OLEH :
DWI ANOVA
NPM.18640167
KELAS REGULER SIANG 1A BJM
DOSEN :
ABDUL WAHID,SQ,MA
NIDN.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
Dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,teman-teman dan khususnya
kepada dosen Bahasa Arab kami yaitu Bapak FAKHRI HANIF S. Thl, MA yang telah membimbing
saya dalam menulis makalah ini.
( DWI ANOVA )
Tiga Bentuk Kalimat Pelengkap Dalam Bahasa Arab Yang
Berkaitan Dengan Kata Kerja Dan Kata Benda.
Bahasa Arab adalah bahasa yang sudah mendunia. Bahasa ini menjadi bahasa resmi di
negara-negara Timur Tengah serta menjadi bahasa persatuan umat Islam, alasannya karena
bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran. Tidak heran jika bahasa Arab banyak dipelajari oleh
masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, terlebih di lembaga
pendidikan keagamaan, contohnya Pondok Pesantren, yang menjadikan bahasa Arab sebagai
bahasa pengantar.
Sebagai pengetahuan dasar, bahasa Arab tersusun dari tiga bentuk kalimat dasar, yaitu:
1) Isim (kata benda),
2) fi’il (kata kerja) dan
3) huruf.
Jadi, susunan kalimat dalam bahasa Arab tidak pernah lepas dari ketiga hal tersebut.
Kita contohkan saja “ibu menanak nasi di dapur”. Kalimat tersebut tersusun dari bagian-bagian
kata “ibu – menanak – nasi – di – dapur” yang kemudian memberi informasi dan pengertian
bagi pendengar. Begitu pula dalam bahasa Arab, sebuah kalimat informatif tersusun dari tiga
bagian yang telah disebutkan sebelumnya.
ْ ِ)ا
A. Isim (ٌسـم
Isim secara sederhana diartikan sebagai kata benda. Isim merujuk pada arti dirinya sendri tanpa
terikat dengan masa atau waktu, seperti nama seseorang, nama hewan, nama benda, sifat, dan
sebagainya.
1). Huruf Al- jarr adalah preposisi yang mengakibatkan kata benda setelahnya harus dibaca jarr.
Preposisi tersebut adalah sebagai berikut :
( َع ٰلىDi atas) Contoh Kalimat ( الكر ِسيِ؟ َماذَا َع ٰلىAdaapa diatas kursi?)
َْ ْ( قَل ِبكَْ ِفيْ َما أَع ِرفAku tidak tahu apa yang ada di dalam hatimu)
ْ( ِفيDi Dalam) Contoh kalimat ل
ْ ِل/ْ( َلUntuk/Bagi) Contoh kalimat ْ( ِل ِزيدْ اَل ِكت َابBuku itu untuk /milik Zaid)
2). Huruf al-qasam adalah preposisi yang dipakai untuk bersumpah. huruf-huruf qasam qasam
ِ dan َْ تsemua huruf mempunyai arti "demi", misalnya ِْ بِاللِْ َوللاdan ِلل
ada 3 yaitu : َْو،ْب ْ ( تَاDemi
Allah!)
3). Inna Dan Sejawatnya, adalah preposisi yang bisa mengubah susunan kalimat nominal dan
َّْ َ ( أSesungguhnya), ن
verbal, seperti ن َّْ َ ( َكأSeakan-akan),ْ( لَ َع َّل
َّْ ( ِإBahwa),ْ( لَ ِك َّنAkan Tetapi), ن
Semoga), dan َْ( لَيتandaikata)
4). Huruf An-nidaa adalah preposisi yang dipakai untuk memanggil, misalnya ْ( يَاأَو َلدِيHai anak-
anakku!)
Jika sebuah kata diawali huruf alif dan lam di awalnya, maka dapat disimpulkan bahwa kata
ْ ا ْل َم, ٌ ا ْلفَصْل, ٌا ْل َح ْمد
tersebut adalah isim. Contoh: ٌس ِجد
Jika sebuah kata berakhiran harakat tanwin ( )ــ ــ ـًـ, secara otomatis kata tersebut adalah isim.
Contoh: ٌ َمكْتب, ٌ ج َِر ْي َدٌة, ٌستاٌَذ
ْ أ
c. Khafadh
Khafadh merupakan tanda kasrah atau bergaris bawah pada isim ()ــِـ.
Jika sebuah kata didahului oleh huruf jarr (huruf tertentu yang menyebabkan perubahan
harakat akhir kata menjadi kasrah) maka, kata yang berharakat kasrah tersebut adalah isim.
Contoh : الفص ٌِل إلى تذهب أنت
B. Fi’il (ٌ)فِـ ْعــــل
Fi’il adalah kata kerja. Secara rinci, fi’il adalah kalimat yang menunjukkan perbuatan atau
pekerjaan yang mengandung unsur waktu tertentu. maka,dalam bahasa Arab,
Fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan yang telah dilakukan, sebentar atau
telah lama.
Fi’il mudhari’ adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan yang sedang atau
hendak dilakukan.
Fi’il amar adalah kata kerja yang dikhususkan untuk menyuruh atau memerintah. Contoh : ْاِ ْق َرٌأ
ٌَ ( الد َّْرbacalah pelajaran itu! )
س
Kalimat huruf bisa dibilang sebagai kalimat pelengkap. Karena huruf tidak dapat berdiri sendiri,
ia harus bergandengan dengan kata lain sebagai sandaran agar dapat memberikan makna.
Beberapa kalimat yang masuk dalam kategori huruf adalah : min (ٌ)م ْن/dari,
ِ ila ()إِلَى/ke, fii()فِى/di,
hal(ٌ) َه ْل/apakah, dll. .
Contoh:
~ ِم ْن: = ِمنَ ال َمس ِْج ِدdari masjid
~ فِى: = فِى البَحْ ِرdi laut
~ َعلَى:ب
ِ َ = َعلَى ال َم ْكتdiatas meja
Dan banyak lagi huruf jar yang ada didalam bahasa arab .Inti dari pengertian huruf adalah
kebutuhan utama bagi isim karena tanpa huruf arti dari kata-kata isim tidak akan jelas ,
Contoh: = َمس ِْجدmasjid (tidak jelas maksud dan tujuan dari arti kata tersebut ,jika kita tambahkan
huruf jar ِم ْنpada awal kata menjadi ِمنَ ال َمس ِْج ِدyang artinya "dari masjid" maka arti akan mudah
di pahami .
Jenis-jenis kata dalam kategori haraf meliputi ;
a. Haraf jar/khofad
b. Haraf Qosam (kata untuk bersumpah)
c. Haraf nasab
d. Haraf jazem
e. Haraf istifham
KESIMPULAN
ْ ِ )اIsim secara sederhana diartikan sebagai kata benda. Isim merujuk pada
1. Isim (ٌسـم
arti dirinya sendri tanpa terikat dengan masa atau waktu, seperti nama seseorang, nama
hewan, nama benda, sifat, dan sebagainya.
2. Fi’il (ٌ )فِـ ْعــــلFi’il adalah kata kerja. Secara rinci, fi’il adalah kalimat yang menunjukkan
perbuatan atau pekerjaan yang mengandung unsur waktu tertentu. maka,dalam bahasa
Arab.
3. Huruf (ٌ )ح َْرفKalimat huruf bisa dibilang sebagai kalimat pelengkap. Karena huruf tidak
dapat berdiri sendiri, ia harus bergandengan dengan kata lain sebagai sandaran agar
dapat memberikan makna.