Makalah ini berjudul Mengidentifikasi Isim Fail,Maf’ul dan Tafdhil serta untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Arab dosen pembimbing:
Neng Lia Yulianengsih, M.Pd
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun
bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo-Arami. Bahasa
Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa
Semit . Dalam bahasa arab ada isim, Isim adalah setiap kata yang menunjukkan kepada
manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang tidak
berkaitan dengan waktu.
1.1 Rumusan Masalah
-Apa pengertian dari isim Fa,il
- Apa pengertian dari isim Tafdhil
- Apa pengertian dari isim Maf’ul
1.2 Tujuan Masalah
-Mengerti apa pengertian dari isim Fa,il
- Mengerti apa pengertian dari isim Tafdhil
- Mengerti apa pengertian dari isim Maf’ul
BAB II
ISI
Contoh:
َو اِلٌد َص اِد ٌق ِفْع ُلُهyang bermakna (walid adalah seorang yang benar perbuatannya). Isim fa’il َص اِد ٌق
dibentuk dari fi’il lazim َص َدَقyang bermakna (benar/membenarkan).
Jadi kita tidak perlu menambahkan ِفْع ُلهuntuk menyatakan perbuatan walid benar. Fungsi
lain dari isim fa’il adalah mengubah kata kerja transitif (kata kerja yang butuh objek untuk
membentuk kalimat sempurna) dan biasanya berimbuhan, menjadi beri’rob rofa’ serta mengubah
maf’ul bih menjadi beri’rob nashob, maksudnya adalah berharokat fathah ( َ ) / alif ( )ا/ kasrah
( ِ ) / dan ya ( ) ي. Contoh:
( َو اِل ٌد َض اِر ٌب َس َّياَر َتُهwalidun dhooribun sayyarotahu) yang bermakna; walid memukul sepeda
motornya. Dhooribun berharokat dhommah (rofa’) dan sayyarotahu berharakat nashob atau
fathah.
Contoh:
Fi’il “ “ َقاَل – َيُقْو ُلasalnya adalah “ “ َقَو َل – َيْقُو ُل, maka isim fa’ilnya adalah “ “ َقاِئٌل.
Fi’il “ “ َباَع – َيِبْيُعasalnya adalah “ “ َبَيَع – َيِبْيُع, maka isim fa’ilnya adalah “ “ َباِئٌع.
Jika ‘ain tersebut tidak di i’lal maka isim fa’il tetap seperti adanya.
Contoh:
Jika terjadi pada pola fa-‘a-la , (()فعلhuruf 1, 2, 3), dengan menambahkan huruf Alif setelah kata
pertama. Hal ini membuat pola fa-‘a-la berubah menjadi fa-a-‘a-la (huruf 1, a, 2, 3).
Pada pola fa-‘a-la dengan huruf tengah adalah Alif, maka huruf Alif setelah kata pertama diganti
dengan huruf Hamzah. Pola fa-a-‘a-la berubah menjadi fa-hamzah-‘a-la.
Kedua ketentuan diatas, ubah harakat huruf tengah (huruf ke-2) dari fathah menjadi kasrah.
Silahkan lihat contoh,
Fi’il Fa’il
ضرب ضارب
كتب كاتب
قال قائل
Isim fa’il yang terjadi dari fi’il tsulasy mazid dan ruba’i. Isim fa’il yang terjadi dari fi’il
mazid tsulasy dan fi’il ruba’i baik mujarrad maupun mazid berwazankan fi’il mudhari’
ma’lum. Caranya dengan mengganti huruf mudhara’ah dengan mim yang berharakat dhammah,
dan dikasrahkan huruf sebelum akhir. Agar tidak bingung, perlu dijelaskan bahwa yang
dimaksud Fi’il ma’lum adalah kata kerja yang pelakunya disebutkan atau bisa juga disebut kata
kerja yang mengandung maksud mengerjakan sesuatu. Jika dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan kata kerja aktif, atau kata kerja yang mempunyai awalan me/ber. Contoh: Paijo membuka
pintu : kata “membuka” disebut kata kerja aktif.
Contoh:
Dalam sebuah kalimat, isim maf’ul akan berperan sebagai objek dimana dengan posisinya
sebagai sebuah objek maka, isim maf’ul akan mengubah i’rab (harakat huruf terakhir) beberapa
kata. Perubahan tersebut dapat terjadi apabila, Isim maf’ul tersebut mempunyai alif lam.
Mempunyai fungsi seperti fi’il mabni majhul, apabila pada isim maf’ul terdapat huruf alif-lam,
maka isim ini dapat berfungsi seperti fi’il mabni majhul yang dalam istilah bahasa. Sehingga
nantinya, terjemahan dari kata isim ini biasanya akan berubah bentuk menjadi objek yang diberi
perlakuan oleh A. Apabila isim maf’ul tidak mempunyai huruf alif-lam atau nakirah tanwin,
maka terdapat beberapa persyaratan yang harus diikuti dengan tujuan agar isim ini dapat
berperan sebagai fi’il mabni majhul. Maka, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar
dapat berperan sebagai fi’il mabni majhul adalah sebagai berikut:
Sehingga, ia dapat berperan sebagaimana perannya fi’ilnya, dengan kata “ “ المرأُةsebagai na’if
fa’ilnya.
Sehingga demikian, ia akan beramal sebagaimana amal fi’ilnya, dan kata “ “ ركاُبsebagai naïf
fa’ilnya.
( َأَم ْض ُرْو ٌب َزْيٌد ؟a-madhruubun Zaidun?) mempunyai arti “Apakah Zaid dipukul?”
Dimana akan dijelaskan secara rinci agar mampu untuk mengerti mengenai pemahaman isim
maf’ul ini. Kalimat ini mengandung penjelasan jika Zaid merupakan sebuah isim setelah
madhrub, sehingga ia marfu’. Mempunyai hukum yang sama seperti dengan fi’il majhul yang
merafa’-kan naibul fa’il nya.
E. Definisi Tafdhil
Secara bahasaIsim berarti nama atau kata benda. Sedangkan tafdhil berarti kelebihan.Kata
tafdhil berasal dari bentuk Fadhdhola – yufadhdhilu – tafdhiilan. Secara istilah Di dalam kitab
nahwu “Jamiud Durus Al Arabiyah”, definisi isim tafdil sebagai berikut:
مثُل “خليٌل أعلُم من، وزاد أحُدهما على اآلخر فيها،اسُم التفضيل صفٌة ُتؤخُذ من الفعل لتُدّل على أن شيئين اشتركا في صفة
سعيد وأفضُل منه
Isim tafdil adalah sifat yang diambil dari fi’il untuk menunjukkan bahwa dua hal yang bersekutu
dalam satu sifat yang sama, namun salah satunya lebih dibandingkan yang lain.
Khalil lebih tahu dibandingkan Sa’id dan Dia lebih baik daripadanya. Terkadang, isim tafdil juga
digunakan untuk dua hal yang memiliki sifat berbeda.
Contohnya:
الَّصْيُف, musim panas dengan panasnya, lebih panas, dibandingkan dengan الِّش َتاِءdengan sifat
dinginnya.
Pola Harakat dari isim tafdil dibedakan menjadi dua kategori: mudzakkar dan muannats.
1. Wazan mudzakkar
Wazan tafdhil yang pertama adalah mudzakkar, yaitu mengikuti wazan af’alu ( )َأْفَعُل.
Contohnya:
Ada 3 isim dengan wazan َأْفَع ُلyang dalam pemakaiannya hamzahnya dibuang:
َخْيٌرaslinya adalah َاْخ َيُرlalu dibuang hamzahnya dan sukun serta fathahnya ditukar agar
mudah diucapkan lisan, sehingga jadilah َخْيٌر, karena likatsrotil isti’mal, banyak
digunakan.
َش ٌّرaslinya adalah َاَش ُّر
َح ٌّبaslinya adalah َاَح ُّب
Selain membuang alifnya, bisa juga dengan tanpa membuang alif, menggunakan bentuk aslinya.
2. Wazan muannats
Pola harakat isim tafdhil kedua adalah muannats, dengan timbangan: ( ُفْع َلىfu’laa).
Contohnya:
Bermakna “lebih” Makna lebih hanya didapatkan dari wazan tafdhil mudzakkar ( )َأْفَعُل, bukan dari
muannats. Wazan muannats hanya punya arti satu: paling.
Contohnya:
Makna “lebih” atau bentuk komparatif didapatkan jika isim tafdhil diikuti dengan min serta tidak
dimudhafkan.
Bermakna “paling”
Makna paling atau bentuk superlatif didapatkan dari wazan mudzakkar dan
muannats.Wazan muannats hanya bermakna paling. Wazan mudzakkar bermakna paling jika
tidak diikuti lafadz min.
Contohnya:
Paling baiknya manusia adalah yang paling bermanfaatnya mereka bagi orang lain.
Contohnya di dalam Al Quran:
mufrod
mudzakkar
Contohnya:
Jika isim tafdil sudah diawali dengan al, maka tidak boleh diikuti dengan min ( )ِم ْن.
Wajib bersesuaian dengan yang sebelumnya dari sisi mufrad tatsniyah dan jamaknya
serta mudzakkar muannatsnya.
Contohnya:
Jika diidhofahkan kepada isim nakirah, maka wajib dalam keadaan mufrad dan mudzakkar serta
dicegah penggunaan min ()من.
Contohnya:
selalu dalam keadaan mufrod dan mudzakkar contohnya ولتِج دَّنهم أحرَص الناِس على حياٍة, atau
harus sesuai dari sisi mufrod, tatsniyah, dan jamaknya serta mudzakkar dan muannatsnya,
contohnya وكذلَك جعلنا في كِّل قريٍة أكابَر ُم جرميها.
Lafadz Min beserta majrurnya tidak boleh didahulukan atas isim tafdil, sama perlakuannya
seperti mudhof ilaih yang tidak boleh didahulukan letaknya atas mudhof. Kecuali jika majrur
dari min tadi berupa isim istifham.
Kamu lebih baik dari siapa? Maka min dan majrurnya diletakkan di depan isim tafdilnya.
2. Perbedaan isim tafdhil muannats dan mudzakkar
Wazan mudzakkar af’alu memungkinkan untuk dijadikan susuan idhofah dan juga na’at man’ut.
Sedangkan wazan muannats fu’laa hanya bisa dijadikan susuna na’at man’ut.
Contohnya:
Idhofah:
Na’at man’ut:
Isim tafdhil bisa dii’robi rofa’, nashab, atau jer, tergantung ‘amil yang jatuh padanya.
Contohnya:
Posisi rofa’: َقْو ٌل َّم ْع ُرْو ٌف َّو َم ْغ ِفَر ٌة َخ ْيٌر ِّم ْن َص َد َقٍة َّيْتَبُع َهٓا َاًذ ى
Posisi nashab: َو ٰل ِكَّن َاْكَثَر الَّناِس اَل َيْشُك ُرْو َن
Posisi jer: َو َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ُيَر ُّد ْو َن ِآٰلى َاَشِّد اْلَع َذ اِۗب
Contoh Isim Tafdhil Dalam Ayat Al Quran Di Surat Al Baqarah, di antara yang saya temukan:
1. Surat Al Baqarah ayat 243: َو ٰل ِكَّن َاْكَثَر الَّناِس اَل َيْشُك ُرْو َن
2. Surat Al Baqarah ayat 217 َو َص ٌّد َع ْن َس ِبْيِل ِهّٰللا َو ُك ْفٌۢر ِبٖه َو اْلَم ْس ِج ِد اْلَحَر اِم َوِاْخ َر اُج َاْهِلٖه ِم ْنُه َاْك َبُر ِع ْنَد ِهّٰللا
3. Surat Al Baqarah 237 َو َاْن َتْع ُفْٓو ا َاْقَر ُب ِللَّتْقٰو ۗى
4. Surat Al Baqarah ayat 263 َقْو ٌل َّم ْع ُرْو ٌف َّو َم ْغ ِفَر ٌة َخ ْيٌر ِّم ْن َص َد َقٍة َّيْتَبُع َهٓا َاًذ ى
5. Surat Al Baqarah ayat 282 ٰذ ِلُك ْم َاْقَس ُط ِع ْنَد ِهّٰللا
6. Surat Al Baqarah ayat 74 ٰذ ِلَك َفِهَي َك اْلِح َج اَرِة َاْو َاَشُّد َقْس َو ًة
7. Surat Al Baqarah ayat 115 َو َم ْن َاْظَلُم ِمَّم ْن َّم َنَع َم ٰس ِج َد ِهّٰللا َاْن ُّيْذ َك َر ِفْيَها اْس ُم ٗه َو َس ٰع ى ِفْي َخ َر اِبَهۗا
8. Surat Al Baqarah ayat 204 َو ُهَو َاَلُّد اْلِخ َص اِم
9. Surat Al Baqarah ayat 85: َو َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ُيَر ُّد ْو َن ِآٰلى َاَشِّد اْلَع َذ اِۗب
Contoh Kalimat Isim Tafdhil Dalam Hadits Di Kitab Shahih Bukhari Nomor 2173:
َأْن َيْم َنَح َأَح ُد ُك ْم َأَخ اُه َخْيٌر َلُه ِم ْن َأْن َيْأُخَذ َشْيًئا َم ْع ُلوًم ا
Artinya: “Seorang dari kalian memberikan kepada saudaranya (tanahnya untuk digarap) lebih
baik baginya dari pada dia memungut bayaran tertentu“.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi definisi atau pengertian mudahnya Isim Fa’il adalah sebuah kata yang menunjukkan
pelaku perbuatan dari aspek terjadinya bukan dari aspek aslinya pada diri pelaku dan ia
merupakan salah satu dari isim musytaq (kata jadian). Isim maf’ul mempunyai pengertian
sebagai isim musytaq yang dibuat dari fi’il yang tidak disebutkan fa’ilnya dengan tujuan untuk
menerangkan objek dari terjadinya suatu pekerjaan.Apabila diringkas secara singkat maksud dari
isim ini merupakan sebuah isim yang fungsinya sebagai objek untuk menjelaskan benda atau
sesuatu yang menjadi akibat maupun hasil dari perbuatan pelaku. Isim maf’ul ini termasuk dalam
golongan isim musytaq yang artinya merupakan sebuah bentuk kata benda karena akibat dari
perubahan kata yang lainnya jadi, dengan kata lain maf’ul ini merupakan hasil dari perubahan
isim fi’il. Secara bahasaIsim berarti nama atau kata benda. Sedangkan tafdhil berarti
kelebihan.Kata tafdhil berasal dari bentuk Fadhdhola – yufadhdhilu – tafdhiilan. Secara istilah Di
dalam kitab nahwu “Jamiud Durus Al Arabiyah”