Anda di halaman 1dari 13

‫ص ُل‬ ‫َّ‬ ‫ت‬‫م‬ ‫ْ‬

‫ال‬ ‫اَل َّ‬


‫ض ِم ْي ُر ُ ِ‬
‫‪Kuliah ke-8‬‬
Definisi
• Dhomir muttashil adalah dhomir-dhomir yang tidak diucapkan maupun
tidak ditulis secara terpisah dari kata lainnya, akan tetapi selalu
bersambung dengan kata-kata yang lain baik bersambung dengan isim,
fi’il maupun huruf.
‫كالتاء والكاف م ن‬
ِ .‫ضرورة الشعر‬ ُ ‫ وال‬،‫• الضَّمي ُر المتص ُل م ا ال يُبتدُأ ب ه‬
َ ‫يقع بع د “إال” إالَّ ف ي‬
.”‫أكرمت إالّ َك‬
ُ ‫ فال يُقا ُل “ما‬،”‫“أكرمتُ َك‬
• Dhomir muttasil adalah kata ganti yang tidak digunakan di permulaan
kalam, dan tidak jatuh setelah illa (‫ )إ َّال‬kecuali pada dhorurotusy syi’ri.
• Contohnya :
• ta’ dan kaf pada lafadz‫أكرمتُ َك‬.
• Maka tidak boleh disebutkan dengan ‫الك‬ َ ّ ‫إ‬ ‫أكرمت‬
ُ ‫م ا‬  diselingi kaf-nya
didahului illa, kalau diselingi illa harusnya ditulis‫أكرمت ّاَال ْن َت‬
‫ُإ‬ ‫)ما‬.)
Hal-hal yang harus diperhatikan
• Dhomir Muttashil tidak mungkin ada di permulaan kalam, pasti dia
ada di belakang (bersambung) dengan kata lainnya. Contohnya di
atas, dia ada di belakang lafadz akroma.
• Tidak jatuh setelah lafadz illa.
Pembagian dhomir muttasil
ُ
.”‫والكاف واليا ُء والها ُء وها‬ ُ
‫والنون‬ ُ
‫واأللف‬ ‫ وهي “التا ُء ونا والوا ُو‬،ٌ‫• والضمائ ُر المتصلةُ تسعة‬
1. ta’ (‫ )ا لتا ُء‬nantinya ada yang berharakat fathah (ta), kasroh (ti) dan dhommah (tu)
2. Nun+alif (baca naa: ‫ )ن ا‬untuk mutakallim ma’al ghair atau orang pertama lebih dari
satu.
3. wawu (‫ )ا لوا ُو‬untuk jamak mudzakkar salim
4. alif
5. nun
6. kaf
7. ya
8. ha (‫ )ا لها ُء‬bisa dibaca hu atau hi nantinya.
9. haa (ha’ alif ‫)ه ا‬:dhomir muttasil ‫ َها‬menunjukkan kata ganti untuk perempuan
(muannats) ghaibah 1 orang (dia perempuan 1), contohnya madrosatun karena ada ta’
marbuthoh maka masuk kategori muannats dan kata gantinya adalah ‫( َها‬muttashil).
Dhomir Muttasil dibagi menjadi 3 kelompok:
Dhamir Muttashil
Marfu’/rofa’

Dhamir Muttashil
Dhomir Muttashil
Marfu’, Mansub, Majrur

Dhamir Muttashil Yang


tidak bisa Marfu’
1. Dhamir Muttashil Marfu’
• Isim Dhamir Muttashil yang hanya berlaku dalam keadaan rofa‘
disebabkan karena hanya ada dalam fa’il atau naibul fa’il.
• Ada 4 dhomir yang hanya berlaku dalam keadaan rofa’:
a. alif: ‫ ك تبَا‬, untuk isim tatsniyah/mutsanna. artinya dia berdua laki-laki
telah menulis, dan dhamir alif tersebut berfungsi sebagai
pelaku/fail/subjek.‫ك تب‬
b. ta’, contohnya ‫ْت‬ ( ‫ك تب‬bisa dibaca katabta, katabti, katabtu). dhomir
tersebut juga lil fail.
c. wawu, contohnya: (‫ك تب ُْوا‬untuk jamak mudzakkar salim). lil fail juga.
d. nun. contohnya: (‫ك تب َْن‬jamak muannats salim). lil fail.
2. Dhamir Muttashil Marfu’, Mansub,
Majrur
• Dua isim dhomir muttashil yang masuk pada keadaan rofa’, nasob, dan jer yaitu :
 Dhamir Naa ‫ن ا‬
• rofa’: contohnya ‫( ك تَ ْبنَا‬kami telah menulis, dhamir berfungsi sebagai fa’il atau
subjek)
• nashob: ُ‫أكر َمنا ا لمعلم‬ َ : Guru telah memuliakan kami (objek)
• jer: ‫ك تَابُنَا‬.
ِ : Buku kami
 Dhamir Ya’ ‫ي‬
• rofa’:‫ اكتُبِي‬,‫تَ كتُبِي َْن‬.
• nashob: ‫ َأ ْك َر َمنيا ْل ُم َعلِّم‬: Guru telah memuliakanku
• jer: .‫ك تَابِي‬:ِ Buku saya
3. Dhamir Muttashil Yang tidak bisa
Marfu’
Sisanya, ada 3 dhomir muttasil, itu tidak mungkin dalam keadaan
rofa‘ karena ketiganya tidak bisa di-isnadi, yaitu:
kaf
haa , ‫ها‬
ha (‫)ا لها ُء‬

Dhamir Muttashil Mansub Dhamir Muttashil Majrur


• Contohnya: Contohnya:
‫ُإ‬
kaf: ‫أحسنت ليك‬ (ilaika atau ilaiki).
• kaf: ‫( َأ ْك َر ْمتُك‬akromtuka atau akromtuki). haa: ‫أحسنتإ ليها‬.
ُ
• Haa (Pr): ‫ َأ ْك َر ْمتُ َها‬. ha : ِ ‫أحسنتإ ليه‬
ُ
• ha (lk): ُ ‫َأ ْك َر ْمتُه‬
Dhomir Muttasil Lil Fa’il

Pada Fi’il Madhi

Dhomir Muttasil
Pada FI’il Mudhari’
Lil Fa’il

Pada Fi’il Amr


Pada Fi’il Madhi
1. alif di ghaib tatsniyah mudzakkar , contohnya: ‫ َك تَبَا‬yang artinya mereka berdua laki-laki telah menulis. Dhamir alif di sini
berfungsi sebagai fa’il.
2. wawu di ghaib jamak mudzakkar, contohnya: ‫ َك تَب ُْوا‬yang artinya mereka laki-laki telah menulis. Dhamir wawu menjadi fa’il.
3. alif di ghaibah tatsniyah muannats, contohnya: ‫ َك تَبَتَا‬yang artinya mereka berdua perempuan telah menulis. Dhamir alif di
sini berfungsi sebagai fa’il.
4. nun di ghaibah jamak muannats, contohnya:‫ َك تَب َْن‬yang artinya mereka perempuan telah menulis. Dhamir nun menjadi fa’il.
5. ta’ pada mukhotob, baik mudzakkar maupun muannats:
• mufrod mudzakkar:‫ َك تَب َْت‬artinya kamu laki-laki satu telah menulis.
• tatsniyah mudzakkar: ‫ َك تَ ْبتُ َما‬artinya kalian berdua laki-laki telah menulis. Dhamir ta’ mendapatkan tambahan mim dan alif
(‫)ما‬
َ dhamir aslinya adalah ta’.
• jamak mudakkar: ‫ َك تَ ْبتُ ْم‬artinya kalian laki-laki telah menulis. Dhomir ta’ mendapatkan tambahan mim.
• mufrod muannats:‫ َك تَب ِْت‬yang artinya kamu perempuan satu telah menulis.
• tatsniyah muannats: ‫ َك تَ ْبتُ َما‬, yang artinya kamu berdua perempuan telah menulis.
• jamak muannats: ‫ َك تَ ْبتُ َّن‬yang artinya kalian permepuan telah menulis. Dhomir ta mendapatkan tambahan nun
musyaddadah.
6. ta’ pada mutakallim wahdah, contohnya:‫ َك تَب ُْت‬artinya aku telah menulis.
7. naa (nun alif) pada mutakallim jamak atau mutakallim ma’al  ghair, contohnya: ‫ َك تَ ْبنَا‬artinya kita telah menulis.
Pada FI’il Mudhari’
• alif: ( ‫ان‬ ِ َ‫ يَ ْكتُب‬mereka berdua laki-laki sedang/akan menulis), ‫ان‬ ِ َ‫تَ ْكتُب‬
mereka berdua perempuan sedang/akan menulis), takbtubaani
berlaku juga untuk kamu berdua laki-laki dan kamu berdua
perempuan…..
• wawu: (‫ يَ ْكتُب ُْو َن‬mereka laki-laki sedang/akan menulis),(‫تَ ْكتُب ُْو َن‬  kalian
laki-laki sedang/akan menulis)
• nun: (‫ يَ ْكتُ َبن‬mereka perempuan …), (‫ تَ ْكتُب َْن‬kalian perempuan …)
• ya’: (‫ تَ ْكتُبِي َْن‬kamu perempuan satu …)
Pada Fi’il Amr
• alif: (‫ اُ ْكتُبَا‬kamu berdua, tulislah!)  ⇒ bisa dipakai
untuk mudzakkar dan muannats.
• wawu: (‫ اُ ْكتُب ُْوا‬kalian, tulislah!)
• ya’: (‫اُ ْكتُبِي‬kamu perempuan, tulislah!)
• nun: (‫ اُ ْكتُ ْب َن‬kalian perempuan, tulislah!)

Anda mungkin juga menyukai