FIIL MALUM (Kata Kerja Aktif) FIIL MAJHUL (Kata Kerja Pasif)
Kata kerja transitif berimbuhan me-kan : Mengikatkan tali Melepaskan sandal Memutuskan ikatan
Kata kerja transitif berimbuhan memper-kan : Mempertahankan prestasi Memperjuangkan hidup Mempermainkan bola
Kata kerja transitif berimbuhan me-i : Menyeberangi jalan Mengendarai sepeda Mengawasi ujian
Kata kerja transitif berimbuhan memper-i : Memperbarui lukisan Memperbaiki sepeda Memperingati hari kemerdekaan
Kata kerja transitif berimbuhan memper- : Memperburuk suasana Memperdalam ilmu Memperjelas masalah
Sedangkan kata kerja intransitif dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu : 1. Kata kerja intransitive berimbuhan Saya duduk-duduk Ibu berjalan-jalan Adik menangis
2. Kata kerja intransitive yang terbentuk dari kata kerja yang aus (tidak berimbuhan) Adik lari Kakak pulang Ibu pergiCiri-ciri kata kerja :
1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan, ber-an, memper-kan, diper-kan, dan memper-i. 2) Kata tersebut dapat didahului kata telah, sedang, akan, hampir, dan segera. 3) Kata tersebut dapat diperluas dengan cara menambahkan dengan + kata sifat. Contoh : menghitung dengan teliti, lari dengan cepat, dan sebagainya.
Sedangkan dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fiil Malum dan Fiil Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
(= Umar dipukul)
(=memukul) adalah Fiil Malum (Kata Kerja Aktif). Fail atau Pelakunya
diketahui (tidak disebutkan). Untuk itu, dalam Fiil Majhul, dikenal istilah Naib al-Fail ( Fail (pengganti Pelaku).
=( dipukul) adalah Fiil Majhul (Kata Kerja Pasif). Fail atau Pelakunya tidak
) atau Pengganti Fail (Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah Naib al-
Fiil Majhul dibentuk dari Fiil Malum dengan perubahan sebagai berikut: 1) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah 2) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fiil Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fiil Mudhari. Fiil Madhy Fiil Malum Fiil Majhul Fiil Mudhari Fiil Malum Fiil Majhul
Contoh-contoh dalam kalimat: Fiil Madhy
= engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah = kamu berdua diperintah agar menyembah Allah = kalian (lk) diperintah agar menyembah Allah = kalian (pr) diperintah agar menyembah Allah = dia (lk) diperintah agar menyembah Allah = dia (pr) diperintah agar menyembah Allah = mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allah = mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allah = mereka (lk) diperintah agar menyembah Allah = mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah
= aku dikenal dari bicaraku = kami dikenal dari bicara kami = engkau (lk) dikenal dari bicaramu = engkau (pr) dikenal dari bicaramu = kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua = kalian (lk) dikenal dari bicara kalian = kalian (pr) dikenal dari bicara kalian = dia (lk) dikenal dari bicaranya = dia (pr) dikenal dari bicaranya = mereka (2 lk) dikenal dari bicara mereka = mereka (lk) dikenal dari bicara mereka
Untuk membuat kata benda aktif yang dibentuk dari kata kerja , ada catatan sebagai berikut: ( arti : yang me/ yang ber/ yang/ me/ber )(pelaku) a. Dibentuk dengan pola : mu i contoh :
akar kata yang tepat ( artinya sesuai harapan kita) di kamus ditemukan di bawah akar kata yang didahului dengan alih ( 3+ , )maksudnya adalah 3 huruf dasar ditambah alif di depannya. Contoh : ( yang sukses) akar katanya
c. Selain dengan pola mu-i, kata benda aktif bisa juga dibentuk dengan pola Contoh : ( yang baik) dibentuk dari ( baik)
Sedangkan Catatan untuk kata benda pasif sebagai berikut: artinya ( yang di/ keterangan tempat/keterangan waktu/masdar-( eng. gerund)) a. Dibentuk dengan pola mu a Contoh :
b.
( yang dikeluarkan/ tempat keluar) berasal dari Selain itu juga bisa dibentuk dengan Pola ( yang ditolak).
(keluar
Macam-macam bentuk fiil majhul 1. Bentuk Majhul untuk Fiil Madhy Shahih Huruf pertamanya di-dhammah-kan dan satu huruf sebelum huruf terakhir dikasrah-kan sama saja apakah ia tsulatsy mujarrad seperti , rubaiy mujarrad seperti
ataukah
.Huruf pertama dan huruf ketiga pada fiil madhy yang diawali dengan hamzah washal di-dhammah-kan seperti , ,dan .
kan seperti Bentuk Majhul untuk fiil ajwaf yang ain fiil nya tidak cacat sama seperti bentuk fiil shahih contohnya untuk kata adalah
Huruf pertama dan kedua pada fiil madhy yang diawali huruf ta zaidah di-dhammah-
2. Bentuk Majhul untuk fiil ajwaf yang ain fiil nya cacat Ada tiga pilihan: 1. Huruf fa fiil nya dikasrahkan sehingga huruf ya nya tetap atau pada bentuk tertentu huruf waw tergantikan dengan huruf ya contohnya
harakat nya pindah ke fa fiil, dan huruf waw diganti huruf ya karena berharakat
untuk .
Asal
untuk dan
sukun setelah adanya kasrah. Asal adalah kemudian ain fiil nya menjadi
cacat karena harakat nya pindah ke fa fiil sedangkan huruf ya nya tetap. Pendapat pertama ini adalah bahasa yang paling fasih.
2. Isymam, yaitu kamu membaca kasrah dari fa fiil nya seperti membaca dhammah kemudian huruf ya sukun yang setelahnya condong ke huruf waw karena mengikuti harakat sebelumnya (dhammah). Cara membaca dengan isymam ini juga fasih meskipun sedikit sekali penggunaannya. 3. Tetap men-dhammah-kan fa fiil nya sehingga huruf waw nya tetap atau pada bentuk tertentu huruf ya tergantikan dengan huruf waw contohnya Ketiga pilihan ini berlaku juga untuk fiil mudhaaf seperti
dan .
Bab ( ) dan ( ) yang ain fiil nya mengandung huruf illat juga mengikuti 3
dan .
dan menjadi
Huruf pertamanya di-dhammah-kan dan satu huruf sebelum huruf terakhir difathah-kan seperti
tidak pula untuk fiil naqis shahih akan tetapi Sibawaih, As Sirafiy, dan ahli kuffah membolehkannya.
, ,dan .
, ,dan .Ar Radhiyy menambahkan tiga fiil dalam Syarah Al Kafiyah, yaitu: , ,dan .
ada empat fiil yang selalu dalam bentuk majhul yaitu , Ibnu Qutaibah juga membuat pembahasan tersendiri untuk masalah ini dalam Adabul Katib, begitupula Tsalab dalam kitabnya Al Fashih. As Suyuthy telah mengumpulkan banyak kata untuk masalah ini dalam Al Mazhar.
Fiil menurut subjeknya ( I. II. Fiil malum Fiil majhul
Sibawaih membuat satu pembahasan sendiri tentang nya dan beliau menyebutkan
Fiil malum (
Kata kerja di atas, termasuk fiil ma'luml, dimana ia membutuhkan subjek. Adapun fiil majhul (
(kutiba)=ditulis (qutila)=dibunuh (futiha)=dibuka Bagaimana cara membuat fiil majhul dari fiil malum??
Untuk fiil madhi, maka kaidahnya : Dikasroh huruf sebelum terakhir, dan di dhommah huruf yang berharokat (sebelum huruf terakhir) Contoh:
Adapun untuk fiil mudhori, maka kaidahnya : Didhommah huruf pertama, dan difathah huruf sebelum terakhir Contoh :
DAFTAR PUSTAKA