Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JURNAL REVIEW

Tugas ini diajukan untuk memenuhi Tugas pada matakuliah


Pancasila

Disusun Oleh:

Alparius (0204232123)

PROGRAM STUDI:
HES-1C

DOSEN PEMBIMBING:
Ella Annisa Suglia, ME

PROGRAM STUDI HUKUM


EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS HUKUM DAN SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA MEDAN
2024

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas pembuatan Critical Jurnal Review
mata kuliah ”Pancasila” dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan makalah ini.

Saya sangat berharap Critical Jurnal Review ini dapat berguna untuk
penulis dan bagi setiap pembacanya untuk menambah wawasan serta pengaruh
baik bagi setiap pembaca. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi materi, susunan kalimat maupun segi
bahasanya. Untuk itu, saya berharap adanya kritik dan saran dari dosen agar
kedepannya saya dapat memperbaikinya.

Akhir kata saya berharap Critical jurnal Review dapat memberikan


memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 04 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

ISI JURNAL............................................................................................................3

A. Identitas Jurnal..............................................................................................3

A. Ringkasan Jurnal...........................................................................................4

BAB III....................................................................................................................7

PEMBAHASAN......................................................................................................7

A. Kelebihan Jurnal...........................................................................................7

B. Kekurangan Jurnal........................................................................................7

BAB IV....................................................................................................................8

PENUTUP................................................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................8

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Arus globalisasi yang sedemikain berkembang memberi pengaruh yang
besar kepada kehidupan manusia termasuk kepada generasi muda.
Berbagai aspek kehidupan terdampak baik dari sisi sosial, ekonomi,
politik, dan aspek budaya. Memahami wawasan nusantara dan
geopolitik Indonesia sangat penting dalam era sekarang. Hal ini
dilakukan untuk mencapai stabilitas, kedamaian dan kemajuan
Indonesia.
2. Istilah otonomi daerah di Republik Indonesia mulai dimunculkan pasca
reformasi tahun 1998 ditandai dengan diberikannya kewenangan penuh
kepada Propinsi dan Kabupaten untuk mengkelola daerahnya. Otonomi
daerah merupakan bentuk perlawanan dari sistem sentralistik yang
selama ini terjadi lebih kurang 32 tahun di negara ini.
3. Hukum sebagai suatu entitas keilmuan merupakan suatu disiplin ilmu yang
dapat terus berkembang yang dapat dilihat dari berbagai aspek serta
dimensi. Oleh karena itu, kompleksitas hukum yang dapat dikaji dari
perspektif keilmuan tersebut mengakibatkan luasnya kajian dari ilmu
hukum. Kompleksitas yang ada pada ilmu hukum itu dapat dipelajari dari
berbagai aspek keilmuan sebagai disiplin hukum seperti teori hukum,
sejarah hukum, sosiologi hukum, antropologi hukum, perbandingan
hukum, logika hukum, psikologi hukum dan terakhir adalah politik hukum.
4. Pada periode 1980-an dan 1990-an, masyarakat di sejumlah negara Asia
mulai terlibat aktif dalam diskursus dan sekaligus gerakan civil society
dalam mengimbangi negara (state) yang kebanyakan didominasi oleh
rezim oligarki. Di Filipina muncul gerakan people power atau revolusi
EDSA yang dilakukan afiliasi buruh, petani, mahasiswa, dan gereja
dalam rangka melakukan perlawanan terhadap rezim otoritarianisme
Marcos (1986). Di Indonesia lahir gerakan reformasi yang digalang oleh
afiliasi mahasiswa, buruh, petani, dan elit agama melawan rezim
otoritarianisme Soeharto dengan Orde Baru-nya (1998).
5. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek kehidupan yang
4
urgen selain aspek-aspek kehidupan lainnya. Namun aspek- aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut merupakan satu kesatuan
yang utuh (bersifat integral) dalam mendukung keuletan dan
ketangguhan negara, sehingga salah satu unsur kehidupan nasional
tersebut lemah akan berpengaruh pada ketahanan nasional secara
keseluruhan.

B. Tujuan
 Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai geopolitik,
otonomi daerah, konstitusi, civil society, dan ketahanan sosial

 Untuk mempermudah setiap pembaca untuk mengetahui jurnal yang


terkait geopolitik, otonomi daerah, konstitusi, civil society, dan ketahanan
sosial
 Untuk memenuhi tugas matakuliah pancasila

5
BAB II

ISI JURNAL

A. Identitas Jurnal
 Identitas jurnal I

Judul Jurnal : EDUKASI WAWASAN NUSANTARA DAN


GEOPOLITIK INDONESIA KEPADA GENERASI MUDA
Penulis : Cut Dara Ilfa Rahila, Ratna Dewi, Nurmaliana,
Muhammad Hasyimsyah Batubara
Lembaga Penulis : Jurnal Pengabdian Masyarakat As Salam

Vol : 3 No. 1

ISSN : E-ISSN : 2797-7242

Tahun Terbit 2023

 Identitas jurnal II

Judul Jurnal : OTONOMI DAERAH UNTUK PENGUATAN


NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Penulis : KHAIRUL FAHMI LUBIS

Lembaga Penulis : Jurnal Ilmiah Advokasi

Vol : 1 No. 2

ISSN : ISSN: 2337-7216

Tahun Terbit 2013

 Identitas jurnal III

Judul Jurnal : ARAH POLITIK HUKUM NASIONALTERHADAP


KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM KERANGKA
KONSTITUSI EKONOMI DI INDONESIA
Penulis : KHAIRUL FAHMI LUBIS

Lembaga Penulis : Jurnal Ilmu Hukum

Vol : 5 No. 2
6
ISSN : P-ISSN 2613-9995 & E-ISSN 2614-0179

Tahun Terbit 2021

 Identitas jurnal IV

Judul Jurnal : PERJUANGAN CIVIL SOCITY DALAM MEMPERLUAS


RUANG DEMOKRASI DI ASIA
Penulis : M. Khusna Amal

Lembaga Penulis : Jurnal Review Politik

Vol : 3 No. 1

ISSN : ISSN: 2088-6241

Tahun Terbit 2013

 Identitas jurnal V

Judul Jurnal : KEAMANAN DAN PERTAHANAN DALAM STUDI


KETAHANAN NASIONAL GUNA MEWUJUDKAN
SISTEM KEAMANAN NASIONAL
Penulis : Sudjana

Lembaga Penulis : Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan

Vol : 4 No. 2

ISSN : ISSN: 2527-7057

Tahun Terbit 2019

7
A. Ringkasan Jurnal
Ringkasan Jurnal I

Sasaran dalam PkM ini merupakan mahasiswa dan generasi muda


Takengon. Adapun tujuan PkM ini adalah untuk membangun wawasan nusantara
dan pemahaman geopolitik generasi muda. Pada kesempatan ini mahasiswa dan
generasi muda di sampaikan materi wawasan nusantara dan geopolitik Indonesia.
Adapun metode PkM dengan melakukan sosialisasi lapangan. Dengan mengikuti
kegiatan ini diharapkan generasi muda mampu meningkatkan pemahaman
wawasan nusantara dan mengenai geopolitik Indonesia.
Wawasan nusantara dan geopolitik Indonesia sangatlah penting untuk
kemajuan dalam berbangsa dan bernegara kedepannya. Jadi, pemahaman
didalamnya haruslah dikuasai, ditegakkan, dan diterapkan apalagi bagi generasi
muda. Arus globalisasi sangat berpengaruh dan memiliki dampak bagi manusia
baik itu dampak positif ataupun dampak negatif. Karena generesi muda sangat
rentan terkena dan terpengaruh oleh globalisasi tersebut dan kebanyakan dampak
yang timbul ialah dampak negatif sehingga penguatan wawasan nusantara dan
geopolitik Indonesia senantiasa harus selalu diingatkan dan supaya diterapkan
oleh generasi muda khususnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
menjaga ini yaitu dengan senantiasa melakukan edukasi kepada generasi muda
tentang wawasan nusantara dan geopolitik Indonesia.

Ringkasan Jurnal II
Otonomi daerah dan desentralisasi merupakan pertentangan dari sistem
sentralisasi (terpusat). Otonomi daerah dan desentralisasi memberikan ruang lebih
besar kepada masyarakat lokal untuk melaksanakan pembangunan didaerahnya.
Pemekaran Wilayah berangkat dari konsep desentralisasi dibidang politik yakni
Devolusi.

Devolusi adalah pemberian wewenang pembuatan keputusan dan kontrol


terhadap sumbersumber daya kepada pejabat regional dan lokal. Banyak
pemekaran wilayah lebih cenderung kepada kepentingan eli-elit politik dari pada
kepentingan masyarakat. Masih banyak daerah hasil pemekaran belum berhasil

8
melaksanakan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien serta belum
terwujudnya kesehahteraan masyarakat. Evaluasi terhadap daerah hasil pemekaran
belum berjalan sebagaimana mestinya.

Ringkasan Jurnal III


Karakteristik politik hukum nasional dalam kerangkan konstitusi ekonomi,
pada akhirnya menunjukkan bagaimana hubungan hukum dan politik sehingga
terbentuk kerangka politik hukum sebagai suatu kajian keilmuan dalam hukum.
Dilihat dari karakteristik politik hukum nasional tercermin dalam kerangka
normatif sebagai sarana pembangunan dan pembaharuan hukum yang didasarkan
pada konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, secara
proses bahwa pembentukan kebijakan hukum cenderung pada sifat otoriter yang
memperlihatkan kekuasaan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif. Sehingga
identitas hukum nasional terwujud semi demokratis, dengan wujud produk hukum
yang demokratis akan tetapi proses yang elitis dengan memaksakan kehendak
penguasa dengan dasar ketercapaian tujuan-tujuan dan program-program
pemerintah atau rezim penguasa.

Pengaruh politik yang dominan sebagaimana diuraikan Nonet dan Selznik


menjadi karakteristik hukum yang represif dalam pembentukan dan pembaharuan
hukum nasional. Terlebih dalam rangka pembangunan hukum disusun melalui
program legislasi nasional yang dikatakan oleh Moh. Mahfud sebagai potret politik
hukum. Dalam praktiknya pengaruh tersebut dapat mempengaruhi dan
mengarahkan suatu program legislasi dengan menempatkan kebijakan hukum yang
dianggap strategis kedalam program prioritas, dengan kata lain adanya intervensi
kekuasaan politik terhadap hukum.

Konsepsi konstitusi ekonomi yang digagas oleh Jimly Asshiddiqie


memberikan suatu pemikiran bahwa konstitusi sebagai landasan dasar dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa dan negara sebagaimana dituangkan dalam
undang-undang dasar 1945 harus mulai mengimplementasikan kekuasaan
konstitusi dalam bidang ekonomi. Meskipun secara tersirat dalam undang-undang
dasar 1945 telah diamanatkan, tetapi hal tersebut tetap dipengaruhi oleh politik
hukum dan arah kebijakan politik hukum penguasa.

9
Ringkasan Jurnal IV
Sekalipun civil society menjadi syarat bagi proses demokratisasi, namun
bukan berarti keberadaan civil society otomatis berdampak konstruktif bagi proses
demokratiasi. Asumsi ini akan diuji kebe-narannya menggunakan analisis
kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Pengalaman Indonesia, Filipina dan
Korea Selatan menunjukkan bahwa perubahan-perubahan sosial-politik
demokratis, memang ditentukan oleh peran civil society. Namun, hasil penelitian
menunjukkan bahwa menjamurnya civil society di negara-negara tersebut telah
memunculkan pertentangan di kalangan elemen civil society yang muaranya
berdampak negatif bagi demokratisasi. Dengan demikian, civil society pun bisa
menjadi trouble maker bagi proses-proses demokratisasi.

Civil society dipandang penting bagi proses perubahan sosial-politik


demokratis, namun keberadaannya harus disesuaikan dengan konteks sosial,
budaya dan perpolitikan di Asia. Civil society di Asia memiliki karakteristik yang
beragam, ada yang moderat, liberal, bahkan sampai radikal. Kelompok-kelompok
civil society dengan beragam kecenderungan ideologi-politiknya itu saat
bersinggungan dengan negara dan juga pasar, menunjukkan karakter yang dinamis
dan sekaligus fluktuatif, terkadang sangat kritis, menjaga jarak dan bahkan
berhadap-hadapan dengan negara, tetapi kerap pula bermes-raan dan bergandengan
tangan dengan Negara.

Perkembangan dan pertumbuhan civil society di Asia mem-bawa dua


konsekuensi sekaligus, membawa berkah dan seka-ligus membawa musibah bagi
demokrasi. civil society di Asia dapat memainkan peran penting dalam mendorong
perubahan politik yang demokratis sangat tergantung kondisi domestik (nasional)
suatu negara tersebut dan sekaligus kondisi inter-nasionalnya, ketika kedua faktor
tersebut cukup kondusif, maka peran civil society dalam mendorong perubahan
politik akan berhasil dengan baik.

Secara teoritis, gerakan-gerakan civil society di negara-negara Asia


dipengaruhi dua pemikiran terkemuka yakni Gramscian dan Neo-Tocquevillean.
Perspektif Gramscian tam-pak dominan pengaruhnya di negara-negara Korea
Selatan, Taiwan dan Indonesia, terutama pada periode pra-demokrasi. Perspektif
Gramscian juga memiliki pengaruh besar terhadap masa depan gerakan civil society
1
0
di Sri Lanka, Burma dan Filipina. Sedangkan perspektif Neo-Toquevillean
memiliki pengaruh kuat di negara-negara Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan,
Tailan, Indonesia, Singapura dan Malaysia.

Ringkasan Jurnal V
Ada 3 (tiga) indikator penting dalam ketahanan nasional di bidang ekonomi
melalui pendekatan kesejahteraan yaitu (1). Indikator Pendapatan; (2). Pendidikan,
dan (3). Kesehatan. Indikator pendapatan terkait jumlah dan pemerataan
pendapatan secara umum dapat menjadi indikator signifikan, meskipun bersifat
subyektif sehingga berpengaruh positif terhadap ketahanan nasional dibidang
ekonomi, Indikator pendidikan dalam jangka pendek berakibat negatif karena biaya
yang dikeluarkan akan mengurangi tingkat kesejahteraan, tetapi dalam jangka
panjang akan berakibat positif karena akan meningkatan taraf hidup sehingga
kualitas pendidikan merupakan indikator bagi ketahanan nasional di bidang
ekonomi, Indikator kesehatan merupakan indikator yang berpengaruh positif
terhadap ketahanan nasional di bidang ekonomi karena kualitas kesehatan
memungkinan untuk bekerja dengan kuantitas lebih banyak, sehingga mendapatkan
penghasilan lebih untuk peningkatan taraf hidupnya.

1
1
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Jurnal.

Kelebihan Jurnal I

 Menurut pendapat saya jurnal tersebut terstruktur dengan lengkap


seperti yang dapat kita lihat jurnal tersebut memuat judul jurnal,
penulis, lembaga penulis, vol, E-ISSN, dan tahun terbit.

 Peneliti mencantumkan pendapat para ahli dan menyimpulkanya

 Mencantumkan gambar kegiatan

 Untuk referensi sudah relevan dan dikutip dari buku atau jurnal
terupdate

Kelebihan Jurnal II

 Menurut pendapat saya jurnal tersebut terstruktur dengan lengkap


seperti yang dapat kita lihat jurnal tersebut memuat judul jurnal,
penulis, lembaga penulis, vol, ISSN dan tahun terbit.

 Pembahasan jurnal disertai dengan pendapat Para ahli

 Menjelaskan secara detail berdasrkan hasil dari lapangan

 Menggunakan refernsi yang relevan

Kelebihan Jurnal III

 Menurut pendapat saya jurnal tersebut terstruktur dengan lengkap


seperti yang dapat kita lihat jurnal tersebut memuat judul jurnal,
penulis, lembaga penulis, vol, ISSN dan tahun terbit.

 Pembahasan jurnal disertai dengan pendapat Para ahli

 Menjelaskan secara detail berdasrkan hasil dari lapangan

 Menggunakan refernsi yang relevan

1
2
Kelebihan Jurnal IV

 Menurut pendapat saya jurnal tersebut terstruktur dengan lengkap


seperti yang dapat kita lihat jurnal tersebut memuat judul jurnal,
penulis, lembaga penulis, vol, dan tahun terbit.

 Pembahasan jurnal disertai dengan pendapat Para ahli

Kelebihan Jurnal V

 Menurut pendapat saya jurnal tersebut terstruktur dengan lengkap


seperti yang dapat kita lihat jurnal tersebut memuat judul jurnal,
penulis, lembaga penulis, vol, ISSN dan tahun terbit.

 Pembahasan jurnal disertai dengan pendapat Para ahli atau dasar


yang jelas

 Menjelaskan secara detail berdasrkan hasil dari lapangan

 Menggunakan refernsi yang relevan

B. Kekurangan Jurnal

Kekurangan Jurnal I

 Pembahasan terlalu sedikit


 Daftar pustaka terlalu sedikit
 Tidak tertera gambar atau bagan sebagai pendukung
 Tidak menjelaskan secara detail mengenai hasil uji yang didapat
sebagai pendukung

Kekurangan Jurnal II

 Tidak menyimpulkan hasil pendapat para ahli


 Tidak tertera gambar atau bagan sebagai pendukung
 Tidak menjelaskan secara detail mengenai hasil uji yang didapat
sebagai pendukung
1
3
 Daftar pustaka terlalu sedikit

Kekurangan Jurnal III

 Tidak menyimpulkan hasil pendapat para ahli


 Tidak tertera gambar atau bagan sebagai pendukung
 Tidak menjelaskan secara detail mengenai hasil uji yang didapat
sebagai pendukung

Kekurangan Jurnal IV

 Tidak menyimpulkan hasil pendapat para ahli


 Tidak tertera gambar atau bagan sebagai pendukung
 Tidak menjelaskan secara detail mengenai hasil uji yang didapat
sebagai pendukung
 Daftar pustaka terlalu sedikit

Kekurangan Jurnal V

 Tidak menyimpulkan hasil pendapat para ahli


 Tidak tertera gambar atau bagan sebagai pendukung
 Daftar pustaka terlalu sedikit

1
4
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Generesi muda sangat rentan terkena dan terpengaruh oleh globalisasi
tersebut dan kebanyakan dampak yang timbul ialah dampak negatif
sehingga penguatan wawasan nusantara dan geopolitik Indonesia senantiasa
harus selalu diingatkan dan supaya diterapkan oleh generasi muda
khususnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga ini yaitu
dengan senantiasa melakukan edukasi kepada generasi muda tentang
wawasan nusantara dan geopolitik Indonesia.
2. Otonomi daerah dan desentralisasi merupakan pertentangan dari sistem
sentralisasi (terpusat). Otonomi daerah dan desentralisasi memberikan
ruang lebih besar kepada masyarakat lokal untuk melaksanakan
pembangunan didaerahnya. Pemekaran Wilayah berangkat dari konsep
desentralisasi dibidang politik yakni Devolusi.
3. Konsepsi konstitusi ekonomi yang digagas oleh Jimly Asshiddiqie
memberikan suatu pemikiran bahwa konstitusi sebagai landasan dasar
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa dan negara sebagaimana
dituangkan dalam undang-undang dasar 1945 harus mulai
mengimplementasikan kekuasaan konstitusi dalam bidang ekonomi.
Meskipun secara tersirat dalam undang-undang dasar 1945 telah
diamanatkan, tetapi hal tersebut tetap dipengaruhi oleh politik hukum dan
arah kebijakan politik hukum penguasa.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menjamurnya civil society di negara-
negara tersebut telah memunculkan pertentangan di kalangan elemen civil
society yang muaranya berdampak negatif bagi demokratisasi. Dengan
demikian, civil society pun bisa menjadi trouble maker bagi proses-proses
demokratisasi.
5. Ada 3 (tiga) indikator penting dalam ketahanan nasional di bidang ekonomi
melalui pendekatan kesejahteraan yaitu (1). Indikator Pendapatan; (2).
Pendidikan, dan (3).

1
5
B. Saran

Jurnal ini sudah bagus dan layak menjadi bahan referensi, dan dapat dijadikan
sebagai landasan setiap mahasasiswa maupun pelajar sebagai acuan pembelajaran.

1
6

Anda mungkin juga menyukai