Dosen Pengampu
Fathurrahman Fuad, M. Pd
Disusun Oleh
Kelompok 11
Alhamdulillah,puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyususan makalah ini
yang berjudul “KAIDAH I’LAL KE 14 DAN 15“
Sholawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama islam hingga saat ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita,kami juga menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh kata sempurna.
Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik dan saran demi memperbaiki makalah yang
akan kami buat di masa yang akan datang mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran
yang membangun
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sebelumnya kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan.
Kelompok 11
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan Masalah..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Pengertian I’lal...............................................................................................5
B. Penjelasan Kaidah I’lal Ke 14........................................................................6
C. Penjelasan Kaidah I’lal Ke 15........................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian I’lal
I’lal adalah merubah lafadz untuk meringankan dengan cara (ب
ٌ ) َق ْلyaitu menganti
huruf dengan huruf lain, ( ) َن ْق ٌلyaitu memindahkan harokat suatu huruf pada huruf lain
sebelumnya atau sesudahnya, ( ف ٌ ) َح ْذyaitu membuang suatu huruf, ( ) اِ ْد َغ ٌامyaitu
menggabungkan dua huruf yang sama dengan memasukkan huruf pertama pada huruf yang
kedua, ( ) ِإ ْس َكا ٌنyaitu membaca sukun atau mematikan harokat suatu huruf. [1]
I’lal adalah ilmu tata bahasa arab yang bertujuan untuk mengubah huruf illat seperti
wawu ()و, alif ()أ, dan ya’( )يsupaya ringan dan mudah untuk mengucapkannya. Cara
mengubah huruf-huruf illat tersebut, terkadang dengan cara menukar, memindahkan tanda
baca/harokat/syakal, disukunkan, bahkan sampai membuang huruf. Semua cara itu tentu ada
kaidahnya masing-masing, yang dikenal dengan kaidah I’lal.
B. Pengertian Kaidah I’lal Ke 14 Beserta Contohnya
Penggantian hamzah menjadi ألف، واوatau ياء
Setiap ada dua hamzah dalam satu lafaz, maka hamzah kedua harus diganti menjadi
huruf yang sesuai dengan harokat sebelumnya.
Dalam nazom al-Maqsud disebutkan :
Yang artinya:
"(Perhatikan bina") mahmuz, gantilah hamzah-nya ketika terbaca sukün dengan huruf yang
sesuai dengan tuntutan harokat (hamzah sebelumnya) atau biarkanlah (jangan diganti)."[2]
1
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 13
2
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 62
5
dommah, dan dommah pasangannya adalah dengan wawu. Alhasil, lafaz berubah menjadi
pasangannya . ْ اُْؤ ُملberuba menjadi اُْو ُم ْل.
Huruf Hamzah berubah menjadi wawu
Menjadi Lafaz asal
اُ ْو ُم ْل و ؤ/ء اُْؤ ُم ْل
اِيْ ِد ْمasalnya adalah اِْئ ِد ْمyang merupakan bentuk fiil amar dari fi'il mâdi lafaz
Lafaz
َأد َم,
َ fi'il mudöri'nya ْأد ُم ِ ي, dan asal fi'l amarnya a adalah lafaz اِي ِد ْمdari binā' mahmuz fā'.
َ ْ
Kemudian proses i'lâlnya lafaz اِْئ ِد ْمadalah hamzah ئyang menjadi fa' fi'il diganti menjadi
huruf ya' karena berkumpulnya dua hamzah dalam satu lafaz. Yaitu hamzah washol dan
hamzah yang menjadi fa' fi'il. Adapun diganti menjadi huruf ya karena harokat sebelumnya
adalah kasroh, dan kasroh pasangannya adalah dengan yä'. Alhasil, lafaz اِْئ ِد ْمberubah
Menjadi ][ اِيْ ِد ْم3
Huruf Hamzah berubah menjadi wawu
Menjadi Lafaz asal
اِيْ ِد ْم ي ئ/ء اْئ ِد ْم
ٓا َخ َذsulasi mazid, fi'il mudorinya يَُؤ ا ِخ ُذdan asal fi'il amar nya adalah lafaz َأْأ ِخ ْذdari bina
mahmuz fa. Kemudian proses I'lalnya lafaz َأْأ ِخ ْذadalah Hamzah أyang menjadi fa'fiil di ganti
menjadi Alif karena berkumpul nya dua Hamzah dalam satu lafadz. Yaitu Hamzah washol
dan Hamzah yang menjadi fa'fiil. Adapun di ganti menjadi Alif karena harokat sebelum nya
adalah fathah dan fathah pasangannya adalah Alif. Al hasil lafadz َأْأ ِخ ْذ ِ
berubah menjadٓاخ ْذ
atau ِ
َأاخ ْذ.
Huruf Hamzah berubah menjadi wawu
Menjadi Lafaz asal
3
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 63
6
ِ آ ِخ ْذ
\َأاخ ْذ ا أ/ء َأْأ ِخ ْذ
Apabila ada واوdan ي اءmenjadi fa' fi'il wazan اِ ْفَت َع َلMaka harus diganti menjadi
huruf (ta). Dalam nazom Alfiyah ibn Malik disebutkan:
َ اله ْم ِز نَ ْح ُو اْئ تَكَاَل * ذُ ْو اللَّْي ِن فَاتَا فِ ْي اِفْـتَ َـع
ال ُأبْ ِداَل ِ ِ
َ َو َش َّذ ف ْي ذ ْي
Yang artinya:
"Huruf layn (wawu atau ya') yang menjadi fa' fi'll wazan ( اِ ْفَت َع َلdapat) diganti dengan (huruf)
ta'. Dan syadz (hukumnya) pada (lafaz) yang (f'a' fi'ilnya) berupa hamzah seperti ل ِ 4
َ اْئ تَ َك.[ ]
ِ
Contoh ( وwawu) berubah menjadi ( تta) seperti lafaz ل َص َ َّات
ِ ِ
Lafaz ل َص َ َّ اتasalnya adalah ص َل َ َ ا ْوتyang merupakan bentuk fi'il mădi şuláşi mazid
yang mengikuti wazan ل ِ ِ
َ ا ْفَت َع. Kemudian proses i'lalnya lafaz ص َل َ َ ا ْوتadalah ( وwawu), yang
menjadi fa' fi'il wazan ل ِ ِ ِ
َ ا ْفَت َعdiganti menjadi ( تta). Maka lafaz ص َل َ َ ا ْوتberubah menjadi ا
ص َل
َ َ ْتتdengan dua huruf ta. Kemudian huruf ta' yang pertama di-idgom-kan pada huruf ta'
yang kedua karena berkumpulnya dua huruf yang sama. Sebagaimana kita ketahui pada
ِ ِ
kaidah ke-sepuluh. Sehingga, lafaz ص َل َ َّات.
َ َ ا ْتتberubah menjadi ص َل
Huruf wawu berubah menjadi huruf ( تta),
kemudiaan di-idgom-kan (ta) wazan ل ِ
َ ا ْفَت َع
Menjadi Menjadi Lafaz asal
ِ ِ ِ
َ َّات
ص َل إغام األول إلى ص َل
َ َا ْتت ت و ص َل
َ َا ْوت
الثاني
4
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 65
7
اِتَّ َس َرasalnya adalah اِ ْيتَ َس َرyang merupakan bentuk fi'il madi sulasi mazid yang
Lafaz
5
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm 66
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
I’lal adalah merubah lafadz untuk meringankan dengan cara (ب
ٌ ) َق ْلyaitu menganti
huruf dengan huruf lain, ( ) َن ْق ٌلyaitu memindahkan harokat suatu huruf pada huruf lain
sebelumnya atau sesudahnya, ( ف ٌ ) َح ْذyaitu membuang suatu huruf, ( ) اِ ْد َغ ٌامyaitu
menggabungkan dua huruf yang sama dengan memasukkan huruf pertama pada huruf yang
kedua, ( ) ِإ ْس َكا ٌنyaitu membaca sukun atau mematikan harokat suatu huruf.
Kaidah I’lal Ke 14 Penggantian hamzah menjadi ألف، واوatau ياء
Setiap ada dua hamzah dalam satu lafaz, maka hamzah kedua harus diganti menjadi
huruf yang sesuai dengan harokat sebelumnya.
Dalam nazom al-Maqsud disebutkan :
Yang artinya:
"(Perhatikan bina") mahmuz, gantilah hamzah-nya ketika terbaca sukün dengan huruf yang
sesuai dengan tuntutan harokat (hamzah sebelumnya) atau biarkanlah (jangan diganti).
Kaidah I’lal Ke 15 Penggantian واوdan ياءmenjadi تاء
Apabila ada واوdan ي اءmenjadi fa' fi'il wazan اِ ْفَت َع َلMaka harus diganti menjadi
huruf (ta). Dalam nazom Alfiyah ibn Malik disebutkan:
َ اله ْم ِز نَ ْح ُو اْئ تَكَاَل * ذُ ْو اللَّْي ِن فَاتَا فِ ْي اِفْـتَ َـع
ال ُأبْ ِداَل ِ ِ
َ َو َش َّذ ف ْي ذ ْي
Yang artinya:
"Huruf layn (wawu atau ya') yang menjadi fa' fi'll wazan ( اِ ْفَت َع َلdapat) diganti dengan (huruf)
ta'. Dan syadz (hukumnya) pada (lafaz) yang (f'a' fi'ilnya) berupa hamzah seperti ل ِ
َ اْئ تَ َك
B. Saran
9
Makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun semangat kami untuk lebih memperbaiki
di masa mendatang, harapan utama dari bapak dosen pembimbing dan rekan pembaca
sekalian. Demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
13, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 20.15
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
62, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 21.00
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
63, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 21.30
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
65, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 21.45
Maulana, Muhammad Ichsan.2015. Belajar I’lal Mandiri. Al-Aziziyah Press Komplek Lirboyo, hlm
66, Di Akses Pada Tanggal 13 Desember 2021, pkl 22.00
10