Anda di halaman 1dari 9

PENYAKIT SISTEM EKSRESI

Wira Aditan (21011012).


Tugas akhir UKM PCC.

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahi Rabbil Alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
telahmemberikan kita kenikmatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Karena dengan perjuangan beliaulah kita bisa mengetahui betapa pentingnya ilmu
pengetahuan sebagai bekal kita hidup di dunia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. saya menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Sekian ucapan penulis, kurang lebihnya mohon dimaafkan, sekian terimakasih.

Bogor, Jawa Barat

Penyusun;
Wira Aditan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses
metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zat-
zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat
bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan hidup. Hasil-hasil metabolisme yang berupa
zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun. Zat-zat sisa tersebut perlu
dikeluarkan dari tubuhmelalui organ-organ tubuh tertentu.
Di dalam tubuh manusia terjadi reaksi penyusunan dan pembngkaran (metabolisme).
Reaksimetabolisme tersebut menghasilkan zat yang diperlukan dan juga zat sisa yang tidak
diperlukanlagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh harus
dikeluarkan daritubuh melalui suatu sistem organ yang disebut sistem ekskresi.
Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem
ekskresi.Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme
hidup. Zat sisametabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea,
air (H2O), amonia(NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Organ pengeluaran zat
sisa pada manusia berupaginjal, kulit, paru-paru dan hati. Setiap organ-organ pengatur
metabolisme untuk sistem ekskresimemiliki suatu factor pengaruh. Seperti pada kulit,
pembentukan dan pengeluaran keringatdipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan
lingkungan disekitar. Bahkan organ ekskresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau
penyakit. Apabila organ-organ metabolisme itu tidak berfungsi dengan baik maka akan
mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada tubuh kita.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1 .Apakah pengertian dan fungsi sistem Ekskresi pada Manusia ?
2. Bagaimana anatomi dan fungsi organ sistem Ekskresi pada Manusia ?
3. Bagaimana gangguan sistem Ekskresi manusia (liver) ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi sistem Ekskresi pada Manusia.
2. Untuk mengetahui organ-organ anatomi dan fungsi organ sistem Ekskresi pada
Manusia.
3. Untuk mengetahui Gangguan system Ekskresi Manusia (liver).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekskresi


Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah terakumulasi
dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem ekskresi merupakan hal yang
pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut membuang limbah metabolisme
dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-
ion tertentu sesuai kebutuhan (Campbell, 2006).
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang
sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam
bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-
senyawa nitrogen.Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam
amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk
protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang
(lumbar) dibawah peritonium. Urineyang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati
saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding
kantung kemih akan berkontraksi secara volunteer mendorong urine keluar melalui uretra.
(Kurniati, 2009).
Makhluk hidup menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan. Zat ini dapat menjadi
racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh antara lain
sekresi,ekresi, dan defekasi. Sekresi merupakan suatu proses pengeluaran zat yang berbentuk
cairan oleh sel-sel atau jaringan. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat siasa
metabolisme dari tubuh yang sudah tidak dapat digunakan lagi seperti pengeluaran urine,
keringat, dan CO2 dari tubuh.Defekasi merupakan prses pengeluaran feses dari tubuh. Alat
ekskresi manusia adalah paru-paru,ginjal, kulit, dan hati (Karmana, 2007).

Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh.
Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam
tubuhkita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran
zat-zat sisahasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan
kebalikan dari system ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna
bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil
sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi : Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan
empedu, zat padat yaitu berupa feces, gas berupa CO2 dan uap air berupa H2O (poedjadi,
2005).
2.2 Anatomi dan fungsi organ sistem Ekskresi

Apa Saja Organ dalam Sistem Ekskresi?


1. Ginjal
Ginjal adalah organ utama pada sistem ekskresi yang berada di rongga perut bagian belakang
dan berada pada kedua sisi tulang belakang manusia. Bentuk ginjal mirip seperti kacang
merah, dan warnanya merah kecokelatan. Masing-masing orang mempunyai sepasang ginjal,
namun posisi ginjal kanan sedikit lebih rendah dibanding posisi ginjal kiri karena letaknya yang
berdekatan dengan organ hati.
Fungsi ginjal adalah untuk menyaring zat sisa yang berasal dari makanan, obat, maupun racun
yang ada di dalam darah. Di samping itu, fungsi ginjal juga termasuk untuk mengontrol
keseimbangan kadar elektrolit dan cairan dalam tubuh. Apabila tubuh manusia kelebihan
mineral atau garam, organ ini akan bekerja untuk membuang kelebihan tersebut.
Ginjal akan mengubah zat sisa metabolisme yang terkumpul menjadi urin atau air seni
(kencing). Cairan urin kemudian mengalir melalui ureter ke kandung kemih, lalu dibuang
ketika kamu buang air kecil.

2. Kulit
Tahukah kamu kalau terdapat 3-4 juta kelenjar keringat pada kulit manusia? Semua kelenjar
tersebut menyebar di seluruh bagian kulit, tapi ada beberapa bagian tubuh dengan jumlah
kelenjar keringat lebih banyak dibandingkan bagian lainnya, Yaitu kaki, wajah, telapak tangan,
dan ketiak.
Ada 2 jenis kelenjar keringat, yaitu:
- Kelenjar ekrin, yang terhubung dengan permukaan kulit secara langsung serta menghasilkan
keringat yang encer dan tidak berbau.
- Kelenjar apokrin, yang terdapat pada folikel rambut seperti kulit kepala dan ketiak, serta
menghasilkan keringat pekat dengan kandungan lemak.
Tubuh menghasilkan keringat untuk mengontrol suhu tubuh serta menjadi pelumas bagi kulit
dan rambut. Tapi, kelenjar keringat juga memainkan peran untuk membuang racun melalui
keringat yang diproduksi.
3. Paru-paru
Meskipun fungsi utama paru-paru adalah sebagai organ utama sistem pernapasan, organ ini
juga berperan dalam sistem ekskresi. Saat proses pernapasan berlangsung dan oksigen telah
disalurkan ke seluruh organ dan jaringan, sel-sel akan menghasilkan karbon dioksida yang
menjadi zat sisa metabolisme.
Apabila karbon dioksida dibiarkan menumpuk, hal ini dapat membahayakan kesehatan. Oleh
karena itu, karbon dioksida akan dibuang dengan cara dibawa kembali ke paru-paru oleh
darah. Kemudian, gas tersebut akan dikeluarkan oleh paru-paru melalui rongga hidung ketika
kamu mengembuskan napas, Detikers.

4. Hati
Detikers, apakah kamu tahu kalau organ hati manusia adalah organ berukuran besar?
Beratnya bahkan mencapai 1 kg, lho! Organ hati sendiri berada tepat di bawah diafragma,
atau di bagian kanan atas rongga perut.

2.3 Gangguan sistem Ekskresi manusia

Gangguan pada Sistem Eksreksi manusia antara lain;


1. Nefritis
nefritis merupakan bagian dari glomerulus ginjal. Akibat infeksi bakteri Streptococcus, tubuh
akan mengalami nefritis.
Penyakit ini menimbulkan asam urat, urea ke pembuluh darah (uremia), dan terjadinya
penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air yang terganggu (edema). Proses cuci darah atau
pencangkokan ginjal merupakan upaya penanganan nefritis.

2. Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal disebabkan oleh adanya endapan garam kalsium, fosfat, atau asam urat
urine. Endapan tersebut dapat terjadi dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau pun dalam
kandung kemih.
Batu ginjal akan membuat proses ekskresi dari urine terhambat. Hal itu akan menimbulkan
rasa sakit. Gejala terjadinya batu ginjal yaitu, rasa nyeri pada pinggang bawah menuju pinggul,
hingga ke alat kelamin luar. Tidak hanya itu, terkadang penderita akan mengalami demam,
merasa kedinginan, keluarnya nanah pada urine.
Cara mencegah penyakit ini adalah minum air putih secukupnya, konsumsi vitamin C,
mengurangi konsumsi kalsium, dan fosfat. Selain itu, meminum air rebusan tumbuhan
Desmodium stryracifolium juga dapat mencegah penyakit ini. Apabila sudah parah, maka
dokter akan menganjurkan untuk mengangkat kelenjar paratiroid.

3. Albuminuria
Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan pada glomerulus.
Glomerulus merupakan bagian dari ginjal yang berperan dalam proses filtrasi, jika terjadi hal
tersebut, umumnya ditemukan adanya protein pada urine.
Albuminuria dapat terjadi akibat kurangnya asupan air ke dalam tubuh, sehingga
memperberat kerja ginjal. Tidak hanya itu, penyakit ini juga dapat disebabkan karena
seseorang telah mengonsumsi terlalu banyak protein, kalsium, dan vitamin C.
Upaya pencegahan albuminuria adalah dengan mengatur jumlah garam, protein, serta
mengatur keseimbangan gizi.

4. Hematuria
Gejala dari hematuria merupakan adanya sel-sel darah merah pada urine. Hal ini disebabkan
adanya gesekan batu ginjal di dalam saluran kemih.
Hematuria juga dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. Untuk
mencegah terjadinya penyakit ini yaitu, tidak menahan buang air kecil, bersihkan tempat
keluarnya urine dari arah depan ke belakang. Hal tersebut untuk menghindari masuknya
bakteri dari dubur. Kemudian, minum air putih secukupnya. Biasanya, dokter akan
memberikan antibiotik untuk membersihkan infeksi bakteri pada saluran kemih.

5. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus berakibat pada tidak terserapnya air yang mesti masuk ke dalam tubuh.
Sehingga, penderita akan sering buang air kecil.
Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau hormon antidiuretik.
Upaya pencegahan dari penderita diabetes insipidus yaitu, memberikan suntikan hormon
antidiuretik. Sehingga, penderita dapat mempertahankan keluarnya urine secara normal.
6. Kanker ginjal
Kanker ginjal merupakan penyakit yang muncul akibat pertembuhan sel pada ginjal yang
sudah tidak terkontrol. Pertumbuhan tersebut terjadi di sepanjang tubulus dalam ginjal.
Sehingga, menyebabkan adanya darah pada urine, kerusakan ginjal, dan pengaruh pada kerja
organ lainnya. Jika kanker menyebar, maka dapat menyebabkan kematian. Penderita kanker
ginjal mesti menghindari konsumsi bahan-bahan kimia pemicu kanker ginjal.

7. Jerawat
Jerawat atau acne vulgaris merupakan suatu kondisi kulit yang ditandai dengan terjadinya
penyumbatan, dan peradangan pada kelenjar sebasea atau kelenjar minyak. Timbulnya
jerawat dapat terjadi karena beberapa faktor. Pertama, faktor kebersihan. Seseorang yang
jarang memperhatikan kebersihan kulit, berpotensi mengalami penumpukan kotoran, dan
kulit mati. Kedua, faktor hormonal. Hormon akan merangsang kelenjar minyak pada kulit. Hal
itu bisa terjadi karena penggunaan kosmetik yang berlebihan.
Kosmetik yang mengandung minyak dapat berpotensi menyumbatnya pori-pori. Ketiga,
konsumsi makanan berlemak. Konsumsi makanan berlemak dengan porsi berlebihan, mampu
menimbulkan jerawat pada wajah. Tidak hanya pada wajah, jerawat juga bisa muncul di leher,
ataupun di punggung. Cara mencegah terjadinya jerawat adalah, rutin membersihkan wajah,
hindari makanan berminyak, konsumsi buah-buahan, serta menjaga aktivitas tubuh yang
menyehatkan.

8. Biang keringat
Penyakit ini muncul karena ada penyumbatan kelenjar keringat oleh sel-sel kulit mati yang
tidak dapat terbuang dengan sempurna. Keringat yang terperangkap akan menyebabkan
bintik-bintik kemerahan yang juga disertai dengan rasa gatal. Sama halnya dengan jerawat,
seseorang perlu menjaga kebersihan kulit dari debu, dan penggunaan kosmetik yang dapat
menyebabkan biang keringat.
Umumnya, orang yang tinggal di daerah tropis dan lembab akan lebih mudah terkena biang
keringat. Biang keringat bisa muncul di leher, punggung, dan dada. Apabila seseorang
mengalami biang keringat, pengobatan yang dianjurkan adalah pemberian bedak ataupun
salep yang mampu mengurangi rasa gatal.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya kotoran dalam tubuh akan menumpuk dan menimbulkan berbagai penyakit.
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa pada mahluk hidup seperti karbon
dioksida, urea, racun dan lainnya. Gangguan pada ginjal misalnya, akan berdampak
terganggunya fungi ginjal yang biasanya disebabkan oleh peradangan, infeksi bakteri.
Akibatnya akan muncul penyakit batu ginjal, gagal ginjal, radang ginjal, dan lain sebagainya.
Sedangkan disfungsi pada hati maka penyakit yang berkaitan dengan hati akan mudah
menyerang tubuh misalnya hepatitis dan penyakit kuning. Yang menjadi penyebab utama
gangguan pada hati ialah adanya infeksi virus, tidak bekerjanya empedu, dan hati.

Anda mungkin juga menyukai