Anda di halaman 1dari 25

PATOLOGI SISTEM EKSKRESI

Disusun oleh:

Erlis Rosi Asina Siahaan (210205018)

Tessa Lonika Sihombing (210205052)

Sakdiana Loga (210205047)

Chintya laura br. Damanik (210205009)

Jhenny Novia Hutahaean (210205027)

Windi Sawitri (210205217)

Gledy Kezia Eodia Siburian (200205019) MENGULANG

Reza Falepi Harahap (210205041)

Mille Marbun (210205034)

DOSEN PENGAMPU : Kesaktian Manurung , M.Biomed.

MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman
dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem Ekskresi” .
Terimakasih kami ucapkan kepada bapak Kesaktian Manurung yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi . Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman kelompok yang
sudah bekerjasama , sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik
lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan pembaca dan bisa bermanfaat untuk peningkatan
ilmu pengetahuan. Kami ucapkan terimakasih.

Medan , 30 Oktober 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ I


DAFTAR ISI....................................................................................................................... Ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

1.3.Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3


2.1. Pengertian Sistem Ekskresi ................................................................................. 3
2.2. Anatomi dan fungsi organ ekskresi pada manusia ........................................................ 4
2.3. Gangguan system ekskresi “liver” ............................................................................. 16

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 19


3.1.Kesimpulan ...................................................................................................... 19
3.2.Saran................................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 21


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh.


Prosesmetabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zat-
zatsisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat
bagitubuh kita dalam kelangsungan hidup.Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang
tidakdimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun.Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari
tubuhmelalui organ-organ tubuh tertentu. Di dalam tubuh manusia terjadi reaksi penyusunan dan
pembngkaran (metabolisme). Reaksimetabolisme tersebut menghasilkan zat yang diperlukan dan
juga zat sisa yang tidak diperlukanlagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi
oleh tubuh harus dikeluarkan daritubuh melalui suatu sistem organ yang disebut sistem
ekskresi.Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem
ekskresi.Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup.
Zat sisametabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air (H2O),
amonia(NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia
berupaginjal, kulit, paru-paru dan hati. Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem
ekskresimemiliki suatu factor pengaruh. Seperti pada kulit, pembentukan dan pengeluaran
keringatdipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar. Bahkan organ
ekskresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau penyakit. Apabila organ-organ metabolisme itu
tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada tubuh kita.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut.

1.Apakah pengertian dan fungsi sistem Ekskresi pada Manusia ?

2. Bagaimana anatomi dan fungsi organ sistem Ekskresi pada Manusia ?

3. Bagaiman Gangguan system Ekskresi Manusia (liver) ?


1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1.Untuk mengetahui pengertian dan fungsi sistem Ekskresi pada Manusia.

2.Untuk mengetahui organ-organ anatomi dan fungsi organ sistem Ekskresi padaManusia

3. Untuk mengetahui Gangguan system Ekskresi Manusia (liver).


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah
terakumulasidalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem ekskresi merupakan hal
yang pokokdalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut membuang limbah metabolisme dan
meresponterhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu
sesuaikebutuhan (Campbell, 2006).

Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat
yangsudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam
bentuklarutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa
nitrogen.Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan
diabsorpsi olehdarah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein
baru. Mamaliamemiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah
peritonium. Urineyang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju
kantung kemih yangterletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan
berkontraksi secara voluntermendorong urine keluar melalui uretra. (Kurniati, 2009).

Makhluk hidup menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan. Zat ini dapat
menjadiracun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh antara lain
sekresi,ekresi, dan defekasi. Sekresi merupakan suatu proses pengeluaran zat yang berbentuk
cairan olehsel-sel atau jaringan. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat siasa metabolisme
dari tubuhyang sudah tidak dapat digunakan lagi seperti pengeluaran urine, keringat, dan CO2 dari
tubuh.Defekasi merupakan prses pengeluaran feses dari tubuh. Alat ekskresi manusia adalah paru-
paru,ginjal, kulit, dan hati (Karmana, 2007).

Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses
tubuh.Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam
tubuhkita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat
sisahasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari
sistemini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-
alatekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem ekskresi
dapatdibedakan menjadi : Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu, Zat padat yaitu
berupafeces, Gas berupa CO2 dan Uap air berupa H2O (Poedjadi, 2005).
2.2 Anatomi dan fungsi organ ekskresi pada manusia

Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah, kemudian
diprosesdan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi. Berikut akan di jelaskan alat-alat
ekskresimanusia, antara lain;

1.Kulit

Seluruh permukaan tubuh terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit.
Kulitmerupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh
yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

Susunan Kulit

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisandalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).

a) Epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum,
danstratum germinativum.Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalumengelupas.
Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi menggantistratum korneum.
Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum
germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
 Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
 Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
 Stratum granulosum, mengandung pigmen
 Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

b) Dermis

Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,


pembuluhdarah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar
keringat(glandula sudorifera) dan kelenjar minyak ( glandula sebasea). Kelenjar
keringatmenghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama
garamdapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam
tubuhmelalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut.
Kelenjarminyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak
kering.Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di
bawahkantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.

 Akar rambut
 Pembuluh darah
 Syaraf
 Kelenjar minyak (glandula sebasea)
 Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
 Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari
pengaruhsuhu luarc)

c) Hipodermis

Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan
panastubuh.

Fungsi Kulit

Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kulit yang lain,antara
lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat kimia;mengatur suhu
tubuh; menerima rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan air.Kelenjar keringat menyerap
air dan garam, terutama garam dapur dan darah di pembuluhkapiler. Keringat yang dikeluarkan
melalui pori-pori di permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi
tetap. Pada keadaan normal. keringat akan keluardari tubuh sebanyak sekitar 50 mL setiap jam.
Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain peningkatan aktivitas tubuh.
peningkatan suhulingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf simpatis
untukmemperkecil pengeluaran keringat dengan cara mempersempit pembuluh darah.Pengeluaran
keringat yang berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuhyang berlebihan,
dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darahdapat mengakibatkan
kekejangan dan pingsan.Dapat disimpulkan, fungsi kulit antara lain sebagai berikut:

a.mengeluarkan keringat

b. pelindung tubuh

c.menyimpan kelebihan lemak

d. mengatur suhu tubuh, dan

e.tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahariyang
mengandung ultraviolet.

2.Paru -paru

Paru-paru manusia berjumlah dua atausepasang. Pada dasarnya fungsi utama paru-
paruadalah sebagai alat pernapasan, namun peranantersebut juga erat hubungannya dengan
sistemekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air yangmerupakan hasil proses metabolisme di
jaringanyang diangkut melalui darah akhirnya akan dibawake paru-paru untuk dibuang dengan
cara difusi dialveolus. Proses ini dapat berjalan dengan baikkarena dibuang dengan difusi di
alveolus. Proses inidapat berjalan dengan baik karena pada alveolus banyak bermuara kapiler yang
memilikiselapis sel.

Fungsi Paru-paru

Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-
paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untukmengeluarkan
KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida.Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagaihasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di
paru-paru karbondioksida danuap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui
hidung.Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi
akanmenghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-
paru.Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak
menghembuskanuap. Uap tersebut sebenarnya merupakan karbondioksisa dan uap air yang
dikeluarkan saatterjadi pernafasan.

3.Hati

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di
dalam rongga perut sebelah kanan atas. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram
padaorang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Hati mendapat suplai darah dari
pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus
olehselaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang
dipersatukanselaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah
merah yangtelah tua disebut histiosit.

Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan,
didalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga
bacteriserta obat-obatan. Zat warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau
rusakakan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas. Zat racun yang
masuk kedalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati
menyerapzat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati
mengeluarkan zat racuntersebut bersama dengan getah empedu.

Fungsi Hati

Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:

a) Membantu dalam metabolisme karbohidrat


Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalamdarah.
Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubahglukosa dalam darah
menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati(Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula
darah menurun, maka cadangan glikogen dihati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa
dan dilepakan ke dalam darah(glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah
dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa
menjadiglukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
b) Membantu metabolisme lemak
Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asamlemak dari Asetil
Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badanketon (Ketogenesis).
Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asamlemak dan kolesterol dari dan ke
dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid jugamenghancurkan kolesterol menjadi garam
empedu, serta menyimpan lemak.
c) Membantu metabolisme Protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubahgugus amino,
NH2 asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi ataudiubah menjadi karbohidrat dan
lemak. Mengubah amoniak (NH) yang merupakansubstansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan
melalui urin (ammonia dihasilkansaat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari
hampir seluruh protein plasma, seperti a dan b globulin, albumin, fibrinogen, dan
protombin(bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasitransfer
kelompok amino dari asam amino ke substansi (a-keto acid) dan senyawalain.
d) Menetralisir obat-obatan dan hormone
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun,yakni pada obat-obatan seperti penisilin,
ampisilin, erythromisin, dan sulfonamide juga dapat mengubah sifat-sifatkimia atau mengeluarkan
hormon steroid, seperti aldosteron dan estrogen sertatiroksin.
e) Mensekresikan cairan empedu
Bilirubin,yang berasal dari heme pada saat perombakan sel darah merah,diserap oleh hati
dari darah dan dikeluarkan ke empedu. Sebagian besar dari bilirubindi cairan empedu di
metabolisme di usus oleh bakteri-bakteri dan dikeluarkan difeses.
Dalam proses konjugasi yang berlangsung di dalam retikulum endoplasma selhati tersebut,
mekanisme yang terjadi adalah melekatnya asam glukuronat (secaraenzimatik) kepada salah satu
atau kedua gugus asam propionat dari bilirubin. Hasilkonjugasi (yang kita sebut sebagai bilirubin
terkonjugasi) ini, sebagian besar berada dalam bentuk diglukuronida (80%), dan sebagian kecil
dalam bentukmonoglukuronida.
Penempelan gugus glukuronida pada gugus propionat terjadi melalui suatuikatan ester,
sehingga proses yang terjadi disebut proses esterifikasi. Prosesesterifikasi tersebut dikatalisasi oleh
suatu enzim yang disebut bilirubin uridin-difosfat glukuronil transferase (lazimnya disebut enzim
glukuronil transferase saja),yang berlokasi di retikulum endoplasmik sel hati.
Akibat konjugasi tersebut, terjadi perubahan sifat bilirubin. Perbedaan yang paling
mencolok antara bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi adalah sifatkelarutannya dalam air
dan lemak. Bilirubin tidak terkonjugasi bersifat tidak larutdalam air, tapi mempunyai afinitas
tinggi terhadap lemak. Karena sifat inilah, bilirubin tak terkonjugasi tidak akan diekskresikan ke
urin. Sifat yang sebaliknyaterdapat pada bilirubin terkonjugasi.
Karena kelarutannya yang tinggi pada lemak, bilirubin tidak terkonjugasidapat larut di
dalam lapisan lemak dari membran sel. Peningkatan dari bilirubin tidakterkonjugasi dapat
menimbulkan efek yang sangat tidak kita inginkan, berupakerusakan jaringan otak. Hal ini terjadi
karena otak merupakan jaringan yang banyakmengandung lemak.
f) Mensintesis garam-garam empedu
Garam-garam empedu digunakan oleh usus kecil untuk mengemulsi danmenyerap lemak,
fosfolipid, kolesterol, dan lipoprotein.
g) Sebagai tempat penyimpanan
Selain glikogen, hati juga digunakan sebagai tempat menyimpan vitamin (A,B 12, D, E, K)
serta mineral (Fe dan Co). Sel-sel hati terdiri dari sebuah protein yangdisebut apoferritin yang
bergabung dengan Fe membentuk Ferritin sehingga Fe dapatdisimpan di hati. Fe juga dapat
dilepaskan jika kadarnya didarah turun.
h) Sebagai fagosit Sel-sel
Kupffer’s dari hati mampu memakan sel darah merah dan putih yang rusak serta bakteri.
i) Mengaktifkan vitamin D
Hati dan ginjal dapat berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin D.Menghasilkan kolesterol
tubuh.
Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal darimakanan. Sekitar
80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuatempedu. Kolesterol merupakan
bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukanuntuk membuat hormon-hormon tertentu
(termasuk hormon estrogen, testosteron danhormonadrenal).

Proses Pembentukkan Empedu

Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari
pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok garam natrium dankalium dari
asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat atauturunan dari sistin,
mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak
menjadi suspensi dari lemak dengan diameter ± 1mm dan absorpsidari lemak, tergantung dari
sistem pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung dengan lemak dan
membentuk Micelles (agergat dari asam lemak, kolesteroldan monogliserida), kompleks yang larut
dalam air sehingga lemak dapat lebih mudahterserap dalam sistem pencernaan (efek hidrotrofik).
Ukuran lemak yang sangat kecilsehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja
enzim lipase dari pankreasyang penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik.
Kolesterol larut dalamempedu karena adanya garam-garam empedu dan lesitin.
Zat-zat yang dibentuk dalam empedu antara lain adalah:

Bilirubin, yang juga dikenal sebagai pigmen empedu, merupakan hasil darimetabolisme hem.
Hem, yang merupakan bagian nonprotein dari hemoglobin, akanmengalami perubahan lagi
menjadi biliverdin, lalu bilirubin. Keseluruhan proses perubahanini berlangsung di hati. Sekitar 70-
80% bilirubin diperoleh dari pemecahan hem yang berasal dari hemoglobin ini, dan 20-25%
berasal dari protein hem lain seperti mioglobin,sitokrom (yang mengandung hem) dan katalase.
Sebagian kecil diperoleh dari penghancuran sel eritroid muda (akibat eritropoesis yang tidak
efektif).

Dalam metabolismenya, struktur bilirubin yang dihasilkan dari perubahan- perubahan


hemoglobin itu bersifat tidak larut dalam air, tetapi sangat larut dalam lemak.Karena sifat tidak
larut dalam air ini, maka di dalam plasma darah, bilirubin harus diangkutdengan bantuan suatu
pembawa (karier), dan karier fisiologis tersebut adalah albuminserum. Bilirubin dalam bentuk
ikatan bilirubin-albumin akan beredar di dalam sirkulasidarah, untuk kemudian masuk ke dalam
sel hati. Pada permukaan sinusoid hati, bilirubintidak terkonjugasi akan melepaskan diri dari
ikatannya dengan albumin, dan masuk melaluimembran sel hati dengan cara difusi (facilitated
diffusion). Di dalam sel hati (hepatosit), bilirubin diikat oleh 2 protein intraseluler utama dalam
sitoplasma, protein sitosolik Y(misalnya, ligandin atau glutathione S-transferase B) dan protein
sitosolik z (dikenal jugasebagai fatty acid – binding protein [FABP]).

Agar bilirubin dapat diekskresikan ke dalam empedu (untuk kemudian dikeluarkanke usus),
terlebih dulu ia harus dibuat dapat larut dalam air. Untuk mencapai maksudtersebut, maka di dalam
sel parenkim hati, sebagian besar bilirubin akan dikonjugasikandengan asam glukuronat. Dua asam
empedu utama (primer) yang dibentuk dalam hatiadalah asam kolat dan asam kenodeoksikolat.
Dalam usus besar, bakteri mengubah asamkenodoeksikolat dan asam deoksikolat menjadi asam
litokolat. Karena asam deoksikolatdan asam litokolat di bentuk oleh kerja bakteri, asam
deoksikolat dan asam litokolatdinamakan asam empedu sekunder. Konjugasi asam-asam terjadi
dalam empedu dankonjugatnya, misalnya asam glikokolat dan asam taurokolat membentuk garam
natrium dangaram kalium dalam empedu hati yang bersifat alkali.

Proses Sekresi Empedu

Empedu mengandung beberapa komponen diantaranya yaitu garam empedu,figmen empedu,


elektroloit, kolesterol dan lemak. Namun yang akan di bahas terkaitdengan eksekresi getah
empedu yaitu garam empedu dan pigmen hati terutama bilirubin.

Garam Empedu Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung


empedu danhanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam duodenum
memicuserangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu
berkontraksi.Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan
makanan.Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut
dalamlemak untuk membantu proses penyerapan.

Garam empedu merangsang pelepasan air olehusus besar untuk membantu menggerakkan
isinya.Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dandialirkan
kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai Sirkulasi enterohepatik . Jumlah rata-rata
sekresi empedu tergantung oleh berbagai faktor. Rangsangandari vagal dapat meningkatkan
produksi empedu hingga dua kali lipat lebih banyak.Hormon sekretin yang merangsang sintesis
dari cairan pankreas yang kaya akan Na- bikarbonat, juga merangsang sekresi empedu. Ketika
aliran darah yang melalui hati meningkat, maka sekresi dari empedu juga akan meningkat.
Keberadaan jumlah garamempedu yang tinggi di darah juga akan meningkatkan sekresi empedu.

Bila makanan masuk ke mulut, resistensi katup Oddi menurun. Asam lemak
dalamduodenum mengeluarkan hormon kolesistokinin (CCK), yang menyebabkan
kandungempedu berkontraksi. Asam hasil pencernaan protein dan Ca2+ juga merangsang
sekresiCCK. Zat-zat yang menyebabkan kontraksi kandung empedu dinamakan
kolagogue.Pembentukan empedu ditambah dengan rangsangan nervus vagus oleh hormon
sekretinmeningkatkan kadar air dan HCO3 – empedu. Zat-zat yang meningkatkan
sekresidinamakan koleretik. Garam empedu sendiri merupakan koleretik fisiologis yang
penting.Sebenarnya garam-garam empedu yang direabsorpsi dari usus menghambat sintesis asam-
asam empedu yang baru, tetapi garam-garam empedu sendiri disekresi dengan cepat dan jelas
meningkatkan aliran empedu.

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, lalu keduanya
bergabung membentuk duktus hepatikus utama. Duktus hepatikus utama bergabung dengansaluran
yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) membentuk saluran empeduutama. Saluran
empedu utama masuk ke usus bagian atas pada katup oddi, yang terletak beberapa sentimeter
dibawah lambung. Sekitar separuh empedu dikeluarkan diantara jam- jam makan dan dialirkan
melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu. sisanyalangsung mengalir ke dalam saluran
empedu utama, menuju ke usus halus. Jika kita makan,kandung empedu akan berkontraksi dan
mengosongkan empedu ke dalam usus untukmembantu pencernaan lemak dan vitamin-vitamin
tertentu.

Laju aliran dari empedu terjadi paling lambat pada saat puasa, dan sebagian besarempedu
dialihkan ke kantung empedu (gallbladder) untuk dikonsentratkan. Ketika chymedari makanan
yang telah dicerna memasuki usus halus, asam lemak dan protein menstimulirsekresi dari sekretin
dan kolesistokinin. Hormon-hormon ini mempunyai pengaruh yangamat penting pada sekresi
eksokrin dari pankreas. Hormon-hormon tersebut juga pentinguntuk sekresi dan aliran empedu.

 Kolesistokinin : Nama dari hormon ini menggambarkan efeknya terhadap sistemempedu.


Kolesisto = gallbladder (kandung empedu) dan kinin = pergerakan.Rangsangan yang paling
berpotensi untuk dapat dilepaskannya hormon ini adalahkehadiran lemak di duodenum.
Sekali dilepaskan , kolesistokinin akan menstimulirkontraksi dari kandung kemih dan
saluran empedu yang akan mengakibatkanempedu dapat disampaikan ke dalam usus.
 Sekretin : Hormon ini disekresikan untuk bertanggung jawab terhadap asam diduodenum.
Pengaruhnya pada sistem empedu sangat mirip dengan apa yang terjadidi pankreas.
Sekretin menstimulir sel-sel saluran empedu untuk mensekresikan bikarbonat dan air, yang
akan memperbesar volume dari empedu dan meningkatkandaya alirnya menuju usus halus.

Proses Reabsorpsi Cairan Empedu


Proses penyerapan garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus,
disulingoleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai
sirkulasienterohepatik.Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi
sebanyak 10-12kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke
dalam usus besar(kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi
berbagai unsur pokok.Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang
bersama tinja.

Sekitar separuh empedu ini dikeluarkan diantara jam-jam makan dan


dialirkanmelalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu. Sisanya langsung mengalir ke
dalamsaluran empedu utama, menuju ke usus halus. Jika kita makan, kandung empedu
akan berkontraksi dan mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu
pencernaanlemak dan vitamin-vitamin tertentu.

4.Ginjal

Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah kacangmerah.
Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam rongga perut pada dindingtubuh
dorsal. Ginjal berjumlah 2 buah, berwarna merah keunguan, dan yang kiri terletak agaktinggi dari
kanan (Guyton, 1996).

Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan
dalamdisebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal disebut
pelvisrenalis (Guyton, 1996).

Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron terdiriatas
badan malpighi yang tersusun dari kapsul bowman, glomerulus yang terdapat dibagiankorteks,
serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontertus proksimal, tubulus kontertus distal,tubulus
pengumpul dan lengkung henle yang terdapat dibagian medulla. Lengkung henle ialah bagian
saluran ginjal yang melengkung pada daerah medulla dan berhubungan dengan tubulus proksimal
maupun tubulus didaerah korteks. Pada orang dewasa panjang seluruh tubuluskurang lebih 7,5
sampai 15 km (Cuningham, 2002)

Ginjal dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat arteri ginjal yang menyerupaidarah.
Ginjal mengendalikan potensial air pada darah yang melewatinya. Substansi yangmenyebabkan
ketidak seimbangan potensial air pada darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam
bentuk urine. Contoh : sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino danasam nukleat (Cuningham,

2006).
Di dalam ginjal terjadi rangkaian proses filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

a. Penyaringan (filtrasi)

Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Padaglomerulus terdapat sel-
sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehinggamempermudah proses penyaringan.
Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan
permeabilitias yang tinggi pada glomerul.Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula
pengikatan kembali sel-sel darah,keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan
kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat,
garamlain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yangkomposisinya


serupa denga darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtratglomerulus masih dapat
ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dangaramgaram lainnya.

b.Penyerapan kembali (Reabsorbsi)

Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99%filtrat
glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal danterjadi
penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.

Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikanke darah. Sisa
sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalamurin. Tiap hari tabung
ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan150 g glukosa. Sebagian besar dari
zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin seku Zderyang
komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zatyang masih
diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisametabolisme yang
bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam
urin sekunder.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam minomeresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis.Reabsorbsi air terjadi pada tubulus
proksimal dan tubulus distal.

c. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi ditubulus
kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96%air, 1,5% garam, 2,5%
urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau
pada urin.

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan olehginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.Eksreksi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yangdisaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai
sarana komunikasi olfaktori.

Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih,
akhirnyadibuang keluar tubuh melalui uretra.Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme (sepertiurea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin
berasaldari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang prosesreabsorpsi
ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembalike dalam tubuh melalui
molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racunyang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang
terkandung di dalam urin dapatdiketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat
menjadi sumbernitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat
pembentukan kompos.

Fungsi Ginjal

1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh


2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darahmerah
(SDM) di sumsum tulang

5.Rektum dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid)dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang
lebih tinggi,yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum , maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Anus merupakan lubang di ujung
saluran pencernaan , dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaantubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga
agar anustetap tertutup.

Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3 sampai garis anorektal.
Secara fungsional dan endoskopik, rektum dibagi menjadi bagian ampula dan sfingter. Bagian
fingter disebut juga annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus levator ani dan fasia coli dari
fasiasupra ani.Bagian ampula terbentang dari sakrum ke-3 ke difragma pelvis pada insersi
muskuluslevato ani. Panjang rektum berkisa 10-15 cm, dengan keliling 15 cm pada recto-sigmoid
junctiondan 35 cm pada bagian ampula yang terluas.

Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang
berawaldari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Letaknya dalam
rongga pelvisdi depan os sakrum dan os koksigius. Struktur rektum serupa dengan yang ada
pada kolon, tetapi dinding yang berotot lebih tebal dan membran mukosanya memuat lipatan
lipatan membujur yangdisebut kolumna morgagni. Semua ini menyambung ke dalam saluran
anus Struktur rectum Bagiansepertiga atas dari rectum, sisi samping dan depannya diselubungi
peritoneum. Di bagian tengah,Hanya sisi depannya yang diselubungi peritoneum. Di bagian
bawah, tidak diselubungi peritoneumsama sekali. Terbagi menjadi dua bagian: sfingter dan
ampula. Memiliki panjang 10-15 cm Ampula pada rectum memiliki bentuk seperti balon atau
buah pir Dikelilingi oleh visceral pelvic fascia.Memiliki empat lapisan: Mukosa, Submukosa,
Muskular, dan Serosa Kolumnalrektal Membantudalam kontraksi dan dilatasi pada saluran
anal dan otot sfingter rectum. Terdiri atas sel-sel otot bermukosa yang cukup padat, dan
mengandung lebih banyak pembuluh limfa, pembuluh darah,dan jaringan saraf dari pada sel-
sel penyusun dinding rectum di sekitarnya.
Anus adalah bukan pada bagian akhir dari usus besar. Saluran anal merupakan pipa
kosongyang menghubungkan rectum (bagian bawah akhir dari usus besar) dengan anus dan
luar tubuh.Letaknya di abdomen bawah bagaian tengah di dasar pelvis setelah rektum-Anus
manusia terletakdi bagian tengah pantat, bagian posterior dari periotoneum. Struktur anus
saluran anal memiliki panjang sekitar 2-4,5 cm. Saluran anal dikelilingi oleh otot yang
berbentuk seperti cincin yangdisebut internal anal sphincters dan external anal sphincters
Saluran anal dilapisi oleh membranemukosa, Bagian atas saluran anal memiliki sel yang
menghasilkan mucus yang membantumemudahkan ekskret keluar tubuh. Bagian bawah saluran
anal terdiri dari sel epitel berbentukkubus Saluran anal memiliki bagian berbentuk lipatan yang
disebut anal colums (kolumnal anal) Bagian atas kolumnal anal membentuk garis anorectal
yang merupakan perbatasan antara rectumdengan anus, Bagian bawah kolumnal anal memiliki
garis dentate yang menjadi penanda daridaerah dimana terdapat sel-sel saluran anal yang bisa
berubah dari sel penghasil mucus menjadiselepitelkubus, Sel-selepitel anus lebih tebal dari
yang di saluran anal dan memiliki rambut Adaarea perianal yang merupakankulit di sekeliling
anus sejauh 5 cm. Dinding otot anus diperkuat oleh3 sfingter yaitu :

1. Sfingter ani internus (tidak mengikuti keinginan)


2. Sfingter levator ani (tidak mengikuti keinginan)
3. Sfingter ani eksternus (mengikuti keinginan)

Fungsi Rektum dan Anus


Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum
inikosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
Jikakolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di
dalamrektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan
defekasi.Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di
mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang
lama,konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Fungsi utama anus merupakan feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buangair besar BAB). Setelah dicerna di usus halus, makanan kemudian dibawa ke usus besar
yangterdiri dari sekum, kolon, rectum, dan anus. Di usus besar,terjadi penyerapan air dan sisa-
sisahasil pencernaan yang melewatiusus besar disebut feses. Feses disimpan di rectum, dan
ketikarectum penuh, otot sfingter eksternal dan internal di saluran anal dan anus akan
relaksasisehingga feses bisa keluar dari tubuh melalui anus.

2.3 Gangguan system ekskresi “liver”

Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap
berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol. (Ester monika, 2002).
Sedangaknamenurut Brunner dan Suddarth (2002) hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan
menyeranghati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus
disertai nekrosisdn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis,
biokomia sertaseluler yang khas.

Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam
bahasaawam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu
sendirisebenarnya berasal dari bahasa Belanda yang berarti organ hati, bukan penyakit hati.
Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang
hati,sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan kercunan, karena tidak semua
penyakit kuning disebabkan oleh radang hati, tetapi juga karena adanya peradangan pada
kantungempedu. (M. Sholikul Huda).

Sujono Hadi (1999) menuliskan dalam bukunya bahwa hepatitits adalah suatu proses
peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi
toksikterhadap obat – obatan serta bahan – bahan kimia.. Hepatitis virus merupakan infeksi
sistemik olehvirus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas. (Smeltzer, 2001).

Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah suatu penyakit
peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel-sel
hatimengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah HEPATITIS atau
PENYAKIT KUNING. Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan,disebabkan
zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh seranganvirus yang
dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.

Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang
utamaadalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan
menjadivirus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus
diwaspadai adalah:
a.Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)

b.Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)

c.Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)

Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan


lingkungan,mengihindari kontak langsug dengan penderita, dan tidak menggunakan jarum suntik
untuk pemakaian lebih dari satu kali. Beberapa penderita hepatitis mengalami perubahan
warnakulit dan putih mata menjadi berwarna kuning, urin penderita juga berwarna kuning
bahkanhingga kecokatan seperti teh.

GEJALA

Banyak orang tidak memiliki tanda atau gejala pada tahap awal kanker hati primer.
Tetapiketika memiliki tanda dan gejala, maka yang mungkin terjadi antara lain:

 Penurunan berat badan


 Hilang nafsu makan
 Sakit pada area perut bagian atas
 Mual dan muntah
 Kelelahan dan lemah
 Pembesaran hati
 Bengkak pada area perut
 Kulit dan bagian putih mata menguning
Penyebab & Faktor Risiko

Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker hati. Tapi pada beberapa kasus,
penyebabnyadiketahui. Sebagai contoh, infeksi kronis dengan virus hepatitis tertentu dapat
menyebabkankanker hati.

Kanker hati terjadi ketika sel DNA hati mengalami mutasi. Mutasi ini membuat sel
tetaptumbuh dan berkembang, sementara sel normal lain memiliki siklus hidup dan mati.
Akumulasisel kanker mulut ini dapat membentuk tumor yang ganas.Cara mengatasi kelainan-
kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:

1.Pemberian vaksinasi

2. Makan makanan yang sehat

3.Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang

4.Berolahraga dengan teratur

5.Sterilisasi penggunaan jarum suntik

6.Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)


BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah:

1.Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi
bagi tubuh organism. Pada dasarnya peranan sistem ekskresi adalah untuk memeliharahomeostasis
tubuh.

2.System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati, rectum dan anus. Masing-
masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.Ginjal merupakan
alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan ankiri dekat tulang pinggang. Dalam
ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine, yangmeliputi :

a.Tahap filtrasi ( penyaringan)

b.Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)

c.Tahap augmentasi (proses pengumpulan)

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat ekskresi.Kulit
memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan dermis. Pada lapisandermis
terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabutsaraf.
Dimana kulit mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, urea dan garam.

Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-parumengeluarkan


sisa metabolisme berupa gas, CO2 dan H2O.

Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu
alatekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan asam
aminoorgenin menjadi asam amino ornitin dan urea. Hati mengeluarkan sisa metabolisme
dalamtubuh berupa zat warna empedu.

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolonsigmoid)
dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempatyang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masukke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar. Anus merupakanlubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anusterbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot(sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
3.2 Saran

Dengan mengetahui proses sistem ekskresi dan kelainannya, semoga kita bisa
lebihmenerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita bisa merawat
sistemekskresi kita dengan baik.
Daftar Pustaka

Kadaryanto, et,al. (2006).Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.

Karmana, O., dan Anwar, A.(1987).Pegangan Pelajaran : Biologi untuk SMA IIA 2.
Bandung:Ganeca Exact.

Lestari, S., et. al. (2007). IPA : Biologi Eksplorasi Kelas VIII . Klaten: Intan Pariwara.

Purwanto, B. dan Nugroho, A. (2007). Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Solo: TigaSerangkai.

Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi AsuhanKeperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika

Syaifuddin. 2002.Struktur & Komponen Tubuh Manusia. Penerbit Buku Kedokteran EGC:Jakarta.

Syaifudin. 2006.Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. EGC: Jakarta.

Sutarmo Setiaji. 1990. Buku kuliah anatomi fisiologi. Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.Lee,
JL.Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik

. 6nd Ed. Buku EGC 2008.

Anda mungkin juga menyukai