[Update: 20/04/2013] Pada catatan pertama ini, kita akan mengenal dan mengingat
kembali tentang beberapa istilah yang sering digunakan dalam pelajaran Bahasa
Arab. Tulisan ini sengaja saya buat ringkas disertai dengan diagram pohon untuk
Harfun
Harfun atau huruf, merupakan komponen penyusun kata. Huruf dapat dibagi ke
Huruf mabani/hija'i adalah huruf-huruf hijaiyah yang sudah kita kenal, mulai dari alif
sampai ya'. Huruf-huruf ini tidak memiliki makna. Baru bisa kita pahami maknanya
jika sudah dirangkai dengan huruf lainnya. Huruf Mabani dapat dibagi lagi menjadi
dua jenis.
indonesia, huruf ma'ani dikategorikan sebagai kata, tidak lagi dinamakan dengan
"huruf".
"Kalimah"
"Kalimah", atau identik dengan "kata" dalam Bahasa Indonesia, adalah lafazh yang
memiliki makna. "Kalimah" dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu isim, fi'il dan
huruf.
"Kalimah" tidak selalu saya terjemahkan menjadi "kata". Jika saya menulis "kalimah"
dengan tanda petik, maka maknanya identik dengan "kata" dalam Bahasa Indonesia.
Adapun jika saya menulis -kalimat- (tanpa tanda petik dan akhirnya menggunakan
huruf T), maka maksudnya adalah -kalimat- sebagaimana yang sudah umum kita
mengenal adanya "huruf" yang termasuk kategori "kalimah". Kalau saya katakan ada
"huruf" yang merupakan jenis dari "kata", tentunya akan sedikit membingungkan.
Karena dalam Bahasa Indonesia, huruf ya huruf, tidak bisa menjadi kata. Semoga
dapat dipahami :)
A. Isim
Isim adalah setiap kata yang merujuk ke orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda
mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang tidak terkait dengan waktu.
Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja dan "huruf" maka ia
adalah isim.
1. Tanwin, artinya setiap kata yang memiliki atau memungkinkan untuk di-tanwin (harakat
4. Majrur, yang di antara tandanya adalah harakat kasrah. Majrur merupakan salah satu
kekhususan yang dimiliki oleh isim. Majrur-nya isim bisa karena didahului oleh huruf jar, atau
Contoh: ( َع لَى الشَج َر ِةdi atas pohon) merupakan bentuk jar-majrur, َع لَىadalah huruf
jar, sedangkan ( الشَج َر ِةasy-syajarati) adalah isim yang karena didahului oleh huruf jar
sehingga dibaca majrur dengan kasrah.
dapat langsung dimajrurkan (contoh: الشَج َر ِةyang majrur dengan kasrah) maka ia adalah
isim. Mudhaf (dalam hal ini ) غْص نsebenarnya pun adalah isim. Sehingga dapat kita
katakan bahwa bentuk idhafah dalam kasus di atas, baik itu mudhaf maupun mudhaf ilaih,
Tanwin dan alif-lam tidak mungkin bersatu pada satu kata. Sebagai contoh untuk
kata ( شجرةpohon).
B. Fi'il
Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya suatu
peristiwa pada waktu tertentu (kata kerja). Fi'il dapat diidentifikasi dengan melihat
1. Ta' Fa'il, yaitu huruf تyang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan. Contoh:
( كتبُتkatabtu = aku telah menulis), huruf ta' di sini maknanya kembali ke dhamir (kata
ganti) أناsebagai fa'il (pelaku).
( كتبَتkatabta = kamu telah menulis), huruf ta' maknanya kembali ke dhamir انَتsebagai
pelaku.
2. Ta' Ta'nits, yaitu huruf تyang menunjukkan jenis muannats/perempuan. Contoh:
( كتبْتkatabat = dia perempuan telah menulis). Huruf ta' sukun di akhir, maknanya kembali
ke dhamir ( هيdia perempuan).
3. Ya' Mukhathabah, yaitu huruf يyang menunjukkan kata ganti orang kedua atau "kamu"
atau pihak yang diajak bicara. Contoh:
4. Nun Taukid, yaitu huruf نyang ditambahkan di akhir kata untuk menunjukkan makna
penekanan. Contohnya ( ليكتبَّنliyaktubanna = hendaklah dia benar-benar menulis).
Terdapat ciri lain yang memudahkan kita untuk mengenali suatu kata itu fi'il atau
bukan, yaitu apabila kata tersebut didahului oleh ( قْدqad), سdan ( سوفsaufa).
Contoh:
C. Huruf
Huruf yang termasuk kategori "kalimah" adalah huruf ma'ani. Huruf ma'ani
belum dapat kita pahami secara utuh kecuali jika sudah digandengkan dengan kata
lainnya. Dalam bahasa Indonesia, huruf identik dengan kata sambung atau yang
sejenisnya.