Anda di halaman 1dari 26

“SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA”

( makalah dipresentasikan pada matakuliah bahasa indonesia )

DISUSUN OLEH
KELOMPOK III :

1. Hijrah E. Dumbela
2. Shanti Anggowa
3. Tharisa Rhamadani Ayuningtyas
4. Ferawati M.H Konio

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN AJARAN 2019

1
Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.

Terimah kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Penyusun

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB l..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Dan Fungsi Sistem Ekskresi Pada Manusia...........................3
2.2 Organ-Organ Dan Fungsi Sistem Ekskresi Pada manusia.......................4
2.3 Mekanisme Proses Ekskresi Pada Manusia..............................................13
2.4 Faktor Kelainan Sistem Ekskresi Pada Manusia......................................16
BAB III..............................................................................................................................21
PENUTUP........................................................................................................................21
3.1 Simpulan..........................................................................................................21
3.2 Saran................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................22

ii
BAB l

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem ekskresi berarti pengeluaran zat buangan atau zat sisa hasil
metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme.Zat sisa
metabolism dikeluarkan dari tubuh oleh alat ekskresi. Zat sisa pada
manusia dan vertebrata lainnya berupa ginjal, paru-paru, kulit, dan hati,
sedangkan alat pengeluaran pada hewan inverterbrata, berupa nevridum,
selaput, atau buluh malpihgi.
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostatis dengan 3 cara,
yaitu dengan melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme,
dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.
Berbagai reaksi kimia terjadi di dalam sel-sel tubuh kita untuk menjaga
kita tetap hidup. Reaksi kimia tersebut menghasilkan beberapa zat sisa
yang bersifat racun dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebagai
contoh, pemecahan glukosa dalam system pernafasan menghasilkan zat
sisa berupa karbon dioksida. Karbon dioksida bersifat racun bagi tubuh
sehingga di keluarkan dari dalam darah melalui paru-paru (Aryulina,
2007 :15).
Proses pembebasan sisa-sisa metabolism dari tubuh disebut ekskresi.
Kelebihan air, gas, garam-garam dan material-material organic (termasuk
sisa-sisa metabolisme) dapat diekskresikan keluar tetapi substan yang
esensial untuk fungsi-fungsi disimpan. Material yang dikeluarkan ini
biasanya terdapat dalam bentuk terlarut dan ekskresinya melalui suatu
proses filterisasi selektif. Manusia dan hewan memiliki system ekskresi
yang berbeda (Budiyanto, 2013 : 28)

1
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi sistem eksresi pada manusia?
2. Apakah organ-organ dan fungsi pada sistem eksresi manusia?
3. Bagaimana mekanisme proses eksresi pada manusia?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi system eksresi?
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada
manusia.
2. Mendeskripsikan organ-organ dan fungsi pada sistem ekseresi
manusia.
3. Mendeskripsikan mekanisme proses eksresi pada manusia.
4. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi system ekresi

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Fungsi Sistem Ekskresi Pada Manusia
1. Pengertian
Sistem ekskresi adalah pengeluaran zat b uangan atau zat sisa
hasil metabolism dari tubuh organisme. Sistem ekskresi membantu
memelihara homeostatis dengan tiga cara, yaitu melakukan
osmoregulasi ,mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur
konsentrasi sebagian penyusun cairan tubuh.
Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makan yang
bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi
tubuh. Sisa metabolism antara lain CO2, H2O, NH3, Zat warnah
empedu dan asam urat. Berasal dari karbohidrat, lemak, dan
protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya
tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian
masih dapat dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam
darah.Demikian juga H2O dapat digunakan Karbon dioksida dan air
merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang
untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut.
Amonia (NH3), hasil pembokaran atau pemecahan protein,
merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus
dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuk sementara
disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat
yang kurang beracun, yaitu dalam bentuk urea. Zat warna empedu
adalah sisa hasil perombakkan sel darah merah yang
dilakasanakan oleh hati dan disimpan pada kantung empedu. Zat.
inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna member
warnah pada tinja dan urin.

3
2. Fungsi
Menurut Sri Maryati ( 2006 :25 ) Fungsi sistem ekskresi  antara lain:
1) Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari
dalam tubuh
2) Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh
(osmoregulasi)
3) Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal
(termoregulasi)
4) Homeostasis
2.2 Organ-Organ Dan Fungsi Sistem Ekskresi Pada manusia
A. Ginjal
1. Struktur Ginjal
Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah
ginjal.Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti
kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah dua
buah.Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150
gram.Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di
belakang perut atau abdomen.
Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring
darah yang disebut nefron. Glomerolus berupa anyaman
pembuluh kapiler darah, sedangkan simpai bowman berupa
cawan berdinding tebal yangmengelilingi glomerolus.Saluran
panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh
kalpilerdarah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi
disebut tubulus proximal, Tubulus yang letaknya jauh dari
badan malpighi disebut tubulus distal.
Cairan menjadi makin kental disepanjang tubulus dan
saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa
kekandung kemih melewati ureter.Lengkung Henle ini berupa
pembuluh menyerupai leherangsa yang turun ke arah medula

4
ginjal, kemudian naik lagi menuju koretks ginjal.Bagian akhir
dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang
terletak padasum-sum ginjal Bagian paling luar dari ginjal
disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebutmedulla (sum-
sum ginjal).Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga ginjal),
pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat
adanya piramidayang merupakan bukan saluran pengumpul.
Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang
disebut kapsula. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen
penyaring yang disebut korpuskula (atau badan malpighi) yang
dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula
mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus
yang berada dalam kapsula.Bowman.Setiap glomerulus
mendapat aliran darah dari arteri aferen.Dinding kapiler dari
glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan.
Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang
berpori dariglomerulus dan kapsula Bowman karena adanya
tekanan dari darah yang mendorongplasma darah. Filtrat yang
dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah
yangtelah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat
arteri eferen. Di antara darah dalam glomerolus dan ruangan
berisi cairan dalam kapsul Bowman terdapat tiga lapisan:
1 kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
2 lapisan kaya protein sebagai membran dasar
3 selapis sel epitel melapisi dinding kapsul Bowman
(podosit).
Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari
dengan laju 1,2 literper menit, menghasilkan 125 cc filtrat

5
glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini
digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
2. Fungsi Ginjal
 Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa
metabolisme tubuh.
 Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan.
 Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang
dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
 Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh
manusia
 Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk
dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di
sumsum tulang
B. Kulit
1. Bagian-Bagian Kulit
1) Kulit Ari ( Epidermis )
Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan
lapisan malpighi. Lapisan tanduk merupakan lapisannya
yang terletak paling luar dan terdiri dari sel-sel
mati.Lapisan ini dapat mengelupas. Lapisan malpighi
terletak dibawah lapisan tanduk dan terdiri darisel-sel
yang hidup. Lapisan malpighi mengandung pigmen
melamin yang berfungsi memberi warna pada kulit.
Lapisan malpighi berfungsi juga melindungi tubuh dari
sengatan sinar matahari.
2) Kulit Jangat ( Dermis )
3) Kulit janggat merupakan lapisan kulit yang terletak
dibawah lapisan kulit ari.Di dalam kulit jnggat terdapat
kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,

6
ujung-ujung saraf dan kantong rambut.Ujung saraf
terdiri atas ujung saraf peraba untuk mengenali rabaan,
ujung saraf peras untuk mengenali tekanan dan ujung
saraf suhu untuk mengenali suhu.
1 Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat yang berbentuk tabung
berbelit-belit dan banyak jumlahnya, terletak
disebelah dalam kulit jangat, bermuara diatas
pemukiman kulit didalam lekukan halus yang
disebut pori. Ada beberpa kelenjar keringat yang
berubah sifatnya yang dapat dijumpai dikulit
disebelah dalam telinga, yaitu kelenjr serumen.
Kelenjar sebasea ialah kelenjar kantong didalam
kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara
didalam folikel rambut. Kelenjar ini banyak
terdapat diatas kepala dan muka,sekitar hidung,
mulut dan telinga, tetapi sama sekali tidak
terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak
kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi epitel.
Perubahan ini berakibat sekresi berlemak yang
disebut sebum.
2 Saraf Indera
Ujung akhir saraf sensoris yaitu putting
peraba terletak didalam kulit jangat atau dermis.
Ujung-ujung saraf indera perasa dan peraba
meliputi ; peraba, perasa panas, perasa dingin,
perasa nyeri dan lain sebagainya.
3 Kantung Rambut

7
Di dalamnya terdapat akar rambut dan
batang rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot polos yang merupakan otot penegak rambut
dan terdapat pula ujung saraf indera perasa
nyeri. Bila tubuh kita kedinginan, maka otot
penegak rambut akan berkontraksi sehingga
rambut akan berduri. Bila rambut dicabut akan
tersa nyeri. Untuk menjaga agar rambut tidak
kering, disekitar rambut terdapat kelenjar minyak.
2. Fungsi Kulit
1) Organ Pengantar Panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun
terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu
dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang
hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh
pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila
ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah
yang mengalir melalui sumsum lanjutan atau medula
oblongata. Suhu normal ( sebelah dalam) tubuh, yaitu
suhu visera dan otak ialah 360- 370 C. Suhu kulit sedikit
lebih rendah.
2) Pelindung jaringan
Melindungi jaringan-jaringan sel yang terletak
dibawahnya terdapat pengaruh-pengaruh luar.
 Melindungi jaringan-jaringan sel terhadap
pukulan.
 Mencegah penguapan air karena pengaruh suhu
luar.
 Mencegah masuknya kuman-kuman penyakit.

8
3) Tempat Penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai
tempat penyimpanan air dan tempat penyimpanan
lemak yang utama pada tubuh.
4) Indera Peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh ransangan
pada ujung saraf didalam kulit berbeda menurut ujung
saraf yang diransang. Perasaan panas, dingin, sakit,
semua ini perasaan yang berlainan. Didalam kulit
terdapat tempat –tempat tertentu, yaitu tempat
perabaan; beberapa sensitif (peka) terhadap dingin,
terhadap panas, dan lain-lain.
5) Alat Pengeluaran
Kulit mengeluarkan zat-zat sampah yang terdapat
dalam keringat. Keringat adalah pengeluaran aktif dan
kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis.
Keringat terutama berisi larutan garam dengan
konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada di dalam plasma.
6) Pembentuk Vitamin
Tempat pembentuk vitamin D dengan bantuan
sinar matahari. Kulit atau integumen adalah organ
uutama yang beruurusan dengan pelepasan panas dari
tubuh. Banyak panas juga hilang melalui paru-paru, dan
sebagian kecil melalui tinja (feses) dan air kemih (urine).
C. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia,
terletak di dalam ronggaperut sebelah kanan, dibawah
diafragma.Pada orang dewasa berat hati mencapai 2 kg.Hati
merupakan tempat untuk mengubah berbagai zat, termasuk racun.
Seperti hati menerima kelebihan asam amino yang akan diubah

9
menjadi urea yang bersifat racun. Hati menjadi tempat perombakan
sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu yang
dihasilkan akan disimpan dalam kantong empedu (bilirubin).Bilirubin
adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang
tua.Bilirubindisaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada
cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semak/in rusak,
bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total
termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung.
Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi,
hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan
empedu dalam hati. Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang
memberi warna pada kotoran (feses).Bila tingkatnya sangat tinggi,
kulit dan mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala
ikterus.Albumin adalah protein yang mengalir dalam darah.Albumin
dibuat oleh hatidan dikeluarkan pada darah.
Hati berwarna mera tua. Pada orang dewasa berat hati kira-kira
2 kg. Hati mempunyai 2 jenis persediaan darah, yaitu yang datang
melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta. Terdapat 4
pembuluh darah utama yang menjelajahi seluruh hati, 2 yang
masuk, yaitu arteri hepatica dan vena porta, dan 2 yang keluar,
yaitu vena hepatica dan saluran empedu. Pembuluh-pembuluh
darah pada hati tersebut akan diuraikan sebagai berikut
a. Arteri hepatica
Adalah arteri yang keluar dari aorta dan memberikan 1/5
darahhnya kepada hati. Darah ini mempunyai kejenuhan
oksigen 95-100 %.
b. Vena porta
Adalah vena yang terbentuk dari lienalis dan vena
mesentrica superior, mengantarkan 4/5 darah ke hati. Darah

10
ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 70% sebab
beberapa oksigen telah diambil oleh limfa dan usus. Darah
vena porta ini membawa kepada hati zat makanan yang telah
diserap oleh mukosa usus halus.
c. Vena hepatica
Mengembalikan darah dari hati ke vena cava inferior. Di
dalam vena hepatica tidak etrdapat katup.
d. Saluran empedu
Terbentuk dari penyatuan kapiler-kapiler empedu yang
mengumpulkan empedu dari sel hati.
 Fungsi Hati
Adapun fungsi hati bagi tubuh sebagai berikut:
1 Sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk
glikogen.
2 Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan
membunuh bibit penyakit.
3 Mengatur kadar gula dalam darah.
4 Sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi
vitamin A.
5 Menghasilkan empedu yang berguna untuk
mengemulsikan lemak.
6 Menguraikan molekul hemoglobin tua.
7 Menghilangkan hormon-hormon berlebihan.
8 Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
9 Pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol.
D. Paru-Paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah
kanan dan kiri yangdilindungi oleh tulang-tulang rusuk.Paru-paru
terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga

11
gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.Paru-paru
sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang
terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.Paru-paru
merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena
tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup.Dalam sistem ekskresi,
paruparu berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan
uap air (H2O).
 Fungsi Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi
kehidupan manusia karenatanpa paru-paru manusia tidak
dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi
untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air
(H2O). Karbon dioksida dan air yang dihasilkan pada setiap
metabolisme karbohidrat dan lemak yang dikeluarkan dari sel-
sel jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah. Sel darah
merah pada alveolus paru-paru mengikat O 2 dan ditransfer ke
jaringan. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbon dioksida ini dengan proses berantai yang
disebut “pertukaran klorida”. Karbon dioksida larut menjadi
asam karbonat. Proses pelarutan ini dipercepat oleh
enzim karbonat anhidrase. Sam karbonat akan terpisah lagi
menjadi ion HCO3- dan ion H+. ion hidrogen ini bersifat racun
karena dapat mengubah pH darah.
Oleh karena itu, ion hidrogen segera diikat oleh
hemoglobin. Ion bikarbonat keluar dari sel darah dan
digantikan kedudukannya oleh ion kloroid dalam darah.
Dengan demikian CO2akan diangkut sebagian besar sebagai
HCO3- dalam plasma darah,  dan sebagian lagi (25%) diikat

12
oleh hemoglobin sebagai senyawa karbomino hemoglobin dan
sedikit sekali sebagai H2CO3 yang larut dalam plasma darah.
Kebalikan proses ini berlangsung di paru-paru. Di paru-
paru, karbon dioksida (CO2) dilepaskan dan oksigen diikat
darah; ion klorid yang mula-mula masuk ke dalam sel darah
dikeluarkan lagi. Demikian pula air dikeluarkan dari paru-paru
dalam bentuk uap air.
2.3 Mekanisme Proses Ekskresi Pada Manusia
1. Ginjal
a. Proses Pembentukan Urin
Urin yang normal mengandung bahan-bahan yaitu: air,
urea dan amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran
protein garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCl).
Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada
urin.Zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin D,
vitamin C, obat-obatan dan hormon.
2. Kulit
a. Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di
lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit
akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang
mengalir ke daerah tersebut.Pangkal kelenjar keringat
berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah
penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh
kelenjar keringat.Kemudian air bersama larutannya keluar
melalui pori-pori yang merupakanujung dari kelenjar
keringat.Keringat yang keluar membawa panas tubuh,
sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh
tetap normal. Ketika suhu di keliling kita panas maka kulit

13
akan mengatur suhu tubuh dengan banyak mengeluarkan
keringat danurin yang dihasilkan lebih sedikit. Sebaliknya
ketika suhu dingin maka tubuh hanya sedikit memproduksi
keringat dan pengeluaran air lebih banyak melalui ginjal
(urin).
3. Hati
a. Proses Pembentukan Empedu
Cairan empedu berasal dari penghancuran hemoglobin
dari eritrosit yang telah tua. Hemoglobin ini akan di uraikan
menjadi hemin, zat besi, dan globin. Zat besi dan globin akan
di simpan di dalam hati kemudian di kirim ke sum-sum tulang
merah. Zat-zat tersebut digunakan dalam pembentukan
antibodi atau hemoglobin baru. Sementara itu, Hemin akan di
rombak menjadi bilirubin dan biliverdin. Bilirubin dan biliverdin
ini merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung
warna hijau-biru. Zat warna tersebut di dalam usus akan
mengalami oksidasi menjadi urobilin. Urobilin kemudian di
eksresikan dari dalam tubuh dan memberi warna kekuningan
pada feses dan urine.
4. Paru-Paru
a. Proses pernafasan
Mekanisme pernafasan pada manusia ada 2
macam yaitu pernafasan dada dan pernafasan
perut. Kedua mekanisme pernafasan ini
memiliki fase yang sama yaitu fase inspirasi
dan ekspirasi. Pada pernafasan dada,
pernafasan terjadi oleh bantuan tulang rusuk.

14
Tahapan pernafasan dada diuraikan sebagai
berikut:
 Fase inspirasi – pada fase inspirasi
pernafasan dada, otot rusuk (muskulis
intercostalis eksternal) berkontraksi. Hal
ini menyebabkan tulang rusuk terangkat
dari keadaan normal. Sesuai dengan
prinsip tekanan, semakin besar volume
maka tekanan yang dimiliki mengecil.
Sehingga tekanan udara dalam paru paru
mengecil. Akibatnya udara masuk ke
dalam paru paru.
 Fase ekspirasi – pada fase ekspirasi
pernafasan dada, otot rusuk relaksasi
yang menyebabkan tulang rusuk yang
tadinya terangkat saat fase inspirasi
kembali dalam keadaan semula. Hal ini
menyebabkan volume paru paru mengecil
dan tekanan membesar. Akibatnya udara
keluar dari paru-paru.
Sedangkan dalam mekanisme pernafasan
perut, yang berperan adalah otot
diafragma. Fungsi diafragma sendiri adalah
sebagai pembatas antara organ dalam rongga

15
dada dan perut. Tahapan dalam pernafasan
perut diuraikan sebagai berikut:
 Fase inspirasi – pada fase inspirasi
pernafasan perut, otot diafragma
berkontraksi. Hal ini menyebabkan otot
diafragma mendatar dan paru paru
mengembang. Sesuai dengan prinsip
tekanan, semakin besar volume maka
tekanan yang dimiliki mengecil. Sehingga
tekanan udara dalam paru paru mengecil.
Akibatnya udara masuk ke dalam paru
paru.
 Fase ekspirasi – pada fase ekspirasi
pernafasan perut, otot diafragma
relaksasi yang menyebabkan otot
diafragma yang tadinya mendatar kembali
melengkung. Hal ini menyebabkan volume
paru paru mengecil dan tekanan
membesar. Akibatnya udara keluar dari
paru-paru.
2.4 Faktor Kelainan Sistem Ekskresi Pada Manusia
1. Gangguan Ginjal
Menurut, Jhon W. Kimball,1990:140 Ada 4 jenis gangguan
sistem urinaria, yaitu sebagai berikut
 Albuminuria

16
Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal
tidak dapat melakukan penyaringan protein (albumin). Protein
(albumin) yang tidak dapat disaring tersebut akan keluar
bersama urin. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada
glomerulus.
 Batu ginjal
Batu ginjal atau kencing batu adalah penyakit karena
adanya pengendapan pada rongga ginjal atau kandung
kemih. Endapan bisa berupa senyawa kalsium dan
penumpukan asam urat, kelainan metabolisme. Selain itu,
ketika kamu sering menahan buang air kecil dan kurang
minum air, batu ginjal juga bisa terbentuk
 Diabetes mellitus (kencing manis)
Diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi karena
terdapat glukosa dalam urin. Kondisi ini terjadi karena
adanya penurunan produksi insulin yang dihasilkan oleh
pankreas. Menurunnya hormone insulin menyebabkan
terganggunya proses perombakan glukosa menjadi glikogen
dan reabsorpsi glukosa dalam glomerulus.
 Diabetes insipidus
Diabetes inspidus ini disebabkan oleh kurangnya
hormone ADH (antidiuretic hormone) sehingga ekskresi urin
meningkat. Pada umumnya urin yang diekskresikan
berjumlah antara 4-6 liter perhar, tetapi penderita diabetes
jenis ini dapat mencapai 12-15 liter setiap hari, tergantung
dari jumlah air yang diminum. Penderita disarankan banyak
minum agar tidak terjadi dehidrasi
 Uremia

17
Uremia adalah keadaan toksik dalam darah karena
mengandung banyak urea. Hal ini terjadi karena adanya
kegagalan fungsi ginjal. Dalam proses pembuangan urea ke
luar tubuh.
 Sistis
Sistis adalah gangguan kelainan pada ginjal manusia
yang berupa radang pada membran mukosa yang menjadi
pelapis kandung kemih.
 Anuria
Anuria merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di
glomerolus, sehinggatidak ada urin yang dihasilkan oleh
penderita.
 Nefritis
Nefritis adalah radang nefron pada ginjal yang
disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus. Bakteri ini
dapat masuk melalui saluran pernapasan dan peredaran
darah hingga ginjal
2. Kelainan Pada Kulit
Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh para remaja
adalah jerawat. Adatiga tipe jerawat, yaitu:
 Komedo
 Jerawat biasa
 Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)
Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang
disebut pori-poritersumbat. Tiap pori merupakan pembuka saluran
yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar
minyak.Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit
dan menyingkirkan sel kulit mati.Namun, ketika kelenjar tersebut

18
menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi
tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri.Penyumbatan ini
disebut sebagai komedo.
3. Gangguan Hati
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab
penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang
sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan. Beberapa
jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
a. hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA),
penyakit ini menular melalui makanan dan minuman.
b. hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB),
penyakit ini dapat menular melalui darah atau cairan tubuh
yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan.
c. hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC),
penyakit ini sama denganhepatitis B yang ditularkan melalui
cairan tubuh
4. Gangguan Paru-Paru
 Asma atau sesak nafas, yaitu penyakit gangguan
pernapasan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran
pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap rambut,
bulu, debu atau tekanan psikologis.
 Kanker paru-paru, merupakan salah satu penyakit paru-paru
yang menular. gangguan paru-paru yang disebabkan oleh
kebiasaan merokok.
 Pneumothorax yaitu pengumpulan udara ataupun gas pada
rongga pleura yang berada diantara paru-paru dan juga
toraks. Penyakit ini pun terjadi secara tiba-tiba dimana
tekanan udara pada paru-paru yang tidak bisa keluar menjadi
berbahaya dikarenakan beberapa faktor yaitu apabila kamu

19
mengalami patah tulang rusuk dan juga mengalami luka pada
bagian dada bisa menjadi pemicu terserang pneumothorax.
 Bronkitis yaitu penyakit yang bersifat ringan dan juga bisa
disembuhkan. Akan tetapi bila penderita memiliki penyakit
lain yang telah lama diderita seperti jantung atau penyakit
paru-paru lainnya, maka penyembuhan bronchitis cukup
lama dan bersifat srius
 Tuberkulosis atau TBC merupakan salah satu penyakit
menular, bahkan beberapa kasus penyakit TBC ini pun bisa
mengakibatkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh
berbagai mikrobakteria termasuk mycobacterium
tuberculosis, penyakit ini selain menyerang paru-paru juga
berdampak pada bagian tubuh yang lain. Penularan penyakit
ini bisa menyebar melalui udara. Gejala dari penyakit ini
sendiri ialah demam tinggi, batuk secara terus menerus,
nafsu makan menurun yang mengakibatkan tubuh melemah.

20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
a. Sistem ekskresi adalah pengeluaran zat b uangan atau zat sisa
hasil metabolism dari tubuh organisme. Sistem ekskresi membantu
memelihara homeostatis dengan tiga cara, yaitu melakukan
osmoregulasi ,mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur
konsentrasi sebagian penyusun cairan tubuh.
b. Organ-organ ekskresi pada manusia terdiri atas :
1. Ginjal
2. Hati
3. Paru-paru
4. Kulit
c. Mekanisme proses ekskresi pada manusia
1. Proses pembentukan urin
2. Proses pembentukan keringat

21
3. Proses pembentukan empedu
4. Proses pembentukan pernafasan
d. Kelainan pada sistem ekskresi pada manusia
1. Batu ginjal
2. Siros hati
3. Komedo
4. Asma
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca, agar makalah ini lebih baik
untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, 2007. Sistem Ekskresi Pada Manusia. Jakara : Erlangga
Budiyanto,M.Wijaya,A. 2003. Proses Metabolisme. Jakarta : Depdikbud
Campbell.N.A. 1983. Biologi Third Edition.Surabaya : Depdikbud
Carl,L. Wilson. 1966. Sains Biologi. USA
John W.Kimball. 1990. Biologi II Jilid 2, Edisi 5. Jakarta : Erlangga
Sri Maryati,dkk.2006. Biologi jilid II. Jakarta : Erlangga

22

Anda mungkin juga menyukai