Kelas : 11
Perlu diketahui, bahwa tasrif menurut lughat (etimologi) berarti mengubah, sedang
menurut istilah adalah mengubah bentuk asal kepada bentuk – bentuk lain untuk
mencapai arti yang dikehendaki yang hanya bisa tercapai dengan adanya perubahan.
Tasrif mempunyai dua arti, ialah arti menurut lughat (bahasa) dan arti menurut istilah
Ulama ahli sharaf. Setiap mengubah sesuatu dari bentuk asalnya, seperti mengubah
bentuk rumah atau pakaian dan sebagainya, itu adalah tasrif menurut lughat. Adapun
tasrif menurut istilah ialah mengubah dari bentuk asal atau pokok utama kepada
bentuk yang lain. Menurut Ulama Kufah, ialah fiil madhi.
Yang dimaksud dengan tasrif menurut istilah ialah mengubah dari fiil madhi kepada fiil
mudlari’I, isim, masdar, fa’il, isim maf’ul, fiil nahi, isim makan, isim zaman, dan isim
alat. Faidah perubahan itu ialah agar mendapatkan arti yang berbeda.
Sedangkan pembagian fiil, fiil itu ada yang tsulatsy (huruf asalnya tiga) dan ruba’I
(huruf asalnya empat). Dari kedua macam fiil itu terbagi lagi, ada yang mujarrad (tidak
ada tambahan huruf) dan yang mazied (dengan tambahan satu, dua atau tiga huruf).
Pada kesempatan ini, saya sebagai pemakalah akan membahas lebih dalam lagi
tentang fiil ruba’I mujarrad dan mazied.
Fiil Ruba’I Mujarrad adalah fiil yang huruf asalnya atau fiil madhi terdiri dari empat
huruf dan hanya mengikuti satu wazan yaitu َفعْ لَ َل – ُي َفعْ لِ ُلyang terbebas dari huruf
tambahan. Bentuk dari fi'il ini terbagi menjadi tiga kategori yaitu:
Contoh perubahan bentuk fiil Ruba’I Mujarrad yang hanya mengikuti wazan :
Bentuk fiil mudlari’nya selalu dengan membaca dhammah huruf mudhara’ah nya dan
membaca kasrah huruf sebelum akhir. Ruba’I Mujarrad adalah fiil yang terdiri dari tiga
huruf asal, lalu ditambah satu huruf untuk disamakan dengan Ruba’I Mujarrad .