Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“SISTEM EKSKRESI MANUSIA”


Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Ilmu Pengetahuan Alam 1


Dosen Pembimbing:

Mardiana, M.Pd

Oleh:
Kelompok 5
1. Ahmad Maulana
2. Isnani
3. Muhammad Ruhul Amin
4. Muhammad Rasyid Ridha
5. Muhammad Yunus
6. Rijani

SEKOLAH TINGGI ILMU AL QUR’AN (STIQ) AMUNTAI


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH 3C
Tahun 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw, Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah,
dengan segala rahmat dan inayah-Nya Makalah yang berjudul “Sistem Ekskresi

Manusia” sebagai tugas untuk memenuhi permintaan dosen dalam bidang Mata
Kuliah Ilmu Pengetahuan Alam I pada Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ)
Amuntai ini telah dapat diselasaikan.

Penulis sangat menyadari, dalam penulisan Makalah ini banyak sekali


menerima bantuan, baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan tersebut. Atas bantuan dan
dukungan yang tak ternilai harganya tersebut penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya teriring do’a
yang tulus semoga Allah swt membari ganjaran yang berlipat ganda. Amin.
Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua dan mendapat
taufik serta inayah dari Allah swt.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Fungsi Sistem Ekskresi Pada Manusia....................... 3


B. Organ-Organ Dan Fungsinya Pada Sistem Ekskresi Pada Manusia..... 5
1. Ginjal........................................................................................ 5
2. Paru-paru................................................................................... 8
3. Hati........................................................................................... 9
4. Kulit.......................................................................................... 10
C. Kelainan dan Gangguan apa saja yang terjadi pada sistem Ekskresi
Manusia................................................................................................. 13

BAB III PENUTUP

Simpulan........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh.
Proses metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi
juga menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang
berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan
hidup.Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak
dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun.Zat-zat sisa tersebut perlu
dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ tubuh tertentu.
Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang
disebut sistem ekskresi.Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil
metabolisme pada organisme hidup.Zat sisa metabolisme yang harus
dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3),
kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.Organ pengeluaran zat sisa pada
manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati.Setiap organ-organ pengatur
metabolisme untuk sistem ekskresi memiliki suatu factor pengaruh.Seperti
pada kulit, pembentukan dan pengeluaran keringat dipengaruhi oleh factor
hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar.Bahkan organ ekskresi itu pun
memiliki beberapa gangguan atau penyakit. Apabila organ-organ metabolisme
itu tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja
metabolisme pada tubuh kita.1
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh,
seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah
yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut:
5. Defekasi: proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses.
Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam
jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel
epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
1
Ririn Kristina, Neo Quantum: IPA IX SMP/MTs Semester 1 (Surakarta: Suara Media
Sejahtera., 2013), h. 34.

1
6. Ekskresi: pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna
lagi bagi tubuh.
7.  Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam
saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan
umumnya mengandun genzim.
8. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari
rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang
besar(usus).2

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dan fungsi sistem Ekskresi pada Manusia?
2. Apakah organ-organ dan fungsinya pada sistem Ekskresi pada Manusia?
3. Kelainan dan Gangguan apa saja yang terjadi pada sistem Ekskresi
Manusia?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar dapat memenuhi tugas mata kuliah IPA 1.
2. Agar mampu menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada
manusia.
3. Agar mampu menjelaskan organ-organ dan fungsinya pada sistem
ekskresi pada manusia.
4. Agar mengetahui kelainan dan gangguan yang terjadi pada sistem ekskresi
manusia.

BAB II

PEMBAHASAN

2
Kristina, h. 34.

2
A. Pengertian Sistem Eksresi

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah


tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar
tidak menjadi racun bagi tubuh. Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan
senyawa nitrogen yang disebut urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-
zat ini disebut sistem ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia dibentuk oleh
beberapa organ, yaitu ginjal, hati, paru-paru dan kulit.

Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme


tubuh yang diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine,
pernapasan dan keringat. Organ-organ ekskresi di dalam tubuh bekerja
maksimal untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna
dari dalam tubuh.3

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran dan pada umumnya


terjadi pada mahkluk hidup. Sebenarnya terdapat beberapa istilah mengenai
proses pengeluaran. Istilah-istilah tersebut yaitu: defekasi, sekresi dan ekskresi.

1. Defekasi merupakan proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan


dan zat yang di keluarkan tidak pernah mengalami metabolisme dan tidak
pernah beredar ke seluruh tubuh.
2. Sekresi merupakan pengeluaran getah oleh suatu kelenjar yang
mempunyai fungsi tertentu.
3. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat–zat sisa metabolisme yang
tidak berguna lagi bagi tubuh dan zat sisa metabolisme yang dikelurkan
merupakan zat yang pernah beredar di seluruh tubuh. Zat sisa berupa
kotoran-kotoran yang bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit
sehingga harus dikeluarkan dari tubuh manusia. Zat-zat sisa tersebut dapat
berupa: zat padat (feses atau tinja), zat cair (keringat, urine dan cairan
empedu), zat gas (karbondioksida), dan uap air (H2O). Zat-zat sisa
metabolisme tersebut akan dikeluarkan melalui organ-organ yang

3
Kadaryanto, Biologi 2 (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 40.

3
mempunyai peran masing-masing. Organ-organ tersebut yaitu: kulit, paru-
paru (pulmo), hati (hepar), dan ginjal.

Dan ada juga pengertian dari beberapa pakar seperti Syamsuri


menyatakan bahwa hasil pembakaran dan sisa metabolisme perlu dibuang ke
luar tubuh agar tidak meracuni tubuh. Untuk itu,diperlukan sistem pengeluaran
atau disebut sistem ekskresi. Ekskresi artinya pengeluaran limbah hasil
metabolisme pada organisme hidup.  Zat sisa metabolisme yang harus
dikeluarkan antara lain karbon dioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3),
kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Alat pengeluaran pada manusia
berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal adalah alat pengeluaran utama.
Ginjal berfungsi mengeluarkan air, amonia, dan zat warna empedu. Hasil dari 
penyaringan di ginjal berupa urin. Kulit berperan untuk mengeluarkan air
dangaram-garaman. Paru-paru berperan mengeluarkan karbon dioksida dan air
(dalam bentuk uap air). Hati berfungsi menghasilkan zat warna empedu yang
merupakan hasil perombakan sel darah.

Aryulina menyatakan bahwa saat bernapas, kita mengeluarkan karbon


dioksida. Di saat udara panas, tubuh kita mengeluarkan keringat. Sebaliknya
saat udara dingin, kita sering mengeluarkan air seni (urin). Berbagai reaksi
kimia terjadi di dalam sel-sel tubuh kita untuk menjaga kita tetap hidup. Reaksi
kimia tersebut menghasilkan beberapa zat sisa yang bersifat racun dan harus
dikeluarkan dari dalam tubuh. Pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme
dalam tubuh dengan tujuan agar kesetimbangan tubuh terjaga disebut ekskresi.
Ekskresi melibatkan alat-alat khusus dan membentuk suatu sistem yang disebut
sistem ekskresi.4

Maryati menyatakan bahwa ginjal yang tidak berfungsi dengan baik


menyebabkan proses ekskresi terganggu  karena ginjal merupakan salah satu
organ ekskresi. Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari
tubuh. Kelebihan air,gas, garam-garam dan material organik diekskresikan ke
luar. Hewan juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktivitas
4
Kadaryanto, h. 41.

4
kehidupan. Pada hewan invertebrata belum terdapy sistem ekskresi. Akan
tetapi, sisa-sisa metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh organisme.
Untuk itu hewan invertebrata memiliki alat dan cara ekskresi tersendiri. Alat
ekskresi hewan vertebrata yang utama adalah ginjal (ren).5

B. Organ-organ system ekskreksi pada manusia


Ekskresi berarti pengeluaran zat-zat sisa metabolisme. Sistem dalam tubuh
kita tidak terpisahkan dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar ikut
mengendalikan sistem dalam tubuh kita. Kekurangan air dapat
menyebabkan kematian sel. Tetapi kelebihan air juga berbahaya. Zat sisa
metabolisme yang harus dikeluarkan oleh tubuh adalah CO2, air, garam-
garam dan senyawa nitrogen yang disebut urea. Kita telah mempelajari,
CO2dan uap air dikeluarkan melalui paru-paru pada waktu ekspirasi. Kini
kita mempelajari organ-organ lain yaitu ginjal dan organ ekskresi lainnya

1. Ginjal

Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah
kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam
rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2 buah, berwarna
merah keunguan, dan yang kiri terletak agak tinggi dari kanan. Lapisan ginjal
bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam disebut
sumsum ginjal atau medulla. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal
disebut pelvis renalis. Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil
disebut nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi yang tersusun dari
kapsul bowman, glomerulus yang terdapat di bagian korteks, serta tubulus-
tubulus yaitu tubulus kontertus proksimal, tubulus kontertus distal, tubulus
pengumpul dan lengkung henle yang terdapat dibagian medulla. Lengkung
henle ialah bagian saluran ginjal yang melengkung pada daerah medulla dan
berhubungan dengan tubulus proksimal maupun tubulus didaerah korteks. Pada
5
Kadaryanto, h. 41.

5
orang dewasa panjang seluruh tubulus kurang lebih 7,5 sampai 15 km. Ginjal
dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat arteri ginjal yang menyerupai
darah. Ginjal mengendalikan potensial air pada darah yang melewatinya.
Substansi yang menyebabkan ketidak seimbangan potensial air pada darah
akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine. Contoh :

sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui


serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.6

a. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di


kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan
dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses
penyaringan.

Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel


darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil
yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium,
6
Kadaryanto, h. 42.

6
kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi
bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat
glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium,
kalium, dan garam-garam lainnya

b. Penyerapan kembali (reabsorbsi)

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali
di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi
penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua
cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air
melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan
tubulus distal.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino


dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan
garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi
reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih
diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.7

c. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju
rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika
kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan
sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.

Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan
sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna
dan bau pada urin.

7
R Diastuti, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI (Jakarta: CV. Sindhunata, 2009), h. 52.

7
2. Paru-paru

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu
paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua
gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus
yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.

Ekskret paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dari proses
pernafasan. Pada prinsipnya, pengangkutan CO2 terjadi melalui tiga cara, yaitu
terlarut dalam plasma darah (7-10%) berkaitan dengan hemoglobin (20%) dan
dalam bentuk ion HCO3- (70%) melalui proses berantai yang disebut
pertukaran klorida.8

Mekanisme pertukaran klorida adalah sebagai berikut:

a. Darah pada alveolus paru-paru mengikat O2 dan mengangkutnya ke sel-sel


jaringan.
b. Dalam jaringan, darah mengikat CO2 untuk dikeluarkan bersama H2O yang
dikeluarkan dalam bentuk uap air.

Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai berikut:

CO2 + H2O –> H2CO3 –> HCO3- + H+


8
Diastuti, h. 52.

8
Ion H+ yang bersifat racun diikat oleh hamoglobin, sedangkan HCO3- keluar
dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah. Sementara itu pula
kedudukan HCO3- digantikan oleh ion Cl- (klorida) dari plasma darah.

3. Hati
Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia.
Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan
berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus,
kanan dan kiri. Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih
dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun
seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati
mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
Hati (lepar) mengekskresikan kurang lebih ½ liter empedu setiap hari. Empedu
berupa cairan kehijauan berasa pahit dengan pH sekitar 7-7.6; mengandung
kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen (zat warna empedu)
yang disebut bilirubin dan biliverdin.9

Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk, Menghasilkan


empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah, Menetralkan racun
yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit, Mengubah zat gula
menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula, Membentuk
protein tertentu dan merombaknya, Tempat untuk mengubah pro vitamin A
9
Diastuti, h. 53.

9
menjadi vitamin, Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam
pembekuan darah, Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang
telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat
pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan
dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.

4. Kulit

Kulit atau integumen mengekskresikan keringat. Tebal kulit pada manusia


dewasa sekitar 0,01 cm hingga 0,5 cm. banyaknya keringat yang dihasilkan
atau dikeluarkan seseorang dipengaruhi antara lain oleh aktifitas tubuh, suhu,
lingkungan, makanan, kondisi kesehatan dan keadaan emosi.10

Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam, terutama garam dapur (NaCl),
sisa metabolisme sel, urea, serta asam. Kulit (integumen) terdiri dari dua
bagian, yaitu epidermis dan dermis.

a. Epidermis (kulit ari)

Ketebalan epidermis menentukan ketebalan kulit. Kulit yang tebal misalnya


pada telapak tangan, ujung jari dan telapak kaki, memiliki lima lapis epidermis,

10
Rahmat Firmansyah dan Muhammad Agus, Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk
Kelas (Jakarta: PT.Setia Puma Inves., 2009), h. 33.

10
yaitu stratum basal, stratum korneum, stratum spinosum, stratum granulosum,
stratum lusidum, dan stratum korneum. Kulit yang tipis seperti yang melapisi
tubuh, tidak memiliki stratum lusidum.

Sel-sel di stratum basal, stratum spinosum, dan stratum granusolum merupakan


sel hidup karena mendapat nutrien dari kapiler di jaringan ikat (dalam hal ini
adalah dermis). Sebaliknya, sel-sel di stratum lusidum dan stratum korneum
merupakan sel mati karena kapiler tidak mencapai lapisan ini.

b. Dermis (Kulit jangat atau korium)

Dalam dermis terdapat pembuluh darah, akar, rambut, dan ujung saraf. Selain
itu, terdapat juga kelenjar keringat (gandula sudorefera) serta kelenjar minyak
(glandula sebassea) yang terletak pada akar rambut dan berfungsi meminyaki
rambut.

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,
pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan
banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar
keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air,
garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

Selain sebagai alat pengeluaran (ekskresi), kulit juga berfungsi sebagai


pengatur suhu tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan berupa lemak,
pelindung untuk mengurangi hilangnya air dalam tubuh, melindungi tubuh dari
gesekan, penyinaran, panas, zat-zat kimia, dan kuman-kuman. Julit juga
berperan sebagai alat indra peraba.11

C. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi Manusia

11
Firmansyah dan Agus, h. 34.

11
1. Penyakit pada ginjal
a. Diabetes Melitus (kencing manis); Penyakit ini ditandai
oleh adanya kandungan gula yang tinggi dalam darah dan
zat-zat keton serta asam akibat kekurangan hormon insuli.
b. Diabetes insipidus; merupakan penyakit yang ditandai
sengan pengeluaran urine yang berlebihan karena
kekurangan hormon antidiuretik (ADH).
c. Batu Ginjal; penyakit yang disebabkan oleh adanya
endapan garan kalsium, fosfat, atau asam urat urine di
dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam kandung
kemih.
d. gagal ginjal; suatu penyakit dimana fungsi ginjal menurun
secara perlahan hingga ginjal tak mampu lagi berfungsi
dan menyebabkan penimbunan limbah metabolisme di
dalam darah.12
e. Albuminuria; adalah penyakit yang ditandai oleh adanya
molekul albumin dan protein laindalam urine.
f. Hematuria dan nefritis ; penyakit yang ditandai adanya sel
darah merah dalam urine.
2. Penyakit pada hati
a. Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
menyerang dan menyebabkan peradangan sertamerusak
sel-sel hati.
b. Sirosis; penyakit hati kronis dan menyebabkan guratan
pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
3. Penyakit pada paru-paru
12
Kristina, Neo Quantum: IPA IX SMP/MTs Semester 1, h. 48.

12
a. TBC yaitusuatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Micobacterium tuberculosis.
b. Asma atau sesak napas yaitu kelainan karena
penyumbatan saluran pernapasan.
c. Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang salah
satunya disebabkan oleh kebiasaan merokok.
d. Empisema, yaitu penyakit pembengkakan paru-paru
karena pembuluh darah dalam paru-paru terisi udara.13

4. Penyakit pada kulit


a. Kanker kulit, yaitu penyakit yang disebabkan oleh sinar
ultraviolet.
b. Psioriasisyaitu penyakit dengan gejala antara lain kulit
kemerahan dan bersisik.
c. Skabies yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit
insekta yang sangat kecil.
d. Jerawat, yaitu gangguan umum yang bersifatkronis pada
kelenjar minyak.
e. Eksim yaitu penyakit kulit yang disebabkan kulit menjadi
kering, kemerah-merahan dan bersisik.14

13
Kristina, h. 48.
14
Kristina, h. 49.

13
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ekskresi merupakan proses pengeluaran hasil sisa metobisme yang


tidak berguna lagi di dalam tubuh
2. Alat ekskresi terdiri dari ; hati, ginjal, paru-paru dan kulit
3. Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia yaitu :
a. Penyakit pada ginjal; Diabetes Melitus (kencing manis),
Diabetes insipidus, batu ginjal, gagal ginjal, albuminuria,
hematuria dan nefritis.
b. Penyakit pada hati; hepatitis, sirosis

14
c. Penyakit pada paru-paru; TBC, asma, kanker paru-paru dan
empiseme
d. Penyakit pada kulit; kanker kulit, psioriasis, skabies, jerawat
dan eksim.

DAFTAR PUSTAKA

Diastuti, R. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: CV. Sindhunata, 2009.
Firmansyah, Rahmat, dan Muhammad Agus. Mudah dan Aktif Belajar Biologi
untuk Kelas. Jakarta: PT.Setia Puma Inves., 2009.
Kadaryanto. Biologi 2. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Kristina, Ririn. Neo Quantum: IPA IX SMP/MTs Semester 1. Surakarta: Suara
Media Sejahtera., 2013.

15

Anda mungkin juga menyukai