Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SISTEM EKSKRESI

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas


Mata pelajaran : Biologi
Guru Mapel :
Supriyati S.pd

Oleh :
Kelompok 4

1. Ahyahuddin Zuhri Harahap


2. Frayogi D Hutabarat
3. Dwi Anggia Meitha Dini Guci
4. Erlina Gultom
5. Marsaulina K C Pandiangan
6. Tasya Ramadani Tanjung
7. Theresia Anggi Natama
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh.


Prosesmetabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga
menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang
berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagitubuh kita dalam kelangsungan hidup.
Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan lagi
oleh tubuh berupa racun. Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari tubuh
melalui organ-organ tubuh tertentu.Sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an
surah al infitthaar (82):7 yang artinya:
“yang menciptakan engkau, lalu menyempurnakan engkau, lalu membuat
engkau dalam keadaanseimbang” (Qs. Al-infitthaar: 07).Penjelasan ayat diatas
yaitu Allah telah menciptakan dan membentuk manusia dalam citrayang paling
sempurna, yakni apapun yang telah dikaruniakan kepadanya merupakan hal yang
paling tepat, yang paling cocok dan yang paling sempurna. Allah membentuk
dengan ukuran yang benar. Di dalam tubuh manusia terjadi reaksi penyusunan
dan pembngkaran (metabolisme). Reaksimetabolisme tersebut menghasilkan zat
yang diperlukan dan juga zat sisa yang tidak diperlukanlagi oleh tubuh. Zat sisa
metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh harus dikeluarkan daritubuh
melalui suatu sistem organ yang disebut sistem ekskresi.Pengeluaran zat sisa
tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem ekskresi.Sistem
ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme
hidup. Zat sisametabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida
(CO2), urea, air (H2O), amonia(NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.
Organ pengeluaran zat sisa pada manusia berupaginjal, kulit, paru-paru dan hati.
Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem ekskresimemiliki suatu
factor pengaruh. Seperti pada kulit, pembentukan dan pengeluaran
keringatdipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar.
Bahkan organ ekskresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau penyakit.
Apabila organ-organ metabolisme itu tidak berfungsi dengan baik maka akan
mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada tubuh kita.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
dirumusan permasalahan sebagai berikut.
1. Apa kah pengertian dan fungsi dari sistem Ekskresi pada manusia ?
2. Bagaimana anatomi dan fungsi organ sistem Ekskresi pada Manusia?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari sistrem Eksresi
2. Untuk mengetahui bagaimana anatomi dan fungsi organ sistem Ekresi
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memperoleh pengetahuan tentang respirasi
2. Mengetahui alat-alat pernapasan pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekskresi


Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah
terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem
ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi
tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap
ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu
sesuai kebutuhan (Campbell, 2006).
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan
zat-zat yangsudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang
membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan
dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen.Selama proses
pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi
olehdarah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-
protein baru. Mamaliamemiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang
(lumbar) dibawah peritonium. Urineyang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir
melewati saluran ureter menuju kantung kemih yangterletak midventral dibawah
rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara voluntermendorong
urine keluar melalui uretra. (Kurniati, 2009).
Makhluk hidup menghasilkan zat-zat sisa yang harus dikeluarkan. Zat ini
dapat menjadiracun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat
sisa dari tubuh antara lain sekresi,ekresi, dan defekasi. Sekresi merupakan suatu
proses pengeluaran zat yang berbentuk cairan olehsel-sel atau jaringan. Ekskresi
merupakan proses pengeluaran zat siasa metabolisme dari tubuhyang sudah tidak
dapat digunakan lagi seperti pengeluaran urine, keringat, dan CO2 dari
tubuh.Defekasi merupakan prses pengeluaran feses dari tubuh. Alat ekskresi
manusia adalah paru-paru,ginjal, kulit, dan hati (Karmana, 2007).
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai
proses tubuh.Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka
kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuhkita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi.
Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisahasil metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistemini
adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh.
Alat-alatekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil
sistem ekskresi dapatdibedakan menjadi : Zat cair yaitu berupa keringat, urine
dan cairan empedu, Zat padat yaitu berupafeces, Gas berupa CO2 dan Uap air
berupa H2O (Poedjadi, 2005).
2.2 Anatomi dan fungsi organ ekskresi pada manusia
Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah,
kemudian diprosesdan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi. Berikut
akan di jelaskan alat-alat ekskresimanusia, antara lain
1. Kulit

Seluruh permukaan tubuh terbungkus oleh lapisan tipis yang sering


kita sebut kulit. Kulitmerupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama
karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan
langsung dengan lingkungan sekitar.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisandalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit)

Lapisan kulit
a)Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum.
Stratum granulosum,dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun
dari sel-sel mati dan selalumengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-
sel yang tidak berinti dan berfungsi menggantistratum korneum. Stratum
granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen
melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu
membentuk sel-sel baru ke arah luar.
 Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan
selalu mengelupas.
 Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
 Stratum granulosum, mengandung pigmen
 Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah
luar

b) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar
rambut, pembuluhdarah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam
lapisan ini adalah kelenjar keringat(glandula sudorifera) dan kelenjar
minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringatmenghasilkan keringat yang
di dalamnya terlarut berbagai macam garam. Terutama garamdapur.
Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari
dalam tubuhmelalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar
rambut dan batang rambut. Kelenjarminyak berfungsi menghasilkan
minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering.Rambut dapat
tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di
bawahkantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.
 Akar rambut
 Pembuluh darah
 Syaraf
 Kelenjar minyak (glandula sebasea)
 Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
 Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi
melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
c) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung
lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh
terhadap benturan, dan menahan panastubuh.
Fungsi Kulit
Sebagai alat ekskresi. Kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kulit
yang lain,antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman,
penyinaran, panas. Dan zat kimia;mengatur suhu tubuh; menerima
rangsang dari luar: serta mengurangi kehilangan air.Kelenjar keringat
menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan darah di
pembuluhkapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di
permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi
tetap. Pada keadaan normal. Keringat akan keluardari tubuh sebanyak
sekitar 50 mL setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran
keringat. Antara lain peningkatan aktivitas tubuh. Peningkatan
suhulingkungan, dan goncangan emosi. Emosi akan merangsang saraf
simpatis untukmemperkecil pengeluaran keringat dengan cara
mempersempit pembuluh darah.Pengeluaran keringat yang berlebihan,
misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuhyang berlebihan, dapat
menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darahdapat
mengakibatkan kekejangan dan pingsan.
Dapat disimpulkan, fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
a. mengeluarkan keringat
b. pelindung tubuh
c. menyimpan kelebihan lemakd.
d. mengatur suhu tubuh, dane.
e. tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan
sinar matahariyang mengandung ultraviolet.

2. Paru –paru
Paru-paru manusia berjumlah dua atausepasang. Pada dasarnya fungsi
utama paru-paruadalah sebagai alat pernapasan, namun peranantersebut juga
erat hubungannya dengan sistemekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air
yangmerupakan hasil proses metabolisme di jaringanyang diangkut melalui
darah akhirnya akan dibawake paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi
dialveolus. Proses ini dapat berjalan dengan baikkarena dibuang dengan difusi
di alveolus. Proses inidapat berjalan dengan baik karena pada alveolus banyak
bermuara kapiler yang memilikiselapis sel.

Fungsi Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia
karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi,
paru-paru berfungsi untukmengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan
UAP AIR (H2O).Di dalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas
oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah
merah menangkap karbondioksida sebagaihasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida danuap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.Penguraian karbohidrat (glukosa)
dan lemak kecuali menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa
CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru.Seseorang yang berada
dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap
tersebut sebenarnya merupakan karbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan
saatterjadi pernafasan.

3. Hati

Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh


manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan atas. Berwarna merah
tua dengan berat mencapai 2 kilogram padaorang dewasa. Hati terbagi
menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh
nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati
dibungkus olehselaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah
dan empedu yang dipersatukanselaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga
terdapat sel-sel perombak sel darah merah yangtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan
jernih kehijauan, didalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin),
garam empedu, kolesterol dan juga bacteriserta obat-obatan. Zat warna
empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusakakan
ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas. Zat racun
yang masuk kedalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum
beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerapzat racun seperti obat-obatan dan
alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racuntersebut
bersama dengan getah empedu.
Fungsi Hati
Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
a) Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar
gula dalamdarah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka
hati dapat mengubahglukosa dalam darah menjadi glikogen yang
kemudian disimpan dalam hati(Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula
darah menurun, maka cadangan glikogen dihati atau asam amino dapat
diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah(glukoneogenesis)
hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap normal.
Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa
menjadiglukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
b) Membantu metabolisme lemak
Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan
asamlemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim
A menjadi badanketon (Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein
saat transport asam-asamlemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel,
mensintesa kolesterol dan fosfolipid jugamenghancurkan kolesterol
menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
c) Membantu metabolisme Protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi
(mengubahgugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan
sebagai energi ataudiubah menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah
amoniak (NH3) yang merupakansubstansi beracun menjadi urea dan
dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkansaat deaminase dan oleh
bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein plasma,
seperti a dan b globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin(bersama-
sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan
transaminasitransfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (a-
keto acid) dan senyawa lain.
d) Menetralisir obat-obatan dan hormon
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan
seperti penisilin, ampisilin, erythromisin, dan sulfonamide juga dapat
mengubah sifat-sifatkimia atau mengeluarkan hormon steroid, seperti
aldosteron dan estrogen serta tiroksin.
e) Mensekresikan cairan empedu
Bilirubin, yang berasal dari heme pada saat perombakan sel darah
merah,diserap oleh hati dari darah dan dikeluarkan ke empedu. Sebagian
besar dari bilirubindi cairan empedu di metabolisme di usus oleh bakteri-
bakteri dan dikeluarkan difeses.
Dalam proses konjugasi yang berlangsung di dalam retikulum
endoplasma selhati tersebut, mekanisme yang terjadi adalah melekatnya
asam glukuronat (secaraenzimatik) kepada salah satu atau kedua gugus
asam propionat dari bilirubin. Hasilkonjugasi (yang kita sebut sebagai
bilirubin terkonjugasi) ini, sebagian besar berada dalam bentuk
diglukuronida (80%), dan sebagian kecil dalam bentukmonoglukuronida.
Penempelan gugus glukuronida pada gugus propionat terjadi melalui
suatuikatan ester, sehingga proses yang terjadi disebut proses esterifikasi.
Prosesesterifikasi tersebut dikatalisasi oleh suatu enzim yang disebut
bilirubin uridin-difosfat glukuronil transferase (lazimnya disebut enzim
glukuronil transferase saja),yang berlokasi di retikulum endoplasmik sel
hati.
Akibat konjugasi tersebut, terjadi perubahan sifat bilirubin. Perbedaan
yang paling mencolok antara bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi
adalah sifatkelarutannya dalam air dan lemak. Bilirubin tidak terkonjugasi
bersifat tidak larutdalam air, tapi mempunyai afinitas tinggi terhadap
lemak.
Karena sifat inilah, bilirubin tak terkonjugasi tidak akan diekskresikan
ke urin. Sifat yang sebaliknyaterdapat pada bilirubin terkonjugasi.Karena
kelarutannya yang tinggi pada lemak, bilirubin tidak terkonjugasidapat
larut di dalam lapisan lemak dari membran sel. Peningkatan dari bilirubin
tidakterkonjugasi dapat menimbulkan efek yang sangat tidak kita
inginkan, berupakerusakan jaringan otak. Hal ini terjadi karena otak
merupakan jaringan yang banyakmengandung lemak.
f) Mensintesis garam-garam empedu
Garam-garam empedu digunakan oleh usus kecil untuk mengemulsi
danmenyerap lemak, fosfolipid, kolesterol, dan lipoprotein.
g) Sebagai tempat penyimpanan
Selain glikogen, hati juga digunakan sebagai tempat menyimpan vitamin
(A,B12, D, E, K) serta mineral (Fe dan Co). Sel-sel hati terdiri dari sebuah
protein yangdisebut apoferritin yang bergabung dengan Fe membentuk
Ferritin sehingga Fe dapatdisimpan di hati. Fe juga dapat dilepaskan jika
kadarnya didarah turun.
h) Sebagai fagosit
Sel-sel Kupffer’s dari hati mampu memakan sel darah merah dan putih
yangrusak serta bakteri.
i) Mengaktifkan vitamin D
Hati dan ginjal dapat berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin D.
j) Menghasilkan kolesterol tubuh
Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal
darimakanan. Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk
membuatempedu. Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput
sel dan diperlukanuntuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk
hormon estrogen, testosteron danhormonadrenal).
Proses Pembentukkan Empedu
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian
adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam
kelompok garam natrium dankalium dari asam empedu yang berkonjugasi
dengan glisin atau taurin suatu derifat atauturunan dari sistin, mempunyai
peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak
menjadi suspensi dari lemak dengan diameter ± 1mm dan absorpsidari lemak,
tergantung dari sistem pencernaannya. Terutama setelah garam-garam
empedu bergabung dengan lemak dan membentuk
Micelles (agergat dari asam lemak, kolesteroldan monogliserida), kompleks
yang larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudahterserap dalam sistem
pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang sangat kecilsehingga
mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja enzim lipase dari
pankreasyang penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik.
Kolesterol larut dalamempedu karena adanya garam-garam empedu dan
lesitin.

Gbr. bagian-bagian kantung empedu


Zat-zat yang dibentuk dalam empedu antara lain adalah:
Bilirubin, yang juga dikenal sebagai pigmen empedu, merupakan hasil
darimetabolisme hem. Hem, yang merupakan bagian nonprotein dari
hemoglobin, akanmengalami perubahan lagi menjadi biliverdin, lalu bilirubin.
Keseluruhan proses perubahanini berlangsung di hati. Sekitar 70-80%
bilirubin diperoleh dari pemecahan hem yang berasal dari hemoglobin ini, dan
20-25% berasal dari protein hem lain seperti mioglobin,sitokrom (yang
mengandung hem) dan katalase. Sebagian kecil diperoleh dari penghancuran
sel eritroid muda (akibat eritropoesis yang tidak efektif).
Dalam metabolismenya, struktur bilirubin yang dihasilkan dari
perubahan- perubahan hemoglobin itu bersifat tidak larut dalam air, tetapi
sangat larut dalam lemak.Karena sifat tidak larut dalam air ini, maka di dalam
plasma darah, bilirubin harus diangkutdengan bantuan suatu pembawa
(karier), dan karier fisiologis tersebut adalah albuminserum. Bilirubin dalam
bentuk ikatan bilirubin-albumin akan beredar di dalam sirkulasidarah, untuk
kemudian masuk ke dalam sel hati. Pada permukaan sinusoid hati,
bilirubintidak terkonjugasi akan melepaskan diri dari ikatannya dengan
albumin, dan masuk melaluimembran sel hati dengan cara difusi (facilitated
diffusion).Di dalam sel hati (hepatosit), bilirubin diikat oleh 2 protein
intraseluler utama dalam sitoplasma, protein sitosolik Y(misalnya, ligandin
atau glutathione S-transferase B) dan protein sitosolik z (dikenal jugasebagai
fatty acid – binding protein [FABP]).
Agar bilirubin dapat diekskresikan ke dalam empedu (untuk kemudian
dikeluarkanke usus), terlebih dulu ia harus dibuat dapat larut dalam air. Untuk
mencapai maksudtersebut, maka di dalam sel parenkim hati, sebagian besar
bilirubin akan dikonjugasikandengan asam glukuronat. Dua asam empedu
utama (primer) yang dibentuk dalam hatiadalah asam kolat dan asam
kenodeoksikolat. Dalam usus besar, bakteri mengubah asamkenodoeksikolat
dan asam deoksikolat menjadi asam litokolat. Karena asam deoksikolatdan
asam litokolat di bentuk oleh kerja bakteri, asam deoksikolat dan asam
litokolatdinamakan asam empedu sekunder. Konjugasi asam-asam terjadi
dalam empedu dankonjugatnya, misalnya asam glikokolat dan asam
taurokolat membentuk garam natrium dangaram kalium dalam empedu hati
yang bersifat alkali.
Proses Sekresi Empedu
Empedu mengandung beberapa komponen diantaranya yaitu garam
empedu,figmen empedu, elektroloit, kolesterol dan lemak. Namun yang akan
di bahas terkaitdengan eksekresi getah empedu yaitu garam empedu dan
pigmen hati terutama bilirubin.
Garam Empedu
Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung
empedu danhanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. Makanan di dalam
duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga
kandung empedu berkontraksi.Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam
duodenum dan bercampur dengan makanan.Garam empedu meningkatkan
kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk
membantu proses penyerapan. Garam empedu merangsang pelepasan air
olehusus besar untuk membantu menggerakkan isinya.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati
dandialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai Sirkulasi
enterohepatik. Jumlah rata-rata sekresi empedu tergantung oleh berbagai
faktor. Rangsangan dari vagal dapat meningkatkan produksi empedu hingga
dua kali lipat lebih banyak.Hormon sekretin yang merangsang sintesis dari
cairan pankreas yang kaya akan Na- bikarbonat, juga merangsang sekresi
empedu. Ketika aliran darah yang melalui hati meningkat, maka sekresi dari
empedu juga akan meningkat. Keberadaan jumlah garamempedu yang tinggi
di darah juga akan meningkatkan sekresi empedu.
Bila makanan masuk ke mulut, resistensi katup Oddi menurun. Asam
lemak dalamduodenum mengeluarkan hormon kolesistokinin (CCK), yang
menyebabkan kandungempedu berkontraksi. Asam hasil pencernaan protein
dan Ca2+ juga merangsang sekresiCCK. Zat-zat yang menyebabkan kontraksi
kandung empedu dinamakan kolagogue. Pembentukan empedu ditambah
dengan rangsangan nervus vagus oleh hormon sekretinmeningkatkan kadar air
dan HCO3 – empedu. Zat-zat yang meningkatkan sekresidinamakan koleretik.
Garam empedu sendiri merupakan koleretik fisiologis yang
penting.Sebenarnya garam-garam empedu yang direabsorpsi dari usus
menghambat sintesis asam-asam empedu yang baru, tetapi garam-garam
empedu sendiri disekresi dengan cepat dan jelas meningkatkan aliran empedu.
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan,
lalu keduanya bergabung membentuk duktus hepatikus utama. Duktus
hepatikus utama bergabung dengansaluran yang berasal dari kandung empedu
(duktus sistikus) membentuk saluran empeduutama. Saluran empedu utama
masuk ke usus bagian atas pada katup oddi , yang terletak beberapa sentimeter
dibawah lambung. Sekitar separuh empedu dikeluarkan diantara jam- jam
makan dan dialirkan melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu.
sisanyalangsung mengalir ke dalam saluran empedu utama, menuju ke usus
halus. Jika kita makan,kandung empedu akan berkontraksi dan mengosongkan
empedu ke dalam usus untukmembantu pencernaan lemak dan vitamin-
vitamin tertentu.
Laju aliran dari empedu terjadi paling lambat pada saat puasa, dan
sebagian besarempedu dialihkan ke kantung empedu (gallbladder) untuk
dikonsentratkan. Ketika chymedari makanan yang telah dicerna memasuki
usus halus, asam lemak dan protein menstimulirsekresi dari sekretin dan
kolesistokinin. Hormon-hormon ini mempunyai pengaruh yangamat penting
pada sekresi eksokrin dari pankreas. Hormon-hormon tersebut juga
pentinguntuk sekresi dan aliran empedu.
 Kolesistokinin : Nama dari hormon ini menggambarkan efeknya
terhadap sistemempedu. Kolesisto = gallbladder (kandung empedu)
dan kinin = pergerakan.Rangsangan yang paling berpotensi untuk
dapat dilepaskannya hormon ini adalahkehadiran lemak di duodenum.
Sekali dilepaskan , kolesistokinin akan menstimulirkontraksi dari
kandung kemih dan saluran empedu yang akan mengakibatkanempedu
dapat disampaikan ke dalam usus
 Sekretin : Hormon ini disekresikan untuk bertanggung jawab terhadap
asam diduodenum. Pengaruhnya pada sistem empedu sangat mirip
dengan apa yang terjadidi pankreas. Sekretin menstimulir sel-sel
saluran empedu untuk mensekresikan bikarbonat dan air, yang akan
memperbesar volume dari empedu dan meningkatkandaya alirnya
menuju usus halus
Proses Reabsorpsi Cairan Empedu
Proses penyerapan garam empedu kembali diserap ke dalam usus
halus, disulingoleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini
dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam
tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12kali/hari. Dalam setiap sirkulasi,
sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar(kolon). Di dalam
kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok.
Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama
tinja.
Sekitar separuh empedu ini dikeluarkan diantara jam-jam makan dan
dialirkan melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu. Sisanya langsung
mengalir ke dalamsaluran empedu utama, menuju ke usus halus. Jika kita
makan, kandung empedu akan berkontraksi dan mengosongkan empedu ke
dalam usus untuk membantu pencernaanlemak dan vitamin-vitamin tertentu.
4. Ginjal
Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah
kacangmerah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam rongga
perut pada dindingtubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2 buah, berwarna merah keunguan,
dan yang kiri terletak agaktinggi dari kanan (Guyton, 1996).Lapisan ginjal bagian
luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalamdisebut sumsum ginjal
atau medulla. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal disebut pelvisrenalis
(Guyton, 1996).Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron.
Tiap nefron terdiriatas badan malpighi yang tersusun dari kapsul bowman,
glomerulus yang terdapat dibagiankorteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus
kontertus proksimal, tubulus kontertus distal,tubulus pengumpul dan lengkung henle
yang terdapat dibagian medulla. Lengkung henle ialah bagian saluran ginjal yang
melengkung pada daerah medulla dan berhubungan dengan tubulus proksimal
maupun tubulus didaerah korteks. Pada orang dewasa panjang seluruh tubuluskurang
lebih 7,5 sampai 15 km (Cuningham, 2002).
Ginjal dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat arteri ginjal yang
menyerupaidarah. Ginjal mengendalikan potensial air pada darah yang melewatinya.
Substansi yangmenyebabkan ketidak seimbangan potensial air pada darah akan
dipisahkan dari darah dandiekskresikan dalam bentuk urine. Contoh : sisa nitrogen
hasil pemecahan asam amino danasam nukleat (Cuningham, 2002).

Di dalam ginjal terjadi rangkaian proses filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.

a. Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Padaglomerulus
terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit)
sehinggamempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang
mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias
yang tinggi pada glomerulus.Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula
pengikatan kembali sel-sel darah,keping darah, dan sebagian besar protein
plasma. Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam
amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garamlain, dan urea melewati
saringan dan menjadi bagian dari endapan.Hasil penyaringan di glomerulus
berupa filtrat glomerulus (urin primer) yangkomposisinya serupa dengan
darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtratglomerulus masih dapat
ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dangaramgaram lainnya.
b. Penyerapan kembali (Reabsorbsi)
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu,
99%filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus
proksimal danterjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus
kontortus distal.Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam
amino dikembalikanke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain
pada filtrat dikeluarkan dalamurin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih
dari 178 liter air, 1200 g garam, dan150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat
ini direabsorbsi beberapa kali.Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan
menghasilkan urin seku Zderyang komposisinya sangat berbeda dengan urin
primer. Pada urin sekunder, zat-zatyang masih diperlukan tidak akan
ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisametabolisme yang bersifat
racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03, dalam urin primer dapat
mencapai 2% dalam urin sekunder.Meresapnya zat pada tubulus ini melalui
dua cara. Gula dan asam minomeresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air
melalui peristiwa osn osis.Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan
tubulus distal.
c. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi
ditubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter
adalah 96%air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya
pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin.Urin atau
air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan olehginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.Eksreksi
urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yangdisaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana
komunikasi olfaktori. Urindisaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnyadibuang keluar tubuh melalui uretra.Urin
terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (sepertiurea),
garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin
berasaldari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang
prosesreabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa,
diserap kembalike dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang
tersisa mengandung urea d alam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang
berlebih atau berpotensi racunyang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang
terkandung di dalam urin dapatdiketahui melalui urinalisis. Urea yang
dikandung oleh urin dapat menjadi sumbernitrogen yang baik untuk tumbuhan
dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos.
Fungsi Ginjal
 Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme
tubuh
 Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
 Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan
oleh bagian tubulusginjal
 Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
 Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan
mematangkan sel-sel darahmerah (SDM) di sumsum tulang.
5. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid)dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi,yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, makatimbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaantubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter
ani) menjaga agar anustetap tertutup.
Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3 sampai garis
anorektal. Secarafungsional dan endoskopik, rektum dibagi menjadi bagian ampula
dan sfingter. Bagian sfingter disebut juga annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh
muskulus levator ani dan fasia coli dari fasiasupra-ani. Bagian ampula terbentang
dari sakrum ke-3 ke difragma pelvis pada insersi muskuluslevator ani. Panjang
rrektum berkisa 10-15 cm, dengan keliling 15 cm pada recto-sigmoid junctiondan
35 cm pada bagian ampula yang terluas.
Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan
yang berawaldari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Letaknya dalam rongga pelvisdi depan os sakrum dan os koksigius. Struktur rektum
serupa dengan yang ada pada kolon, tetapi dinding yang berotot lebih tebal dan
membran mukosanya memuat lipatan lipatan membujur yangdisebut kolumna
morgagni. Semua ini menyambung ke dalam saluran anus Struktur rektum
Bagiansepertiga atas dari rectum, sisi samping dan depannya diselubungi
peritoneum. Di bagian tengah,Hanya sisi depannya yang diselubungi peritoneum. Di
bagian bawah, tidak diselubungi peritoneumsama sekali. Terbagi menjadi dua
bagian: sfingter dan ampula. Memiliki panjang 10-15 cm Ampula pada rectum
memiliki bentuk seperti balon atau buah pir Dikelilingi oleh visceral pelvic
fascia.Memiliki empat lapisan: Mukosa, Submukosa, Muskular, dan Serosa
Kolumnalrektal Membantudalam kontraksi dan dilatasi pada saluran anal dan otot
sfingter rectum. Terdiri atas sel-sel otot bermukosa yang cukup padat, dan
mengandung lebih banyak pembuluh limfa, pembuluh darah,dan jaringan saraf dari
pada sel-sel penyusun dinding rectum di sekitarnya.Anus adalah bukan pada bagian
akhir dari usus besar. Saluran anal merupakan pipa kosongyang menghubungkan
rectum (bagian bawah akhir dari usus besar) dengan anus dan luar tubuh.Letaknya
di abdomen bawah bagaian tengah di dasar pelvis setelah rektum-Anus manusia
terletakdi bagian tengah pantat, bagian posterior dari periotoneum. Struktur anus
saluran anal memiliki panjang sekitar 2-4,5 cm. Saluran anal dikelilingi oleh otot
yang berbentuk seperti cincin yangdisebut internal anal sphincters dan external anal
sphincters Saluran anal dilapisi oleh membranemukosa, Bagian atas saluran anal
memiliki sel yang menghasilkan mucus yang membantumemudahkan ekskret keluar
tubuh. Bagian bawah saluran anal terdiri dari sel epitel berbentukkubus Saluran anal
memiliki bagian berbentuk lipatan yang disebut anal colums (kolumnal anal)Bagian
atas kolumnal anal membentuk garis anorectal yang merupakan perbatasan antara
rectumdengan anus, Bagian bawah kolumnal anal memiliki garis dentate yang
menjadi penanda daridaerah dimana terdapat sel-sel saluran anal yang bisa berubah
dari sel penghasil mucus menjadiselepitelkubus, Sel-selepitel anus lebih tebal dari
yang di saluran anal dan memiliki rambut Adaarea perianal yang merupakankulit di
sekeliling anus sejauh 5 cm. Dinding otot anus diperkuat oleh3 sfingter yaitu :
 Sfingter ani internus (tidak mengikuti keinginan)
 Sfingter levator ani (tidak mengikuti keinginan)
 Sfingter ani eksternus (mengikuti keinginan)
Fungsi Rektum dan Anus
Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya
rektum inikosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada
kolon desendens. Jikakolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding
rektum karena penumpukan material di dalamrektum akan memicu sistem saraf
yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.Jika defekasi tidak terjadi,
sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan
kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,konstipasi
dan pengerasan feses akan terjadi.Fungsi utama anus merupakan feses dibuang dari
tubuh melalui proses defekasi (buangair besar BAB). Setelah dicerna di usus halus,
makanan kemudian dibawa ke usus besar yangterdiri dari sekum, kolon, rectum, dan
anus. Di usus besar,terjadi penyerapan air dan sisa-sisahasil pencernaan yang
melewatiusus besar disebut feses. Feses disimpan di rectum, dan ketikarectum
penuh, otot sfingter eksternal dan internal di saluran anal dan anus akan
relaksasisehingga feses bisa keluar dari tubuh melalui anus.
BAB III
PENUTUP
1.2 SIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah Ekskresi merupakan pengeluaran zat sisa
hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi bagi tubuh organism. Pada
dasarnya peranan sistem ekskresi adalah untuk memeliharahomeostasis tubuh.
System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, hati, rectum dan anus.
Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam
tubuh.Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan
ankiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine,
yangmeliputi : Tahap filtrasi ( penyaringan), Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali),
Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat
ekskresi.Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan
dermis. Pada lapisandermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak,
pembuluh darah dan serabutsaraf. Dimana kulit mengeluarkan sisa metabolisme
berupa air, urea dan garam.

Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-


parumengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO2 dan H2O.

Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah
satu alatekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan
asam aminoorgenin menjadi asam amino ornitin dan urea. Hati mengeluarkan sisa
metabolisme dalamtubuh berupa zat warna empedu.

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolonsigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempatyang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masukke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Anus merupakanlubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anusterbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot(sfingter ani) menjaga agar anus
tetap tertutup

Anda mungkin juga menyukai