembelajaran pada aksara arab melayu yaitu Agar siswa dapat
mengetahui bagaimana menulis dan mengeja baik kata maupun kalimat dalam
aksara arab melayu dengan tepat dan benar.
1
Mohammad Asrori, “Pengertian, tujuan dan ruang lingkup strategi
pembelajaran." Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 5.2, (2013): h. 26.
4
B. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian
materi bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan dengan yang
lain dan semuanya berdasarkan approacḥ yang telah dipilih, sifatnya procedural.
Sedangkan Teknik yaitu apa yang sesungguhnya terjadi di dalam kelas dan
merupakan pelaksanaan dari metode, sifatnya implementatif. Sebagai salah satu
komponen pembelajaran, metode mempunyai peran yang sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Bahkan dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar semuanya menggunakan metode. Karena metode merupakan suatu alat
untuk menyajikan bahan atau materi pelajaran dalam rangka untuk mencapai
tujuan pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dalam
pelaksanaan metode banyak jenisnya seperti metode ceramah, diskusi, tanya
jawab, demosntrasi dan sebagainya.2
Dalam pembelajaran aksara arab melayu metode yang efektif digunakan
oleh guru ialah metode demonstrasi dan metode diskusi. Seperti metode
demonstrasi adalah salah satu metode yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa,
dengan pengertiannya ialah mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.
2
Endayani, T. B., Cut Rina, and Maya Agustina. "Metode demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa." Al-Azkiya: Jurnal Ilmiah Pendidikan MI/SD 5.2 (2020): 150-
158
3
Abu Ahmadi dan Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar. (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 1997).
5
maju, secara khusus mengarahkan ke jalan yang benar, dan mengawasi kalau-
kalau anak didik menghadapi bahaya atau rintangan. Anak didik harus memiliki
kebebasan untuk maju menurut karakter masing-masing dan untuk mengasah hati
nuraninya. Dengan demikian tugas pendidik adalah memikirkan dan memilih
strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta karakteristik anak didiknya.
Dalam pembelajaran aksara arab melayu guru bisa menggunakan banyak
strategi pada pengimplementasiaannya, seperti halnya strategi ekspositori
(ceramah), CIRC (Cooperatife integrated Reading and Composition), Jigsaw,
Two Stay Two Stray, dan lain-lain. intinya adalah banyak srtategi yang dapat
digunakan dalam pengimpelemntasian pada materi kata berakhiran aksara arab
melayu, hanya saja bagaimana pelaksanaan/penyampaian materi yang dibawakan
guru itu tepat dan benar.
4
Kharissidqi, Mohammad Tegar, and Vicky Wahyu Firmansyah. "Aplikasi Canva Sebagai
Media Pembelajaran Yang Efektif." Indonesian Journal Of Education and Humanity 2.4 (2022):
108-113.
5
Sari, Vega Kartika, Riza Yuli Rusdiana, and Widya Kristiyanti Putri. "Pelatihan
pembuatan media pembelajaran menggunakan canva bagi guru SMPN 1 Tegal Ampel
Bondowoso." Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 4.3 (2021).
6
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sangat penting dibutuhkan di masa
pandemi. Media pembelajaran dapat berupa visual, audio, dan audio visual. Media
pembelajaran yang menarik dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang
berkesan dan mudah dipahami. 6
Penggunaan media pembelajaran roda pelangi atau playing roll juga
merupakan salah satu media pembelajaran yang kooperatif, dengan media ini
peserta didik dapat memahami serta mencerna pembelajaran dengan cara bermain.
Dua media pembelajaran ini bisa digunakan untuk pembelajaran materi kata
berakhiran pada pelajaran aksara Arab melayu
6
Panjaitan, Ruqiah Ganda Putri, Titin Titin, and Eko Sri Wahyuni. "Kelayakan booklet
inventarisasi tumbuhan berkhasiat obat sebagai media pembelajaran." Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia (Indonesian Journal of Science Education) 9.1 (2021): 11-21.
7
Kamulyan, Mulyadi Sri, and Febriana Primasari. "Implementasi perpustakaan sekolah
sebagai sumber belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa." Profesi Pendidikan Dasar 1.1
(2016): 17-30.
8
Ketut Bali Sastrawan, “Eksplorasi Sumber Belajar dalam Pembelajaran di Sekolah
Dasar”, Purwadita 2, no. 2, (2018), h. 22.
7
F. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah suatu evaluasi dalam bahasa Indonesia
merupakan istilah serapan yang berasal dari bahasa Inggris evaluation. Evaluation
berasal dari kata value yang berarti nilai. Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah
istilah atau kata jadian “penilaian” yang digunakan sebagai padana dari istilah
evaluasi, karena memang penilaian dapat di artikan sebagai tindakan memberi
nilai tentang kualitas sesuatu. Sedangkan, evaluasi pembelajaran adalah suatu
proses berkelanjutan tentang pengumpulan informasi dalam menilai (assesment)
keputusan yang dibuat untuk merancang suatu sistem pembelajaran.
Dalam pembelajaran aksara arab melayu guru dapat menggunakan alat
evaluasi berupa Matching Test yaitu kegiatan menjodohkan, mencocokkan,
memsangkan pertanyaan-pertanyaan berupa kolom-kolom pada kata-kata
berakhiran yang dibuat guru. Selain itu, juga dapat dilakukan beberapa tes seperti
tes lisan dan tes tulis. Tes lisan digunakan untuk kemahiran kalam (berbicara), tes
lisan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana peserta didik dapat berbicara
bahasa Arab. Sedangkan tes tulis digunakan untuk kemahiran istima’ (menyimak),
kemahiran qira’ah (membaca), dan kemahiran kitabah (menulis).
8
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif yang deskriptif,
yaitu: memberikan gambaran tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan
tertentu dari sekolah yang akan diteliti. Menurut Nawawi metode deskriptif adalah
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan
keadaan/subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lainlain)
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.
Menurut Nazir, metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut Sugiyono menyatakan bahwa
metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas.
B. Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MIS Al-Musthafawiyyah Jln. Taud
Kecamatan Medan Tembung yang merupakan salah satu sekolah yang
mengajarkan aksara arab melayu, penelitian ini dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 11 Oktober 2023 jam 14.15 WIB.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ialah guru dan siswa kelas IV di MIS Al-
Musthafawiyyah. Sedangka objek penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran
aksara arab melayu.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh data-data
yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan
antara lain sebagai berikut:
9
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peniliti
mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
Observasi merupakan sebuah pengamatan khusus serta penglihatan dalam
rangka memahami, dan mencari jawaban serta aktifitas penelitian dalam
rangka mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian
melalui proses pengamatan langsung di lapangan. dimana observasi ini
dilakukan secara langsung di kelas IV SD MIS Al-Musthafawiyyah.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi dengan cara
mengajukan pertanyaan secara lisan terhadap responden. Peneliti
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas dan leluasa tanpa terikat
oleh suatu susunan pertanyaan yang panduannya telah disiapkan
sebelumnya. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV MIS Al-
Musthafawiyyah.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini sebagai sumber data
karena banyak hal yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi
dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan yang berupa laporan serta
keterangan dalam mendukung penelitian ini, Hal-hal yang
didokumentasikan dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran
aksara arab melayu di kelas IV MIS Al-Musthafawiyyah.
10
BAB IV
TEMUAN HASIL
A. Temuan Umum
1. Profil Sekolah
Nama Sekolah : MIS Al-Musthafawiyah
NPSN : 69725285
Status : Swasta
Alamat Sekolah : JL. Taud No. 27 A
Desa/Kelurahan : Sidorejo
Kecamatan/Kota : Medan Tembung
Kabupaten/Kota : Kota Medan
Provinsi : Sumatera Utara
Akreditas :B
Kepala Sekolah : Drs. Agustami Lubis
Siswa Laki-laki : Berjumlah 90
Siswa Perempuan : Berjumlah 106
Luas Tanah : 481 M2
Tanggal SK Pendirian : 01-01-1900
Tanggal SK Operasional : 27-12-2016
Tanggal SK Akreditas : 02-12-2018
B. Temuan Khusus
Wawancara terhadap guru kelas IV MIS Al-Musthafawiyyah
Nama : Dra. Mulyati Nasution
Hasil Wawancara :
a. Bagaimana tujuan pembelajran Aksara Arba Melayu di MIS ini, selama
pelajaran berlangsung mmi?
Jawab : Tujuan pembelajaran adanya pembelajaran aksara arab melayu di
sekolah ini ialah agar arab melayu tidak pudar dikekang oleh waktu, dan
tujuan penting ialah siswa dapat menulis, mengeja serta membaca akarsa arab
melayu.
11
b. Selama pembelajaran ada gak mmi kesulitan siswa dalam memahami
pembelajaran aksara arab melayu kegiatan pembelajarannya?
Jawab : Ya pasti ada, kesulitan yah pada umumnya terjadi di dalam kelas,
murid yang kurang semangat kurang memahami karna mungkin dari rumah
kurang dimotivasi dari keluarga sehigga ke sekolah kurang semangat dan
perpengaruh tentang memahami pembelajaran.
c. Apakah ummi menggunakan media dalam pelaksaan pembelajaran aksara
arb melayunya?
Jawab : owh kami hanya menggunakan media papan tulis, karna ketersediaan
media dari sekolah juga tidak ada yah, jadi kami hanya menggunakan media
yang ada aja seperti papan tulis.
d. Sumber belajar apa yang digunakan saat pembelajaran aksara arab
melayunya mmi?
Jawab: Sumber belajar yang kami gunakan ialah buku bintang lima, dan aad
juga buku akhlaq yang menggunakan tulisan arab melayu.
e. Evaluasi apa yang ummi lakukakan atau buat saat selesai belajar akasara
arab melayunya?
Jawaban : Setelah melakukan pembelajaran saya mengevaluasi selesai
kegiatan dengan memberikan soal atau menyuruh mereka maju menuliskan
tentang tulisan arab melayu.
f. Metode apa yang ummi berikan/lakukan saat pembelajaran aksara arab
melayu ini?
Jawab : Saya biasanya menggunakan metode ceramah atau diskusi di kelas,
dengan metode ceramah mereka akan memahami terlebih dahulu materinya,
sedangkan diskusi adalah kegiatan mereka untuk bekerja sama dalam
menyelsaikan atau menjawab soal yang saya kasih. Strategi yang selalu saya
berikan ialah strategi kooperatif yang membuat siswa itu bisa bekerja sama
untuk menyelasaikan soal misalnya.
12
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian Analisis Pembelajaran Aksara Arab Melayu di MIS
Al-Musthafawiyyah Jln. Taud Kec. Medan tembung yang telah kami lakukan,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Tujuan pembelajaran arab melayu yang dilakukan guru ialah untuk siswa
dapat mengetahui bagaimana menulis dan mengeja serta membaca
menggunakanan penulisan arab melayu
2. Media pembelajaran yang digunakan guru di MIS Al-Musthafawiyyah ialah
hanya menggunakan papan tulis saja.
3. Metode pembelajaran yang digunakan guru di MIS Al-Musthafawiyyah ialah
menggunakan metode ceramah dan diskusi.
4. Strategi yang digunakan ialah strategi kooperatif yaitu dengan berdiskuis
antara teman.
5. Evaluasi yang dilakukan guru ialah dengan membuat soal-soal di papan tulis
yang kemudian siswa akan menjawab pertanyaan soal-soal yang saya berikan.
6. Sumber belajar yang digunakan oleh guru di MIS Al-Musthafawiyyah ialah
dengan menggunakan buku bintang lima dan buku ahlaq yang berisikan
tulisan dan bacaan arab melayu.
B. Saran
Demikianlah hasil laporan mini riset yang dapat kami paparkan dalam
laporan ini. kami selaku penulis laporan mini riset ini sangat menyadari bahwa
laporan mini riset kami ini masih jauh dari kata sempurna yakni masih banyak
kesalahan baik dari segi penulisan maupun materi yang kami paparkan. Dengan
begitu saran dan kritikan dari pembaca sangat kami harapkan untuk kedepannya
laporan mini riset kami lebih bagus lagi kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. dan Tri Prasetya, Joko. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
CV. Pustaka Setia.
Asrori, M. 2013. Pengertian, tujuan dan ruang lingkup strategi
pembelajaran. Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar, 5(2), 26.
Endayani, dkk. 2020. Metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Al-Azkiya: Jurnal Ilmiah Pendidikan MI/SD, 5(2), 150-158.
Kamulyan, M. S., & Primasari, F. 2016. Implementasi perpustakaan sekolah
sebagai sumber belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Profesi
Pendidikan Dasar, 1(1), 17-30.
Kharissidqi, M. T., & Firmansyah, V. W. 2022. Aplikasi Canva Sebagai Media
Pembelajaran Yang Efektif. Indonesian Journal Of Education and
Humanity, 2(4).
Rusdiana, dkk. 2021. Pelatihan pembuatan media pembelajaran menggunakan
canva bagi guru SMPN 1 Tegalampel Bondowoso. Pengabdian Magister
Pendidikan IPA, 4(3).
Panjaitan dkk . 2021. Kelayakan booklet inventarisasi tumbuhan berkhasiat obat
sebagai media pembelajaran. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia
(Indonesian Journal of Science Education) 9(1).
Sastrawan K. Bali. 2018. “Eksplorasi Sumber Belajar dalam Pembelajaran di Sekolah
Dasar”, Bali. Purwadita.
14
DOKUMENTASI
Dokumentasi saat Guru saat mengajarkan Aksara Arab melayu terhadap siswa
15