Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BAHASA ARAB

PEMBAGIAN FI’IL BERDASARKAN SEGI HURUF,SUSUNAN DAN OBJEKNYA

Disusun Oleh

Nurul Fahnadillah

Bagus Nur Abdillah

Ade Irma Tri Handayani

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2023
A. PEMBAGIAN FI'IL BERDASARKAN SEGI HURUFNYA

Dipandang dari segi susunan hurufnya fi’il terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Fi’il Shahih
Fi’il shahih adalah fi’il yang dimana didalam susunan hurufnya tidak terdapat satupun huruf
'illat. Huruf 'illat itu ada 3, yaitu. ‫ و‬,‫ ي‬،‫ا‬, untuk mempermudah dalam mengingat biasanya
disingkat menjadi AYU.
Contoh :
‫ علم‬- ‫ فتح‬- ‫ كتب‬-
Fi’il shahih dibagi lagi menjadi 3 macam, yaitu fi’il mahmuz, fi’il mudha’af, dan fi’il salim.
a. Fi’il Mahmuz (‫)الفعل ْال َم ْه ُم ْو ُز‬
Fi’il mahmuz adalah fi’il yang salah satu huruf aslinya berupa hamzah. Jadi adabila ada fi’il
yang mana salah satu huruf aslinya (bukan huruf tambahan) berupa hamzah, baik pada fa’
fi’il, ain fi’il, atau lam fi’il maka disebut dengan fi’il mahmuz.
Contoh :
َ‫أَ َخدَ – َسأ َ َل – قَ َرأ‬

b. Fi’il Mudha'af (‫ف‬


ُ ‫ع‬ َ ‫)الفعل ْال ُم‬
َ ‫ضا‬
Fi'il mudha'af adalah fi'il yang ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya merupakan huruf yang sama.
Contoh :
(‫ض‬
َ ‫ض‬
ِ ‫ع‬
َ ) ‫عض‬
َ ،(‫ فَر )ف ََر َر‬،(َ‫َمد ) َمدَد‬
c. Fi’il Salim (‫)الفعل السلم‬
Fi’il salim adalah fi’il yang huruf asli dan tidak terdiri dari hamzah dan tadh’if (huruf dobel).
Contoh:

َ – ‫فَتَ َح‬
‫عل َِم – َكب َُر‬

2. Fi’il Mu’tal
Fi’il mu’tal adalah fiil yang dalam susunan hurufnya terdapat satu atau lebih huruf illat.
Huruf illatnya bisa berada di awal, tengah maupun akhir.
Fi’il mu’tal dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Mitsal, Ajwaf, dan Naqish.
1. Mitsal (‫)المثال‬
Fi’il mu’tal mitsal adalah fi’il yang huruf pertamanya merupakan huruf ‘illah.
Contoh:
‫ َو ِج َل‬- ‫َو َجدَ – َي َس َر‬
2. Ajwaf (‫)األجوف‬
Fi’il mu’tal ajwaf adalah fi’il yang huruf keduanya berupa huruf ‘illah.
Contoh:
‫ار‬
َ ‫ َس‬- ‫اب‬
َ ‫ط‬َ – ‫ام‬
َ َ‫ق‬
3. Naqish (‫)الناقص‬
Fi’il mu’tal naqish adalah fi’il yang huruf terakhirnya berupa huruf ‘illah.
Contoh:
‫َر َمي – لَقَي – غَزَ ا‬

B. PEMBAGIAN FI’IL BERDASARKAN SEGI SUSUNANNYA

1. Fiil Mujarrad
Fi’il mujarrad adalah kata dasar yang huruf-huruf nya terdiri dari huruf asli tanpa
tambahan dan tidak hilang saat di tasrif. Fiil tsulatsy mujarrad adalah kata dasar (fi’il madhy)
yang tersusun dari tiga huruf saja dan tidak mendapat tambahan huruf lain.
Contohnya :

َ ‫ َكت‬- َ‫ َسكَن‬- ‫ففَعَل‬


‫َب‬
Fi’il mujarrad terbagi menjadi 2 jenis. Fi’il Tsulatsi (Fi’il bangsa tiga huruf) dan Fi’il Ruba’i
(Fi’il bangsa empat huruf).
a. Fi’il Tsulasi Mujarrad
Fi’il tsulatsi mujarrad adalah fi’il semua hurufnya asli dan terdiri dari tiga huruf.
Contoh :

َ ‫ َكت‬- ‫فَعَ َل‬


‫َب‬
b. Fi’il Ruba’i Mujarrad
Fi’il ruba’i mujarrad adalah fi’il yang semua hurufnya asli dan terdiri dari 4 huruf.
Contoh :
‫تَرْ َج َم – زَ ْل زَ َل‬

2. Fiil Mazid
Fi’il tsulasi mazid adalah fi’il tsulasi mujarrad yang dimasuki beberapa huruf tambahan,
sehingga ia menjadi fi’il tsulasi mazid.
A. Fi’il Tsulasi Mazid
Fi’il tsulasi mazid yaitu fiil yang asalnya terdiri dari 3 huruf asal dan mendapat tambahan 1,2
atau 3 huruf. Ada yang ditambah satu huruf, seperti ‫( أَ ْفعَ َل‬dengan ditambahi huruf Hamzah’
didepan Fa’ Fi’il). Maka disebut Fi’il Tsulatsi Mazid Ruba’i.
Ada yang ditambah dua huruf, seperti ‫ع َل‬َ ‫( تَفَا‬tambahan Ta’ sebelum Fa’ Fi’il dan Alif diantara
Fa’ Fi’il dan ‘Ain Fi’il). Maka disebut Fi’il Tsulatsi Mazid Khumasi
Ada yang ditambah hingga tiga huruf, seperti: ‫( ا ْستَ ْفعَ َل‬ditambah Alif, Sin dan Ta’ sebelum Fa’
Fi’il). Maka disebut Fi’il Tsulatsi Mazid Sudasi
B. Fi’il Ruba’i Mazid
Ada yang ditambah satu huruf, seperti ‫( تَفَ ْعلَ َل‬dengan ditambahi Ta’ didepan Fa’ Fi’il).
Disebut Fi’il Ruba’i Mazid Khumasi
Ada yang ditambah dua huruf, seperti ‫( ا ْف َع ْنلَ َل‬tambahan Alif sebelum Fa’ Fi’il dan Nun
diantara ‘Ain Fi’il dan Lam Fi’il pertama). ‫( افعَلَل‬tambahan Alif sebelum Fa’ Fi’il dan Double
Lam pada Lam Fi’il kedua). Disebut Fi’il Ruba’i Mazid Sudasi.

C. PEMBAGIAN FI'IL DARI SEGI OBJEKNYA

1. Fi'il Lazim
Fi'il Lazim adalah Fi'il (kata kerja) yang tidak membutuhkan Obyek (dalam Bahasa
Arab istilahnya adalah Maf'ul Bih). Fi’il lazim hanya membutuhkan fa’il (pelaku). Dalam tata
bahasa Indonesia Fi'il Lazim kurang lebih sama dengan Kata Kerja Intransitif, yaitu kata
kerja yang tidak membutuhkan obyek.
Contoh fi’il lazim:
ُ‫ام أَحْ َمد‬
َ َ‫( ق‬Ahmad berdiri)
‫ارف‬
ِ ‫ع‬ َ َ‫( َجل‬Arif duduk)
َ ‫س‬
ُ‫( تَنَا ُم زَ ْينَب‬Zainab tidur)

2. Fi'il Muta'adi
Dalam bahasa Indonesia kurang lebih sama dengan Kalimat Transitif. Berbeda dengan
fi’il lazim, fi’il muta’addi ini sangat membutuhkan maf’ul bih atau objek agar kalimat
menjadi sempurna dan dapat dipahami.

َ ‫“ ”فَتَ َح‬Lelaki itu membuka“, maka akan ada pertanyaan, apa yang
Contoh: “‫الر ُج ُل‬
dibuka? karena kalimat itu masih belum sempurna dikarenakan kata kerja “membuka”
termasuk kata kerja transitif atau fi’il muta’addi yang sangat membutuhkan objek, maka yang
َ ‫“ ”فَتَ َح‬Lelaki itu membuka pintu“.
َ َ‫الر ُج ُل الب‬
benar adalah “‫اب‬
KESIMPULAN

Fi’il dalam tata bahasa arab sangat luas penjabarannya. Ada Fi’il yang dibagi
berdasarkan segi hurufnya, yaitu Fi’il Shahih dan Fi’il Mu’tal. Ada pula Fi’il yang dibagi
berdasarkan susunannya, yaitu Fi’il Mujarrod dan Fi’il Mazid. Serta ada Fi’il yang dibagi
berdasarkan objeknya, yaitu Fi’il Lazim dan Fi’il Mu’taddi. Semua pembagian Fi’il ini
penting untuk dipelajari dalam memahami tata bahasa Arab baik dalam Ilmu Nahwu dan
Sharaf.

Anda mungkin juga menyukai