Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM EKSKRESI PARU-PARU


PADA MANUSIA

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2

Anggota
1. ADELIA TASYA ZULVANI (01)
2. LAILATUL AWLIYA (15)
3. MOH. ROFIQI AFNAN (20)
4. ADI KUSUMA RAMADHAN (02)
5. FAIZATUL AINIYAH (11)

XI IPA 1
SMA NEGERI 1 SRESEH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah "Sistem Ekskresi Paru Paru Pada
Manusia" tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua
umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah
ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk
ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata pelajaran Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang "Sistem Ekskresi Paru Paru Pada Manusia" di
kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Terlebih dahulu,
kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Munawaroh, S.Pd selaku Guru
Biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini. Kemudian, kami
menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Sampang, 13 Februari 2023

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses
metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga
menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang
berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan
hidup.Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan
lagi oleh tubuh berupa racun.Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari tubuh
melalui organ-organ tubuh tertentu.
Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an surah al infitthaar (82):7 yang
artinya:
“yang menciptakan engkau, lalu menyempurnakan engkau, lalu membuat engkau
dalam keadaan seimbang” (Qs. Al-infitthaar: 07).
Penjelasan ayat diatas yaitu Allah telah menciptakan dan membentuk manusia
dalam citra yang paling sempurna, yakni apapun yang telah dikaruniakan
kepadanya merupakan hal yang paling tepat, yang paling cocok dan yang paling
sempurna. Allah membentuk dengan ukuran yang benar. Di dalam tubuh manusia
terjadi reaksi penyusunan dan pembngkaran (metabolisme). Reaksi metabolisme
tersebut menghasilkan zat yang diperlukan dan juga zat sisa yang tidak diperlukan
lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh harus
dikeluarkan dari tubuh melalui suatu sistem organ yang disebut sistem ekskresi.
Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem
ekskresi. Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada
organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain
karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat
warna empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia berupa ginjal, kulit,
paru-paru dan hati. Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem
ekskresi memiliki suatu factor pengaruh. Bahkan organ ekskresi itu pun memiliki
beberapa gangguan atau penyakit. Apabila organ-organ metabolisme itu tidak
berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada
tubuh kita.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dan fungsi sistem Ekskresi Paru Paru pada Manusia ?
2. Bagaimana anatomi dan fungsi organ sistem Ekskresi paru paru pada
Manusia?
3. Bagaiman Gangguan sistem Ekskresi paru paru pada Manusia ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian paru paru dan fungsi sistem ekskresi Paru-
paru pada manusia.
2. Untuk mengetahui organ organ anatomi paru paru dan fungsi organ sistem
ekskresi paru paru pada manusia.
3. Untuk mengetahui Gangguan Sistem Ekskresi paru paru manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekskresi


Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah
terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem ekskresi
merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut
membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan
tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan (Campbell,
2006).
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat
yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi
tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-
pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan,
protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian
diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia
memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah
peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran
ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding
kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine keluar melalui
uretra. (Kurniati, 2009).
Makhluk hidup menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan. Zat ini dapat
menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat sisa dari
tubuh antara lain sekresi, ekresi, dan defekasi. Sekresi merupakan suatu proses
pengeluaran zat yang berbentuk cairan oleh sel-sel atau jaringan. Ekskresi
merupakan proses pengeluaran zat siasa metabolisme dari tubuh yang sudah tidak
dapat digunakan lagi seperti pengeluaran urine, keringat, dan CO2 dari tubuh.
Defekasi merupakan prses pengeluaran feses dari tubuh. Alat ekskresi manusia
adalah paru-paru, ginjal, kulit, dan hati (Karmana, 2007).
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses
tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan
zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem
ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak
digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem
sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat
ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem
ekskresi dapat dibedakan menjadi : Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan
empedu, Zat padat yaitu berupa feces, Gas berupa CO2 dan Uap air berupa H2O
(Poedjadi, 2005).

2.2 Anatomi dan fungsi organ ekskresi paru-paru pada manusia


Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah,
kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat Paru-paru. Berikut akan di
jelaskan alat-alat ekskresi manusia:
1. Paru Paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atau sepasang. Pada dasarnya fungsi utama
paru-paru adalah sebagai alat pernapasan, namun peranan tersebut juga erat
hubungannya dengan sistem ekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air yang
merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah
akhirnya akan dibawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.
Proses ini dapat berjalan dengan baik karena dibuang dengan difusi di alveolus.
Proses ini dapat berjalan dengan baik karena pada alveolus banyak bermuara
kapiler yang memiliki selapis sel.

Fungsi Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena
tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru
berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR
(H2O).
Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap
karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru.
Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-
paru melalui hidung.
Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi akan
menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-
paru. Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak
menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan karbondioksisa dan
uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.

Struktur paru paru


Paru-paru menjadi organ pernapasan utama. Diawali dari hidung, faring, laring,
trakea kemudian ke paru-paru. Di dalam paru-paru terdiri dari beberapa organ,
yaitu:
1.Trakea
Merupakan pipa dengan panjang kira-kira 9 centimeter. Tersusun atas enam
belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C.Cincin-
cincin tulang rawan ini ada di bagian belakang tidak tersambung, karena
sebagai tempat esofagus. Selain itu untuk mempertahankan agar trakea tetap
terbuka.
Cincin-cincin tulang rawan diikat bersama oleh jaringan fibrosa, selain itu
juga terdapat beberapa jaringan otot. Dilapisi oleh selaput lendir yang
dihasilkan oleh epitelium bersilia.
Silia tersebut bergerak ke atas ke arah laring sehingga dengan gerakan ini
debu dan butir-butir halus lainnya yang ikut masuk saat menghirup napas
dapat dikeluarkan. Di paru-paru trakea ini bercabang dua membentuk
bronkus.
2.Bronkus
Bronkus Merupakan cabang batang
tenggorokan yang jumlahnya
sepasang, yang satu menuju paru-
paru kanan dan yang satu lagi
menuju paru-paru kiri. Tempat
percabangan itu disebut bifurkase.
Bronkus memiliki struktur seperti
trakea dan dilapisi oleh sel yang
sama.
3.Bronkiolus
Bronkiolus Cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih
kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan
akhirnya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan sila. Setiap bronkiolus
terminal bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur
yang disebut alveolus.
4.Alveolus
Alveolus Saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-
gelembung udara. Memiliki dinding tipis, lembap, dan berlekatan erat
dengan kapiler-kapiler darah.
Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sini darah hampir
langsung bersentuhan dengan udara. Dengan alveolus memungkinkan
terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam
pertukaran gas oksigen dari udara bebas ke sel darah dan karbon dioksida
dari sel darah ke udara.Di dalamnya terdapat kurang lebih 300 juta buah
gelembung halus alveolus. Dengan adanya ini, permukaan paru-paru
diperkirakan mencapai 160 meter persegi.
5.Lobus dan pleura
Lobus dan pleura Paru-paru terletak dalam rongga dada, berada di sebelah
kanan dan kiri. Dipisahkan oleh jantung yang berada di tengahnya. Jaringan
paru-paru memiliki sifat elastik, berpori, dan seperti spon. Paru-paru dibagi
menjadi belahan atau lobus. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus dan paru-
paru kiri memiliki dua lobus.selain memiliki lobus dibagian luar, paru-paru
juga dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura.
lapisan tersebut terdapat eksudat untuk meminyaki permukaanya sehingga
mencegah terjadinya gesekan antar paru-paru dan dinding dada yang
bergerak saat bernapas. Diafragma Otot yang membatasi rongga dada
dengan rongga perut. Diafragma terdiri atas otot, pembuluh darah, dan saraf
frenikus.
6.Diafragma
Diafragma adalah otot rangka (otot lurik) yang membentang memisahkan
organ-organ dalam perut (usus, lambung, limpa, dan hati) dengan organ
dada, seperti paru-paru dan jantung. Dikutip dari Cleveland Clinic,
diafragma memegang peranan penting dalam proses pernapasan.

Ciri-Ciri Paru-Paru
Paru-paru yang sehat terlihat dan terasa seperti spons. Warnanya merah muda,
licin, dan cukup fleksibel untuk mengembang serta mengempis dengan setiap
tarikan napas. Akan tetapi, bila paru-paru sudah terkontaminasi oleh partikel-
partikel kotor warnanya bisa berubah jadi abu-abu atau hitam yang
disertai dengan bercak.

2.3 Gangguan sistem ekskresi paru paru


Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit paru yang penting untuk diketahui:
1. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan kantung-kantung udara di dalam


paru meradang dan membengkak. Kondisi ini sering disebut dengan paru-paru
basah, sebab paru-paru bisa dipenuhi oleh cairan atau nanah.
Penyebab pneumonia adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Penularaninfeksi ini bisa terjadi melalui udara yang terkontaminasi kuman dari
penderita yang bersin atau batuk.

2. Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium


tuberculosis. Bakteri ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa
menyebar ke bagian tubuh lain seperti tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf
pusat, dan ginjal.
Bakteri penyebab TBC dapat menyebar di udara melalui percikan dahak atau
cairan dari saluran pernapasan penderitanya, misalnya saat batuk atau bersin.

3. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran bronkus atau saluran
yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru. Salah satu penyebab
bronkitis yang paling umum adalah infeksi virus.
Virus penyebab bronkitis biasanya ditularkan dari penderita melalui percikan
dahak yang dikeluarkannya. Jika percikan dahak terhirup atau tertelan orang
lain, virus akan menginfeksi saluran bronkus orang tersebut.
4. Penyakit paru obstruktif kronis

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan paru kronis


yang menyebabkan terjadinya gangguan aliran udara, baik menuju
maupun dari paru-paru. Ada dua jenis gangguan yang terjadi pada PPOK,
yaitu bronkitis kronis dan emfisema.
Pada bronkitis kronis, peradangan terjadi pada dinding bronkus.
Sedangkan pada emfisema, peradangan atau kerusakan terjadi pada alveoli
atau kantung kecil pada paru-paru.
Faktor utama yang meningkatkan risiko terjadinya PPOK adalah paparan
asap rokok dalam jangka panjang, baik secara aktif maupun pasif. Faktor
risiko lainnya adalah paparan asap bahan bakar atau uap bahan kimia.
5. Asma

Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan dan


penyempitan saluran pernapasan.
Penderita asma umumnya memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif.
Saat penderita asma terpapar alergen atau pemicu alergi, saluran
pernapasannya akan meradang, membengkak, dan menyempit.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah
tidak diperlukan lagi bagi tubuh organism. Pada dasarnya peranan sistem
ekskresi adalah untuk memelihara homeostasis tubuh.
2. Sistem ekskresi pada manusia berupa Paru Paru. Masing-masing organ
tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-
paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO dan HO.
3.2 Saran
Dengan mengetahui proses sistem ekskresi paru paru dan kelainannya,
semoga kita bisa lebih menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan kita sehari-
hari. Sehingga kita bisa merawat sistem ekskresi kita dengan baik.
Daftar Pusaka
Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Karmana, O., dan Anwar, A.(1987). Pegangan Pelajaran : Biologi untuk SMA
IIA2. Bandung:
Ganeca Exact.
Lestari, S., et. al. (2007). IPA : Biologi Eksplorasi Kelas VIII. Klaten: Intan
Pariwara.
Purwanto, B. dan Nugroho, A. (2007). Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Solo:
Tiga
Serangkai.
Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi
Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika

Syaifuddin. 2002. Struktur & Komponen Tubuh Manusia. Penerbit Buku


Kedokteran EGC:
Jakarta.
Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3.
EGC: Jakarta.
Sutarmo Setiaji. 1990. Buku kuliah anatomi fisiologi. Fakultas Kedokteran UI:
Jakarta.
Lee, JL. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. 6nd Ed. Buku EGC
2008.

Anda mungkin juga menyukai