Secara bahasa, kalimah isim bisa diartikan sebagai kata benda di dalam Bahasa
Indonesia.
Jadi, jika suatu kata menunjukkan arti benda, maka itu masuk dalam kategori isim.
Contohnya: sepatu, tas, makanan, bacaan, laptop, komputer, sepeda, mobil, itu semua adalah
kata benda dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa arab, diartikan sebagai kalimah isim.
Di dalam pelajaran ilmu nahwu, saat belajar Jurumiyah pertama kali dulu, saya diajarkan
definisi isim dalah basaha arab sebagai berikut:
Isim adalah kalimah yang mengandung sebuah makna pada dirinya sendiri dan tidak
berkaitan dengan waktu yang ada 3 (masa lampau, sekarang, dan akan datang).
Mengandung makna pada dirinya sendiri, ini untuk membedakan dengan huruf, dimana
huruf tidak punya makna pada dirinya sendiri.
Sedangkan tidak berkaitan dengan waktu, itu untuk membedakan dengan kalimah fi’il, di
mana kalimah fi’il berkaitan dengan waktu:
Untuk mengetahui suatu kalimah masuk ke dalam kalimah isim atau yang lain, bisa dilakukan
dengan dua cara:
1. tahu arti dari kalimah tersebut, contoh: ِكت َابartinya buku. buku = kata benda. Kata
benda = kalimah isim. berarti ِكت َابmasuk ke dalam kategori kalimah isim.
2. tahu dari tanda-tanda kalimah isim, seperti yang akan kita bahas kali ini.
Tanda kalimah isim yang pertama adalah adanya al atau alif lam di awal kalimah.
Adanya al menunjukkan kalimah tersebut adalah isim ma’rifat dan ini akan kita bahas
kemudian.
Tanwin pasti selalu berada di akhir kalima isim, tidak mungkin di kalimah fi’il dan huruf,
kecuali di dalam beberapa kondisi nantinya.
Meskipun demikian, nantinya ada isim yang tidak bisa menerima tanwin, yang dinamakan
dengan isim ghairu munsharif.
Ciri-ciri isim selanjutnya adalah, didahului oleh huruf jer: ل، ك، ب، ّ رب، في، على، عن، الى،من.
Jika di depan kalimah ada huruf-huruf jer di atas, maka kalimah tersebut adalah kalimah isim.
I’rab jer hanya bisa masuk ke kalimah isim, tidak mungkin masuk ke kalimah fi’il.
Jika kalimah bisa dibaca jer, maka dipastikan itu adalah kalimah isim.
Lafadz Allahi (ِ )للاdibaca jer, tanda jernya dengan kasrah. Hal ini karena menjadi mudhaf
ilaih.
Karena bisa dibaca jer, maka dipastikan itu adalah kalimah isim.
Ini adalah tambahan dari seorang ustadz, saat saya mengikuti kajian beliau.
Salah satu tanda kalimah isim adalah adanya م، ِم، َمini.
Contohnya:
• َمس ِْجد.
• مِر َو َحة.
ْ
• م ْسلِم.
Meskipun isim bisa diketahui dengan ciri-cirinya, namun tetap ada kalimah isim yang tidak
bisa diketahui dari tanda-tandanya, dan beberapa di antaranya harus dihafalkan, seperti isim
maushul, isim isyarah, isim dhomir.
Kalimah isim di dalam bahasa arab bisa dibedakan menjadi beberapa beberapa jenis sebagai
berikut:
• isim mufrad, yaitu isim yang bermakna satu, contohnya: مؤْ مِ ن.
• ism tatsniyah, yaitu ism yang bermakna dua, contohnya: َان
ِ مؤْ ِمن.
• jamak, yaitu kalimah isim yang bermakna lebih dari dua, contohnya: َمؤْ مِن ْون.
• mudzakar, yaitu kalimah isim yang menunjukkan makna laki-laki, contohnya: م ْسلِم.
• muannats, yaitu kalimah isim yang menunjukkan makna perempuan, contohnya:
م ْس ِل َمة.
• isim nakirah, yaitu isim yang bermakna umum, contohnya: ِكت َابyang berarti buku,
bisa buku apa saja, umum, tidak menunjuk ke buku tertentu.
• isim ma’rifat, yaitu isim yang bermakna khusus, contohnya: ا ْل ِكت َابyang artinya buku
(yang itu), sudah khusus menunjukkan ke buku mana. Salah satu tanda isim ma’rifat
adalah adanya al di depannya.
Dibedakan menjadi:
• isim mu’rab, yaitu isim yang harakat akhirnya bisa berubah sesuai dengan i’rabnya,
ْ bisa dibaca َاب
contohnya: ال ِكت َاب. َ ْال ِكتatau ب ْ tergantung ‘amil yang masuk
ِ ال ِكت َا,
kepadanya.
• isim mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tidak bisa berubah, contohnya ه َو,
terdiri atas:
o Isim dhamir ( ) إسم الضمير
o Isim isyarah ( ) إسم اإلشارة
o Isim maushul ( ) إسم الموصول
o Isim istifham ( ) إسم اإلستفهام
o Isim syarat ( ) إسم الشرط
Dibedakan menjadi:
• isim manqush, yaitu isim yang diakhiri dengan ya lazimah dan sebelum ya tersebut,
ِ َالق.
berharakat kasrah, contohnya: اضى
• isim maqshur, yaitu isim yang diakhiri dengan alif lazimah dan sebelum alif tadi
berharakat fathah, contohnya: الفَت َى.
7. Isim sifat