1 Kasur
Firoosyun
2 Ranjang
Sariirun
3 Tirai Sitaarotun
4 Sprai
Ughtiyatus Sariiri
5 Bantal Wisaadatun
6 Selimut Lihaafun
7 Sofa Ariikatun
8 Meja Mindhodatun
10 Karpet Sajjadatun
11 Taplak Meja
Syarsafuth Thowilah
12 Kompor Furnun
13 Lemari Es Sallaajatun
15 Cawan Thobaqun
16 Gelas Kuubun
17 Piring Shohnun
18 Sendok Mila'qotun
19 Garpu Syaukatun
20 Teko Ibriikun
22 Gayung Mighrofatun
24 Cermin Miraatun
26 wastafel Maghsalatun
27 Kloset Mirhaadhun
Arti Kosakata
Bacaan
(Indonesia) Arab
Rumah baytun/buyuutin ()
Rumah manzilun/manazilun ()
Atap saqfun/suquufun ()
Arti Kosakata
Bacaan
(Indonesia) Arab
) (
Lantai ardhiyyatun/aradiyyatun
Listrik kahrubaa'
Wayar silkun/aslakun ()
Kunci miftaahun/mafaatihun ()
Pintu baabun/abwaabun ()
Gerbang bawwaabatun/bawwaabaatun ) (
Gedung mabniyyun/mabaniyyun ()
Elevator mish'adun
Tangga sullalamun
Sisir musthun/imsyathun ()
Telepon haatifun/hawaatifun ()
Jendela naafizatun/nawaafizu ()
) (
Kamar hujratun/hujraatun
Kamar ghurfatun/ghurafun ()
) (
Lampu mishbaahun/mashaabihun
Sapu miknasatun/makaanisun ()
Jam saa'atun
Gunting miqoshshun/miqooshshun
) (
) (
Sabun shoobuunun/shoobuunaat
Handuk minsyarfatun/manaasyifun ()
Arti Kosakata
Bacaan
(Indonesia) Arab
Bros fursyatun
Karpet sajjadatun/sajjaadun ()
Cermin miratun/mirayaa ()
Setrika mikwatun/makaawin ()
Kamar Mandi hammamun/hammaamatun ()
Apartemen syiqqotun/syuququn ()
) (
Kipas Angin mirwahatun/maroowihun
Kamar Tidur ghurfatunnaumi
Tempat Tidur sariirun/saraairun ()
Gantungan ()
'ilaaqatu tsiaabi
Baju
Odol Gigi ma'juuni isnaani
Ruang Makan ghurfatu tha'ami
Ruang Tamu ghurfatul juluusi
Tetangga jarun/jiiraanun ()
BAB II
PEMBAHASAN
1) Shaff ( ) yang artinya barisan dalam shalat berjamaah. Alasannya, seorang sufi
mempunyai iman yang kuat, jiwa yang bersih dan selalu memilih shaff yang terdepan dalam
shalat berjamaah. Disamping alasan itu mereka juga memandang bahwa seorang sufi akan
berada di barisan pertama di depan Allah SWT.
2) Shaufanah ( ) yaitu sejenis buah-buahan kecil berbulu yang banyak tumbuh di gurun
pasir Arab Saudi. Pengambilan kata ini karena melihat orang-orang sufi banyak memakai
pakaian berbulu dan mereka hidup dalam kegersangan fisik, tetapi subur batinnya.
3) Shuffah ( )yang artinya pelana yang dipergunakan oleh para sahabat Nabi SAW yang
miskin untuk bantal tidur di atas bangku batu di samping masjid Nabawi Di Madinah. Versi lain
dikatakan bahwa Shuffah artinya suatu kamar di samping masjid Nabawi yang disediakan untuk
para sahabat Nabi SAW dari golongan muhajirin yang miskin. Penghuni Shuffah ini disebut ahl
us-shuffah. Mereka mempunyai sifat-sifat teguh dalam pendirian, taqwa, wara (taat kepada
Allah SWT), zuhud dan tekun beribadah. Adapun pengambilan kata Shuffah karena kemiripan
tabiat mereka dengan sifat-sifat ahlu shuffah.
4) Shafwah ( ) yang berarti sesuatu yang terpilih atau terbaik. Dikatakan demikian, karena
seorang sufi biasa memandang diri mereka sebagai orang pilihan atau orang terbaik.
5) Shafa ( ) atau shafw ( ) yang artinya bersih atau suci. Maksudnya, kehidupan
seorang sufi lebih banyak diarahkan pada penyucian batin untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT, Tuhan yang maha suci, sebab Tuhan tidak bisa didekati kecuali oleh orang yang suci.
6) Theoshophi (theo = Tuhan; sophos = hikmat), yang berarti hikmat ketuhanan. Mereka merujuk
pada bahasa Yunani karena ajaran tasawuf banyak membicarakan masalah ketuhanan.
7) Shuff ( ) yang artinya wol atau kain bulu kasar. Disebut demikian, karena orang-orang
sufi banyak yang suka memakai pakaian yang terbuat dari bulu binatang sebagai lambang
kemiskinan dan kesederhanaan, berlawanan dengan pakaian sutra yang dipakai oleh orang-orang
kaya. Abu Nashr as-Sarraj at-Tusi, tokoh fundamentalis tasawuf, mengatakan bahwa kebiasaan
memakai kain wol kasar adalah kebiasaan para sufi dan orang-orang saleh, sekaligus sebagai
lambang kesederhanaan dan kemiskinan.[2]
Pada hakikatnya, selain arti secara lughotan di atas, tasawuf itu dapat juga diartikan
mencari jalan untuk memperoleh kecintaan dan kesempurnaan rohani. Selain itu dapat pula
diartikan berpindah dari kehidupan biasa menjadi kehidupan sufi yang selalu tekun beribadah
dan jernih, bersih jiwa dan hatinya, ikhlas karena Allah SWT semata-mata.
Adapun pengertian tasawuf berdasarkan istilah telah banyak dirumuskan oleh ahli yang
satu sama lain berbeda sesuai dengan pengalaman pengalaman dan pendapatnya masing-masing,
di antaranya adalah:
a) Menurut Al-Jurairy:
Artinya: memasuki segala budi pekerti/ akhlaq yang bersifat sunnah dan keluar dari setiap
akhlaq yang rendah/ tercela.
b) Menurut Junaid Al-Baghdady:
Artinya: tasawuf adalah bahwa yang Haqq adalah yang mematikanmu dan yang Haqq pulalah
yang menghidupkanmu.
Artinya: bersama Allah tanpa adanya penghubung
c) Menurut Abu Hamzah, ia memberikan ciri terhadap ahli tasawuf adalah sebagai berikut:
Tanda sufi yang benar adalah berffakir setelah dia kaya, merendahkan diri setelah dia
bermegah-megah, menyembunyikan diri setelah dia terkenal dan tanda sufi palsu adalah kaya
setelah dia fakir, bermegah-megah setelah dia hina dan tersohor setelah dia bersembunyi.
d) Amir bin Ustman al-Makki pernah mengatakan, tasawuf adalah seorang hamba yang setiap
waktunya mengambil waktu yang utama.
e) Menurut Muhammad Ali al-Qassab. Ia memberikan ulasannya sebagai berikut, tasawuf adalah
akhlaq yang mulia yang timbul pada masa yang mulia dari seorang yang mulia di tengah-tengah
kaumnya yang mulia.
f) Menurut Syamnun ia mengatakan, tasawuf adalah bahwa engkau memiliki sesuatu dan tidak
dimiliki sesuatu.
g) Maruf al-Karkhi mengungkapkan pengertian tasawuf sebagai berikut, tasawuf adalah
mengambil hakikat dan berputus asa pada apa yang ada di tangan makhluk.
h) Menurut Ibrahim Basyuni, tasawuf adalah:
Artinya: kesadaran fitrah yang mendorong jiwa yang jujur untuk berjuang keras (mujahadah)
agar berhubungan dengan wujud mutlak Tuhan).
i) Dari ungkapan-ungkapan itu lebih utama bila kita memperhatikan apa yang yang telah
disimpulkan oleh Al-Junaidi sebagai berikut:
Tasawuf adalah membersihkan hati dari apa yang mengganggu perasaan kebanyakan
makhluk, berjuang menanggalkan pengaruh budi yang asal (insting) kita, memadamkan sifat-
sifat kelemahan kita sebagai manusia, menjauhi segala seruan dari hawa nafsu, mendekati sifat-
sifat suci kerohanian dan bergantung pada ilmu-ilmu hakikat, memakai barang yang penting
dan terlebih kekal, menaburkan nasihat kepada semua umat manusia, memegang teguh janji
dengan Allah dalam hal hakikat dan mengikuti contoh Rasulullah dalam hal syariat.
Sedangkan pengertian sufi (orang yang bertasawuf) antara lain sebagai berikut:
a. Menurut Bisyr Bin Haris mengatakan bahwa sufi adalah orang yang suci hatinya
menghadap Allah SWT.
b. Menurut Sahl At-Tustari mengatakan bahwa sufi ialah orang yang bersih dari kekeruhan,
penuh dangan renungan, putus hubungan manusia dalam menghadap Allah SWT, dan
baginya tiada beda antara harga emas dan pasir.
Dari beberapa definisi tersebut masih memungkinkan untuk memiliki definisi yang
berbeda karena tasawuf merupakan pengalaman batin yang tentu berbeda satu dengan yang
lainnya.[3]