Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SISTEM EKSKRESI

PADA KULIT MANUSIA

DISUSUN OLEH :

1. DELFIANA SALSA M / 07
2. FENTI KARINA A / 11
3. HADI JOKO P / 12
4. MELISA RIZKI A / 16
5. PINTA DEWI L / 25

XI MIPA 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun
judul dari makalah ini adalah “Sistem ekskresi Pada Kulit Manusia”.
Makalah ini menyajikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta
didik atau pembaca. Makalah ini juga menjadi bahan ajar bagi guru dan peserta didik dan
untuk menggali ilmu secara mandiri, mencari untuk menemukan aspirasi, motivasi dan
dapat berkarya sehingga bermamfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga penyajian makalah selanjutnya
dapat kami tingkatkan. Semoga makalah ini dapat membantu mengantarkan peserta didik
untuk mencapai sukses dalam pendidikan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia mempunyai sistem metabolisme tubuh yang lengkap. Saat melakukan
aktivitas sehari- hari seluruh sistem metabolisme tubuh manusia bekerja sebagaimana
mestinya sesuaidengan fungsi masing-masing. Proses metabolisme dalam tubuh manusia
berlangsung secara terkoordinir dan dilakukan oleh serangkaian organ-organ tubuh. Dalam
tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses ini menghasilkan energi dan zat-zat
tertentu. Zat-zat tersebut ada yang berguna , tetapi ada juga zat sisa yang tidak berguna .
Misalnya keringat dan urine, pada saat berolahraga kta mengeluarkan keringat dihasilkan
oleh sistem pengeluaran tubuh melali organ kulit. Selain itu organ paru-paru juga bekerja
maksimal melalui sistem pernapasan tubuh. Dari uraian tersebut sistem metabolisme
tubuh saling berhubungan satu sama lain.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah darimakalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian ekskresi?
2. Bagaimana pengertian dan penjelasan tentang ekskresi pada kulit?
3. Bagaimana kelainan dan penyakit pada sistem ekskresI kulit ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian ekskresi
2. Untuk mengetahui bagaimana penjelasan ekskresi pada kulit
3. Untuk mengetahui kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi kulit
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKSKRESI
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak
dibutuhkan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar tidak menjadi
racun bagi tubuh. Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang
disebut urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem ekskresi. Sistem
ekskresi pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang diserap
dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-
organ ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal untuk mengeluarkan zat sisa hasil
metabolisme yang tidak berguna dari dalam tubuh.

B. EKSKRESI PADA KULIT

Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan tubuh. Kulit
termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar
keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat indera perasa dan
peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan mempunyai fungsinya seperti
gambar berikut:

Struktur lapisan kulit (Sumber: thinglink.com)


 Epidermis (Lapisan Kulit Ari)

Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan
tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-sel mati yang mudah
mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini
tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas. Lapisan malphigi merupakan lapisan
yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan memiliki
kemampuan untuk membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat
menentukan warna kulit, dan melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.

 Dermis (Lapisan Kulit Jangat)

Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis
lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri dari beberapa jaringan sebagai
berikut:

 Jaringan ikat bawah kulit

Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan
dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan,
sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.

Fungsi Kulit dalam Sistem Ekskresi

Keringat yang dikeluarkan melalui manusia merupakan salah satu cara ekskresi hasil
metabolisme tubuh pada manusia. Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat yang ada pada
lapisan dermis kulit. Produksi dan hal yang mempengaruhi produksi keringat akan diuraikan
sebagai berikut.

1. Produksi Keringat

Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang tersebar di seluruh permukaan kulit. Ada dua
jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin.
 Ekrin (Eccrine) – jenis kelenjar keringat ini ada disemua bagian tubuh, khususnya banyak
ditemukan pada telapak tangan dan kaki serta pada dahi. Keringat yang dihasilkan tidak
mengandung protein dan lemak.
 Apokrin (Apoccrine) – jenis kelenjar ini hanya ada bagian tertentu dan mulai aktif saat
memasuki masa pubertas. Letaknya ada di sekitar ketiak, alat reproduksi wanita dan alat
reproduksi pria terluar. Keringat yang dihasilkan mengandung protein dan lemak.

Keringat diproduksi karena rangsangan yang didapat dari aktivitas fisik, kondisi emosional,
cuaca yang panas, atau rangsangan dari saraf. Saat rangsangan diterima, maka kelenjar akan
mengeluarkan keringat primer yang mirip dengan plasma. Cairan keringat berasal dari cairan
diantara sel sel yang diambil dari kapiler darah. Pada suhu rendah, aliran keringat melambat
memungkinkan sel sel menyerap kembali air, natrium dan klorida.

Hasilnya keringat yang dihasilkan lebih sedikit dan mengandung sedikit natrium dan klorida.
Sedangkan saat suhu tinggi, biasanya saat melakukan aktivitas fisik, aliran keringat lebih
cepat. Akibatnya penyerapan air dan mineral terganggu. Keringat yang dihasilkan juga
jumlahnya lebih banyak. Pada kelenjar keringat apokrin, cairan keringat juga tercampur
dengan protein dan lemak. Akibatnya keringat yang dihasilkan lebih pekat dan berwarna
kekuningan. Ini menjelaskan kondisi pakaian yang menguning di daerah ketiak.

2. Fungsi Keringat

Seperti yang telah dijelaskan, keringat adalah salah satu cara ekskresi pada manusia. Kulit
membantu menyeimbangkan tubuh dengan membuang zat zat sisa dan bersifat racun
keluar tubuh melalui keringat. Zat sisa metabolisme dalam tubuh beredar dalam tubuh
melalui sistem sirkulasi pada manusia.

Kelenjar keringat mengambil zat zat sisa seperti urea, amoniak, dan zat lain yang beredar di
dalam darah kemudian mengeluarkannya beserta keringat. Hal ini juga terjadi saat manusia
mengonsumsi minuman beralkohol. Saat kandungan alkohol melewati kapiler darah, kapiler
melebar dan memungkinkan alkohol diserap oleh kelenjar keringat. Secara umum fungsi
keringat yaitu:

 Membuang zat sisa metabolisme


 Mengeluarkan zat racun dari tubuh
 Mengatur suhu tubuh
 Menjaga homeostasis tubuh

3. Keringat Berlebih

Keringat berlebih (hiperhidrosis) merupakan kondisi dimana seseorang mengeluarkan


keringat dalam jumlah lebih banyak dari normal dan bukan disebabkan oleh kondisi
emosional atau aktivitas fisik. Kondisi ini dapat berkaitan dengan hormon dan faktor genetik
yang dimiliki namun juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada organ tubuh
seperti kelainan pada hati, ginjal, maupun kelenjar hormon pada tubuh. Faktor penyebab
keringat berlebih antara lain:
C. KELAINAN PADA KULIT

 Hormon – biasanya kondisi ini terjadi saat hormon tidak seimbang, misalnya saat pubertas,
menopause, atau menjelang datang bulan.
 Aktivitas kelenjar tiroid – fungsi kelenjar tiroid adalah mensekresikan hormon tiroid, yang
mengatur metabolisme tubuh. Apabila aktivitas kelenjar meningkat maka aktivitas
metabolisme juga semakin tinggi.
 Kafein – kandungan kafein dapat mempercepat cara kerja jantung, akibatnya metabolisme
tubuh juga semakin cepat.
 Aktivitas saraf simpatik – aktivitas abnormal dari saraf simpatik, yang merangsang
pengeluran keringat, mempengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
 Ekskresi merupakan proses pengeluaran hasil sisa metobisme yang tidak berguna
lagi di dalam tubuh
 Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia yaitu :
Penyakit pada kulit; kanker kulit, psioriasis, skabies, jerawat dan eksim

B. SARAN
Dari uraian di atas penulis berharap agar kita bisa memahami betapa pentingnya
sistem Ekskresi pada manusia. Dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat yang
banyak bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai