Anda di halaman 1dari 10

KAIDAH I’LAL KE 14 DAN 15

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Al-Qowaid Al-Sharfiyah Al-Mutaqaddimah

Dosen Pengampu
Fathurrahman Fuad, M. Pd

Disusun Oleh
Kelompok 11

Ahmad Hadzi Qunnuha ( 2011020115 )


Ainun Mardiyah ( 2011020114 )

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H /2021 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyususan makalah ini
yang berjudul “KAIDAH I’LAL KE 14 DAN 15“
Sholawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama islam hingga saat ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita,kami juga menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh kata sempurna.
Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik dan saran demi memperbaiki makalah yang
akan kami buat di masa yang akan datang mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran
yang membangun
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sebelumnya kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan.

Bandar Lampung,9 Desember 2021

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan Masalah..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Pengertian I’lal...............................................................................................5
B. Penjelasan Kaidah I’lal Ke 14........................................................................6
C. Penjelasan Kaidah I’lal Ke 15........................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sharaf atau dibaca shorof merupakan satu cabang ilmu tata bahasa arab. Secara
bahasa shorof diartikan sebagai “perubahan”. Perubahan kata ini dalam praktiknya disebut
tashrif. Mengetahui shorof atau mengkaji bentuk perkataan adalah sangat penting dalam
mempelajari bahasa arab karena dalam perubahan bentuk sighat suatu perkataan, maka arti
perkataan itu akan berubah. Jika dalam bahasa Indonesia kita akan menemukan contoh
perubahan kata tulis menjadi menulis-tulisan-ditulis. Maka ilmu shorof juga akan membahas
bentuk perubahan suatu kata dasar yang menjadi kata lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian I’lal
2. Bagaimana Penjelasan Kaidah I’lal Ke 14
3. Bagaimana Penjelasan Kiadah I’lal Ke 15
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian I’lal
2. Untuk Mengetahui Penjelasan Kaidah I’lal Ke 14
3. Untuk Mengetahui Penjelasan Kaidah I’lal Ke 15

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian I’lal
I’lal adalah merubah lafadz untuk meringankan dengan cara (‫ب‬
ٌ ‫ ) َق ْل‬yaitu menganti
huruf dengan huruf lain, ( ‫ ) َن ْق ٌل‬yaitu memindahkan harokat suatu huruf pada huruf lain
sebelumnya atau sesudahnya, ( ‫ف‬ ٌ ‫ ) َح ْذ‬yaitu membuang suatu huruf, ( ‫ ) اِ ْد َغ ٌام‬yaitu
menggabungkan dua huruf yang sama dengan memasukkan huruf pertama pada huruf yang
kedua, ( ‫ ) ِإ ْس َكا ٌن‬yaitu membaca sukun atau mematikan harokat suatu huruf. [1]
I’lal adalah ilmu tata bahasa arab yang bertujuan untuk mengubah huruf illat seperti
wawu (‫)و‬, alif (‫)أ‬, dan ya’(‫ )ي‬supaya ringan dan mudah untuk mengucapkannya. Cara
mengubah huruf-huruf illat tersebut, terkadang dengan cara menukar, memindahkan tanda
baca/harokat/syakal, disukunkan, bahkan sampai membuang huruf. Semua cara itu tentu ada
kaidahnya masing-masing, yang dikenal dengan kaidah I’lal.
B. Pengertian Kaidah I’lal Ke 14 Beserta Contohnya
Penggantian hamzah menjadi ‫ ألف‬،‫ واو‬atau ‫ياء‬
Setiap ada dua hamzah dalam satu lafaz, maka hamzah kedua harus diganti menjadi
huruf yang sesuai dengan harokat sebelumnya.
Dalam nazom al-Maqsud disebutkan :

َ َ‫َم ْه ُم ْو َز ابْ ِد ْل َه ْم َز َة َمتَى َس َك ْن * بِ ُم ْقت‬


‫ضى َح َر ْك ٍة َْأو ا ْت ُر َك ْن‬

Yang artinya:
"(Perhatikan bina") mahmuz, gantilah hamzah-nya ketika terbaca sukün dengan huruf yang
sesuai dengan tuntutan harokat (hamzah sebelumnya) atau biarkanlah (jangan diganti)."[2]

Contoh yang berubah menjadi wāwu seperti lafaz ‫ل‬


ْ ‫اُْو ُم‬
Lafaz ‫ل‬
ْ ‫ اُْو ُم‬asalnya adalah‫ اُْؤ ُم ْل‬yang merupakan bentuk fi'il amar dari fi'il mādi lafaz
‫َأم َل‬,
َ fi'il mudori'nya ‫ يَ َْأم ُل‬, dan asal fi'il amarnya adalah lafaz ‫ اُْؤ ُم ْل‬dari binā' mahmuz fa'.
Kemudian proses i'lálnya lafaz ‫ اُْؤ ُم ْل‬adalah hamzah ‫ ؤ‬yang menjadi fa' fi'il diganti menjadi
wawu karena berkumpulnya dua hamzah dalam satu lafaz. Yaitu hamzah washol dan hamzah
yang menjadi fa' fi'il. Adapun diganti menjadi wawu karena harokat sebelumnya adalah

1
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 13
2
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 62

5
dommah, dan dommah pasangannya adalah dengan wawu. Alhasil, lafaz berubah menjadi
pasangannya . ْ‫ اُْؤ ُمل‬beruba menjadi ‫اُْو ُم ْل‬.
Huruf Hamzah berubah menjadi wawu
Menjadi Lafaz asal
‫اُ ْو ُم ْل‬ ‫و‬ ‫ؤ‬/‫ء‬ ‫اُْؤ ُم ْل‬

Contoh yang berubah menjadi ya' seperti lafaz ‫اِيْ ِد ْم‬

‫ اِيْ ِد ْم‬asalnya adalah ‫ اِْئ ِد ْم‬yang merupakan bentuk fiil amar dari fi'il mâdi lafaz
Lafaz

‫َأد َم‬,
َ fi'il mudöri'nya ‫ْأد ُم‬ ِ ‫ي‬, dan asal fi'l amarnya a adalah lafaz ‫ اِي ِد ْم‬dari binā' mahmuz fā'.
َ ْ
Kemudian proses i'lâlnya lafaz ‫ اِْئ ِد ْم‬adalah hamzah ‫ ئ‬yang menjadi fa' fi'il diganti menjadi
huruf ya' karena berkumpulnya dua hamzah dalam satu lafaz. Yaitu hamzah washol dan
hamzah yang menjadi fa' fi'il. Adapun diganti menjadi huruf ya karena harokat sebelumnya
adalah kasroh, dan kasroh pasangannya adalah dengan yä'. Alhasil, lafaz ‫ اِْئ ِد ْم‬berubah
Menjadi ‫][ اِيْ ِد ْم‬3
Huruf Hamzah berubah menjadi wawu
Menjadi Lafaz asal
‫اِيْ ِد ْم‬ ‫ي‬ ‫ئ‬/‫ء‬ ‫اْئ ِد ْم‬

Contoh yang berubah menjadi Alif seperti lafaz ِ


‫ٓاخ ْذ‬
Lafaz ِ asalnya adalah ‫ َأْأ ِخ ْذ‬yang merupakan bentuk fi'il amar
‫ٓاخ ْذ‬ dari fi'il madi lafaz

‫ ٓا َخ َذ‬sulasi mazid, fi'il mudorinya ‫ يَُؤ ا ِخ ُذ‬dan asal fi'il amar nya adalah lafaz ‫ َأْأ ِخ ْذ‬dari bina

mahmuz fa. Kemudian proses I'lalnya lafaz ‫ َأْأ ِخ ْذ‬adalah Hamzah ‫ أ‬yang menjadi fa'fiil di ganti
menjadi Alif karena berkumpul nya dua Hamzah dalam satu lafadz. Yaitu Hamzah washol
dan Hamzah yang menjadi fa'fiil. Adapun di ganti menjadi Alif karena harokat sebelum nya
adalah fathah dan fathah pasangannya adalah Alif. Al hasil lafadz ‫َأْأ ِخ ْذ‬ ِ
berubah menjad‫ٓاخ ْذ‬

atau ِ
‫َأاخ ْذ‬.
Huruf Hamzah berubah menjadi wawu
Menjadi Lafaz asal
3
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 63

6
ِ ‫آ ِخ ْذ‬
‫\َأاخ ْذ‬ ‫ا‬ ‫أ‬/‫ء‬ ‫َأْأ ِخ ْذ‬

C. Pengertian Kaidah I’lal Ke 15 Beserta Contohnya

Penggantian ‫ واو‬dan ‫ ياء‬menjadi ‫تاء‬

Apabila ada ‫ واو‬dan ‫ ي اء‬menjadi fa' fi'il wazan ‫ اِ ْفَت َع َل‬Maka harus diganti menjadi
huruf (ta). Dalam nazom Alfiyah ibn Malik disebutkan:
َ ‫اله ْم ِز نَ ْح ُو اْئ تَكَاَل * ذُ ْو اللَّْي ِن فَاتَا فِ ْي اِفْـتَ َـع‬
‫ال ُأبْ ِداَل‬ ِ ِ
َ ‫َو َش َّذ ف ْي ذ ْي‬
Yang artinya:
"Huruf layn (wawu atau ya') yang menjadi fa' fi'll wazan ‫( اِ ْفَت َع َل‬dapat) diganti dengan (huruf)
ta'. Dan syadz (hukumnya) pada (lafaz) yang (f'a' fi'ilnya) berupa hamzah seperti ‫ل‬ ِ 4
َ ‫ اْئ تَ َك‬.[ ]
ِ
Contoh ‫( و‬wawu) berubah menjadi ‫( ت‬ta) seperti lafaz ‫ل‬ َ‫ص‬ َ َّ‫ات‬
ِ ِ
Lafaz ‫ل‬ َ‫ص‬ َ َّ‫ ات‬asalnya adalah ‫ص َل‬ َ َ‫ ا ْوت‬yang merupakan bentuk fi'il mădi şuláşi mazid
yang mengikuti wazan ‫ل‬ ِ ِ
َ ‫ا ْفَت َع‬. Kemudian proses i'lalnya lafaz ‫ص َل‬ َ َ‫ ا ْوت‬adalah ‫( و‬wawu), yang
menjadi fa' fi'il wazan ‫ل‬ ِ ِ ِ
َ ‫ ا ْفَت َع‬diganti menjadi ‫( ت‬ta). Maka lafaz ‫ص َل‬ َ َ‫ ا ْوت‬berubah menjadi ‫ا‬
‫ص َل‬
َ َ‫ ْتت‬dengan dua huruf ta. Kemudian huruf ta' yang pertama di-idgom-kan pada huruf ta'
yang kedua karena berkumpulnya dua huruf yang sama. Sebagaimana kita ketahui pada
ِ ِ
kaidah ke-sepuluh. Sehingga, lafaz ‫ص َل‬ َ َّ‫ات‬.
َ َ‫ ا ْتت‬berubah menjadi ‫ص َل‬
Huruf wawu berubah menjadi huruf ‫( ت‬ta),
kemudiaan di-idgom-kan (ta) wazan ‫ل‬ ِ
َ ‫ا ْفَت َع‬
Menjadi Menjadi Lafaz asal
ِ ِ ِ
َ َّ‫ات‬
‫ص َل‬ ‫إغام األول إلى‬ ‫ص َل‬
َ َ‫ا ْتت‬ ‫ت‬ ‫و‬ ‫ص َل‬
َ َ‫ا ْوت‬
‫الثاني‬

Contoh ‫( ي‬ya) berubah menjadi ‫( ت‬ta) seperti lafaz ‫اِتَّ َس َر‬

4
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 65

7
‫ اِتَّ َس َر‬asalnya adalah ‫ اِ ْيتَ َس َر‬yang merupakan bentuk fi'il madi sulasi mazid yang
Lafaz

mengikuti wazan ‫ل‬ ِ ِ


َ ‫ ا ْفَت َع‬. Kemudian proses i'lanya lafaz ‫ ا ْيتَ َس َر‬adalah ‫( ي‬ya) yang menjadi
fa'fiil wazan ‫ل‬ ِ ِ ِ
َ ‫ ا ْفَت َع‬diganti menjadi (ta). Maka, lafaz ‫ ا ْيتَ َس َر‬berubah menjadi ‫ ا ْتتَ َس َر‬dengan
dua huruf ta. Kemudian lafaz ta yang pertama di-idoom-kan pada huraf ta' yang kedua karena
berkumpulnya dua huruf yang sama. Sebagaimana kita ketahui pada kaidah ke-sepuluh.
Sehingga, lafaz ‫ اِْتتَ َس َر‬berubah menjadi ‫ اِتَّ َس َر‬.[]5

Huruf ya’ berubah menjadi huruf ‫( ت‬ta),


kemudiaan di-idgom-kan pada (ta) wazan َ‫اِفْت‬
‫َع َل‬
Menjadi Menjadi Lafaz asal
ِ ِ ِ
َ َّ‫ات‬
‫س َر‬ ‫إغام األول إلى‬ ‫س َر‬
َ َ‫ا ْتت‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫س َر‬
َ َ‫ا ْيت‬
‫الثاني‬

5
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 66

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
I’lal adalah merubah lafadz untuk meringankan dengan cara (‫ب‬
ٌ ‫ ) َق ْل‬yaitu menganti
huruf dengan huruf lain, ( ‫ ) َن ْق ٌل‬yaitu memindahkan harokat suatu huruf pada huruf lain
sebelumnya atau sesudahnya, ( ‫ف‬ ٌ ‫ ) َح ْذ‬yaitu membuang suatu huruf, ( ‫ ) اِ ْد َغ ٌام‬yaitu
menggabungkan dua huruf yang sama dengan memasukkan huruf pertama pada huruf yang
kedua, ( ‫ ) ِإ ْس َكا ٌن‬yaitu membaca sukun atau mematikan harokat suatu huruf.
Kaidah I’lal Ke 14 Penggantian hamzah menjadi ‫ ألف‬،‫ واو‬atau ‫ياء‬
Setiap ada dua hamzah dalam satu lafaz, maka hamzah kedua harus diganti menjadi
huruf yang sesuai dengan harokat sebelumnya.
Dalam nazom al-Maqsud disebutkan :

َ َ‫َم ْه ُم ْو َز ابْ ِد ْل َه ْم َزةَ َمتَى َس َك ْن * بِ ُم ْقت‬


‫ضى َح َر ْك ٍة َْأو ا ْت ُر َك ْن‬

Yang artinya:
"(Perhatikan bina") mahmuz, gantilah hamzah-nya ketika terbaca sukün dengan huruf yang
sesuai dengan tuntutan harokat (hamzah sebelumnya) atau biarkanlah (jangan diganti).
Kaidah I’lal Ke 15 Penggantian ‫ واو‬dan ‫ ياء‬menjadi ‫تاء‬
Apabila ada ‫ واو‬dan ‫ ي اء‬menjadi fa' fi'il wazan ‫ اِ ْفَت َع َل‬Maka harus diganti menjadi
huruf (ta). Dalam nazom Alfiyah ibn Malik disebutkan:
َ ‫اله ْم ِز نَ ْح ُو اْئ تَكَاَل * ذُ ْو اللَّْي ِن فَاتَا فِ ْي اِفْـتَ َـع‬
‫ال ُأبْ ِداَل‬ ِ ِ
َ ‫َو َش َّذ ف ْي ذ ْي‬
Yang artinya:
"Huruf layn (wawu atau ya') yang menjadi fa' fi'll wazan ‫( اِ ْفَت َع َل‬dapat) diganti dengan (huruf)
ta'. Dan syadz (hukumnya) pada (lafaz) yang (f'a' fi'ilnya) berupa hamzah seperti ‫ل‬ ِ
َ ‫اْئ تَ َك‬
B. Saran

9
Makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun semangat kami untuk lebih memperbaiki
di masa mendatang, harapan utama dari bapak dosen pembimbing dan rekan pembaca
sekalian. Demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan.

DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
13, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 20.15

Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
62, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 21.00

Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
63, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 21.30

Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
65, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 21.45

Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
66, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 22.00

10

Anda mungkin juga menyukai