Anda di halaman 1dari 4

‫علم الصرف‬

‫الصرف لغة التغيير‬


‫و اصطالحا علم بقواعد يعرف بها أبنية الكلمات التي ليست من االعراب و بناء‬
Shorof menurut bahasa adalah perubahan sedangkan menurut istilah adalah ilmu
yang membahas aturan-aturan untuk mengetaui bentuk kalimat bukan membahas tentang
i’rob dan bina’ . Dalam arti ilmu shorof membahas kalimat dalam bahasa arab yang bisa
berubah adapun kalimat yang tidak bisa berubah seperti huruf atau fiil jamid(fiil yang tidak
punya bentuk asal) itu tidak dibahas dalam ilmu shorof, ruang lingkup ilmu shorof meliputi
isim dan fiil yang bisa berubah.
Dalam ilmu shorof terkenal dengan ilmu tasrif dimana syekh abi hasan ali bin hisyam
al kaelani memberikan definisi yaitu :
‫تحويل اأِل صل الواحد إلى أمثلة مختلفة لمعان مقصودة ال تحصل إال بها‬
Artinya: perubahan dari bentuk asal kepada bentuk-bentuk yang lain untuk
menghasilkan ma’na yang diinginkan tidak akan sampai kepada ma’na yang diingikan kecuali
dengan perubahan kalimat.
Bisa difahami bahwa tasrif adalah suatu metode/ cara untuk mengetahui perubahan
kalimat dalam bahasa arab untuk menghasilakn arti/ma’na yang diinginkan contoh :
‫ ضرب‬artinya sudah memukul
‫ يضرب‬artinya sedang memukul
Ketika kalimat dalam bahasa arab berubah maka artinyapun berubah.
Tasrif adalah perubahan kalimat dari bentuk asal ke bentuk yang lain, ulama shorof
membagi dua jenis perubahan kalimat yaitu perubahan secara lafadz dan perubahan secara
ma’na.

 Perubahan Lafdi adalah perubahan dari bentuk asal ke bentuk yang lain untuk
meringankan pelafalan kata bahasa arab dan tidak merubah ma’na .
Contoh : ‫ قول‬menjadi ‫ قال‬dari qowala menjadi qola itu perubahan secara lafdi
karena perubahannya hanya lafadznya bukan merubah kepada arti tujuannya
untuk meringankan dalam pengucapan.
 Perubahan ma’nawi adalah perubahan dari bentuk asal ke bentuk yang lain
untuk menghasilkan ma’na yang diinginkan.
Contoh : ‫ضرب يضرب ضربا‬
‫ ضرب‬: telah memukul
‫ يضرب‬: sedang/akan memukul
‫ ضربا‬: pukulan
Secara pengucapan berubah secara ma’na berubah maka ini disebut perubahan
secara ma’na.
Perubahan ma’nawi terbagi menjadi dua bagian yaitu perubahan istilah atau disebut
dengan tasrif istilahi dan peruabahan dhomir( perubahan subjek) atau dikenal dengan
tasriflugowi.

 Tasrif istilahi adalah perubahan kata yang didasarkan perbedaan bentuk kalimat
Contoh:
‫ضرب يضرب ضربا ومضربا فهو ضارب وذاك مضروب اضرب ال تضرب‬
Perubahan berdasarkan bentuk kalimat dan penamaannya pun beda-beda
 Tasrif lugowi adalah perubahan dari bentuk asal ke bentuk yang lain sambil
menjelaskan dhomir-dhomir dalam arti tasrif lugowi perubahan bentuk kalimat
yang didasarkan pada perubahan jumlah dan jenis pelakunya.
Contoh:

‫متكلم‬ ‫مخاطب‬ ‫غائب‬


‫ضمائر‬ ‫فعل‬ ‫ضمائر‬ ‫فعل‬ ‫ضمائر‬ ‫فعل‬
‫أنا‬ ‫نصرت‬ ‫أنت‬ ‫نصرت‬ ‫هو‬ ‫نصر‬
‫نحن‬ ‫نصرنا‬ ‫أنتما‬ ‫نصرتما‬ ‫هما‬ ‫نصرا‬
‫أنتم‬ ‫نصرتم‬ ‫هم‬ ‫نصروا‬
‫أنت‬ ‫نصرت‬ ‫هي‬ ‫نصرت‬
‫أنتما‬ ‫نصرتما‬ ‫هما‬ ‫نصرتا‬
‫أنتن‬ ‫نصرتن‬ ‫هن‬ ‫نصرن‬

‫الصيغة‬
‫الصيغة هي نوع من صيغ الكلمات في التصريف اإلصطالحي‬
Shigot adalah satu bentuk kalimat dari beberapa bentuk kalimat dalam tasrif istilahi.
Shigot dalam tasrif istilahi ada banyak sekali, ada yang menyebutkan 20 shigot , 16
shigot dan ada pula yang menyebutkan 12 shigot. Diantaranya yaitu :

 Fiil madhi adalah kata kerja yang menunjukan waktu lampau


Contoh : ‫ َنَصَر‬: dia sudah menolong
ciri fiil madhi diantaranya :
1. Difatahkan akhir hurufnya
2. Jika bertemu dengan wawu jamak didhomahkan akhirnya seperti ‫َنَص ُرْو ا‬
3. Jika bertemu dengan dhomir mutaharik marfu ( ‫َنا‬, ‫ ُت‬,‫تن‬,‫تما‬,‫ِت‬,‫ تم‬,‫ تما‬,‫ ت‬,‫ )ن‬maka
harus disukunkan huruf akhirnya seperti ‫َنَص ْر ُت‬
4. Diakhiri dengan ta’tanis seperti ‫َنَصَر ْت‬
5. Bisa menerima ‫قد‬
 fiil mudhori adalah kata kerja yang menunjukan waktu sedang dilakukan atau
akan dilakukan.
Contoh : ‫ َيْنُصُر‬: sedang/akan menolong
Ciri fiil mudhori yaitu:
1. diawali dengan huruf mudhoro’ah ( ‫ي‬,‫ ت‬,‫ ن‬,‫)أ‬
2. huruf akhir dibaca dhommah
3. jika huruf akhir bertemu dengan wawu jamak maka dhomahkan : ‫ ينصُرْو َن‬jika
beremu dengan alif tasniyah maka fatahkan : ‫ ينُص َر اِن‬jika bertemu dengan ya
muannas maka kasrohkan : ‫ ينُص ِرْيَن‬dan jika bertemu dengan nun niswah(nun
jamak muannas) maka sukunkan : ‫َيْنُصْر َن‬
4. bisa menerima amil jazem dan amil nasab.
5. Bisa menerima ‫قد‬
 Masdar adalah nama pekerjaan yang muncul dari orang yang mengerjakan
dalam arti dekat Masdar adalah isim yang terletak dijajaran ketiga dalam tasrif
istilahi.
Masdar terbagi dua ada Masdar mim dan Masdar taukid.
1. Masdar taukid adalah nama pekerjaan untuk menguatkan amil dan Masdar
taukid sebagai mustaq minhu ( asal muasal kalimat) serta tidak diawali
dengan mim contoh ‫ َض ْر ًبا‬: pukulan
2. Masdar mim adalah Masdar yang diawali dengan huruf mim contoh ‫ َم ْض َر ًبا‬:
pukulan
 fiil amar adalah kata kerja menunjukan kata perintah contoh ‫ ُأْنُصْر‬: tolonglah
ciri fiil amar yaitu :
1. disukunkan akhirnya
2. bisa menerima nun taukid stakilah dan khofifah.
3. Diawali dengan hamjah wasol dalam fiil tsulasi mujarod, tsulasi majid dll.
Tutorial membuat fiil amar sebagai berikut ini :
1. Siapkan fiil mudhori yang berdhomir ‫ أنتن‬,‫ أنتما‬,‫ أنت‬,‫أنتم‬,‫ أنتما‬,‫أنت‬
2. Kemudian masukan lam amr supaya akhir fiil mudhori sukun
3. Buang huruf mudhoro’ah dan lam amrnya
4. Apabila setelah huruf mudhoro’ah hurufnya sukun maka harus
mendatangkan hamjah wasol dan apabila setelah huruf mudhorinya
berharokat maka cukup membuang huruf mudhori dan lam amr tidak perlu
mendatangkan hamjah wasol.
 Fiil nahyi adalah kata kerja menunjukan kata larangan contoh : ‫ اَل َتْنُصْر‬: jangan
menolong .
Cara membuat fiil nahyi sebagai berikut ini:
1. Siapkan fiil mudhori yang berdhomir ‫ أنتن‬,‫ أنتما‬,‫ أنت‬,‫أنتم‬,‫ أنتما‬,‫أنت‬
2. Sukunkan akhirnya dan buang nun tasniyah dan jamak.
3. Cukup 2 langkah
‫الصحيح و المعتل‬
Sebelum membahas shohih dan mu’tal perlu diketahui dulu dalam kata bahasa arab
ada yang disebut huruf asal dan huruf jaidah. Huruf asal adalah huruf yang dimana dalam
setiap perubahan kalimat selalu ada bisa disebut huruf pokok/bawaan, sedangkan huruf
jaidah adalah huruf tambahan dimana huruf ini terkadang ada di bentuk yang satu dan
dibentuk yang lain tidak ada seperti orang yang ghosting kadang selalu ada kadang ngilang
entah kemana :D, huruf jaidah itu semuanya ada sepuluh macam yaitu : ,‫ ن‬,‫ ت‬,‫ل‬,‫ ه‬, ‫ س‬,‫ ي‬, ‫ و‬,‫أ‬
‫ ا‬,‫م‬

‫الصحيح في علم الصرف هو ما كان حروفه األصلية صحيحة ليست من حروف العلة‬

fiil Shohih adalah fiil dimana semua huruf asalnya berbentuk huruf shohih yakni
bukan huruf ilat ( alif, wawu, iya) contoh : ‫ َنَصَر‬nun shod dan ro semua huruf shohih.

‫المعتل هو ما كان أحد حروفه االصلية أو حرفان األصالن من حروف العلة‬

Fiil mu’tal adalah fiil yang salah satu huruf asalnya atau dua huruf asalnya berbentuk
huruf ilat contoh : ‫َر َم ي َنَو ي َو َضَع‬

Ulama shorof membagi fiil mu’tal kedalam lima bagian yaitu:

1. Bina mitsal (mu’tal fa ) adalah fiil dimana fa fiilnya berbentuk huruf ilat contoh :
‫َو َضَع‬
2. Bina ajwaf (mu’tal ain) adalah fiil dimana ain fiilnya berbentuk huruf ilat seperti :
‫َص اَر‬
3. Bina naqis ( mu’tal lam) adalah fiil dimana lam fiilnya berbentuk huruf ilat
seperti : ‫َر َم ى‬
4. Bina lafif mafruq adalah fiil dimana fa fiil dan lam fiil berbentuk huruf ilat seperti :
‫َو َقى‬
5. Bina lafif maqrun adalah fiil dimana ain fiil dan lam fiil berbentuk huruf ilat
seperti : ‫َش َو ى‬

Note :

1. Hapalkan bait yakulu 10 bait pertama


2. Untuk pertanyaan akan diambil dari materi yang diatas
3. Kata susah itu bagi orang yang tidak mau berusaha
4. Ingat ! semua orang pasti bisa jika dia belajar dan mengevaluasi diri

5. Min’na no netsui( ganbate min’na )! 😉

Anda mungkin juga menyukai