Anda di halaman 1dari 10

PEMBAGIAN JENIS KATA DALAM BAHASA

ARAB

Disusun oleh : IHSANUDDIN MUNAWIR


NIM :2019.6.4.1.00105
Prodi : Komunikasi Penyiar Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM


BUNGA BANGSA CIREBON
2020
PEMBAGIAN JENIS KATA BAHASA ARAB

Kata akan terbagi menjadi 3 jenis;


1. Al fi'il
2. Al ism
3. Al harfu
Sekarang kita akan membahas satu persatu 3 jenis kata ini
 FI’IL
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa fi'il adalah kata kerja, meskipun pada
pelajaran yang lebih lanjut nantinya kita akan mengenali tidak semua fi'il kata kerja. Tetapi
seluruh kata kerja sudah pasti fi'il. Contohnya adalah kata ‫صلُ َح‬
َ (sholuha), maknanya adalah
telah baik dan dari sisi makna sehingga kita bisa mengetahui bahwa telah baik ini bukanlah
kata kerja tetapi lebih kepada kata sifat, contohnya dalam sebuah hadits ketika Rasulullah
menjelaskan bahwa di dalam tubuh ini ada segumpal darah/segumpal daging yang idza
sholuhat sholuhal jasadu kulluh (apabila ia baik maka baiklah seluruh kasad/tubuh). Kalau
kita perhatikan kata sholuha, jelas tidak mengandung makna kata kerja karna memang kalau
kita lihat literatur ilmu nahwu, definisi fi'il adalah kalimatun dallat 'ala ma'na fii nafsiha
waqtaronat bi zaman (fi'il adalah kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan
dengan waktu kejadian). Jadi fi'il adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang
berkaitan dengan waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Oleh karna itu tidak semua
fi'il adalah kata kerja tetapi semua kata kerja adalah fi'il karna kata kerja pasti mengandung
keterangan waktu. Baik, kita tidak akan berlama-lama membahas tentang ini karna ada
tempatnya untuk membahasnya.
Kita lanjutkan bahwa fi'il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi lagi menjadi 3; fi'il madhi,
fi'il mudhori, fi'il amr.
1. Fi'il madhi
Adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan masa
lalu atau kalau kita pernah belajar bahasa inggris, fi'il madhi adalah past tense, contohnya ‫َعلِ َم‬
'alima artinya telah mengetahui.
2. Fi'il mudhori'
Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan terjadi, contohnya ‫يَ ْعلَ ُم‬
ya'lamu artinya sedang mengetahui atau akan mengetahui.
3. Fi'il 'amr
Adalah kata kerja perintah, contohnya ‫( إِ ْعلَ ْم‬i'lam) artinya ketahuilah.
Lihatlah, tulislah, pukullah pelajarilah, ini semua disebut dengan fi'il 'amr (kata kerja
perintah)
Contoh fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr dalam AlQur'an untuk kata ‫ َعلِ َم‬bisa kita lihat:
# fi'il madhi 'alima ada di surat AlBaqoroh 187

َ ‫َعلِ َم أَهَّلل ُ أَنَّ ُك ْم ُك ْنتُ ْم تَحْ تَاَنُوْ نَ أَ ْنفُ َس ُك ْم فَت‬


‫َاب َعلَ ْي ُك ْم َو َعفَا َ َع ْن ُكم‬

”Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu”
'alima ini disebut dengan fi'il madhi karna fi'il madhi maknanya adalah telah, telah
mengetahui.
# fi'il mudhori' ya'lamu ‫ يَ ْعلَ ُم‬bisa kita jumpai dalam QS AlBaqoroh 216

َ‫َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم َو أَ ْنتُم الَ تَ ْعلَ ُموْ ْن‬


“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

Kata ya'lamu adalah fi'il mudhori', Allahu ya'lamu Allah mengetahui, arrinya Allah itu
sekarang tahu dan akan tahu seterusnya, karna makna fi'il mudhori' adalah berlangsung dan
akan terus sampai masa mendatang.
# Fi'il 'amr ‫ْ إِ ْعلَ ْم‬bisa kita temui dalam surat yang sama yaitu AlBaqoroh 260

ِ ‫َوا ْعلَ ْم أَ َّن أهَلل َ ع‬


‫َز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم‬
“Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”

i'lam adalah fi'il amr yang maknanya sangat jelas yaitu ketahuilah (kata kerja perintah)
Alhamdulilah kita telah belajar pembagian fi'il; fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr.
Kemudian, jenis kata yang ke-2 adalah Isim.

2. ISIM
PENGERTIAN ISIM
Isim adalah kata benda atau suatu kata yang tidak memiliki waktu.
Contoh : ‫( ُم َح َّم ٌد‬muhammad), ٌ‫( َم ْد َر َسة‬sekolah)
1. Berikut adalah ciri-cirinya :
1. Bisa menerima tanwin seperti contoh diatas.
2. Bisa menerima (‫) ا ل‬
Contoh : ‫( النُّوْ ُر‬Cahaya), ‫( ال َّس َمآ ِء‬Langit)
3. Bisa menerima huruf jer
Huruf jer yang biasa kita jumpai diantaranya adalah:
‫( ِم ْن‬dari) ‫( الي‬ke) ‫( ع َْن‬dari) ‫( عَلي‬diatas)‫( فِي‬didalam) ‫( ب‬dengan)
‫( ل‬bagi) ‫( ك‬seperti)
Contoh : ‫( ِمنَ ال َّس َمآ ِء‬dari langit) ‫ ال َّس َمآ ِء‬adalah merupakan isim dan karenanya ia bisa dimasuki
huruf jer yaitu ‫ِم ْن‬
4. Bisa bersambung dengan isim lain membentuk kata majemuk.
Contoh : ِ‫( نَصْ ُرهلل‬pertolongan Allah). Merupakan dua buah buah isim yang digabung menjadi
satu dan menghasilkan satu makna.
Catatan :
Tanwin dan Alif Lam merupakan tanda isim, tetapi keduanya tidak dapat berada pada satu
isim secara bersamaan.
Contoh : ‫ نُوْ ٌر‬ketika dimasuki alif lam akan menjadi ‫( اَلنّوْ ُر‬tanwin-nya hilang).
2. PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN JENISNYA
Berdasarkan jenisnya kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda jenis laki-laki
(mudzakkar) dan kata benda jenis perempuan (mu’annas). Pembagian kata benda berdasarka
jenis dalam bahasa arab adalah sangat penting karena hal ini akan menyangkut pada
pemakaian dhomir (kata ganti) dan juga pemakaian fi’il (kata kerja). Seperti contoh :
ٌ‫ ه َُو طَبِيْب‬Dia adalah dokter (laki-laki) ٌ‫ ِه َي طَبِ ْيبَة‬Dia adalah dokter (perempuan)
‫ جاَ َء ُم َح َّم ٌد‬Muhammad telah datang ‫ت ِه ْن ٌد‬
ْ ‫ جاَ َء‬Hindun telah datang
َ adalah isim mudzakar (kata benda jenis laki-laki) sehingga kata
Pada contoh diatas : ٌ‫طبِيْب‬
ganti yang digunakan juga harus berjenis laki-laki yaitu ‫( ه َُو‬He). Pada contoh ke-2 ٌ‫طَبِ ْيبَ„ة‬
adalah isim muannast (kata benda jenis perempuan) sehingga kata ganti yang digunakan juga
harus berjenis perempuan yaitu ‫( ِه َي‬She).

‫ ُم َح َّم ٌد‬adalah isim mudazakar sehingga fi’il (kata kerja) yang digunakan juga harus mudzakar.
Begitu juga dengan ‫ ِه ْن ٌد‬adalah isim muannast sehingga menggunakan fi’il muannast.

1. ISIM MUDZAKAR
Adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan ataupun benda mati
yang dikategorikan sebagai mudzakar.
Contoh : ‫ اَل َّر ُج ُل‬Seorang laki-laki, ‫ ُم َح ّم ٌد‬Muhammad,
‫ اَ ْل ِمصْ با ُح‬Lentera (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai mudzakar.
2. ISIM MUANNATS
Adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan ataupun benda
mati yang dikategorikan sebagai muannast.
Contoh : ُ‫ عَائِ َشة‬, Aisyah,ُ‫اجة‬
َ ‫ ال َّد َج‬Ayam betina
ُ‫ ال َّش ْمس‬Matahari (adalah contoh benda mati yang dikategorikan sebagai muannast)
Ada beberapa cara membedakan isim mudzakar dengan isim muannast yaitu :
1. Dengan membedakan jenis kelaminnya.
Contoh : Mudzakar ‫ اَل َّر ُج ُل‬Seorang laki-laki, ‫ك‬
ُ ‫ ال ِّد ْي‬Ayam jantan

Muannast ُ‫ ْال َمرْ أَة‬Seorang perempuan, ‫ ال َّد َجا َجة‬Ayam betina


2. Dengan pengelompokan secara bahasa
Isim muannast biasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Diakhiri denga ta marbuthoh (‫)ة‬
Contoh : ُ‫ َخ ِدي َْجة‬Khodijah, ‫ ُ َم ْد َر َسة‬Sekolah, ‫ ال َّش َج َرة‬Pohon
b. Anggota tubuh yang berpasang-pasang
Contoh : ‫ َعي ٌْن‬Mata
c. Jamak Taksir : jamak taksir dikategorikan sebagai muannast ( jamak taksir akan dibahas
tersendiri pada bab Isim Jamak)
ٌ ْ‫ بُيُو‬Rumah-rumah, bentuk tunggalnya ‫بَيْت‬
Contoh : ‫ت‬
‫ ُر ُس ٌل‬Rosul-rosul, bentuk tunggalnya ‫َرسُوْ ٌل‬
Walaupun ‫ُس„ ٌل‬
ُ ‫ ر‬adalah isim yang jelas mudzakar, tetapi karena ia berbentuk jamak taksir
maka dapat dimasukkan dalam kategori muannast.
Selain yang disebutkan diatas adalah termasuk mudzakar.

3. PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN BILANGANNYA


Sebelum kita membahas pembagian isim berdasarkan bilangannya kita perlu mengenal
terlebih dahulu beberapa istilah yang akan digunakan yaitu :
Tunggal ‫ُم ْف َرد‬
‫ ت َْثنِيَّه‬Ganda
‫ َج َمع‬Jamak
1. ISIM MUFROD
Adalah isim yang menunjukkan arti tunggal baik pada mudzakar maupun muannast.
Contoh : ‫( أُ ْستَا ٌذ‬Pak guru), ٌ‫( أُ ْستَا َذة‬Bu guru),
‫( ُم ْسلِ ٌم‬Seorang islam laki-laki), ٌ‫( ُم ْسلِ َمة‬Seorang islam perempuan)

2. ISIM TASTNIYAH
Adalah isim yang menunjukkan arti dua baik pada mudzakar maupun muannast.
Contoh : ‫ اُسْتا َ َذي ِْن‬,‫( أُ ْستَا َذا ِن‬dua orang guru laki-laki)
‫ أُ ْستَا َذتَيْن‬,‫( ِ أُ ْستَا َذتا َ ِن‬dua orang guru perempuan)
3. ISIM JAMAK
Adalah isim yang menunjukkan arti jamak baik pada mudzakar maupun muannast.
Isim jamak berdasarkan keteraturan bentuknya terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Isim Jamak Taksir
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang tidak
beraturan sehingga perlu dihafal.
ٌ ْ‫ بُيُو‬Rumah-rumah, bentuk tunggalnya ‫ْت‬
Contoh : : ‫ت‬ ٌ ‫بَي‬

‫ ُر ُس ٌل‬Rosul-rosul, bentuk tunggalnya ‫َرسُوْ ٌل‬


b. Isim Jamak salim
Adalah isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan perubahan yang teratur.
Sehingga ada 2 macam isim jamak salim :
Isim Jamak Mudzakar Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti laki-laki.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ و‬+‫ ن‬dan ‫ ي‬+ ‫ ن‬pada bentuk mufrodnya
Contoh : َ‫ ُم ْسلِ ِم ْين‬, َ‫( ُم ْسلِ ُموْ ن‬Orang-orang islam laki-laki)
Isim Jamak Muannast Salim
Isim jamak salim yang menunjukkan arti perempuan.
Ciri-cirinya adalah adanya tambahan ‫ ا‬+ ‫ ت‬pada bentuk mufrodnya.
Contoh : ‫( ُم ْسلِماَت‬Orang-orang islam prempuan)
‫( ُم ْؤ ِمناَت‬Oarang-orang mukmin perempuan)
4. ISIM BERDASARKAN KEJELASANNYA
Berdasarkan kejelasannya, isim terbagi menjadi dua macam yaitu :
1. ISIM NAKIROH
Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas kekhususannya. Dengan kata
lain bahwa isim tersebut belum pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan “…yang
mana?”
Contoh : ‫( َر ُج ٌل‬Orang laki-laki), ‫( َولَ ٌد‬Seorang anak laki-laki), ‫( اُسْتا َ ٌذ‬Pak Guru), ٌ‫( ِكتاَب‬Buku)
Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam sebagaimana contoh
diatas.
Adakah isim nakiroh yang tidak bertanwin dan tidak ber-alif lam? Jawabnya ada. Yaitu Isim
Mustanna dan Jamak Mudzakar Salim. (Bisa dilihat pada bab pembagian isim berdasarkan
bilangannya)
Contoh : ‫( َر ُجالَ ِن‬dua orang laki-laki), َ‫( َر ُجلُوْ ن‬orang-orang laki-laki)
2. ISIM MA’RIFAT
Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas kekhususannya. Dengan kata
lain isim tersebut telah diketahui secara pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan
“… yang mana?”.
Contoh : ‫( ال َّر ُج ُل‬Orang laki-laki itu), ‫( اَ ْل َولَ ُد‬Anak laki-laki itu ), ‫( ُم َح َّم ٌد‬Nama orang)
Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifat,
Sedangkan isim-isim yang termasuk isim ma’rifat adalah :
1.Isim yang diawali dengan alif lam.
2.Isim Dhomir (Kata Ganti)
3.Isim Maushul (Kata Sambung)
4.Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
5.Isim yang diawali dengan huruf munada (huruf panggilan).
6.Isim ‘Alam (Nama orang atau benda)
7.Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifat
1. Isim yang diawali dengan alif lam.
Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim ma’rifat.
Contoh : ‫( ال َّر ُج ُل‬Orang laki-laki itu), ‫( اَ ْل َولَ ُد‬Anak laki-laki itu).
2. Isim Dhomir (Kata Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau
mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.
Macam-macam isim dhomir yang lain dapat dilihat pada table berikut:
Contoh:
‫ = يَرْ َح ُم ْاألَوْ الَ َد أَحْ َم ُد‬Ahmad menyayangi anak-anak
‫ = هُ َو يَرْ َح ُمهُ ْم‬Dia menyayangi mereka
Pada contoh di atas, kata ‫ أَحْ َم ُد‬diganti dengan ‫( هُ َو‬dia), sedangkan ‫( األَوْ الَد‬anak-anak) diganti
dengan ‫( هُ ْم‬mereka).
Menurut fungsinya, isim dhomir digolongkan menjadi 2 yaitu :
1) DHAMIR RAFA'/MUTTASHIL ( yang berfungsi sebagai Subjek)
2) DHAMIR NASHAB/MUNFASHIL (yang berfungsi sebagai Objek)
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata sehingga biasa disebut dhomir muttashil,
sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain
dalam kalimat sehingga disebut dhomir munfashil.
Dalam kalimat: ‫( ه َُو يَرْ َح ُمهُ ْم‬Dia menyayangi mereka):
Kata ‫( هُ َو‬dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan
Kata ‫( هُ ْم‬mereka) adalah Dhamir Nashab.
3. Isim Maushul (Kata Sambung)
Adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai perantara kata yang disebutkan
sesudahnya. Dalam bahasa Indonsia biasa diartikan dengan “yang”
Contoh : ‫( الَّ ِذي‬yang,untuk mudzakar), ‫( الَّتِي‬yang, untuk muannast)
4. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
Adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu. Dalam bahasa Indonesia
biasa diartikan dengan “ini” dan “itu”.
Contoh :
‫( هَ ًذا‬ini, untuk mudzakar), ‫( هَ ِذ ِه‬ini, untuk muannast) ‫ك‬ َ ‫( تِ ْل‬itu, untuk
َ ِ‫( َذال‬itu, untuk mudzakar), ‫ك‬
muannast)
5. Munada
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)
Contoh : ‫( يا َ َر ُج ُل‬wahai laki-laki), ‫( يا َ اُسْتا َ ُذ‬wahai guru)
6. Isim ‘Alam (Nama orang atau benda)
Adalah isim yang menunjukan arti nama baik nama manusia ataupun selain manusia.
Contoh : ‫( ُم َح َّم ٌد‬Muhammad), َ‫( َم َّكة‬Kota Makkah), ‫( النِّ ْي ُل‬Sungai Nil)
7. Isim Nakiroh yang serangkai dengan Isim Ma’rifat
Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung dengan isim ma’rifat.
Contoh : ‫( قَلَ ُم ُم َح َّم ٍد‬Pena Muhammad), ُ‫( قَلَ ُمه‬Pena-nya).
Kata ‫ قَلَ ٌم‬adalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan dengan isim
ma’rifat yaitu ‫ُم َح َّم ٍد‬
5. PEMBAGIAN ISIM BEDASARKAN PERUBAHAN HAROKAT AKHIR
1. Isim Mu’rob
Adalah isim yang bisa berubah harokat akhirnya karena kemasukan ‘amil.
‘Amil adalah sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah (kata) dibaca berbeda-
beda.
Contoh :
‫( جاَ َء ُم َح َّم ٌد‬Muhammad telah datang)
ُ ‫( َرأَي‬Saya telah melihat Muhammad)
‫ْت ُم َح َّمدًا‬
ُ ْ‫( َم َرر‬Saya berjalan dengan Muhammad)
‫ت بٍ ُم َح َّم ٍد‬
Perhatikan kata ‫ ُم َح َّم ُد‬pada ke-3 kalimat diatas. Pada kalimat pertama berharokat dhommah,
pada kalimat ke-2 berharokat fathah, sedangkan pada kalimat ke-3 berharokat kasroh.
Terjadinya perbedaan harokat akhir tersebut disebabkan oleh berbedanya ‘amil yang masuk
pada kata tersebut yaitu ‫ْت‬ ُ ‫ َرأَي‬, ‫جا َ َء‬, dan ‫ت‬
ُ ْ‫ َم َرر‬. Apabila suatu isim mengalami perubahan pada
bagian akhirnya ketika dimasuki oleh ‘amil yang berbeda, maka isim tersebut masuk dalam
kategori isim mu’rob.
2. Isim Mabni
Adalah isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya walaupun
kemasukan ‘amil.
Yang termasuk isim mabni diantaranya adalah :
1. Isim Dhomir (Kata Ganti)
2. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
3. Isim Maushul (Kata Hubung)
4. Isim Syarat (Isim yang memerlukan fi’il syarat dan jawabnya)
5. Isim Istifham (Kata Tanya)
Huruf yang dimaksud di sini bukan seluruh huruf hijaiyyah (dari alif, ba, ta dst) tetapi huruf
yang dimaksud dalam.ilmu nahwu shorof adalah huruf hijaiyyah yang memiliki arti, naik
tersusun dari 1 huruf saja atau 2 huruf atau 3 huruf. Jadi huruf hijaiyyah adalah yang
memiliki artinkhisus, baik yang 1 huruf maupun 2 huruf. Contoh huruf hijaiyyah yang 1
huruf namun memiliki arti adalah contohnya َ‫ أ‬artinya apakah, ‫ب‬ ِ artinya dengan, َ‫ ت‬bisa
digunakan untuk huruf sumpah jadi selain kita bersumpah dengan ِ ‫وهَّللا‬, َ kita bisa juga
bersumpah dengan ِ ‫تَاهَّلل‬, fa artinya maka, ‫س‬
َ artinya akan, ‫ك‬
َ artinya seperti, ‫ ِل‬untuk, ‫ َو‬artinya
dan. Ini contoh huruf hijaiyyah yang memiliki arti. Selanjutnya akan kita lihat contoh 2 huruf
hijaiyyah yang memiliki arti:
min‫ ِم ْن‬artinya dari
'an ‫ ع َْن‬artinya darifii ‫ فِى‬di
lan ‫ لَ ْن‬artinya tidak akan
lam ‫ لَ ْم‬artinya tidak/belum
Contoh 3 huruf hijaiyyah yang memiliki arti
ilaa‫ إِلَى‬artinya ke
'alaa ‫ َعلَى‬artinya di atas
Inilah pembagian kata dalam bahasa arab, terbagi menjadi 3 (fi'il, isim dan huruf). Fi'il
sendiri terbagi menjadi 3 yakni fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il 'amr. Yang madhi adalah
kata kerja untuk perbuatan yang telah lalu (past tense), fi'il mudhori' adalah kata kerja untuk
perbuatan yang sedang berlangsung atau akan berlangsung di masa yang akan datang (present
continuous tense&future tense) kemudian fi'il 'amr adalah kata kerja perintah.
Jenis yang ke 2 adalah isim, berbeda dengan fi'il yang hanya terbagi menjadi 3, isim banyak
sekali jenisnya, namun untuk pemula yang harus diketahui, yang wajib dipahami pembagian
isim berdasarkan jumlah, ada isim mufrod (kata tunggal), ada isim tatsniyah (kata
ganda)&ada isim jama' (majemuk). Kemudian isim berdasarkan jenis ada isim mudzakkar
(laki-laki), ada isim muannats (perempuan) dan 1 jenis isim lagi yang wajib dipelajari adalah
isim dhomir (kata ganti) dalam bahasa arab yang jumlahnya ada 14 kata ganti.
Dan terakhir huruf, huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu adalah huruf hijaiyyah (baik 1, 2
atau 3) yang memiliki makna khusus contohnya َ‫ أ‬artinya apakah, ‫ب‬ ِ artinya dengan, ‫ِل‬
ْ َ
artinya untuk, ‫ عَن‬artinya dari,‫ إِلى‬artinya ke, ‫ عَل‬artinya di atas.

Anda mungkin juga menyukai