Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN ILMU SHOROF

RINGKASAN ILMU SHOROF


Ilmu Shorof yaitu ilmu tentang perubahan kata dari asal katanya kepada bentuk-bentuk
lainnya sesuai dengan makna yang dikehendaki.
Contoh :
( telah menolong ), bisa diubah kepada makna-makna yang lainnya, seperti :
( sedang menolong )
(tolonglah )
( sang penolong )
( pihak yang ditolong ), dan lain-lainnya.
WAZAN DAN MAUZUN
Kata dalam bahasa arab memiliki irama atau rumus yang disebut WAZAN ( ) , contoh :
- - - - -

semuanya berwazan : .
Dengan demikian, kata-kata :
- - - - -
adalah MAUZUN ( ) dari wazan , di mana huruf pertamanya disebut FA FIIL,
huruf yang kedua disebut AIN FIIL dan huruf yang ketiga disebut LAM FIIL.

PEMBAGIAN KATA
Kata dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Isim (
) atau kata benda

2. Fiil ( ) atau kata kerja


3. Huruf ( ) yaitu huruf yang memiliki makna.
Isim terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim Jamid ( ) yaitu yang tidak berasal dari kata yang lainnya,
contoh : .
2. Isim Musytaq ( ) yaitu yang berasal dari kata yang lainnya,
contoh :
( penolong ) berasal dari kata
( menolong ).
Sedangkan Fiil dilihat dari waktu terjadinya dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Madhi (
) yaitu kata kerja lampau
2. Mudhori (
) yaitu kata kerja sekarang atau akan.
) yaitu kata kerja perintah.
3. Amr (
Fiil dilihat dari Jumlah Huruf Aslinya terbagi menjadi dua, yaitu :
) yaitu fiil yang jumlah huruf aslinya tiga, contoh :
1. Tsulatsi (
.
2. Rubai ( ) yaitu fiil yang huruf aslinya empat, contoh :
Fiil Tsulatsi maupun Rubai terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Mujarrod ( ) yaitu bila semua hurufnya asli, contoh :
dan
2. Mazid ( ) yaitu bila telah mengalami penambahan, contoh :

dan .

TASHRIF FIIL
Tashrif ( ) yaitu perubahan. Perubahan yang terjadi pada fiil, yang pokok meliputi
perubahan dari fiil madhi ke fiil mudhori dan fiil amr, contoh :
-

-

TASHRIF FIIL TSULATSI MUJARROD


Fiil Tsulatsi Mujarrod memiliki 6 wazan yang kesemuanya bersifat SIMAI, yaitu kita hanya
mendengar dan mengikutinya dari orang-orang arab terdahulu atau merujuk kepada kamus.
Wazan-wazannya yaitu :
Pertama : - -
Contoh : - -
Kedua : - -
Contoh : - -
Ketiga : - -
Pada wazan ini ain fiil atau lam fiil-nya berupa huruf halqi, ( )yaitu :
- - - - -
Contoh : - -
Keempat : - -
Contoh : - -
Kelima : - -
Contoh : - -
Keenam : - -
Contoh : - -
Mauzun pada wazan ini dapat diwazankan pula dengan wazan : -

FIIL TSULATSI MAZID DENGAN TAMBAHAN 1 HURUF


Fiil Tsulatsi Mazid dengan penambahan 1 huruf ada tiga wazan, yaitu :
- -
- -
- -
Pertama : - -
dengan penambahan syaddah, memiliki makna merubah fiil lazim ( in-transitif ) menjadi fiil
mutaaddi ( transitif ), contoh :
Kata bermakna gembira, bila diubah menjadi bermakna menggembirakan.
Bila fiil aslinya sudah mutaaddi, maka penambahan syaddah ini ber- makna intensitas
atau berkali-kali , contoh :
Kata bermakna memotong bila diubah menjadi bermakna memotong-motong .
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : - -
dengan penambahan alif, memiliki makna musyarokah atau saling , contoh :
Kata bermakna membunuh bila diubah menjadi bermakna sa- ling membunuh
atau berperang .
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Ketiga : - -
dengan penambahan hamzah memiliki makna merubah fiil lazim ( in-transitif ) menjadi fiil
mutaaddi ( transitif ), contoh :
Kata bermakna mulia, bila diubah menjadi bermakna memuliakan.
Dan masih ada makna-makna yang lainnya.

Di antara ciri fiil tsulatsi mazid dengan penambahan 1 huruf ini yaitu HURUF AWAL pada
fiil mudhori-nya selalu di-DHOMMAH.

FIIL TSULATSI MAZID DENGAN PENAMBAHAN 2 HURUF


Fiil Tsulatsi Mazid dengan penambahan 2 huruf ada lima wazan, yaitu :
- -
- -
- -
- -
- -
Pertama : - -
dengan penambahan ta dan syaddah memiliki makna takalluf atau berupaya, contoh :
Kata bermakna mengetahui, bila diubah menjadi bermakna berupaya untuk tahu
atau belajar.
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : - -
Dengan penambahan ta dan alif memiliki makna musyarokah atau saling antara dua pihak
atau lebih, contoh :
kata yang bermakna memukul, bila diubah menjadi bermakna saling
memukul antara dua pihak atau lebih.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnnya.
Ketiga : - -
dengan tambahan hamzah dan ta memiliki makna muthowaah atau hasil perbuatan,
contoh :
kata yang bermakna mengumpulkan bila diubah menjadi bermakna terkumpul.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Keempat : - -
dengan tambahan hamzah dan nun memiliki makna muthowaah atau hasil perbuatan,
contoh :
Kata bermakna memecahkan, bila diubah menjadi bermaknma terpecah.
Dan masih da beberapa makna yang lainnya.
Kelima : - -
dengan tambahan hamzah dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau sangat, contoh :
Kata bermakna merah, bila diubah menjadi bermakna sangat merah. Wazan ini
khusus untuk warna, perhiasan dan cacat fisik.

FIIL TSULATSI MAZID DENGAN PENAMBAHAN 3 HURUF


Fiil Tsulatsi Mazid dengan tambahan 3 huruf ada empat wazan, yaitu :
- -
- -
- -
- -
Pertama : - -
dengan penambahan hamzah, sin dan ta memiliki makna tholab atau permintaan, contoh :
Kata bermakna mengampuni, bila diubah menjadi bermakna minta ampun.
Dan masih ada beberapa makna lainnya.
Kedua : - -

dengan penambahan hamzah, wawu dan penggandaan ain fiil-nya memiliki makna
mubalaghoh atau sangat, contoh :
kata bermakna tumbuh rumput, bila diubah menjadi bermakna banyak
tumbuh rumput.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Ketiga : - -
Dengan penambahan hamzah dan wawu bersyaddah, memiliki makna mubalaghoh atau
sangat, contoh :
Kata bermakna redup, bila diubah menjadi bermakna sangat redup.
Keempat : - -
dengan penambahan hamzah, alif dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau sangat,
contoh :
Kata bermakna merah, bila diubah menjadi bermakna sangat merah dan menjadi
bermakna sangat amat merah.

FIIL RUBAI MUJARROD


Fiil Rubai Mujarrod hanya memiliki satu wazan, yaitu : - -
Contoh : - -

FIIL RUBAI MAZID DENGAN PENAMBAHAN 1 HURUF


Fiil Rubai Mazid dengan penambahan 1 huruf hanya ada satu wazan, yaitu : - -

dengan penambahan ta memiliki makna muthowaah atau hasil perbua tan, contoh :
Kata bermakna menggulingkan, bila diubah menjadi bermakna terguling.

FIIL RUBAI MAZID DENGAN PENAMBAHAN 2 HURUF


Fiil Rubai Mazid dengan penambahan 2 huruf ada dua wazan, yaitu :
- -
- -
Pertama : - -
dengan penambahan hamzah dan nun memiliki makna muthowaah atau hasil perbuatan,
contoh :
Kata bermakna mengumpulkan unta, bila diubah menjadi bermakna
terkumpul atau berdesakan.
Kedua : - -
dengan penambahan hamzah dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau sangat, contoh
:
Kata bermakna berkerut, bila diubah menjadi bermakna sangat berkerut.

FIIL MAJHUL
Fiil-fiil yang telah kita bahas pada pembahasan yang lalu adalah FIIL MALUM (
) atau kata kerja aktif. Fiil-fiil malum tersebut dapat diubah menjadi FIIL MAJHUL
( )atau kata kerja pasif.
Untuk merubah fiil madhi yang malum menjadi fiil madhi yang majhul adalah dengan
mengikuti kaidah berikut :

DIKASROH HURUF SEBELUM AKHIRNYA


DAN DIDHOMMAH SELURUH HURUF HIDUP SEBELUMNYA.
Contoh :
Kata bermakna telah memohon ampunan, bila diubah ke fiil majhul menjadi :
bermakna telah dimintai ampunan.
Untuk fiil mudhori malum bila hendak dibuat menjadi fiil mudhori majhul adalah dengan
mengikuti kaidah :
DIDHOMMAH AWALNYA
DAN DIFATHAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA.
Contoh :
Kata bermakna sedang / akan memohon ampunan, bila dibuat fiil majhul menjadi :
bermakna sedang / akan dimintai ampunan.
Sedangkan fiil Amr tidak dapat dibuat MAJHUL.
DHOMIR ( KATA GANTI )
Kata Ganti terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Munfashil ( ) , yaitu yang bisa berdiri sendiri.
2. Muttashil ( ) , yaitu yang tidak bias berdiri sendiri.
3. Mustatir ( ) , yaitu yang menyatu dengan fiil.
Dhomir Munfasil yaitu :
- Untuk orang ke-III laki-laki : - -
- Untuk orang ke-III wanita : - -
- Untuk orang ke-II laki-laki : - -
- Untuk orang ke-II wanita : - -
- Untuk orang ke-I : -
Jadi dhomir munfashil adalah :
-
Dhomir Muttashil yaitu :
- Untuk orang ke-III laki-laki : - -
- Untuk orang ke-III wanita : - -
- Untuk orang ke-II laki-laki : - -
- Untuk orang ke-II wanita : - -
- Untuk orang Ke-I : -
Jadi dhomir muttashil yaitu :
-
Ada pun fiil, maka setiap fiil mengandung dhomir, contoh :
Kata mengandung dhomir sehingga bermakna : dia seorang laki-laki telah
menolong.
TASHRIF FIIL MADHI BERIKUT DHOMIRNYA
Tashrif fiil madhi bersama dengan dhomirnya, yaitu :
- untuk orang ke-III laki-laki :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :

contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-III wanita :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-II laki-laki :
contoh : , dhomirnya :

contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-II wanita :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-I :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
Sehingga tashrif fiil madhi berikut dhomirnya yaitu :


-
TASHRIF FIIL MUDHORI BERSAMA DENGAN DHOMIRNYA
Tashrif fiil mudhori bersama dengan dhomirnya, yaitu :
- untuk orang ke-III laki-laki :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :

contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-III wanita :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :

contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-II laki-laki :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :

contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-II wanita :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :

contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-I :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
Sehingga tashrif fiil madhi berikut dhomirnya yaitu :





-
TASHRIF FIIL BERSAMA DENGAN DHOMIRNYA
Fiil Amr asli hanya mengandung dhomir orang ke-II, karena perintah pada asalnya ditujukan
kepada orang ke-II.
Tashrif fiil Amr yaitu :
- untuk orang ke-II laki-laki :
contoh : dhomirnya :
contoh : dhomirnya :

contoh : dhomirnya :
- untuk orang ke-II wanita :
contoh : dhomirnya :
contoh : dhomirnya :

contoh : dhomirnya :
sehingga tashrif fiil amr bersama dhomirnya yaitu :



-
LAM AMR dan NAHIYAH
Fiil mudhori dapat kemasukan LAM AMR, yaitu huruf lam untuk menyatakan perintah
dengan ada beberapa perubahan di akhir katanya karena pengaruh lam amr tersebut.
Contoh :
Kata
bermakna dia sedang / akan menolong, bila ditambahkan lam amr maka menjadi

bermakna hendaklah dia menolong.


Berikut tashrif fiil mudhori dengan tambahan lam amr :





-
Demikian pula fiil mudhori bila kemasukan laa nahiyah atau yang bermakna larangan,
contoh :
Kata bermakna dia sedang / akan menolong bila ditambahkan nahiyah maka
menjadi
bermakna janganlah dia menolong !.
Berikut tashrif fiil mudhori dengan tambahan laa nahiyah :





Adapun tambahan nafiyah dan nafiyah yang bermakna meniadakan, tidak merubah
keadaan akhir katanya, contoh :
Kata
bermakna dia sedang / akan menolong bila ditambahkan nafiyah atau
nafiyah menjadi

\ bermakna dia tidak sedang / akan menolong.
NUN TAUKID
Nun Taukid adalah nun penegas yang bermakna sungguh yang masuk kepada fiil mudhori
dan fiil amr. Nun Taukid ada dua macam, yaitu :
1. Khofifah ( ) atau nun penegas yang ringan, yaitu :
2. Tsaqilah ( ) atau nun penegas yang berat, yaitu :
Contoh :
Kata
bermakna dia sedang / akan menolong, bila ditambahkan nun taukid menjadi
bermakna sesungguhnya dia sedang / akan menolong dan bermakna
sesungguhnya dia benar-benar sedang / akan menolong .
Bila ditambahkan di depan fiil mudhorinya lam ibtida yang juga berfungsi mempertegas
maka bermakna sedang, contoh :

bermakna : sesungguhnya kalian benar-benar sedang menolong


Tashrif fiil mudhori dengan nun taukid khofifah yaitu :
( ) ( ) - ( )
- ) ( ) ( ) (
Untuk dhomir , , , tidak bisa ditambahkan nun taukid khofifah
Tashrif Fiil Amr dengan Nun Taukid Khofifah, yaitu :
( ) ( ) ( )
Untuk dhomir dan tidak dapat dimasuki nun taukid khofifah.
Sedangkan tahsrif fiil mudhori dengan nun taukid tsaqilah yaitu :

-
Tashrif fiil amr dengan nun taukid tsaqilah yaitu :
-
ISIM MUSYTAQ
Isim musytaq adalah isim atau kata benda yang berasal dari fiil, yaitu : isim mashdar, isim
mashdar mim, isim fail, isim maful, isim makan, isim zaman, isim alat dan isim tafdhil.
MASHDAR
Mashdar ( ) adalah fiil yang dibuat menjadi isim, contoh :

Kata
bermakna pertolongan.
bermakna menolong maka mashdarnya yaitu
CATATAN :
Mashdar dalam deret tashrif selalu disebutkan dengan kondisi akhir kata yang difathah
( nashob ) namun dalam penerapannya tidak selalu fathah.
MASHDAR FIIL TSULATSI MUJARROD
Untuk fiil tsulatsi mujarrod, mashdarnya bersifat simai, yaitu kita hanya mengikuti
.
kebiasaan orang arab kuno, namun rumus umumnya adalah :
Contoh :
Kata
bermakna telah memukul, mashdarnya :
bermakna pemukulan atau
pukulan.
CATATAN :
Terkadang suatu fiil tsulatsi mujarrod memiliki lebih dari satu mashdar.
Untuk fiil-fiil yang lebih dari 3 huruf, mashdarnya memakai kaidah umum :
DITAMBAHKAN ALIF SETELAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
DAN DIKSROH SELURUH HURUF HIDUP SEBELUMNYA.
Contoh :
Mashdar dari adalah :
Mashdar dari adalah :
Mashdar dari adalah :
Mashdar dari adalah :
Wazan memiliki mashdar tambahan :
- -

Contoh :
Mashdar dari menerangkan adalah :
-
Sedangkan untuk pembuatan mashdar dari wazan bisa dilakukan dengan terlebih dahulu
, atau dengan merubah alif-nya menjadi ya
membuang alif-nya sehingga menjadi :

sehingga menjadi .
Contoh :
atau
.
Mashdar dari memerangi adalah :


Untuk wazan memiliki tambahan mashdar sehingga mashdarnya ada dua, yaitu :

dan , contoh :
Kata mashdarnya dan .
Wazan memiliki tambahan mashdar sehingga mashdarnya dua, yaitu : dan

Contoh :
Kata mashdarnya : dan .
Wazan mazid yang diawali ta, yaitu : , , dikecualikan dari kaidah mashdar
umum di atas. Mashdarnya mengikuti kaidah :

DIDHOMMAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA.


Contoh :
Kata belajar mashdarnya adalah : .
Kata saling memukul mashdarnya adalah :
.
Kata terguling mashdarnya adalah .
MASHDAR MARROH
Mashdar Marroh ( ) adalah mashdar yang menyatakan tentang jumlah perbuatan.
Untuk fiil tsulatsi mujarrod mengikuti wazan : , contoh :

Kata
memukul mashdar marrohnya
bermakna sekali pukul.
Mashdar Marroh untuk fiil-fiil yang lebih dari 3 huruf adalah dengan mengambil bentuk
mashdar yang paling popular lalu ditambahkan ta marbuthoh setelahnya. Contoh :
Mashdar marroh menerangkan adalah sekali menerangkan.
Bila mashdar aslinya sudah ada ta marbuthoh-nya, maka ditambahkan keterangan jumlah
padanya, contoh :
Mashdar Marroh dari adalah sekali penggulingan.
MASHDAR HAIAH
Mashdar Haiah ( ) atau Mashdar Nau ( ) adalah mashdar yang
menerangkan sifat atau cara dari suatu perbuatan.
Untuk fiil tsulatsi mujarrod mengikuti wazan . Contoh :
Kata
suatu cara memukul.
mashdar haiahnya adalah
Dan terkadang ditambahkan sifat padanya, contoh :
dengan pukulan yang keras.
Untuk fiil-fiil yang lebih dari 3 huruf, mashdar haiah-nya adalah dengan ditambahkan sifat
padanya, contoh :
Kata mashdar haiah-nya penggulingan dengan cepat.
MASHDAR MIM
Mashdar Mim ( ) adalah mashdar yang diawali dengan huruf mim.
, contoh :
Untuk fiil tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan :
Mashdar mim dari
adalah
.
Mashdar mim untuk fiil yang lebih dari tiga huruf adalah dengan meng- ikuti kaidah :
DITAMBAH MIM DHOMMAH PADA AWALNYA
Contoh :
Mashdar mim dari adalah : .
Bila ada tambahan hamzah di awal wazannya, maka sebelum ditambah-kan mim dhommah di
awalnya, huruf hamzah wazannya terlebih dahulu harus dibuang, contoh :
Mashdar Mim dari ( memuliakan ) adalah ( pemuliaan ).
ISIM FAIL
Isim Fail ( ) yaitu isim yang bermakna pelaku perbuatan.
Untuk fiil tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan : , contoh :
Isim fail dari
penolong.
adalah
Isim Fail untuk fiil-fiil yang lebih dari tiga huruf adalah dengan mengikuti kaidah :
DITAMBAH MIM DHOMMAH DI AWALNYA
DAN DIKASROH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :
Isim Fail dari adalah dan bermakna yang menggulingkan.
Bila terdapat huruf hamzah di awal wazannya, huruf hamzah-nya itu harus dibuang terlebih
dahulu, contoh :
Isim fail dari adalah bermakna yang memuliakan.
ISIM MAFUL
Isim Maful ( ) yaitu isim yang bermakna obyek dari perbuatan.
Untuk fiil tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan : , contoh :
Kata
yang ditolong.
isim maful-nya adalah
Untuk fiil yang lebih dari tiga huruf, isim mafulnya mengikuti kaidah :
DITAMBAHKAN MIM DHOMMAH DI AWALNYA
DAN DIFATHAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :
Kata isim maful-nya yang digulingkan.
Bila ada tambahan hamzah di awal wazannya, maka hamzah tersebut harus dibuang terlebih

dahulu, contoh :
Kata isim mafulnya yang dimuliakan.
SHIFAT MUSYABBAHAH
Ada di antara fiil yang tidak mungkin memiliki isim fail maupun isim maful, seperti kata

( gemuk ), namun fiil semacam ini memiliki shifat mussyabbahah, yaitu sifat yang
diserupakan dengan isim fail.
Shifat Musyabbahah ( ) untuk fiil tsulatsi mujarrod :
Untuk fiil tsulatsi mujarrod berwazan umumnya memakai wazan :
- -

Contoh :
( gembira ), shifat musyabbahah-nya : ( yang gembira )
( merah ), shifat musyabbahah-nya : ( yang merah )
( yang marah )

( marah ), shifat musyabbahah-nya :


Fiil tsulatsi mujarrod berwazan , shifat musyabbahah-nya umumnya berwazan :
- - - - -
Contoh :
( mulia ), shifat musyabbahahnya : ( yang mulia )

( gemuk ), shifat musyabbahahnya :


( yang gemuk )
( berani ), sifat musyabbahahnya : ( yang berani / pemberani )
( takut ), shifat musyabbahahnya : ( yang penakut )
( bagus ), shifat musyabbahahnya : ( yang bagus )
( manis ), shifat musyabbahahnya : ( yang manis )
Ada juga shifat musyabbahah untuk wazan tetapi sedikit jumlahnya, contoh :
( pasti ), sifat musyabbahahnya : ( yang pasti )
Dan masih ada sejumlah wazan shifat musyabbahah yang lainnya.
Sedangkan shifat musyabbahah pada fiil yang lebih dari tiga huruf sama dengan wazan isim
fail-nya, contoh :
Kata ( lurus ) shifat musyabbahahnya : ( yang lurus )
ISIM MAKAN & ISIM ZAMAN
Isim Makan ( ) adalah isim yang menerangkan tentang tempat terjadinya perbuatan.
Isim Zaman ( ) adalah isim yang menerangkan tentang waktu terjadinya perbuatan.
Bentuk Isim Makan dan Isim Zaman sama.

Untuk fiil tsulatsi mujarrod berwazan dan , isim makan dan isim zaman-nya
berwazan : .
Sedangkan untuk fiil yang berwazan , isim makan dan isim zaman-nya berwazan .
Contoh :
Kata ( sedang / akan menulis ) isim makan dan isim zamannya ( tempat atau waktu
menulis )
Kata ( sedang / akan makan ) isim makan dan isim zamannya ( tempat atau waktu
makan )
( tempat atau
Kata ( sedang / akan memukul ) isim makan dan isim zamannya
waktu memukul ).
Sedangkan untuk fiil yang lebih dari 3 huruf, bentuk isim makan dan isim zaman-nya sama
dengan bentuk isim maful-nya, yaitu :
DITAMBAHKAN MIM DHOMMAH DI AWAL
DAN DIFATHAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :

Kata ( memerangi ), isim makan dan isim zamannya adalah : ( tempat / waktu
berperang ).
Kata ( berkumpul ), isim makan dan isim zamannya adalah : ( tempat /waktu
berkumpul )
UNTUK PERHATIAN :
Untuk fiil-fiil lebih dari 3 huruf, bentuk dari : isim mashdar mim, isim maful, isim makan
dan isim zaman-ya adalah sama, sedangkan untuk membedakannya adalah dengan melihat
kepada konteks kalimatnya.
ISIM ALAT
Isim Alat ( ) adalah isim yang bermakna alat untuk melakukan perbuatan, umumnya
hanya ada pada fiil tsulatsi mujarrod.
Untuk fiil berwazan dan isim alatnya berwazan , contoh :
Kata ( sedang / akan menulis ) isim alatnya : ( alat menulis ),
( alat memukul )
( sedang / akan memukul ) isim alatnya :

Untuk fiil berwazan isim alatnya berwazan , contoh :


Kata ( sedang / akan membuka ) isim alatnya : ( alat membuka )
Ada sebagian kata yang isim alatnya berwazan seperti : ( menyapu ) isim
alatnya : ( sapu ).
ISIM TAFDHIL
Isim Tafdhil ( ) adalah kata yang bermakna lebih dari atau paling, umunya
dibentuk dari fiil tsulatsi mujarrod.
Wazan isim tafdhil yaitu , contoh :
Kata ( besar ), isim tafdhilnya ( paling besar )
Untuk bentuk perempuan, dengan menggunakan wazan ,
Contoh : isim tafdhilnya : .
FIIL & HURUF ILLAT
Huruf Illat ( ) adalah huruf lemah atau huruf penyakit, yaitu : alif, wawu dan ya.
Fiil dilihat dari ada atau tidaknya huruf illat terbagi dua, yaitu :
1. Fiil Shohih ( )
2. Fiil Mutall ( )
Fiil Shohih adalah fiil yang tidak mengandung huruf illat.
Fiil shohih terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Fiil Salim ( )
2. Fiil Mudhoaf ( )
3. Fiil Mahmuz ( )
Fiil Salim adalah fiil shohih yang tidak mengandung huruf hamzah atau pun huruf ganda
( tasydid ), contoh : .
Fiil Mudhoaf adalah fiil yang memiliki huruf ganda, contoh : .
Fiil Mahmuz adalah fiil yang mengandung huruf hamzah, contoh : .
Fiil Mutall adalah fiil yang mengandung huruf illat.
Fiil mutall terbagi menjadi empat :
1. Fiil Mitsal ( )
2. Fiil Ajwaf ( )
3. Fiil Naqish ( )
4. Fiil Lafif ( )
Fiil Mitsal yaitu fiil yang huruf illatnya terletak di awal, contoh : .
Fiil Ajwaf yaitu fiil yang huruf illatnya terletak di tengah, contoh : .
Fiil Naqish yaitu fiil yang huruf illatnya terletak di akhir, contoh :

Fiil Lafif yaitu fiil yang huruf illatnya ada dua, fiil lafif terbagi dua :

1. Lafif Maqrun ( ) , bila huruf illatnya berjejeran, contoh : .


2. Lafif Mafruq ( ) , bila huruf illatnya terpisah, contoh ; .

Anda mungkin juga menyukai