ANGGOTA KELOMPOK:
Andi Muhammad Asyraqi Syafrubi
Asifa Anisa Solihah
Aulia Ariska Nanda
Azkia Salsabila
Delica Rihhadatul `Aisy
Deswita
GURU PEMBIMBIMBING:
Dra. Jaudah
Harakat dhahir, contoh: َقاَل، َكَتَب، َنَص َر، َر ِح َم، َاَك َل، َفَتَح، َض َر َب، َفَعَل
Harakat muqadarah, contoh: َأَتى، َنَهى، َدَعى،َر َم ى
b. Diakhir kata bisa dimasuki dhamir rafa’, contoh: َاَك ْلُت، َنَص ْر ُت، َفَع ْلُت
c. Diakhir kata bisa dimasukin ta’ ta’nits tsakinah (ta’ sukun yang bermakna
perempuan), contoh: َج اَئْت، َقاَلْت، َكَتَبْت، َفَتَح ْت
2. Fi’il Mudhari’
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang
terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
Tanda-tanda fi’il mudhari’:
a. Selalu diawali salah satu huruf zaidah (tambahan) yang berjumlah 4, yaitu: ،أ
ت، ي،ن,
Contoh: اَل َتْس َم ُع ِفْيَها َلِغَيًة،اَل ُيْس ِم ُن َو اَل ُيْغ ِنى ِم ْن ُجْو ٍع
b. Dapat diawali oleh amil nashab (kata yang menyebabkan fi’il huruf akhirnya
berharakat fathah), amil nashab itu seperti ِإَذ ْن، َك َي، َلْن، َأْن, dll.
Contoh: َلْن َنْبَر َح َع َلْيِه َعاِكِفْيَن، ُيِر ْيُد ُهللا َأْن ُيَخ ِّفَف َع ْنُك ْم
c. Dapat diawali oleh amil jazem (kata yang menyebabkan fi’il huruf akhirnya
berharakat sukun), amil jazem itu seperti, اَل، َأَلَّم ا، َأَلْم، َلَّم ا، َلْم،, dll.
Contoh: َأَلْم َنْش َر ْح َلَك َص ْد َر َك، اَّلِتْي َلْم ُيْخ َلْق ِم ْثُلَها ِفْي اْلِباَل ِد
َأَلْم َنْش َر ْح َلَك َص ْد َر َك، اَّلِتْي َلْم ُيْخ َلْق ِم ْثُلَها ِفْي اْلِباَل ِد
3. Fi’il Amar
Fi’il Amar adalah kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk melaksanakan
pekerjaan.
Tanda-tanda fi’il amar:
1. Biasanya diakhiri dengan harakat sukun, contoh: َقاَل اْذ َهْب َفَم ْن َتِبَع َك ِم ْنُهْم
2. Bisa dimasuki wawu jamak (wawu yang arti banyak), contoh: َو َأِقيُم وا الَّص اَل َة
َو َء اُتواmenunjukan الَّز َكاَة َو اْر َك ُعوا َم َع الَّراِكِع يَن
Kesimpulan
1. Fi’il madhi adalah lafazh yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu dan
selesai. Alamatnya ialah, sering dimasuki ta tanits yang di sukun-kan.
2. Fi’il Mudhari’ adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang sedang atau
akan terjadi.
3. Fi’il amr atau kata kerja perintah yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh mutakallim
(pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar dilakukan oleh mukhatab (lawan
bicara) sebagai orang yang diperintah.