PEMBAGIAN KATA
Kata dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Isim (
) atau kata benda
dan .
TASHRIF FIIL
Tashrif ( ) yaitu perubahan. Perubahan yang terjadi pada fiil, yang pokok meliputi
perubahan dari fiil madhi ke fiil mudhori dan fiil amr, contoh :
-
-
Di antara ciri fiil tsulatsi mazid dengan penambahan 1 huruf ini yaitu HURUF AWAL pada
fiil mudhori-nya selalu di-DHOMMAH.
dengan penambahan hamzah, wawu dan penggandaan ain fiil-nya memiliki makna
mubalaghoh atau sangat, contoh :
kata bermakna tumbuh rumput, bila diubah menjadi bermakna banyak
tumbuh rumput.
Dan masih ada beberapa makna yang lainnya.
Ketiga : - -
Dengan penambahan hamzah dan wawu bersyaddah, memiliki makna mubalaghoh atau
sangat, contoh :
Kata bermakna redup, bila diubah menjadi bermakna sangat redup.
Keempat : - -
dengan penambahan hamzah, alif dan syaddah memiliki makna mubalaghoh atau sangat,
contoh :
Kata bermakna merah, bila diubah menjadi bermakna sangat merah dan menjadi
bermakna sangat amat merah.
dengan penambahan ta memiliki makna muthowaah atau hasil perbua tan, contoh :
Kata bermakna menggulingkan, bila diubah menjadi bermakna terguling.
FIIL MAJHUL
Fiil-fiil yang telah kita bahas pada pembahasan yang lalu adalah FIIL MALUM (
) atau kata kerja aktif. Fiil-fiil malum tersebut dapat diubah menjadi FIIL MAJHUL
( )atau kata kerja pasif.
Untuk merubah fiil madhi yang malum menjadi fiil madhi yang majhul adalah dengan
mengikuti kaidah berikut :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-III wanita :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-II laki-laki :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-II wanita :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-I :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
Sehingga tashrif fiil madhi berikut dhomirnya yaitu :
-
TASHRIF FIIL MUDHORI BERSAMA DENGAN DHOMIRNYA
Tashrif fiil mudhori bersama dengan dhomirnya, yaitu :
- untuk orang ke-III laki-laki :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-III wanita :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-II laki-laki :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-II wanita :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
- untuk orang ke-I :
contoh : , dhomirnya :
contoh : , dhomirnya :
Sehingga tashrif fiil madhi berikut dhomirnya yaitu :
-
TASHRIF FIIL BERSAMA DENGAN DHOMIRNYA
Fiil Amr asli hanya mengandung dhomir orang ke-II, karena perintah pada asalnya ditujukan
kepada orang ke-II.
Tashrif fiil Amr yaitu :
- untuk orang ke-II laki-laki :
contoh : dhomirnya :
contoh : dhomirnya :
contoh : dhomirnya :
- untuk orang ke-II wanita :
contoh : dhomirnya :
contoh : dhomirnya :
contoh : dhomirnya :
sehingga tashrif fiil amr bersama dhomirnya yaitu :
-
LAM AMR dan NAHIYAH
Fiil mudhori dapat kemasukan LAM AMR, yaitu huruf lam untuk menyatakan perintah
dengan ada beberapa perubahan di akhir katanya karena pengaruh lam amr tersebut.
Contoh :
Kata
bermakna dia sedang / akan menolong, bila ditambahkan lam amr maka menjadi
Adapun tambahan nafiyah dan nafiyah yang bermakna meniadakan, tidak merubah
keadaan akhir katanya, contoh :
Kata
bermakna dia sedang / akan menolong bila ditambahkan nafiyah atau
nafiyah menjadi
\ bermakna dia tidak sedang / akan menolong.
NUN TAUKID
Nun Taukid adalah nun penegas yang bermakna sungguh yang masuk kepada fiil mudhori
dan fiil amr. Nun Taukid ada dua macam, yaitu :
1. Khofifah ( ) atau nun penegas yang ringan, yaitu :
2. Tsaqilah ( ) atau nun penegas yang berat, yaitu :
Contoh :
Kata
bermakna dia sedang / akan menolong, bila ditambahkan nun taukid menjadi
bermakna sesungguhnya dia sedang / akan menolong dan bermakna
sesungguhnya dia benar-benar sedang / akan menolong .
Bila ditambahkan di depan fiil mudhorinya lam ibtida yang juga berfungsi mempertegas
maka bermakna sedang, contoh :
Kata
bermakna pertolongan.
bermakna menolong maka mashdarnya yaitu
CATATAN :
Mashdar dalam deret tashrif selalu disebutkan dengan kondisi akhir kata yang difathah
( nashob ) namun dalam penerapannya tidak selalu fathah.
MASHDAR FIIL TSULATSI MUJARROD
Untuk fiil tsulatsi mujarrod, mashdarnya bersifat simai, yaitu kita hanya mengikuti
.
kebiasaan orang arab kuno, namun rumus umumnya adalah :
Contoh :
Kata
bermakna telah memukul, mashdarnya :
bermakna pemukulan atau
pukulan.
CATATAN :
Terkadang suatu fiil tsulatsi mujarrod memiliki lebih dari satu mashdar.
Untuk fiil-fiil yang lebih dari 3 huruf, mashdarnya memakai kaidah umum :
DITAMBAHKAN ALIF SETELAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
DAN DIKSROH SELURUH HURUF HIDUP SEBELUMNYA.
Contoh :
Mashdar dari adalah :
Mashdar dari adalah :
Mashdar dari adalah :
Mashdar dari adalah :
Wazan memiliki mashdar tambahan :
- -
Contoh :
Mashdar dari menerangkan adalah :
-
Sedangkan untuk pembuatan mashdar dari wazan bisa dilakukan dengan terlebih dahulu
, atau dengan merubah alif-nya menjadi ya
membuang alif-nya sehingga menjadi :
sehingga menjadi .
Contoh :
atau
.
Mashdar dari memerangi adalah :
Untuk wazan memiliki tambahan mashdar sehingga mashdarnya ada dua, yaitu :
dan , contoh :
Kata mashdarnya dan .
Wazan memiliki tambahan mashdar sehingga mashdarnya dua, yaitu : dan
Contoh :
Kata mashdarnya : dan .
Wazan mazid yang diawali ta, yaitu : , , dikecualikan dari kaidah mashdar
umum di atas. Mashdarnya mengikuti kaidah :
Kata
memukul mashdar marrohnya
bermakna sekali pukul.
Mashdar Marroh untuk fiil-fiil yang lebih dari 3 huruf adalah dengan mengambil bentuk
mashdar yang paling popular lalu ditambahkan ta marbuthoh setelahnya. Contoh :
Mashdar marroh menerangkan adalah sekali menerangkan.
Bila mashdar aslinya sudah ada ta marbuthoh-nya, maka ditambahkan keterangan jumlah
padanya, contoh :
Mashdar Marroh dari adalah sekali penggulingan.
MASHDAR HAIAH
Mashdar Haiah ( ) atau Mashdar Nau ( ) adalah mashdar yang
menerangkan sifat atau cara dari suatu perbuatan.
Untuk fiil tsulatsi mujarrod mengikuti wazan . Contoh :
Kata
suatu cara memukul.
mashdar haiahnya adalah
Dan terkadang ditambahkan sifat padanya, contoh :
dengan pukulan yang keras.
Untuk fiil-fiil yang lebih dari 3 huruf, mashdar haiah-nya adalah dengan ditambahkan sifat
padanya, contoh :
Kata mashdar haiah-nya penggulingan dengan cepat.
MASHDAR MIM
Mashdar Mim ( ) adalah mashdar yang diawali dengan huruf mim.
, contoh :
Untuk fiil tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan :
Mashdar mim dari
adalah
.
Mashdar mim untuk fiil yang lebih dari tiga huruf adalah dengan meng- ikuti kaidah :
DITAMBAH MIM DHOMMAH PADA AWALNYA
Contoh :
Mashdar mim dari adalah : .
Bila ada tambahan hamzah di awal wazannya, maka sebelum ditambah-kan mim dhommah di
awalnya, huruf hamzah wazannya terlebih dahulu harus dibuang, contoh :
Mashdar Mim dari ( memuliakan ) adalah ( pemuliaan ).
ISIM FAIL
Isim Fail ( ) yaitu isim yang bermakna pelaku perbuatan.
Untuk fiil tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan : , contoh :
Isim fail dari
penolong.
adalah
Isim Fail untuk fiil-fiil yang lebih dari tiga huruf adalah dengan mengikuti kaidah :
DITAMBAH MIM DHOMMAH DI AWALNYA
DAN DIKASROH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :
Isim Fail dari adalah dan bermakna yang menggulingkan.
Bila terdapat huruf hamzah di awal wazannya, huruf hamzah-nya itu harus dibuang terlebih
dahulu, contoh :
Isim fail dari adalah bermakna yang memuliakan.
ISIM MAFUL
Isim Maful ( ) yaitu isim yang bermakna obyek dari perbuatan.
Untuk fiil tsulatsi mujarrod adalah dengan mengikuti wazan : , contoh :
Kata
yang ditolong.
isim maful-nya adalah
Untuk fiil yang lebih dari tiga huruf, isim mafulnya mengikuti kaidah :
DITAMBAHKAN MIM DHOMMAH DI AWALNYA
DAN DIFATHAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :
Kata isim maful-nya yang digulingkan.
Bila ada tambahan hamzah di awal wazannya, maka hamzah tersebut harus dibuang terlebih
dahulu, contoh :
Kata isim mafulnya yang dimuliakan.
SHIFAT MUSYABBAHAH
Ada di antara fiil yang tidak mungkin memiliki isim fail maupun isim maful, seperti kata
( gemuk ), namun fiil semacam ini memiliki shifat mussyabbahah, yaitu sifat yang
diserupakan dengan isim fail.
Shifat Musyabbahah ( ) untuk fiil tsulatsi mujarrod :
Untuk fiil tsulatsi mujarrod berwazan umumnya memakai wazan :
- -
Contoh :
( gembira ), shifat musyabbahah-nya : ( yang gembira )
( merah ), shifat musyabbahah-nya : ( yang merah )
( yang marah )
Untuk fiil tsulatsi mujarrod berwazan dan , isim makan dan isim zaman-nya
berwazan : .
Sedangkan untuk fiil yang berwazan , isim makan dan isim zaman-nya berwazan .
Contoh :
Kata ( sedang / akan menulis ) isim makan dan isim zamannya ( tempat atau waktu
menulis )
Kata ( sedang / akan makan ) isim makan dan isim zamannya ( tempat atau waktu
makan )
( tempat atau
Kata ( sedang / akan memukul ) isim makan dan isim zamannya
waktu memukul ).
Sedangkan untuk fiil yang lebih dari 3 huruf, bentuk isim makan dan isim zaman-nya sama
dengan bentuk isim maful-nya, yaitu :
DITAMBAHKAN MIM DHOMMAH DI AWAL
DAN DIFATHAH HURUF SEBELUM AKHIRNYA
Contoh :
Kata ( memerangi ), isim makan dan isim zamannya adalah : ( tempat / waktu
berperang ).
Kata ( berkumpul ), isim makan dan isim zamannya adalah : ( tempat /waktu
berkumpul )
UNTUK PERHATIAN :
Untuk fiil-fiil lebih dari 3 huruf, bentuk dari : isim mashdar mim, isim maful, isim makan
dan isim zaman-ya adalah sama, sedangkan untuk membedakannya adalah dengan melihat
kepada konteks kalimatnya.
ISIM ALAT
Isim Alat ( ) adalah isim yang bermakna alat untuk melakukan perbuatan, umumnya
hanya ada pada fiil tsulatsi mujarrod.
Untuk fiil berwazan dan isim alatnya berwazan , contoh :
Kata ( sedang / akan menulis ) isim alatnya : ( alat menulis ),
( alat memukul )
( sedang / akan memukul ) isim alatnya :